Oleh:
KURNIA WIDI PERMANASARI, S.Si
SMA KRISTEN YSKI SEMARANG
2023
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
BIODATA
Penulis,
i
KATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
anugeraNya dan telah memberikan segenap kekuatan, Kesehatan, keteguhan, dan
kesabaran serta semua nikmat yang tak terhingga sehingga penulis dapat membuat
Best Practice ini sebagai salah satu tugas akhir dalam kegiatal PPL PPG Kategori
1 Gelombang 2 di LPTK Universitas Mataram. Best practice ini berisi tentang
kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis dalam praktek penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning.
Penulis
i
DAFTAR
LEMBAR JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................ii
BIODATA PENULIS.....................................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Kegiatan.......................................................................1
B. Tujuan Kegiatan...................................................................................3
C. Manfaat kegiatan..................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................23
LAMPIRAN..................................................................................................24
v
BAB I.
1
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru, berapa
kondisi yang menjadi latar belakang masalah antara lain (i) keaktifan peserta
didik kurang; (ii) peserta didik kurang fokus pada kegiatan pembelajaran
(misalnya sering mengantuk bahkan tidur, dan melakukan aktivitas lain); (iii)
kurangnya pengembangan potensi dan kreativitas peserta didik; (iv) guru
belum maksimal dalam mengeksplor dan menggunakan pembelajaran yang
variatif dan inovatif. Praktik ini penting untuk dibagikan karena sangat
dimungkinkan bahwa permasalahan ini juga terjadi di sekolah lain saat
kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, pengalaman saat melaksanakan best
practice ini dapat dijadikan motivasi dan solusi serta dapat dijadikan referensi
bagi rekan-rekan guru yang mengalami hal sama, sehingga memberikan
dampak positif atau perubahan- perubahan/inovasi pada kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan ke depannya.
Peran dan tanggung jawab guru dalam praktik ini yaitu dapat
melakukan kegiatan pembelajaran secara efektif sehingga tujuan dari
pembelajaran itu sendiri dan juga hasil belajar peserta didik dapat tercapai
sesuai dengan yang diharapkan. Adapun cara agar tujuan tersebut tercapai
yakni dengan mengimplementasikan model pembelajaran yang tepat dan
inovatif sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran, juga menggunakan
metode pembelajaran yang variatif dan inovatif (tidak hanya metode
ceramah/teacher center).
Tantangan yang dihadapi oleh guru untuk mencapai tujuan anatara lain:
penerapan pembelajaran berparadigma pembelajaran abad 21 yang masih
kurang; pembelajaran selama ini masih berpusat pada guru, dimana guru
memanfaatkan sebagian besar waktu untuk ceramah dan drilling;
keterampilan dalam menggunakan teknologi guna menyediakan media
pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik belum
optimal, sedangkan tantangan yang dihadapi oleh siswa antara lain: masih ada
peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena peserta didik
yang dominan lebih pandai dan pintar yang banyak menyelesaikan diskusi
kelompok tersebut. Faktor lain yang dapat menjadi tantangan yaitu terkait
dengan sarana dan
2
prasarana yang digunakan, misalnya gawai yang digunakan sebagai media
pembelajaran kualitasnya belum merata, seperti loading yang relatif lama
serta ketersediaan alat Virtual Reality (VR) yang masih terbatas jumlahnya.
Berdasarkan tantangan di atas, dapat disimpulkan bahwa tantangan
yang dihadapi guru terkait dengan kompetensinya yakni kemampuan
pedagogik dan profesional sedangkan dari peserta didik yakni motivasi
belajar, serta dari segi sarana prasarana yaitu ketersediaan sarana media
pembelajaran.
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan penulisan best practice ini adalah sebagai salah satu upaya
peningkatan motivasi dan minat belajar siswa kelas X melalui model
pembelajaran problem based learning pada materi keanekaragaman hayati
dan model pembelajaran project based learning pada materi perubahan dan
pelestarian lingkungan hidup di SMA Kristen YSKI Semarang.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini adalah dapat menginspirasi
guru untuk mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran dengan
berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi serta mengajak siswa
untuk dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Berikut beberapa
manfaat kegiatan bagi siswa, guru dan sekolah:
1. Bagi Siswa
• Siswa akan lebih bergairah dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran.
• Mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
• Terkontrolnya tingkah laku positif siswa.
• Menciptakan suasana kelas yang kondusif dan dinamis pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
• Meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru
• Memperluas wawasan.
• Meningkatkan professional kerja.
3
• Meningkatkan peran guru sebagai fasilisator.
• Memberikan motivasi untuk guru-guru yang lainnya.
• Memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran mata pelajaran
3. Bagi Sekolah
• Menerapkan metode yang dilaksanakan terhadap mata pelajaran yang
lain.
• Memanfaatkan metode dengan semaksimal mungkin.
• Mengembangkan bakat untuk tercapainya visi dan misi sekolah.
4
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
Langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan penulis,
diantaranya : a) menganalisis karakteristik materi pelajaran, karakteristik siswa
dan capaian pembelajaran; b) menentukan tujuan pembelajaran; c) memilih
pendekatan, model pembelajaran, metode dan media yang sesuai, d)
menyiapkan perangkat pembelajaran termasuk media, sarana-prasarana dan
soal evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, e) melaksanakan
pembelajaran; f) melakukan observasi pembelajaran; g) mengevaluasi proses
dan hasil pembelajaran; h) merefleksi hasil.
Saat Aksi 1, guru menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) pada materi keanekaragaman hayati sedangkan pada Aksi 2
guru menggunakan model pembelajaran Project Based Learning pada materi
perubahan dan pelestarian lingkungan hidup. Model pembelajaran PBL
menggunakan metode berupa ceramah variasi, diskusi kelompok dan tanya
jawab, sedangkan PJBL menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran Aksi 1 yang
dikembangkan berdasarkan model Problem Based Learning pada materi
keanekaragaman hayati:
Kegiatan Inti Sintaks 1
a) Orientasi masalah;
Peserta didik mengamati salah satu
masalah kontekstual yangdisajikan
guru melalui video, lalu menjawab
pertanyaan berikut:
1. Hewan apa saja yang kalian jumpai
pada video tersebut?
2. Ada yang tahu hewan-hewan tersebut
berasal dari daerah mana saja?
5
Sintaks 2
b) Mengorganisasi siswa untuk belajar;
- Guru membentuk kelompok kecil
secara heterogen. Anggota
kelompok yang heterogen dapat
dibentuk berdasarkan perolehan
hasil belajar materi sebelumnya
dibagi secara merata. Harapannya
mereka dapat menjadi tutor sebaya
bagi anggota kelompoknya dalam
mengoperasikan teknologi.
- Guru membagikan LKPD dan
meminta peserta didik dalam
kelompok mengerjakan LKPD
- Guru menjelaskan tentang
teknologi Virtual reality (VR)
kepada siswa dan meminta
perwakilan tiap kelompok secara
bergantian untuk mencoba aplikasi
media pembelajaran Animal of
Nusantara pada android masing-
masing dengan menggunakan alat
Virtual reality (VR). Tiap
kelompok memilih 1 kawasan yang
berbeda dengan kelompok lain.
Sintaks 3
c) Membimbing penyelidikan;
Pada sintaks ini, siswa bekerjasama
dalam kelompok untuk mencari solusi
atas pertanyaan-pertanyaan yang
muncul pada saat orientasi melalui alat
VR. Siswa menuliskan 3 fauna yang
6
dipilih sesuai dengan kawasan
persebarannya dan mendeskripsikan
ciri-ciri yang dimiliki fauna tersebut
pada kertas HVS yang telah
disediakan
dan dihias semenarik mungkin.
Sintaks 4
d) Membuat dan menyajikan hasil;
- Kertas HVS ditempel pada papan
tulis, sehingga anggota kelompok
yang lain bisa melihat hasil
identifikasi fauna dari kawasan
lain.
- Setelah mengidentifikasi fauna
dari berbagai kawasan, peserta
didik mendiskusikan berbagai
faktor yang mempengaruhi
persebaran flora dan fauna di
Indonesia.
- Hasil diskusi kemudian
dikemukakan oleh peserta didik di
kelas. Hasil pemecahan masalah
tersebut diharapkan memperoleh
komentar, saran dan kritik
membangun baik dari guru maupun
siswa lain guna memperbaiki hasil.
Sintaks 5
e) Analisis dan evaluasi proses;
- Guru mempersilahkan peserta
didik yang lain untuk
memberikan tanggapan,
persetujuan, ketidaksetujuan, dan
atau pertanyaan.
- Peserta didik yang tampil dibantu
guru menanggapi respon teman-
temannya tersebut apabila
menemui kesulitan, sehingga
7
mereka dapat memperbaiki
kualitas diri dalam pembelajaran
berikutnya.
==========================================================
8
Sintaks 2
9
- Guru dan peserta didik sama-sama
memberikan masukan terhadap
solusi yang dipaparkan untuk
menanggulangi permasalahan
lingkungan.
Sintaks 3
c) Menyusun Jadwal;
Pada sintaks ini, siswa dan guru
membuat kesepakatan tentang jadwal
pembuatan proyek (tahapan-tahapan
dan pengumpulan).
Sintaks 4
d) Pelaksanaan dan
Monitoring Kegiatan;
1
hasil karya yang telah dibuat
- Peserta didik mempresentasikan
karya yang dibuat di depan kelas
dan ditanggapi oleh peserta didik
yang lain
- Guru membuat catatan terhadap
proyek yang ditampilkan
- Guru memberi umpan balik
pada tiap kelompok
- Guru menilai penyajian tiap
kelompok
Sintaks 6
f) Mengevaluasi Pengalaman;
- Melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang
sudah dijalankan
- Peserta didik bersama dengan
guru melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang
sudah dijalankan
1
B. Hasil Kegiatan
1. Pengelolaan pembelajaran sangat baik diikuti oleh aktivitas belajar peserta
didik yang sangat baik pula. Hal tersebut teramati dari hasil observasi dan
jurnal pembelajaran. Adapun kegiatan pengelolaan pembelajaran dan
aktivitas belajar siswa yang teramati sebagai berikut:
AKSI 1 (PBL):
a) Pada kegiatan pembuka, kegiatan yang dilakukan meliputi salam, doa,
presensi, apersepsi, motivasi, dan informasi tujuan pembelajaran. Kegiatan
pembuka dilakukan guru dengan sangat baik.
- Guru secara luwes melakukan kegiatan pembuka dan jelas dalam
memberikan informasi.
- Apersepsi yang dilakukan sangat sesuai dengan materi pelajaran
- Motivasi yang dilakukan berupa fisik dan psikis. Siswa bersemangat saat
meneriakkan yel-yel penyemangat.
- Guru dapat memaparkan tujuan pembelajaran dengan jelas, peserta didik
memahami tujuan pembelajaran.
- Guru menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peserta
didik selama pembelajaran dan peserta didik memahaminya.
b) Kegiatan inti dilakukan guru dengan baik.
Kegiatan inti yang dilakukan sudah sesuai dengan sintaks PBL. Pendidik
dapat memandu aktivitas peserta didik dengan baik melalui panduan
langsung maupun langkah-langkah yang sudah disediakan di LKPD.
- Pada sintaks 1, yaitu orientasi masalah telah dilakukan dengan sangat
baik dan secara variatif, yaitu dengan menyediakan sumber bacaan, video
yang menampilkan konteks nyata dan sesuai konten materi, serta gambar
yang sesuai dengan konteks dan konten materi. Siswa berhasil
menemukan minimal tiga kata penting dan membuat pertanyaan sebagai
permasalahan yang akan dicari solusinya. Pertanyaan yang dibuat perlu
diarahkan oleh pendidik agar minimal mencakup semua tujuan
pembelajaran.
- Pada sintaks 2, yaitu mengorganisasi siswa untuk belajar dilakukan
dengan sangat baik. Guru telah membentuk 3 kelompok
1
beranggotakan tujuh
1
orang. Anggota kelompok ditetapkan secara heterogen, baik dari segi
penguasaan pengetahuan maupun keterampilan menggunakan teknologi.
Semua siswa tergabung dalam kelompok dan terlibat aktif dan antusias
dalam pengamatan dengan menggunakan alat VR dan juga diskusi
kelompok.
- Pada sintaks 3, yaitu membimbing penyelidikan, pendidik dapat menjadi
fasilitator degan baik. Pengelolaan pembelajaran yang dilakukan pendidik
berupa:
Pendidik berkeliling kelompok mengamati, memotivasi, dan
memfasilitasi masing-masing kelompok dalam melakukan simulasi
dan mengisi LKPD.
Pertanyaan dari peserta didik dijawab dengan pemberian pertanyaan
panduan sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban sendiri.
Pendidik dengan sigap memberikan solusi atas sarana yang digunakan
peserta didik mengalami masalah, seperti gawai yang kurang responsif
sehingga dapat teratasi dengan segera.
Dalam membimbing penyelidikan, motivasi berupa pujian diberikan
kepada peserta didik atas kemajuan pencapaian belajarnya, sikap
pantang menyerah dalam mencari solusi, keterampilan menggunakan
teknologi, kemauan melakukan aktifitas secara runtut.
Kegiatan membimbing penyelidikan diiringi aktivitas belajar siswa yang
sangat baik pula. Selama kegiatan penyelidikan siswa melakukan
aktivitas:
Mental: menganalisis dan mengevaluasi
Menyimak pendapat teman dan mengemukakan pendapat dalam
diskusi kelompok
Mengamati gambar menggunakan alat VR pada aplikasi Animal of
Nusantara
Menulis hasil pengamatan pada LKPD dengan lengkap
Mengemukakan pendapat
Antusias bekerja sama dalam kelompok
1
- Pada sintaks 4, yaitu membuat dan menyajikan hasil dilakukan dengan
baik. Peserta didik secara aktif bekerja sama dalam kelompok dalam
menggambar dan mendeskripsikan berbagai macam hewan berdasarkan
daerah persebarannya. Produk yang buat siswa menarik dan sesuai
dengan teori. Pada pengamatan menggunakan alat VR, tidak semua
peserta didik terlibat langsung karena keterbatasan alat VR. Guru dapat
mengakomodasi peserta didik untuk berani memaparkan hasil pemecahan
masalah. Produk yang dibuat semua kelompok menarik.
- Pada sintaks 5, yaitu analisis dan evaluasi proses dilakukan dengan
sangat baik. Guru memfasilitasi kegiatan ini dengan memberikan
pertanyaan panduan pada LKPD untuk diisi peserta didik. Siswa
merespon positif dengan aktif menganalisis proses belajarnya serta
mengevaluasi dengan cara memberikan saran pada diri sendiri guna
mengatasi hal yang masih sulit dilakukan.
c) Kegiatan penutup dilakukan guru dengan sangat baik.
Kegiatan penutup yang dilakukan berupa kesimpulan, refleksi, evaluasi,
rencana tindak lanjut pembelajaran, doa dan salam penutup.
- Guru dapat memandu siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran
dengan memberikan pertanyaan lisan sesuai tujuan pembelajaran. Siswa
secara aktif menjawab pertanyaan guru.
- Soal evaluasi yang dikerjakan siswa relevan dengan tujuan dan langkah –
langkah pembelajaran. Guru memberikan tuntunan dengan meminta
siswa mengingat kembali cara mengevaluasi pada aktivitas sintaks
ketiga.
- Guru juga menyampaikan rencana tindak lanjut dengan jelas, sehingga
siswa memahami kegiatan pembelajaran berikutnya. Pembelajaran
direspon peserta didik dengan baik. siswa merasa senang mengikuti
pembelajaran dan teramati dengan acungan jempol semua peserta didik.
Secara keseluruhan, pengelolaan pembalajaran yang dilakukan guru sangat
baik, perlu pengelolaan waktu yang lebih baik agar setiap kegiatan dalam
pembelajaran selesai tepat waktu. Aktivitas belajar siswa selama
1
pembelajaran juga sangat baik, menunjukkan siswa terlibat aktif melakukan
setiap kegiatan baik mental, fisik, maupun emosionalnya.
AKSI 2 (PJBL)
a) Pada kegiatan pembuka, kegiatan yang dilakukan meliputi salam, doa, presensi,
apersepsi, motivasi, dan informasi tujuan pembelajaran. Kegiatan pembuka
dilakukan guru dengan sangat baik.
- Guru secara luwes melakukan kegiatan pembuka dan jelas dalam
memberikan informasi.
- Apersepsi yang dilakukan sangat sesuai dengan materi pelajaran
- Guru dapat memaparkan tujuan pembelajaran dengan jelas, peserta didik
memahami tujuan pembelajaran.
- Guru menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peserta didik
selama pembelajaran dan peserta didik memahaminya.
b) Kegiatan inti dilakukan guru dengan baik.
Kegiatan inti yang dilakukan sudah sesuai dengan sintaks PJBL. Pendidik
dapat memandu aktivitas peserta didik dengan baik melalui panduan langsung
maupun langkah-langkah yang sudah disediakan di LKPD.
- Pada sintaks 1, yaitu penentuan pertanyaan mendasar telah dilakukan
dengan sangat baik dan secara variatif, yaitu dengan menyediakan sumber
belajar berupa video yang menampilkan konteks nyata dan sesuai konten
materi,. Siswa berhasil menemukan minimal 2 penyebab permasalahan
lingkungan yang akan dicari solusinya. Pertanyaan yang dibuat perlu
diarahkan oleh pendidik agar minimal mencakup semua tujuan
pembelajaran.
- Pada sintaks 2, yaitu menyusun perencanaan proyek dilakukan dengan
sangat baik. Guru telah membentuk 4 kelompok beranggotakan lima orang.
Anggota kelompok ditetapkan secara heterogen, baik dari segi penguasaan
pengetahuan maupun keterampilan menggunakan teknologi. Guru
menjelaskan kerangka proyek yang harus dibuat yaitu berupa karya yang
dapat ditampilkan dalam bentuk poster, infografis, video, produk, dan
lainnya. Semua siswa tergabung dalam kelompok dan terlibat aktif dan
1
antusias dalam kegiatan diskusi serta telah menuliskan perencanaan proyek
pada LKPD yang telah disiapkan. Guru dan siswa juga saling berdiskusi
dalam memberikan masukan terhadap solusi yang dipilih untuk mengatasi
permasalahan lingkungan.
- Pada sintaks 3, yaitu menyusun jadwal, guru dan peserta didik membuat
kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan
pengumpulan) dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan
bersama.
- Pada sintaks 4, yaitu pelaksanaan dan monitoring kegiatan, guru memantau
keaktifan peserta didik dan membimbing peserta didik jika mengalami
kesulitan. Siswa juga telah mempersiapkan dengan baik karya yang akan
ditampilkan pada sintak berikutnya.
- Pada sintaks 5, yaitu menguji hasil, siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompok dan karya/produk yang telah dibuat melalui PPT. Guru juga telah
mencatat dan menilai materi yang dipresentasikan siswa pada lembar
penilaian.
- Pada sintak 6, yaitu mengevaluasi pengalaman, siswa bersama dengan guru
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah
dijalankan dengan mengisi tabel refleksi yang telah disediakan oleh guru.
c) Kegiatan penutup dilakukan guru dengan sangat baik.
Kegiatan penutup yang dilakukan berupa kesimpulan, refleksi, evaluasi,
rencana tindak lanjut pembelajaran, doa dan salam penutup.
- Guru dapat memandu siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran
dengan memberikan pertanyaan lisan sesuai tujuan pembelajaran. Siswa
secara aktif menjawab pertanyaan guru.
- Soal evaluasi yang dikerjakan siswa relevan dengan tujuan dan langkah –
langkah pembelajaran.
- Guru juga menyampaikan rencana tindak lanjut dengan jelas, sehingga
siswa memahami kegiatan pembelajaran berikutnya. Pembelajaran direspon
peserta didik dengan baik. siswa merasa senang mengikuti pembelajaran dan
teramati dengan acungan jempol semua peserta didik.
1
Secara keseluruhan, pengelolaan pembalajaran yang dilakukan guru sangat
baik, perlu pengelolaan waktu yang lebih baik agar setiap kegiatan dalam
pembelajaran selesai tepat waktu. Aktivitas belajar siswa selama pembelajaran
juga sangat baik, menunjukkan siswa terlibat aktif melakukan setiap kegiatan
baik mental, fisik, maupun emosionalnya.
2. Respon positif siswa baik.
Respon siswa teramati dari reaksi (keingintahuan dan rasa senang) siswa
selama pengikuti pembelajaran. Dari hasil angket yang diisi oleh peserta didik
dapat diketahui bahwa siswa merespon positif terhadap pembelajaran, yaitu:
- Pembelajaran menyenangkan dan menantang
- Memunculkan kreativitas siswa
- LKPD yang disediakan menarik
- Pembelajaran mengembangkan kemampuan komunikasi dan keterampilan
menggunakan teknologi.
Respon pendidik dalam pembelajaran merupakan kegiatan pendidik dalam
menyediakan bimbingan kepada siswa yang membutuhkan, baik bimbingan
individu maupun kelompok serta mendorong peserta didik untuk terlibat aktif
dalam pembelajaran, seperti berani mengemukakan pendapat dalam diskusi
maupun presentasi.
3. Komunikasi dalam pembelajaran baik.
Guru dapat menyampaikan informasi menggunakan kalimat yang mudah
dipahami dan suara terdengar jelas. Komunikasi dalam pembelajaran terjadi
dua arah, baik dari pendidik kepada siswa atau sebaiknya dan sesama siswa
dalam kelompok.
4. Hasil belajar tentang persebaran flora dan fauna di Indonesia pada materi
keanekaragaman hayati dan materi perubahan dan pelestarian lingkungan
dalam kategori baik.
1
BAB III. PENUTUP
A. Refleksi
Hasil yang dapat dilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran materi keanekaragaman hayati pada topik persebaran
flora dan fauna dengan menerapkan model pembelajaran PBL pada Aksi 1
berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari
guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya.
Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak Problem Based
Learning mengharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Proses pembelajaran materi perubahan dan pelestarian lingkungan dengan
menerapkan model pembelajaran PJBL pada Aksi 2 menjadikan peserta
didik lebih aktif, dapat berpikir analisis dan kreatif dibandingkan dengan
saat masih menggunakan model dan metode yang monoton. Model
pembelajaran Project Based Learning (PJBL) atau pembelajaran berbasis
proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk
melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Siswa
secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan
pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang
berbobot, nyata, dan relevan sehingga menghasilkan suatu karya/produk
yang bernilai dan realistik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kegiatan
refleksi saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
3. Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TPACK dalam bentuk
video yang ditampilkan dalam slide powerpoint dan penggunaan teknologi
VR pada Aksi 1 dan penggunaan aplikasi game “Quizizz” pada Aksi 2
memudahkan peserta didik dalam mempelajari dan memahami materi,
lebih bersemangat dan tidak cepat bosan, sehingga keaktifan dan
kemampuan berpikir analisis peserta didik dapat ditingkatkan. Hanya saja
ketersediaan alat VR yang terbatas membuat siswa menunggu
kesempatan/giliran menggunakan alat tersebut sehingga cukup menyita
banyak waktu.
1
4. Hasil belajar tentang pada Aksi 1 dengan materi keanekaragaman hayati
dan pada Aksi 2 dengan materi perubahan dan pelestarian lingkungan
dalam kategori baik. Setelah melakukan pembelajaran diperoleh 100%
siswa memiliki hasil belajar sikap pada kategori sangat baik. Sikap yang
diamati merupakan sikap menerima (tingkatan taksonomi Bloom: A1),
yaitu mengikuti langkah-langkah kegiatan sesuai LKPD. Hasil belajar
ranah pengetahuan diperoleh 10% pada kategori cukup, 60% pada kategori
baik, dan 30% pada kategori sangat baik dengan rerata 84,17. Hasil belajar
ranah keterampilan juga pada kategori baik, yaitu 70% siswa dalam
kategori baik dan 30% peserta didik pada kategori sangat baik dengan
rerata 84,58%.
2
mengelola kelas dengan baik, sehingga setiap individu mendapatkan
perhatian sesuai
2
kebutuhannya, sarana dan prasarana yang memadai, seperti ketersediaan
laptop/gawai yang mencukupi memperlancar pembelajaran, adanya kerjasama
yang baik dengan teman sejawat, adanya dukungan dari Kepala Sekolah, dan
adanya bimbingan dari Dosen serta Guru Pamong
Praktik baik yang berhasil disusun ternyata mendapatkan respon positif dari
rekan-rekan guru. Mereka menyatakan bahwa pendekatan, model dan media
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan pengembangan kemampuan peserta
didik era ini, kegiatan diskusi melibatkan siswa aktif belajar, apresiasi yang
diberikan pendidik kepada peserta didik setelah mencapai kemajuan
menumbuhkan suasana pembelajaran yang menyenangkan, simulasi yang
disediakan sangat bermanfaat mempermudah siswa memvisualisasikan konsep,
LKPD yang disusun pendidik sangat detil dalam memberikan tuntunan kepada
peserta didik secara bertahap, pembelajaran menumbuhkan kreatifitas siswa
karena berhasil membuat produk simulasi berbasis teknologi dan relevan
dengan era siswa saat ini.
2
untuk mengemas pembelajaran dengan tepat. Penguasaan terhadap model-
model pembelajaran era abad 21 dan penguasaan teknologi sebagai media
pembelajaran sangat diperlukan untuk memberikan kondisi belajar peserta
didik yang menyenangkan, menantang, dan menumbuhkan kemampuan yang
relevan dengan tuntutan zaman.
B. Tindak Lanjut
Menyadari betapa pentingnya pembelajaran yang demikian, maka
pendidik dapat menyusun rencana tindak lanjut dari praktik baik ini. Pendidik
dapat meningkatkan kualitas pembelajarn secara berkelanjutan dengan
melakukan beberapa hal berikut:
1. Menelaah cakupan materi pelajaran agar sesuai dengan kompetensi atau
capaian pembelajaran peserta didik dan dapat merancang pembelajaran
yang kontekstual, bermakna dan efektif.
2. Mempertahankan serta meningkatkan efektifitas pembelajaran dengan
konsisten menerapkan pendekatan, model dan media pembelajaran yang
sesuai dengan karakterstik tujuan pembelajaran dan kemampuan peserta
didik, serta pembelajaran yang mengembangkan keterampilan abad 21.
3. Menyajikan pembelajaran yang menyediakan proses serta evaluasi yang
mengembangkan kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS) atau kategori
berfikir analisis (C4), evalusi (C5), dan kreatif (C6).
4. Menyediakan media pembelajaran yang menarik, inovatif, dan interaktif
agar dapat mempermudah peserta didik dalam mengkonstruksi
pengetahuan dan pembelajaran lebih menyenangkan melalui media
pembelajaran yang berbasis TPACK.
5. Memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran atau modul ajar agar
secara rinci memperlihatkan keterkaitan model, pendekatan, kompetensi
yang akan dicapai peserta didik secara jelas, sebagai contoh:
Modul ajar mencakup bagian-bagian berikut:
a. Identitas
b. Capaian Pembelajaran
2
c. Alur Tujuan Pembelajaran dan Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran
d. Tujuan Pembelajaran
e. Informasi materi pelajaran yang menyajikan materi esensial dan
advance material), pendekatan, model, metode, sumber dan media
pembelajaran yang relevan dengan paradikma pembelajaran abad 21.
f. Langkah-langkah kegiatan menyajikan informasi aktivitas pembelajaran
secara runtut dan rinci. Setiap aktivitas dibubuhkan keterangan spesifik
terkait bagian pendekatan yang diintegrasikan, pengembangan
kompetensi yang dituju dan halaman LKPD yang digunakan. Setiap
aktivitas agar disertakan waktu yang dibutuhkan agar pembelajaran
dapat berlangsung efisien (tepat waktu).Langkah-langkah pembelajaran
memuat minimal bagian pembuka (berisi salam, doa, presensi,
apersepsi, motivasi dan tujuan pembelajaran), bagian inti memuat
langkah langkah sesuai sintaks model yang dipilih, bagian penutup
(memuat evaluasi, kesimpulan, refleksi, RTL, doa dan salam penutup).
g. Evaluasi disertakan secara detil baik evaluasi proses maupun hasil
belajar. Evaluasi disesuaikan dengan model pembelajaran yang
digunakan dan mengacu pada kompetensi yang telah ditetapkan untuk
dicapai.
6. Melakukan penilaian autentik melalui penilaian proses dan hasil belajar,
diikuti dengan meningkatkan keterampilan dalam menyusun instrumen
baik itu observasi, rubrik, maupun tes dan meningkatkan keterampilan
mengobservasi peserta didik.
7. Menjadi pembelajar sepanjang hayat, yang selalu terbuka terhadap
pengetahuan baru dan kemajuan teknologi agar dapat mendampingi
kemajuan belajar peserta didik sesuai dengan tuntutan zaman.
2
DAFTAR PUSTAKA
2
LAMPIRAN
2
Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan dan link video PPL Aksi 1 dan
2 Foto Kegiatan PPL Aksi 1
2
Link video PPL Aksi 1 : https://youtu.be/LZwidNiTeI4
2
Foto Kegiatan PPL Aksi 2
2
Link video PPL Aksi 2 : https://youtu.be/W-wpgnz6Npg
3
KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BIOLOGI
KEANEKARAGAMAN HAYATI
I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Sekolah
Nama Penyusun Kurnia Widi P. S.Si
Sekolah SMA Kristen YSKI
Tahun Pelajaran 2022/2023
Jenjang SMA
Fase/Kelas E / X (Sepuluh)
Alokasi waktu (menit) 18 JP x 45 menit ( 9 kali pertemuan)
B. Kompetensi Awal Peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional
atau global terkait pemahaman keanekaragaman makhluk
hidup dan peranannya.
C. Profil Pelajar Pancasila Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan Berakhlak mulia, bahwa dalam Tuhan telah
menciptakan segala sesuatu itu baik. Kita sebagai manusia
harus bisa mengelola dan menjaga diri dengan baik pula.
Berkebhinekaan Global, refleksi dan tanggungjawab
terhadap pengalaman kebhinekaan.
Bergotong-royong dengan berkolaborasi bersama teman
sekelompok untuk menyelesaikan tugas kelompok dengan
baik.
Mandiri, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi.
Bernalar kritis dalam merefleksi pemikiran dan proses
berpikir dalam mengambilan keputusan.
Kreatif, memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan.
Value YSKI: Spiritual
“Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada
sesuatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Kita sebagai umat manusia harus mensyukuri atas segala
ciptaanNya.” ( Yohanes 1:3)
D. Sarana dan Prasarana Ruang kelas, LCD, laptop, koneksi internet, bahan ajar,
lembar kerja, video persebaran flora dan fauna di
Indonesia, PPT,
Virtual reality (VR), buku acuan pembelajaran.
E. Target Peserta Didik 7 rombel (7 x ± 21 siswa)
F. Jumlah Peserta Didik 148 peserta didik
G. Moda Pembelajaran Tatap Muka (TM)
H. Model Pembelajaran Problem Based Learning
1. Capaian Pembelajaran
2. Tujuan Pembelajaran
10.1.2 Peserta didik dapat mengindentifikasi Tipe Ekosistem (Air dan Darat)
10.1.3 Peserta didik dapat mengindentifikasi Penyebaran Flora dan Fauna Indonesia
Peserta didik dapat menganalisa Ancaman dan Upaya Pelestarian
10.1.4
Keanekaragaman Hayati
10.1.5 Peserta didik dapat memahami Manfaat dan dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
10.1.6 Peserta didik dapat memahami Urutan Takson Hewan dan Tumbuhan
10.1.7 Peserta didik dapat menjelaskan Tata Nama Binomial Nomenklatur
10.1.8 Peserta didik dapat menjelaskan Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup
10.1.9 Peserta didik dapat membuat Kladogram
3. Asesmen
Dilaksanakan dalam 3 (tiga) prosedur/kegiatan dengan penjelasan berikut :
1) Instrumen Asesmen
Asesmen Ketrampilan (Lembar Pengamatan)
Rubrik tes tertulis (Pilihan ganda dan Uraian)
Rubrik Penilaian karakter profil Pelajar Pancasila
4. Pertanyaan Pemantik
Sebutkan struktur organisasi kehidupan yang sudah kalian pelajari pada Fase D!
Coba kalian lihat wajah teman dalam satu kelas, mengapa setiap individu mempunyai
karakteristik yang berbeda?
Pernahkah kalian pergi ke kebun binatang? Mengapa fauna yang kita jumpai berbeda-
beda?
Mengapa kita perlu mengklasifikasikan makhluk hidup?
5. Pemahaman Bermakna
Peserta didik dapat memahami tentang pentingnya mempelajari keanekaragaman
hayati agar dapat terus melestarikannya.
Peserta didik dapat memahami pentingnya belajar klasifikasi makhluk hidup agar
lebih mengenal dan lebih mudah untuk bisa menjaga dan melestarikannya.
Peserta didik dapat mempelajari makhluk hidup dengan mudah dengan adanya ilmu
taksonomi.
6. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke – 3 (Tiga) ; Penyebaran Flora dan Fauna Indonesia (TP 3)
Alokasi waktu 2 Jam Pelajaran (JP) @ 45 menit.
Kegiatan Uraian Kegiatan Pembelajaran Model/ Waktu
Pemberian Acuan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Refleksi Guru
1. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?
2. Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?
3. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
4. Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?
5. Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?
6. Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?
KEGIATAN BELAJAR 3
Penyebaran, Pelestarian dan Manfaat Keanekaragaman Hayati
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat mengidentifikasi,
menjelaskan dan menganalisis serta menyajikan data sebaran, manfaat pelestarian dan
ancaman keanekaragaman hayati Indonesia secara teliti, tanggung jawab dan bersyukur
kepada Tuhan YME.
2. Uraian Materi
1. Penyebaran Flora di Indonesia
Flora di Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi Malaysia,
Filipina, Indonesia , dan Papua Nugini. Pada tahun 2009, Van Welzen dan Silk,
botanis dari Belanda, melakukan penelitian yang menjelaskan distribusi flora
Malesiana. Menurut keduanya, flora Malesiana terbagi menjadi flora dataran
Sunda, flora dataran Sahul, dan flora di daerah tengah (peralihan) yang sangat
khas dan endemik.
a. Flora Daratan Sunda (Asiatis)
Flora di Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi Malaysia,
Filipina, Indonesia , dan Papua Nugini. Pada tahun 2009, Van Welzen dan Silk,
botanis dari Belanda, melakukan penelitian yang menjelaskan distribusi flora
Malesiana. Menurut keduanya, flora Malesiana terbagi menjadi flora dataran
Sunda, flora dataran Sahul, dan flora di daerah tengah (peralihan) yang sangatkhas
dan endemik.
Flora di dataran Sunda terbagi menjadi tiga macam, yaitu flora endemik seperti
padma raksasa (Rafflesia arnoldii) yang hanya terdapat di wilayah Bengkulu,
Jambi, dan SumateraSelatan, serta bunga anggrek Tien Suharto atau anggrek
Hartinah (Cymbidium hartinahianum) yang hanya ada di wilayah Sumatera Utara.
Selanjutnya flora khas paparan sunda adalah pada bagian pantai timur di dominasi
hutan mangrove dan rawa gambut. Kemudian flora di bagian pantai barat
didominasi oleh meranti-merantian, rawa gambut, kemuning, rotan dan hutan rawa
air tawar.
Seorang ahli geografi dan botani dari Jerman, Franz Wilhelm Junghuhn,
mengklasifikasikan iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan tumbuhan
yang hidup diiklim tersebut. Klasifikasi ini bisa dijadikan dasar pengelompokan
tumbuhan di Indonesia secara vertikal.
Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, flora di Indonesia dibagi menjadi
beberapa kelompok berikut.
c. Daerah Peralihan
Daerah peralihan adalah daerah di antar Garis Wallacs dan Weber. Disebut juga
wilayah Wallace. Semakin ke Timur dari Garis Wallace, jumlah fauna oriental semakin
berkurang. Sebaliknya semakian ke barat dari Garis Weber, Fauna Australia semalin
berkurang. Dengan demikian, marsupiaiia dapat ditemukan di daerah Wallace dan
butung pelatuk oriental juga dapat dijumpai di sebelah timur Wallace.
Terlepas dari tipe asiatis, tipe australian maupun peralihan, berapa hewan tersebut
adalah hewan khas Indonesia. Hewan yang terancam punah adalah hewan asli Indonesia
adalah orang utan (endemik di Sumatera dan Kalimantan), komodo (endemik Pulau
Komodo), badak cula atu (endemik ujng Kulon Jawa barat) dan Anoa (endemik
Sulawesi).
3. Rangkuman
4. Latihan Soal
1. Tentukan zona persebaran fauna di Indonesia yang ditunjuk serta garis yang
memisahkannya!
2. Perhatikan peta persebaran fauna di Indonesia berikut!
5. Refleksi
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 3, berikut
diberikan Tabel untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian
pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada materi ini!
Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Dapatkah kalian menentukan 3 daerah persebaran fauna di
Indonesia yang di lalui garis Wallace dan garis Weber
melalui
pengamatan melalui media VR?
2. Dapatkah kalian mengidentifikasi 3 karakteristik fauna di
Indonesia yang di lalui garis Wallace dan garis Weber melalui
pengamatan dengan media VR?
3. Dapatkah kalian mengidentifikasi faktor-faktor apa yang
mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia.
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah
kembali materi tersebut dalam Buku Paket dan pelajari ulang kegiatan belajar 2
yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat.
Jangan putus asa untuk mengulang lagi!
B. MEDIA PEMBELAJARAN
- PPT:
https://docs.google.com/presentation/d/1S_FlcuUqhysFOc0iNeu8-
Jn7seKtT6Vyqhya_vDCFV0/edit?usp=sharing
C. LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) TP 3
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat mengindentifikasi Penyebaran Flora dan Fauna Indonesia
B. Langkah Pembelajaran
1. Simaklah video berikut : https://youtube.com/shorts/Q2340fS5OrA?
feature=share Kemudian jawablah pertanyaan berikut:
- Hewan apa saja yang kalian jumpai pada video tersebut?
- Ada yang tahu hewan-hewan tersebut berasal dari daerah mana saja?
2. Untuk menjawab pertanyaan kedua, silahkan masuk ke aplikasi Animal of Nusantara
lewat gadget perwakilan kelompok masing-masing dan memasukkan gadget tersebut
ke alat Virtual Reality (VR).
3. Pilih 1 kawasan yang berbeda dengan kelompok lain. Amati dan deskripsikan 3
fauna dari kawasan tersebut beserta dengan ciri-cirinya.
4. Tulislah hasil pengamatan dengan media VR tersebut pada kertas HVS yang
telah disediakan dalam bentuk tabel dan dihias semenarik mungkin.
2.
3.
5. Tempelkan kertas HVS pada papan tulis, sehingga anggota kelompok lain dapat
melihat hasil identifikasi fauna dari kawasan lain.
6. Bandingkan ciri-ciri yang dimiliki oleh masing-masing kawasan persebaran
tersebut, kemudian diskusikan bersama teman 1 kelompok tentang faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia.
7. Presentasikan hasil diskusi per kelompok di depan kelas dan siswa lain
dipersilahkan menanggapi presentasi.
8. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan tentang materi penyebaran flora dan fauna.
Rencana tindak lanjut 1. Memberi apresiasi bagi yang memiliki emosi positif.
2. Berdiskusi lebih lanjut bagi peserta didik yang
memiliki emosi negatif.
3. Berdiskusi dengan walikelas, BK dan orang tua jika
diperlukan.
4. Melanjukan asesmen diagnosis secara berkala di
setiap proses pembelajaran.
5. Membuat rencana pembelajaran yang sesuai dengan
karakter cara belajar siswa (audio, visual dan
kinestetik)
Tempat dan waktu pelaksanaan Di dalam kelas dan sebelum satu topik (Capaian
Pembelajaran) dibahas.
Rubrik Penilaian
No.Soal Kunci Jawaban Skor
1 Ada tiga faktor yang mempengaruhi persebaran Jika 1 benar, skornya 2
fauna di Indonesia, yakni: Jika 2 benar, skornya 4
- Faktor iklim Jika 3 benar, skornya 6
Unsur iklim yang berpengaruh adalah suhu,
kelembapan udara, angin, curah hujan, dan
sinar matahari.
- Faktor topografi
Unsur topografi yang berpengaruh adalah
lokasi, yaitu tinggi rendahnya suatu tempat.
- Faktor biotik
Unsur biotik yang berpengaruh adalah
manusia, hewan, dan tumbuhan. Misalnya,
tumbuhan sebagai sumber makanan hewan.
2 Fauna tipe asiatis yakni fauna yang ada di Jika benar, skornya 2
Indonesia bagian barat yang meliputi Pulau
Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali, hingga Pulau
Kalimantan.
Ciri-ciri fauna yang terdapat di wilayah ini
cenderung dipengaruhi oleh corak Asia atau
Asiatis, teman-teman. Seperti banyak binatang
menyusui, ikan tawar, burung yang tidak banyak
warna, hingga tidak terdapat binatang berkantung.
3 Fauna tipe peralihan yakni fauna yang ada di Jika benar, skornya 2
Indonesia bagian tengah meliputi Sulawesi,
Maluku, dan Nusa Tenggara. Fauna yang ada di
peralihan ini umumnya merupakan fauna
campuran antara tipe Asia dan Australis. Fauna
tipe ini hanya terdapat di satu wilayah saja dan
termasuk sangat langka bahkan terancam punah.
4 Wilayah fauna tipe australis meliputi wilayah Papua Jika benar, skornya 2
dan pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya.
Dinamakan fauna tipe australis karena fauna di
wilayah ini memiliki kemiripan dengan fauna yang
ditemukan di Benua Australia.
Ciri-ciri fauna tipe australis ini seperti mamalia
bertubuh kecil, burung dengan warna bulu menawan,
dan banyak binatang berkantong dan bertanduk.
5 Jenis-jenis fauna tipe asiatis, antara lain: Jika menyebutkan 4 hewan
- Mamalia: harimau, gajah, badak bercula satu, masing-masing pada tiap
rusa, banteng, kerbau, monyet, orang utan, tipe, skornya 8
babi hutan, lantak, kijang, kancil, dan kukang.
- Reptil: ular, buaya, kadal, bunglon, tokek, dan
biawak.
- Burung: elang, jalak, merak, kutilang, burung
hantu.
- Berbagai macam unggas, serangga,
serta berbagai macam ikan tawar dan
pesut.
Jenis-jenis fauna tipe australis, antara lain:
- Mamalia: kanguru, wallaby, nokdiak,
opossum layang, kuskus.
- Reptil: buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-
kura.
- Burung: nuri raja, cendrawasih,
kasuari, kakatua.
- Berbagai amfibi, ikan, dan serangga.
Menyajikan Skor
NamaPesertaD Mengamati
No data maksimal Skor Nilai
idik
1 2 3 4 1 2 3 4
1 8
Rubrik Penilaian
Keterampilan Mengamati : menggunakan lebih dari satu macam indera dalam melakukan
pengamatan.
Skala 1 = apabila tidak menggunakan indera dalam melakukan pengamatan
Skala 2 = apabila hanya menggunakan satu macam indera dalam melakukan pengamatan
Skala 3 = apabila menggunakan dua macam indera (penglihatan dan peraba ) dalam
melakukan pengamatan
Skala 4 = apabila menggunakan lebih dari dua macam indera dalam pengamatan
Keterampilan Menyajikan data : mengelompokan objek pengamatan menjadi keanekargaman
gen,jenis dan ekosistem.
Skala 1 = apabila data yang disajikan hanya 1 objek yang benar
Skala 2 = apabila data yang disajikan hanya 2 objek yang benar
Skala 3 = apabila data yang disajikan semua benar
Skala 4 = apabila data yang disajikan semua benar dan penampilan kertas presentasi nya
bagus menarik.
AcuanPenilaian
80 – 90 : SangatTerampil
70 – 79 : Terampil
60 – 69 : Cukupterampil
< 60 : Kurangterampil
E. GLOSARIUM
Flora : Segala jenis tumbuhan serta tanaman yang ada di muka bumi.
Fauna : Segala jenis hewan yang hidup di muka bumi.
Garis Wallacea : Garis khayal yang membatasi penyebaran fauna Oriental atau Asiatis.
Garis Weber : Garis Weber sendiri merupakan garis khayal yang menunjukkan
kesetimbangan fauna Asiatis dan Australis.
F. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. 2008. Biologi Ed. 9. Jakarta: Erlangga.
Faidah Rahmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati. 2009. "Biologi untuk SMA/MA Kelas XI
Program MIPA. Jakarta .CV.Ricardo.
Nurhayati, Nunung dan Resti Wijayanti, 2017, Biologi SMA kelas X, Bandung:YRama
Yudha.
I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Sekolah
Nama Penyusun Kurnia Widi P. S.Si
Sekolah SMA Kristen YSKI
Tahun Pelajaran 2022/2023
Jenjang SMA
Fase/Kelas E / X (Sepuluh)
Alokasi waktu (menit) 6 x 45 menit
B. Kompetensi Awal Peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional
atau global dalam bentuk projek sederhana yang diarahkan
pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan..
C. Profil Pelajar Pancasila Bergotong-royong dengan berkolaborasi bersama teman
sekelompok untuk menyelesaikan tugas kelompok dengan
baik.
Bernalar kritis dalam merefleksi pemikiran dan proses
berpikir dalam mengambilan keputusan.
Kreatif, memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan.
Value YSKI: Caring
“Dengan hikmat TUHAN telah meletakkan dasar bumi,
dengan pengertian ditetapkan-Nya langit, dengan
pengetahuan-Nya air samudera raya berpencaran dan awan
menitikkan embun. Hai anakku, janganlah pertimbangan dan
kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu”
(Amsal 3:19-22)
D. Sarana dan Prasarana Ruang kelas, LCD, laptop, koneksi internet, bahan ajar,
lembar kerja, video peristiwa perubahan lingkungan, PPT,
buku acuan
pembelajaran.
E. Target Peserta Didik 7 rombel (7 x ± 21 Peserta didik)
F. Jumlah Peserta Didik 148 peserta didik
G. Moda Pembelajaran Tatap Muka (TM)
H. Model Pembelajaran Project Based Learning
1. Capaian Pembelajaran
2. Tujuan Pembelajaran
10.18 Menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan yang ada di sekitarnya dengan
melakukan proyek sederhana.
3. Asesmen
Dilaksanakan dalam 3 (tiga) prosedur/kegiatan dengan penjelasan berikut :
1) Instrumen Asesmen
Asesmen Ketrampilan (Lembar Pengamatan)
Rubrik tes tertulis (Pilihan ganda dan Uraian)
Rubrik Penilaian karakter profil Pelajar Pancasila
5. Pemahaman Bermakna
Peserta didik dapat memahami bahwa terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk
mengatasi kerusakan lingkungan. Dengan metode yang tepat serta dilakukan secara konsisten
maka lingkungan sekitar dapat pulih kembali.
6. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke – 1 : 2 x 45 menit
Tujuan Pembelajaran : Menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan yang ada di
sekitarnya dengan melakukan proyek sederhana.
Model PJBL
1. Penentuan Pertanyaan
Mendasar
Guru menanyakan tentang Peserta didik
faktor apa saja yang bisa menjawab pertanyaan
menyebabkan perubahan dari guru sesuai
lingkungan dan solusi apa dengan pemahaman
saja yang bisa dilakukan oleh dasar yang dimiliki
peserta didik dalam rangka serta menuliskannya
melestarikan lingkungan di LKPD.
pada LKPD yang dibagikan.
Guru menjelaskan tentang
penugasan proyek dengan
menciptakan karya (diluar
bioteknologi) untuk
mengatasi kerusakan
lingkungan. Karya dapat
ditampilkan dalam bentuk
poster, infografis, video dan
lainnya.
2. Menyusun Perencanaan
Proyek
Guru menjelaskan tentang Peserta didik
kerangka proyek yang harus memperhatikan
dibuat yaitu berupa penjelasan dari guru
pembuatan karya yang dapat Peserta didik sudah
ditampilkan dalam bentuk terbagi dalam
poster, infografis, video dan beberapa kelompok
lainnya. Peserta didik
menyusun rencana
Guru memastikan peserta pembuatan proyek
didik dalam kelompok untuk pemecahan masalah
memilih dan mengetahui meliputi pembagian
prosedur pembuatan tugas, persiapan alat,
proyek/produk yang akan bahan, media, sumber
dihasilkan pada LKPD yang yang dibutuhkan pada
sudah dibagikan. LKPD yang sudah
Guru mengecek hasil diskusi dibagikan guru.
kelompok yang dituliskan Peserta didik
dalam LKPD berdiskusi dengan
Guru dan peserta didik sama- teman satu kelompok
sama memberikan masukan untuk menentukan
terhadap solusi yang aksi yang bisa
dipaparkan untuk dilakukan sebagai
menanggulangi upaya pelestarian
permasalahan lingkungan lingkungan hidup.
6. Mengevaluasi Pengalaman
Melakukan refleksi terhadap Peserta didik bersama
aktivitas dan hasil proyek dengan guru
yang sudah dijalankan melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan
hasil proyek yang
sudah dijalankan
Penutup Resume: Guru membimbing Peserta didik bersama 20 menit
peserta didik membuat dengan guru
kesimpulan tentang upaya menyimpulkan
pelestarian lingkungan hidup tentang upaya
Refleksi: Memberikan pelestarian
kesempatan kepada peserta lingkungan hidup
didik untuk merefleksi Peserta didik bersama
pembelajaran pada hari ini, dengan guru
supaya terjadi evaluasi dan merefleksikan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada
pembelajaran di pertemuan hari ini
selanjutnya. Peserta didik
Guru memberikan contoh melakukan
pembiasaan positif kesadaran pembiasaan positif
terhadap pentingnya menjaga kesadaran terhadap
kelestarian lingkungan hidup pentingnya menjaga
Guru menyampaikan rencana kelestarian
pembelajaran selanjutnya. lingkungan hidup
Guru memberikan evaluasi Peserta didik
kepada peserta didik pada memperhatikan
pertemuan berikutnya evaluasi dari guru
Menutup KBM dengan Peserta didik
berdoa memperhatikan guru
Memberikan salam penutup dalam penyampaian
rencana pembelajaran
berikutnya
Berdoa bersama dan
memberikan salam
penutup kepada guru
7. Refleksi Pendidik dan Peserta
Didik Tabel Refleksi Peserta Didik
PERUBAHAN LINGKUNGAN
MAPEL BIOLOGI
KELAS X
PENYUSUN
Khoirul Huda, S.Pd.,
M.Pd SMA Negeri 1
Lamongan
DAFTAR ISI
PENYUSUN..................................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 3
GLOSARIUM................................................................................................................................................... 4
PETA KONSEP............................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN........................................................................................................................................... 6
A. Identitas Modul..............................................................................................................6
B. Kompetensi Dasar..........................................................................................................6
C. Deskripsi Singkat Materi...............................................................................................6
D. Petunjuk Penggunaan Modul.........................................................................................7
E. Materi Pembelajaran......................................................................................................7
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1.............................................................................................................. 8
Perubahan Lingkungan.............................................................................................................................8
A. Tujuan Pembelajaran......................................................................................................8
B. Uraian Materi.................................................................................................................8
C. Rangkuman..................................................................................................................14
D. Penugasan.....................................................................................................................15
E. Latihan Soal.................................................................................................................15
F. Penilaian Diri...............................................................................................................17
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2............................................................................................................18
Mengatasi Masalah Lingkungan.........................................................................................................18
A. Tujuan Pembelajaran....................................................................................................18
B. Uraian Materi...............................................................................................................18
C. Rangkuman..................................................................................................................22
D. Latihan Soal.................................................................................................................22
E. Penilaian Diri...............................................................................................................24
EVALUASI..................................................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................... 28
GLOSARIUM
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas X
Alokasi Waktu : 6 JP
Judul Modul : Perubahan lingkungan
B. Kompetensi Dasar
3.11 Menganalisis data perubahan lingkungan, penyebab, dan dampaknya bagi
kehidupan.
4.11 Merumuskan gagasan pemecahan masalah perubahan lingkungan yang terjadi
di lingkungan sekitar.
Bila di suatu lingkungan mengalami kejadian seperti gambar berikut, Apa yang
menjadi penyebabnya?
Apakah di sekitar tempat tinggal kalian juga mengalami perubahan lingkungan seperti
pada gambar tersebut?
Permasalahan lingkungan selalu ada sepanjang umur manusia karena manusia sering tidak
bijak dalam memanfaatkan alam sehingga lingkungan mengalami perubahan yang tidak
sesuai peruntukannya. Isu global lingkungan saat ini antara lain global warming
menyebabkan beberapa dampak yang sekarang sudah dirasakan, antara lain kenaikan suhu
rata-rata atmosfir dan naiknya permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub.
Untuk menjelaskan konsep perubahan lingkungan, modul ini akan membahas tentang
perubahan lingkungan, penyebab perubahan lingkunan dan dampak perubahan
lingkungan tersebut bagi manusia. Sebelum mempelajari materi ini, pemahaman
tentang ekosistem sangat diperlukan. Untuk menyelesaikan pembelajaran pada modul
ini, anda akan melalui dua kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan pembelajaran 1 dan
kegiatan pembelajaran 2.
E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian
materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama :
- Perubahan lingkungan
- Pencemaran lingkungan
- Jenis-jenis limbah dan dampaknya
Kedua :
- Upaya mengatasi masalah lingkungan
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Perubahan Lingkungan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian dapat:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan.
2. Menganalisis dampak perubahan lingkungan.
B. Uraian Materi
1. Perubahan Lingkungan
Lingkungan hidup dapat diartikan sebagai lingkungan fisik yang mendukung
kehidupan serta proses-proses yang terlibat dalam aliran energi dan siklus
materi. Karenanya keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung
apabila komponen yang terlibat dalam interaksi dapat berperan sesuai kondisi
keseimbangan serta berlangsungnya aliran energi dan siklus biogeokimia.
Lingkungan yang seimbang memiliki daya lenting dan daya dukung yang
tingi. Daya lenting adalah daya untuk pulih kembali ke keadaan seimbang. Daya
dukung adalah kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan
sejumlah makhluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar di
dalamnya. Keseimbangan Iingkungan ini ditentukan oleh seimbangnya
energi yang masuk dan energi yang digunakan, seimbangnya antara bahan
makanan yang terbentuk dengan yang digunakan, seimbangnya antara
faktor-faktor abiotik dengan faktor-faktor biotik. Gangguan terhadap salah
satu faktor dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.
dianggap tidak ada manfaatnya lagi. Proses pembuangan yang tidak sesuai
dengan mestinya akan mencemari perairan, udara, dan daratan. Sehingga
lama-kelamaan lingkungan menjadi rusak.
2. Pencemaran lingkungan
Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,
dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi
pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan
air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Air
merupakan kebutuhan vital bagi seluruh makhluk hidup, termasuk manusia.
Untuk dapat dikonsumsi air harus memenuhi syarat fisik, kimia maupun
biologis. Akan tetapi apabila air tersebut tidak baik dan tidak layak untuk
dikonsumsi, maka air tersebut bisa dikatakan tercemar.
b. Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya
ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan,
gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas
lingkungan.
c. Pencemaran tanah
Pencemaran darat atau tanah adalah semua keadaan dimana polutan masuk
kedalam lingkungan tanah sehingga menurunkan kualitas tanah tersebut. Dimana
Polutan bisa berupa zat-zat bahan pencemar baik berupa zat kimia, debu, panas,
suara, radiasi, dan mikroorganisme. Sebelum adanya kemajuan teknologi dan
industri manusia hanya membuang sampah dan limbah organik. Sampah atau
limbah tersebut mudah diurai oleh mikroorganisme sehingga menjadi bahan yang
mudah menyatu kembali dengan alam. Namun, dewasa ini perkembangan
teknologi dan industri sangat pesat berkembang. Dan sampah serta limbah yang
dibuang bukan hanya sampah organik, melaikan sampah organik juga. Sampah
organik sangat sulit untuk diurai oleh mikroorganisme, sehingga memerlukan
waktu yang lama untuk hancur dan menyatu kembali dengan alam. Contoh
sederhana sampah anorganik yaitu plastik yang dapat terurai dalam waktu 240
tahun, sedangkan sampah kaleng yang terbuat dari alumunium memerlukan
waktu 500 tahun untuk dapat diuraikan.
3. Jenis-jenis Limbah
Berdasarkan sifatnya limbah digolongkan menjadi 5, yaitu:
1) Limbah cair
Limbah cair mengacu pada semua lemak, minyak, lumpur, air pencuci, limbah
deterjen, dan air kotor yang telah dibuang. Mereka berbahaya dan beracun
bagi lingkungan kita dan ditemukan di industri maupun rumah tangga. Air
limbah, demikian sering disebut, adalah segala limbah yang ada dalam bentuk
cair.
2) Limbah padat
Limbah padat adalah semua sisa sampah padat, lumpur, dan yang ditemukan
di rumah tangga Anda dan lokasi industri dan komersial. Lima jenis utama
sampah padat adalah:
- Kaca dan Keramik, adalah bahan kaca dan keramik yang diproduksi oleh
perusahaan untuk kebutuhan sehari-hari. Cara mengelolanya yang benar
di sini adalah Anda harus membuangnya dengan benar supaya bisa di
daur ulang.
- Sampah plastic, adalah segala wadah, botol, dan tas yang ditemukan di
perusahaan dan rumah. Plastik tidak dapat terurai secara hayati, dan
C. Rangkuman
1. Lingkungan hidup dapat diartikan sebagai lingkungan fisik yang mendukung
kehidupan serta proses-proses yang terlibat dalam aliran energi dan siklus materi.
2. Keseimbangan lingkungan dapat terganggu jika terjadi perubahan berupa
pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang
dapat menyebabkan putusnya rantai makanan dalam ekosistem di lingkungan itu.
3. Perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh faktor alam seperti gunung meletus
dan gempa bumi serta oleh aktivitas manusia seperti penebangan hutan dan
pencemaran lingkungan.
4. Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
D. Penugasan
Cermati berbagai gambar perubahan lingkungan berikut!
E. Latihan Soal
Petunjuk: Pilihlah salah satu pilihan jawaban yang benar!
F. Penilaian Diri
Untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari di
kegiatan belajar 1, jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi
pada modul ini di tabel berikut.
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Mengatasi Masalah Lingkungan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan dapat:
1. Menganalisis perubahan lingkungan.
2. Memecahkan permasalahan lingkungan
B. Uraian Materi
1) Upaya Mengatasi Masalah Lingkungan
Dalam etika lingkungan, pelestarian lingkungan dilakukan agar tercipta
keseimbangan antara perkembangan peradaban manusia dengan pemeliharaan
lingkungan. Usaha tersebut dilakukan dengan konservasi, pengolahan dan daur
ulang limbah, serta penggunaan bahan kimia berbahaya sesuai dosis dan
peruntuknnya.
2) Pemanfaatan Limbah
a) Pemanfaatan limbah organik
Limbah organik merupakan sisa bahan hidup seperti sampah daun, kertas,
kulit, kotoran hewan, dll. Karena tersusun atas bahan-bahan organik limbah
jenis ini dapat mudah diuraikan oleh oraganisme pengurai. Meskipun begitu,
sebenarnya limbah-limbah organik masih dpat dimanfaatkan kembali (reuse)
baik dengan cara di daur ulang (recycle) maupun tanpa didaur ulang.
- Dengan daur Ulang
Limbah-limbah organik tertentu, seperti sampah sayuran, sampah daun
atau sampah ranting dapat dimanfaatkan kembali dengan cara didaur
ulang, misalnya menjadi pupuk kompos. Selain itu, kertas bekas juga dapat
didaur ulang menjadi kertas pembungkus, kertas tisu, kertas koran, dan
kertas tulis.
- Tanpa Daur Ulang
Tidak semua limbah organik padat harus didaur ulang terlebih dahulu
sebelum dapat digunakan kembali. Beberapa limbah pada tersebut antara
lain:
1) Ban karet bekas dapat dijadikan tempat sampah, ember, sandal, meja,
atau kursi.
2) Serbuk gregaji kayu dapat digunakan sebagi media tanam jamur.
3) Kulit jagung dapat dijadikan bunga hiasan.
Utuk limbah dari bahan berbahaya dan beracun atau yang disingkat
dengan B3, sebagai sisa atau limbah yang dihasilkan dari proses produksi
dengan kandungan bahan berbahaya dan beracun karena memiliki jumlah
dan konsentrasi toxicity, reactivity, flammability dan corrosivity yang
mampu mencemari dan merusak lingkungan, serta membahayakan
kesehatan manusia. Karena keberadaannya yang mengancam ekosistem di
sekitarnya, limbah B3 harus ditangani dengan tepat agar tidak merusak
dan membahayakan.
3) Etika Lingkungan
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diberi kelebihan berupa derajat,
kecerdasan, budaya, dan keyakinan terhadap penciptanya. Seiring dengan
perkembangan teknologi memang telah berhasil membawa manusia untuk
menaklukkan dan merajai bumi. Bila manusia mempunyai pandangan seperti
kalimat diatas, akan terjadilah pengeksploitasian sumber daya alam baik hayati
maupun non-hayati. Hal ini menandakan manusia bukan merupakan bagian dari
lingkungan dan hal ini akan menyebabkan bencana dari alam itu sendiri.
Oleh karena itu, supaya tidak terjadi bencana alam diterapkan etika lingkungan,
dimana manusia mempunyai tanggung jawab dan kewajiban melestarikan
keseimbangan lingkungan baik lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik
Kehidupan manusia di muka bumi ini tidak terlepas dari peran serta lingkungan.
Sebagaimana manusia merupakan bagian dari lingkungan, bersama-sama dengan
tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang telah menjadi satu mata rantaiyang
tidak akan terpisah. Untuk itulah, manusia harus memanfaatkan sumber daya
alam secara tepat, agar lingkungan tetap lestari.
Agar tujuan tersebut dapat tercapai perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai
tujuan pembangunan manusia seutuhnya.
b. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana agar seluruh
sumber daya alam digunakan oleh kepentingan orang banyak seproduktif
mungkin dan menekan pemborosan seminimal mungkin.
c. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup, oleh sebab itu
pengembangan sumber daya alam senantiasa harus disertai dengan usaha
memelihara kelestarian tata lingkungan.
d. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan
generasi sekarang dan mendatang.
C. Rangkuman
1. Pada dasarnya terdapat tiga cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah
dan menanggulangi pencemaran serta untuk melestarikan lingkungan, yaitu
secara administratif, secara teknologis, dan secara edukatif/ pendidikan.
2. Pemanfaatan limbah dengan cara didaur ulang atau tanpa daur ulang merupakan
upaya manusia untuk menanggulangi masalah lingkungan yang disebabkan oleh
pencemaran lingkungan.
3. Manusia adalah komponen biotik yang memiliki pengaruh ekologi terkuat di
biosfer bumi. Oleh karenanya supaya tidak terjadi bencana alam diterapkan etika
lingkungan dalam mengelola sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan,
dimana manusia mempunyai tanggung jawab dan kewajiban melestarikan
keseimbangan lingkungan baik lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik
D. Latihan Soal
Petunjuk: Pilihlah salah satu pilihan jawaban yang benar!
3. Bencana banjir yang melanda beberapa kota tidak hanya disebabkan oleh
tingginya curah hujan. Faktor kerusakan hutan di kawasan tangkapan air wilayah
hulu sungai diidentifikasi sebagai penyebab utama sering terjadinya banjir.
Dampaknya juga berupa pendangkalan sungai. Kerusakan hutan diebabkan oleh
beberapa kegiatan manusia, antara lain pembelakan liar dan penambangan liar.
Kerusakan hutan juga banyak terjadi akibat kebakaran hutan, alih fungsi hutan
menjadi kebun kelapa sawit, pertambangan batu baru, dan penambangan emas
liar.
Cara mengatasi permasalahan tersebut adalah....
A. Membangun tanggul-tanggul di sepanjang aliran sungai
B. Merevisi undang-undang tentang pencemaran
C. Melarang usaha penambangan atau eksploitasi sumber daya alam
D. Mengharuskan pabrik atau proyek melakukan analisa dampak lingkungan
E. Memperketat pendidikan terhadap masyarakat dengan sistem
E. Penilaian Diri
Untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari di kegiatan
belajar 2, jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada modul ini di
tabel berikut.
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
EVALUASI
Petunjuk: Pilihlah salah pilihan jawaban yang benar!
3. Komponen industri di bawah ini yang dapat menyebabkan hujan asam adalah ....
A. produk akhir suatu industri
B. limbah buangan industri
C. pembakaran yang menghasilkan SO2
D. hasil industri kosmetik dalam bentuk gas
E. CFC (Chloro Fluoro Carbon)
8. Salah satu prinsip etika lingkungan adalah : "Memelihara sumber daya alam terbatas
untuk kepentingan manusia dan semua spesies lainnya". Tindakan kita dalam
menerapkan prinsip etika lingkungan tersebut adalah ....
A. pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal.
B. pemanfaatan sumber daya alam secara optimal.
C. eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan manusia.
D. eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan.
E. melindungi semua spesies untuk kepentingan manusia.
9. Salah satu pengaruh hutan terhadap lingkungan adalah sifatnya yang berhubungan
dengan iklim. Hal ini disebabkan karena hutan ....
A. memiliki keranekaragam tumbuhan
B. memiliki keanekaragaman satwa
C. menghasilkan uap air yang membentuk hujan
D. selalu terletak pada daerah pegunungan
E. mampu menyimpan air yang jatuh di tanah
10. Pengadaan pohon pelindung jalan di perkotaan dapat membantu menurunkan suhu
udara perkotaan. Kenyataan itu disebabkan ....
A. penaungan oleh daun pohon
B. produksi oksigen pada proses fotosintesis
C. dampak dari proses transpirasi tumbuhan
D. pemanfaatan karbondioksida pada proses fotosintesis
E. dampak dari penimpanan air tanah oleh akar tumbuha.
11. Para petani menggunakan pupuk dengan harapan tanaman menjadi subur. Namun
penggunaan pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan….
A. terbunuhnya musuh alami hama
B. penyerapan unsur hara menjadi cepat
C. meningkatnya produktivitas tanah
D. penimbunan bahan organik dalam tanah
E. tanaman menjadi kerdil dan daunnya mengering
12. Cara menanggulangi pencemaran air yang merupakan penerapan dari kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah….
A. membuang limbah sedikit demi sedikit
B. limbah dibuang ke tanah, bukan ke air
C. membatasi penguanaan zat kimia dalam industri
D. menutup industri yang menghasilkan bahan kimia tinggi
E. mengolah limbah sebelum dubuang ke lingkungan
13. Membuang sampah organik ke danau atau sungai akan berdampak buruk pada
kehidupan organisme air. Hal ini karena pembusukan sampah organik dapat
menyebabkan….
A. pH air akan meningkat
B. air kekurangan oksigen
C. populasi cacing parasite meningkat
D. tumbuhan air kekurangan unsur hara
E. kendungan logam beracun meningkat
Alasan yang tepat terkait peristiwa yang terjadi di zona limnetik jika ekosistem
tersebut tercemar oleh berbagai macam sampah plastiK?
A. Tumpukan berbagai sampah plastik terhempas ke pantai oleh gelombang laut
sehingga organisme di zona itu ikut terdampar ke pantai.
B. Tumpukan sampah plastik membelokkan gelombang laut menuju ke dasar
sehingga merusak susunan habitat di zona itu.
a. Tumpukan berbagai sampah plastik menghambat penetrasi sinar matahari dan
mengganggu proses fotosintesis produsen di zona itu.
b. Tumpukan sampah plastik yang menjadi partikel-partikel kecil menimbun di
dasar laut dan merusak habitat organisme di zona itu.
C. Tumpukan sampah plastik yang menjadi partikel-partikel kecil menghambat
proses penguaraian mikroorganisme di zona itu.
DAFTAR PUSTAKA
Anshori, Moch & Djoko Martono, 2009, Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-
Madrasah Aliyah (MA). Jakarta : Pusat Perbukuan.
Endah S. dkk., 2013, Buku Guru Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013, Klaten,
Intan Pariwara.
Sri Pujiyanto,dkk., 2016, Buku siswa Menjelajah Dunia Biologi kelas X SMA/MA.
Penerbit Tiga Serangkai.
Yusa, Manickam B., 2013. Aktif dan Kreatif Belajar Biologi 1 Untuk Kelas X SMA/MA
Peminatan MIPA, Bandung: Grafindo Media Tama.
• Media :
Link Quizizz: https://quizizz.com/admin/quiz/63b61f47980122001ec0cb45?
source=quiz_share Video Stimulus
- Video sampah masker menumpuk di Lautan: https://youtu.be/DzLPIrdfvik
- Video limbah plastik dapat membunuh Penyu laut: https://youtu.be/EAa tw8Q_U
- PPT: https://docs.google.com/presentation/d/1nApw3u1Jmp3qTZTJryy-
DvnkqAzwrlcfTjImC61APuk/edit?usp=sharing
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
a) Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan yang ada di
sekitarnya dengan melakukan proyek sederhana sehingga pada akhir kegiatan pembelajaran
dapat menyajikan suatu karya untuk mengatasi permasalahan lingkungan. Karya dapat
ditampilkan dalam bentuk poster, infografis, video dan lainnya.
Sumber Pembelajaran
Video Stimulus
- Video Sampah Masker Menumpuk di Lautan: https://youtu.be/DzLPIrdfvik
- Video limbah plastic dapat membunuh Penyu laut: https://youtu.be/EAa tw8Q_U
c) Langkah Pembelajaran
1. Setelah menonton video, peserta didik dalam kelompok berdiskusi dan menuliskan 1
permasalahan lingkungan dan solusinya untuk mengatasi permasalahan lingkungan
tersebut pada tabel yang sudah disediakan (terlampir).
2. Guru menjelaskan tentang penugasan proyek pembuatan karya untuk mengatasi kerusakan
lingkungan. Karya dapat ditampilkan dalam bentuk poster, infografis, video dan lainnya.
3. Guru menjelaskan tentang kerangka proyek yang harus dibuat.
4. Guru memberikan tugas proyek berupa pembuatan pembuatan karya untuk mengatasi
permasalahan lingkungan yang bisa dilakukan oleh peserta didik sesuai hasil diskusi
dengan kelompok masing-masing.
5. Guru menjelaskan aturan tugas dan waktu pengumpulannya.
6. Guru mengecek kondisi tiap kelompok
7. Membuat catatan terhadap proyek yang ditampilkan
8. Memberi umpan balik pada tiap kelompok
9. Menilai penyajian tiap kelompok
10. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.
D. ASESMEN
1. INSTRUMEN DIAGNOSTIK
a) Asesmen Diagnosis Non Kognitif
Rencana tindak lanjut 1. Memberi apresiasi bagi yang memiliki emosi positif.
2. Berdiskusi lebih lanjut bagi peserta didik yang
memiliki emosi negatif.
3. Berdiskusi dengan walikelas, BK dan orang tua jika
diperlukan.
4. Melanjukan asesmen diagnosis secara berkala di
setiap proses pembelajaran.
5. Membuat rencana pembelajaran yang sesuai dengan
karakter cara belajar siswa (audio, visual dan
kinestetik)
Tempat dan waktu pelaksanaan Di dalam kelas dan sebelum satu topik (Capaian
Pembelajaran) dibahas.
3. Komponen industri di bawah ini yang dapat menyebabkan hujan asam adalah ....
A. produk akhir suatu industri
B. limbah buangan industri
C. pembakaran yang menghasilkan SO2
D. hasil industri kosmetik dalam bentuk gas
E. CFC (Chloro Fluoro Carbon)
8. Salah satu prinsip etika lingkungan adalah : "Memelihara sumber daya alam terbatas untuk
kepentingan manusia dan semua spesies lainnya". Tindakan kita dalam menerapkan prinsip
etika lingkungan tersebut adalah ....
A. pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal.
B. pemanfaatan sumber daya alam secara optimal.
C. eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan manusia.
D. eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan.
E. melindungi semua spesies untuk kepentingan manusia.
9. Salah satu pengaruh hutan terhadap lingkungan adalah sifatnya yang berhubungan dengan
iklim. Hal ini disebabkan karena hutan ....
A. memiliki keranekaragam tumbuhan
B. memiliki keanekaragaman satwa
C. menghasilkan uap air yang membentuk hujan
D. selalu terletak pada daerah pegunungan
E. mampu menyimpan air yang jatuh di tanah
10. Pengadaan pohon pelindung jalan di perkotaan dapat membantu menurunkan suhu udara
perkotaan. Kenyataan itu disebabkan ....
A. penaungan oleh daun pohon
B. produksi oksigen pada proses fotosintesis
C. dampak dari proses transpirasi tumbuhan
D. pemanfaatan karbondioksida pada proses fotosintesis
E. dampak dari penimpanan air tanah oleh akar tumbuhan
11. Para petani menggunakan pupuk dengan harapan tanaman menjadi subur. Namun
penggunaan pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan….
A. terbunuhnya musuh alami hama
B. penyerapan unsur hara menjadi cepat
C. meningkatnya produktivitas tanah
D. penimbunan bahan organik dalam tanah
E. tanaman menjadi kerdil dan daunnya mengering
12. Cara menanggulangi pencemaran air yang merupakan penerapan dari kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah….
A. membuang limbah sedikit demi sedikit
B. limbah dibuang ke tanah, bukan ke air
C. membatasi penguanaan zat kimia dalam industri
D. menutup industri yang menghasilkan bahan kimia tinggi
E. mengolah limbah sebelum dubuang ke lingkungan
13. Membuang sampah organik ke danau atau sungai akan berdampak buruk pada kehidupan
organisme air. Hal ini karena pembusukan sampah organik dapat menyebabkan….
A. pH air akan meningkat
B. air kekurangan oksigen
C. populasi cacing parasite meningkat
D. tumbuhan air kekurangan unsur hara
E. kendungan logam beracun meningkat
Alasan yang tepat terkait peristiwa yang terjadi di zona limnetik jika ekosistem tersebut
tercemar oleh berbagai macam sampah plastiK?
A. Tumpukan berbagai sampah plastik terhempas ke pantai oleh gelombang laut sehingga
organisme di zona itu ikut terdampar ke pantai.
B. Tumpukan sampah plastik membelokkan gelombang laut menuju ke dasar sehingga
merusak susunan habitat di zona itu.
C. Tumpukan berbagai sampah plastik menghambat penetrasi sinar matahari dan
mengganggu proses fotosintesis produsen di zona itu.
D. Tumpukan sampah plastik yang menjadi partikel-partikel kecil menimbun di dasar laut
dan merusak habitat organisme di zona itu.
E. Tumpukan sampah plastik yang menjadi partikel-partikel kecil menghambat proses
penguaraian mikroorganisme di zona itu.
Kunci jawaban dan pedoman penilaian
Soal pilihan ganda:
Nomor soal Kunci jawaban Nomor soal Kunci jawaban
1. B 8. E
2. C 9. C
3. C 10. D
4. E 11. A
5. D 12. E
6. E 13. A
7 B 14. C
PENILAIAN KETERAMPILAN
Nama Sekolah : SMA Kristen YSKI
Mata Pelajaran : Biologi
Fase/Kelas / Semester : E/10/02
Materi Pokok : Perubahan dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Menyajikan Skor
NamaPeserta Mengamati
No data maksimal Skor Nilai
Didik 1 2 3 4 1 2 3 4
1 8
Rubrik Penilaian
Keterampilan Mengamati : menggunakan lebih dari satu macam indera dalam melakukan
pengamatan.
Skala 1 = apabila tidak menggunakan indera dalam melakukan pengamatan
Skala 2 = apabila hanya menggunakan satu macam indera dalam melakukan pengamatan
Skala 3 = apabila menggunakan dua macam indera (penglihatan dan peraba ) dalam
melakukan pengamatan
Skala 4 = apabila menggunakan lebih dari dua macam indera dalam pengamatan
Keterampilan Menyajikan data : mengelompokan objek pengamatan menjadi keanekargaman
gen,jenis dan ekosistem.
Skala 1 = apabila data yang disajikan hanya 1 objek yang benar
Skala 2 = apabila data yang disajikan hanya 2 objek yang benar
Skala 3 = apabila data yang disajikan semua benar
Skala 4 = apabila data yang disajikan semua benar dan penampilan kertas presentasi nya
bagus menarik.
AcuanPenilaian
80 – 90 : SangatTerampil
70 – 79 : Terampil
60 – 69 : Cukupterampil
< 60 : Kurangterampil
E. GLOSARIUM
Abiotik : Komponen ekosistem dari benda mati.
Biotik : Komponen ekosistem dari mahluk hidup.
Biodegradable : Bahan pencemar yang dapat terdegradasi atau teruraikan.
B3 : Limbah dari bahan berbahaya dan beracun, misalnya merkuri,
timbal.
CFC : Chloro Fluoro Carbon, atau sering disebut gas freon yang berasal
dari kebocoran mesin pendingin ruangan, kulkas, AC mobil.
Daya lenting : Kemampuan lingkungan untuk pulih kembali ke keadaanseimbang.
E-waste : Limbah dari peralatan listrik dan elektronik.
Daya dukung : Kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan.
DDT : Dikloro Difenil Trikloroetana, pestisida yang sering digunakan
oleh petani untuk memberantas hama tanaman.
Global warming : Pemanasan global akibat.
Insenerator : Tempat pembakaran akhir sampah dengan suhu yang sangattinggi
sehingga tidak membuang asap.
Konservasi : Usaha untuk melindungi, mengatur, dan memperbaharuisumber
daya alam.
Mikroorganisme : Mahluk hidup renik yang tidak dapat dilihat tanpa bantuan
mikroskop.
Pencemaran : Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Reuse : Pemanfaat kembali limbah.
Recycle : Mendaur ulang limbah.
Vulkanik : Aktifitas gunung berapi
F. DAFTAR PUSTAKA
Anshori, Moch & Djoko Martono, 2009, Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-
Madrasah Aliyah (MA). Jakarta : Pusat Perbukuan.
Endah S. dkk., 2013, Buku Guru Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013, Klaten,
Intan Pariwara.
Sri Pujiyanto,dkk., 2016, Buku siswa Menjelajah Dunia Biologi kelas X SMA/MA. Penerbit
Tiga Serangkai.
Yusa, Manickam B., 2013. Aktif dan Kreatif Belajar Biologi 1 Untuk Kelas X SMA/MA
Peminatan MIPA, Bandung: Grafindo Media Tama.