Oleh
NIGITA ARIYANI M. Pd
0
HALAMAN PENGESAHAN
1
BIODATA PENULIS
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan
Best Practice DIKLAT PKP KIMIA tahun 2019.
Berdasarkan surat tugas dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Peemerintah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 005/0.4018 yang menugaskan guru mata pelajaran Kimia
yang ditunjuk guna mengikuti Diklat Peningkatan Kompetensi Pembelajaran bagi Guru
SMK mata pelajaran Kimia. Sehubungan dengan hal tersebut guru mata pelajaran Kimia
perlu menyusun laporan Best Practice guna memberikan wawasan kepada guru Kimia
yang lain tentang model pembelajaran terbaru.
Penyusunan laporan ini didahului dengan mengikuti diklat selama 5 kali pertemuan
dan praktek pemberian layanan dengan menggunakan layanan bimbingan klasikal dan
kelompok, kemudian dipilih salah satu yang menurut penulis yang terbaik. Pada
kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Agung Triwanto, S. Pd., selaku kepala sekolah SMK PELAYARAN TAYU
2. Bapak Suharto, ST, MPd. Selaku pengawas/pendamping PKP Kimia
3. Ibu Yeni Khomaria, S. Pd., M. Farm selaku Guru Inti PKP Kimia
4. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMK PELAYARAN TAYU
5. Seluruh siswa SMK PELAYARAN TAYU
6. Teman-teman guru Kimia peserta Diklat PKP Zonasi Tayu.
Penulis juga mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu, mudah-mudahan Allah membalas kebaikan tersebut dengan kebaikan.
Penulis berharap laporan ini dapat berguna bagi guru ilmu pengetahuan alam yang lain.
Kritik dan saran sangat penulis harapkan dari teman-teman untuk peningkatan mutu
penulis.
Pati, 21 November 2019
Hormat Kami
Penyusun
DAFTAR ISI
3
LEMBAR JUDUL………………………………………..……………….….…...0
LEMBAR PENGESAHAN..…………………………………….………….........1
BIODATA PENULIS….....…………………………………………….…...........2
KATA PENGANTAR………………………………………………………........3
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang……………………………………….……………….......
2. Jenis Kegiatan...………………………………………………………......
3. Manfaat kegiatan…..……………………………………………………...
2. Materi kegiatan..………………………………………….........................
3. Metode …………..………………………………….................................
4. Alat ……………..…………………………………….......................…...
1. Kesimpulan ………….……………………....……………………............
2. Saran / Rekomendasi………………………...……………………….........
DAFTAR PUSTAKA……………………………….…………………....…….....
LAMPIRAN………………………………....…………………….......
BAB I
4
PNDAHULUAN
5
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan
KompetensiPembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah satu upaya Kementerian
Pendidikan danKebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(Ditjen GTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan.
Program ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pada
pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order
Thinking Skills (HOTS).
Keterampilan berfikir tingkat tinggi adalah proses berfikir kompleks dalam menguraikan
materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis dan membangun
hubungan dengan melibatkan aktifitasmental yang paling dasar yang sebaiknya dimiliki oleh
seorang guru professional. Unit Pembelajaran yang sudah tersusun diharapkan dapat
meningkatkan pembelajaran.
Unit Pembelajaran yang dikembangkan dikhususkan untuk jenjang SMK yang dalam hal
ini akan melibatkan guru kimi di SMK. Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada seluruh tim penyusun yang berasal dari PPPPTK, LPMP, maupun
panitia penyelenggara kegiatan dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi
positif dalam mewujudkan penyelesaian Unit Pembelajaran ini
3. Manfaat Kegiatan
6
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Tujuan pada Pelaksanaan PKP berbasis zonasi ini adalah untuk meningkatkan efisiensi,
efektivitas, serta pemerataan mutu pendidikan, makapelaksanaan Program PKP
mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenaldengan istilah
zonasi.Menginspirasi guru untuk mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran
dengan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Adapun sasaran dalam pelaksanaan kegiatan ini melalui pengelolaan Pusat Kegiatan
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMK yang selama ini dilakukan melaluiGugus
atau Rayon dalam zonasinya, Semoga Unit Pembelajaran ini bisa menginspirasi guru
untukmengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi pada
kemampuanberpikir tingkat tinggi. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi upaya yang kita
lakukan.
1. Sasaran
Sasaran layanan ini adalah Siswa kelas X Pelayaran Tayu berjumlah 38 anak
2. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas X untuk
Materi Hukum Dasar Kimia
3. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning (DL).
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan
penulis :
1) Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan KD yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas X, penulis memilih Materi
Hukum Dasar Kimia (KD 3.5) di kelas X semester 1.
2) Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
3) Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi
7
INDIKATOR PENCAPAIAN
No KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
1. KD Pengetahuan IPK Penunjang:
3.5 Menerapkan hukum-hukum 1. Menjelaskan hukum Lavoisier, Proust
dasar dan 2. Memahami hukum Lavoisier, Proust
Persamaankimia IPK Kunci:
Menerapkan hukum Lavoisier, Proust
IPK Pengayaan:
Menganalisis hukum Lavoisier, Proust
Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah vidio, lembar kerja
peserta didik (LKPD).
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk
mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat
hasil belajar siswa dengan menggunakan (a) tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 12 November 2019 bertempat di kelas X
NKN SMK Pelayaran Tayu.
8
9
BAB III
HASIL DAN KEGIATAN
1. Hasil
Hasil yang dapat dilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1) Proses pembelajaran yang dilakukan penulis dengan menerapkan model pembelajaran
DL yang berintegrasi HOTS. Penulis mencoba self-learning pada siswa (belajar
sendiri), sehingga situasi belajar mengajar berpindah dari situasi teacher dominate
learning menjadi situasi student dominated learning.
5) Mengembangkan kemampuan berfikir peserta didik agar lebih tanggap, cermat dan
melatih daya nalar (kritis, analis dan logis).
10
2) Guru memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada siswa untuk bergerak lebih
maju sesuai dengan kemampuannya sendiri, sehingga kepercayaan dirinya akan lebih
muncul.
3) Kekurangmampuan guru dalam membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan
mengunduh video sesuai dengan KD yang akan diberikan baik dari youtube maupun
dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain menerapkan kegiatan literasi baca =
tulis, siswa juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.
11
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1) Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran DL layak dijadikan praktik baik
pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2) Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan
cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran DL yang dilaksanakan
tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan
kecakapan abad 21.
2. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran
discovery learning (DL), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1) Guru harus memberikan kesempatan muridnya untuk menjadi seorang problem solver,
seorang scientis, historis, atau ahli matematika. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk
akhir, tetapi siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi,
membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan
bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan.
2) Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar,
tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu
siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3) Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana
dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan
praktek baik ini akan menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
12
“model-pembelajaran-discovery-learning”.bagawan abiyasa.wordpress.com, 8 Januari 2016,
https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/01/08/model-pembelajaran-discovery-
learning/diakses 28 Oktober 2019.
Djony P., Suswanto dan Siti Naqiyah.2018. Kimia untuk SMK/MAK Kelas X Bidang
Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta:Erlangga.
LAMPIRAN
13
2. LAMPIRAN RPP
14
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendalaman materi dan diskusi, diharapkan siswa mampu :
3.5.1 Menjelaskan hukum Lavoisier, Proust, Dalton, Gay-Lussac, dan hipotesis Avogadro dengan
percaya diri;
3.5.2 Memahami hukum Lavoisier, Proust, Dalton, Gay-Lussac, dan hipotesis Avogadro dalam
persamaan kimia dengan percaya diri;
3.5.3 Menerapkan hukum- hukum dasar dengan percaya diri;
3.5.4 Menerapkan persamaan kimia dengan percaya diri;
3.5.5 Menganalisis hukum-hukum dasar dengan percaya diri;
3.5.6 Menganalisis persamaan kimia dengan percaya diri
4.5.1 Menerapkan hukum-hukum dasar
4.5.2 Menerapkan persamaan kimia
4.5.3 Menyajikan hukum-hukum dasar
4.5.4 Menyajikan persamaan kimia
D. Materi Pembelajaran
1.Hukum dasar kimia
Hukum Lavoisier
Hukum Proust
Hukum Dalton
Hukum Gay Lussac
Hukum Avogadro
2.Persamaan kimia
F. Media Pembelajaran
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD);
2. Alat tulis;
3. Laptop dan LCD;
4. Bahan tayang/video pembelajaran;
5. Buku Paket Kimia SMK
16
G. Sumber belajar
1. Buku Paket Kimia kelas X SMK Suswanto Djony P/ Siti Naqiyah Erlangga;
2. Benda yang ada di lingkungan sekitar;
3. Internet
Pertemuan Ke 1
ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdoa
(persiapan/orientasi) 2. Guru mengecek kehadiran siswa
5’
B. Kegiatan Inti
Sintak Model 1. Pemberian Stimulus terhadap Peserta Didik: 20’
Pembelajaran
a. Meminta peserta didik mengamati kumpulan benda-
benda ( 1 lusin, 1 rim, 1 kodi)
b. Meminta peserta didik menyebutkan jumlah dari
masing-masing kumpulan benda tersebut ( 1 lusin =
12 biji, 1 rim = 500 lembar, 1 kodi = 20 buah)
17
c. Peserta didik diminta untuk menimbang kumpulan
benda-benda tersebut
d. Guru menyampaikan tujuan mempelajari hukum
kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap
2. Identifikasi Masalah
3. Pengumpulan Data
4. Pengolahan Data
5. Pembuktian
6. Menarik Kesimpulan
18
a. Memperbaiki hasil presentasi dan membuat
kesimpulan tentang hukum kekekalan massa dan
30’
hukum perbandingan tetap
C. Kegiatan Penutup
1. Siswa merangkum materi pembelajaran 5’
2. Siswa menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti
3. Guru memberikan umpan balik pembelajaran
4. Guru menutup dengan berdoa
19
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
b. Pengayaan : diberikan pada peserta didik yang nilainya telah melampaui SKM dengan
cara peserta didik mempelajari mengintegrasikan konsep mol dalam perhitungan
20
N= NMaks Diberikan materi melebihi cakupan KD NMaks = Nilai
dengan pendalaman sebagai pengetahuan maksimal ideal
tambahan. N = Nilai yang
dicapai peserta
didik
J. Bahan Ajar
1. Lembar Kerja Peserta Didik
2. Tayangan Power Point dari berbagai sumber
3. Video literasi
4. Buku Kimia Kelas X SMK
21
LAMPIRAN MATERI
Hukum dasar kimia adalah hukum yang menjelaskan tentang dasar – dasar perhitungan kimia
dalam aplikasi kimia, dikarenakan dalam setiap reaksi kimia yang kita buat dan tentukan
berdasarkan atas hukum – hukum dasar kimia. Berikut ini akan saya jabarkan dan saya
jelaskan mengenai hukum – hukum dasar kimia.
Hukum kekelan massa ini pertama kali diamati dan dikemukakan oleh Antoine Laurent
Lavoiser pada tahun 1785 menemukan fakta bahwasanya pada reaksi kimia tidak terjadi
perubahan massa suatu zat, massa zat sebelum dan sesuadah reaksi adalah sama dan selalu
tetap.
Perubahan materi yang kita amati umumnya berlangsung dalam wadah terbuka. Jika hasil
reaksi ada yang berupa gas (seperti pembakaran kertas) maka zat yang tertinggal menjadi
lebih kecil daripada massa semula dan begitu pula sebaliknya.
Untuk lebih jelasnya perhatikan table pengamatan dibawah ini reaksi antara besi dan sulfur
yang menghasilkan besi (II) sulfide
Massa Zat yang bereaksi ( gr) Massa Zat hasil Reaksi Besi (II) Sulfida (gr)
14 8 22
28 16 44
42 24 66
56 32 88
Dari percobaan diatas maka dapat disimpulkan bahwasanya massa zat sebelum dan sesudah
reaksi adalah sama ini dinamakan dengan hukum kekelan massa (hukum lavoiser)
Cotoh Soal 1 :
Dalam wadah tertutup 4 gram logam Natrium dibakar denagn oksigen menghasilkan natrium
oksida, jika massa natrium oksida yang dihasilkan adalah 5,6 gram, berapakah massa oksigen
yang dibutuhkan?
22
Solusi :
mNa = 4 gram
mNaO = 5,6 gram
berdasarkan hukum kekekalan massa maka
Massa sebelum reaksi = Massa sesudah reaksi
mNa + mO2 = mNaO
mO2 = mNaO – mNa
= (5,6 – 4) gram = 1,6 gram
Contoh soal 2 :
Pada pembakaran 2,4 gram magnesium di udara dihasilkan 4 gram oksida magnesium, berapa
gram oksigen yang terpakai dalam reaksi itu ?
Solusi:
mMg = 2,4 gram
mMgO = 4 gram
Massa sebelum reaksi = Massa sesudah reaksi
m Mg + m O2 = m MgO
m O2 = m MgO – m Mg
= (4 – 2,4) gram
= 1,6 gram
Hukum proust pertama kali dikemukakan oleh Joseph Louis Proust pada tahun 1799
menyatakan bahwa perbandingan massa unsure – unsure dalam suatu senyawa adalah tertentu
dan tetap.
Bagaimanakah dengan proses pembentukkan senyawa? Apakah perbandingan zat – zat yang
beraksi juga tetap?perhatikan data pembentukkan senyawa air dari gas hidrogen dan oksigen
pada table berikut.
Massa unsur – unsur pembentuk (gram)
Massa senyawa air (gram)
Massa Hidrogen Massa Oksigen
1,0 8,0 9
1,5 12 13,5
2,0 16 18,0
2,5 20 22,5
3,0 24 27,0
23
Dari data diatas di dapatkan rumus antara lain
Massa B dalam AxBy = y x Ar B x Massa AxBy
MrAxBy
% B dalam AxBy = y x Ar B x % AxBy
MrAxBy
% Zat dalam campuran = Banyaknya zat x 100 %
Banyaknya Campuran
Contoh soal 1 :
Pada reaksi antara logam magnesium sebanyak 10 gram dengan 6 gram oksigen sesuai
persamaan reaksi :
Ternyata dari percobaan dihasilkan 15 gram magnesium oksida dan sisa logam magnesium
sebanyak 1 gram, berapakah massa oksigen dan massa Magnesium pada magnesium oksida ?
( Ar Mg = 24, Ar O = 16)
Solusi :
Dari persamaan reaksi diatas maka kita bisa tentukan menggunakan rumus hukum proust
yaitu.
Massa O dalam MgO = Ar O)/(Mr MgO) x massa MgO
= 16/40 x 15 gram
= 6 gram
MassaMg dalam MgO = (Ar Mg) / (Mr MgO) x massa MgO
= 24/40 x 15 gram
= 9 gram
Jadi massa magnesium yang bereaksi adalah 9 gram (tersisa 1 gram) dan massa oksigen yang
bereaksi adalah 6 gram
Contoh soal 2 :
Suatu senyawa oksida besi (FeO) memiliki perbandingan massa besi dan oksigen sebesar 7 :
2. Tentukan persen massa dari besi dan oksigen dalam senyawa tersebut.
Solusi :
Total perbandingan 7 + 2 = 9
Persen massa besi = (perbandingan Besi) / (total perbandingan) x 100 %
= 7/9 x 100 %
= 77,8 %
Contoh Soal 3 :
Perbandingan massa carbon terhadap oksigen dalam karbon dioksida adalah 3 : 8. Berapa
gram karbon dioksida dapat dihasilkan apabila 6 gram karbon dengan 16 gram oksigen ?
Solusi :
Reaksi yang terjadi adalah C + 2 O ——– > CO2
Maka massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama
C : 2 O = 6 : 16 sehingga C : O = 6 : 8
Oksigen berlebih sehingga karbon habis bereaksi
Massa karbon yang bereaksi ( C ) = 6 gram
Massa oksigen yang bereaksi ( O ) = 8/3 x 6 gram
= 16 gram
Maka karbon dioksida yang dapat dihasilkan adalah 6 gram C + 16 gram O2 = 22 gram
Hukum dalton berbunyi jika dua unsure membentuk dua macam senyawa atau lebih, untuk
massa salah satu unsure yang sama banyaknya, maka massa unsure ke dua dalam senyawa –
senyawa itu akan berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.
Menurut teori atom Dalton senyawa terbentuk dari gabungan atom – atom dalam
perbandingan sederhana. Misalkan unsure X dan Y membentuk dua jenis senyawa XY dan
X2Y3. Jika massa unsure X dibuat sama ( berarti jumlah atomnya sama) maka rumus
senyawa XY dapat ditulis sebagai X2Y2.
XY X2Y2
Contoh 1 :
Karbon dapat bergabung denganhidrogen dengan perbandingan 3 : 1 membentuk gas metana
berapa massa hidrogen yang diperlukan untuk bereaksi dengan 900 gram C pada metana ?
Solusi :
C:H=3:1
Maka massa H = 1/3 x 900 gram
= 300 gram.
Contoh 2 :
25
Unsur A dan unsure B membentuk 2 senyawa yaitu X dan Y. Massa unsure A dalam senyawa
X dan Y berturut – turut adalah 46,7 % dan 30,4 %. Tunjukkanlah bahwa hukum Dalton
berlaku pada kedua senyawa tersebut ?
Solusi :
Senyawa % A % B = 100 – % A
Agar persentase A sama maka senyawa X dikalikan factor 2,14 dan senyawa Y dikalikan
factor 3,28 sehingga diperoleh perbandingan massa X dan Y sebagai berikut :
Senyawa Massa X (gr) Massa Y (gr)
Berdasarkan tiga hukum diatas yaitu hukum kekelan massa, hukum perbandingan tetap,
hukum kelipatan perbandingan maka pada tahun 1803 Jhon Dalton mengemukakan suatu
teori yang kita kenal dengan teori atom Dalton. Antara lain postulatnya sebagai berikut :
Materi terdiri dari partikel yang sudah tidak terbagi, yaitu atom
Atom – atom dari unsure yang sama adalah identik tetapi berbeda dengan atom unsure lain.
Reaksi kimia adalah penggabungan, pemisahan atau penataan ulang dari atom – atom dalam
jumlah sederhana.
Hukum ini menjadi dasar bagi stoikiometri raeksi – reaksi gas. Yaitu yang berbunyi Volume
gas – gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi , jika diukur dalam tekanan dan suhu
yang sama maka akan berbanding lurus sebagai bilangan – bilangan bulat sederhana.
Volume gas yg dicari = (koefisien yang dicari)/(koefisien yang diketahui) X volume yang
diketahui
26
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal dibawah ini.
Contoh 1 :
Sebanyak 8 L C3H8 dibakar habis dengan oksigen sesuai dengan persamaan reaksi
C3H8 + 5O2 3CO2 + 4 H2O pada suhu dan tekanan yang sama volume gas CO 2 yang
dihasilkan adalah ?
Solusi :
Volume CO2 = (koefisien CO2) / (koefisien C3H8) X volume C3H8
= 3/1 X 8 L
= 24 L
Contoh 2 :
Jika 50 mL gas CxHy dibakar dengan 250 mL oksigen, dihasilkan 150 mL karbon dioksida
dan sejumlah uap air. Semua gas diukur pada suhu dan tekanan yang sama. Tentukan rumus
CxHy.
Solusi :
Perbandingan volume gas sesuai dengan perbandingan koefisiennya.Perbandingan volume
yang ada disederhanakan, kemudian dijadikan sebagai koefisien. Perhatikan reaksi berikut
ini.
Karena koefisien H2O belum diketahui , dimisalkan koefisien H2O adalah z maka didapatkan
persamaan reaksi
CxHy + 5 O2 ———- > 3 CO2 + z H2O
∑ atom ruas kiri = ∑ atom ruas kanan
Berdasarakan jumlah atom O, 10 = 6 + z
z = 10 – 6 = 4
Sehingga persamaan reaksinya menjadi :
Contoh 3 :
27
Suatu campuran yang terdiri dari metana (CH 4) dan etena (C2H4) dibakar sempurna
menghasilkan karbon dioksida dan air. Pada suatu percobaan pembakaran 10 mL (T,P)
campuran menghasilkan 16 mL (T,P) karbon dioksida. Tentukanlah susunan campuran
tersebut.
Solusi :
Dari soal diatas pertama kita buat persaman reaksinya terlebih dahulu
CH4 + O2 —————– > CO2 + 2 H2O
C2H4 + 3 O2 —————– > 2 CO2 + 2 H2O
Lalu kita misalkan :
V C2H4 = x mL
V CH4 = ( 10 – x ) mL
Maka x mL C2H4 akan menghasilkan gas CO2 sebanyak = 2/1 . x mL = 2x mL
Sedangkan (10 – x ) mL CH4 akan menghasilkan gas CO2 sebanyak (10 – x)mL, dikarenakan
hasil pembakaran kedua jenis gas adalah 16 mL maka akan didapatkan persamaan sebagai
berikut :
2x mL – (10 – x) mL = 16 mL
2x mL – x mL = 16 – 10
x = 6 mL
Jadi campuran tadi akan menghasilkan gas antara lain 6 mL C 2H4 dan 4 mL CH4 ( didapatkan
dengan memasukkan harga x kedalam persamaan tiap gas yang telah dibuat di awal ).
Pada tahun 1811 seorang ilmuan dari Italia Amedeo Avogadro mengemukakan bahwasanya
partikel unsur tidak harus berupa atom yang berdiri senidri akan tetapi dapat juga berupa
gabungan dari beberapa atom yang disebut dengan molekul unsure.
Avogadro mengemukakan suatu hipotesis sebagai berikut “ Pada suhu dan tekanan yang
sama, semua gas bervolume sama mengandung jumlah molekul yang sama pula.”
Sebagai contoh saya asumsikan sebagai berikut apabila saya mempunyai 2 buah tempe dan
satu buah minyak goreng maka yang terbentuk adalah dua buah tempe goreng. Hipotesis ini
menyerupai seperti yang dilakukan oleh Avogadro
Berdasarakan analogi diatas maka Avogadro mengemukakan rumusan tentang hukum
Avogadro seperti berikut ini.
(Jumlah molekul x) / (Jumlah molekul y) = (Volume gas x ) / (volume gas y)
Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas sesuai dengan perbandingan
jumlah molekul dan sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya.
Dari pernyataan diatas maka didapatkan rumus
Volume yang dicari = (koefisien yang dicari) / (koefisien yang diketahui) X volume yang
diketahui
28
Jumlah molekul yg dicari = (koefisien yang dicari) / (koefisien yang diketahui) X Jumlah
molekul yang diketahui
Agar lebih jelas perhatikan contoh soal berikut ini :
Contoh soal 1 :
Sebanyak 35 L gas karbon dioksida mengandung 4,5 x 1023 molekul pada suhu dan tekanan
yang sama, tentukan :
1. Jumlah molekul 7 L gas hidrogen
2. Volume gas amoniak yang mengandung 9 x 10 23 molekul
Solusi :
1. Jumlah molekul H2 = (volume H2) / (Volume CO2) X jumlah molekul CO2
= (7 L) / (35 L) X 4,5 x 1023 molekul
= 0,9 x 1023 molekul
= 9 x 1022 molekul
Jadi 7 L hidrogen mengandung 9 x 1022 molekul
2. Volume NH3 = (jumlah molekul NH3) / (jumlah molekul CO2) x volume CO2
= 9 x 1023 molekul / 4,5 x 1023 molekul x 35 L
= 70 L
23
Jadi 9 x 10 molekul gas amoniak memiliki volume sebesar 70
29
LKPD 1 Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Tujuan A. Lembar Kerja Peserta Didik
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta didik mampu:
Lembar Kerja Pesert Didik 1
Menjelaskan hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dengan benar
Membandingkan banyaknya zat yang bereaksi dengan hasil reaksi berdasarkan hukum
kekekalan massa
Dasar Teori
Neraca
Benang
Penutup
Tabung erlenmeyer
Larutan Y
Larutan X
30
Tabung Reaksi
Pernahkah kalian melakukan percobaan menggunakan alat-alat seperti gambar di
atas ? GambarGambar
tersebut akan membantu Saudara untuk menjelaskan hukum
Alat percobaan hukum kekekalam massa
kekekalan Massa (hukum Lavoisier). Bagaimana massa zat sebelum bereaksi
Sumber: elearning
( pereaksi) dengan massa zat sesudah bereaksi (hasil reaksi) ?
B. Kegiatan
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
31
4. Buatlah prosedur percobaan/langkah-langkah percobaan berdasarkan video
pembelajaran hukum kekekalan massa tersebut
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
Percobaan 1
BaCl2
Na2SO4
32
Percobaan 2
AgNO3
NaCl
1. Berapakah massa zat sebelum dan sesudah bereaksi pada percobaan 1 dan 2 ?
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
2. Bagaimana massa zat sebelum dan sesudah bereaksi sama ?
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………..……...............................................................................…
33
A. Lembar Kerja Peserta Didik 2
B. Dasar Teori
Natrium klorida atau lebih dikenal dengan garam dapur secara sederhana
diperoleh dari evaporasi air laut. Beberapa daerah menghasilkan garam dapur
dengan komposisi yang berbeda-beda. Berikut ini disajikan data komposisi
garam dapur dari beberapa daerah
34
C. Kegiatan
Perhatikan data hasil pemeriksaan garam dapur dari beberapa daerah. Jawablah
pertanyaan berikut
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
Amati dan analisislah data percobaan yang disajikan pada tabel berikut ini
1. 1 8 9 -
2. 1 10 9 2 gram oksigen
3. 3 8 9 2 gram hidrogen
4. 2 16 18 -
5. 2 20 18 4 gram oksigen
6. 16 16 18 14 gram hidrogen
35
Buatlah kesimpulan berdasarkan dua data hasil eksperimen tersebut
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………