Anda di halaman 1dari 142

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan


Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa

MODUL PELATIHAN
untuk Meningkatkan Kualitas
Pelaksanaan PPL di LPTK
JULI 2016
SMP/
MTs

www.prioritaspendidikan.org

Cover DEPAN MODUL PPL SMP


Monday, July 11, 2016 5:50:58 PM
Modul Pelatihan untuk
Meningkatkan Kualitas
Pelaksanaan PPL di LPTK
Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United
States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi pembelajaran ini
merupakan tanggung jawab konsorsium program USAID Prioritizing Reform, Innovation, and
Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students (PRIORITAS)
dan tidak mencerminkan pandangan USAID atau pemerintah Amerika Serikat.
PENGANTAR
Pengantar

Daftar Isi

Halaman

Unit 1 Jurnal Reflektif 1


Unit 2 Konferensi 17
Unit 3 Observasi Sekolah dan Kelas 35
Unit 4 Mengajar Terbimbing 51
Unit 5 Mengajar Mandiri 69
Unit 6 Praktik Mengajar Terbimbing 89
Unit 7 Penilaian PPL 105
Unit 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut 119

Modul Pelatihan untuk Meningkatan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK iii


PENGANTAR
Pengantar

Kata Pengantar

Program Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s


Teachers, Administrators and Students (PRIORITAS) yang didanai oleh USAID bekerja sama
dengan pemerintah Indonesia dilaksanakan untuk mendukung Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan serta Kementerian Agama dalam meningkatkan akses pendidikan dasar yang
bermutu. Untuk mencapai tujuan tersebut, PRIORITAS mengembangkan dan melaksanakan
program pengembangan kapasitas yang terdiri atas pelatihan, pendampingan, serta kegiatan
kelompok kerja di tingkat sekolah maupun gugus. Sasaran program pengembangan kapasitas
ini adalah guru dan dosen lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK), kepala sekolah,
komite sekolah, serta pengawas dan staf dinas pendidikan terkait di kabupaten terpilih di
tujuh provinsi mitra PRIORITAS, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Pelatihan bagi dosen dilaksanakan melalui kerja
sama dengan sejumlah LPTK terpilih untuk pengembangan peran LPTK sebagai penyedia
layanan untuk pendidikan dalam jabatan.

Modul pelatihan ini dikemas dalam bentuk unit-unit/topik-topik. Modul ini dikembangkan
untuk digunakan dalam pelatihan dosen untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) di LPTK. Berikut adalah gambaran singkat tentang masing-masing
unit dari tiap modul tersebut.

Unit 1: Jurnal Reflektif. Salah satu ’alat’ untuk memperbaiki kinerja kita adalah refleksi:
kita merefleksi diri tentang apa yang kita kerjakan; apa yang sudah baik dan belum baik. Unit
ini melatih peserta bagaimana membuat catatan reflektif tentang tugas mereka: Guru
Pembimbing dan dosen pembimbing lapangan terkait bagaimana kinerja pembimbingan
mereka kepada mahasiswa praktikan. Selesai pelatihan, peserta diharapkan dapat
melaksanakan pembimbingan kepada mahaiswa praktik secara lebih baik.

Unit 2: Konferensi. Salah satu model pembimbingan kepada mahasiswa praktikan adalah
Konferensi. Konferensi adalah kegiatan bertemunya guru pamong, dosen pembimbing
lapangan, dan praktikan secara bersama-sama untuk melihat progress yang dicapai praktikan
dalam kegiatan PPLnya. Pertemuan menekankan kepada capaian dan kesulitan praktikan serta
bantuan yang dapat diberikan oleh guru pamong dan dosen pembimbing terhadap praktikan.
Pada unit ini, dengan melihat tayangan video Konferensi, peserta akan diperkenalkan pada
model tersebut dan mensimulasikannya dalam pelatihan dan akan mempraktikannya lagi nanti
setelah peserta berpraktik membimbing mahasiswa dalam praktik mengajar di sekolah.
Dengan model ini, para guru pembimbing dan dosen pembimbing diharapkan mampu
meningkatkan kompetensi praktikan PPL PPG dan mampu menyajikan penilaian yang obyektif
dan transparan.

Modul Pelatihan untuk Meningkatan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


iv
PENGANTAR
Pengantar

Unit 3: Observasi Sekolah dan Kelas. Dalam pelaksanaan PPL PPG, mahasiswa
praktikan terlebih dahulu harus memahami konteks sekolah sebelum PPL PPG di sekolah
itu dilaksanakan; dan hal tersebut diperoleh melalui kegiatan observasi sekolah. Penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tanpa memanfaatkan hasil observasi bisa tidak
sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa, tidak memanfaatkan lingkungan sekolah,
dan tidak sesuai antara peralatan laboratorium yang dibutuhkan dengan peralatan
laboratorium yang tersedia. Pada unit ini, dengan mengamati tayangan video, peserta akan
meihat bagaimana observasi sekolah/kelas dilaksanakan sekaligus bagaimana guru
pembimbing dan dosen pembimbing berperan dalam kegiatan observasi tersebut.

Unit 4: Mengajar Terbimbing. Mengajar terbimbing merupakan bagian tahapan dalam


program pengalaman lapangan. Peserta PPG melaksanakan praktik mengajar di dalam kelas
dengan didampingi oleh guru pamongnya, dan atau Dosen Pembimbing Lapangan (DPL),
bisa dalam bentuk team teaching, atau guru pamong membantu jika diperlukan. Pada unit ini,
peserta akan melihat tayangan video dan mendiskusikan bagaima praktik Mengajar
Terbimbing tersebut dilaksanakan.

Unit 5: Mengajar Mandiri. Mengajar mandiri dimaksudkan untuk mengembangkan


kecakapan praktikan dalam menerapkan berbagai keterampilan mengajar secara
menyeluruh dan terintegrasi dalam situasi nyata di bawah bimbingan Guru Pamong (GP)
dan Dosen Pembimbing PPL (DPL). Dalam mengajar mandiri, praktikan melakukan secara
keseluruhan kegiatan pembelajaran, mulai dari membuka kegiatan pembelajaran, melakukan
kegiatan awal, melakukan kegiatan inti, melakukan kegiatan penutup, dan mengakhiri
kegiatan pembelajaran di kelas. Pada unit ini, peserta akan melihat bagaimana praktik
Mengajar Mandiri dilaksanakan melalui tayangan video.

Unit 6: Praktik Mengajar Terbimbing. Guru pembimbing dan mahasiswa (yang


dihadirkan khusus untuk unit ini) akan mempraktikan Mengajar Terbimbing di sekolah
dimana dosen akan berpraktik juga dalam pembimbingan. Pada unit ini, dosen dan guru
pembimbing akan menyimulasikan praktik pembimbingan kepada mahaiswa sebelum guru
pembimbing dan mahasiswa tersebut berpraktik mengajar terbimbing di sekolah. Setelah
praktik di sekolah, mereka akan menyimulasikan praktik pembimbingan di tempat pelatihan
dengan model Konferensi seperti pada unit 2.

Unit 7: Penilaian PPL. Penilaian dalam kegiatan PPL bertujuan untuk mengumpulkan
informasi sejauh mana kompetensi praktikan sesuai dengan tujuan. Hal terpenting dari
penilaian adalah untuk memberikan umpan balik kepada praktikan agar kompetensinya
menjadi lebih baik. Dosen pembimbing lapangan (DPL) sebaiknya dapat memanfaatkan alat
penilaian dengan sebaik-baiknya, serta melakukan penilaian dari awal sampai dengan akhir
kegiatan. Pada unit ini, peserta akan berpraktik menilai hasil-hasil PPL antara lain perangkat
pembelajaran yang dibuat mahasiswa praktikan dan hasil siswa yang sudah diberi komentar
oleh praktikan.

Modul Pelatihan untuk Meningkatan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK v


PENGANTAR
Pengantar

Unit 8: Penyusun Rencana Tindak Lanjut. Suatu pelatihan akan sangat kurang
bermanfaat bahkan sia-sia apabila tidak ditindaklanjuti dengan langkah nyata penerapan
gagasan yang diperoleh dalam pelatihan tersebut. Unit ini memfasilitasi peserta dalam
membuat Rencana Tindak Lanjut apa saja yang akan dilakukan di kampus segera setelah
pelatihan berakhir khususnya terkait PPL. Rencana tindak lanjut merupakan awal
komitmen/keseriusan peserta untuk menerapkan apa yang diperoleh dalam pelatihan.

Modul Pelatihan untuk Meningkatan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


vi
PENGANTAR
Pengantar

JADWAL PELATIHAN PPL PPG --- contoh

Time Unit/Topik Notes


HARI 0
Rapat Persiapan: Pembagian siapa melakukan apa,
08.00 – 17.00 Pembahasan unit, pengecekan tempat, alat,
perlengkapan, dll.
HARI 1
07.30 – 08.15 45’ Registration
Pengantar: latar belakang, tujuan, dan output yang Pleno
diharapkan dari lokakarya
08.15 – 09.15 60’
Pembukaan
Perkenalan
Informasi Admin dan keuangan
09.15 – 10.15 60’ Jurnal Reflektif Pleno
10.15 – 10.30 15’ Istirahat
10.30 – 12.00 90’ Konferensi Pleno
12.00 – 13.00 60’ ISHOMA
13.00 – 14.15 75’ Observasi Sekolah dan Kelas Pleno

14.15 – 17.00 165’ Mengajar Terbimbing Pleno

HARI 2
08.00 – 10.30 150’ Mengajar Mandiri Pleno
10.30 – 10.45 15’ Istirahat
10.45 – 12.15 90’ Penilaian Pelaksanaan PPL Pleno
12.00 – 13.00 60’ ISHOMA
13.00 – 17.00 240’ Persiapan Praktik di Sekolah Group
HARI 3
07.00 – 11.30 120’ Perjalanan ke Sekolah, Praktik Mengajar Group
11.30 – 13.30 15’ Perjalanan dari Sekolah, Ishoma
13.30 – 14.30 60’ Praktik Konferensi Group
14.30 – 15.30 60’ Rencana Tindak Lanjut Group
15.30 – 16.30 30’ Penutupan, penyelesaian administrasi dan keuangan Pleno

Modul Pelatihan untuk Meningkatan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK vii


UNIT 1
MENULIS JURNAL
REFLEKTIF
UNIT 1 Menulis Jurnal Reflektif

UNIT 1
MENULIS JURNAL REFLEKTIF

Pendahuluan
Humans are good at copying: ...what is critical for student teachers (and for practising
teachers) is the skill of reflecting on what they see and do (Monk, M. & Dillon J., 1995).

Kemampuan merefleksikan pelaksanaan


sebuah kinerja, oleh instruktur PPG dan
mahasiswa calon guru, merupakan
keterampilan yang sangat penting untuk
dikembangkan. Dengan berefleksi,
merenungkan, dan menganalisis apa saja
yang telah dilakukan serta pengaruhnya
akan dapat menemu-kan kelebihan dan
kelemahan sebuah kinerja. Selanjutnya
hal tersebut akan berkontribusi pada
Merefleksikan sebuah tindakan dapat berkontribusi pada
pembaharuan hal-hal yang sudah baik, peningkatan kualitas tindakan tersebut.
tidak meng-ulangi kesalahan yang sama,
dan mencari jalan keluar untuk memecahkan kelemahan yang ditemukan dan masalah yang
dihadapi.

Salah satu sarana yang dapat membantu melakukan refleksi adalah Jurnal Reflektif. Jurnal
Reflektif merupakan kumpulan catatan perenungan dan analisis tentang proses kinerja serta
rencana tindak lanjut untuk hal-hal yang ditemukan dalam perenungan tersebut. Pada waktu
diminta berefleksi dan menuliskan hasil refleksi, seseorang cenderung hanya mendeskripsikan
apa yang terjadi dan menilai peristiwa-peristiwa pada kulitnya saja.

Dalam unit ini terdapat latihan berefleksi dan menuliskan hasil refleksi dalam Jurnal Reflektif.
Dengan mempelajari cara berefleksi dan mempraktikkannya selama dan sesudah beraktivitas,
kemampuan berefleksi tentang proses dan hasil belajar diharapkan dapat terus diperbaiki
bahkan ditingkatkan.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 3


UNIT 1 UNIT C
Menulis Jurnal Reflektif

Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, para peserta mampu:
1. Memahami siklus jurnal reflektif;
2. Menulis jurnal reflektif tentang pengalaman mendampingi PPL.

Petunjuk Umum
Kegiatan dilaksanakan secara pleno, namun peserta duduk berdasarkan kelompok rumpun
mata pelajaran yang dibina di program studi.

Sumber dan Bahan


1. Presentasi Unit 1
2. Lembar Kerja Peserta 1.1a, 1.1b, 1.2a, 1.2b, dan 1.3
3. Informasi Tambahan 1.1
4. ATK: kertas plano, kertas HVS, spidol, pulpen, pensil

Waktu
Waktu yang digunakan untuk unit ini adalah 60 menit. Perincian alokasi penggunaan waktu
tersebut dapat dilihat pada setiap tahapan dari sesi ini.

Ringkasan Sesi
Introduction Connection Application Reflection Extension
5 menit 15 menit 35 menit 5 Menit
Membiasakan
Menjelaskan Urun gagasan  Membaca contoh teks Peserta menilai menulis jurnal
latar belakang, tentang ciri- jurnal serta mengkajinya diri sendiri reflektif dalam
tujuan, dan ciri jurnal dengan bahan siklus refleksi seberapa jauh pembimbingan
langkah- reflektif dan yang benar (Jika peserta tujuan unit ini (bagi DPL dan
langkah siklus jurnal belum pernah ikut pelatihan tercapai Guru Pamong)
kegiatan sesi refleksi. Jurnal Reflektif, jika sudah
langsung ke langkah ke 2 )
 Menulis jurnal relektif Menuliskan hal-
mengenai pengalaman hal yang masih
mendampingi mahasiswa membingungkan
PPL (DPL & guru Pamong)
 Membahas jurnal refleksi
yang dibuat dan merivisinya

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


4
UNIT 1 Menulis Jurnal Reflektif

Perincian Langkah-langkah Kegiatan


I
Introduction (5 menit)
1. Peserta duduk berdasarkan kelompok rumpun mata pelajaran.
2. Fasilitator menjelaskan latar belakang, tujuan sesi, dan langkah-langkah kegiatan.

Catatan untuk Instruktur PPG


Jurnal Mengajar atau Agenda Kelas selama ini lebih bersifat administratif,
yaitu berisi hari/tanggal mengajar, kelas, jam ke .., uraian kegiatan,
ketidakhadiran mahasiswa, dan catatan. Kolom catatan biasanya lebih
sering kosong. Jurnal Mengajar atau Agenda Kelas tersebut bisa dibuat
lebih inspiratif dengan cara menuliskan refleksi Instruktur PPG pada kolom
1
catatan. Catatan yang reflektif akan menjadi pembimbing bagi instruktur
PPG untuk bisa mengajar ataupun berkinerja lebih baik dan tidak
mengulang kesalahan yang sama. Para mahasiswa calon guru membuat
catatan terkait kegiatan hariannya, yang selanjutnya dijadikan bahan
renungan untuk menemukan upaya perbaikan ataupun penguatannya.
Catatannya tidak berbentuk deskriptif, melainkan diarahkan untuk bersifat
reflektif.

Catatan reflektif tersebut bisa juga dilampirkan pada RPP yang telah lewat
sehingga setiap RPP yang telah digunakan memiliki catatan proses
pelaksanaannya. Hal ini akan sangat berguna sebagai masukan ketika
mahasiswa calon guru menyusun dan melaksanakan ulang RPP tersebut.
RPP dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik sehingga pelaksanaan proses
belajar mengajar lebih efektif, karena guru sudah belajar dari kelebihan dan
kekurangan proses yang telah lewat. Hal ini bisa menjadi sumber gagasan
untuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .
Jurnal reflektif yang ditulis oleh Instruktur PPG atas kinerjanya akan
menunjukkan catatan proses tersebut secara lebih akurat/objektif dan
memberi inspirasi untuk melakukan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS).
Jurnal reflektif yang dibuat instruktur ataupun dosen akan memberi
inspirasi bagi mahasiswa calon guru, terutama ketika mereka menuliskan
hasil refleksinya yang dapat digunakan sebagai bahan renungan untuk
merancang tindak lanjut perbaikannya.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


5
UNIT 1 UNIT C
Menulis Jurnal Reflektif

C
Connection (15 menit)
Urun Gagasan/Pengetahuan
1. Fasilitator mengajukan pertanyaan berikut satu per satu.
 Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang jurnal reflektif?
 Apa saja komponen dalam jurnal reflektif?
2. Fasilitator menayangkan ‘Siklus Jurnal Reflektif’ untuk penguatan.
3. Fasilitator menyampaikan bahwa yang penting dari jurnal reflektif adalah adanya
evaluasi kebermanfaatan, kelebihan, kelemahan, dan rencana untuk yang akan datang,
karena orientasi jurnal reflektif adalah semakin meningkatnya kualitas kinerja.

A
Application (35 menit)
Kegiatan 1: Membaca contoh jurnal dan membahasnya dengan Siklus Refleksi
1. Fasilitator menyampaikan bahwa beberapa jurnal yang ada kebanyakan masih berupa
deskripsi perisiwa saja. Jurnal yang bermanfaat bagi perkembangan profesionalisme guru,
kepala sekolah, dan pengawas adalah jurnal yang mengandung unsur refleksi.
2. Fasilitator menayangkan/membagikan "contoh jurnal pembimbingan", sebagian bersifat
deskriptif dan yang lain lebih reflektif (Handout Peserta 1.1: Untuk guru pamong
dibagikan jurnal pembimbingan guru pamong; untuk dosen dibagikan jurnal
pembimbingan DPL). Secara berpasangan, peserta diminta membaca, menemukan, dan
membahas perbedaan di antara contoh jurnal tersebut dengan menemukan
kata/frase/kalimat yang menunjukkan berpikir reflektif.
3. Fasilitator membagikan Handout Peserta 1.3 yang berisi diagram siklus refleksi dan
meminta peserta untuk membaca dan mendiskusikannya. Wakil kelompok
menyampaikan hal-hal yang sebaiknya dilakukan seseorang ketika melakukan refleksi.
4. Fasilitator meminta peserta untuk menggunakan siklus refleksi untuk menilai contoh-
contoh tersebut.
5. Setelah berpasangan, kelompok menyimpulkan jurnal manakah yang lebih reflektif yang
memberikan inspirasi perbaikan pembelajaran. Fasilitator meminta setiap wakil
kelompok untuk menyampaikan kesimpulannya.
6. Fasilitator menyampaikan bahwa yang penting dari jurnal reflektif adalah adanya evaluasi
kebermanfaatan/kelebihan-kelemahan dan rencana untuk yang akan datang karena
orientasi jurnal reflektif adalah semakin meningkatnya kemampuan guru.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


6
UNIT 1 Menulis Jurnal Reflektif

Kegiatan 2: Menulis Jurnal Reflektif (25’)


Fasilitator meminta peserta untuk menulis jurnal reflektif berkaitan dengan pengalaman
mereka membimbing mahasiswa PPL (Gunakah siklus refleksi sebagai panduan)

Kegiatan 3: Saling Kaji Jurnal Reflektif (10’)


1. Fasilitator meminta peserta secara berpasangan untuk saling bertukar jurnal dan
mengkaji apakah jurnal yang dibaca sudah reflektif atau belum dan memberikan alasan
(Gunakan Siklus Refleksi sebagai panduan mengkaji);
2. Fasilitator menayangkan salah satu contoh jurnal refleksi yang dibuat peserta dan
mengkaji tingkat reflektifnya berdasarkan siklus refleksi (Jurnal hasil peserta dapat
difoto, difotokopi, atau di-scan, untuk ditayangkan).
3. Fasilitator meminta peserta untuk saling mengembalikan jurnal dan memperbaiki jurnal
jika ada masukan dari teman.

R
Reflection (5 menit)
Fasilitator memeriksa pemahaman peserta terkait Jurnal Reflektif dengan mengajukan
pertanyaan berikut.
1. Bagaimanakah ‘siklus jurnal reflektif?’
2. Apa sajakah hal penting dari jurnal reflektif?

E
Extension & Penguatan
1. Fasilitator menyampaikan kepada peserta bahwa:
a. Penulisan jurnal reflektif yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan mutu
kinerja seseorang dan sekaligus profesionalismenya;
b. Jurnal reflektif dapat menjadi sumber gagasan untuk melakukan penelitian tindakan
kelas (PTK) bagi dosen dan mahasiswa.
2. Fasilitator menyarankan kepada peserta untuk menuliskan Jurnal Reflektif terkait
pendampingan kepada mahasiswa dalam PPL agar pendampingan dapat ditingkatkan
kualitasnya secara terus menerus.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


7
UNIT 1 UNIT C
Menulis Jurnal Reflektif

Lembar Kerja Peserta 1.1a


1.

Contoh Refleksi Guru Pamong - A

Semester ini saya mempunyai tugas melakukan pembimbingan kepada 3 mahasiswa


dari PGSD UNM. Bimbingan kepada mahasiswa PPL saya lakukan mulai dari
bimbingan dalam pengembangan RPP sampai dengan bimbingan pelaksanaan praktik
mengajar di kelas. Dalam bimbingan pengembangan RPP, mahasiswa meminta saya
untuk memberikan masukan-masukan dari RPP yang sudah dibuatnya.

RPP biasanya diberikan kepada saya sehari sebelum mahasiswa PPL melakukan
praktik di dalam kelas. Selain kelengkapannya, saya juga memeriksa apakah
langkah-langkah pembelajarannya sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Saya
juga memeriksa kesesuaian media pembelajaran yang digunakan. Mahasiswa saya
minta memperbaiki hal-hal yang kurang tepat. Tidak jarang mahasiswa salah
tangkap dengan masukan-masukan yang saya berikan. Mahasiswa sering
menganggap bahwa saya mempersulit dia padahal hal tersebut demi kepentingan
mahasiswa sendiri supaya bisa membuat RPP yang baik karena RPP yang baik akan
sangat membantu dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.

Hari ini saya berdiskusi dan memberikan bimbingan kepada seorang mahasiswa
PPL sesudah dia selesai melakukan praktik mengajar di kelas 3. Saya sampaikan
kepada mahasiswa tersebut bahwa langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan di
kelas tidak sesuai dengan RPP yang diberikan kepada saya. Media yang digunakan
juga berbeda dengan yang disampaikan kepada saya sehari sebelumnya. Para siswa
kelihatan sekali tidak memahami yang dia ajarkan dan banyak siswa yang tidak
mengerjakan tugas yang diberikan. Saya tegaskan kepada mahasiswa PPL tersebut
bahwa dia tidak akan menjadi guru yang baik dan professional jika cara
mengajarnya adalah seperti yang dia lakukan hari ini.

Dia mengaku agak gugup hari ini karena merasa persiapannya kurang matang dan
berjanji akan memperbaikinya pada pelaksanaan praktik mengajar selanjutnya.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


8
UNIT 1 Menulis Jurnal Reflektif

Lembar Kerja Peserta 1.1b


2.

Contoh Refleksi Guru Pamong - B

Semester ini saya mempunyai 3 orang mahasiswa bimbingan dari PGSD UNM.
Saya bertanggungjawab untuk membimbing mereka dalam pengembangan RPP dan
melakukan praktik mengajar di kelas.

Hari ini saya memberikan bimbingan kepada mahasiswa PPL berkaitan dengan
pengamatan daya dalam kegiatan praktik mengajarnya yang dilakukan di kelas 4
pada jam ke 2 dan jam ke 3. Mahasiswa tersebut mengajarkan tentang subtema
kebersamaan dalam keberagaman. Untuk menghemat waktu, sesudah jam sekolah
selesai, saya mengajak mahasiswa tersebut untuk masuk ke ruangan dan berdiskusi
bersama-sama dengan 2 mahasiswa yang lain karena saya belum sempat
memberikan bimbingan kepada 2 mahasiswa lain tersebut yang melakukan praktik
mengajar minggu yang lalu.

Saya minta kepada mahasiswa yang mengajarkan sub-tema kebersamaan dalam


keberagaman tersebut untuk menyampaikan hal-hal apa saja yang dirasa sudah
sesuai dan hal-hal yang masih kurang. Menurutnya, untuk penguasaan materi tidak
masalah tapi dia merasa belum mampu mengatasi pengelolaan kelas dengan baik.
Beberapa siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan, dan beberapa siswa sibuk
berbicara dengan temannya. Saya memberikan masukan supaya penugasan dibuat
variasi kerja kelompok dan kerja berpasangan sehingga semua siswa bisa terlibat
aktif. Dia berjanji untuk memperbaikinya dan mengimplementasikan variasi
penugasan tersebut pada praktik selanjutnya

Kepada 2 mahasiswa yang lain saya juga minta untuk menyampaikan hal-hal yang
dirasa masih perlu ditingkatkan. Kedua mahasiswa tersebut menyatakan bahwa
semua sudah bisa dijalankan dengan baik. Nampak sekali bahwa kedua mahasiswa
tersebut tidak bisa mengingat dengan rinci hal-hal apa saja yang sudah baik dana pa
saja yang masih perlu ditingkatkan. Karena pelaksanaan praktik mengajar mereka
sudah dilakukan minggu yang lalu dan saya tidak mempunyai catatan maka saya juga
tidak bisa ingat secara rinci kinerja mereka dalam praktik mengajar sehingga saya
tidak bisa memberikan masukan secara lengkap.

Berdasarkan pengalaman tersebut, ke depan saya merencanakan untuk


memberikan bimbingan kepada mahasiswa pada hari yang sama sesudah jam
sekolah selesai sehingga baik saya maupun mahasiswa masih bisa mengingatknya
dengan baik dan rinci. Saya juga akan membuat catatan-catatan secara
komprehensif dan rinci sehingga bisa memberikan masukan dan bimbingan kepada
mahasiswa dengan lebih baik.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


9
UNIT 1 UNIT C
Menulis Jurnal Reflektif

Lembar Kerja Peserta 1.2a


1.

Contoh Refleksi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)-A

Hari ini saya memberikan bimbingan kepada 4 orang mahasiswa bimbingan saya
pada kunjungan saya yang ke 5 di sekolah mitra tempat para mahasiswa melakukan
PPL. Saya mengumpulkan mereka di ruangan yang disediakan oleh sekolah mitra
yang dipakai sebagai ruangan khusus untuk mahasiswa PPL. Bimbingan saya fokus
pada pembelajaran di kelas.

Satu per satu mahasiswa menyampaikan pengalaman mereka mengajar di dalam


kelas. Seorang mahasiswa diberi tugas untuk praktik di kelas 1 dan kelas 2
sedangkan 3 mahasiswa yang lain praktik di kelas 3, kelas 4, dan kelas 5.
Mahasiswa yang bertugas di kelas 1 dan kelas 2 menyampaikan bahwa pengelolaan
kelas sangat sulit karena anak-anak masih kecil dan bahkan beberapa anak kelas 1
masih sering menangis di dalam kelas. Untuk yang praktik di kelas 3, kelas 4, dan
kelas 5 tidak terlalu sulit untuk mengajar dan mengatur anak-anak tetapi seringkali
tidak mengerjakan tugas yang diberikan.

Semua mahasiswa menyampaikan bahwa Kepala Sekolah dan para guru pamong
bersifat sangat baik dan sangat membantu. Guru pamong bersedia untuk
menunjukkan RPP yang selama ini dipakai oleh mereka untuk mengajar dan juga
bersedia memberikan masukan-masukan serta bimbingan baik dalam
pengembangan RPP maupun dalam pelaksanaan praktik mengajar.

Saya berikan arahan kepada para mahasiswa untuk selalu berkoordinasi dan
berkomunikasi dengan para guru pamong dan kepala sekolah dan jika ada kesulitan
untuk berkonsultasi dengan saya.

Saya minta para mahasiswa juga bisa menjaga nama baik Universitas. Tidak hanya
melaksanakan tugas PPL dengan baik tapi juga bisa mempunyai perilaku yang bisa
menjadi tauladan bagi para siswa.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


10
UNIT 1 Menulis Jurnal Reflektif

Lembar Kerja Peserta 1.2b


1.

Contoh Refleksi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)-B

Biasanya selaku dosen pembimbing PPL, setelah mengamati pembelajaran di kelas


yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan, saya mengarahkan mereka untuk
memperbaiki hal-hal yang kurang yang mereka lakukan selama pembelajaran. Hari
ini pun saya melakukan hal yang sama.

Setelah mengamati pembelajaran yang dilakukan oleh Sarifah, salah seorang


mahasiswa PPL dampingan saya, yang berkolaborasi dengan guru pamongnya dalam
mengajarkan KD: Menulis surat pribadi, saya mengajak mereka untuk membahas
pelaksanaan pembelajaran tersebut di ruang guru. Dalam pertemuan itu, saya
menyampaikan kesalahan atau kekurangan mahasiswa bimbingan saya itu yang saya
amati ketika melaksanakan praktik mengajar.

Saya kemudian memberi arahan agar ia tidak terlalu banyak menjelaskan teori
tentang menulis surat pribadi, tetapi menunjukkan contoh surat pribadi ke siswa
untuk memberi pemahaman mengenai konsep pribadi itu pada siswa. Selain itu,
saya meminta mahasiswa PPL ini untuk lebih rinci dalam memberikan penguatan
tentang ciri-ciri surat pribadi, serta terlibat dalam membimbing siswa saat
memeriksa ketepatan surat pribadi yang dibuat oleh temannya.

Mahasiswa PPL tersebut terdiam mendengarkan komentar saya. Ketika saya


meminta ia mengulangi hal yang seharusnya ia perbaiki berdasarkan arahan saya, ia
kelihatan gugup dan banyak hal yang sudah saya sampaikan yang kurang bisa
ditangkapnya. Namun, ketika guru pamong yang saya beri kesempatan untuk
memberi arahan, saya melihat mahasiswa praktikan itu rileks dan banyak hal yang
ia kemukakan terkait dengan kekurangan yang ia lakukan dan rencana perbaikan
yang akan ia lakukan.

Akhirnya saya menyadari bahwa kefakuman mahasiswa itu ketika saya arahkan
lebih disebabkan oleh cara saya yang langsung mengomentari kekurangannya tanpa
memberi apresiasi terhadap hal yang telah dilakukan. Selain itu, saya tidak memberi
kesempatan kepadanya untuk mengungkapkan sendiri apa yang dirasakan,
kekuatan dan kekurangan yang dilakukannya, serta hal yang sebaiknya dilakukannya
sebagai perbaikan (refleksi diri). Ke depan, saya akan mengubah cara saya dalam
membimbing mahasiswa PPL dampingan saya seperti yang dilakukan oleh guru
pamong. Saya akan memulai dengan memberi penghargaan, melakukan sendiri
refleksi kritis, merencanakan sendiri perbaikan. Setelah itu, saya akan memberi
usul, saran atau mendiskusikan hal-hal yang dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


11
UNIT 1 UNIT C
Menulis Jurnal Reflektif

Lembar Kerja Peserta 1.3


Siklus Refleksi

1. Deskripsi
Deskripsikan apa yang
terjadi / apa yang Anda
lihat / apa yang Anda alami
/apa yang Anda lakukan

3. Rencana ke depan 2. Evaluasi


Apa yang seharusnya Apa yang baik/tidak baik,
dilakukan / sebaiknya bermanfaat/tidak
dilakukan? bermanfaat dari
peristiwa/pengalaman
tersebut?

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


12
UNIT 1 Menulis Jurnal Reflektif

Informasi Tambahan 1.1

Jurnal Reflektif oleh Instruktur PPG atau Mahasiswa


Jurnal Reflektif adalah semacam buku catatan yang digunakan oleh Instruktur PPG atau
Mahasiswa untuk menuangkan pendapat / perasaan mereka selama proses belajar tentang
suatu hal (misalnya: perumpamaan, berat jenis, past tense, dll).

Contoh:

Minggu ini saya belajar tentang teks deskripsi. Sulit. Saya tidak betul-betul ngerti bagaimana sih
menulis teks deskripsi. Saya tahu kata bu guru pokoknya nulis ciri-ciri binatang. Warnanya,
besarnya, berapa kakinya, dll. Tapi dapat kata-katanya dari mana. Bu guru sudah
menerangkan tapi saya tetep ndak ngerti karena Bu Diah bicara terlalu banyak bhs. Inggrisnya
dan cepaaaat sekali. Yang diterangkan banyak lagi. Bingung ah. Saya akan minta Bu Diah
menerangkan lagi dalam bahasa Indonesia. Saya juga akan minta contoh. Dapat kata-katanya
itu dari mana.

Kebiasaan menulis Jurnal Refleksi oleh Instruktur PPG atau mahasiswa (biasa disebut sebagai
Jurnal Belajar) memiliki beberapa manfaat. Pertama, dengan adanya tradisi menulis Jurnal
Refleksi Instruktur PPG atau mahasiswa akan terbiasa menuangkan pikiran dan perasaannya
secara tertulis. Dengan demikian kemampuan menulis mereka mendapatkan sarana untuk
berkembang secara alami.

Kedua, dengan membaca Jurnal Refleksi, Instruktur PPG atau mahasiswa bisa lebih
memahami pikiran dan perasaan masing-masing tentang proses belajar yang diikutinya.
Sebagai pendidik, dosen perlu lebih banyak memahami mahasiswanya dengan baik dengan
cara mengamati dan mendengarkan mahasiswa, serta membaca perasaan dan proses berpikir
mereka seperti yang tertuang dalam Jurnal Reflektif. Pengetahuandosen tentang mahasiswa
akan membimbing dosen menghasilkan pembelajaran yang lebih tepat sasaran, cocok dengan
keadaan riil yang dibutuhkan mahasiswa.

Ketiga, dengan menulis jurnal reflektif, mahasiswa belajar mengevaluasi proses belajar yang
sedang dia alami. Jurnal Refleksi membantu mahasiswa mengidentifikasi apa yang sudah dia
ketahui / pahami, apa yang belum dan seharusnya masih perlu dia ketahui, serta bagaimana
merencanakan langkah-langkah untuk mendapatkan apa yang seharusnya dia ketahui.

Ketika merasa bingung, misalnya, mahasiswa tidak sekedar larut dalam kebingungannya tapi
juga mencoba mencari sebab mengapa dia bingung dan jalan keluar apa yang bisa dia

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


13
UNIT 1 UNIT C
Menulis Jurnal Reflektif

usahakan atau pertolongan apa yang dia butuhkan dan kemana atau kepada siapa dia bisa
meminta tolong. Ketika membaca jurnal reflektif mahasiswa, dosen bisa memberikan bantuan
yang tepat.

Kapankah mahasiswa menulis Jurnal Reflektif? Apakah di saat selesai pembelajaran setiap
mapel? Ataukah setiap minggu untuk setiap mapel? Hal ini bisa dibicarakan dalam rapat
dosen. Sebagai langkah awal, dosen bisa mencoba untuk meminta mahasiswa menulis Jurnal
Reflektif seminggu sekali. Mahasiswa tidak perlu menulis untuk setiap mapel, kecuali jika
semua pihak menyetujuinya. Namun, sebaiknya Jurnal Reflektif tidak menjadi sesuatu yang
membebani. Dosen membaca Jurnal Reflektif dan memberikan tanggapan terhadap isinya. Jika
dipandang perlu, dosen dapat menyampaikan permasalahan pembelajaran mahasiswa kepada
yang bersangkutan. Tanggapan dilandasi tujuan untuk memotivasi, membantu mencari jalan
keluar, dan memberikan layanan pendidikan terbaik.

Apakah Jurnal Reflektif diberi nilai?


Apresiasi atau penghargaan yang paling tepat atas Jurnal Reflektif mahasiswa adalah dalam
bentuk tanggapan-tanggapan tulus dari dosen, misalnya dalam bentuk pujian, motivasi,
dorongan untuk lebih giat atau tindak lanjut nyata yang bisa membantu mahasiswa
mendapatkan jalan ke luar atas masalah yang dia tuliskan, dan lain-lain.

Pertanyaan Refleksi apa yang bisa diberikan?


Dosen dapat merancang sendiri pertanyaan-pertanyaan yang bersifat mendorong mahasiswa
untuk merenungkan proses belajar mereka. Pertanyaan bisa diubah-ubah sesuai dengan
kondisi dan situasi setempat. Berikut ini beberapa contoh yang bisa dikembangkan lebih
lanjut.
1. Pengetahuan/kemampuan apa saja yang berhasil kamu kuasai setelah pembelajaran
tadi/minggu ini?
2. Apa manfaat kemampuan baru itu bagimu?
3. Bagaimana proses belajar kamu tadi?
4. Apa lagi yang perlu kamu pelajari?

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


14
UNIT 1 UNIT C
Menulis Jurnal Reflektif

MATERI PRESENTASI UNIT 1

Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG


15
UNIT 1 UNIT C
Menulis Jurnal Reflektif

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


16
UNIT 1
Pembelajaran Aktif – SD/SMP

UNIT 2
KONFERENSI : Alternatif Strategi
Pembimbingan PPL PPG

Bahan Rujukan bagi Instruktur untuk Workshop PPG 1


UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


2
UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG

UNIT 2

KONFERENSI:
Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG

Pendahuluan
Proses pembimbingan PPL PPG
semestinya dapat menemukan
kelebihan dan kekurangan
praktikan PPL PPG. Apabila
dosen pembimbing/guru pamong
dapat menemukan kekurangan
praktikan, diharapkan dosen
pembimbing/guru pamong dapat
memberikan dukungan untuk
memperbaiki kelemahan
praktikan PPL PPG. Demikian
juga apabila dosen
pembimbing/guru pamong dapat Proses pembimbingan PPL PPG semestinya dilakukan melalui
aktivitas diskusi reflektif yang mempertemukan antara dosen
menemukan kelebihan praktikan
pembimbing, guru pamong dan praktikan secara bersama-sama.
maka diharapkan kelebihan
praktikan dapat lebih
dioptimalkan. Oleh karena itu, proses pembimbingan PPL PPG semestinya dilakukan melalui
aktivitas diskusi reflektif yang mempertemukan antara dosen pembimbing, guru pamong dan
praktikan secara bersama-sama. Pada kegiatan tersebut, praktikan dapat mengutarakan
pencapaian yang sudah berhasil diraih sekaligus kekurangan yang masih dimilikinya.
Berikutnya dosen pembimbing/guru pamong dapat menawarkan berbagai bentuk dukungan
agar praktikan dapat berkembang lebih baik dalam praktik mengajar di kelas.

Dosen Pembimbing seharusnya melakukan penilaian kompetensi peserta PPL PPG secara
obyektif dan transparan. Melalui proses pembimbingan yang intensif, proses penilaian
performa praktikan juga diharapkan lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah
satu alternatif model pembimbingan yang diharapkan mampu meningkatkan kompetensi
praktikan PPL PPG dan mampu menyajikan penilaian yang obyektif dan transparan adalah
melalui kegiatan Konferensi.

Konferensi merupakan salah satu strategi yang dilakukan di Michigan State University dalam
kegiatan PPL. Konferensi adalah kegiatan bertemunya guru pamong, dosen pembimbing
lapangan, dan praktikan secara bersama-sama untuk melihat progress yang dicapai praktikan
dalam kegiatan PPLnya. Pertemuan menekankan kepada capaian dan kesulitan praktikan serta
bantuan yang dapat diberikan oleh guru pamong dan dosen pembimbing terhadap praktikan.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 19


UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG

Tema-tema yang dibahas ditentukan berdasarkan diskusi antara guru pamong dan dosen
pembimbing lapangan, misalnya: 1) Kompetensi sosial dan kepribadian, 2) Kompetensi
membuka pembelajaran, 3) Kompetensi menfasilitasi kegiatan inti pembelajaran, 4)
Penggunaan strategi/pendekatan pembelajaran, 5) Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran, 6) Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, 7)
Permasalahan yang dapat diselesaikan dengan PTK, dll.

Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta dapat:
1. memahami mekanisme konferensi sebagai salah satu cara pembimbingan reflektif untuk
meningkatkan kompetensi peserta PPL PPG secara berkelanjutan.
2. mengidentifikasi langkah-langkah konferensi.
3. merancang Strategi implementasi konferensi dalam Program Pembimbingan PPL PPG.

Petunjuk Umum
1. Sesi ini dilaksanakan secara pleno;
2. Untuk menjalankan slide presentasi, fasilitator disarankan untuk menggunakan wireless
mouse/pointer.

Sumber dan Bahan


1. Materi Presentasi Unit 2
2. Video pelaksanaan “Konferensi”
3. Lembar kerja peserta (LKP) dan informasi tambahan

Waktu
Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 90 menit. Rincian alokasi waktu dapat
dilihat pada Perincian Langkah-langkah Kegiatan.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


20
UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG

Garis Besar Kegiatan (90 menit)

Introduction Connection Application Reflection Extension


10 menit 10 menit 60 menit 5 menit 5 menit

Fasilitator Kegiatan 1: Urun Kegiatan 1: Cek Fasilitator


Gagasan tentang Mengamati video
menjelaskan: ketercapaian memberi
mekanisme Model Konferensi
Latar Belakang tujuan unit penguatan dan
Pembimbingan
Tujuan Kegiatan 2: saran tindak
PPL PPG selama
Garis Besar ini Strategi lanjut
Kegiatan Implementasi
Kegiatan 2 : Konferensi
Mengenal
Konferensi Kegiatan 3:
Mengamati Posisi
Konferensi dalam
Program
Pembimbingan PPL
PPG

Perincian Langkah-langkah Kegiatan


I
Introduction (10 menit)
Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan yang akan dilakukan
pada unit ini.

C
Connection (10 menit)
Kegiatan 1: Urun Gagasan/Pengalaman (5’)
1. Fasilitator mengajak peserta untuk ber-URUN GAGASAN/PENGALAMAN berpandu
pada pertanyaan:
 Selama proses pembimbingan, berapa kali Bapak/Ibu bisa bertemu secara bersama-
sama dengan Guru Pamong dan praktikan PPL PPG?
 Apa sajakah yang dibicarakan/dilakukan saat Bapak/Ibu bertemu secara bersama-sama
dengan Guru Pamong dan praktikan PPG?
 Bagaimana bentuk komunikasi antara Dosen Pembimbing, Guru Pamong, dan
praktikan PPL PPG yang biasa Bapak/Ibu lakukan selama proses pembimbingan?
 Bagaimana cara Bapak/Ibu membimbing praktikan PPL PPG agar kompetensi mereka
terus meningkat dari waktu ke waktu?

2. Fasilitator menyampaikan bahwa aktivitas bertemunya guru pamong, dosen pembimbing


lapangan, dan peserta PPL PPG secara bersama-sama untuk melihat kemajuan yang

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 21


UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG

dicapai praktikan dalam kegiatan PPL dikenal sebagai Konferensi;

3. Fasilitator menyampaikan berbagai tema yang dapat dibahas dalam kegiatan konferensi,
antara lain:
 Kompetensi sosial dan kepribadian
 Kompetensi membuka pembelajaran
 Kompetensi menfasilitasi kegiatan inti pembelajaran
 Penggunaan strategi/pendekatan pembelajaran
 Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran
 Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
 PTK

2. Fasilitator menyampaikan bahwa aktivitas bertemunya guru pamong, dosen pembimbing


lapangan, dan peserta PPL PPG secara bersama-sama untuk melihat kemajuan yang
dicapai praktikan dalam kegiatan PPL dikenal sebagai Konferensi

A
Application (60 menit)
Kegiatan 1: Mengamati Video Model Konferensi (25’)
1. Fasilitator meminta peserta, secara perseorangan untuk mengamati video model
pelaksanaan konferensi dengan fokus pengamatan:
- Apa sajakah aktivitas dosen pembimbing, guru pamong, dan mahasiswa praktikan?
(Gunakan LKP 2.1: Lembar Pengamatan Video Konferensi;
2. Peserta, secara berkelompok, diminta untuk menyepakati apa saja aktivitas dosen
pembimbing, guru pamong, dan mahasiswa praktikan;
3. Fasilitator meminta peserta untuk membaca Informasi Tambahan IT 2.1: Konferensi
4. Fasilitator memberikan penguatan tentang ‘Pola 3-2-1’ sebagai berikut.

a. Pola Dasar 3-2-1:


- 3 hal yang baik dari DPL dan guru pamong; mahasiswa praktikan memberikan
tanggapan
- 2 pertanyaan dari DPL dan guru pamong; mahasiswa praktikan memberikan
tanggapan
- 1 saran dari DPL dan guru pamong; mahasiswa praktikan memberikan tanggapan
b. Modifikasi Pola 3-2-1(digali dari praktikan)
- 3 hal yang baik disampaikan oleh mhs. Praktikan praktikan; DPL dan guru pamong
memberikan penguatan
- 2 pertanyaan dari DPL dan guru pamong; mhs. praktikan memberikan tanggapan
- 1 saran dari DPL dan guru pamong; mhs. Praktikan memberikan tanggapan rencana
tindak lanjut

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


22
UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG

c. Urutan Penyampaian
3 hal yang baik diselesaikan dulu semua (baik dari mhs. praktikan, DPL, maupun guru
pamong) baru melangkah ke 2 pertanyaan dari DPL maupun guru pamong. Sesudah 2
pertanyaan baru dilanjut ke saran dari DPL dan guru pamong dan mhs. praktikan
memberikan tanggapan saran tersebut berupa rencana tindak lanjut.
d. Mengapa 3-2-1?
DPL/GP sebaiknya lebih banyak memberi feedback positif daripada feedback negatif.
Modifikasi 3-2-1 dapat dilakukan sepanjang feedback positif selalu lebih banyak. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri praktikan.

Kegiatan 2 : Diskusi Implementasi Konferensi (10’)


1. Fasilitator meminta peserta, dalam kelompok, untuk mendiskusikan
 Apa sajakah peluang dan hambatan yang mungkin ada pada penerapan Konferensi
dalam proses pembimbingan praktikan?
 Berdasarkan peluang dan hambatan tersebut, bagaimana strategi implementasi
Konferensi agar efektif?

Hasil diskusi ditulis dalam kertas plano dengan format sebagai berikut.
Peluang Tantangan
Contoh : Contoh :
Tersedianya teknologi komunikasi Jadwal DPL, GP dan Praktikan tidak
yang mempermudah komunikasi cocok
antara DPL, GP dan Praktkan

Strategi Implementasi
Contoh : Memanfaatkan tekonologi informasi secara optimal untuk
mengomunikasikan penjadwalan konferensi pada celah waktu yang memungkinkan

2. salah satu kelompok mempresentasikan dan dikomentari kelompok lain terutama dalam
hal ketepatan strategi implementasi dikaitkan dengan peluang dan hambatan;
3. Peserta menempelkan hasil diskusi di dinding.

Kegiatan 3 : Mengenal Posisi Konferensi dalam Proses Pembimbingan PPL - 5’


Peserta mengamati Contoh Rencana Program Pembimbingan PPL PPG (IT 2.2) untuk melihat
kapan konferensi dapat dilakukan dalam proses pembimbingan. Untuk mempertajam
pengamatan, pertanyaan berikut dapat diajukan.
 Apakah ada saat/momentum yang lebih tepat bagi Konferensi dalam rangkaian kegiatan
pembimbingan tersebut? Mengapa?

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 23


UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG

R
Reflection (5 menit)
Fasilitator memeriksa ketercapaian tujuan sesi ini dengan mengajukan pertanyaan:
 Apa sajakah langkah-langkah konferensi?
 Apa sajakah yang perlu diperhatikan agar Konferensi dapat dilaksanakan dalam proses
pembimbingan PPL?
 Bisakah pola 3-2-1 diterapkan untuk semua aktifitas pembimbingan mahasiswa,
seperti membimbing skripsi, tugas proyek perkuliahan dll?

E
Extension dan Penguatan (5 menit)
1. Fasilitator menyampaikan penguatan bahwa proses membimbing sebaiknya ditekankan
pada upaya untuk membantu praktikan dalam meningkatkan kemampuan daripada
mencari kesalahan/kelemahan;
2. Fasilitator menyampaikan himbauan kepada peserta untuk:
 membuat Rencana Program Pembimbingan PPL PPG agar kegiatan bimbingan dapat
lebih efektif dalam meningkatkan kompetensi praktikan;
 melakukan kegiatan Konferensi untuk:
- membantu praktikan dalam menemukan kelebihan, kekurangan, dan tindak lanjut
yang harus dilakukan;
- menghasilkan penilaian yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


24
UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG

Lembar Kerja Peserta 2.1


Lembar Pengamatan Video Konferensi

No Aspek yang Diamati Hasil Amatan

1 Aktivitas Dosen Pembimbing


Lapangan

2 Aktivitas Guru Pamong

3 Aktivitas Praktikan

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 25


UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG

Informasi Tambahan 2.1


KONFERENSI
Konferensi adalah kegiatan bertemunya guru pamong, dosen pembimbing lapangan, dan
praktikan secara bersama-sama untuk melihat progress yang dicapai praktikan dalam kegiatan
PPL. Tema-tema yang dibahas ditentukan berdasarkan diskusi antara guru pamong dan dosen
pembimbing lapangan, misalnya: 1) Kompetensi sosial dan kepribadian, 2) Kompetensi
membuka pembelajaran, 3) Kompetensi menfasilitasi kegiatan inti pembelajaran, 4)
Penggunaan strategi/pendekatan pembelajaran, 5) Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran, 6) Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa.

Konferensi dilaksanakan selama tiga kali selama satu semester (16 minggu). Pada tiap
kegiatan konferensi dapat dipilih fokus/tema diskusi sesuai kebutuhan. Setidaknya ada empat
fokus/tema diskusi reflektif yang dapat dipilih, yakni 1) Kompetensi Kepribadian, 2)
Kompetensi Sosial, 3) Kompetensi pedagogik, dan 4 ) Kompetensi Profesional.

Konferensi 1 dan 2 lebih bersifat sebagai refleksi untuk perbaikan kompetensi praktikan.
Kalaupun ada kegiatan penilaian pada konferensi 1 dan 2, hasil penilaian tersebut tidak perlu
digunakan untuk menentukan nilai akhir. Konferensi 1 fokus pada diskusi reflektif mengenai
kompetensi sosial dan kepibadian praktikan. Konferensi 2 fokus diskusi pada merefleksikan
kompetensi profesional dan pedagogik praktikan.

Langkah-langkah pelaksanaan pembimbingan melalui kegiatan konferensi adalah sebagai


berikut :

a. Dosen pembimbing mempersilakan praktikan untuk menyampaikan kemampuan apa


yang sudah dicapai dan kemampuan apa yang masih belum dikuasai (self assesment).
Atau dengan kata lain, praktikan diminta untuk menyampaikan kelebihan dan
kekurangannya pada aspek kompetensi yang sedang menjadi tema/fokus bimbingan.
b. Dosen pembimbing meminta pandangan dari guru pamong mengenai kemampuan yang
sudah dan belum dikuasai oleh praktikan.
c. Berdasarkan pengakuan praktikan dan pandangan guru pamong, dosen memberi
penegasan mengenai apa yang sudah dan apa yang belum dikuasai oleh praktikan.
d. Dosen pembimbing, guru pamong dan praktikan bersama-sama menyepakati apa yang
menjadi kelebihan dan kekurangan praktikan.
e. Dosen dan guru pamong menawarkan dukungan apa yang dapat membantu praktikan
untuk memperbaiki kelemahan.

Alternatif formula konferensi yang dapat diterapkan adalah 3-2-1. Praktikan menyampaikan 3
hal positif yang telah dilakukan/dikuasai, 2 pertanyaan hal yang ingin diketahui, dan 1 tindakan

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


26
UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG

perbaikan yang akan dilakukan. Guru pamong dan dosen pembimbing juga menggunakan
formula 3-2-1 untuk menyampaikan 3 hal positif yang dilakukan praktikan, mengajukan 2
pertanyaan dan 1 saran kepada praktikan untuk perbaikan pembelajaran yang akan datang.

Konferensi dapat dimanfaatkan juga sebagai tahap refleksi pada siklus PTK yang dilakukan
oleh praktikan. Hasil konferensi dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rencana
pembelajaran berikutnya. Jurnal reflektif yang telah dibahas dalam konferensi ditandatangani
oleh praktikan, dosen pembimbing, dan guru pamong. Setiap hasil konferensi dan rencana
kegiatan yang telah disepakati pada saat bimbingan, dapat dikompilasi menjadi portofolio
praktikan. Dengan demikian, progres praktikan dapat diketahui.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 27


UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG

Informasi Tambahan 2.2


Contoh Rencana Program Pembimbingan PPL PPG

Bimbingan Minggu
No Fokus Bimbingan Tagihan
Ke ke
1 1 1 Penetapan materi yang akan diajarkan,  Hasil rencana
Rencana program bimbingan, dan kegiatan
permasalahan yang akan diselesaikan selama PPL
melalui PTK dan masalah
yang akan
dipecahkan
melalui PTK
2  Review perangkat pembelajaran  Hasil
hasil workshop secara bersama- Observasi
sama oleh guru pamong dan Pembelajaran
praktikan PPG Praktik mengajar di Kelas
terbimbing  Hasil revisi
 Guru mengajar100% : Praktikan perangkat
PPL PPG mengobervasi di dalam pembelajaran
kelas
*Guru mengajar dengan menggunakan
perangkat (RPP, LKPD, Media,
Intrumen penilaian) hasil workshop
PPG
2 2 3 s.d 4  Review perangkat pembelajaran  Jurnal Refleksi
hasil workshop secara bersama-  Perangkat
sama oleh guru pamong dan prakt Pembelajaran
kan PPL PPG  Hasil revisi
 Praktik mengajar terbimbing perangkat
 Guru 75% : Praktikan PPL PPG 25% pembelajaran
3 3 4 s.d 6  Review perangkat pembelajaran  Jurnal Refleksi
hasil workshop secara bersama-  Perangkat
sama oleh guru pamong, DPL, dan Pembelajaran
praktikan PPL PPG (Kaitkan juga  Hasil revisi
dengan permasalahan yang akan perangkat
dipecahkan melalui PTK) pembelajaran
 Praktik mengajar terbimbing  Rancangan
Guru 50% : Praktikan PPL PPG 50% PTK

 Konferensi 1
o Menggali pencapaian
kompetensi sosial dan
kepribadian praktikan PPL PPG

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


28
UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG

Bimbingan Minggu
No Fokus Bimbingan Tagihan
Ke ke
4 4 7 s.d 8  Review perangkat pembelajaran  Jurnal Refleksi
hasil workshop secara bersama- Perangkat
sama oleh guru pamong, DPL, dan Pembelajaran
praktikan PPL PPG
 Penyusunan instrumen PTK  Hasil revisi
 Praktik mengajar terbimbing perangkat
Guru 25% : Praktikan PPL PPG 75% pembelajaran
 Instrumen
untuk
mengambil
data PTK
5 5 9 s.d 10  Review perangkat pembelajaran  Jurnal Refleksi
hasil workshop secara bersama-  Perangkat
sama oleh guru pamong, DPL, dan Pembelajaran
praktikan PPL PPG (Kaitkan juga  Hasil revisi
dengan permasalahan yang akan perangkat
dipecahkan melalui PTK) pembelajaran
 Praktik mengajar mandiri (Guru  Data PTK
pamong tetap mendampingi) siklus 1
(sambil mengambil data PTK siklus
1)
 Konferensi 2
o Menggali pencapaian
kompetensi Pedagogik dan
Profesional praktikan PPL PPG
6 6 11 s.d 12  Review perangkat pembelajaran  Jurnal Refleksi
hasil workshop secara bersama-  Perangkat
sama oleh guru pamong dan Pembelajaran
praktikan PPL PPG (sesuaikan juga  Hasil revisi
dengan hasil PTK Siklus 1) perangkat
 Praktik mengajar mandiri (Guru pembelajaran
pamong tetap mendampingi)  Karya siswa
(sambil mengambil data PTK siklus  Data PTK
2) siklus 2
7 7 13 s.d 14  Review perangkat pembelajaran  Jurnal Refleksi
hasil workshop secara bersama-  Perangkat
sama oleh guru pamong dan Pembelajaran
praktikan PPL PPG (sesuaikan juga  Hasil revisi
dengan hasil PTK Siklus 2) perangkat
 Praktik mengajar mandiri (Guru pembelajaran
pamong tetap mendampingi)  Karya siswa
(sambil mengambil data PTK siklus  Data PTK
3) siklus 3

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 29


UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG

Bimbingan Minggu
No Fokus Bimbingan Tagihan
Ke ke
 Konferensi 3
o Menggali pencapaian ke empat
(Sosial, kepribadian,
professional, pedagogi)
kompetensi praktikan PPL PPG
8 8 15 s.d 16  Penialain portofolio
 Laporan PTK
 Uji Kinerja
 Dll

Catatan:
Pelaksanaan PTK disesuaikan dengan kesiapan praktikan

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


30
UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG

MATERI PRESENTASI UNIT 2

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 31


UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


32
UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 33


UNIT 2 KONFERENSI: Alternatif Strategi Pembimbingan PPL PPG

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


34
UNIT 1 Pembelajaran Aktif – SD/SMP

UNIT 3
OBSERVASI SEKOLAH DAN
KELAS

Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG


1
2
UNIT 3
Observasi Sekolah dan Kelas

UNIT 3

OBSERVASI SEKOLAH DAN KELAS

Pendahuluan

Observasi sekolah dan kelas


merupakan langkah yang sangat penting
untuk memahami keadaan sekolah dan
lingkungannya. Observasi sekolah dapat
dilakukan melalui pengamatan,
wawancara dengan stake holder
sekolah, dan mencermati dokumen-
dokumen sekolah. Melalui ketiga cara
memperoleh data tersebut, observasi
sekolah dapat memperoleh data
berbagai aspek sekolah, misalnya Melalui observasi sekolah sebelum pelaksanaan PPL,
lingkungan sekolah, kultur sekolah, mahasiswa dapat lebih dulu memahami konteks sekolah
jumlah dan jenis alat-alat laboratorium, tempat PPL untuk persiapan praktik mengajar.
dan jumlah rombongan belajar, guru,
dan siswa. Dengan demikian, observasi sekolah merupakan langkah yang tidak dapat
diabaikan dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru (PPL
PPG).

Dalam pelaksanaan PPL PPG peserta terlebih dahulu harus memahami konteks sekolah
tempat PPL PPG; dan hal tersbut diperoleh melalui kegiatan observasi sekolah. Penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tanpa memanfaatkan hasil observasi bisa jadi tidak
sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa, tidak memanfaatkan lingkungan sekolah,
dan tidak sesuai antara peralatan laboratorium yang dibutuhkan dengan peralatan
laboratorium yang tersedia.

Data hasil observasi yang diperoleh dengan berbagai cara perlu dianalisis sebelum
dimanfaatkan untuk penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Sebagai contoh, data
hasil pengamatan lingkungan sekolah dan ketersediaan jumlah dan jenis alat laboratorium IPA
dapat digabung dan dirangkai untuk memenuhi kebutuhan media dalam perencanaan
pelaksanaan pembelajaran IPA. Data jumlah siswa per rombongan belajar dapat dimanfaatkan
untuk pengelompokan siswa, penyediaan jumlah lembar kerja dan media pembelajaran.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs 37


UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas

Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta dapat:
1. Mengidentifikasi jenis data yang perlu dikumpulkan pada saat observasi sekolah dan kelas;
2. Menentukan sumber dan cara pengumpulan data
3. Menjelaskan pemanfaatan data untuk menyusun rencana kegiatan pembelajaran dan non
pembelajaran

Petunjuk Umum
1. Sesi ini dilaksanakan secara pleno atau kelompok
2. Untuk menjalankan slide presentasi, fasilitator disarankan untuk menggunakan wireless
mouse/pointer.

Sumber dan Bahan


1. Materi Presentasi Unit 3.
2. Video tentang observasi sekolah.
3. Lembar kerja peserta (LKP 3.1 dan 3.2) dan
4. Informasi tambahan 3a, 3b, dan 3c

Waktu
Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 90 menit. Rincian alokasi waktu dapat dilihat
pada Perincian Langkah-langkah Kegiatan.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK - SMP/MTs


38
UNIT 3
Observasi Sekolah dan Kelas

Garis Besar Kegiatan (90 menit)


Introduction Connection Application Reflection Extension
5 menit 10 menit 65 menit 5 menit 5 menit

Fasilitator Urun Gagasan Kegiatan 1: Peserta menjawab Fasilitator


menyampaikan tentang kegiatan Mencermati pertanyaan: memberi
latar belakang, observasi sekolah Video tentang - Apa sajakah penguatan
dan kelas
tujuan, dan garis sekolah dan data yang dan saran
besar kegiatan lingkungannya – dikumpulkan tindak
20’ saat observasi lanjut.
sekolah dan
Kegiatan 2: kelas?
Analisis data hasil - Bagaimana
pengamatan, data tersebut
wawancara dan dikumpulkan?
dokumen – 25’ - Untuk apa
sajakah data
Kegiatan 3: tersebut
Berbagi hasil dimanfaatkan?
analisis data - 20’

Perincian Langkah-langkah Kegiatan

I
Introduction (5 menit)
Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan yang akan dilakukan
pada unit ini.

C
Connection (10 menit)
Urun Gagasan/Pengalaman terkait Observasi Sekolah (10’)
Fasilitator mengajak peserta untuk URUN GAGASAN terkait observasi sekolah berpandu
pada pertanyaan berikut:

1. Apa sajakah DATA yang dikumpulkan mahasiswa praktikan saat melakukan observasi
sekolah dan kelas selama ini?
2. Bagaimana CARA mahasiswa praktikan mengumpulkan DATA tersebut?

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs 39


UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas

3. Apa yang dilakukan dosen pembimbing dan guru pamong SEBELUM dan SESUDAH
mahasiswa praktikan melakukan observasi sekolah?

A
Application (65 menit)
Kegiatan 1: Mengamati Video Obervasi Sekolah dan Lingkungannya (20’)
1. Fasilitator menjelaskan cara mengisi format pengamatan LKP 3.1
2. Peserta, secara individual diminta untuk mengamati video dengan menggunakan LKP 3.1.
3. Fasilitator meminta peserta dalam kelompok untuk berdiskusi melengkapi hasil
pengamatan.

Catatan untuk Fasilitator


Kegiatan mahasiswa praktikan dalam melaksanakan observasi
sekolah meliputi:
 Meminta surat pengantar observasi dari perguruan tinggi
 Memperoleh pedoman dan instrument observasi
 Pengarahan dosen pembimbing untuk melaksanakan observasi
 Melaksanakan observasi ke sekolah
- Mengamati berbagai aspek sekolah
- Mewawancarai stake holder sekolah
- Mencermati dokumen-dokumen sekolah
 Menganalisis data hasil observasi
 Menyusun laporan kegiatan harian disertai dengan bukti yang relevan.
Laporan bisa dalam bentuk matriks
 Diskusi Laporan observasi sekolah/kelas dengan DPL dan GP
- Menyusun implikasi bagi perencanaan kegiatan mengajar dan non
mengajar (ekstra kurikuler dan BK)
- Gambaran kemungkinan metode dan innovasi yang akan diterapkan
dalam pembelajaran
- Permasalahan yang ada di kelas baik individu maupun kelompok

Kegiatan dosen memberi arahan ketika praktikan menjelang berangkat


melaksanakan observasi sekolah dan mendiskusikan hasil observasi sekolah
setelah praktikan kembali ke kampus .
Kegiatan guru pamong adalah memberi arahan dan mendampingi praktikan
selama melaksanakan observasi sekolah.

Kegiatan 2: Analisis Data Hasil Pengamatan, Wawancara dan Kaji Dokumen –


(25’)

1. Fasilitator membagikan informasi tambahan 3a, 3b, dan 3c yang berisi tentang data hasil
pengamatan, wawancara, dan dokumen sekolah dan lingkungannya (Asumsikan bahwa
deskripsi data ini adalah hasil observasi yang dilakukan mahasiswa praktikan).

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK - SMP/MTs


40
UNIT 3
Observasi Sekolah dan Kelas

2. Fasilitator meminta peserta untuk berdiskusi secara berpasangan dalam satu


kelompok/meja. Setiap pasangan membahas satu komponen infomasi tambahan (3a, 3b,
atau 3c.) dengan panduan pertanyaan:
 Untuk apa sajakah data tersebut dimanfaatkan dalam penyusunan dan/atau
penyempurnaan perangkat pembelajaran? (Hasil diskusi ditulis pada LKP 3.2).

3. Setiap pasangan saling berbagi hasil diskusinya dalam kelompok


4. Kelompok merangkum hasil diskusi dari setiap pasangan dan menuliskannya pada kertas
plano

Kegiatan 3: Berbagi Hasil Analisis Data (20’)


1. Fasilitator meminta dua orang peserta dari setiap kelompok untuk menjelaskan hasil
rangkuman kepada kelompok lain, dan meminta komentar/masukan dari kelompok yang
dikunjungi, terutama efektifitas pemanfaatan data untuk pembelajaran (10’)
2. Peserta diminta menyampaikan masukan dari kelompok lain pada kembali ke kelompok
asal dan memeperbaiki hasil kerja kelompok (7’)
3. Peserta diminta untuk memajangkan hasil kerja kelompok (3’)

R
Reflection ( 5 menit)

Fasilitator memeriksa ketercapaian tujuan sesi ini dengan pertanyaan sebagai


berikut:
1. Apa sajakah data yang dikumpulkan saat observasi sekolah dan kelas?
2. Bagaimana data tersebut dikumpulkan?
3. Untuk apa sajakah data tersebut dimanfaatkan?

E
Extension (5 menit)
1. Fasilitator memberikan penguatan dengan menyampaikan bahwa:
a. Observasi sekolah/kelas sangat penting untuk memahami keadaan sekolah;
b. Hasil observasi sekolah/kelas perlu didiskusikan bersama oleh praktikan, GP dan
DPL, terutama pemanfaatnya dalam penyiapan perangkat pembelajaran;

2. Fasilitator meminta kepada peserta untuk melakukan diskusi sebelum dan sesudah
observasi.

1. DPL dengan mahasiswa mendiskusikan data yang dikumpulkan dan


pemanfaatanya
2. GP dan mahasiswa mendiskusikan data yang dikumpulkan.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs 41


UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas

Lembar Kerja Peserta 3.1


Hasil Pengamatan Video Tentang Observasi Sekolah

No Kegiatan Deskripsi
1
2
3
4
dst

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK - SMP/MTs


42
UNIT 3
Observasi Sekolah dan Kelas

Informasi Tambahan 3a
Data Hasil Pengamatan
1. Kultur sekolah

a. Tata tertib

 Tata tertib sekolah terpampang di dinding lorong sekolah dan di setiap


kelas.

 Petugas tata tertib mencermati setiap siswa yang memasuki gerbang


sekolah. Jika ada yang melanggar tata tertib petugas mengajak siswa
ke ruang piket.

b. Tradisi dan Kebiasaan (upacara, murid bersalaman dengan guru, dll)

 Kepala sekolah berdiri di gerbang sekolah dan setiap siswa yang masuk
gerbang memberi salam sambil berjabat tangan dengan kepala sekolah.

 Pintu gerbang ditutup setelah bel berbunyi.

 Setiap hari Senin sebelum pelajaran, diselenggaran upacara bendera dengan


inspektur upacara seorang guru dan petugas upacaranya siswa.

c. Budaya baca

 Setelah berdoa di awal pelajaran jam pertama, selama 10 menit siswa


membaca senyap. Semua siswa dengan tekun membaca berbagai
buku dan mengakhiri membaca setelah guru memberi aba-aba.

2. Lingkungan sekolah

 Taman sekolah memiliki berbagai bunga yang tertata rapi.

 Terdapat berbagai pohon hijau yang terawat sehingga membuat sekolah


berkesan rindang dan sejuk.

 Berbagai tumbuhan di sekolah diberi lebel nama latin.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs 43


UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas

3. Kelas (Situasi Kelas)

 Setiap kelas terisi bangku dan kursi sebanyak 32 set.


 Setiap kelas berisi siswa sekitar 32 orang.
 Ruang kelas cukup memadai untuk mengatur meja dan kursi untuk sehingga
siswa dapat bekerja kelompok dengan nyaman.

4. Pembelajaran
 Siswa duduk dalam kelompok tetapi tidak semua anggota aktif dalam belajar
 Guru mengajukan pertanyaan dan siswa memjawabnya secara bersama (koor)
 Beberapa siswa menyajikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK - SMP/MTs


44
UNIT 3
Observasi Sekolah dan Kelas

Informasi Tambahan 3b
Data Hasil Wawancara

1. Hasil wawancara dengan guru Bimbingan Konseling (BK)


 Siswa kelas 8 hanya sedikit yang mengalami masalah belajar dan ketertiban, setiap
minggu sekitar 1 – 2 siswa.
 Hanya satu siswa yang memiliki kebutuhan khusus dalam belajar, yakni siswa kelas
8C.
 Semua siswa mengikuti kegiatan kokurikuler setiap sore sesuai dengan minat
masing-masing.

2. Hasil wawancara dengan petugas laboratorium


 Kapasitas laboratorium sangat mencukupi untuk kegiatan siswa setiap kelasnya.
 Kit IPA tersedia lengkap masing-masing sebanyak empat set.
 Beberapa alat percobaan untuk suhu dan kalor, rusak dan sedang diupayakan
penggantinya.
 Taman dan tumbuhan di lingkungan sekolah bisa dimanfaatkan sebagai bahan
percobaan IPA.

3. Hasil wawancara dengan petugas perpustakaan


 Buku bacaan untuk keperluan mata pelajaran tersedia cukup untuk semua mata
pelajaran.
 Buku referensi tersedia terbatas dan hanya boleh di baca di perpustakaan.
 Guru Bahasa Indonesia menugasi siswa secara bergiliran untuk membaca di
perpustakaan pada jam-jam tertentu.
 Pengunjung perpustakaan pada jam-jam istirahat digilir karena kapasitas
perpustakaan terbatas.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs 45


UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas

Informasi Tambahan 3c
Data Hasil Pencermatan Dokumen

1. Organisasi Sekolah
 Kepala Sekolah bernama Bpk. Sumantri
 Dibantu oleh dua orang wakil, Ibu Umi dan Bpk. Suratman
 Seorang Kepala Tata Usaha, Ibu Sunarmi
 Dua orang guru BP: Bu Ida dan Bpk Romli
 Beberapa guru pembimbing kegiatan kokurikuler
 Seorang guru pembimbing OSIS, bapak Haryono

2. Perangkat Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
 RPP mengikuti format Kuriulum 2013.
 Indikator yang dipilih paling tinggi sesuai dengan KD.
 Beberapa RPP menerapkan pembelajaran projek, tetapi sebagian besar
menerapkan model pembelajaran Discoveri.
 Alat penilaian sebagian besar berupa soal uraian, hanya beberapa yang
menggunakan tes soal pilihan ganda.

b. Lembar Kerja
 LKPD melengkapi setiap RPP yang dibuat.
 Sebagian LKPD merupakan inplementasi dari model pembelajaran Discoveri,
sebagian lainnya berupa pertanyaan-pertanyaan.

c. Media
 Media yang digunakan guru terbatas pada mata pelajaran IPA dan Matematika.
 Jumlah Kit IPA yang terbatas menyebabkan jumlah angota kelompok besar
sekitar 7 – 8 orang tiap kelompok.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK - SMP/MTs


46
UNIT 3
Observasi Sekolah dan Kelas

Lembar Kerja Peserta 3.2


Analisis Data Hasil Pengamatan, Wawancara dan Dokumen

Pemanfaatan Data

No. Deskripsi Data

Pembelajaran Non Pembelajaran

(Misal)
Jumlah siswa per Perencanaan PTK
- Untuk pengelompokan siswa
rombel 32 siswa
- Penyiapan jumlah LK

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs 47


UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas

MATERI PRESENTASI UNIT 3

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK - SMP/MTs


48
UNIT 3
Observasi Sekolah dan Kelas

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs 49


UNIT 3 Observasi Sekolah dan Kelas

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK - SMP/MTs


50
UNIT 44
UNIT
Mengajar Terbimbing

UNIT 4
MENGAJAR TERBIMBING

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 51


UNIT 44
UNIT
Mengajar Terbimbing

UNIT 4
PRAKTIK MENGAJAR TERBIMBING
Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK
52
UNIT 44
UNIT
Mengajar Terbimbing

Pendahuluan

Program Pengalaman Lapangan (PPL)


merupakan tahapan penting bagi
peserta PPG untuk melaksanakan
rancangan pembelajaran yang telah
disusun dalam workshop PPG.

Mengajar terbimbing merupakan


bagian tahapan dalam program
pengalaman lapangan. Peserta PPG
melaksanakan praktik mengajar di
dalam kelas dengan didampingi oleh
guru pamongnya, dan atau Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL), bisa
dalam bentuk team teaching, atau Mengajar terbimbing merupakan bagian tahapan dalam
guru pamong membantu jika program pengalaman lapangan. Peserta PPG melaksanakan
diperlukan. praktik mengajar di kelas didampingi guru pamongnya, dan
atau Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Fungsi guru pamong dan dosen


pembimbing lapangan sangat srategis dalam membimbing praktikan PPL PPG selama
melaksanakan PPL di Sekolah. Namun terkadang ditemui kesulitan bagaimana cara Guru
Pamong memandu atau membimbing peserta PPG dalam mempraktekkan keterampilan dasar
dalam proses pembelajaran dikarenakan belum adanya tahapan yang jelas dan konkrit tentang
fungsi serta peran guru pamong dan DPL selama PPL. Oleh karena itu diperlukan dukungan
skenario mekanisme pembimbingan dilengkapi instrumen yang relevan dengan kompetensi
guru yang harus dicapai sesuai dengan UU Guru dan Dosen No.14 tahun 2005 yang meliputi
kompetensi personal, sosial, pedagogi, dan profesional.

Di dalam unit ini akan dipaparkan tahapan program praktik mengajar terbimbing yang terdiri
atas (1) pemodelan guru pamong, (2) guru pamong mengajar dan peserta PPG membantu
mengajar, (3) peserta PPG dan guru pamong mengajar bersama-sama, serta (4) peserta PPG
mengajar dan guru pamong membantu.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 53


UNIT 44
UNIT
Mengajar Terbimbing

Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu:
1. Memahami kegiatan setiap tahapan praktik mengajar terbimbing;
2. Mengidentifikasi kegiatan pembelajaran yang muncul pada setiap tahapan praktik mengajar
terbimbing;
3. Mengidentifikasi peran praktikan, guru Pamong, dan DPL pada setiap tahapan praktik
mengajar terbimbing.

Petunjuk Umum
1. Sesi ini dilaksanakan secara pleno atau kelompok mata pelajaran;
2. Untuk menjalankan slide presentasi, fasilitator disarankan untuk menggunakan wireless
mouse/pointer.

Sumber dan Bahan


1. Video pemodelan tahapan mengajar terbimbing
2. Lembar Observasi Pembelajaran
3. RPP Praktikan PPL PPG untuk simulasi
4. Rubrik-rubrik penilaian praktik mengajar terbimbing
5. Panduan Refleksi Karakter dan Perilaku Guru

Waktu
Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 165 menit. Rincian alokasi waktu dapat
dilihat pada Perincian Langkah-langkah Kegiatan.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


54
UNIT 44
UNIT
Mengajar Terbimbing

Garis Besar Kegiatan (165 menit)


Introduction Connection Application Reflection Extension
5 menit 20 menit 125 menit 10 menit 5 menit

Fasilitator Urun gagasan Kegiatan 1: 1. Apa saja Fasilitator


tentang praktik Peserta mengamati
menyampaikan tahapan memberi
mengajar video I praktik
latar belakang, mengajar
praktik penguatan dan
terbimbing
tujuan, dan garis terbimbing tahap I mengajar saran tindak
terkait:
besar kegiatan 1. pengertian dan dan II dilanjutkan terbimbing? lanjut tentang
proses, diskusi (65’) pentingnya
2. peran 2. Apakah peran pelaksanaan
praktikan, guru Kegiatan 2: DPL, GP, dan tahapan
pamong, dan DPL. Peserta mengamati praktikan praktik
video II praktik dalam mengajar
mengajar mengajar terbimbing dan
terbimbing tahap III
terbimbing? pembagian
dan IV dilanjutkan
diskusi (60’)
peran antara
GP dan DPL

Perincian Langkah-langkah Kegiatan

I
Introduction (5 menit)
Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan yang akan dilakukan
pada unit ini.

C
Connection (20 menit)

Kegiatan 1: Urun Gagasan: Proses dan Mekanisme Pendampingan Mengajar


Terbimbing (10’)
Fasilitator mengajak peserta untuk berurun gagasan tentang pelaksanaan praktik mengajar
terbimbing dalam PPL PPG di lembaga masing-masing, berpandu pada pertanyaan:
1. Apakah yang dimaksud dengan Praktik Mengajar Terbimbing?
2. Bagaimanakah tahapan proses Praktik Mengajar Terbimbing di LPTK Bapak/Ibu?
3. Bagaimana peran Guru Pamong dan Dosen Pembimbing Lapangan melaksanakan proses
bimbingan dalam Praktik Mengajar Terbimbing?

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 55


UNIT 44
UNIT
Mengajar Terbimbing

Guru Pamong (GP) diminta untuk menuliskan jawabannya pada kertas post-it pink.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) diminta untuk menuliskan jawabannya pada
kertas post-it hijau.

Kegiatan 2: Mengenal (kembali) Tahapan Mengajar Terbimbing

Fasilitator menayangkan 4 tahap proses mengajar terbimbing. Keempat tahap tersebut


bersifat berkelanjutan dan saling berhubungan satu sama lain. Setiap tahap menunjukkan
peran yang berbeda dari praktikan, guru pamong, dan DPL.

Catatan:
Dalam judul kegiatan 2 ini, kata ‘kembali’ dimaksudkan untuk mewadahi peserta yang
mungkin sudah mengenal tahapan mengajar terbimbing sebelumnya.

A
Application (125 menit)

Kegiatan 1: Mengamati Video Praktik Mengajar Terbimbing (15’)


Tahap 1: Pemodelan Guru Mengajar, dan
Tahap II: Pemodelan Guru Mengajar dan Praktikan Membantu

(1) Fasilitator meminta peserta untuk menyimak video mengajar terbimbing dan
mengamati hal-hal berikut:
a) kegiatan yang dilakukan guru pamong mengajar pada tahap 1 (Peran Guru Pamong
100% dan Praktikan mengamati) dan tahap II (Peran Guru Pamong ±75% dan
Peran Praktikan ±25% dari keseluruhan kegiatan pembelajaran) terkait
pengelolaan kelas, strategi yang digunakan, media yang digunakan, atau hal
menarik lainnya);
b) kegiatan yang dilakukan praktikan PPL PPG ketika guru pamong mengajar pada
tahap I dan tahap II (terkait apa yang praktikan amati).

(2) Saat selesai menonton video 1, setiap kelompok menuliskan hasil amatan pada
kertas plano dan mendiskusikannya (50’) berpandu pada pertanyaan:
a) Kompetensi mengajar apa saja yang teramati dari guru pamong pada mengajar
terbimbing tahap I ?
b) Kompetensi mengajar apa saja yang teramati dari guru pamong dan praktikan
pada mengajar terbimbing tahap II ?
c) Bagaimana kegiatan/ pembagian peran guru pamong dan praktikan pada praktik
mengajar terbimbing tahap I dan II?

(3) Salah satu kelompok diminta melaporkan hasil amatannya dan kelompok lain
memberikan komentar.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


56
UNIT 44
UNIT
Mengajar Terbimbing

Kegiatan 2: Mengamati Video Praktik Mengajar Terbimbing (15’)


Tahap III: Pemodelan Praktikan dan Guru Pamong Mengajar
Bersama/ Team Teaching), dan
Tahap IV: Praktikan Mengajar dan Guru Pamong Membantu

(1) Fasilitator meminta peserta untuk menyimak video mengajar terbimbing dan
mengamati hal-hal berikut:
a) kegiatan yang dilakukan pada pemodelan praktikan dan guru pamong di tahap III
dan IV terkait pengelolaan kelas, strategi yang digunakan, media yang digunakan,
atau hal menarik lainnya;
b) kegiatan yang dilakukan guru pamong dan praktikan dalam kegiatan praktik
mengajar terbimbing tahap III dan IV;
c) kegiatan yang dilakukan DPL;
d) aspek pembelajaran yang menjadi fokus pembimbingan.

(2) Saat selesai menonton video 2, setiap kelompok menuliskan hasil amatan pada kertas
plano dan mendiskusikannya (45’) berpandu pada pertanyaan:
a) Kompetensi mengajar apa saja yang teramati dari peran guru pamong dan
praktikan pada mengajar terbimbing tahap III dan IV?
b) Bagaimana pembagian peran Guru Pamong dan praktikan pada praktik mengajar
terbimbing tahap III dan IV?
(3) Salah satu kelompok diminta melaporkan hasil amatannya dan kelompok lain
memberikan komentar.
(4) Bacalah Informasi Tambahan 4.1 Praktik Mengajar Terbimbing untuk memahami detail
aktivitas DPL/GP pada tiap tahap mengajar terbimbing

Catatan untuk Fasilitator

Video pemodelan mengajar terbimbing terdiri dari 4 bagian video.


Video 1 berisi:
a. Praktik Mengajar Terbimbing Tahap I: Pemodelan guru pamong
mengajar dengan menggunakan RPP guru pamong (guru pamong
mengajar 100%), praktikan mengamati.
b. Praktik Mengajar Terbimbing Tahap 2: guru pamong mengajar dan
praktikan membantu dengan menggunakan RPP guru pamong ( ±75% &
25%).

Video II berisi:
a. Praktik Mengajar Terbimbing Tahap 3: praktikan dan guru pamong
mengajar bersama dengan menggunakan RPP praktikan (team teaching

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 57


UNIT 44
UNIT
Mengajar Terbimbing

±50% & 50%).


b. Praktik Mengajar Terbimbing Tahap 4: guru pamong membantu
praktikan mengajar dengan menggunakan RPP praktikan (± 25% & 75%).

Keempat bagian video tersebut diputar diselingi diskusi dan refleksi.


Penyelesaian tahapan praktik mengajar terbimbing untuk masing-masing
praktikan dapat berbeda pencapaiannya sesuai dengan kemampuan masing-
masing praktikan.

R
Reflection (10 menit)
Fasilitator memeriksa ketercapaian tujuan sesi ini dengan pertanyaan sebagai berikut.
‘Mengapa Mengajar Terbimbing penting dilaksanakan di Program PPL?’
Fasilitator merespons jawaban peserta.

E
Extension (5 menit)
Fasilitator memberikan penguatan dengan menyampaikan hal-hal sebagai berikut.
1. Fasilitator meminta para peserta pelatihan untuk mempraktikkan tahapan Mengajar
Terbimbing pada saat membimbing praktikan PPL.
2. Keterampilan mengajar yang berkualitas membutuhkan proses panjang, bertahap,
dan berkelanjutan.
3. Komitmen dari semua pihak sangat diperlukan agar praktikan/calon guru benar-
benar memiliki kompetensi yang diharapkan. Komitmen tersebut sebaiknya dimulai
dari kita.
4. Mengajar terbimbing merupakan sarana bagi praktikan, GP, dan DPL untuk saling
mendalami proses pembelajaran, sehingga praktikan memiliki keterampilan
mengajar yang berkualitas.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


58
UNIT 44
UNIT
Mengajar Terbimbing

Lembar Kerja Peserta 4.1


FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN
Nama praktikan :
Hari / tanggal :
Kelas :
Materi Pokok :
Praktik : Terbimbing
Ke : 1,2,3, dst

Petunjuk:
Deskripsikanlah setiap komponen yang diamati kedalam kolom berdasarkan fakta-
fakta yang ditemukan selama pengamatan pembelajaran.
Keterangan:
1: Belum Tampak
2: Tampak tetapi belum maksimal
3: Tampak Bagus

Skor Catatan Hasil Pengamatan


Aspek yang Diamati secara SPESIFIK
1 2 3
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1 Menggali pengetahuan prasyarat
(materi yang sudah dibahas) untuk
membangun pengetahun baru (materi
yang akan dibahas)
2 Mengajukan pertanyaan menantang.

3 Menyampaikan manfaat materi


pembelajaran.

4 Mendemonstrasikan sesuatu yang


terkait dengan materi pembelajaran.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 59


UNIT 44
UNIT
Mengajar Terbimbing

Skor Catatan Hasil Pengamatan


Aspek yang Diamati secara SPESIFIK
1 2 3
Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan
5 Menyampaikan kemampuan yang akan
dicapai peserta didik.

6 Menyampaikan rencana kegiatan


misalnya, individual, kerja kelompok,
dan melakukan observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan Materi Pelajaran
7 Kemampuan menyesuiakan materi
dengan indikator pembelajaran.
8 Kemampuan mengkaitkan materi
dengan pengetahuan lain yang relevan,
perkembangan Iptek , dan kehidupan
nyata.
9 Menyajikan pembahasan materi
pembelajaran dengan tepat.
10 Menyajikan materi secara sistematis
(mudah ke sulit, dari konkret ke
abstrak)
Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik
11 Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai.
12 Menfasilitasi kegiatan yang memuat
komponen eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi.
13 Melaksanakan pembelajaran secara
runtut.
14 Pengelolaan dan penguasaan kelas.
15 Melaksanakan pembelajaran yang
bersifat kontekstual.
16 Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif (nurturant effect).
17 Melaksanakan pembelajaran sesuai

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


60
UNIT 44
UNIT
Mengajar Terbimbing

Skor Catatan Hasil Pengamatan


Aspek yang Diamati secara SPESIFIK
1 2 3
dengan alokasi waktu yang
direncanakan.
Penerapan Pendekatan scientific
18 Memberikan pertanyaan efektif.
19 Memfasilitasi/memancing peserta didik
untuk mengamati
20 Memfasilitasi /memancing peserta didik
untuk menanya
21 Memfasilitasi peserta didik untuk
mengumpulkan informasi/mencoba
22 Memfasilitasi peserta didik untuk
menalar (proses berfikir yang logis)
23 Menyajikan kegiatan peserta didik
untuk berkomunikasi
(mengomunikasikan)
Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran
24 Menunjukkan keterampilan dalam
penggunaan sumber belajar
pembelajaran.
25 Menunjukkan keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran.
26 Menghasilkan pesan yang menarik.
27 Melibatkan peserta didik dalam
pemanfaatan sumber belajar
pembelajaran.
28 Melibatkan peserta didik dalam
pemanfaatan media pembelajaran.
Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran
29 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta
didik melalui interaksi guru, peserta
didik, sumber belajar.
30 Merespon positif partisipasi peserta
didik.
31 Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respons peserta didik.
32 Menunjukkan hubungan antar pribadi

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 61


UNIT 44
UNIT
Mengajar Terbimbing

Skor Catatan Hasil Pengamatan


Aspek yang Diamati secara SPESIFIK
1 2 3
yang kondusif.
33 Menumbuhkan keceriaan atau
antuisme peserta didik dalam belajar.
Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran
34 Menggunakan bahasa lisan secara jelas
dan lancar.
35 Menggunakan bahasa tulis yang baik
dan benar.
Melaksanakan Penilaian Otentik
36 Pelaksanakan penilaian pengetahuan,
sikap, dan keterampilan
37 Memberikan tes lisan/tertulis
Kegiatan Penutup
38 Melakukan refleksi atau membuat
rangkuman dengan melibatkan peserta
didik.
39 Mengumpulkan hasil kerja sebagai
bahan portofolio.
40 Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan tugas rumah dan
memberikan tugas untuk mempelajari
materi pembelajaran berikutnya

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


62
UNIT 44
UNIT
Mengajar Terbimbing

Informasi Tambahan 4.1

Praktik Mengajar Terbimbing


Praktik mengajar terbimbing merupakan bagian tahapan penting di dalam pelaksanaan PPL di
sekolah bagi peserta PPG dalam rangka melatih keterampilan mengajar untuk menjadi guru
profesional. Ada 5 tahapan dalam proses pembimbingan praktikan PPG sebagai berikut.

Guru Pamong Mengajar dan Praktikan


Mengamati

Guru Pamong Mengajar dan Praktikan


Membantu

Guru Pamong dan Praktikan


Mengajar Bersama
(Team Teaching)

Praktikan Mengajar dan


Guru Pamong Membantu

Tahap 1: Guru Pamong mengajar dan Praktikan Mengamati


Pada tahap ini Guru Pamong mengajar menggunakan RPP miliknya, sementara praktikan
mengamati dengan menggunakan Lembar Observasi Pembelajaran. Tahap ini bertujuan agar
praktikan dapat menemukan fakta-fakta dari modelling yang dilakukan Guru Pamong,
berkaitan dengan cara mengelola kelas, menerapkan strategi pembelajaran, menggunakan
media. Pada tahap ini pembelajaran 100% diselenggarakan oleh Guru Pamong.

Tahap 2: Guru Pamong Mengajar dan Praktikan Membantu


Pada tahap ini praktikan mulai terlibat kurang lebih 25% dalam proses pembelajaran yang
masih dipimpin oleh guru pamong (kurang lebih 75%). Pembagian peran fleksibel antara guru
pamong dan praktikan. Misalnya, praktikan membantu untuk membagikan LKS, membuat
pengelompokan siswa, memeriksa hasil karya siswa, mendampingi diskusi kelompok. Di

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 63


UNIT 44
UNIT
Mengajar Terbimbing

tahap ini menggunakan RPP guru pamong dan alur pembelajaran masih dikendalikan oleh
guru pamong.

Tahap 3: Guru Pamong dan Praktikan Mengajar Bersama (team teaching)


Pada tahap ini keterlibatan praktikan dalam proses pembelajaran ditingkatkan lagi menjadi
kurang lebih 50% dengan tetap didampingi guru pamong (50%). Praktikan mulai menerapkan
RPP yang telah dirancangnya sendiri, mengambil peran dalam melaksanakan beberapa tahapan
pembelajaran, seperti pada tahap pembukaan, tahap inti, dengan tetap dibantu dan didampingi
guru pamong. Misalnya pada tahap menutup pembelajaran, masih diambil peran oleh guru
pamong.

Tahap 4: Praktikan Mengajar dan Guru Pamong Membantu


Pada tahap ini keterlibatan praktikan lebih ditingkatkan lagi menjadi kurang lebih 75%,
sementara keterlibatan guru pamong tinggal 25% terutama dalam mengatasi kesulitan
mengorganisasi siswa yang unik, menggunakan rubrik penilaian sikap dan keterampilan.
Praktikan mengambil peran dalam proses pembelajaran mulai pembukaan, kegiatan inti
hingga menutup pembelajaran. Guru Pamong mengambil peran hanya pada bagian tertentu
dari kegiatan pembelajaran.

Di Sekolah (Tahap Mengajar Terbimbing pada panduan PPL PPG)


1. Membuat pelaporan mengajar dengan cara:
a. Mengumpulkan bahan ajar, media yang akan digunakan
b. Mereview dan mendiskusikan perangkat pembelajaran hasil workshop dengan Guru
Pamong untuk penyempurnaan
c. Mengkonsultasikan persiapan mengajar dengan guru pamong dan memperbaikinya bila
perlu.
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan ketentuan:
a. Mengajar sesuai dengan jadwal di kelas I, II, III minimal masing-masing 3 kali. Dari 9
kali pertemuan praktek mengajar terbimbing, sebagian pertemuan bisa digunakan
untuk PTK.
b. Membuat catatan refleksi harian pengalaman mengajar
c. Berkonsultasi dengan guru pamong dan atau dosen pembimbing lapangan setiap kali
selesai praktek mengajar
d. Memperbaiki dan menyempurnakan perangkat pembelajaran untuk praktek mengajar
berikutnya
3. Melaksanakan evaluasi hasil belajar sesuai petunjuk dari Guru Pamong yang menyentuh
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, menggunakan instrument evaluasi yang
bervariasi.
4. Melaksanakan PTK siklus pertama

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


64
UNIT 44
UNIT
Mengajar Terbimbing

5. Mengerjakan tugas-tugas administrasi sekolah/kelas dan membuat laporan kegiatannya


(Lamp.14)
6. Memberikan bimbingan belajar kepada siswa yang membutuhkan dan membuat laporan
pelaksanaannya (Lamp. 10)
7. Melaksanakan kegiatan ko dan ekstra kurikuler sesuai kebijakan sekolah, dan membuat
laporan pelaksanaannya (Lamp 12)
8. Melaksanakan tugas-tugas kependidikan lainnya (piket, upacara, penyusunan soal
evaluasi, koreksi tugas, membuat majalah dinding bersama siswa, mengikuti rapat guru,
menata UKS, mengelola laboratorium, dll)
9. Menyepakati jadwal dengan guru pamong untuk ujian tahap terbimbing
10. Melaksanakan ujian tahap terbimbing yang diuji oleh guru pamong
11. Menyusun RK3M untuk bulan berikutnya (Lamp.20)

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 65


UNIT 44
UNIT
Mengajar Terbimbing

MATERI PRESENTASI UNIT 4

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


66
UNIT 44
UNIT
Mengajar Terbimbing

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 67


UNIT 44
UNIT
Mengajar Terbimbing

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


68
UNIT 1
Pembelajaran Aktif – SD/SMP

UNIT 5
MENGAJAR MANDIRI

Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG 1


UNIT 5
Mengajar Mandiri

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


2
UNIT 5 UNIT C
Mengajar Mandiri

UNIT 5

MENGAJAR MANDIRI

Pendahuluan

Mengajar mandiri dimaksudkan untuk


mengembangkan kecakapan praktikan
dalam menerapkan berbagai keterampilan
mengajar secara menyeluruh dan
terintegrasi dalam situasi nyata di bawah
bimbingan Guru Pamong (GP) dan Dosen
Pembimbing PPL (DPL). Dalam mengajar
mandiri, praktikan melakukan secara
keseluruhan kegiatan pembelajaran, mulai
dari membuka kegiatan pembelajaran,
melakukan kegiatan awal, melakukan
kegiatan inti, melakukan kegiatan penutup,
dan mengakhiri kegiatan pembelajaran di Setelah mengalami tahap praktik mengajar terbimbing,
kelas. akhirnya mahasiswa praktikan melaksanakan praktik
mengajar mandiri: ia mengendalikan pembelajaran secara
keseluruhan, guru pamong hanya sebagai pengamat.
Guru Pamong dan/atau DPL diharapkan
dapat hadir di kelas untuk melakukan pengamatan. Pengamatan difokuskan pada aktivitas
siswa di kelas sebagai cerminan aktivitas guru praktikan saat mengajar. Selain itu, pengamatan
diarahkan juga untuk melihat pemanfaatan bahan ajar dan media, pengelolaan kelas, strategi
pembelajaran, keterampilan bertanya, pengecekan pemahaman siswa, serta kemampuan
menjalin komunikasi dengan siswa.

Setiap selesai pelaksanaan praktik mengajar mandiri, dilakukan konferensi yang dimaksudkan
untuk merefleksi dan memberi umpan balik terhadap pelaksanaan praktik mengajar mandiri.
Konferensi diikuti oleh praktikan, GP, DPL, dan dapat pula disertakan praktikan yang lain.
Materi konferensi didasarkan pada hasil pengamatan terhadap pembelajaran yang telah
berlangsung dengan semangat meningkatkan kualitas pembelajaran. Diupayakan dari hasil
konferensi tersebut dapat dirumuskan pelajaran berharga bagi praktikan, mahasiswa
pengamat, maupun bagi Guru Pamong di sekolah latihan untuk meningkatkan kompetensinya
dalam mengajar.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 71


UNIT 5
Mengajar Mandiri

Tujuan

Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu:


1. Mengidentifikasi aspek yang perlu diamati dalam pelaksanaan pembelajaran;
2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh
praktikan;
3. Memanfaatkan hasil pengamatan pembelajaran dalam memberikan bimbingan kepada
praktikan melalui konferensi;
4. Melaksanakan proses pembimbingan, sebagai DPL atau GP, yang menginspirasi praktikan
untuk mengembangkan kompetensinya.

Petunjuk Umum

1. Sesi ini dilaksanakan secara pleno, meskipun ada kegiatan dalam kelompok kecil;
2. Untuk menjalankan slide presentasi, fasilitator disarankan untuk menggunakan wireless
mouse/pointer.

Sumber dan Bahan

1. Video pembelajaran mandiri di kelas nyata


2. Lembar kerja peserta 5.1: Lembar Pengamatan Pelaksanaan Praktik Mengajar Mandiri
3. Lembar kerja peserta 5.2: Lembar Pengamatan Pelaksanaan Konferensi

Waktu
Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 150 menit. Rincian alokasi waktu dapat
dilihat pada Perincian Langkah-langkah Kegiatan.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


72
UNIT 5 UNIT C
Mengajar Mandiri

Garis Besar Kegiatan (150 menit)


Introduction Connection Application Reflection Extension
5 menit 25 menit 110 menit 5 menit 5 menit

Fasilitator Kegiatan 1: Urun Kegiatan 1: Peserta menjawab Fasilitator


menyampaikan Gagasan tentang Identifikasi pertanyaan terkait memberi
latar belakang, pelaksanaan kekuatan dan • hal yang perlu penguatan dan
praktik mengajar diperhatikan GP
tujuan, dan garis kelemahan saran tindak
mandiri (PM) dan DPL dalam
besar kegiatan Pembelajaran - lanjut.
pembimbingan
Kegiatan 2: Video mengajar
Diskusi kelompok mandiri, dan …
untuk Kegiatan 2: • hal yang perlu
mengidentifikasi Simulasi dilakukan GP
aspek yang perlu konferensi: DPL, dan/atau DPL
diamati dalam GP, Praktikan pada praktik
praktik mengajar mengajar
mandiri mandir.
Kegiatan 3:
Kegiatan 3: Diskusi simulasi
Menyepakati
secara pleno
aspek pengamatan
mengajar mandiri

Perincian Langkah-langkah Kegiatan

I
Introduction (5 menit)
Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan yang akan dilakukan
pada unit ini.

C
Connection (25 menit)
Kegiatan 1: Urun Gagasan/Pengalaman terkait Pelaksanaan Pembelajaran
Mandiri … (10’)
1. Fasilitator mengajak peserta untuk URUN GAGASAN/PENGALAMAN terkait dengan:
 Bagaimana pelaksanaan praktik mengajar mandiri yang selama ini dilakukan dalam
pelaksanaan PPL PPG di lembaga Bapak/Ibu?”
 Bagaimana DPL dan GP melaksanakan bimbingan kepada praktikan dalam praktik
mengajar mandiri?

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 73


UNIT 5
Mengajar Mandiri

2. Fasilitator menuliskan jawaban peserta di flipchart/white board.


(Jawaban ini diharapkan dapat menginspirasi peserta pada kegiatan selanjutnya, yaitu
mengindentifikasi aspek yang perlu diamati dalam pembelajaran mandiri)

Kegiatan 2: Identifikasi Aspek Pengamatan Praktik Mengajar Mandiri… (15’)


1. Fasilitator meminta peserta, secara ber-KELOMPOK, untuk menyepakati aspek-aspek
yang perlu diamati dalam suatu pembelajaran (hasilnya ditulis di kertas plano); …….… 5’
2. Fasilitator meminta beberapa wakil kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi,
kemudian kelompok lain menambahkan/memberikan komentar ……………………… 5’
3. Fasilitator menguatkan sekaligus membagikan LKP 5.1: Lembar Pengamatan Praktik
Mengajar Mandiri, kemudian mengajukan pertanyaan: Apakah aspek yang disepakati
kelompok Bapak/Ibu tercantum dalam LKP 5.1? ………………...…………………… 5’.
4. Jika perlu, LKP 5.1 dibahas bersama terkait kejelasannya (Karena akan digunakan pada
kegiatan berikutnya: Pengamatan pembelajaran dalam video.

A
Application (110 menit)
Kegiatan 1: Pengamatan Pembelajaran - Video … (25’)
1. Fasilitator meminta peserta untuk menyimak video dan membuat catatan terkait
KUALITAS pelaksanaan pembelajaran (Menggunakan LKP 5.1: Format Pengamatan
Praktik Mengajar Mandiri) dan peran GP dan DPL;

Catatan untuk Fasilitator

 Mengingat aspek yang perlu diamati cukup banyak, jika perlu, ada
pembagian aspek pengamatan yang berbeda untuk kelompok yang
berbeda (Lihat file pembagian kelompok unit 5)
1
 Peserta disarankan membuat catatan pada kertas kosong terlebih dahulu
FAKTA/apa saja yang dilakukan guru/praktikan, baru kemudian setelah
selesai pengamatan, catatan ‘dipindahkan’ ke format LKP 5.1;
 Setelah video ditayangkan beberapa detik, kalau perlu distop dulu,
fasilitator perlu menunjukkan yang mana Praktikan (Berkerudung
coklat), Guru Pamong (Berbaju dinas krem), dan Dosen Pembimbing
Lapangan (Berkerudung hitam)
 Catatan terkait peran GP dan DPL dibuat pada kertas kosong terpisah;
 Video ditayangkan hanya sampai SEBELUM diskusi pasca pembelajaran.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


74
UNIT 5 UNIT C
Mengajar Mandiri

2. Peserta mendiskusikan peran GP dan DPL berpandu pada pertanyaan berikut:


 Apakah peran GP dan DPL sudah tepat? Mengapa?
 Kekuatan dan kelemahan :
 pendampingan persiapan mengajar,
 pelaksanaan pembelajaran, dan
 refleksi pembelajaran
yang dilakukan oleh DPL, GP dan praktikan yang tampak dalam video (hasilnya tulis
pada selembar kertas)
Aspek
Kekuatan Kelemahan
Pembimbingan
Persiapan

Pembelajaran

Refleksi

3. Fasilitator memberi penguatan mengenai aktivitas DPL/GP yang sebaiknya dilakukan


selama proses pembimbingan :
Tahap
Aktivitas DPL/GP
Pendampingan
Persiapan • Memeriksa dan mendiskusikan perangkat
pembelajaran (RPP, LKPD, Media, Penilaian) yang
dibuat oleh praktikan
Pembelajaran • Mengamati prilaku siswa dan praktikan untuk
menemukan hal-hal baik dan yang masih kurang dalam
proses pembelajaran
Refleksi • Mengungkap 3 hal baik, 2 pertanyaan (untuk menggali
hal-hal yang masih kurang, dan 1 saran tindak lanjut
dalam kegiatan konferensi

Kegiatan 2: Simulasi Pelaksanaan Konferensi … (40’)


1. Fasilitator meminta peserta membentuk tim 3 orang (1 orang berperan sebagai
praktikan, 1 orang sebagai Guru Pamong, dan 1 orang lagi sebagai DPL).
2. Fasilitator meminta setiap kelompok melakukan simulasi pelaksanaan konferensi, terkait
pelaksanaan pembelajaran di video, dengan dipimpin oleh DPL dengan urutan sebagai
berikut.
(a) DPL membuka konferensi

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 75


UNIT 5
Mengajar Mandiri

(b) DPL meminta praktikan untuk menyampaikan refleksinya dengan ‘model’ 3-2-1: 3 hal
yang dianggap sudah BAIK, 2 PERTANYAAN (hal yang masih menjadi tanda-
tanya/ingin diketahui, dan 1 SARAN/TINDAK LANJUT.
(c) DPL meminta GP untuk menyampaikan hasil amatannya dengan model 3-2-1 juga.
(d) DPL menyampaikan hasil amatan dengan model 3-2-1 juga.
(e) DPL menutup konferensi.
3. Fasilitator meminta salah satu tim untuk menampilkan simulasi pelaksanaan konferensi
secara pleno, peserta yang lain menjadi pengamat dengan menggunakan LKP 5.2 Format
Pengamatan Konferensi.

Kegiatan 3: Diskusi Pelaksanaan Simulasi Konferensi … (45’)


1. Dalam kelompok, peserta mendiskusikan hal-hal berikut:
a. Seberapa sepesifik komentar yang disampaikan P, GP, dan DPL?
b. Seberapa jauh komentar DPL dan GP menginspirasi mahasiswa untuk melakukan
peningkatan kualitas pembelajaran?

Hasil diskusi ditulis pada kertas plano.

2. Secara pleno, satu atau dua kelompok mempresentasikan hasil karyanya. Kelompok lain
memberi tanggapan.
3. Peserta menyimak tayangan lanjutan video yang memperlihatkan konferensi pasca
pembelajaran mandiri antara P, GP, dan DPL;
4. Fasilitator meminta peserta untuk memberikan komentar terkait tampilan konferensi di
video dibandingkan dengan simulasi mereka.

R
Reflection (5 menit)
Fasilitator meminta peserta untuk mengungkapkan:
1. Hal apa sajakah yang penting diperhatikan oleh DPL dan GP dalam proses bimbingan
terhadap pelaksanaan praktik mengajar mandiri?
(Jawaban yang diharapkan:
 Komentar DPL dan GP SPESIFIK;
 Komentar DPL dan GP TIDAK MEMATAHKAN SEMANGAT bahkan sebaiknya
MENGINSPIRASI praktikan untuk melakukan peningkatan kualitas pembelajaran)
2. Apa yang seharusnya dilakukan GP dan/atau DPL ketika praktikan melaksanakan praktik
mengajar mandiri?

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


76
UNIT 5 UNIT C
Mengajar Mandiri

E
Extension (5 menit)
Fasilitator memberikan penguatan dengan menyampaikan bahwa:
a. Praktik mengajar mandiri seyogyanya masih dalam pengamatan GP dan DPL;
b. Komentar DPL dan GP sebaiknya SPESIFIK dan menginspirasi mahasiswa untuk
melakukan peningkatan kualitas pembelajaran;
c. Jadwal pelaksanaan praktik mengajar perlu diatur agar GP dan DPL dapat mendampingi
praktikan secara bersama-sama.

----------------------------

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 77


UNIT 5
Mengajar Mandiri

Lembar Kerja Peserta 5.1


Lembar Pengamatan Pelaksanaan Praktik Mengajar Mandiri

Nama Mahasiswa PPL :


NIM :
KD/Tema :
Kelas :
Semester :
Tahun Ajaran :

Petunjuk Pengamatan
1. Amatilah proses pembelajaran yang dilakukan oleh praktikan yang tampak dalam video,
mulai dari awal sampai pembelajaran selesai!
2. Pada kolom 2, berilah tanda centang (√) apabila aspek yang diamati pada kolom 1
terlaksana/tampak dalam video dan berilah tanda silang (x) jika aspek itu tidak
terlaksana/tampak dalam video.
3. Pada kolom 3, deskripsikan hasil pengamatan Saudara terkait dengan cara pelaksanaannya!

Tampak Catatan Hasil


Belum tapi Tampak Pengamatan
Aspek yang Diamati
tampak, belum bagus secara
maksimal SPESIFIK

Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi

1 Menggali pengetahuan
prasyarat (materi yang
sudah dibahas) untuk
membangun pengetahun
baru (materi yang akan
dibahas)

2 Mengajukan pertanyaan
menantang.

3 Menyampaikan manfaat
materi pembelajaran.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


78
UNIT 5 UNIT C
Mengajar Mandiri

Tampak Catatan Hasil


Belum tapi Tampak Pengamatan
Aspek yang Diamati
tampak, belum bagus secara
maksimal SPESIFIK

Penyampaian Kompetensi
dan Rencana Kegiatan

5 Menyampaikan kemampuan
yang akan dicapai peserta
didik.

6 Menyampaikan rencana
kegiatan misalnya, individual,
kerja kelompok, dan
melakukan observasi.

Kegiatan Inti

Penguasaan Materi Pelajaran

7 Kemampuan menyesuiakan
materi dengan indikator
pembelajaran.

8 Kemampuan mengkaitkan
materi dengan pengetahuan
lain yang relevan,
perkembangan Iptek , dan
kehidupan nyata.

9 Menyajikan pembahasan
materi pembelajaran dengan
tepat.

10 Menyajikan materi secara


sistematis (mudah ke sulit,
dari konkret ke abstrak)

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 79


UNIT 5
Mengajar Mandiri

Tampak Catatan Hasil


Belum tapi Tampak Pengamatan
Aspek yang Diamati
tampak, belum bagus secara
maksimal SPESIFIK

Penerapan Strategi
Pembelajaran yang Mendidik

11 Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai.

12 Menfasilitasi kegiatan yang


memuat komponen
eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi.

13 Melaksanakan pembelajaran
secara runtut.

14 Pengelolaan dan penguasaan


kelas.

15 Melaksanakan pembelajaran
yang bersifat kontekstual.

16 Melaksanakan pembelajaran
yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif
(nurturant effect).

17 Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan.

Penerapan Pendekatan
scientific

18 Memberikan pertanyaan
efektif.

19 Memfasilitasi/memancing
peserta didik untuk
mengamati

20 Memfasilitasi /memancing

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


80
UNIT 5 UNIT C
Mengajar Mandiri

Tampak Catatan Hasil


Belum tapi Tampak Pengamatan
Aspek yang Diamati
tampak, belum bagus secara
maksimal SPESIFIK
peserta didik untuk
menanya

21 Memfasilitasi peserta didik


untuk mengumpulkan
informasi/mencoba

22 Memfasilitasi peserta didik


untuk menalar (proses
berfikir yang logis)

23 Menyajikan kegiatan peserta


didik untuk berkomunikasi
(mengomunikasikan)

Pemanfaatan Sumber
Belajar/Media dalam
Pembelajaran

24 Menunjukkan keterampilan
dalam penggunaan sumber
belajar pembelajaran.

25 Menunjukkan keterampilan
dalam penggunaan media
pembelajaran.

26 Menghasilkan pesan yang


menarik.

27 Melibatkan peserta didik


dalam pemanfaatan
sumber belajar
pembelajaran.

28 Melibatkan peserta didik


dalam pemanfaatan media
pembelajaran.

Pelibatan Peserta Didik


dalam Pembelajaran

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 81


UNIT 5
Mengajar Mandiri

Tampak Catatan Hasil


Belum tapi Tampak Pengamatan
Aspek yang Diamati
tampak, belum bagus secara
maksimal SPESIFIK

29 Menumbuhkan partisipasi
aktif peserta didik melalui
interaksi guru, peserta didik,
sumber belajar.

30 Merespon positif partisipasi


peserta didik.

31 Menunjukkan sikap terbuka


terhadap respons peserta
didik.

32 Menunjukkan hubungan
antar pribadi yang kondusif.

33 Menumbuhkan keceriaan
atau antuisme peserta didik
dalam belajar.

Penggunaan Bahasa yang


Benar dan Tepat dalam
Pembelajaran

34 Menggunakan bahasa lisan


secara jelas dan lancar.

35 Menggunakan bahasa tulis


yang baik dan benar.

Melaksanakan Penilaian
otentik

36 Pelaksanakan penilaian
pengetahuan, sikap, dan
keterampilan

37 Memberikan tes
lisan/tertulis

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


82
UNIT 5 UNIT C
Mengajar Mandiri

Tampak Catatan Hasil


Belum tapi Tampak Pengamatan
Aspek yang Diamati
tampak, belum bagus secara
maksimal SPESIFIK

Kegiatan Penutup

38 Melakukan refleksi atau


membuat rangkuman
dengan melibatkan peserta
didik.

39 Mengumpulkan hasil kerja


sebagai bahan portofolio.

40 Melaksanakan tindak lanjut


dengan memberikan tugas
rumah dan memberikan
tugas untuk mempelajari
materi pembelajaran
berikutnya

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 83


UNIT 5
Mengajar Mandiri

Lembar Kerja Peserta 5.2


Lembar Pengamatan Pelaksanaan Konferensi
Petunjuk Pengamatan
1. Amatilah pelaksanaan konferensi setelah praktik mengajar mandiri!
2. Pada kolom 2, berilah tanda centang (√) apabila aspek yang diamati pada kolom 1
terlaksana dan berilah tanda silang (x) jika aspek itu tidak terlaksana.
3. Pada kolom 3, deskripsikan hasil pengamatan Saudara terkait aspek yang diamati.

Keterlaksanaan
Catatan Hasil
Aspek yang Diamati (√ = ya),
Pengamatan
(x = tidak)
Refleksi Praktikan
1 Menyampaikan 3 hal yang
dianggap sudah baik
2 Mengajukan 2 pertanyaan

3 Menyampaikan rencana tindak


lanjut
Komentar Guru Pamong
4 Menyampaikan 3 hal yang
dianggap sudah baik

5 Mengajukan 2 pertanyaan

6 Menyampaikan 1 saran

Komentar DPL
7 Menyampaikan 3 hal yang
dianggap sudah baik
8 Mengajukan 2 pertanyaan

9 Menyampaikan 1 saran

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


84
UNIT 5 UNIT C
Mengajar Mandiri

MATERI PRESENTASI UNIT 5

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 85


UNIT 5
Mengajar Mandiri

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


86
UNIT 5 UNIT C
Mengajar Mandiri

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 87


UNIT 5
Mengajar Mandiri

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


88
UNIT 4 Persiapan dan Praktik Mengajar

UNIT 6
PRAKTIK MENGAJAR
TERBIMBING DI SEKOLAH

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs III


379
UNIT C
UNIT 6 Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah

UNIT 6
PRAKTIK MENGAJAR TERBIMBING DI SEKOLAH

Pendahuluan
Unit ini memberikan kesempatan kepada
peserta untuk mempraktikkan ‘mengajar
terbimbing’ di kelas nyata dan dengan
mahasiswa praktikan yang sebenarnya,
mempraktikkan konferensi, dan menulis
jurnal reflektif khususnya terkait
pembimbingan melalui konferensi; setelah
mereka mempelajari ‘mengajar terbimbing’
dan konferensi melalui video pada unit-unit Peserta PPG melaksanakan praktik mengajar
sebelumnya dan melalui praktik nyata di terbimbing di kelas didampingi guru pamongnya,
sekolah. Praktik pada situasi nyata diharapkan dan atau Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
dapat melengkapi pengetahuan ‘teori’ sehingga peserta lebih siap untuk
mempraktikkannya di kampus masing-masing, khususnya dalam program praktik
pengalaman lapangan (PPL) – pendidikan profesi guru (PPG).

Tujuan

Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu:


1. Melaksanakan pembimbingan secara bersama (Dosen Pembimbing dan Guru
Pamong) kepada mahasiswa praktikan sebelum praktik mengajar terbimbing;

2. Mempraktikan pembimbingan dengan strategi konferensi dikaitkan dengan


mengajar terbimbing;

3. Menuliskan jurnal reflektif terkait dengan pembimbingan dengan strategi


konferensi.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs 91


UNIT C
UNIT 6 Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah

Sumber dan Bahan


Sumber-sumber berikut ini harus dipersiapkan dengan baik oleh fasilitator agar sesi unit
ini dapat berjalan dengan lancar.
1. Perangkat pembelajaran yang disusun mahasiswa praktikan dan SESUAI dengan topik
yang akan diajarkan di sekolah tempat praktik;
2. Instrumen pengamatan pelaksanaan praktik mengajar terbimbing.

Waktu
Sesi ini membutuhkan waktu 510 menit. Perincian alokasi waktu dapat dilihat pada
setiap tahapan penyampaian sesi ini.

Garis Besar Kegiatan


Introduction Connection Application Reflection Extension
10 menit 15 menit 470 menit 10 menit 5 menit

Apa sajakah yang 1. Pembahasan • Memeriksa Penguatan


Fasilitator
dipelajari dari: Perangkat ketercapaia terkait
menyampaikan pembimbingan
Pembelajaran n tujuan
latar belakang, (60’)
 Menulis jurnal
tujuan dan 2. Simulasi
reflektif? • Ungkap/tuli
garis besar Pembelajaran
 Konferensi? s hal yang
langkah (60’)
 Mengajar 3. Pembahasan masih perlu
kegiatan.
Hasil Simulasi diperjelas
Terbimbing?
(30’)
4. Praktik Mengajar
Terbimbing di
Sekolah (240’)
5. Praktik
Konferensi (40)
6. Penulisan Jurnal
Reflektif (40’)

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs


92
UNIT C
UNIT 6 Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah

Rincian Langkah Kegiatan


I
Introduction (10 menit)

1. Fasilitator menyampaikan latar belakang/alasan praktik mengajar terbimbing, tujuan,


dan garis besar kegiatan unit ini;
2. Fasilitator menegaskan bahwa peserta akan mempraktikkan mengajar terbimbing di
sekolah, konferensi (di tempat pelatihan), dan menulis jurnal reflektif terkait
pembimbingan melalui konferensi (di tempat pelatihan).

C
Connection (15 menit)

Urun Pengetahuan/Pengalaman (pleno)

1. Fasilitator menggali pengetahuan/pengalaman peserta dengan mengajukan pertanyaan:


Apa sajakah yang telah kita pelajari/petik dari pelajaran unit-unit sebelumnya
khususnya dari:
 Menulis jurnal reflektif?
 Konferensi?
 Mengajar terbimbing?

2. Fasilitator menuliskan jawaban peserta pada slide projektor.

A
Application (470 menit)

Peserta dalam kelompok program atau rumpun program studi

Kegiatan 1: Pembahasan Perangkat Pembelajaran (60 menit)


1. Setiap 3 orang, peserta diminta membentuk tim yang terdiri dari:
 1 orang mahasiswa praktikan (P)
 1 orang guru pamong/yang berperan sebagai guru pamong (GP)
 1 orang dosen pembimbing lapangan (DPL)

2. Semua tim tersebut diminta membahas perangkat pembelajaran (mengajar 2 x 40’),


antara lain dari segi:
 Kesesuaian indikator dengan Kompetensi Dasar

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs 93


UNIT C
UNIT 6 Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah

 Kesesuaian langkah pembelajaran dengan tujuan pembelajaran


 Intensitas siswa mengalami kegiatan pembelajaran
 Peluang interaksi yang tinggi di antara siswa;
 Kejelasan tugas yang harus dikerjakan siswa.
 Ketepatan penilaian
 Ketepatan media yang digunakan
 Ketepatan pengelolaan kelas dengan jenis tugas (Misal. Kegiatan menulis
pengalaman cocok individual, kegiatan percobaan dapat dengan kerja kelompok)

Kegiatan 2: Simulasi Pembelajaran (60 menit)

1. Peserta terlebih dahulu membahas peran masing-masing dalam praktik mengajar


terbimbing: langkah/kegiatan pembelajaran mana sajakah yang akan dibawakan oleh
praktikan dan mana oleh guru pamong?
- Lihat Informasi Tambahan 4.1 unit 4: Mengajar Tembimbing, Tahap 3: Guru
Pamong dan Praktikan Mengajar Bersama (team teaching)
- Lihat aspek yang diamati pada LKP 6.1: Format Observasi Pembelajaran)
2. Praktikan dan guru pamong menyimulasikanl pembelajaran tersebut sesuai dengan
peran masing-masing;
3. DPL mengamati pembelajaran tersebut dengan menggunakan format pengamatan yang
digunakan pada unit pembelajaran terbimbing.

Kegiatan 3: Pembahasan Hasil Simulasi (30 menit)

Peserta (P, GP, dan DPL) mendiskusikan pelaksanaan simulasi dengan urutan langkah
sebagai berikut.
Praktikan mengungkapkan:

• 3 hal yang dianggap sudah baik

• 2 pertanyaan (ingin tahu bagaimana cara ….? mengapa suatu hal terjadi?)

• 1 rencana perbaikan jika praktik diulang

GP dan DPL mengungkapkan:

• 3 hal yang dianggap sudah baik

• 2 pertanyaan (mempertanyakan)

• 1 saran perbaikan

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs


94
UNIT C
UNIT 6 Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah

Kegiatan 4: Praktik Mengajar Terbimbing di Kelas/Sekolah (240 menit)

1. P, GP melaksanakan praktik mengajar terbimbing di kelas nyata, dan DPL mengamati


pembelajaran menggunakan LKP 6.1: Format Observasi Pembelajaran;
2. Selesai mengajar, P dan GP meminta siswa untuk menuliskan refleksi belajar mereka
dengan mengajukan pertanyaan:
- Pengetahuan/kemampuan apa saja yang berhasil kamu miliki setelah pembelajaran
tadi?
- Apa manfaat kemampuan baru itu bagimu?
- Bagaimana proses belajar kamu tadi?
- Apa lagi yang perlu kamu pelajari?

Selain itu, peserta diminta membawa 3 karya siswa (baik, sedang, kurang) untuk salah
satu bahan konferensi;
Kegiatan 5: Praktik Konferensi di Tempat Pelatihan (40 menit)

1. Fasilitator mengingatkan kembali tentang konferensi: Apa sajakah yang telah mereka
pelajari/petik materi Konferensi? (Terkait langkah-langkah konferensi);
2. Terkait praktik pembelajaran terbimbing di sekolah, fasilitator meminta tim untuk
mengidentifikasi hal berikut.
Praktikan:
• 3 hal yang dianggap sudah baik
• 2 pertanyaan (ingin tahu bagaimana cara ….? mengapa suatu hal terjadi?)
• 1 rencana perbaikan jika praktik diulang

GP dan DPL:
• 3 hal yang dianggap sudah baik
• 2 pertanyaan (mempertanyakan)
• 1 saran perbaikan

3. Tim melakukan konferensi dengan membahas hal yang sudah teridentifikasi di atas
(Beri kesempatan pertama kepada praktikan untuk mengemukakan hasil identifikasinya)

Kegiatan 6: Praktik Menulis Jurnal Reflektif (40 menit)

1. Fasilitator mengingatkan kembali Siklus Jurnal Reflektif, dan hal penting dari jurnal
reflektif, yaitu adanya evaluasi (kekuatan dan kelemahan) dan rencana ke depan dari

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs 95


UNIT C
UNIT 6 Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah

tindakan yang dilakukan, karena orientasi jurnal reflektif adalah semakin meningkatnya
kualitas kinerja. Jurnal praktikan terkait kinerja ‘mengajar’ sedangkan GP dan DPL
terkait kinerja pembimbingan;
2. Peserta diminta untuk membaca contoh jurnal mengajar (bagi mahasiswa praktikan)
atau jurnal pembimbingan (bagi DPL dan GP)
3. Peserta diminta menulis jurnal reflektif berpandu pada siklus tersebut;
Praktikan menulis jurnal reflektif terkait ‘mengajar’. GP dan DPL menulis jurnal reflektif
terkait ‘pembimbingan melalui konferensi’.

R
Reflection (5 menit)

Fasilitator memeriksa ketercapaian tujuan unit ini dengan mengajukan pertanyaan:


Hal penting apa sajakah yang diperoleh dari:
 praktik mengajar di sekolah? (P)
 pembimbingan? (DPL dan GP)

E
Extension/Penguatan (5 menit)

Fasilitator menyampaikan bahwa:


1. PRAKTIK mengajar di sekolah dan pembimbingan memberikan pengalaman
MENDEMONSTRASIKAN perubahan-perubahan yang diinginkan;
2. Peserta sebaiknya melaksanakan praktik di sekolah yang meliputi pembimbingan
dengan strategi konferensi diikuti dengan menulis jurnal reflektif pada program PPL-
PPG mereka.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs


96
UNIT C
UNIT 6 Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah

Lembar Kerja Peserta 6.1


FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN

Nama praktikan :
Hari / tanggal :
Kelas :
Materi Pokok :
Praktik : Terbimbing
Ke : 1,2,3, dst

Petunjuk:
Deskripsikanlah setiap komponen yang diamati kedalam kolom berdasarkan fakta-
fakta yang ditemukan selama pengamatan pembelajaran.

Keterlaksanaan Catatan Hasil


Aspek yang Diamati
(√ = ya), (x = tidak) Pengamatan
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1 Menggali pengetahuan prasyarat
(materi yang sudah dibahas) untuk
membangun pengetahun baru
(materi yang akan dibahas)
2 Mengajukan pertanyaan menantang.
3 Menyampaikan manfaat materi
pembelajaran.
4 Mendemonstrasikan sesuatu yang
terkait dengan materi pembelajaran.
Penyampaian Kompetensi dan
Rencana Kegiatan
5 Menyampaikan kemampuan yang
akan dicapai peserta didik.
6 Menyampaikan rencana kegiatan
misalnya, individual, kerja kelompok,
dan melakukan observasi.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs 97


UNIT C
UNIT 6 Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah

Kegiatan Inti
Penguasaan Materi Pelajaran
7 Kemampuan menyesuiakan materi
dengan tujuan pembelajaran.
8 Kemampuan mengkaitkan materi
dengan pengetahuan lain yang
relevan, perkembangan Iptek , dan
kehidupan nyata.
9 Menyajikan pembahasan materi
pembelajaran dengan tepat.
10 Menyajikan materi secara sistematis
(mudah ke sulit, dari konkrit ke
abstrak)
Penerapan Strategi Pembelajaran
yang Mendidik
11 Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang akan
dicapai.
12 Menfasilitasi kegiatan yang memuat
komponen eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi.
13 Melaksanakan pembelajaran secara
runtut.
14 Menguasai kelas.
15 Melaksanakan pembelajaran yang
bersifat kontekstual.
16 Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif (nurturant effect).
17 Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang
direncanakan.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs


98
UNIT C
UNIT 6 Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah

Penerapan Pendekatan scientific


18 Memberikan pertanyaan mengapa
dan bagaimana.
19 Memfasilitasi/memancing peserta
didik untuk mengamati
20 Memfasilitasi /memancing peserta
didik untuk menanya
21 Memfasilitasi peserta didik untuk
mengumpulkan informasi/mencoba
22 Memfasilitasi peserta didik untuk
menalar (proses berfikir yang logis)
23 Menyajikan kegiatan peserta didik
untuk berkomunikasi
(mengomunikasikan)

Pemanfaatan Sumber Belajar/Media


dalam Pembelajaran
24 Menunjukkan keterampilan dalam
penggunaan sumber belajar
pembelajaran.
25 Menunjukkan keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran.
26 Menghasilkan pesan yang menarik.
27 Melibatkan peserta didik dalam
pemanfaatan sumber belajar
pembelajaran.
28 Melibatkan peserta didik dalam
pemanfaatan media pembelajaran.
Pelibatan Peserta Didik dalam
Pembelajaran
29 Menumbuhkan partisipasi aktif
peserta didik melalui interaksi guru,
peserta didik, sumber belajar.
30 Merespon positif partisipasi peserta
didik.
31 Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respons peserta didik.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs 99


UNIT C
UNIT 6 Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah

32 Menunjukkan hubungan antar pribadi


yang kondusif.
33 Menumbuhkan keceriaan atau
antuisme peserta didik dalam belajar.
Penggunaan Bahasa yang Benar dan
Tepat dalam Pembelajaran
34 Menggunakan bahasa lisan secara
jelas dan lancar.
35 Menggunakan bahasa tulis yang baik
dan benar.
Melaksanakan Penilaian otentik
36 Pelaksanakan penilaian, sikap, dan
keterampilan
37 Memberikan tes lisan/tertulis
Kegiatan Penutup
38 Melakukan refleksi atau membuat
rangkuman dengan melibatkan
peserta didik.
39 Mengumpulkan hasil kerja sebagai
bahan portofolio.
40 Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan tugas rumah dan
memberikan tugas untuk
mempelajari materi pembelajaran
berikutnya

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs


100
UNIT C
UNIT 6 Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah

MATERI PRESENTASI UNIT 6

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs 101
UNIT C
UNIT 6 Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs


102
UNIT C
UNIT 6 Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs 103
UNIT C
UNIT 6 Praktik Mengajar Terbimbing di Sekolah

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK – SMP/MTs


104
UNIT 1
Pembelajaran Aktif – SD/SMP

UNIT 7
PENILAIAN HASIL PPL PPG

Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Workshop PPG 1


UNIT 7
Penilaian Hasil PPL PPG

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


2
UNIT 7
Penilaian Hasil PPL PPG

UNIT 7

PENILAIAN HASIL PPL PPG

Pendahuluan

Penilaian dalam kegiatan PPL bertujuan


untuk mengumpulkan informasi sejauh
mana kompetensi praktikan sudah sesuai
dengan tujuan. Hal terpenting dari penilaian
adalah untuk memberikan umpan balik
kepada praktikan agar kompetensinya
menjadi lebih baik. Dosen pembimbing
lapangan (DPL) sebaiknya dapat
memanfaatkan alat penilaian dengan sebaik-
baiknya, serta melakukan penilaian dari awal
sampai dengan akhir kegiatan.
Mengajar mandiri untuk memberi kecakapan kepada
Komponen penilaian PPL PPG terdiri atas praktikan dalam menerapkan berbagai keterampilan
penilaian proses dan produk. Adapun mengajar secara menyeluruh dan terintegrasi dengan
bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing PPL.
penilaian proses meliputi keterampilan
mengajar, kompetensi sosial, kepribadian, serta kegiatan persekolahan (nonmengajar),
sedangkan penilaian produk terdiri atas portofolio, laporan PPL, dan laporan PTK. Proses
penilaian portofolio titik tekannya pada assessment for learning, tidak pada judging.

Selama ini, proses penilaian yang dilakukan dalam kegiatan PPL PPG dirasa belum dapat
dilaksanakan secara optimal. Beberapa hal yang menyebabkan adalah banyaknya instrumen
yang harus digunakan, beberapa aspek dalam penilaian sikap dan kepribadian membutuhkan
waktu yang cukup lama dalam mengamatinya, sedangkan waktu yang harus diluangkan DPL
untuk ke sekolah terbatas.

Proses penilaian kompetensi praktikan dari waktu ke waktu akan efektif jika dilakukan oleh
DPL dan Guru Pembimbing Lapangan (GPL) secara berkesinambungan. Di awal kegiatan PPL
di sekolah misalnya, DPL bersama GPL secara kolaboratif melakukan pengamatan
pelaksanaan praktik pembelajaran yang dilakukan praktikan di kelas, dilanjutkan melakukan
penilaian bersama. Setelah itu, hasil penilaian GPL dan DPL digunakan sebagai bahan diskusi
dalam komferensi. GPL, DPL, beserta praktikan mengemukakan berbagai kelebihan,
kelemahan, dan kendala yang dihadapi selama proses praktik pembelajaran di kelas sebagai
kegiatan refleksi secara terbuka dan transparan. Kegiatan refleksi dapat memunculkan sikap
untuk mau menerima kritik dan memperbaiki diri, baik hasil karya maupun sikapnya. Di
dalam kegiatan ini, DPL dan GPL dapat memberikan saran dan berbagai bentuk dukungan
sesuai kebutuhan praktikan untuk peningkatan kompetensi praktikan.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 107


UNIT 7
Penilaian Hasil PPL PPG

Bertolak dari paparan di atas, pada unit ini akan belajar bersama bagaimana menilai
kompetensi praktikan dalam kegiatan PPL berdasarkan penilaian proses dan hasil, bagaimana
mengemukakan hasil penilaian dan alasannya dalam konferensi secara terbuka dan
transparan, serta bagaimana merumuskan saran perbaikan untuk peningkatan kompetensi
praktikan dalam kegiatan PPL PPG.

Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu:
1. menilai kompetensi praktikan dalam kegiatan PPL berdasarkan penilaian portofolio,
2. merumuskan saran perbaikan dan berbagai bentuk dukungan untuk peningkatan
kompetensi praktikan;
3. mengemukakan hasil penilaian, saran perbaikan, dan berbagai bentuk dukungan secara
spesifik dalam konferensi.

Petunjuk Umum
1. Sesi ini dilaksanakan secara pleno atau kelompok;
2. Untuk menjalankan slide presentasi, fasilitator disarankan untuk menggunakan wireless
mouse/pointer.

Sumber dan Bahan


1. Materi Presentasi Unit 7
2. Video pembelajaran pada workshop PPG
3. Lembar kerja peserta (LKP) dan informasi tambahan

Waktu
Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 90 menit. Rincian alokasi waktu dapat
dilihat pada Perincian Langkah-langkah Kegiatan.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


108
UNIT 7
Penilaian Hasil PPL PPG

Garis Besar Kegiatan (90 menit)


Introduction Connection Application Reflection Extension
5 menit 10 menit 65 menit 5 menit 5 menit

Fasilitator Kegiatan: Urun Kegiatan 1: Peserta Fasilitator


menyampaikan Gagasan tentang Menilai produk menjawab memberi
latar belakang, (a) komponen praktikan pertanyaan: penguatan dan
tujuan, dan garis penilaian (PORTOFOLIO) Pengetahuan dan saran tindak
besar kegiatan kegiatan PPL (kelompok). atau kemampuan lanjut.
PPG apa yang
(b) mekanisme Kegiatan 2: diperoleh
penilaian PPL Merumuskan setelah
PPG saran perbaikan mengikuti unit
(c) manfaat dan berbagai ini?
penilaian yang bentuk dukungan.
telah dilakukan
selama ini? Kegiatan 3:
Simulasi konferensi
Penilaian

Kegiatan 4:
Diskusi simulasi

Perincian Langkah-langkah Kegiatan


I
Introduction (5 menit)
Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan yang akan dilakukan
pada unit ini.

C
Connection (10 menit)
Kegiatan Urun Gagasan/Pengalaman terkait Penilaian PPL PPG … (10’)

1. Fasilitator mengajak peserta untuk ber-URUN GAGASAN berpandu pada pertanyaan


berikut:
(a) apa saja komponen penilaian kegiatan PPL PPG?
(b) bagaimana mekanisme penilaian PPL PPG?
(c) bagaimana memanfaatkan hasil penilaian praktikan PPL PPG?

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 109


UNIT 7
Penilaian Hasil PPL PPG

(d) apa saja yang dapat dimanfaatkan sebagai penilaian portofolio praktikan?
2. Fasilitator menuliskan jawaban peserta di flipchart/white board.

Catatan untuk Fasilitator

Penilaian PPL PPG terdiri atas aspek proses dan produk. Adapun komponen
penilaian proses dan produk sebagai berikut.
ASPEK SUBKOMPONEN RINCIAN
Proses Praktik Mengajar - Ikuti Pedoman PPL
Kompetensi Sosial dan Sesuaikan dengan
Kepribadian serta Permendiknas ttg SKG
Kegiatan Non Mengajar
Produk Portofolio - Perangkat: RPP, Bahan Ajar,
Media, karya siswa yang
sudah diberi komentar,
jurnal reflektif praktikan,
(dengan penyempurnaan
saat PPL)
Laporan Kegiatan PPL Sejak Observasi hingga akhir

Laporan PTK Pada akhir PPL

A
Application (65 menit)
Kegiatan 1: Menilai Produk Praktikan (PORTOFOLIO) (Diskusi Kelompok) (15’)
1. Fasilitator menyiapkan contoh PORTOFOLIO praktikan (RPP, Jurnal refleksi, karya
siswa yang sudah diberi komentar)
2. Fasilitator mengelompokkan peserta menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas 3-4
orang (dalam 1 meja ada 2 kelompok, kelompok A dan kelompok B).
3. Kelompok A dan B mendapatkan PORTOFOLIO yang berbeda.
4. Peserta mencermati dan menilai PORTOFOLIO dengan menggunakan LKP 7.1: Lembar
Penilaian Portofolio (Jelaskan terlebih dahulu LKP 7.1, jika diperlukan)
5. Kelompok A dan B saling bertukar hasil penilaian dan memberikan masukan terhadap
hasil penilaian.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


110
UNIT 7
Penilaian Hasil PPL PPG

Kegiatan 2: Merumuskan Saran Perbaikan dan Berbagai Bentuk Dukungan


(Diskusi Kelompok) … (15’)
1. Fasilitator meminta peserta untuk berdiskusi dalam kelompok dengan panduan
pertanyaan:
 Apakah komponen PORTOFOLIO masih perlu ditambah?
 Saran perbaikan apa yang dapat diberikan untuk peningkatan kompetensi praktikan?

2. Fasilitator meminta kepada peserta untuk merumuskan saran perbaikan dan berbagai
bentuk dukungan terhadap hasil penilaian PORTOFOLIO (Gunakan LKP 7.2);
Fasilitator memberi penegasan bahwa saran yang diberikan harus objektif dan
memperhatikan kemampuan praktikan.

3. Fasilitator melakukan konfirmasi secara klasikal dengan meminta 2 perwakilan kelompok


A dan kelompok B untuk mengemukakan hasil diskusi.

Kegiatan 3: Simulasi Konferensi Penilaian … (Berkelompok) (25’)


1. Fasilitator meminta peserta menyimulasikan konferensi dengan fokus mendiskusikan
hasil penilaian PORTOFOLIO.
Di dalam kelompok ada yang berperan sebagai GPL. DPL, dan praktikan, sedangkan
peserta yang tidak bersimulasi bertugas mengamati kegiatan konferensi dengan panduan
LKP 7.3.
2. Fasilitator berkeliling untuk memastikan semua peserta melakukan simulasi. Saat
berkeliling, fasilitator memberikan komentar, saran, atau arahan agar konferensi dapat
berjalan dengan baik untuk peningkatan kompetensi praktikan dalam menyusun
PORTOFOLIO.

Kegiatan 4: Diskusi Simulasi … (10’)


1. Fasilitator meminta peserta lain untuk menanggapi dengan memberikan penjelasan,
terutama dalam hal:
a. apakah suasana konferensi membuat praktikan BERANI (Tidak takut) mengungkapkan
kekuatan dan kelemahannya?
b. apakah saran dan komentar GP dan DPL MENGINSPIRASI praktikan (bukan
MENGGURUI) untuk melakukan perbaikan?

2. Fasilitator memberikan konfirmasi dan penguatan secara klasikal.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 111


UNIT 7
Penilaian Hasil PPL PPG

R
Reflection (5 menit)
1. Fasilitator memeriksa ketercapaian tujuan sesi ini dengan pertanyaan sebagai berikut.
a. Apakah sudah dapat menilai kompetensi praktikan dalam menyusun portofolio
b. Apakah sudah dapat memberikan saran yang spesifik untuk meningkatkan kompetensi
praktikan?
c. Apakah sudah dapat mengemukakan hasil penilaian, alasan, saran perbaikan, dan
berbagai bentuk dukungan secara terbuka dan transparan dalam konferensi.
2. Fasilitator merespons jawaban peserta dan memberikan tambahan apabila dibutuhkan.

E
Extension (5 menit)
Fasilitator memberikan penguatan dengan menyampaikan bahwa:
- penilaian selama proses PPL PPG membutuhkan komitmen tinggi dari DPL dan GPL
agar semua komponen penilaian PPL PPG yang terdiri atas penilaian proses
(keterampilan mengajar, kompetensi sosial, kepribadian, serta kegiatan persekolahan)
dan produk (portofolio, laporan PPL, dan laporan PTK) dapat dilaksanakan dengan
baik.
- Konferensi sebaiknya dilaksanakan untuk mendiskusikan hasil penilaian sebagai bagian
dari kegiatan refleksi, sehingga memunculkan sikap untuk mau menerima kritik dan
memperbaiki diri, baik hasil karya maupun sikapnya.
- Kembangkan kemampuan menilai Anda melalui pencarian referensi yang relevan.
- Proses penilaian portofolio titik tekannya pada assessment for learning, tidak pada
judging.

----------------------

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


112
UNIT 7
Penilaian Hasil PPL PPG

Lembar Kerja Peserta 7.1


Lembar Penilaian PORTOFOLIO
Berikan skor sesuai dengan pendapat Anda, skor tertinggi 3 dan terendah 1.

Skor
Komponen yang Dinilai
3 2 1

RPP komponen lengkap; komponen komponen tidak


kegiatan inti, LK, lengkap; salah lengkap; salah
media dan alat satu dari satu dari kegiatan
evaluasi sesuai kegiatan inti LK, inti LK, media
dengan tujuan media dan alat dan alat evaluasi
evaluasi tidak tidak sesuai
sesuai

Jurnal reflektif praktik mengajar Terdapat 3 Jika terdapat 2 Jika terdapat 1


komponen: dari 3 dari 3 komponen
komponen yang yang dinilai
- deskripsi hasil
dinilai
praktik mengajar
- hasil evaluasi
- rencana tindak
lanjut

Contoh komentar praktikan Komentar Jika terdapat 2 Jika terdapat 1


terhadap karya siswa praktikan: dari 3 Komentar dari 3 Komentar
praktikan yang praktikan yang
- tepat;
sesuai sesuai
- spesifik;
- mendorong siswa
untuk melakukan
perbaikan

Kesimpulan penilaian:
Skor total ≤ 5 = perlu banyak perbaikan untuk portofolio berikutnya
5 < Skor total ≤ 7 = perlu sedikit perbaikan untuk portofolio berikutnya
7 < Skor total ≤ 9 = bagus, perlu dipertahankan untuk portofolio berikutnya

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 113


UNIT 7
Penilaian Hasil PPL PPG

Lembar Kerja Peserta 7.2


Lembar Saran Perbaikan

Komponen yang
Saran Perbaikan
Dinilai
- Kegiatan inti disesuaikan dengan
RPP model/metode pembelajaran yang
digunakan
- ............................
- ............................

Jurnal Reflektif
Praktik Mengajar

Contoh komentar
praktikan terhadap
karya siswa

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


114
UNIT 7
Penilaian Hasil PPL PPG

Lembar Kerja Peserta 7.3


Lembar Observasi Kegiatan Konferensi Portofolio

No Aspek yang Diamati Ada Tidak Ada

1 Guru pamong menguatkan praktikan dengan


menyampaikan 3 hal positif terkait portofolio
praktikan,

2 Guru pamong menyampaikan 2 hal yang masih


perlu diperbaiki terkait portofolio praktikan

3 Guru pamong memberi masukan/saran secara


spesifik

4 DPL menguatkan praktikan dengan


menyampaikan 3 hal positif terkait portofolio
praktikan,

5 DPL menyampaikan 2 hal yang masih perlu


diperbaiki terkait portofolio praktikan

6 DPL memberi masukan/saran secara spesifik

7 Praktikan menyampaikan 3 hal positif terkait


portofolio yang dikembangkannya

8 Praktikan menyampaikan 2 hal yang masih


kurang terkait portofolio yang dikembangkannya

9 Praktikan menyusun rencana perbaikan


penyusunan portoflio

10 Saran dan dukungan dosen pembimbing dan


guru pamong memungkinkan dapat
meningkatkan kompetensi praktikan

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 115


UNIT 7
Penilaian Hasil PPL PPG

MATERI PRESENTASI UNIT 7

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


116
UNIT 7
Penilaian Hasil PPL PPG

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 117


UNIT 7
Penilaian Hasil PPL PPG

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


118
UNIT 8

PENYUSUNAN RENCANA
TINDAK LANJUT
UNIT C
UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut

UNIT 8
PENYUSUNAN RENCANA TINDAK LANJUT

Pendahuluan
RENCANA TINDAK LANJUT merupakan
faktor yang penting dan harus menjadi bagian
integral dari suatu pelatihan dosen. Rencana
tersebut harus dibuat realistis didasarkan
pada kemampuan peserta dan disesuaikan
dengan kondisi LPTK sehingga peserta
merasa yakin bahwa rencana tersebut akan
DAPAT dilaksanakan, bukan ‘rencana tinggal
rencana, tidak ada realisasi’

Perencanaan harus menggunakan pedoman Pembuatan rencana tindak lanjut harus berpedoman
“apa yang akan dilakukan”, bukan “apa yang pada ‘apa yang akan dilakukan’.
ingin dilakukan”. Maksudnya, kita sering
merencanakan banyak hal didasarkan pada ‘keinginan’ tetapi kemampuan terbatas sehingga
rencana tidak terlaksana. Bisa saja kita tidak mampu melaksanakan karena kesibukan atau
lingkungan dan sumber-sumber kurang mendukung. Juga gunakanlah panduan ‘Mulailah dari
dirimu, tidak menunggu orang lain lain’. Slogan ‘seeing is believing’ (Melihat dulu, baru percaya)
perlu ‘dibalik’ menjadi ‘Believing and let us see’ (Yakini dulu, baru lihat hasilnya)

Dengan adanya rencana tindak lanjut yang konkret, peserta pelatihan mempunyai “ikatan”
untuk mengimplementasikan hal-hal yang diperoleh selama pelatihan, sehingga akan
menimbulkan perubahan ke arah yang lebih baik dalam perkuliahan. Rencana tersebut harus
dituliskan dan didokumentasikan supaya dapat dipakai untuk mengukur realisasi dan
kemajuannya.

Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, para peserta :
1. Memiliki keinginan kuat untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
2. Menuliskan kegiatan yang akan dilakukan secara individual sebagai penerapan gagasan yang
diperoleh dari pelatihan.
3. Menuliskan rencana diseminasi kepada rekan sejawat, sesuai dengan kewenangannya.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 121


UNIT C
UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut

Sumber dan Bahan


1. Presentasi Unit 8
2. Lembar Kerja Peserta 8.1: Rencana Tindak Lanjut - Individual
3. ATK: (Lihat Pengantar Modul)

Waktu
Unit ini membutuhkan waktu 60 menit. Perincian alokasi waktu dapat dilihat pada setiap
tahapan penyampaian unit ini.

Garis Besar Kegiatan

Introduction Connection Application Reflection Extension dan


Penguatan
5 menit 10 Menit 35 menit 5 menit
5 menit
Fasilitator Ungkap Menulis rencana Memeriksa
menjelaskan pengalaman tindak lanjut- ketercapaian Pelatihan perlu
latar belakang, tentang apa individual tujuan ditindaklanjuti.
tujuan, dan yang diperoleh
garis besar dari pelatihan Berbagi gagasan Mencatat hal- Mulai dari yang
langkah ini. RTL hal yang masih mampu
kegiatan. perlu diperjelas dilakukan
Ungkap gagasan Perbaikan RTL
tentang Gunakan RTL
jika perlu
rencana ini untuk
penerapan hasil diaplikasikan di
pelatihan. LPTK

Rincian Langkah Kegiatan


I
Introduction (5 menit)
Pastikan peserta duduk dalam KELOMPOK Sekolah/LPTK dan tiap meja ada label Sekolah 1, Sekolah 2, dan
seterusnya, LPTK 1, LPTK 2, dan seterusnya..

 Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan.

122 Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


UNIT C
UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut

C
Connection (10 menit)
Urun Pengalaman

(1) Fasilitator meminta peserta menyebutkan materi apa saja yang telah dibahas selama
pelatihan. Setelah itu fasilitator menayangkan daftar materi pelatihan untuk menguatkan
jawaban peserta.

(2) Setelah peserta dianggap telah mengenali apa yang telah dipelajari, fasilitator meminta
beberapa peserta menyebutkan pengetahuan dan keterampilan apa yang telah diperoleh
untuk setiap unit materii. Beberapa peserta diminta mengemukakan pendapatnya.
(3) Setelah beberapa peserta menyebutkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
selama pelatihan, fasilitator menanyakan apakah pengetahuan dan keterampilan tersebut
dapat diterapkan di sekolah dan di kampus. Fasilitator menunjuk beberapa peserta
menyebutkan contoh penerapan itu.

A
Application (35 menit)
Kegiatan 1: Menyusun Rencana Tindak Lanjut (10 menit)
Fasilitator meminta peserta, sebagai guru atau dosen, menuliskan RTL setelah yang
bersangkutan kembali bertugas di sekolah atau LPTK. Diingatkan bahwa RTL harus spesifik
dan konkret serta yakin dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah
atau LPTK.
(Gunakan LKP 8.1: Rencana Tindak Lanjut – Individual).

Kegiatan 2: Berbagi Gagasan (10 menit)


(1) Fasilitator meminta peserta untuk memberikan RTL yang telah disusun kepada teman
yang duduk di sebelah kanannya.
(2) Fasilitator meminta peserta untuk saling memberi masukan terhadap RTL yang telah
dibuat temannya, khusus dalam hal:
a. Apakah kegiatan cukup konkret/spesifik?
b. Apakah kegiatan tersebut benar-benar dapat didukung oleh kemampuan yang
bersangkutan dan LPTK sehingga kegiatan dapat terlaksana?

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 123


UNIT C
UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut

Kegiatan 3: Perbaikan RTL (15 menit)


(1) Fasiliator meminta peserta mengembalikan RTL teman yang telah diberi masukan dan
meminta peserta untuk menyempurnakan RTL berdasarkan masukan dari temannya.
(2) Fasilitator meminta satu orang guru dan satu orang dosen untuk membaca RTL yang
telah disempurnakan.
(3) Fasilitator meminta peserta untuk memberi komentar terhadap RTL yang dibaca oleh
temannya.

R
Reflection (5 menit)
Fasilitator meminta peserta untuk:
1. Menyebutkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan.

2. Menyebutkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat diterapkan di sekolah atau LPTK
tempat bekerja.

3. Menyebutkan tantangan ketika melaksanakan RTL tersebut.

4. Menyebutkan tantangan jika peserta mendiseminasikan pengetahuan dan keterampilan di


sekolah atau LPTK tempat bekerja

E
Extension/Penguatan (5 menit)

 Pada akhirnya pelatihan bertujuan untuk meningkatkan mutu PPL. Oleh karena itu
pelatihan tidak bermanfaat optimal jika hasilnya tidak ditindaklanjuti ketika peserta
kembali ke tempat kerja.
 Peserta diminta mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan penting untuk
meningkatkan kualitas PPL tetapi tidak dibahas dalam pelatihan ini.
 Peserta diminta membaca referensi yang memuat pengetahuan dan keterampilan
tersebut.
 Peserta diminta berupaya mendiseminasikan pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh kepada teman di sekolah atau LPTK tempat atau tempat lain yang memerlukan.
 Jangan takut memulai hal baru. Mulailah dari hal yang Ibu/Bapak MAMPU, bukan dari yang
Ibu/Bapak INGINKAN.

124 Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


UNIT C
UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut

Catatan untuk Fasilitator

Penjelasan gambar ‘Gembok Kemandegan’ (Power point slide 12)

Ketika kita dihadapkan pada anjuran menerapkan suatu pembaharuan, dalam pikiran kita
sering berkecamuk ‘bisikan-bisikan’ seperti:

- Ah, itu TIDAK MUNGKIN dilakukan di tempat saya!


2 - Itu TIDAK BISA diterapkan!
- Saya TIDAK YAKIN hal itu bisa berhasil
- Saya kan BELUM BERPENGALAMAN, mana bisa!
- PENDIDIKAN saya kan TAK CUKUP
- dan seterusnya.

Bisikan-bisikan seperti itu membuat kita jadi ragu untuk menerapkan gagasan-gagasan
pembaharuan. Seakan-akan keinginan kita ‘digembok’ oleh bisikan tersebut. Oleh
karena itu, bukalah ‘gembok’ itu alias abaikanlah bisikan atau pikiran-pikiran tersebut.
Mulailah pembaharuan dikerjakan; karena kalau bukan kita, siapa lagi; dan kalau bukan
sekarang kapan lagi. Jangan tunggu orang lain memulai baru kita mengikutinya, nanti
saling menunggu. MULAILAH DARI KITA.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 125


UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut

Lembar Kerja Peserta 8.1


Rencana Tindak Lanjut – Individual
Nama Dosen: ……………………………..; Nama LPTK: ………………………………………; Provinsi: ……………………………...

Kegiatan Bulan: …………………… Bulan: …………………… Bulan: ……………………

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
*)

*) Beri tanda centang (v) pada kolom yang sesuai.

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK 126


UNIT C
UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut

MATERI PRESENTASI UNIT 8

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


127
UNIT C
UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


128
UNIT C
UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


129
UNIT C
UNIT 8 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut

Modul Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan PPL di LPTK


130
MODUL PELATIHAN
untuk Meningkatkan Kualitas
Pelaksanaan PPL di LPTK

USAID PRIORITAS: Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities


for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students

Cover BELAKANG MODUL PPL SMP


Monday, July 11, 2016 5:52:08 PM

Anda mungkin juga menyukai