Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN BEST PRACTICE

Penerapan Pembelajaran Berorientasi higher


order thinking skills (HOTS) melalui Model
Pembelajaran Problem Based Learning
Pada Peserta Didik Kelas VII
SMP Negeri 2 Arjasari
Kabupaten Bandung

Disusun oleh

MIMIN AMINAH, S. Pd

DINAS PENDIDIKAN

KABUPATEN BANDUNG

2019
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN BEST PRACTICE

Penerapan Pembelajaran Berorientasi higher order thiking


skills (HOTS) melalui Model Pembelajaran Problem Based
Learning Pada Peserta Didik Kelas VII
SMP Negeri 2 Arjasari

Disusun oleh

MIMIN AMINAH, S. Pd

Menyetujui,

Kepala SMPN 2 Arjasari,

TISNA KARTIAWAN, S.PD.,M.M.Pd


NIP: 19650421 198703 1 010
BIODATA PENULIS

 Nama : Mimin Aminah, S.Pd


 Tempat tanggal lahir : Sumedang, 21 Desember 1971
 NIP : 19711221 199402 2 002
 Pangkat/Golongan : Pembina Tk I/ IV b
 Unit kerja : SMP Negeri 2 Arjasari
 No. HP : 085294699093
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji Syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT, atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya sehingga kegiatan PKP ini dapat terlaksana.

Salah satu dari sekian banyak pertolongan-Nya yang penulis

rasakan adalah uluran tangan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, suatu kewajiban penulis untuk menghaturkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik langsung

maupun tidak langsung, baik selama penulis melaksanakan kegiatan ini.

Dengan penuh kerendahan hati, tak lupa penulis menyampaikan

terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Hj. Nining Setianingsih,S.Pd.,M.Pd., selaku Pengawas Pembina SMP

Negeri 2 Arjasari.

2. Tisna Kartiawan, S.Pd.,M.M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2

Arjasari.

3. Endih Hidayat, S.Pd, selaku Fasilitator (Guru Inti) Diklat PKP 2019

Wilayah Zonasi Ciparay Kabupaten Bandung.

4. Segenap rekan-rekan guru di SMP Negeri 2 Arjasari yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu. Semoga kebersamaan tersebut

merupakan ibadah dan memberikan hikmah yang berguna bagi kita

semua dalam mengarungi kehidupan ini.


5. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam kelancaran

penyusunan Best Practise ini. Semoga bantuan dan dukungannya

mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan. Kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis

harapkan untuk menyempurnakan penelitian ini. Semoga laporan ini

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Hanya Allah Rabbal Alamin yang dapat memberikan imbalan yang

setimpal. Semoga segala aktivitas kita senantiasa bernilai ibadah disisi-

Nya.

Arjasari, November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ......................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii
BIODATA PENULIS .................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Jenis Kegiatan ............................................................................. 3
C. Manfaat Kegiatan ......................................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran..................................................................... 4
B. Bahan/ materi kegiatan ................................................................ 4
C. Metode/ cara melaksanakan kegiatan ......................................... 4
D. Alat/Instrumen .............................................................................. 7
E. Waktu dan tempat kegiatan ......................................................... 7
BAB III HASIL KEGIATAN
A. Hasil yang diperoleh .................................................................... 8
B. Masalah yang dihadapi ................................................................ 9
C. Cara mengatasi masalah ............................................................. 9
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan ...................................................................................... 10
B. Rekomendasi ............................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan


Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Lampiran 4 : LKS
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal pilihan ganda dan uraian
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
Lampiran 7 : Lembar observasi proses pembelajaran
Lampiran 8 : Kuesioner motivasi belajar siswa
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 57 menyatakan bahwa evaluasi dilakukan
dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai
bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,
lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal
untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan.
Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
(USBN) merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem
pendidikan nasional. UN adalah sistem evaluasi standar pendidikan
dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat
pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian
Pendidikan. Sebagai bagian dari evaluasi, Indonesia melakukan
benchmark internasional dengan mengikuti Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Programme for
International Student Assessment (PISA).
Hasil pengukuran capaian siswa berdasar UN ternyata selaras
dengan capaian PISA maupun TIMSS. Hasil UN tahun 2018
menunjukkan bahwa siswa-siswa masih lemah dalam keterampilan
berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills) seperti menalar,
menganalisa, dan mengevaluasi. Selain itu untuk menghadapi era
Revolusi Industri 4.0, peserta didik harus dibekali keterampilan berpikir
tingkat tinggi (higher order thinking skills). Oleh karena itu siswa harus
dibiasakan dengan soal-soal dan pembelajaran yang berorientasi
kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking
Skills) agar terbiasa dengan kemampuan berpikir kritisnya.
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah
satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan. Program ini
dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan
pada pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau
Higher Order Thinking Skitls {HOTS). Untuk meningkatkan efisiensi,
efektifitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka pelaksanaan Program
PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan
istilah zonasi. Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG)
TK, kelompok kerja guru (KKG) SD dan musyawarah guru mata pelajaran
(MGMP) SMP yang selama ini dilakukan melalui Gugus atau Rayon dalam
zonasinya, dapat terintegrasi melalui zonasi pengembangan dan
pemberdayaan guru.
Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS
dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model
pembelajaran berbasis masalah (problem based learning/PBL. PBL
merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi
pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata
sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya.
Dalam PBL siswa dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan
nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual). Dengan kata lain,
PBL membelajarkan peserta didik untuk berpikir secara kritis dan
analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang
sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran matematika dengan model
PBL, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar peserta didik
meningkat dan lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya.
Ketika model PBL ini diterapkan pada kelas VII yang lain ternyata
proses dan hasil belalajar peserta didik sama baiknya. Praktik
pembelajaran PBL yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai
sebuah best practice pembelajaran berorientasi HOTS dengan model
PBL.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah
kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning di
kelas VII.

C. Manfaat Kegiatan
 Membiasakan guru untuk membuat pembelajaran yang berorientasi
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi mulai dari perencanaan,
pelaksanaan hingga penilaiannya
 Membiasakan siswa untuk berpikir tingkat tinggi sehingga dapat
meningkatkan kompetensinya
 Memberikan acuan kepada kepala sekolah dalam pelaksanaan
supervisi akademik
 Memberikan acuan kepada pengawas sekolah dalam pelaksanaan
supervisi akademik dan manajerial.
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan praktik
penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi higher order
thinking skills (HOTS).
Sasaran pelasanaan best practice ini adalah siswa kelas VII-B
Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020 di SMP Negeri 2 Arjasari
sebanyak 32 anak

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini
adalah materi kelas VII-B Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020
pada Materi Himpunan, dengan rincian KD sebagai berikut :
3.5 Menjelaskan dan melakukan operasi biner, pada himpunan
menggunakan masalah konstekstual
4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
operasi biner pada himpunan

C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini
adalah menerapkan pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran problem based learning (PBL).
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice
yang telah dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Kompetensi Dasar pada kegiatan ini adalah sebagai berikut :
3.7 Menjelaskan dan melakukan operasi biner, pada himpunan
menggunakan masalah konstekstual
4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
operasi biner pada himpunan
2. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi
IPK Kunci:
3.5.1. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan
dengan irisan dua himpunan
3.5.2. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan
dengan gabungan dari dua himpunan
4.5.1. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
operasi himpunan
3. Pemilihan Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih adalah problem based learning
(PBL) .
4. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model
Pembelajaran. Pengembangan desain pembelajaran dilakukan
dengan merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai
dengan sintak PBL.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan model PBL.
ALOKASI
TAHAP
KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru mengajak peserta didik berdoa.


2. Guru memandu peserta didik untuk mengingat materi yang
telah dipelajari sebelumnya yakni menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan diagram venn,
menanyakan materi dan PR yang belum dipahami.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru menyampaikan pembelajaran akan dilakukan dalam
kelompok kelompok, dan model pembelajaran yang
digunakan adalah penemuan sehingga peserta didik akan
memahami materi dengan cara mempelajari dan
menemukan sendiri, tidak menunggu dari guru.
5. Guru memandu peserta didik masuk dalam kelompok-
kelompok peserta didik yang sudah pernah dibentuk.
B. Kegiatan Inti

1. Guru membagikan lembar kerja peserta didik.1


2. Guru memberikan arahan cara bekerja dengan lembar
kerja peserta didik (LKPD):
3. Peserta didik mengerjakan perintah-perintah yang ada
pada lembar kerja peserta didik 1.
4. Guru berkeliling memeriksa aktifitas dalam tiap kelompok.
Memberi bantuan secara terbatas, kepada kelompok-
kelompok yang memerlukan. Misalnya dengan pertanyaan-
pertanyaan pancingan.
5. Guru mengingatkan bahwa peserta didik mencari jawaban
dengan cara mengerjakan perintah-perintah di LKPD
secara berurutan.
6. Beberapa kelompok menyajikan hasil kerjanya di papan
tulis, kelompok lain diminta memberikan tanggapan serta
mendiskusikan jawaban yang paling sesuai.
7. Peserta didik diminta mencari sumber informasi lain untuk
mendukung pendapat mereka, antara lain dengan cara
membaca buku atau mencari sumber di internet.
8. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman, guru
mengingatkan peserta didik untuk membandingkan
kesimpulan yang dibuat dengan sumber lain, misalnya
buku paket matematika kurikulum 2013 untuk kelas VII,
atau sumber lain termasuk dari internet.
9. Guru memberikan soal latihan kepada peserta didik.
10. Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan guru
secara individu
11. Guru berkeliling, dan memberikan arahan bagi peserta
didik yang membutuhkan.
12. Guru mengumpulkan hasil belajar peserta didik, baik
LKPD maupun buku catatan pengerjaan soal untuk
dikoreksi dan dinilai.

C. Kegiatan Penutup

1. Guru memberikan relkeksi tentang kegiatan pembelajaran


hari ini
2. Guru memberikan penghargaan untuk kelompok yang
paling aktif dan kelompok yang presentasinya bagus
sesuai pengamatan guru.
3. Guru memberikan motivasi untuk semangat pada
pembelajaran selanjutnya
4. Sebagai pendalaman materi guru memberikan PR pada
buku siswa
5. Pelajaran ditutup dengan doa

5. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 4 di atas kemudian disusun
perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan
instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan
kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan
kecakapan abad 21.

D. Alat/Instrumen
Media pembelajaran yang digunakan dalam Best Practise ini
adalah (a) tayangan power point materi tentang irisan dan gabungan
dari dua himpunan, dan (b) lembar kerja peserta didik (LKPD).
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam
yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa
lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa
dengan menggunakan (a) tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Best Practice ini dilaksanakan pada tanggal 4 sampai 8
November Tahun 2019 bertempat di kelas VII-B SMP Negeri 2 Arjasari
Kabupaten Bandung.
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai
berikut.
1. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran problem based learning berlangsung aktif. Siswa
menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk
mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas
pembelajaran yang dirancang sesuai sintaks problem based learning
mengharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.

2. Penerapan model pembelajaran problem based learning berbasis


HOTS meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Hal ini
dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam
pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa model
pembelajaran problem based learning berbasis HOTS suasana kelas
cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri
untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru
adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan;
kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi
pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif
(diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari,
pemberian tugas, dan pembahasan), membuat siswa cenderung
menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa
yang diajarkan oleh guru.

3. Sebelum menerapkan model pembelajaran problem based learning


berbasis HOTS, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan
dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan
sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang
digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks. Dengan
menerapkan model pembelajaran problem based learning berbasis
HOTS, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari video
serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari
sumber lainnya.

B. Masalah yang Dihadapi


Masalah yang dihadapi selama kegiatan ini adalah:
Siswa
 Belum terbiasa siswa belajar dengan model PBL
 Masih kurangnya motivasi siswa untuk bertanya
 Kemampuan siswa untuk menalar masih kurang
 Siswa kurang mampu mengkomunikasikan hasil temuannya
Guru
 Guru tidak menguasai langkah-langkah pembelajaran HOTS
 Masih ada guru yang belum menguasai IT
 Guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuat
video pembelajaran
 Kadang-kadang proses pembelajaran yang dilaksanakan guru
tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran matematika
dengan PBL dapat membantu mereka lebih menguasai materi
pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa,
bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS
akan membuat peserta didik termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar
menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar
dengan HOTS.
Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat
diatasi dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan
dibelajarkan baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan
demikian, selain menerapkan kegiatan literasi baca tulis, peserta
didik juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pembelajaran model problem based learning berorientasi
HOTS dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan
masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
secara sistematis dan cermat, pembelajaran model problem based
learning yang dilaksanakan tidak sekedar berorientasi HOTS,
tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad
21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil Best Practise dengan model pembelajaran
problem based learning (PBL), berikut disampaikan rekomendasi yang
relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada
buku siswa dan buku guru serta materi yang telah disediakan,
tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran yang berbasis
HOTS. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori.
Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa
menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama
(tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain
untuk ikut melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS.
Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan
prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk
mendesiminasikan praktik baik ini akan menambah wawasan guru
lain tentang pembelajaran HOTS
DAFTAR PUSTAKA

Ariyana Yoki, MT.,dkk. 2019 Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi


pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

As’ari, Abdur Rahman dkk.2016. buku siswa matematika kelas VII


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan

Bestary Reisky,dkk.2019 .Buku Pegangan Guru Inti di Sasaran Zonasi.


Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

https://blog.ruangguru.com/matematika-kelas-7-pengertian-dan-istilah-
istilah-dalam-himpunan

Setiawati Wiwik, M.Pd, dkk.2019. Buku Pegangan Penilaian Berorientasi


Higher Order Thinking Skills. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan


Lampiran 2 : RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Sekolah : SMP Negeri 2 Arjasari


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VII / Ganjil
Materi Pokok : Himpunan
Alokasi Waktu : 3 x 40 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI-3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian
tampak mata

KI-4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,


produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang teori

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

NO Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.4 Menjelaskan dan 3.4.1 Menyatakan masalah sehari-hari
menyatakan himpunan, dalam bentuk himpunan
himpunan bagian,himpunan 3.4.2 Menyatakan masalah sehari-hari
semesta, himpunan dengan mendata anggotanya
1.
kosong,komplemen 3.4.3 Menyebutkan anggota himpunan
himpunan menggunakan 3.4.4 Menyebutkan bukan anggota
masalah kontekstual himpunan
3.5 Menjelaskan dan melakukan 3.4.5 Menyajikan himpunan dengan
operasi biner, pada menyebutkan anggotanya
himpunan menggunakan 3.4.6 Menyajikan himpunan dengan
masalah konstekstual menuliskan sifat yang dimilikinya
3.4.7 Menyajikan himpunan dengan
notasi pembentuk himpunan
3.4.8 Menyatakan himpunan kosong
3.4.9 Menyatakan himpunan semesta
dari suatu himpunan
3.4.10 Menggambar diagram Venn dari
suatu himpunan
3.4.11 Membaca diagram Venn dari suatu
himpunan
3.4.12 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan
diagram Venn
3.4.13 Menyatakan kardinalitas dari suatu
himpunan
3.5.1 Menyebutkan himpunan bagian
dari suatu himpunan
3.5.2 Menyatakan himpunan kuasa dari
suatu himpunan
3.5.3 Menyatakan kesamaan dari suatu
himpunan
3.5.4 Menyatakan irisan dari dua
himpunan
3.5.5 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan
irisan dua himpunan
3.5.6 Menyatakan gabungan dari dua
himpunan
3.5.7 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan
gabungan dari dua himpunan
3.5.8 Menyatakan komplemen dari suatu
himpunan
3.5.9 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan
komplemen dari suatu himpunan
3.5.10 Menyatakan selisih dari dua
himpunan
4.4 Menyelesaikan masalah 4.4.1 Menyelesaikan masalah
konstekstual yang berkaitan kontekstual yang berkaitan dengan
dengan himpunan, himpunan selisih dari dua himpunan
bagian, himpunan semesta, 4.4.2 Menyatakan sifat-sifat dari operasi
2.
himpunan kosong, himpunan
komplemenhimpunan, dan 4.5.1 Penggunaan himpunan dalam
operasi pada himpunan masalah kontekstual
untuk menyajikan masalah 4.5.2 Menyelesaikan masalah sehari-hari
kontekstual yang berkaitan dengan operasi
4.5 Menyelesaikan masalah himpunan
kontekstual yang berkaitan
dengan operasi biner pada
himpunan

* Nilai karakter : religius, peduli, kerjasama, percaya diri, jujur, santun, disiplin

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model problem based learning, peserta
didik diharapkan dapat:

Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan diagram Venn


dengan tepat melalui diskusi dan tanya jawab
Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan irisan dua himpunan
dengan tepat melalui diskusi dan tanya jawab
Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan gabungan dari dua
himpunan dengan tepat melalui diskusi dan tanya jawab
Penggunaan himpunan dalam masalah kontekstual dengan benar melalui diskusi
dan tanya jawab
Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan operasi himpunan
dengan benar melalui diskusi dan tanya jawab

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
1. Fakta
 Penyajian himpunan ada 3, yaitu:
a. Dinyatakan dengan menyebutkan anggotanya (enumerasi)
Contoh: A= {3, 5, 7}
b. Dinyatakan dengan menuliskan sifat yang dimiliki anggotanya
Contoh: A adalah himpunan semua bilangan ganjil yang lebih dari 1
dan kurang dari 8.
c. Dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan
Contoh: A = {x | 1 < x < 8, x adalah bilangan ganjil}
2. Konsep
 Himpunan adalah kumpulan benda atau obyek yang didefinisikan dengan
jelas.
 Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota
 Himpunan semesta adalah himpunan seluruh unsur yang menjadi objek
pembicaraan, dan dilambangkan dengan S.
 Kardinalitas Himpunan adalah bilangan yang menyatakan banyaknya
anggota dari suatu himpunan dan dinotasikan dengan n(A).
3. Prinsip
 Sifat-sifatoperasi himpunan
 Sifat Idempotent
 Sifat Identitas
 Sifat Komutatif
 Sifat Asosiatif
 Sifat Distributif
4. Prosedur
 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan selisih dari
dua himpunan
 Menyatakan sifat-sifat dari operasi himpunan
 Penggunaan himpunan dalam masalah kontekstual
 Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan operasi
himpunan

2. Materi Pembelajaran Remedial


 Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan
kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk
memberikan pemahaman kepada siswa yang belum mencapai kompetensi
dasar. Berikut ini alternatif cara untuk memberikan remidi:
1. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas.
2. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas.
3. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas
tentang materi yang belum tuntas.
4. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum
tuntas.
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
 Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui telah
mencapai KBM/KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai
KBM/ KKM berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan.
Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulangkali
sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya
tidak diakhiri dengan penilaian.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model : Problem Based Learing (PBL)
3. Metode : Ceramah, Diskusi dan Penugasan

F. Media Pembelajaran
1. Media LCD projector,
2. Laptop,
3. Bahan Tayang

G. Sumber belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran
Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran
Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Modul/bahan ajar,
4. Internet: https://blog.ruangguru.com/matematika-kelas-7-pengertian-
dan-istilah-istilah-dalam-himpunan
5. Sumber lain yang relevan

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-8 ( 3 x 40 menit ) Waktu


Kegiatan Pendahuluan 10
Guru : menit
Orientasi

 Membuka pertemuan dengan memberi salam atau membaca


basmalah
 Memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Menyanyikan salah satu lagu Nasional
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Operasi Himpunan ,
Irisan (Intersection)
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
 Apabila materi tema// projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang: Gabungan (Union)
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
Pertemuan Ke-8 ( 3 x 40 menit ) Waktu
pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti 100


Sintak menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Orientasi Mengamati
peserta didik Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
kepada memusatkan perhatian pada topic
masalah  Gabungan (Union)
dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini
 Gabungan (Union)
 Mengamati
lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta
didik, dari media interaktif, dsb yang
berhubungan dengan

 Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan


Pertemuan Ke-8 ( 3 x 40 menit ) Waktu
pembelajaran berlangsung), Literasi
materi dari buku paket atau buku-buku
penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan
 Gabungan (Union)
 Mendengar
pemberian materi oleh guru yang berkaitan
dengan
 Gabungan (Union)
 Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara
garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai :
 Gabungan (Union)
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari
informasi.

Mengorganis Menanya
asikan Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar,
contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang :
 Gabungan (Union)
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat. Misalnya :
 Apa perbedaan antara gabungan dan irisan dari
dua himpunan?
 Mengapa untuk himpunan A = B hasil dari
gabungan sama dengan irisan?
 Apakah A ∪ B sama dengan A + B?
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
individu dan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
kelompok melalui kegiatan:
 Mengamati obyek/kejadian,
Pertemuan Ke-8 ( 3 x 40 menit ) Waktu
 Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium computer sekolah
untuk mencari dan membaca artikel tentang
 Gabungan (Union)
 Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi
kelompok atau kegiatan lain guna menemukan
solusi masalah terkait materi pokok yaitu
 Gabungan (Union)
 Aktivitas
 Peserta didik diminta untuk mengamati dengan
cermat gabungan dari dua himpunan dari 4 model
diagram Venn
 Peserta didik diminta untuk memahami Soal 2.10
dan 2.11 tentang soal cerita kontekstual yang
berkaitan dengan gabungan dua himpunan

 Peserta didik diminta untuk kerja kelompok


yang terdiri dari 4 – 5 siswa
 Peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas
yang terdapat pada buku siswa pada kolom ayo
kita berlatih 2.8
 Memperaktik
 Mendiskusikan (4C)
 Saling tukar informasi tentang :
 Gabungan (Union)
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari
kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai
bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
Pertemuan Ke-8 ( 3 x 40 menit ) Waktu
buku pegangan peserta didik atau pada lembar
kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengembang Mengkomunikasikan
kan dan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C)
menyajikan  Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
hasil karya berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis,
atau media lainnya untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang :
 Gabungan (Union)
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan
secara tertulis tentang
 Gabungan (Union)
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara individu
untuk mengecek penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran
Menganalisa Mengasosiasikan
& Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan
Pertemuan Ke-8 ( 3 x 40 menit ) Waktu
mengevaluasi koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang:
proses  Gabungan (Union)
pemecahan  Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
masalah dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai
 Gabungan (Union)
Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur
dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam membuktikan :
 Gabungan (Union)
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab,
rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup 10
Peserta didik : menit
 Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan
berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik
 Menutup pertemuan dengan membaca Hamdalah.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
1) Observasi ( Jurnal )
2) Penilaian Antar Teman
b. Pengetahuan
Tes Tertulis
a) Pilihan ganda
Soal:
Terdapat 69 orang pelamar yang harus mengikuti tes tertulis dan tes
wawancara agar dapat diterima sebagai karyawan sebuah perusahaan.
Ternyata 32 orang pelamar lulus tes wawancara, 48 orang lulus tes
tertulis, dan 6 orang tidak mengikuti kedua tes tersebut. Banyak pelamar
yang diterima sebagai karyawan adalah . . . .
a. 31 orang
b. 17 orang
c. 15 orang
d. 11 orang
b) Uraian/esai
Soal:
Dari 40 siswa di suatu kelas terdapat 26 siswa gemar Matematika, 20
siswa gemar IPA, dan 7 siswa tidak gemar Matematika maupun IPA.
Tentukan banyak siswa yang gemar Matematika dan IPA.
c. Keterampilan
1) Proyek, pengamatan, wawancara’
 Mempelajari buku teks dan sumber lain tentang materi pokok
 Menyimak tayangan/demo tentang materi pokok
 Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan
eksplorasi

2) Portofolio / unjuk kerja


 Laporan tertulis individu/ kelompok

2. PembelajaranRemedial dan Pengayaan


a. Remedial
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial
terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan
remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal),
misalnya sebagai berikut.
 Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum
tuntas.
 Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum
tuntas.
 Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas
tentang materi yang belum tuntas.
 Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum
tuntas..
b. Pengayaan
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik
mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta
didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi
Dasar.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan
dengan peserta didik.
 Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang
membutuhkan pengembangan lebih luas misalnya
 Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa diberi tugas pengayaan
untuk dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam pelajaran;
 Belajar mandiri, yaitu siswa diberi tugas pengayaan untuk
dikerjakan sendiri/ individual;
 Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan beberapa konten
pada tema tertentu sehingga siswa dapat mempelajari hubungan
antara berbagai disiplin ilmu.

J. Bahan Ajar

Diagram Venn
Diagram Venn diperkenalkan oleh pakar matematika Inggris bernama John Venn
(1834 – 1923) Petunjuk dalam membuat diagram Venn antara lain:
a. Himpunan semesta (S) digambarkan sebagai persegi panjang dan huruf S
diletakkan disudut kiri atas persegi panjang.
a. Setiap himpunan yang dibicarakan (selain himpunan kosong) ditunjukkan oleh
kurva tertutup.
b. Setiap anggota ditunjukkan dengan nokta (titik)
c. Bila anggota suatu himpunan banyak sekali, maka anggota-anggotanya tidak
perlu dituliskan.
Banyaknya Anggota Himpunan
Rumus banyaknya irisan, gabungan, dan komplemen dua himpunan adalah:
 n( A  B)  n( A)  n( B)  n( A  B)
 n( A  B)  n( A)  n( B)  n( A  B)
 n( A  B)'  n( S )  n( A  B)
Contoh Soal :
1. Dua himpunan dan banyaknya anggota dari himpunan itu ditunjukkan pada
diagram Venn berikut ini! jika n(A) = n(B),
hitunglah: S A B
a. nilai x
b. n(A  B)
Jawab:
a. n(A) = n(B)
(14 + x) + x = (x + 3x) 14 + x x 3x
14 + 2x = 4x
14 = 2x
x=7
b. n(A) = 14 + x = 14 + 7 = 21
n(B) = 3x = 3(7) = 21
n(A  B) = x = 7 maka
n(A  B) = n(A) + n(B) - n(A  B)
= 21 + 21 – 7
= 42 – 7
n(A  B) = 35
Menggunakan Konsep Himpunan dalam Pemecahan Masalah
Jika kalian amati masalah dalam kehidupan sehari-hari maka banyak di antaranya
dapat diselesaikan dengan konsep himpunan. Agar dapat menyelesaikannya,
kalian harus memahami kembali mengenai konsep diagram Venn. Kalian harus
dapat menyatakan permasalahan tersebut dalam suatu diagram Venn. Pelajari
contoh berikut ini.
Contoh soal:
Perhatikan diagram Venn dibawah ini!
S = himpunan siswa kelas VII A
S K T
K = himpunan siswa yang suka minum
es teh
T = himpunan siswa yang suka minum
jus
6 2 9

Setiap angka menunjukkan banyaknya siswa dalam masing-masing kesukaannya.


Tentukanlah:
a. Berapa banyak siswa yang suka minum keduanya?
b. Berapa banyak siswa yang suka minum es teh?
c. Berapa banyak siswa yang tidak suka minum keduanya?
d. Berapa
8 banyak siswa kelas VII A tersebut?
Jawab:
a. n(K  T) = 2
b. n(K) = 6
c. n(K  T)c = 8
d. n(S) = n(K – T) + n(T – K) + n(K  T) + n(K  T)c = 4 + 7 + 2 + 8 = 21

Arjasari, November 2019


Mengetahui
Kepala SMPN 2 Arjasari Guru Mata Pelajaran

Tisna Kartiawan, S.Pd.,M.M.Pd Mimin Aminah, S.Pd


NIP: 19650421 198703 1 010 NIP. 19711221 199402 2 002
Lampiran 3 : Bahan Ajar
IRISAN dan GABUNGAN DUA HIMPUNAN
1. Irisan Dua Himpunan
Irisan dua himpunan A dan B adalah himpunan semua objek atau anggota
himpunan yang sekaligus menjadi anggota himpunan A dan B. Adapun
bentuk umum irisan adalah :

Contoh :
a. A = {Hasya,Yasmin,Sinta,Fauzan,Heldan,Firman,Kafa,Tyo}
B = {Fajrin,Fajar,Jami,Hasya,Fauzan,Heldan,Tyo,Sinta,Agung}
Dari himpunan A dan B tersebut, terdapat anggota-anggota himpunan
sdari kedua himpunan tersebut yang sama. Maka anggota himpunan A
dan B yang sama inilah yang disebut dengan Irisan. Dengan
menggunakan diagram venn maka irisan A dan B adalah sebagi berikut
:

b. Jika A = {1,2,3,4,5} dan B = {2,3,5,6}


Maka = {2,3,5}, ditunjukan pada diagram venn berikut :
2. Gabungan Dua Himpunan
Gabungan dua himpunan A dan B adalah semua objek yang merupakan
anggota A dan B.
Adapun bentuk umum dari Gabungan adalah :

Contoh :
a. A = {x │1 ≤ x < 15, x adalah bilangan asli}
B = himpunan bilangan genap yang kurang dari 10
Dari kedua himpunan tersebut kita dapat menyebutkan untuk anggota
:
A = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14}
B = {2,4,6,8,}
Sedemikian sehingga = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14}

b. S = {a,b,c,d,e,f,g,h,i,j}
K ={a,b,c,d,e,f}
L = {b,c,d,e}
Dari ketiga himpunan tersebut, kita dapat menentukan bahwa K L=
{a,b,c,d,e,f}.
Dengan menggunakan diagram venn dapat digambarkan sebagi
berikut :
Menggunakan Konsep Himpunan dalam Pemecahan Masalah
Jika kalian amati masalah dalam kehidupan sehari-hari maka
banyak di antaranya dapat diselesaikan dengan konsep himpunan.
Agar dapat menyelesaikannya, kalian harus memahami kembali
mengenai konsep diagram Venn. Kalian harus dapat menyatakan
permasalahan tersebut dalam suatu diagram Venn. Pelajari contoh
berikut ini.
Contoh soal:
Perhatikan diagram Venn dibawah ini!
S = himpunan siswa kelas VII A
S K T
K = himpunan siswa yang suka minum es teh
T = himpunan siswa yang suka minum jus

6 2 9

Setiap angka menunjukkan banyaknya siswa dalam masing-masing


kesukaannya. Tentukanlah:
e. Berapa banyak siswa yang suka minum keduanya?
f. Berapa
8
banyak siswa yang suka minum es teh?
g. Berapa banyak siswa yang tidak suka minum keduanya?
h. Berapa banyak siswa kelas VII A tersebut?
Jawab:
a. n(K  T) = 2
b. n(K) = 6
c. n(K  T)c = 8
d. n(S) = n(K – T) + n(T – K) + n(K  T) + n(K  T)c = 4 + 7 + 2 + 8 = 21
Kelompok :………… Kelas :……a
Anggota : 1………………………
2……………………...
3………………………
4………………………
5………………………
6………………………
mpiran 4 : LKPD

1. Pada suatu kelompok siswa SMP, terdapat 29 siswa yang suka sepak bola,
19 siswa yang suka voli dan 8 siswa yang suka keduanya. Dari data
tersebut cobalah gambar diagram Venn yang dapat menunjukkan fakta
tersebut. Kemudian tentukan banyaknya siswa dalam kelompok itu.
2. Di dalam sebuah kelas terdapat 40 siswa dimana 24 siswa gemar Matematika, 18
siswa gemar IPA dan 5 siswa tidak gemar keduanya. Tentukanlah banyaknya
siswa yang gemar Matematika dan IPA dengan terlebih dahulu menggambar data
himpunan tersebut dalam diagram Venn.
Soal Latihan:
Kerjakan soal-soal di bawah ini secara mandiri.
1. Terdapat 69 orang pelamar yang harus mengikuti tes tertulis dan tes
wawancara agar dapat diterima sebagai karyawan sebuah perusahaan. Ternyata
32 orang pelamar lulus tes wawancara, 48 orang lulus tes tertulis, dan 6 orang
tidak mengikuti kedua tes tersebut. Banyak pelamar yang diterima sebagai
karyawan adalah . . . .
a. 31 orang
b. 17 orang
c. 15 orang
d. 11 orang
2. Dari 40 siswa di suatu kelas terdapat 26 siswa gemar Matematika, 20 siswa
gemar IPA, dan 7 siswa tidak gemar Matematika maupun IPA. Tentukan banyak
siswa yang gemar Matematika dan IPA.

Jawaban:
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal pilihan ganda dan uraian
KISI KISI-KISI PENULISAN SOAL
FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL

Jenis sekolah : SMP


Jumlah soal :2
Mata pelajaran : Matematika
Bentuk soal/tes : Pilihan Ganda dan Uraian
Penyusun : Sri Lestari
Alokasi waktu : 10 Menit
Kisi-Kisi Penulisan Soal

Materi Indikator Nomor


Kompetensi Bentuk
No. IPK Soal Level
Dasar Soal
Pokok Soal

1 2 3 4 5 6 7 8

1 4.4. 4.4.6. Himpunan Peserta Level 3 Pilihan 1


menyelesaikan menyelesaikan didik dapat Ganda
masalah masalah menyelesaik
kontekstual kontekstual yang an masalah

yang berkaitan berkaitan dengan kontekstual

dengan operasi operasi biner yang

biner pada pada himpunan berkaitan

himpunan menggunakan dengan

menggunakan masalah operasi biner

masalah kontekstual pada

kontekstual himpunan
menggunaka
n masalah
kontekstual
Materi Indikator Nomor
Kompetensi Bentuk
No. IPK Soal Level
Dasar Soal
Pokok Soal

1 2 3 4 5 6 7 8

2 4.4. 4.4.6. Himpunan Peserta Level 3 Uraian 2


menyelesaikan menyelesaikan didik dapat
masalah masalah menyelesaik
kontekstual kontekstual an masalah

yang berkaitan yang berkaitan kontekstual

dengan operasi dengan operasi yang

biner pada biner pada berkaitan

himpunan himpunan dengan

menggunakan menggunakan operasi biner

masalah masalah pada

kontekstual kontekstual himpunan


menggunaka
n masalah
kontekstual
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
KARTU SOAL

KARTU SOAL PILIHAN GANDA


KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : VII / 1

Kompetensi Dasar 4.4. menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan operasi
biner pada himpunan menggunakan masalah kontekstual

Materi Himpunan

Peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan


Indikator Soal
dengan operasi biner pada himpunan menggunakan masalah kontekstual

Level Kognitif Level 3

Soal:
Terdapat 69 orang pelamar yang harus mengikuti tes tertulis dan tes wawancara agar dapat
diterima sebagai karyawan sebuah perusahaan. Ternyata 32 orang pelamar lulus tes
wawancara, 48 orang lulus tes tertulis, dan 6 orang tidak mengikuti kedua tes tersebut. Banyak
pelamar yang diterima sebagai karyawan adalah . . . .
a. 31 orang
b. 17 orang
c. 15 orang
d. 11 orang
Kunci Pedoman Penskoran

NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL

1 Misalkan: 1
Banyak pelamar yang diterima sebagai karyawan adalah x
Banyak pelamar yang hanya lulus tes wawancara adalah 32 – x orang
Banyak pelamar yang hanya lulus tes tertulis adalah 48 – x orang
Banyak pelamar yang tidak mengikuti kedua tes adalah 6 orang
Himpunan tersebut dapat digambarkan dalam bentuk diagram venn seperti
gambar di bawah.

32 - x x 48 - x

Jadi, banyak pelamar yang diterima sebagai karyawan adalah:


32 – x + x + 48 – x = 69
80 – x = 69
x = 80 – 69
x = 11 orang
KUNCI JAWABAN: D
KARTU SOAL URAIAN
KARTU SOAL NOMOR 2
(URAIAN)

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : VII / 1

Kompetensi 4.4. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan operasi biner pada
Dasar himpunan menggunakan masalah kontekstual
Materi Himpunan
Peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
Indikator Soal
operasi biner pada himpunan menggunakan masalah kontekstual

Level Kognitif Level 3

Soal:
Dari 40 siswa di suatu kelas terdapat 26 siswa gemar Matematika, 20 siswa gemar IPA, dan 7
siswa tidak gemar Matematika maupun IPA. Tentukan banyak siswa yang gemar Matematika dan
IPA.

Kunci Pedoman Penskoran


NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL

2 Misalkan:
Banyak siswa yang gemar Matematika dan IPA adalah x orang 1
Banyak siswa yang hanya gemar Matematika adalah 26 – x orang 1
Banyak siswa yang hanya gemar IPA adalah 20 – x orang 1
Banyak siswa yang tidak gemar Matematika dan IPA adalah 7 orang 1
Himpunan tersebut dapat digambarkan dalam bentuk diagram venn seperti
gambar di bawah.

10

1
Jadi, banyak siswa yang gemar Matematika dan IPA adalah:
1
26 – x + x + 20 – x + 7 = 40
53 – x = 40 1

x = 53 – 40 1
x = 13 orang
JUMLAH SKOR 18
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SELAMA PROSES
PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran :
Materi Pokok :
Nama Guru :

Petunjuk Pengisian:
Amatilah aktivitas siswa selama proses pembelajaran dalam kelompok .
Isilah lembar pengamatan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Pengamat dalam melakukan pengamatan duduk di tempat yang
mungkin dapat melihat semua aktivitas siswa
2. Setiap 150 detik, pengamat melakukan aktivitas pengamatan aktivitas
siswa yang dominan, dan 30 detik berikutnya pengamat menulis hasil
pengamatan.

N Skor Hasil Ket


Aktivitas yang diamati
o Mak. Baik Cukup Rendah
Mengerjakan tugas kelompok
1 3
secara aktif
Berlatih melakukan kerjasama
menyusunn peta konsep
(berada dalam tugas,
2 mengambil giliran, bertanya, 3
mendengarkan dengan aktif,
memberikan dan menghargai
kontribusi)
Aktif dalam kegiatan diskusi
kelas/presentasi:
3
- Seluruh perhatian 3
diarahkan pada materi
presentasi
- Mengikuti kegiatan 3
diskusi/presentasi secara
aktif
- Pertanyaan yang diajukan 3
relevan dengan tema
yang didiskusikan
- Menjawab pertanyaan 3
sesuai dengan maksud
dan tujuan pertanyaan
- Memberikan 3
pendapat/tanggapan yang
argumentatif
- Menghargai saran dan 3
pendapat sesama teman
peserta presentasi
Total 24
Capaian (%)

Observer,

(…………………….............)
ANGKET RESPONDEN
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN KEAKTIFAN BELAJAR
SISWA SMP NEGERI 2 ARJASARI
A. Identitas responden
Nama :
B. Petunjuk pengisian
1) Kuesioner ini terdiri dari 20 item pernyataan, bertujuan mengukur
motivasi belajar siswa, isilah seluruh kuesioner ini sesuai dengan
petunjuk pengisian di bawah.
2) Apa yang Anda isi tidak ada kaitannya dengan nilai Anda, oleh karena
itu isilah setiap item pernyataan dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan
apa yang Anda alami, rasakan dan lakukan.
3) Berilah tanda (V) pada kolom kategori jawaban yang paling sesuai
dengan kondisi Anda dan yang Anda alami dalam mengikuti
pembelajaran.
4) Pastikan Anda telah mengisi seluruh pernyataan dalam kuesioner ini.
Pengertian yang ada dalam kolom tersebut adalah sebagai berikut.
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RR = Ragu-Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
NO PERNYATAAN PILIHAN
SS S RR TS STS
1. Saya tidak sering datang terlambat ketika
masuk sekolah
2. Jika di luar jam sekolah saya malas belajar
3. Saya malas belajar kalau tidak ada ujian
4. Jika nilai saya jelek, saya akan terus rajin
belajar agar nilai saya menjadi baik
5. Saya ingin menjadi murid yang pandai di kelas
6. Saya selalu bertanya kepada guru mengenai
materi yang belum saya pahami
7. Saya malas bertanya kepada guru mengenai
materi yang tidak saya pahami
8. Saya hanya diam jika materi pelajaran yang
diajarkan belum jelas
9. Apabila saya mendapatkan nilai yang kurang
memuaskan saya berusaha lebih giat lagi
untuk mendapatkan nilai yang baik
10. Jika saya mendapatkan nilai yang bagus saya
tidak berusaha mempertahankannya
11. Setiap ada tugas saya langsung
mengerjakannya
12. Saya malas memahami kompetensi yang akan
dicapai dalam suatu mata pelajaran dan tidak
berkeinginan untuk mencapainya
13. Jika guru memberi pujian terhadap pertanyaan,
jawaban, tugas/PR dan hasil ulangan saya,
maka semangat belajar saya meningkat
14. Jadwal belajar di rumah saya buat sendiri dan
saya laksanakan tepat waktu
15. Jika teman mengganggu saya dalam
mengerjakan tugas, saya tidak memperdulikan
dan tetap belajar
16. Jika teman mengganggu saya dalam
mengerjakan tugas, saya akan terpengaruh
dan malas mengerjakan tugas
17. Saya selalu bertanya kepada guru mengenai
materi yang belum saya pahami
18. Saya malu dan ragu menanyakan jika saya
tidak paham
19. Saya hanya diam jika materi pelajaran yang
diajarkan belum jelas
20. Saya selalu menjawab pertanyaan dari guru
dengan tepat
R-9 Rubrik Laporan Best Practise
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.

A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!


2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap
hasil kerja peserta sesuai rubrik berikut!

B. Kegiatan Praktik

1. Memuat Lembar Judul


2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan
dengan kenyataan yang ada dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara
Melaksanakan Kegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan
dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh,
masalah yang dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut dengan
jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil
pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik

90  nilai  100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria

80  nilai  90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek


kurang sesuai

70  nilai  80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

60  nilai  70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai

<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang


sesuai

Anda mungkin juga menyukai