Anda di halaman 1dari 108

LAPORAN BEST PRACTICE

PENINGKATAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA


KELAS X MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING PADA MATERI KEANEKARAGAMAN
HAYATI DAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED
LEARNING PADA MATERI PERUBAHAN DAN
PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DI SMA
KRISTEN YSKI SEMARANG

Oleh:
KURNIA WIDI PERMANASARI, S.Si
SMA KRISTEN YSKI SEMARANG
2023

i
HALAMAN PENGESAHAN

Pengembangan dalam bentuk best practice berjudul : Laporan Best


Practice Peningkatan Motivasi dan Minat Belajar Siswa Kelas X
melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Materi
Keanekaragaman Hayati dan Model Pembelajaran Project Based
Learning pada Materi Perubahan dan Pelestarian Lingkungan Hidup
di SMA Kristen YSKI Semarang.

Nama : KURNIA WIDI P., S.Si


Asal Sekolah : SMA Kristen YSKI
Telah disetujui dan disahkan pada/oleh : Kepala SMA Kristen YSKI
Hari : Rabu
Tanggal : 25 Januari 2023

Kepala SMA Kristen YSKI

Drs. Haryono, M.M

ii
BIODATA

Nama : KURNIA WIDI PERMANASARI, S.Si


NIP : -
NUPTK : 7144766667130123
Tempat/Tanggal Lahir : Semarang, 12 Agustus 1988
Jabatan : Guru Biologi
Sekolah : SMA Kristen YSKI Semarang
Pendidikan Terakhir : S1 Biologi
Email : Kurnia.widi@yski.or.id
LPTK : Universitas Mataram

Semarang, Januari 2023

Penulis,

Kurnia Widi Permanasari, S.Si

i
KATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
anugeraNya dan telah memberikan segenap kekuatan, Kesehatan, keteguhan, dan
kesabaran serta semua nikmat yang tak terhingga sehingga penulis dapat membuat
Best Practice ini sebagai salah satu tugas akhir dalam kegiatal PPL PPG Kategori
1 Gelombang 2 di LPTK Universitas Mataram. Best practice ini berisi tentang
kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis dalam praktek penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning.

Penulis tak lupa juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua


pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam pembuatan Best
practice maupun dalam praktik pembelajaran, terutama kepada:

1. Drs. Haryono, M.M selaku Kepala SMA Kristen YSKI Semarang


2. Dosen dan Guru Pamong PPG Kategori 1 Gelombang 2 LPTK Universitas
Mataram
3. Teman-teman Guru Biologi SMA Kristen YSKI Semarang
4. Teman-teman PPG Kategori 1 Gelombang 2 LPTK Universitas Mataram
5. Siswa kelas X SC SMA Kristen YSKI Semarang
6. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam


penyusunan laporan ini, maka dari itu penulis memohon saran dan kritik dari
semua pihak yang membaca laporan best practice ini. Akhir kata penulis berharap
best practice ini dapat bermanfaat terutama bagi teman-teman guru pengajar
mapel Biologi dan pembaca lainnya.

Semarang, Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR

LEMBAR JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................ii
BIODATA PENULIS.....................................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Kegiatan.......................................................................1
B. Tujuan Kegiatan...................................................................................3
C. Manfaat kegiatan..................................................................................3

BAB II. PEMBAHASAN


A. Pelaksanaan Kegiatan...........................................................................5
B. Hasil Kegiatan....................................................................................12

BAB III. PENUTUP


A. Refleksi...............................................................................................18
B. Tindak Lanjut.....................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................23

LAMPIRAN..................................................................................................24

v
BAB I.

A. Latar Belakang Kegiatan


Di Indonesia, perkembangan pendidikan telah mulai memasuki babak
baru melalui berbagai teknologi untuk meningkatkan mutu pendidikan
(Khairani, 2019). Pendidikan di Indonesia dapat memberi jaminan atas
kelangsungan hidup suatu Negara dan Bangsa. Peningkatkan kualitas sumber
daya manusia haruslah dimulai dari meningkatkan mutu pendidikan.
Pendidikan adalah suatu hal yang dilakukan secara sadar dengan adanya
sebuah rancangan dalam mencapai tujuan pendidikan yakni menjadikan
sumber daya manusia yang berkualitas. Banyak hal yang bisa didapatkan
melalui pendidikan seperti menambah wawasan (pengetahuan) dan
menjadikan seseorang lebih terampil dalam mengasah keterampilan (hard dan
soft skill). Maka, dapat dikatakan pula bahwa pendidikan sebagai latihan yang
diberikan sejak dini (Neolaka & Grace, 2017),
Proses pendidikan di sekolah dapat dilihat dari segi pembelajarannya
yang menginovasi. Inovasi pembelajaran merupakan suatu hal yang baru
dalam keadaan sosial tertentu untuk memecahkan permasalahan dalam
kegiatan pembelajaran (Harahap, 2018). Melakukan sebuah inovasi harus
dilakukan secara menyeluruh. Jika dilihat dari semua komponen-komponen
pembelajaran yang ada, maka inovasi dapat dimulai dari pembelajaran yang
harus meliputi pertimbangan unsur seperti siswa, pengajar, materi dan bahan,
media, sarana dan prasarana, biaya, dan hidden curriculum (Ananda, 2019).
Selain itu, dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode, media
dan sumber belajar yang jelas. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu
akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih
ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara
lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa
mampu menguasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks
pembelajaran termasuk karakteristik siswa.

1
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru, berapa
kondisi yang menjadi latar belakang masalah antara lain (i) keaktifan peserta
didik kurang; (ii) peserta didik kurang fokus pada kegiatan pembelajaran
(misalnya sering mengantuk bahkan tidur, dan melakukan aktivitas lain); (iii)
kurangnya pengembangan potensi dan kreativitas peserta didik; (iv) guru
belum maksimal dalam mengeksplor dan menggunakan pembelajaran yang
variatif dan inovatif. Praktik ini penting untuk dibagikan karena sangat
dimungkinkan bahwa permasalahan ini juga terjadi di sekolah lain saat
kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, pengalaman saat melaksanakan best
practice ini dapat dijadikan motivasi dan solusi serta dapat dijadikan referensi
bagi rekan-rekan guru yang mengalami hal sama, sehingga memberikan
dampak positif atau perubahan- perubahan/inovasi pada kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan ke depannya.
Peran dan tanggung jawab guru dalam praktik ini yaitu dapat
melakukan kegiatan pembelajaran secara efektif sehingga tujuan dari
pembelajaran itu sendiri dan juga hasil belajar peserta didik dapat tercapai
sesuai dengan yang diharapkan. Adapun cara agar tujuan tersebut tercapai
yakni dengan mengimplementasikan model pembelajaran yang tepat dan
inovatif sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran, juga menggunakan
metode pembelajaran yang variatif dan inovatif (tidak hanya metode
ceramah/teacher center).
Tantangan yang dihadapi oleh guru untuk mencapai tujuan anatara lain:
penerapan pembelajaran berparadigma pembelajaran abad 21 yang masih
kurang; pembelajaran selama ini masih berpusat pada guru, dimana guru
memanfaatkan sebagian besar waktu untuk ceramah dan drilling;
keterampilan dalam menggunakan teknologi guna menyediakan media
pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik belum
optimal, sedangkan tantangan yang dihadapi oleh siswa antara lain: masih ada
peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena peserta didik
yang dominan lebih pandai dan pintar yang banyak menyelesaikan diskusi
kelompok tersebut. Faktor lain yang dapat menjadi tantangan yaitu terkait
dengan sarana dan

2
prasarana yang digunakan, misalnya gawai yang digunakan sebagai media
pembelajaran kualitasnya belum merata, seperti loading yang relatif lama
serta ketersediaan alat Virtual Reality (VR) yang masih terbatas jumlahnya.
Berdasarkan tantangan di atas, dapat disimpulkan bahwa tantangan
yang dihadapi guru terkait dengan kompetensinya yakni kemampuan
pedagogik dan profesional sedangkan dari peserta didik yakni motivasi
belajar, serta dari segi sarana prasarana yaitu ketersediaan sarana media
pembelajaran.

B. Tujuan Kegiatan
Tujuan penulisan best practice ini adalah sebagai salah satu upaya
peningkatan motivasi dan minat belajar siswa kelas X melalui model
pembelajaran problem based learning pada materi keanekaragaman hayati
dan model pembelajaran project based learning pada materi perubahan dan
pelestarian lingkungan hidup di SMA Kristen YSKI Semarang.

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini adalah dapat menginspirasi
guru untuk mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran dengan
berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi serta mengajak siswa
untuk dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Berikut beberapa
manfaat kegiatan bagi siswa, guru dan sekolah:
1. Bagi Siswa
• Siswa akan lebih bergairah dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran.
• Mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
• Terkontrolnya tingkah laku positif siswa.
• Menciptakan suasana kelas yang kondusif dan dinamis pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
• Meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru
• Memperluas wawasan.
• Meningkatkan professional kerja.

3
• Meningkatkan peran guru sebagai fasilisator.
• Memberikan motivasi untuk guru-guru yang lainnya.
• Memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran mata pelajaran

3. Bagi Sekolah
• Menerapkan metode yang dilaksanakan terhadap mata pelajaran yang
lain.
• Memanfaatkan metode dengan semaksimal mungkin.
• Mengembangkan bakat untuk tercapainya visi dan misi sekolah.

4
BAB II. PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Kegiatan
Langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan penulis,
diantaranya : a) menganalisis karakteristik materi pelajaran, karakteristik siswa
dan capaian pembelajaran; b) menentukan tujuan pembelajaran; c) memilih
pendekatan, model pembelajaran, metode dan media yang sesuai, d)
menyiapkan perangkat pembelajaran termasuk media, sarana-prasarana dan
soal evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, e) melaksanakan
pembelajaran; f) melakukan observasi pembelajaran; g) mengevaluasi proses
dan hasil pembelajaran; h) merefleksi hasil.
Saat Aksi 1, guru menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) pada materi keanekaragaman hayati sedangkan pada Aksi 2
guru menggunakan model pembelajaran Project Based Learning pada materi
perubahan dan pelestarian lingkungan hidup. Model pembelajaran PBL
menggunakan metode berupa ceramah variasi, diskusi kelompok dan tanya
jawab, sedangkan PJBL menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran Aksi 1 yang
dikembangkan berdasarkan model Problem Based Learning pada materi
keanekaragaman hayati:
Kegiatan Inti Sintaks 1
a) Orientasi masalah;
Peserta didik mengamati salah satu
masalah kontekstual yangdisajikan
guru melalui video, lalu menjawab
pertanyaan berikut:
1. Hewan apa saja yang kalian jumpai
pada video tersebut?
2. Ada yang tahu hewan-hewan tersebut
berasal dari daerah mana saja?

5
Sintaks 2
b) Mengorganisasi siswa untuk belajar;
- Guru membentuk kelompok kecil
secara heterogen. Anggota
kelompok yang heterogen dapat
dibentuk berdasarkan perolehan
hasil belajar materi sebelumnya
dibagi secara merata. Harapannya
mereka dapat menjadi tutor sebaya
bagi anggota kelompoknya dalam
mengoperasikan teknologi.
- Guru membagikan LKPD dan
meminta peserta didik dalam
kelompok mengerjakan LKPD
- Guru menjelaskan tentang
teknologi Virtual reality (VR)
kepada siswa dan meminta
perwakilan tiap kelompok secara
bergantian untuk mencoba aplikasi
media pembelajaran Animal of
Nusantara pada android masing-
masing dengan menggunakan alat
Virtual reality (VR). Tiap
kelompok memilih 1 kawasan yang
berbeda dengan kelompok lain.
Sintaks 3

c) Membimbing penyelidikan;
Pada sintaks ini, siswa bekerjasama
dalam kelompok untuk mencari solusi
atas pertanyaan-pertanyaan yang
muncul pada saat orientasi melalui alat
VR. Siswa menuliskan 3 fauna yang

6
dipilih sesuai dengan kawasan
persebarannya dan mendeskripsikan
ciri-ciri yang dimiliki fauna tersebut
pada kertas HVS yang telah
disediakan
dan dihias semenarik mungkin.
Sintaks 4
d) Membuat dan menyajikan hasil;
- Kertas HVS ditempel pada papan
tulis, sehingga anggota kelompok
yang lain bisa melihat hasil
identifikasi fauna dari kawasan
lain.
- Setelah mengidentifikasi fauna
dari berbagai kawasan, peserta
didik mendiskusikan berbagai
faktor yang mempengaruhi
persebaran flora dan fauna di
Indonesia.
- Hasil diskusi kemudian
dikemukakan oleh peserta didik di
kelas. Hasil pemecahan masalah
tersebut diharapkan memperoleh
komentar, saran dan kritik
membangun baik dari guru maupun
siswa lain guna memperbaiki hasil.
Sintaks 5
e) Analisis dan evaluasi proses;
- Guru mempersilahkan peserta
didik yang lain untuk
memberikan tanggapan,
persetujuan, ketidaksetujuan, dan
atau pertanyaan.
- Peserta didik yang tampil dibantu
guru menanggapi respon teman-
temannya tersebut apabila
menemui kesulitan, sehingga

7
mereka dapat memperbaiki
kualitas diri dalam pembelajaran
berikutnya.

Melalui sintaks PBL di atas, diharapkan siswa dapat secara aktif


mengkonstruksi pengetahuan, sehingga pembelajaran lebih bermakna, serta
mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa
agar mereka lebih termotivasi, aktif, dan kreatif sehingga hasil belajarnya pun
akan meningkat.

==========================================================

Rencana kegiatan pembelajaran Aksi 2 yang dikembangkan


berdasarkan model Project Based Learning pada materi perubahan dan
pelestarian lingkungan hidup:
Kegiatan Inti Sintaks 1
a) Penentuan Pertanyaan
Mendasar;
- Guru menanyakan tentang
faktor apa saja yang bisa
menyebabkan perubahan
lingkungan dan solusi apa saja
yang bisa dilakukan oleh
peserta didik dalam rangka
melestarikan lingkungan pada
LKPD yang dibagikan.
- Peserta didik menjawab
pertanyaan dari guru sesuai
dengan pemahaman dasar yang
dimiliki serta menuliskannya di
LKPD.

8
Sintaks 2

b) Menyusun Perencanaan Proyek;


- Guru menjelaskan tentang kerangka
proyek yang harus dibuat yaitu
berupa pembuatan karya yang dapat
ditampilkan dalam bentuk poster,
infografis, video dan lainnya.
- Peserta didik memperhatikan
penjelasan dari guru
- Guru memastikan peserta didik
dalam kelompok untuk memilih
dan mengetahui prosedur
pembuatan proyek/produk yang
akan dihasilkan pada LKPD yang
sudah dibagikan.
- Peserta didik menyusun rencana
pembuatan proyek pemecahan
masalah meliputi pembagian
tugas, persiapan alat, bahan,
media, sumber yang dibutuhkan
pada LKPD yang sudah dibagikan
guru.
- Peserta didik berdiskusi dengan
teman satu kelompok untuk
menentukan aksi yang bisa
dilakukan sebagai upaya
pelestarian lingkungan hidup.
- Guru mengecek hasil diskusi
kelompok yang dituliskan dalam
LKPD

9
- Guru dan peserta didik sama-sama
memberikan masukan terhadap
solusi yang dipaparkan untuk
menanggulangi permasalahan
lingkungan.
Sintaks 3
c) Menyusun Jadwal;
Pada sintaks ini, siswa dan guru
membuat kesepakatan tentang jadwal
pembuatan proyek (tahapan-tahapan
dan pengumpulan).
Sintaks 4

d) Pelaksanaan dan
Monitoring Kegiatan;

- Guru memantau keaktifan


peserta didik selama
penyelesaian proyek

- Guru memantau realisasi


perkembangan dan membimbing
peserta didik jika mengalami
kesulitan
- Peserta didik menyelesaikan
proyek yaitu karya yang
ditampilkan dalam bentuk poster,
infografis, video dan lainnya.
Sintaks 5
e) Menguji Hasil;
- Guru meminta masing-masing
kelompok untuk
mempresentasikan/menampilkan

1
hasil karya yang telah dibuat
- Peserta didik mempresentasikan
karya yang dibuat di depan kelas
dan ditanggapi oleh peserta didik
yang lain
- Guru membuat catatan terhadap
proyek yang ditampilkan
- Guru memberi umpan balik
pada tiap kelompok
- Guru menilai penyajian tiap
kelompok
Sintaks 6
f) Mengevaluasi Pengalaman;
- Melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang
sudah dijalankan
- Peserta didik bersama dengan
guru melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang
sudah dijalankan

Penggunaan model pembelajaran PJBL di atas menjadikan peserta didik


lebih aktif, dapat berpikir analisis dan kreatif dibandingkan dengan saat masih
menggunakan model dan metode yang monoton.

1
B. Hasil Kegiatan
1. Pengelolaan pembelajaran sangat baik diikuti oleh aktivitas belajar peserta
didik yang sangat baik pula. Hal tersebut teramati dari hasil observasi dan
jurnal pembelajaran. Adapun kegiatan pengelolaan pembelajaran dan
aktivitas belajar siswa yang teramati sebagai berikut:
AKSI 1 (PBL):
a) Pada kegiatan pembuka, kegiatan yang dilakukan meliputi salam, doa,
presensi, apersepsi, motivasi, dan informasi tujuan pembelajaran. Kegiatan
pembuka dilakukan guru dengan sangat baik.
- Guru secara luwes melakukan kegiatan pembuka dan jelas dalam
memberikan informasi.
- Apersepsi yang dilakukan sangat sesuai dengan materi pelajaran
- Motivasi yang dilakukan berupa fisik dan psikis. Siswa bersemangat saat
meneriakkan yel-yel penyemangat.
- Guru dapat memaparkan tujuan pembelajaran dengan jelas, peserta didik
memahami tujuan pembelajaran.
- Guru menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peserta
didik selama pembelajaran dan peserta didik memahaminya.
b) Kegiatan inti dilakukan guru dengan baik.
Kegiatan inti yang dilakukan sudah sesuai dengan sintaks PBL. Pendidik
dapat memandu aktivitas peserta didik dengan baik melalui panduan
langsung maupun langkah-langkah yang sudah disediakan di LKPD.
- Pada sintaks 1, yaitu orientasi masalah telah dilakukan dengan sangat
baik dan secara variatif, yaitu dengan menyediakan sumber bacaan, video
yang menampilkan konteks nyata dan sesuai konten materi, serta gambar
yang sesuai dengan konteks dan konten materi. Siswa berhasil
menemukan minimal tiga kata penting dan membuat pertanyaan sebagai
permasalahan yang akan dicari solusinya. Pertanyaan yang dibuat perlu
diarahkan oleh pendidik agar minimal mencakup semua tujuan
pembelajaran.
- Pada sintaks 2, yaitu mengorganisasi siswa untuk belajar dilakukan
dengan sangat baik. Guru telah membentuk 3 kelompok

1
beranggotakan tujuh

1
orang. Anggota kelompok ditetapkan secara heterogen, baik dari segi
penguasaan pengetahuan maupun keterampilan menggunakan teknologi.
Semua siswa tergabung dalam kelompok dan terlibat aktif dan antusias
dalam pengamatan dengan menggunakan alat VR dan juga diskusi
kelompok.
- Pada sintaks 3, yaitu membimbing penyelidikan, pendidik dapat menjadi
fasilitator degan baik. Pengelolaan pembelajaran yang dilakukan pendidik
berupa:
 Pendidik berkeliling kelompok mengamati, memotivasi, dan
memfasilitasi masing-masing kelompok dalam melakukan simulasi
dan mengisi LKPD.
 Pertanyaan dari peserta didik dijawab dengan pemberian pertanyaan
panduan sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban sendiri.
 Pendidik dengan sigap memberikan solusi atas sarana yang digunakan
peserta didik mengalami masalah, seperti gawai yang kurang responsif
sehingga dapat teratasi dengan segera.
 Dalam membimbing penyelidikan, motivasi berupa pujian diberikan
kepada peserta didik atas kemajuan pencapaian belajarnya, sikap
pantang menyerah dalam mencari solusi, keterampilan menggunakan
teknologi, kemauan melakukan aktifitas secara runtut.
Kegiatan membimbing penyelidikan diiringi aktivitas belajar siswa yang
sangat baik pula. Selama kegiatan penyelidikan siswa melakukan
aktivitas:
 Mental: menganalisis dan mengevaluasi
 Menyimak pendapat teman dan mengemukakan pendapat dalam
diskusi kelompok
 Mengamati gambar menggunakan alat VR pada aplikasi Animal of
Nusantara
 Menulis hasil pengamatan pada LKPD dengan lengkap
 Mengemukakan pendapat
 Antusias bekerja sama dalam kelompok

1
- Pada sintaks 4, yaitu membuat dan menyajikan hasil dilakukan dengan
baik. Peserta didik secara aktif bekerja sama dalam kelompok dalam
menggambar dan mendeskripsikan berbagai macam hewan berdasarkan
daerah persebarannya. Produk yang buat siswa menarik dan sesuai
dengan teori. Pada pengamatan menggunakan alat VR, tidak semua
peserta didik terlibat langsung karena keterbatasan alat VR. Guru dapat
mengakomodasi peserta didik untuk berani memaparkan hasil pemecahan
masalah. Produk yang dibuat semua kelompok menarik.
- Pada sintaks 5, yaitu analisis dan evaluasi proses dilakukan dengan
sangat baik. Guru memfasilitasi kegiatan ini dengan memberikan
pertanyaan panduan pada LKPD untuk diisi peserta didik. Siswa
merespon positif dengan aktif menganalisis proses belajarnya serta
mengevaluasi dengan cara memberikan saran pada diri sendiri guna
mengatasi hal yang masih sulit dilakukan.
c) Kegiatan penutup dilakukan guru dengan sangat baik.
Kegiatan penutup yang dilakukan berupa kesimpulan, refleksi, evaluasi,
rencana tindak lanjut pembelajaran, doa dan salam penutup.
- Guru dapat memandu siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran
dengan memberikan pertanyaan lisan sesuai tujuan pembelajaran. Siswa
secara aktif menjawab pertanyaan guru.
- Soal evaluasi yang dikerjakan siswa relevan dengan tujuan dan langkah –
langkah pembelajaran. Guru memberikan tuntunan dengan meminta
siswa mengingat kembali cara mengevaluasi pada aktivitas sintaks
ketiga.
- Guru juga menyampaikan rencana tindak lanjut dengan jelas, sehingga
siswa memahami kegiatan pembelajaran berikutnya. Pembelajaran
direspon peserta didik dengan baik. siswa merasa senang mengikuti
pembelajaran dan teramati dengan acungan jempol semua peserta didik.
Secara keseluruhan, pengelolaan pembalajaran yang dilakukan guru sangat
baik, perlu pengelolaan waktu yang lebih baik agar setiap kegiatan dalam
pembelajaran selesai tepat waktu. Aktivitas belajar siswa selama

1
pembelajaran juga sangat baik, menunjukkan siswa terlibat aktif melakukan
setiap kegiatan baik mental, fisik, maupun emosionalnya.

AKSI 2 (PJBL)
a) Pada kegiatan pembuka, kegiatan yang dilakukan meliputi salam, doa, presensi,
apersepsi, motivasi, dan informasi tujuan pembelajaran. Kegiatan pembuka
dilakukan guru dengan sangat baik.
- Guru secara luwes melakukan kegiatan pembuka dan jelas dalam
memberikan informasi.
- Apersepsi yang dilakukan sangat sesuai dengan materi pelajaran
- Guru dapat memaparkan tujuan pembelajaran dengan jelas, peserta didik
memahami tujuan pembelajaran.
- Guru menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peserta didik
selama pembelajaran dan peserta didik memahaminya.
b) Kegiatan inti dilakukan guru dengan baik.
Kegiatan inti yang dilakukan sudah sesuai dengan sintaks PJBL. Pendidik
dapat memandu aktivitas peserta didik dengan baik melalui panduan langsung
maupun langkah-langkah yang sudah disediakan di LKPD.
- Pada sintaks 1, yaitu penentuan pertanyaan mendasar telah dilakukan
dengan sangat baik dan secara variatif, yaitu dengan menyediakan sumber
belajar berupa video yang menampilkan konteks nyata dan sesuai konten
materi,. Siswa berhasil menemukan minimal 2 penyebab permasalahan
lingkungan yang akan dicari solusinya. Pertanyaan yang dibuat perlu
diarahkan oleh pendidik agar minimal mencakup semua tujuan
pembelajaran.
- Pada sintaks 2, yaitu menyusun perencanaan proyek dilakukan dengan
sangat baik. Guru telah membentuk 4 kelompok beranggotakan lima orang.
Anggota kelompok ditetapkan secara heterogen, baik dari segi penguasaan
pengetahuan maupun keterampilan menggunakan teknologi. Guru
menjelaskan kerangka proyek yang harus dibuat yaitu berupa karya yang
dapat ditampilkan dalam bentuk poster, infografis, video, produk, dan
lainnya. Semua siswa tergabung dalam kelompok dan terlibat aktif dan

1
antusias dalam kegiatan diskusi serta telah menuliskan perencanaan proyek
pada LKPD yang telah disiapkan. Guru dan siswa juga saling berdiskusi
dalam memberikan masukan terhadap solusi yang dipilih untuk mengatasi
permasalahan lingkungan.
- Pada sintaks 3, yaitu menyusun jadwal, guru dan peserta didik membuat
kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan
pengumpulan) dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan
bersama.
- Pada sintaks 4, yaitu pelaksanaan dan monitoring kegiatan, guru memantau
keaktifan peserta didik dan membimbing peserta didik jika mengalami
kesulitan. Siswa juga telah mempersiapkan dengan baik karya yang akan
ditampilkan pada sintak berikutnya.
- Pada sintaks 5, yaitu menguji hasil, siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompok dan karya/produk yang telah dibuat melalui PPT. Guru juga telah
mencatat dan menilai materi yang dipresentasikan siswa pada lembar
penilaian.
- Pada sintak 6, yaitu mengevaluasi pengalaman, siswa bersama dengan guru
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah
dijalankan dengan mengisi tabel refleksi yang telah disediakan oleh guru.
c) Kegiatan penutup dilakukan guru dengan sangat baik.
Kegiatan penutup yang dilakukan berupa kesimpulan, refleksi, evaluasi,
rencana tindak lanjut pembelajaran, doa dan salam penutup.
- Guru dapat memandu siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran
dengan memberikan pertanyaan lisan sesuai tujuan pembelajaran. Siswa
secara aktif menjawab pertanyaan guru.
- Soal evaluasi yang dikerjakan siswa relevan dengan tujuan dan langkah –
langkah pembelajaran.
- Guru juga menyampaikan rencana tindak lanjut dengan jelas, sehingga
siswa memahami kegiatan pembelajaran berikutnya. Pembelajaran direspon
peserta didik dengan baik. siswa merasa senang mengikuti pembelajaran dan
teramati dengan acungan jempol semua peserta didik.

1
Secara keseluruhan, pengelolaan pembalajaran yang dilakukan guru sangat
baik, perlu pengelolaan waktu yang lebih baik agar setiap kegiatan dalam
pembelajaran selesai tepat waktu. Aktivitas belajar siswa selama pembelajaran
juga sangat baik, menunjukkan siswa terlibat aktif melakukan setiap kegiatan
baik mental, fisik, maupun emosionalnya.
2. Respon positif siswa baik.
Respon siswa teramati dari reaksi (keingintahuan dan rasa senang) siswa
selama pengikuti pembelajaran. Dari hasil angket yang diisi oleh peserta didik
dapat diketahui bahwa siswa merespon positif terhadap pembelajaran, yaitu:
- Pembelajaran menyenangkan dan menantang
- Memunculkan kreativitas siswa
- LKPD yang disediakan menarik
- Pembelajaran mengembangkan kemampuan komunikasi dan keterampilan
menggunakan teknologi.
Respon pendidik dalam pembelajaran merupakan kegiatan pendidik dalam
menyediakan bimbingan kepada siswa yang membutuhkan, baik bimbingan
individu maupun kelompok serta mendorong peserta didik untuk terlibat aktif
dalam pembelajaran, seperti berani mengemukakan pendapat dalam diskusi
maupun presentasi.
3. Komunikasi dalam pembelajaran baik.
Guru dapat menyampaikan informasi menggunakan kalimat yang mudah
dipahami dan suara terdengar jelas. Komunikasi dalam pembelajaran terjadi
dua arah, baik dari pendidik kepada siswa atau sebaiknya dan sesama siswa
dalam kelompok.
4. Hasil belajar tentang persebaran flora dan fauna di Indonesia pada materi
keanekaragaman hayati dan materi perubahan dan pelestarian lingkungan
dalam kategori baik.

1
BAB III. PENUTUP

A. Refleksi
Hasil yang dapat dilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran materi keanekaragaman hayati pada topik persebaran
flora dan fauna dengan menerapkan model pembelajaran PBL pada Aksi 1
berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari
guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya.
Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak Problem Based
Learning mengharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Proses pembelajaran materi perubahan dan pelestarian lingkungan dengan
menerapkan model pembelajaran PJBL pada Aksi 2 menjadikan peserta
didik lebih aktif, dapat berpikir analisis dan kreatif dibandingkan dengan
saat masih menggunakan model dan metode yang monoton. Model
pembelajaran Project Based Learning (PJBL) atau pembelajaran berbasis
proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk
melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Siswa
secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan
pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang
berbobot, nyata, dan relevan sehingga menghasilkan suatu karya/produk
yang bernilai dan realistik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kegiatan
refleksi saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
3. Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TPACK dalam bentuk
video yang ditampilkan dalam slide powerpoint dan penggunaan teknologi
VR pada Aksi 1 dan penggunaan aplikasi game “Quizizz” pada Aksi 2
memudahkan peserta didik dalam mempelajari dan memahami materi,
lebih bersemangat dan tidak cepat bosan, sehingga keaktifan dan
kemampuan berpikir analisis peserta didik dapat ditingkatkan. Hanya saja
ketersediaan alat VR yang terbatas membuat siswa menunggu
kesempatan/giliran menggunakan alat tersebut sehingga cukup menyita
banyak waktu.

1
4. Hasil belajar tentang pada Aksi 1 dengan materi keanekaragaman hayati
dan pada Aksi 2 dengan materi perubahan dan pelestarian lingkungan
dalam kategori baik. Setelah melakukan pembelajaran diperoleh 100%
siswa memiliki hasil belajar sikap pada kategori sangat baik. Sikap yang
diamati merupakan sikap menerima (tingkatan taksonomi Bloom: A1),
yaitu mengikuti langkah-langkah kegiatan sesuai LKPD. Hasil belajar
ranah pengetahuan diperoleh 10% pada kategori cukup, 60% pada kategori
baik, dan 30% pada kategori sangat baik dengan rerata 84,17. Hasil belajar
ranah keterampilan juga pada kategori baik, yaitu 70% siswa dalam
kategori baik dan 30% peserta didik pada kategori sangat baik dengan
rerata 84,58%.

Melalui refleksi dan dampak aksi yang dipaparkan di atas dapat


disimpulkan bahwa praktik baik yang disusun sedemikian rupa dan dapat
diterapkan dalam pembelajaran menghasilkan pembelajaran yang efektif,
dimana pengelolaan pembelajaran menjadi sangat baik, proses komunikatif
antara guru dan siswa sangat baik, pembelajaran direspon positif oleh siswa,
dan siswa berpartisipasi aktif dalam belajar dan hasil belajar yang diperoleh
juga optimal.

Keberhasilan dalam menyusun dan melaksanakan praktik baik ini


dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: adanya analisis capaian
pembelajaran, pemilihan pendekatan, model, dan media pembelajaran yang
sesuai dengan kemampuan peserta didik dan karakteristik tujuan pembelajaran,
Guru menyediakan LKPD berbasis sintaks PBL dan PJBL yang sangat baik
dan dapat menuntun langkah-langkah pembelajaran secara runtut dan
memandu siswa dalam melakukan keseluruhan aktivitas belajar, Guru
menyediakan video simulasi yang dapat mempermudah pemahaman terhadap
materi pelajaran yang bersifat abstrak, Guru membiasakan peserta didik untuk
menganalisis dan mengevaluasi selama proses pembelajaran, sehingga peserta
didik terbiasa menghadapi soal uraian pada level analisis dan evaluasi, Guru
menyediakan kegiatan yang menantang dan terjangkau kepada peserta didik
sehingga peserta didik termotivasi untuk menyelesaikan aktivitas, Guru dapat

2
mengelola kelas dengan baik, sehingga setiap individu mendapatkan
perhatian sesuai

2
kebutuhannya, sarana dan prasarana yang memadai, seperti ketersediaan
laptop/gawai yang mencukupi memperlancar pembelajaran, adanya kerjasama
yang baik dengan teman sejawat, adanya dukungan dari Kepala Sekolah, dan
adanya bimbingan dari Dosen serta Guru Pamong

Praktik baik yang berhasil disusun ternyata mendapatkan respon positif dari
rekan-rekan guru. Mereka menyatakan bahwa pendekatan, model dan media
pembelajaran yang dipilih sesuai dengan pengembangan kemampuan peserta
didik era ini, kegiatan diskusi melibatkan siswa aktif belajar, apresiasi yang
diberikan pendidik kepada peserta didik setelah mencapai kemajuan
menumbuhkan suasana pembelajaran yang menyenangkan, simulasi yang
disediakan sangat bermanfaat mempermudah siswa memvisualisasikan konsep,
LKPD yang disusun pendidik sangat detil dalam memberikan tuntunan kepada
peserta didik secara bertahap, pembelajaran menumbuhkan kreatifitas siswa
karena berhasil membuat produk simulasi berbasis teknologi dan relevan
dengan era siswa saat ini.

Setelah merancang, melaksanakan, menganalisis dan mengevaluasi hasil


serta merefleksi keseluruhan proses, guru mendapatkan pembelajaran, bahwa
dalam mengemban profesi guru, kita perlu kompeten baik dari sisi pribadi,
sosial, profesional, dan pedagogik. Kompetensi pribadi yang baik akan dapat
menumbuhkan suasana pembelajaran yang baik pula, dimana pendidik menjadi
teladan dalam pemikiran, perkataan, dan perbuatan. Kompetensi sosial guru
yang baik dapat menumbuhkan suasana kelas yang baik pula, karena guru
dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan peserta didik. Hubungan
sosial yang baik dengan rekan sejawat seperti saling membantu dalam
mengobservasi dan mengevaluasi pembelajaran secara tidak langsung dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran. Kompetensi profesional guru sangat
mempengaruhi kualitas pembelajaran, dimana guru harus menguasai konten
dan konteks materi pelajaran yang akan dipelajari siswa. Penguasaan guru
terhadap materi pelajaran melalui pemilihan pendekatan, model, dan media
yang sesuai dengan materi pelajaran, dan yang terakhir, kompetensi pedagogik
yang baik diperlukan guru

2
untuk mengemas pembelajaran dengan tepat. Penguasaan terhadap model-
model pembelajaran era abad 21 dan penguasaan teknologi sebagai media
pembelajaran sangat diperlukan untuk memberikan kondisi belajar peserta
didik yang menyenangkan, menantang, dan menumbuhkan kemampuan yang
relevan dengan tuntutan zaman.

B. Tindak Lanjut
Menyadari betapa pentingnya pembelajaran yang demikian, maka
pendidik dapat menyusun rencana tindak lanjut dari praktik baik ini. Pendidik
dapat meningkatkan kualitas pembelajarn secara berkelanjutan dengan
melakukan beberapa hal berikut:
1. Menelaah cakupan materi pelajaran agar sesuai dengan kompetensi atau
capaian pembelajaran peserta didik dan dapat merancang pembelajaran
yang kontekstual, bermakna dan efektif.
2. Mempertahankan serta meningkatkan efektifitas pembelajaran dengan
konsisten menerapkan pendekatan, model dan media pembelajaran yang
sesuai dengan karakterstik tujuan pembelajaran dan kemampuan peserta
didik, serta pembelajaran yang mengembangkan keterampilan abad 21.
3. Menyajikan pembelajaran yang menyediakan proses serta evaluasi yang
mengembangkan kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS) atau kategori
berfikir analisis (C4), evalusi (C5), dan kreatif (C6).
4. Menyediakan media pembelajaran yang menarik, inovatif, dan interaktif
agar dapat mempermudah peserta didik dalam mengkonstruksi
pengetahuan dan pembelajaran lebih menyenangkan melalui media
pembelajaran yang berbasis TPACK.
5. Memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran atau modul ajar agar
secara rinci memperlihatkan keterkaitan model, pendekatan, kompetensi
yang akan dicapai peserta didik secara jelas, sebagai contoh:
Modul ajar mencakup bagian-bagian berikut:
a. Identitas
b. Capaian Pembelajaran

2
c. Alur Tujuan Pembelajaran dan Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran
d. Tujuan Pembelajaran
e. Informasi materi pelajaran yang menyajikan materi esensial dan
advance material), pendekatan, model, metode, sumber dan media
pembelajaran yang relevan dengan paradikma pembelajaran abad 21.
f. Langkah-langkah kegiatan menyajikan informasi aktivitas pembelajaran
secara runtut dan rinci. Setiap aktivitas dibubuhkan keterangan spesifik
terkait bagian pendekatan yang diintegrasikan, pengembangan
kompetensi yang dituju dan halaman LKPD yang digunakan. Setiap
aktivitas agar disertakan waktu yang dibutuhkan agar pembelajaran
dapat berlangsung efisien (tepat waktu).Langkah-langkah pembelajaran
memuat minimal bagian pembuka (berisi salam, doa, presensi,
apersepsi, motivasi dan tujuan pembelajaran), bagian inti memuat
langkah langkah sesuai sintaks model yang dipilih, bagian penutup
(memuat evaluasi, kesimpulan, refleksi, RTL, doa dan salam penutup).
g. Evaluasi disertakan secara detil baik evaluasi proses maupun hasil
belajar. Evaluasi disesuaikan dengan model pembelajaran yang
digunakan dan mengacu pada kompetensi yang telah ditetapkan untuk
dicapai.
6. Melakukan penilaian autentik melalui penilaian proses dan hasil belajar,
diikuti dengan meningkatkan keterampilan dalam menyusun instrumen
baik itu observasi, rubrik, maupun tes dan meningkatkan keterampilan
mengobservasi peserta didik.
7. Menjadi pembelajar sepanjang hayat, yang selalu terbuka terhadap
pengetahuan baru dan kemajuan teknologi agar dapat mendampingi
kemajuan belajar peserta didik sesuai dengan tuntutan zaman.

2
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, R. (2019). Perencanaan pembelajaran. Lembaga Peduli Pengembangan


Pendidikan Indonesia (LPPPI).
Harahap, A. (2018). Implementasi Nilai-Nilai Karakter dalam Pembelajaran
Tematik Kelas III SDIT Darul Hasan Padangsidimpuan. Abdau: Jurnal
Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 1(1), 18-36.
Khairani, M., Sutisna, & Suyanto, S. (2019). Studi Meta-Analisis Pengaruh Video
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik. Jurnal Biolokus, 2(1),
158–166.
Neolaka dan Grace Amialia Neolaka, Landasan Pendidikan:
Dasar Pengenalan Diri Sendiri menuju Perubahan Hidup
(Depok: Kencana, 2017)

2
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan dan link video PPL Aksi 1 dan 2


Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Lampiran 4 : LKPD
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal piliha ganda dan uraian
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
Lampiran 7 : Lembar observasi proses pembelajaran

2
Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan dan link video PPL Aksi 1 dan
2 Foto Kegiatan PPL Aksi 1

2
Link video PPL Aksi 1 : https://youtu.be/LZwidNiTeI4

2
Foto Kegiatan PPL Aksi 2

2
Link video PPL Aksi 2 : https://youtu.be/W-wpgnz6Npg

3
KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BIOLOGI

KEANEKARAGAMAN HAYATI

I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Sekolah
Nama Penyusun Kurnia Widi P. S.Si
Sekolah SMA Kristen YSKI
Tahun Pelajaran 2022/2023
Jenjang SMA
Fase/Kelas E / X (Sepuluh)
Alokasi waktu (menit) 18 JP x 45 menit ( 9 kali pertemuan)
B. Kompetensi Awal Peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional
atau global terkait pemahaman keanekaragaman makhluk
hidup dan peranannya.
C. Profil Pelajar Pancasila  Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan Berakhlak mulia, bahwa dalam Tuhan telah
menciptakan segala sesuatu itu baik. Kita sebagai manusia
harus bisa mengelola dan menjaga diri dengan baik pula.
 Berkebhinekaan Global, refleksi dan tanggungjawab
terhadap pengalaman kebhinekaan.
 Bergotong-royong dengan berkolaborasi bersama teman
sekelompok untuk menyelesaikan tugas kelompok dengan
baik.
 Mandiri, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi.
 Bernalar kritis dalam merefleksi pemikiran dan proses
berpikir dalam mengambilan keputusan.
 Kreatif, memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan.
Value YSKI: Spiritual
“Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada
sesuatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Kita sebagai umat manusia harus mensyukuri atas segala
ciptaanNya.” ( Yohanes 1:3)
D. Sarana dan Prasarana Ruang kelas, LCD, laptop, koneksi internet, bahan ajar,
lembar kerja, video persebaran flora dan fauna di
Indonesia, PPT,
Virtual reality (VR), buku acuan pembelajaran.
E. Target Peserta Didik 7 rombel (7 x ± 21 siswa)
F. Jumlah Peserta Didik 148 peserta didik
G. Moda Pembelajaran Tatap Muka (TM)
H. Model Pembelajaran Problem Based Learning

II. KOMPONEN INTI

1. Capaian Pembelajaran

Elemen Capaian Pembelajaran (CP)


Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan
Pemahaman Biologi solusi atas permasalahan-permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional
atau global terkait pemahamankeanekaragaman makhluk hidup dan
peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi biologi,
komponen ekosistem dan interaksi antar komponen serta
perubahan lingkungan.

2. Tujuan Pembelajaran

Nomor Tujuan Pembelajaran (TP)

10.1.1 Peserta didik dapat mengindentifikasi Tipe Keanekaragaman Hayati(Biodiversitas)

10.1.2 Peserta didik dapat mengindentifikasi Tipe Ekosistem (Air dan Darat)

10.1.3 Peserta didik dapat mengindentifikasi Penyebaran Flora dan Fauna Indonesia
Peserta didik dapat menganalisa Ancaman dan Upaya Pelestarian
10.1.4
Keanekaragaman Hayati

10.1.5 Peserta didik dapat memahami Manfaat dan dasar Klasifikasi Makhluk Hidup

10.1.6 Peserta didik dapat memahami Urutan Takson Hewan dan Tumbuhan
10.1.7 Peserta didik dapat menjelaskan Tata Nama Binomial Nomenklatur
10.1.8 Peserta didik dapat menjelaskan Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup
10.1.9 Peserta didik dapat membuat Kladogram
3. Asesmen
Dilaksanakan dalam 3 (tiga) prosedur/kegiatan dengan penjelasan berikut :

Diagnostik Formatif Sumatif


Asesmen diagnostik terdiri dari Asesmen formatif Asesmen sumatif
diagnostik non kognitif dan dilaksanakan pada setiap dilaksanakan pada akhir
diagnostik kognitif yang akhir pertemuan sebagai materi Keanekaragaman
keduanya dilaksanakan pada post test hayati setelah 9 kali
awal pembelajaran (asesmen (asesmen terlampir) pertemuan (asesmen
terlampir) terlampir)

1) Instrumen Asesmen
 Asesmen Ketrampilan (Lembar Pengamatan)
 Rubrik tes tertulis (Pilihan ganda dan Uraian)
 Rubrik Penilaian karakter profil Pelajar Pancasila

2) Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Mampu mengindentifikasi Tipe Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas)
2. Mampu mengindentifikasi Tipe Ekosistem (Air dan Darat)
3. Mampu mengindentifikasi Penyebaran Flora dan Fauna Indonesia
4. Mampu menganalisa Ancaman dan Upaya Pelestarian Keanekaragaman
Hayati
5. Mampu memahami Manfaat dan dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
6. Mampu memahami Urutan Takson Hewan dan Tumbuhan
7. Mampu menjelaskan Tata Nama Binomial Nomenklatur
8. Mampu menjelaskan Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup
9. Mampu membuat Kladogram

4. Pertanyaan Pemantik
 Sebutkan struktur organisasi kehidupan yang sudah kalian pelajari pada Fase D!
 Coba kalian lihat wajah teman dalam satu kelas, mengapa setiap individu mempunyai
karakteristik yang berbeda?
 Pernahkah kalian pergi ke kebun binatang? Mengapa fauna yang kita jumpai berbeda-
beda?
 Mengapa kita perlu mengklasifikasikan makhluk hidup?

5. Pemahaman Bermakna
 Peserta didik dapat memahami tentang pentingnya mempelajari keanekaragaman
hayati agar dapat terus melestarikannya.
 Peserta didik dapat memahami pentingnya belajar klasifikasi makhluk hidup agar
lebih mengenal dan lebih mudah untuk bisa menjaga dan melestarikannya.
 Peserta didik dapat mempelajari makhluk hidup dengan mudah dengan adanya ilmu
taksonomi.
6. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke – 3 (Tiga) ; Penyebaran Flora dan Fauna Indonesia (TP 3)
Alokasi waktu 2 Jam Pelajaran (JP) @ 45 menit.
Kegiatan Uraian Kegiatan Pembelajaran Model/ Waktu

Awal  Guru memberikan salam dan berdoa bersama 10


 Guru mengecek kehadiran peserta Menit
didik, mengkondisikan kelas dan pembiasaan
Apersepsi
 Guru menanyakan kepada peserta didik tentang
materi yang sudah dipelajari yang dikaitkan dengan
materi penyebaran flora dan fauna Indonesia.
 Guru bertanya kepada siswa:
- “Siapa saja yang pernah pergi ke kebun binatang
atau ke kebun raya?”
- “Kalian bisa jumpai apa saja disana?”
- “Ada berapa jenis hewan atau tumbuhan yang
ada disana?

Pemberian Acuan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Inti  Guru membagi peserta didik menjadi 3 kelompok Problem


 Guru memberikan stimulus video Based
Sumber Pembelajaran: Learning
https://youtube.com/shorts/Q2340fS5OrA?feature=s 60 menit
hare
 Guru memberikan pertanyaan stimulus kepada
peserta didik:
- Hewan apa saja yang kalian jumpai pada video
tersebut?
- Ada yang tahu hewan-hewan tersebut berasal
dari daerah mana saja?
 Guru membagikan LKPD dan meminta peserta didik
dalam kelompok mengerjakan LKPD
 Guru menjelaskan tentang teknologi Virtual reality
(VR) kepada siswa dan meminta perwakilan tiap
kelompok secara bergantian untuk mencoba aplikasi
media pembelajaran Animal of Nusantara pada
android masing-masing dengan menggunakan alat
Virtual reality (VR).
 Tiap kelompok memilih 1 kawasan yang berbeda
dengan kelompok lain.
 Peserta didik (per kelompok) menuliskan 3 fauna
yang dipilih sesuai dengan kawasan persebarannya
dan mendeskripsikan ciri-ciri yang dimiliki fauna
tersebut pada kertas HVS yang telah disediakan dan
dihias semenarik mungkin.
 Kertas HVS ditempel pada papan tulis, sehingga
anggota kelompok yang lain bisa melihat hasil
identifikasi fauna dari kawasan lain.
 Setelah mengidentifikasi fauna dari berbagai
kawasan, peserta didik mendiskusikan berbagai
faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan
fauna di Indonesia.
 Hasil diskusi kemudian dikemukakan oleh peserta
didik di kelas.
 Guru mempersilahkan peserta didik yang lain untuk
memberikan tanggapan, persetujuan, ketidak
setujuan, dan atau pertanyaan.
 Peserta didik yang tampil dibantu guru menanggapi
respon teman- temannya tersebut apabila menemui
kesulitan
Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik membuat 20 menit
kesimpulan tentang penyebaran flora dan fauna
Indonesia dan faktor apa saja yang mempengaruhi
persebaran flora dan fauna di Indonesia.
 Refleksi: Memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengrefleksi pembelajaran pada hari
ini, supaya terjadi evaluasi dan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran di pertemuan selanjutnya.
 Guru memberikan contoh pembiasaan positif
kesadaran terhadap pentingnya menjaga penyebaran
flora dan fauna Indonesia.
 Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran
selanjutnya dengan memberikan materi tentang
manfaat dan ancaman hilangnya keanekaragaman
hayati dalam bentuk PPT secara flipped classroom
yang bisa dipelajari dirumah. Link PPT:
https://docs.google.com/presentation/d/1S_FlcuUqh
ysFOc0iNeu8- Jn7seKtT6Vyqhya_vDCFV0/edit?
usp=sharing
 Menutup KBM dengan berdoa
 Memberikan salam penutup
7. Refleksi Pendidik dan Peserta
Didik Refleksi Siswa
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Refleksi Guru
1. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?
2. Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?
3. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
4. Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?
5. Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?
6. Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?

Mengetahui, Semarang, Juni 2022


Kepala SMA Kristen YSKI Guru Mata Pelajaran Biologi

Drs. Haryono, MM Kurnia Widi P., S.Si


NIP. - NIP. -
III. LAMPIRAN
A. SUMBER PEMBELAJARAN / BAHAN AJAR

KEGIATAN BELAJAR 3
Penyebaran, Pelestarian dan Manfaat Keanekaragaman Hayati

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat mengidentifikasi,
menjelaskan dan menganalisis serta menyajikan data sebaran, manfaat pelestarian dan
ancaman keanekaragaman hayati Indonesia secara teliti, tanggung jawab dan bersyukur
kepada Tuhan YME.

2. Uraian Materi
1. Penyebaran Flora di Indonesia
Flora di Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi Malaysia,
Filipina, Indonesia , dan Papua Nugini. Pada tahun 2009, Van Welzen dan Silk,
botanis dari Belanda, melakukan penelitian yang menjelaskan distribusi flora
Malesiana. Menurut keduanya, flora Malesiana terbagi menjadi flora dataran
Sunda, flora dataran Sahul, dan flora di daerah tengah (peralihan) yang sangat
khas dan endemik.
a. Flora Daratan Sunda (Asiatis)
Flora di Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi Malaysia,
Filipina, Indonesia , dan Papua Nugini. Pada tahun 2009, Van Welzen dan Silk,
botanis dari Belanda, melakukan penelitian yang menjelaskan distribusi flora
Malesiana. Menurut keduanya, flora Malesiana terbagi menjadi flora dataran
Sunda, flora dataran Sahul, dan flora di daerah tengah (peralihan) yang sangatkhas
dan endemik.

Flora di dataran Sunda terbagi menjadi tiga macam, yaitu flora endemik seperti
padma raksasa (Rafflesia arnoldii) yang hanya terdapat di wilayah Bengkulu,
Jambi, dan SumateraSelatan, serta bunga anggrek Tien Suharto atau anggrek
Hartinah (Cymbidium hartinahianum) yang hanya ada di wilayah Sumatera Utara.
Selanjutnya flora khas paparan sunda adalah pada bagian pantai timur di dominasi
hutan mangrove dan rawa gambut. Kemudian flora di bagian pantai barat
didominasi oleh meranti-merantian, rawa gambut, kemuning, rotan dan hutan rawa
air tawar.

Gambar 11. Bunga Bangkai


Sumber: kompas.com
b. Flora Peralihan
Flora di daerah peralihan memiliki kemiripan dengan flora di dataran Sunda dan
Sahul. Wilayah yang termasuk di dalamnya adalah wilayah pulau Sulawesi,
Maluku dan Nusa Tenggara. Di pulau Sulawesi setidaknya terdapat
4.222 jenis flora yang memiliki karakteristik yang hampir mirip flora di Flipina,
Maluku, Nusa Tenggara, dan Jawa. Flora di bagian peralihan ini jika terdapat di
pantai akan mirip dengan yang ada di Papua, namun untuk flora yang berada di
gurun sangat mirip dengan yang ada di Kalimantan. Jenis flora endemik di wilayah
ini adalah eboni (Diospyros celebica) atau lebih dikenal dengan kayu besi di pulau
Sulawesi, pohon leda (Eucalyptus deglupta), dan cengkeh (Syzygium
aromaticum).

c. Flora Daratan Sahul


Hutan di dataran Sahul memiliki ciri-ciri yang sama dengan hutan Australia
wilayah utara dengan beribu-ribu jenis tumbuhan yang berdaun lebat dan hijau.
Ketinggian pohon di wilayah ini bisa mencapai 50 meter. Karena lebatnya daun
pohon di hutan sahul membuat sinar matahari tidak menembus tanah, sehingga
kelembapan terjaga dan memiliki ciri ciri air tanah yang baik dan membuat tanah
subur dengan organisme yang ada di dalamnya. Karena hal ini pula terdapat
banyak tumbuhan merambat atauepifit. Spesies endemik di dataran ini antara lain
sagu (Metroxylon sagu), pala (Myristica fragrans), dan matoa (Pometia pinnata).
Selain itu, juga terdapat beberapa jenis tumbuhan seperti pohon besi, cemara,
merbau, dan jati.

Seorang ahli geografi dan botani dari Jerman, Franz Wilhelm Junghuhn,
mengklasifikasikan iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan tumbuhan
yang hidup diiklim tersebut. Klasifikasi ini bisa dijadikan dasar pengelompokan
tumbuhan di Indonesia secara vertikal.

Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, flora di Indonesia dibagi menjadi
beberapa kelompok berikut.

1) Daerah dengan ketinggian 0-650 m merupakan dataran rendah pantai dan


hutan mangrove dengan jenis tanaman pandan, bakau (Rhizophora sp.), kayu
api (Avicennia sp.), bogem (Bruguirea sp.), sagu, dan nipah. Semakin jauh ke
daratan, ditemukan kelapa, kelapa sawit, cokelat, padi, jagung, kapuk (Ceiba
pentandra), dan karet (Hevea brasiliensis).
2) Daerah dengan ketinggian 650-1500 m ditumbuhi tanaman rasamala (Altingia
excelsa), kina (Chinchona officinalis), aren, pinang, kopi, tembakau, dan teh.
3) Daerah dengan ketinggian 1500-2500 m ditumbuhi tanaman cantigi koneng
(Rhododendron album), cemara gunung (Casuarina junghuhniana), anggrek
tanah (Paphiopedilum praestans) di pegunungan Papua, dan berri (Vaccinium
lucidum).
4) Daerah dengan ketinggian di atas 2500 m merupakan daerah pegununganyang
dingin. Di ketinggian ini, ditemukan lumut, liken, dan bunga edelweis
(Anaphalis javanica).
Berikut beberapa contoh jenis flora di Indonesia yang merupakan spesies langka,
diantaranya adalah sebagai berikut.
1) Bunga Bangkai Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) merupakan
tumbuhan endemik dari Sumatera, yang dikenal dengan bunga majemuk
terbesar.
Dinamakan bunga bangkai karena bunga ini mengeluarkan aroma busuk yang
digunakan untuk menarik serangga kumbang atau lalat untuk proses
penyerbukan.
2) Padma Raksasa Padma raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan tumbuhan
parasit yang terkenal karena ukuran bunga yang besar, bahkan merupakanbunga
terbesar di dunia. Bunga ini pertama kali ditemukan pada tahun 1818 dihutan
tropis Bengkulu (Sumatera). Bunga ini terdiri dari 27 spesiesdan dari semua
spesiesnya ditemukan di Asia tenggara.
3) Edelweiss Jawa Edelweiss Jawa (Anaphalis javanica) merupakan tumbuhan
endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi nusantara.
Edelweiss saat ini merupakan salah satu jenis bunga yang sudah sangat langka
keberadaannya.
4) Daun Payung (Johannesteijsmannia altifrons) adalah salah satu tanaman di
Sumatera Utara. Tanaman ini tidak tahan terhadap paparan sinar matahari
langsung sehingga tanaman ini sering ditemukan tumbuh di antara pepohonan
lebat. Keberadaan tanaman ini semakin berkurang karena banyaknya kebakaran
hutan sehingga pohon tempatnya berlindung juga berkurang.
5) Ulin (Eusideroxylon zwageri) adalah sejenis pohon besar yang sering disebut
dengan pohon besi dan merupakan tumbuhan khas dari Kalimantan. Ulin
termasuk jenis pohon besar yang cukup sulit untuk diperkembangbiakkan
sehingga populasinya menurun.

Bunga Bangkai Bunga Padma Bunga Edelweis

Kayu Ulin Bunga Payung


Gambar 12. Aneka flora langka Indonesia
Sumber: id.search.yahoo.com

2. Penyebaran Fauna di Indonesia


Berdasarkan letak geografinya wilayah Indonesia dilewati oleh dua garis khayal, yaitu Garis
Wallace dan Garis Weber. Kedua garis khayal ini menyebabkan terjadinya perbedaan
persebaran hewan (fauna) Indonesia. Penyebaran fauna di Indonesia dipengaruhi oleh aspek
geografi dan peristiwa geologi benua Asia dan Australia. Para pakar zoology berpendapat
bahwa tipe fauna di kawasan Indonesia bagian barat mirip dengan fauna di Asia Tenggara
(oriental), sedangkan fauna di kawasan Indonesia bagian timur mirip dengan fauna di
benua Australia (australis).
Daerah persebaran fauna di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu kawasan
Indonesia bagian barat, kawasan peralihan (Wallacea), dan kawasan Indonesia bagiantimur.

Gambar 13. Peta persebaran fauna di Indonesia


Sumber: rumusguru.com

a. Daerah Sebelah Barat Garis Wallace


Kawasan Indonesia yang termasu ke dalam daerah sebelah Barat garis Wallace,
meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Kawasan ini dibatasi oleh garis
imajiner Wallace yang terletak di antara Kalimantan dengan Sulawesi dan antara Bali
dengan Lombok.Meskipun jarak antara Bali dan Lombok sangat dekat, namun jenis
fauna yang hidup di kedua pulau tersebut berbeda. Garis Wallace dikemukakan oleh
Alfred Russel Wallace (ahli zoologi berkebangsaan inggris) pada abad ke-19. Beberapa
jenis fauna kawasan Indonesia bagian barat yang juga menjadi spesies endemikantara
lain harimau (Panthera tigris), macan tutul atau leopard (Panthera pardus), gajah
(Elephas maximus), badak jawa (Rhinoceros sondaicus), banteng (Bos sondaicus),
orang utan (Pongo pygmaeus), wauwau (Hylobates lar), lutung (Presbytis cristata),
merak hijau (Pavo muticus), dan burungjalak bali (Leucopsar rothschildi). Fauna di
wilayah ini dikenal juga dengan tipe oriental yang bercirikan hewan menyusui
berukuran besar, berbagai macam kera dan ikan air tawar.

Gambar 14. Fauna khas Indonesia Bagian Barat


Sumber: juraganles.com
b. Daerah Sebelah Timur garis Wallace
Wilayah Indonesia yang ada di sebelah Tmur Garis Wallace memiliki berbagai jenis
fauna Australia, yaitu berbagai jenis burung dengan warna bulu yang mencolok,
misalnya kasuari, cendrawasih, kakatua, nuri dan parkit. Ada pula merpati berjambul
dan beberapa jenis hewan berkantung dan walabi.

Gambar 15. Fauna khas Indonesia Bagian TimurSumber :


kumpulanbagianpenting.blogspot.com

c. Daerah Peralihan
Daerah peralihan adalah daerah di antar Garis Wallacs dan Weber. Disebut juga
wilayah Wallace. Semakin ke Timur dari Garis Wallace, jumlah fauna oriental semakin
berkurang. Sebaliknya semakian ke barat dari Garis Weber, Fauna Australia semalin
berkurang. Dengan demikian, marsupiaiia dapat ditemukan di daerah Wallace dan
butung pelatuk oriental juga dapat dijumpai di sebelah timur Wallace.

Gambar 16, Fauna peralihan


Sumber: commons.wikimedia.org
Perhatikan fauna yang ada di Bali dan di Lombok. Kedua pulau ini hanya
dipisahkanoleh selat yang hanya berjarak sekitar 30 km, tetapi faunanya berbeda jauh.
Di baliditemukan hewan Oriental bajing dan harimau, tetapi hewan ini tidak
menyebarke Lombok. Sementara itu, di Lombok ditemukan burung pemakan madu
yang tidak ditemukan di bali (fauna Australian). Hal serupa terjadi di Sulawesi dan
Kalimantan. Di Sulawesi ditemukan hewan Australian Opoom dan burung kakaktua
(fauna Australian), namun kedua hewan tersebut tidak ditemukan di Kalimantan.

Terlepas dari tipe asiatis, tipe australian maupun peralihan, berapa hewan tersebut
adalah hewan khas Indonesia. Hewan yang terancam punah adalah hewan asli Indonesia
adalah orang utan (endemik di Sumatera dan Kalimantan), komodo (endemik Pulau
Komodo), badak cula atu (endemik ujng Kulon Jawa barat) dan Anoa (endemik
Sulawesi).

3. Rangkuman

1. Keanekaragaman tumbuhan (flora) di Indonesia dikelompokkan menajdi tiga


kelompok, yaitu keanekaragaman datran sunda, peralihan dan dataran sahul.
Keanekaragaman Flora Indonesia juga dibagi berdasarkan ketinggian dari atas
permukaan laut atau secara vertikal.
2. Persebaran fauna (hewan) di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu persebaranfauna di
kawasan Indonesia Bagian Barat, persebaran Indonesia Bagian Timur dan pesebaran
peralihan. Masing-masing kawasan mempunyai ciri khas yang berbeda.

4. Latihan Soal

1. Tentukan zona persebaran fauna di Indonesia yang ditunjuk serta garis yang
memisahkannya!
2. Perhatikan peta persebaran fauna di Indonesia berikut!

Identifikasilah karakteristik fauna (jenis hewan dan ciri-ciri) yang mendominasi


di ketiga zona di atas dan tuliskan dalam bentuk tabel!

3. Perhatikan gambar peta dibawah in!

Identifikasilah 4 daerah/negara yang termasuk dalam persebaran flora malesiana!

5. Refleksi
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 3, berikut
diberikan Tabel untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian
pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada materi ini!
Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Dapatkah kalian menentukan 3 daerah persebaran fauna di
Indonesia yang di lalui garis Wallace dan garis Weber
melalui
pengamatan melalui media VR?
2. Dapatkah kalian mengidentifikasi 3 karakteristik fauna di
Indonesia yang di lalui garis Wallace dan garis Weber melalui
pengamatan dengan media VR?
3. Dapatkah kalian mengidentifikasi faktor-faktor apa yang
mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia.

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah
kembali materi tersebut dalam Buku Paket dan pelajari ulang kegiatan belajar 2
yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat.
Jangan putus asa untuk mengulang lagi!
B. MEDIA PEMBELAJARAN

• Judul Materi : Penyebaran Flora dan Fauna Indonesia

• Tujuan Pembelajaran 3 : Peserta didik dapat mengindentifikasi Penyebaran Flora dan


Fauna Indonesia
• Media :
- Video stimulus https://youtube.com/shorts/Q2340fS5OrA?feature=share
- Video referensi pembelajaran tentang persebaran flora dan fauna di
Indonesia https://youtu.be/v9XqIMJLxV8

- Aplikasi Animal of Nusantara (dari Google Playstore) dengan menggunakan alat


Virtual Reality (VR)
Alat Virtual Reality (VR)

- PPT:
https://docs.google.com/presentation/d/1S_FlcuUqhysFOc0iNeu8-
Jn7seKtT6Vyqhya_vDCFV0/edit?usp=sharing
C. LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) TP 3

Nama Sekolah : SMA Kristen YSKI


Mata Pelajaran : Biologi
Fase/Kelas/ Semester : 10 / 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Materi : Penyebaran Flora dan Fauna Indonesia

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat mengindentifikasi Penyebaran Flora dan Fauna Indonesia

B. Alat dan Bahan


1. Gadget (HP Android)
2. Alat Virtual Reality (VR)
3. Aplikasi Animal of Nusantara (dari Google Playstore)
4. Kertas HVS (per kelompok)
5. Alat tulis (Spidol warna-warni)
6. Isolasi

B. Langkah Pembelajaran
1. Simaklah video berikut : https://youtube.com/shorts/Q2340fS5OrA?
feature=share Kemudian jawablah pertanyaan berikut:
- Hewan apa saja yang kalian jumpai pada video tersebut?
- Ada yang tahu hewan-hewan tersebut berasal dari daerah mana saja?
2. Untuk menjawab pertanyaan kedua, silahkan masuk ke aplikasi Animal of Nusantara
lewat gadget perwakilan kelompok masing-masing dan memasukkan gadget tersebut
ke alat Virtual Reality (VR).
3. Pilih 1 kawasan yang berbeda dengan kelompok lain. Amati dan deskripsikan 3
fauna dari kawasan tersebut beserta dengan ciri-cirinya.
4. Tulislah hasil pengamatan dengan media VR tersebut pada kertas HVS yang
telah disediakan dalam bentuk tabel dan dihias semenarik mungkin.

Format Tabel Hasil Pengamatan:


Kawasan Nama Fauna Deskripsi / Ciri-ciri yang dimiliki
Persebaran
1.

2.

3.
5. Tempelkan kertas HVS pada papan tulis, sehingga anggota kelompok lain dapat
melihat hasil identifikasi fauna dari kawasan lain.
6. Bandingkan ciri-ciri yang dimiliki oleh masing-masing kawasan persebaran
tersebut, kemudian diskusikan bersama teman 1 kelompok tentang faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia.
7. Presentasikan hasil diskusi per kelompok di depan kelas dan siswa lain
dipersilahkan menanggapi presentasi.
8. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan tentang materi penyebaran flora dan fauna.

Refleksi Pembelajaran Hari ini:


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Dapatkah kalian menentukan 3 daerah persebaran fauna di
Indonesia yang di lalui garis Wallace dan garis Weber melalui
pengamatan melalui media VR?
2. Dapatkah kalian mengidentifikasi 3 karakteristik fauna di Indonesia
yang di lalui garis Wallace dan garis Weber melalui pengamatan
dengan media VR?
3. Dapatkah kalian mengidentifikasi faktor-faktor apa yang
mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia.
D. ASESMEN
1. INSTRUMEN DIAGNOSTIK
a) Asesmen Diagnosis Non Kognitif

Teknik pelaksanaan Tertulis atau Lisan

Tempat dan waktu pelaksanaan Di dalam kelas selama proses pembelajaran

Daftar pertanyaan 1. Apa yang kamu rasakan saat ini?


2. Apakah kalian senang belajar Biologi?
3. Apa harapan mu setelah mempelajari bab ini?
4. Pilih salah satu kegiatan yang paling sering kalian
lakukan pada saat kalian sedang menunggu dalam
antrian yang cukup lama, apakah membaca buku,
bermain medsos di Hp, mendengarkan music atau
berjalan (kegiatan fisik lainnya)?

Rencana tindak lanjut 1. Memberi apresiasi bagi yang memiliki emosi positif.
2. Berdiskusi lebih lanjut bagi peserta didik yang
memiliki emosi negatif.
3. Berdiskusi dengan walikelas, BK dan orang tua jika
diperlukan.
4. Melanjukan asesmen diagnosis secara berkala di
setiap proses pembelajaran.
5. Membuat rencana pembelajaran yang sesuai dengan
karakter cara belajar siswa (audio, visual dan
kinestetik)

b) Asesmen Diagnosis Kognitif

Teknik pelaksanaan Tertulis

Tempat dan waktu pelaksanaan Di dalam kelas dan sebelum satu topik (Capaian
Pembelajaran) dibahas.

Topik yang perlu dikuasai 1. Ruang lingkup Biologi


peserta didik 2. Struktur organisasi kehidupan

Pengetahuan dan keterampilan 1. Mengerti urutan struktur organisasi kehidupan


dasar yang perlu dikuasai dari dimulai dari sel- jaringan – organ – sistem organ –
jenjang sebelumnya.
organisme – populasi – komunitas – ekosistem –
Bioma – Biosfer.
2. Mengenal dengan baik hewan dan tumbuhan yang ada
di sekitar.
Daftar pertanyaan Pertanyaan materi dasar:
1. Sebut dan jelaskan urutan struktur organisasi
kehidupan?
2. Dapat menyebutkan hewan dan tumbuhan yang ada
di sekitar lingkungan sekolah!

Pertanyaan sesuai topik pembelajaran:


1. Peserta didik diminta untuk melihat wajah teman
sebangkunya, atau melihat wajah keluarganya,
mengapa berbeda?
2. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati?
3. Apa yang dimaksud Klasifikasi makhluk hidup?
4. Apa manfaat kita mempelajari klasifikasi mahkluk
hidup?

Pertanyaan lanjutan setelah topik pembelajaran selesai:


1. Apa yang terjadi jika kita tidak bisa menjaga
keanekaragaman hayati?
2. Apa yang terjadi jika kita tidak belajar klasifikasi
makhluk hidup?

Rencana Tindak Lanjut 1. Melakukan penilaian terhadap jawaban siswa.


2. Siswa dikelompokkan ke dalam tiga kelompok (rata-
rata, di bawah rata-rata dan di atas rata-rata).
3. Siswa di bawah rata-rata diberikan pemahaman
mendasar oleh guru melalui apersepsi.
4. Siswa rata-rata dapat masuk ke materi langsung.
5. Siswa cerdas istimewa diberi pengayaan dengan soal
HOTS.
6. Melanjukan asesmen diagnosis secara berkala di
setiap proses pembelajaran.
2. INSTRUMEN FORMATIF
Pertemuan Ketiga
1. Apa faktor yang mempengaruhi persebaran fauna di Indonesia?
2. Apa yang dimaksud dengan persebaran fauna tipe asiatis?
3. Apa yang dimaksud dengan persebaran fauna tipe peralihan?
4. Apa yang dimaksud dengan persebaran fauna tipe australis?
5. Sebutkan contoh fauna tipe asiatis dan australis!

Rubrik Penilaian
No.Soal Kunci Jawaban Skor
1 Ada tiga faktor yang mempengaruhi persebaran Jika 1 benar, skornya 2
fauna di Indonesia, yakni: Jika 2 benar, skornya 4
- Faktor iklim Jika 3 benar, skornya 6
Unsur iklim yang berpengaruh adalah suhu,
kelembapan udara, angin, curah hujan, dan
sinar matahari.
- Faktor topografi
Unsur topografi yang berpengaruh adalah
lokasi, yaitu tinggi rendahnya suatu tempat.
- Faktor biotik
Unsur biotik yang berpengaruh adalah
manusia, hewan, dan tumbuhan. Misalnya,
tumbuhan sebagai sumber makanan hewan.
2 Fauna tipe asiatis yakni fauna yang ada di Jika benar, skornya 2
Indonesia bagian barat yang meliputi Pulau
Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali, hingga Pulau
Kalimantan.
Ciri-ciri fauna yang terdapat di wilayah ini
cenderung dipengaruhi oleh corak Asia atau
Asiatis, teman-teman. Seperti banyak binatang
menyusui, ikan tawar, burung yang tidak banyak
warna, hingga tidak terdapat binatang berkantung.
3 Fauna tipe peralihan yakni fauna yang ada di Jika benar, skornya 2
Indonesia bagian tengah meliputi Sulawesi,
Maluku, dan Nusa Tenggara. Fauna yang ada di
peralihan ini umumnya merupakan fauna
campuran antara tipe Asia dan Australis. Fauna
tipe ini hanya terdapat di satu wilayah saja dan
termasuk sangat langka bahkan terancam punah.
4 Wilayah fauna tipe australis meliputi wilayah Papua Jika benar, skornya 2
dan pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya.
Dinamakan fauna tipe australis karena fauna di
wilayah ini memiliki kemiripan dengan fauna yang
ditemukan di Benua Australia.
Ciri-ciri fauna tipe australis ini seperti mamalia
bertubuh kecil, burung dengan warna bulu menawan,
dan banyak binatang berkantong dan bertanduk.
5 Jenis-jenis fauna tipe asiatis, antara lain: Jika menyebutkan 4 hewan
- Mamalia: harimau, gajah, badak bercula satu, masing-masing pada tiap
rusa, banteng, kerbau, monyet, orang utan, tipe, skornya 8
babi hutan, lantak, kijang, kancil, dan kukang.
- Reptil: ular, buaya, kadal, bunglon, tokek, dan
biawak.
- Burung: elang, jalak, merak, kutilang, burung
hantu.
- Berbagai macam unggas, serangga,
serta berbagai macam ikan tawar dan
pesut.
Jenis-jenis fauna tipe australis, antara lain:
- Mamalia: kanguru, wallaby, nokdiak,
opossum layang, kuskus.
- Reptil: buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-
kura.
- Burung: nuri raja, cendrawasih,
kasuari, kakatua.
- Berbagai amfibi, ikan, dan serangga.

Jika jawaban benar mendapatkan skor 20 masing- masing nomer.


Nilai = jumlah skor X 5 = 100
PENILAIAN KETERAMPILAN
Nama Sekolah : SMA Kristen YSKI
Mata Pelajaran : Biologi
Fase/Kelas / Semester :
E/10/01
Materi Pokok : Keanekaragaman Hayati

Menyajikan Skor
NamaPesertaD Mengamati
No data maksimal Skor Nilai
idik
1 2 3 4 1 2 3 4
1 8
Rubrik Penilaian
Keterampilan Mengamati : menggunakan lebih dari satu macam indera dalam melakukan
pengamatan.
 Skala 1 = apabila tidak menggunakan indera dalam melakukan pengamatan
 Skala 2 = apabila hanya menggunakan satu macam indera dalam melakukan pengamatan
 Skala 3 = apabila menggunakan dua macam indera (penglihatan dan peraba ) dalam
melakukan pengamatan
 Skala 4 = apabila menggunakan lebih dari dua macam indera dalam pengamatan
Keterampilan Menyajikan data : mengelompokan objek pengamatan menjadi keanekargaman
gen,jenis dan ekosistem.
 Skala 1 = apabila data yang disajikan hanya 1 objek yang benar
 Skala 2 = apabila data yang disajikan hanya 2 objek yang benar
 Skala 3 = apabila data yang disajikan semua benar
 Skala 4 = apabila data yang disajikan semua benar dan penampilan kertas presentasi nya
bagus menarik.

Nilai = Jumlah skor/Skormaksimal x 100

AcuanPenilaian
80 – 90 : SangatTerampil
70 – 79 : Terampil
60 – 69 : Cukupterampil
< 60 : Kurangterampil
E. GLOSARIUM
Flora : Segala jenis tumbuhan serta tanaman yang ada di muka bumi.
Fauna : Segala jenis hewan yang hidup di muka bumi.
Garis Wallacea : Garis khayal yang membatasi penyebaran fauna Oriental atau Asiatis.
Garis Weber : Garis Weber sendiri merupakan garis khayal yang menunjukkan
kesetimbangan fauna Asiatis dan Australis.

F. DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. 2008. Biologi Ed. 9. Jakarta: Erlangga.

Faidah Rahmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati. 2009. "Biologi untuk SMA/MA Kelas XI
Program MIPA. Jakarta .CV.Ricardo.

Irningtyas, 2018, Biologi SMA kelas X, Jakarta: Erlangga.

Nurhayati, Nunung dan Resti Wijayanti, 2017, Biologi SMA kelas X, Bandung:YRama
Yudha.

Pustaka Gama, Tim, Kamus Lengkap Biologi.


KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BIOLOGI

PERUBAHAN DAN PELESTARIAN


LINGKUNGAN HIDUP

I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Sekolah
Nama Penyusun Kurnia Widi P. S.Si
Sekolah SMA Kristen YSKI
Tahun Pelajaran 2022/2023
Jenjang SMA
Fase/Kelas E / X (Sepuluh)
Alokasi waktu (menit) 6 x 45 menit
B. Kompetensi Awal Peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional
atau global dalam bentuk projek sederhana yang diarahkan
pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan..
C. Profil Pelajar Pancasila  Bergotong-royong dengan berkolaborasi bersama teman
sekelompok untuk menyelesaikan tugas kelompok dengan
baik.
 Bernalar kritis dalam merefleksi pemikiran dan proses
berpikir dalam mengambilan keputusan.
 Kreatif, memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan.
Value YSKI: Caring
“Dengan hikmat TUHAN telah meletakkan dasar bumi,
dengan pengertian ditetapkan-Nya langit, dengan
pengetahuan-Nya air samudera raya berpencaran dan awan
menitikkan embun. Hai anakku, janganlah pertimbangan dan
kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu”
(Amsal 3:19-22)
D. Sarana dan Prasarana Ruang kelas, LCD, laptop, koneksi internet, bahan ajar,
lembar kerja, video peristiwa perubahan lingkungan, PPT,
buku acuan
pembelajaran.
E. Target Peserta Didik 7 rombel (7 x ± 21 Peserta didik)
F. Jumlah Peserta Didik 148 peserta didik
G. Moda Pembelajaran Tatap Muka (TM)
H. Model Pembelajaran Project Based Learning

II. KOMPONEN INTI

1. Capaian Pembelajaran

Elemen Capaian Pembelajaran (CP)


Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan
Pemahaman Biologi solusi atas permasalahan-permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional
atau global terkait pemahaman keanekaragaman makhluk hidup dan
peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi biologi,
komponen ekosistem dan interaksi antar komponen serta
perubahan lingkungan.

2. Tujuan Pembelajaran
10.18 Menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan yang ada di sekitarnya dengan
melakukan proyek sederhana.

3. Asesmen
Dilaksanakan dalam 3 (tiga) prosedur/kegiatan dengan penjelasan berikut :

Diagnostik Formatif Sumatif


Asesmen diagnostik terdiri dari Asesmen formatif Asesmen sumatif
diagnostik non kognitif dan dilaksanakan pada setiap dilaksanakan pada akhir
diagnostik kognitif yang akhir pertemuan sebagai materi Perubahan dan
keduanya dilaksanakan pada post test Pelestarian Lingkungan
awal pembelajaran (asesmen (asesmen terlampir) Hidup (asesmen
terlampir) terlampir)

1) Instrumen Asesmen
 Asesmen Ketrampilan (Lembar Pengamatan)
 Rubrik tes tertulis (Pilihan ganda dan Uraian)
 Rubrik Penilaian karakter profil Pelajar Pancasila

2) Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


Mampu menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan yang ada disekitarnya
dengan proyek sederhana.
4. Pertanyaan Pemantik
 Pernahkah kalian berpikir apa yang akan terjadi apabila kerusakan lingkungan tetap dibiarkan?
 Siapakah yang bertanggungjawab terhadap kondisi tersebut?

5. Pemahaman Bermakna
 Peserta didik dapat memahami bahwa terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk
mengatasi kerusakan lingkungan. Dengan metode yang tepat serta dilakukan secara konsisten
maka lingkungan sekitar dapat pulih kembali.

6. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke – 1 : 2 x 45 menit
Tujuan Pembelajaran : Menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan yang ada di
sekitarnya dengan melakukan proyek sederhana.

Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Peserta didik Model/ Waktu

Awal  Guru memberikan salam dan  Peserta didik 10


berdoa bersama menjawab salam dan Menit
 Guru mengecek berdoa bersama
kehadiran peserta didik,  Peserta didik
mengkondisikan kelas dan menjawab pertanyaan
pembiasaan guru
Apersepsi
 Peserta didik diminta untuk
mengerjakan quizizz dengan
link berikut ini:
https://quizizz.com/admin/qui
z/63b61f47980122001ec0cb4
5?source=quiz_share

 Guru memberikan pemahaman


atau gambaran materi yang
akan dibahas
Pemberian Acuan
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaraan
 Guru memberikan
pemahaman bahwa pertemuan
kali ini akan fokus untuk
menciptakan karya (diluar
bioteknologi) untuk mengatasi
kerusakan lingkungan. Karya
dapat ditampilkan dalam
bentuk poster, infografis,
video dan lainnya.
Inti  Guru membagi peserta didik  Peserta didik Project Based
dalam beberapa kelompok. menyimak video Learning
 Guru memberikan stimulus pembelajaran dari 60 menit
video pembelajaran: guru sebagai stimulus
- Video Sampah Masker
Menumpuk di Lautan:
https://youtu.be/DzLPIrdfv
ik
- Video limbah plastik dapat
membunuh Penyu laut:
https://youtu.be/EAa tw8
Q_U
 Guru membagikan LKPD
kepada perserta didik.

Model PJBL
1. Penentuan Pertanyaan
Mendasar
 Guru menanyakan tentang  Peserta didik
faktor apa saja yang bisa menjawab pertanyaan
menyebabkan perubahan dari guru sesuai
lingkungan dan solusi apa dengan pemahaman
saja yang bisa dilakukan oleh dasar yang dimiliki
peserta didik dalam rangka serta menuliskannya
melestarikan lingkungan di LKPD.
pada LKPD yang dibagikan.
 Guru menjelaskan tentang
penugasan proyek dengan
menciptakan karya (diluar
bioteknologi) untuk
mengatasi kerusakan
lingkungan. Karya dapat
ditampilkan dalam bentuk
poster, infografis, video dan
lainnya.

2. Menyusun Perencanaan
Proyek
 Guru menjelaskan tentang  Peserta didik
kerangka proyek yang harus memperhatikan
dibuat yaitu berupa penjelasan dari guru
pembuatan karya yang dapat  Peserta didik sudah
ditampilkan dalam bentuk terbagi dalam
poster, infografis, video dan beberapa kelompok
lainnya.  Peserta didik
menyusun rencana
 Guru memastikan peserta pembuatan proyek
didik dalam kelompok untuk pemecahan masalah
memilih dan mengetahui meliputi pembagian
prosedur pembuatan tugas, persiapan alat,
proyek/produk yang akan bahan, media, sumber
dihasilkan pada LKPD yang yang dibutuhkan pada
sudah dibagikan. LKPD yang sudah
 Guru mengecek hasil diskusi dibagikan guru.
kelompok yang dituliskan  Peserta didik
dalam LKPD berdiskusi dengan
 Guru dan peserta didik sama- teman satu kelompok
sama memberikan masukan untuk menentukan
terhadap solusi yang aksi yang bisa
dipaparkan untuk dilakukan sebagai
menanggulangi upaya pelestarian
permasalahan lingkungan lingkungan hidup.

3. Menyusun Jadwal  Peserta didik


 Guru dan peserta didik menyusun jadwal
membuat kesepakatan penyelesaian proyek
tentang jadwal pembuatan dengan
proyek (tahapan-tahapan dan memperhatikan batas
pengumpulan). waktu yang telah
ditentukan bersama.
Penutup  Guru menyampaikan rencana  Peserta didik bersama 20 menit
pembelajaran selanjutnya dengan guru
dan menyampaikan bahwa menyimpulkan
hasil karya kelompok akan pembelajaran hari ini
dipresentasikan pada  Peserta didik
pertemuan berikutnya. memperhatikan guru
 Resume: Guru membimbing dalam menyampaikan
peserta didik membuat rencana pembelajaran
kesimpulan tentang berikutnya
pembelajaran hari ini  Berdoa bersama dan
 Refleksi: Memberikan memberikan salam
kesempatan kepada peserta penutup kepada guru
didik untuk merefleksi
pembelajaran pada hari ini,
supaya terjadi evaluasi dan
untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di pertemuan
selanjutnya.
 Menutup KBM dengan
berdoa
 Memberikan salam penutup
Pertemuan Ke – 2 : 2 x 45 menit
Tujuan Pembelajaran : Menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan yang ada
di sekitarnya dengan melakukan proyek sederhana.

Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Peserta didik Model/ Waktu

Awal  Guru memberikan salam dan  Peserta didik 10


berdoa bersama menjawab salam dan Menit
 Guru mengecek berdoa bersama
kehadiran peserta didik,  Peserta didik
mengkondisikan kelas dan menjawab pertanyaan
pembiasaan guru
Apersepsi
 Guru menanyakan kepada
peserta didik tentang progress
karya Peserta didik yang
sudah dibuat
Pemberian Acuan
 Guru meminta peserta didik
menyiapkan hasil karyanya
dalam bentuk poster,
infografis, video dan lainnya.

Inti 4. Pelaksanaan dan Monitoring Project Based


Kegiatan Learning
 Guru memantau keaktifan  Peserta didik duduk 60 menit
peserta didik selama berdasarkan
penyelesaian proyek pembagian
 Guru memantau realisasi kelompoknya
perkembangan dan  Peserta didik
membimbing peserta didik menyelesaikan
jika mengalami kesulitan proyek yaitu karya
yang ditampilkan
dalam bentuk poster,
infografis, video dan
lainnya.

5. Menguji Hasil  Peserta didik


 Guru meminta masing- mempresentasikan
masing kelompok untuk karya yang dibuat di
mempresentasikan/menampil depan kelas dan
kan hasil karya yang telah ditanggapi oleh
dibuat peserta didik yang
lain
 Guru membuat catatan
terhadap proyek yang
ditampilkan
 Guru memberi umpan balik
pada tiap kelompok
 Guru menilai penyajian tiap
kelompok

6. Mengevaluasi Pengalaman
 Melakukan refleksi terhadap  Peserta didik bersama
aktivitas dan hasil proyek dengan guru
yang sudah dijalankan melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan
hasil proyek yang
sudah dijalankan
Penutup  Resume: Guru membimbing  Peserta didik bersama 20 menit
peserta didik membuat dengan guru
kesimpulan tentang upaya menyimpulkan
pelestarian lingkungan hidup tentang upaya
 Refleksi: Memberikan pelestarian
kesempatan kepada peserta lingkungan hidup
didik untuk merefleksi  Peserta didik bersama
pembelajaran pada hari ini, dengan guru
supaya terjadi evaluasi dan merefleksikan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada
pembelajaran di pertemuan hari ini
selanjutnya.  Peserta didik
 Guru memberikan contoh melakukan
pembiasaan positif kesadaran pembiasaan positif
terhadap pentingnya menjaga kesadaran terhadap
kelestarian lingkungan hidup pentingnya menjaga
 Guru menyampaikan rencana kelestarian
pembelajaran selanjutnya. lingkungan hidup
 Guru memberikan evaluasi  Peserta didik
kepada peserta didik pada memperhatikan
pertemuan berikutnya evaluasi dari guru
 Menutup KBM dengan  Peserta didik
berdoa memperhatikan guru
 Memberikan salam penutup dalam penyampaian
rencana pembelajaran
berikutnya
 Berdoa bersama dan
memberikan salam
penutup kepada guru
7. Refleksi Pendidik dan Peserta
Didik Tabel Refleksi Peserta Didik

No. Pertanyaan Ya Tidak


1 Peserta didik mampu membuat perencanaan solusi yang tepat untuk
mengatasi permasalahan lingkungan.
2 Peserta didik mampu menciptakan solusi untuk mengatasi
permasalahan lingkungan
3 Peserta didik mampu mengkomunikasikan solusi untuk mengatasi
permasalahan lingkungan

Tabel Refleksi Diri Guru

No. Pertanyaan Ya Tidak


1 Kegiatan pembelajaran berjalan sesuai waktu yang telah
ditentukan
2 Metode atau model yang digunakan pada proses pembelajara
sudah sesuai dengan topik
3 Tujuan pembelajaran tercapai
4 Terdapat tantangan dalam melaksanakan proses pembelajaran
(jika ada silahkan dijabarkan)
a……………………………………………………………………………
…………………..
b………………………………………………………………………
………………………..
c…………………………………………………………………………
……………………...
5 Peserta didik merasa senang dan nyaman dalam mengikuti
pembelajaran (uraikan alasannya baik jawabannya Ya atau
Tidak)
a………………………………………………………………………
……………………
b………………………………………………………………………
……………………

Tindak Lanjut Refleksi


Bapak/Ibu dapat menggunakan hasil refleksi dari guru maupun peserta didik untuk
memperbaiki proses pembelajaran berikutnya.

Mengetahui, Semarang, Juni 2022


Kepala SMA Kristen YSKI Guru Mata Pelajaran Biologi

Drs. Haryono, MM Kurnia Widi P., S.Si


NIP. - NIP. -
Modul Biologi Kelas X. KD 3.11

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 1


Modul Biologi

PERUBAHAN LINGKUNGAN
MAPEL BIOLOGI
KELAS X

PENYUSUN
Khoirul Huda, S.Pd.,
M.Pd SMA Negeri 1
Lamongan

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 2


Modul Biologi

DAFTAR ISI

PENYUSUN..................................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 3
GLOSARIUM................................................................................................................................................... 4
PETA KONSEP............................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN........................................................................................................................................... 6
A. Identitas Modul..............................................................................................................6
B. Kompetensi Dasar..........................................................................................................6
C. Deskripsi Singkat Materi...............................................................................................6
D. Petunjuk Penggunaan Modul.........................................................................................7
E. Materi Pembelajaran......................................................................................................7
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1.............................................................................................................. 8
Perubahan Lingkungan.............................................................................................................................8
A. Tujuan Pembelajaran......................................................................................................8
B. Uraian Materi.................................................................................................................8
C. Rangkuman..................................................................................................................14
D. Penugasan.....................................................................................................................15
E. Latihan Soal.................................................................................................................15
F. Penilaian Diri...............................................................................................................17
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2............................................................................................................18
Mengatasi Masalah Lingkungan.........................................................................................................18
A. Tujuan Pembelajaran....................................................................................................18
B. Uraian Materi...............................................................................................................18
C. Rangkuman..................................................................................................................22
D. Latihan Soal.................................................................................................................22
E. Penilaian Diri...............................................................................................................24
EVALUASI..................................................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................... 28

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 3


Modul Biologi

GLOSARIUM

Abiotik : Komponen ekosistem dari benda mati.


Biotik : Komponen ekosistem dari mahluk hidup.
Biodegradable : Bahan pencemar yang dapat terdegradasi atau teruraikan.
B3 : Limbah dari bahan berbahaya dan beracun, misalnya merkuri,
timbal.
CFC : Chloro Fluoro Carbon, atau sering disebut gas freon yang
berasal dari kebocoran mesin pendingin ruangan, kulkas, AC
mobil.
Daya lenting : Kemampuan lingkungan untuk pulih kembali ke keadaan
seimbang.
E-waste : Limbah dari peralatan listrik dan elektronik.
Daya dukung : Kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan.
DDT : Dikloro Difenil Trikloroetana, pestisida yang sering digunakan
oleh petani untuk memberantas hama tanaman.
Global warming : Pemanasan global akibat.
Insenerator : Tempat pembakaran akhir sampah dengan suhu yang sangat
tinggi sehingga tidak membuang asap.
Konservasi : Usaha untuk melindungi, mengatur, dan memperbaharui
sumber daya alam.
Mikroorganisme : Mahluk hidup renik yang tidak dapat dilihat tanpa bantuan
mikroskop.
Pencemaran : Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,
dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
Reuse : Pemanfaat kembali limbah.
Recycle : Mendaur ulang limbah.
Vulkanik : Aktifitas gunung berapi

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 4


Modul Biologi

PETA KONSEP

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 5


Modul Biologi

PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas X
Alokasi Waktu : 6 JP
Judul Modul : Perubahan lingkungan

B. Kompetensi Dasar
3.11 Menganalisis data perubahan lingkungan, penyebab, dan dampaknya bagi
kehidupan.
4.11 Merumuskan gagasan pemecahan masalah perubahan lingkungan yang terjadi
di lingkungan sekitar.

C. Deskripsi Singkat Materi


Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian memperhatikan gambar kejadian
yang sering menimpa lingkungan.

Bila di suatu lingkungan mengalami kejadian seperti gambar berikut, Apa yang
menjadi penyebabnya?

Apakah di sekitar tempat tinggal kalian juga mengalami perubahan lingkungan seperti
pada gambar tersebut?

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 6


Modul Biologi

Permasalahan lingkungan selalu ada sepanjang umur manusia karena manusia sering tidak
bijak dalam memanfaatkan alam sehingga lingkungan mengalami perubahan yang tidak
sesuai peruntukannya. Isu global lingkungan saat ini antara lain global warming
menyebabkan beberapa dampak yang sekarang sudah dirasakan, antara lain kenaikan suhu
rata-rata atmosfir dan naiknya permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub.

Untuk menjelaskan konsep perubahan lingkungan, modul ini akan membahas tentang
perubahan lingkungan, penyebab perubahan lingkunan dan dampak perubahan
lingkungan tersebut bagi manusia. Sebelum mempelajari materi ini, pemahaman
tentang ekosistem sangat diperlukan. Untuk menyelesaikan pembelajaran pada modul
ini, anda akan melalui dua kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan pembelajaran 1 dan
kegiatan pembelajaran 2.

D. Petunjuk Penggunaan Modul


Supaya anda berhasil mencapai kompetensi dalam mempelajari modul ini maka ikuti
petunjuk-petunjuk berikut:
a. Bacalah modul ini secara berurutan dan pahami isinya.
b. Anda dapat mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan.
Jangan memaksakan diri sebelum benar-benar menguasai bagian demi bagian
dalam modul ini, karena masing-masing saling berkaitan.
c. Laksanakan semua tugas-tugas yang ada dalam modul ini agar kompetensi anda
berkembang sesuai kompetensi yang diharapkan.
d. Setiap mempelajari materi, anda harus mulai dari menguasai pengetahuan
pendukung (uraian materi) melaksanakan tugas-tugas, mengerjakan lembar
latihan.
e. Dalam mengerjakan lembar latihan, Anda jangan melihat kunci jawaban terlebih
dahulu sebelum anda menyelesaikan lembar latihan.
f. Laksanakan lembar kerja untuk pembentukan keterampilan sampai Anda benar-
benar terampil sesuai kompetensi.
g. Konsultasikan dengan guru apabila Anda mendapat kesulitan dalam mempelajari
modul ini.

E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian
materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama :
- Perubahan lingkungan
- Pencemaran lingkungan
- Jenis-jenis limbah dan dampaknya
Kedua :
- Upaya mengatasi masalah lingkungan

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 7


Modul Biologi

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Perubahan Lingkungan

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian dapat:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan.
2. Menganalisis dampak perubahan lingkungan.

B. Uraian Materi
1. Perubahan Lingkungan
Lingkungan hidup dapat diartikan sebagai lingkungan fisik yang mendukung
kehidupan serta proses-proses yang terlibat dalam aliran energi dan siklus
materi. Karenanya keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung
apabila komponen yang terlibat dalam interaksi dapat berperan sesuai kondisi
keseimbangan serta berlangsungnya aliran energi dan siklus biogeokimia.

Keseimbangan lingkungan dapat terganggu jika terjadi perubahan berupa


pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang
dapat menyebabkan putusnya rantai makanan dalam ekosistem di lingkungan
itu.

Lingkungan yang seimbang memiliki daya lenting dan daya dukung yang
tingi. Daya lenting adalah daya untuk pulih kembali ke keadaan seimbang. Daya
dukung adalah kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan
sejumlah makhluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar di
dalamnya. Keseimbangan Iingkungan ini ditentukan oleh seimbangnya
energi yang masuk dan energi yang digunakan, seimbangnya antara bahan
makanan yang terbentuk dengan yang digunakan, seimbangnya antara
faktor-faktor abiotik dengan faktor-faktor biotik. Gangguan terhadap salah
satu faktor dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.

Kegiatan pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia


sering menimbulkan perubahan lingkungan. Perubahan tersebut menjadikan
kerusakan lingkungan yang terkadang dalam taraf yang sudah mengkawatirkan.
Perubahan lingkungan akibat pencemaran lingkungan saat ini sudah menjadi isu
lokal, nasional dan global.

Perubahan lingkungan yang menyebabkan kerusakan lingkungan bisa terjadi


karena faktor alam maupun faktor manusia.
a) Kerusakan Lingkungan Karena Faktor Manusia
Manusia memiliki berbagai jenis kebutuhan, baik kebutuhan pokok atau
kebutuhan lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut manusia
memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. Semakin banyak jumlah
manusia, semakin banyak pula sumber daya alam yang digali. Dalam proses
pengambilan, pengolahan, dan pemanfaatan sumberdaya alam terdapat zat
sisa yang tidak digunakan oleh manusia. Sisa-sisa tersebut dibuang karena

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 8


Modul Biologi

dianggap tidak ada manfaatnya lagi. Proses pembuangan yang tidak sesuai
dengan mestinya akan mencemari perairan, udara, dan daratan. Sehingga
lama-kelamaan lingkungan menjadi rusak.

Kerusakan lingkungan yang diakibatkan pencemaran terjadi dimana-mana


berdampak pada menurunya kemampuan kungan menimbulkan dampak
buruk bagi manusia seperti penyakit dan bencana alam. Beberapa kegiatan
manusia yang dapat meneyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan yaitu:
1) Penebangan hutan
2) Penambangan liar
3) Pembangunan perumahan
4) Penerapan intensifikasi pertanian

Gambar Kerusakan lingkungan karena penebangan liar


Sumber: kompasiana.com

b) Perubahan Lingkungan Karena Faktor Alam


Sadar atau tidak lingkungan yang kita tempati sebenarnya selalu berubah.
Pada awal pembentukannya bumi sangat panas seehingga tidak ada satupun
bentuk kehidupan yang berada didalamnya.namun dalam jangka waktu yang
sangat lamadan berangsur-angsur lingkungan bumi berbah menjadi
lingkungan yang memungkinkan adanya bentuk kehidupan. Perubahan
lingkungan itu terjadi karena adanya faktor-faktor alam. Beberapa faktor alam
yang dapat mempengaruhi berubahnya kondisi lingkungan antara lain
bencana alam, seperti gunung meletus, tsunami, tanah longsor, banjir, dan
kebakaran hutan.

2. Pencemaran lingkungan
Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,
dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Menurunnya kualitas lingkungan terlihat dari melemahnya fungsi atau menjadi


kurang dan tidak sesuai lagi dengan kegunaannya, berkurangnya pertumbuhan
serta menurunnya kemampuan reproduksi. Pada akhirnya ada kemungkinan
terjadinya kematian pada organisme hidup dalam lingkungan tersebut. Segala
sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran disebut dengan polutan atau
bahan pencemar. Syarat-syarat suatu zat dapat disebut polutan adalah jika

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 9


Modul Biologi

keberadaannya dapat merugikan mahluk hidup karena jumlahnya melebihi batas


normal, berada pada waktu yang tidak tepat, atau berada pada tempat yang tidak
tepat.

Bahan pencemar yang umumnya merusak lingkungan berupa limbah. Limbah


adalah bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri
maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya dapat berdampak negatif
bagi lingkungan. Berdasarkan sifatnya bahan pencemar dapat dikategorikan
kedalam dua macam, yaitu bahan pencemar yang dapat terdegradasi atau
teruraikan (biodegradabel) dan bahan pencemar yang tidak dapat terdegradasi
(non biodegradabel). Biodegradabel adalah limbah yang dapat diuraikan atau
didekomposisi, baik secara alamiah yang dilakukan oleh dekomposer (bakteri
dan jamur) ataupun yang disengaja oleh manusia, contohnya adalah limbah
rumah tangga, kotoran hewan, daun, dan ranting. Sedangkan nonbiodegradabel
adalah limbah yang tidak dapat diuraikan secara alamiah oleh dekomposer.
Keberadaan limbah jenis ini di alam sangat membahayakan, contohnya adalah
timbal (Pb), merkuri, dan plastik. Untuk menanggulangi menumpuknya sampah
tersebut maka diperlukan upaya untuk dapat menanggulangi hal tersebut
sepertiproses daur ulang menjadi produk tertentu yang bermanfaat.

Berdasarkan tempat terjadinya pencemaran dibedakan menjadi:


a. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat masuknya
organisme atau zat tertentu yang menyebabkan menurunya kualitas air
tersebut. Cottam (1969) mengemukakan bahwa pencemaran air adalah
bertambahnya suatu material atau bahan dan setiap tindakan manusia yang
mempengaruhi kondisi perairan sehingga mengurangi atau merusak daya
guna perairan. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting
dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus
hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia.

Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi
pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan
air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Air
merupakan kebutuhan vital bagi seluruh makhluk hidup, termasuk manusia.
Untuk dapat dikonsumsi air harus memenuhi syarat fisik, kimia maupun
biologis. Akan tetapi apabila air tersebut tidak baik dan tidak layak untuk
dikonsumsi, maka air tersebut bisa dikatakan tercemar.

Penyebab pencemaran air diantaranya:


1. Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut).
2. Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) kesungai, seperti air
cucian, air kamar mandi.
3. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
4. Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanahke perairan.
5. Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan.
6. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai.
7. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak
lepas pantai.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 1


Modul Biologi

Gambar Pencemaran air karena sampah


Sumber: environmental-damage.blogspot.com

b. Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya
ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan,
gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas
lingkungan.

Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen


esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara
merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 %
Oksigen; 0,93 % Argon;0,03 % Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari
Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2). Udara dikatakan
"Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya seperti
tersebut diatas dan seimbang. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain
yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka
dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi. Adapun beberapa jenis bahan yang
dapat mencemari udara yakni Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO 2),
Sulfur Dioksida (SO2), Karbon dioksida (CO2), Ozon (O3), Benda Partikulat (PM),
Timah (Pb) dan HydroCarbon (HC).

Akibat aktifitas perubahan manusia, udara seringkali menurun kualitasnya.


Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat
kimiawi. Perubahan kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan
salah satu komponen kimia yang terkandung dalam udara, yang lazim dikenal
sebagai pencemaran udara. Kualitas udara yang dipergunakan untuk kehidupan
tergantung dari lingkungannya. Kemungkinan disuatu tempat dijumpai debu yang
bertebaran dimana-mana dan berbahaya bagi kesehatan. Demikian juga suatu kota
yang terpolusi oleh asap kendaraan bermotor atau angkutan yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan.
Pencemaran udara dapat diklasifikasikan kedalam 2 macam, yaitu pencemaran
primer dan pencemaran sekunder.
1) Pencemar primer
Pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara,
diantaranya kendaraan bermotor dan aktifitas mesin pembakaran pada

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 1


Modul Biologi

pabrik-pabrik penghasil sulfur monoksida dan karbon monoksida akibat dari


proses pembakaran yang tidak lengkap.
2) Pencemar sekunder
Pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Contohnya gabungan sulfur dioksida,sulfur monoksida dan wap air akan
menghasilkan asid sulfuric. Tindak balas antara pencemar primer dengan gas
terampai di atmosfera akan menghasilkan peroksid asetil nirat (PAN). Contoh:
Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asam
sulfurik.

Beberapa kegiatan yang dapat menimbulkan polusi udara diantaranya berikut


ini:
1) Asap dari cerobong pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran atau
kebakaran hutan, asap rokok, yang membebaskan CO dan CO2 ke udara.
2) Asap vulkanik dari aktivitas gunung berapi dan asap letusan gunung
berapi yang menebarkan partikelpartikel debu ke udara. Bahan dan
partikel-partikel radioaktif dari bom atom atau percobaan nuklir yang
membebaskan partikelpartikel debu radioaktif ke udara. Asap dari
pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik yang
membebaskan partikel, nitrogen oksida, dan oksida sulfur.
3) Chloro Fluoro Carbon (CFC) yang berasal dari kebocoran mesin
pendingin ruangan, kulkas, AC mobil.

Gambar Pencemaran udara karea aktifitas industri


Sumber: nationalgeographic.grid.id

c. Pencemaran tanah
Pencemaran darat atau tanah adalah semua keadaan dimana polutan masuk
kedalam lingkungan tanah sehingga menurunkan kualitas tanah tersebut. Dimana
Polutan bisa berupa zat-zat bahan pencemar baik berupa zat kimia, debu, panas,
suara, radiasi, dan mikroorganisme. Sebelum adanya kemajuan teknologi dan
industri manusia hanya membuang sampah dan limbah organik. Sampah atau
limbah tersebut mudah diurai oleh mikroorganisme sehingga menjadi bahan yang
mudah menyatu kembali dengan alam. Namun, dewasa ini perkembangan
teknologi dan industri sangat pesat berkembang. Dan sampah serta limbah yang
dibuang bukan hanya sampah organik, melaikan sampah organik juga. Sampah
organik sangat sulit untuk diurai oleh mikroorganisme, sehingga memerlukan

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 1


Modul Biologi

waktu yang lama untuk hancur dan menyatu kembali dengan alam. Contoh
sederhana sampah anorganik yaitu plastik yang dapat terurai dalam waktu 240
tahun, sedangkan sampah kaleng yang terbuat dari alumunium memerlukan
waktu 500 tahun untuk dapat diuraikan.

Menurut sumbernya, penyebab pencemaran tanah dibagi menjadi 3 golongan


yaitu, limbah domestik, limbah industri dan limbah pertanian.
1) Limbah domestik. Limbah jenis ini berasal dari pemukiman penduduk;
perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain. Kebanyakan limbah
domestik merupakan sampah basah atau organik yang mudah diurai.
2) Limbah industri, yaitu limbah padat hasil buangan industri berupa padatan,
lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan
pabrik gula, pulp, kertas, rayon, polywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
3) Limbah pertanian, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)
yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga
dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya.

Gambar Pencemaran tanah oleh limbah industri pestisida


Sumber: tubagus-indra.blogspot.com

3. Jenis-jenis Limbah
Berdasarkan sifatnya limbah digolongkan menjadi 5, yaitu:
1) Limbah cair
Limbah cair mengacu pada semua lemak, minyak, lumpur, air pencuci, limbah
deterjen, dan air kotor yang telah dibuang. Mereka berbahaya dan beracun
bagi lingkungan kita dan ditemukan di industri maupun rumah tangga. Air
limbah, demikian sering disebut, adalah segala limbah yang ada dalam bentuk
cair.
2) Limbah padat
Limbah padat adalah semua sisa sampah padat, lumpur, dan yang ditemukan
di rumah tangga Anda dan lokasi industri dan komersial. Lima jenis utama
sampah padat adalah:
- Kaca dan Keramik, adalah bahan kaca dan keramik yang diproduksi oleh
perusahaan untuk kebutuhan sehari-hari. Cara mengelolanya yang benar
di sini adalah Anda harus membuangnya dengan benar supaya bisa di
daur ulang.
- Sampah plastic, adalah segala wadah, botol, dan tas yang ditemukan di
perusahaan dan rumah. Plastik tidak dapat terurai secara hayati, dan

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 1


Modul Biologi

sebagian besar tidak dapat didaur ulang. Jangan mencampur sampah


plastik dengan sampah biasa. Dan kurangi penggunaannya.
- Sampah kertas, adalah limbah dari semua surat kabar, bahan kemasan,
kardus, dan produk kertas lainnya. Kertas dapat didaur ulang. Penting
untuk bisa memisahkan dari sampah kotor lainnya yang bisa
membuatnya rusak.
- Logam dan Kaleng, mudah ditemukan di sekitar kita karena kaleng dan
logam di rumah dipakai untuk wadah makanan dan bahan rumah tangga
dibuat dari keduanya. Sebagian besar logam dapat didaur ulang, jadi bisa
memisahkannya dari sampah lain dan membawanya ke tempat daur
ulang.
3) Limbah organik
Sampah organik mengacu pada limbah daging, kebun, dan makanan busuk.
Jenis sampah ini banyak ditemukan di rumah-rumah. Seiring
waktu,mereka terurai dan berubah menjadi kotoran oleh mikroorganisme.
4) Limbah daur ulang
Semua barang yang dibuang seperti logam, furnitur, sampah organik yang
dapat didaur ulang termasuk dalam kategori ini.
5) Limbah berbahaya
Limbah berbahaya mencakup bahan yang mudah terbakar, korosif,
beracun, dan reaktif. Singkatnya, mereka adalah limbah yang
menimbulkanancaman signifikan atau potensial bagi lingkungan kita.
Jenis limbah berbahaya khusus meliputi:
- E-waste: adalah limbah dari peralatan listrik dan elektronik seperti
komputer, telepon, dan peralatan rumah tangga. Limbah elektronik
umumnya digolongkan berbahaya karena mengandung komponen
beracun, misalnya PCB dan berbagai logam).
- Limbah medis: berasal dari sistem perawatan kesehatan manusia dan
hewan dan biasanya terdiri dari obat-obatan, bahan kimia, farmasi,
perban, peralatan medis bekas, cairan tubuh dan bagian-bagian tubuh.
Limbah medis dapat menular, beracun atau radioaktif atau
mengandung bakteri dan mikroorganisme berbahaya (termasuk yang
kebal obat).
- Limbah radioaktif: mengandung bahan radioaktif. Pengelolaan limbah
radioaktif berbeda secara signifikan dari limbah lainnya.

C. Rangkuman
1. Lingkungan hidup dapat diartikan sebagai lingkungan fisik yang mendukung
kehidupan serta proses-proses yang terlibat dalam aliran energi dan siklus materi.
2. Keseimbangan lingkungan dapat terganggu jika terjadi perubahan berupa
pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang
dapat menyebabkan putusnya rantai makanan dalam ekosistem di lingkungan itu.
3. Perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh faktor alam seperti gunung meletus
dan gempa bumi serta oleh aktivitas manusia seperti penebangan hutan dan
pencemaran lingkungan.
4. Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 1


Modul Biologi

lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan


menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
5. Zat pencemar atau limbah, berdasarkan sifatnya digolongkan menjadi: limbah cair,
limbah padat, limbah organik, limbah daur ulang dan limbah berbahaya (disebut
dengan B3)

D. Penugasan
Cermati berbagai gambar perubahan lingkungan berikut!

a. Sebutkan faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan lingkungan pada gambar


1, 2, 3 dan 4!
b. Jelaskan jenis pencemaran yang terjadi pada gambar 3 dan 4!
c. Jelaskan dampak perubahan lingkungan yang terjadi pada peristiwa di gambar 4
serta carilah alternatif penanggulangannya!

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 1


Modul Biologi

E. Latihan Soal
Petunjuk: Pilihlah salah satu pilihan jawaban yang benar!

1. Keseimbangan lingkungan dapat menjadi rusak jika...


A. Perubahan tidak melebihi daya dukung dan daya lenting
B. Perubahan melebihi daya dukung
C. Perubahan melebihi daya lenting
D. Perubahan yang terjadi statis/tetap
E. Perubahan melebihi daya dukung dan daya lenting

2. Perbuatan manusia yang berdampak negatif terhadap perubahan


lingkungan adalah …..
A. Perusakan hutan, pembangunan perumahan, urbanisasi
B. Pemupukan dan pemberantas hama ,reboisasi/ penghijauan
C. Pembangunan berwawasan lingkungan
D. Penggunaan pupuk organik
E. Intensifikasi pertanian

3. Hutan yang dijadikan areal perkebunan akan mengakibatkan terganggunya


keseimbangan lingkungan karena….
A. hilangnya fungsi hutan sebagai penyedia oksigen
B. berkurangnya tumbuhan yang menyerap karbondioksida
C. meningkatnya kesuburan tanah karena pemupukan
D. meningkatnya jumlah populasi hewan pemakan tanaman budidaya
E. menurunnya keanekaragagaman sebagai daya dukung hutan

4. CO2 merupakan polutan udara yang dapat menyebabkan ....


A. perubahan suhu udara
B. gangguan respirasi manusia
C. korosi pada logam
D. peningkatan suhu udara
E. terbentuknya hujan asam

5. Contoh limbah yang terdegradasi secara lambat adalah....


A. Plastik dan almunium
B. Daun kering dan kayu
C. Deterjen dan DDT
D. Bangkai dan kotoran hewan
E. Kertas dan kain sutra

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 1


Modul Biologi

F. Penilaian Diri

Untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari di
kegiatan belajar 1, jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi
pada modul ini di tabel berikut.

Tabel penilaian diri


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda dapat mengidentifikasi faktor-
faktor penyebab perubahan lingkungan?
2. Apakah Anda dapat mengidentifikasi dampak
perubahan lingkungan?
3. Apakah Anda dapat mencari alternatif
menanggulangi dampak perubahan
lingkungan?

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 1


Modul Biologi

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Mengatasi Masalah Lingkungan

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan dapat:
1. Menganalisis perubahan lingkungan.
2. Memecahkan permasalahan lingkungan

B. Uraian Materi
1) Upaya Mengatasi Masalah Lingkungan
Dalam etika lingkungan, pelestarian lingkungan dilakukan agar tercipta
keseimbangan antara perkembangan peradaban manusia dengan pemeliharaan
lingkungan. Usaha tersebut dilakukan dengan konservasi, pengolahan dan daur
ulang limbah, serta penggunaan bahan kimia berbahaya sesuai dosis dan
peruntuknnya.

Konservasi adalah usaha untuk melindungi, mengatur, dan memperbaharui


sumber daya alam. Beberapa contoh konservasi lingkungan antara lain:
a. Konservasi sumber daya alam hayati: perlindungan tempat hidup satwa
melalui taman nasional.
b. Konservasi tanah: reboisasi, pembuatan sengkedan, dan rotasi tanaman.
c. Konservasi hutan: peraturan penebangan hutan.
d. Konservasi air: pembuatan waduk.
e. Konservasi energi: pemanfaatan sumber energi alternatif.

Gambar konservasi energi

Selama ini aktivitas manusia telah menimbulkan banyak kerusakan dan


pencemaran lingkungan. Bahkan para ahli ekologi memperkirakan bahwa kita
akan makin banyak membuat kerusakan dan pencemaran lingkungan yang tidak
dapat diperbaiki. Pada dasarnya terdapat tiga cara yang dapat dilakukan manusia
untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran serta untuk melestarikan

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 1


Modul Biologi

lingkungan, yaitu secara administratif, secara teknologis, dan secara edukatif/


pendidikan.
a. Penanggulangan secara administratif
Penanggulangan secara administratif terhadap pencemaran lingkungan
merupakan tugas pemerintah, yaitu dengan membuat peraturan-peraturan atau
undang-undang. Beberapa peraturan yang telah dikeluarkan, antara lain
sebagai berikut :
1) Pabrik tidak boleh menghasilkan produk (barang) yang dapat mencemari
lingkungan. Misalnya, pabrik pembat lemari es, AC dan sprayer tidak boleh
menghasilkan produk yang menggunakan gas CFC sehingga dapat
menyebabkan penipisan dan berlubangnya lapisan ozon di stratofer.
2) Industri harus memiliki unit-unit pengolahan limbah (padat, cair, dan gas)
sehingga limbah yang dibuang ke lingkungansudah terbebas dari zat-zat
yang membahayakan lingkungan.
3) Pembuangan sampah dari pabrik harus dilakukan ke tempat-tempat
tertentu yang jauh dari pemukiman.
4) Sebelum dilakukan pembangunan pabrik atau proyek-proyek industri
5) Pemerintah mengeluarkan buku mutu lingkungan, artinya standar untuk
menentukan mutu suatu lingkungan. Untuk lingkungan air ditentukan baku
mutu air , sedangkan untuk lingkungan udara ditentukan baku mutu udara.
Dalam buku mutua air, antara lain tercantum batasan kadar bahan
pencemar logam berat, misalnya fosfor dan merkuri. Didalam buku mutu
udara, antara lain tercantum batasan kadar bahan pencemar, misalnya gas
CO2 dan CO. Pemerintah akan memberikan sanksi kepada pabrik yang
menghasilkan limbah dengan bahan pencemar yang melebihi standar baku
mutu.

b. Penanggulangan secara teknologis


Penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknologis, misalnya
menggunakan peralatan untuk mengolah sampah atau limbah. Di surabaya
terdapat suatu tempat pembakaran akhir sampah dengan suhu yang sangat
tinggi sehingga tidak membuang asap. Tempat tersebut dinamakan insenerator.

c. Penanggulangan secara Edukatif


Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui jalur pendidikan
baik formal maupun nonformal. Melalui pendidikan formal, disekolah
dimasukkan pengetahuan tentang lingkungan hidup tentang lingkungan hidup
kedalam mata pelajaran yang terkait, misalnya IPA dan Pendidikan agama.
Melalui jalur pelestarian lingkungan dan pencegahan serta penanggulangan
pencemaran lingkungan.

2) Pemanfaatan Limbah
a) Pemanfaatan limbah organik
Limbah organik merupakan sisa bahan hidup seperti sampah daun, kertas,
kulit, kotoran hewan, dll. Karena tersusun atas bahan-bahan organik limbah
jenis ini dapat mudah diuraikan oleh oraganisme pengurai. Meskipun begitu,
sebenarnya limbah-limbah organik masih dpat dimanfaatkan kembali (reuse)
baik dengan cara di daur ulang (recycle) maupun tanpa didaur ulang.
- Dengan daur Ulang
Limbah-limbah organik tertentu, seperti sampah sayuran, sampah daun
atau sampah ranting dapat dimanfaatkan kembali dengan cara didaur
ulang, misalnya menjadi pupuk kompos. Selain itu, kertas bekas juga dapat

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 1


Modul Biologi

didaur ulang menjadi kertas pembungkus, kertas tisu, kertas koran, dan
kertas tulis.
- Tanpa Daur Ulang
Tidak semua limbah organik padat harus didaur ulang terlebih dahulu
sebelum dapat digunakan kembali. Beberapa limbah pada tersebut antara
lain:
1) Ban karet bekas dapat dijadikan tempat sampah, ember, sandal, meja,
atau kursi.
2) Serbuk gregaji kayu dapat digunakan sebagi media tanam jamur.
3) Kulit jagung dapat dijadikan bunga hiasan.

b) Pemanfaatan limbah anorganik


Limbah anorganik merupakan limbah yang berasal dari bahan-bahn tak hidup
atau bahan sintetis seperti minyak bumi, sisa-sisa bahan kimia, kaleng
alumunium, kasa dan besi. sama halnya seperti limbah organik, pada limbah
anorganikpun dapat dimanfaatkan kembali dengan cara didaur ulang atau
tanpa didaur ulang.
- Dengan Daur Ulang
Beberapa limbah anorganik seperti kaleng, alumunium, baja, pecahan
botol, toples, kaca, serta botol gelas dapat dilebur dan diolah kembali.
- Tanpa Daur Ulang
Beberapa limbah anorganik dapat dimanfaatkan kembali tanpa melalui
proses daur ulang, yaitu dengan dijadikan berang-barang yang terkadang
memiliki harga jual tinggi .contohnya botol dan gelas plastik bekas
kemasan air mineral dijadikan mainan anak-anak, pot tanaman, atau
hiasan. Begitupun dengan pecahan kaca yang dapat dijadikan hiasan
dinding atau lukisan.

Utuk limbah dari bahan berbahaya dan beracun atau yang disingkat
dengan B3, sebagai sisa atau limbah yang dihasilkan dari proses produksi
dengan kandungan bahan berbahaya dan beracun karena memiliki jumlah
dan konsentrasi toxicity, reactivity, flammability dan corrosivity yang
mampu mencemari dan merusak lingkungan, serta membahayakan
kesehatan manusia. Karena keberadaannya yang mengancam ekosistem di
sekitarnya, limbah B3 harus ditangani dengan tepat agar tidak merusak
dan membahayakan.

Kurang tepat jika beranggapan limbah B3 dapat ditimbun, dibuang, atau


dibakar begitu saja. Pengelolaan limbah B3 membutuhkan penanganan
khusus dibandingkan limbah yang lain agar bisa mengurangi bahkan
menghilangkan kadar racun didalamnya. Adapun metode pengelolaan
limbah B3 yang umum digunakan dan terbukti efektif dalam mencegah
resiko terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan. Metode
pengelolaanya dilakukan dengan:
1) Pengelolaan Limbah B3 secara fisik
Secara fisik, limbah B3 dapat diolah menggunakan 3 metodde yang
berbeda. Sesuaikan dengan karakteristik limbah dan lingkungan Anda
dalam memilih metode yang digunakan untuk pengelolaan limbah B3.
a) Menyisihkan komponen, meliputi stripping, dialisa, adsorpsi,
electrodialisa, kristalisasi, leaching, solvent extraction, dan reverse
osmosis.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 2


Modul Biologi

b) Memisahkan antara padatan dengan cairan, meliputi thickening,


sedimentasi, floatasi, filtrasi, koagulasi, sentrifugasi, dan klarifikasi
c) Membersihkan gas, meliputi wet scrubbing, elektrostatik
presipitator, adsorpsi karbon aktif, dan penyaringan partikel.
2) Pengelolaan Limbah B3 secara kimia
Melalui metode kimia, akan terjadi beberapa proses seperti stabilisasi
atau solidifikasi, reduksi—oksidasi, absorpsi, prolisa, penukaran ion,
pengendapan, elektrolisasi, dan netralisasi.
Secara keseluruhan, pengelolaan limbah B3 secara fisik dan kimia yang
paling umum digunakan adalah stabilisasi atau solidifikasi. Sebuah
proses yang memungkinkan terjadinya perubahan sifat kimia dan
bentuk fisik melalui tambahan senyawa pereaksi atau bahan peningkat
tertentu yang bisa digunakan untuk membatasi dan memperkecil
pelarutan, penyebaran kadar atau daya racun limbah. Proses ini
biasanya ditemukan pada bahan seperti termoplastik, kapur (CaOH2),
serta semen.
3) Pengelolaan Limbah B3 secara biologi
Pengelolaan limbah B3 secara biologi paling dikenal dengan sebutan
viktoremediasi serta bioremediasi. Vitoremediasi merupakan
penggunaan tumbuhan dalam proses akumulasi serta absorpsi berbagai
bahan beracun dan berbahaya dari tanah. Sementara bioremediasi ialah
penggunaan jenis mikroorganisme dan bakteri sebagai bahan untuk
mengurai atau mendegradasi limbah B3. Kedua proses tersebut tak
kalah efektif untuk mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan
oleh limbah B3. Apalagi biaya yang dibutuhkan lebih terjangkau jika
dibandingkan dengan metode fisik dan kimia, meski secara praktis
metode biologi juga memiliki kelemahan akibat prosedur alaminya. Jika
dipakai untuk pengelolaan limbah B3 dalam jumlah besar, waktu yang
dibutuhkan lebih lama. Serta penggunaan makhluk hidup di dalam
proses biologi juga beresiko membawa berbagai senyawa beracun yang
dibawa ke dalam rantai makanan ekosistem.

3) Etika Lingkungan
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diberi kelebihan berupa derajat,
kecerdasan, budaya, dan keyakinan terhadap penciptanya. Seiring dengan
perkembangan teknologi memang telah berhasil membawa manusia untuk
menaklukkan dan merajai bumi. Bila manusia mempunyai pandangan seperti
kalimat diatas, akan terjadilah pengeksploitasian sumber daya alam baik hayati
maupun non-hayati. Hal ini menandakan manusia bukan merupakan bagian dari
lingkungan dan hal ini akan menyebabkan bencana dari alam itu sendiri.

Oleh karena itu, supaya tidak terjadi bencana alam diterapkan etika lingkungan,
dimana manusia mempunyai tanggung jawab dan kewajiban melestarikan
keseimbangan lingkungan baik lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik

Kehidupan manusia di muka bumi ini tidak terlepas dari peran serta lingkungan.
Sebagaimana manusia merupakan bagian dari lingkungan, bersama-sama dengan
tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang telah menjadi satu mata rantaiyang
tidak akan terpisah. Untuk itulah, manusia harus memanfaatkan sumber daya
alam secara tepat, agar lingkungan tetap lestari.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 2


Modul Biologi

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan pengelolaan terpadu dalam


pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemuliaan,
dan pengembangan lingkungan hidup.

Agar tujuan tersebut dapat tercapai perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai
tujuan pembangunan manusia seutuhnya.
b. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana agar seluruh
sumber daya alam digunakan oleh kepentingan orang banyak seproduktif
mungkin dan menekan pemborosan seminimal mungkin.
c. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup, oleh sebab itu
pengembangan sumber daya alam senantiasa harus disertai dengan usaha
memelihara kelestarian tata lingkungan.
d. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan
generasi sekarang dan mendatang.

Manusia adalah komponen biotik yang memiliki pengaruh ekologi terkuat di


biosfer bumi. Dengan ilmu dan teknologinya, manusia berpengaruh besar untuk
memusnahkan maupun meningkatkan ekosistem.

C. Rangkuman
1. Pada dasarnya terdapat tiga cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah
dan menanggulangi pencemaran serta untuk melestarikan lingkungan, yaitu
secara administratif, secara teknologis, dan secara edukatif/ pendidikan.
2. Pemanfaatan limbah dengan cara didaur ulang atau tanpa daur ulang merupakan
upaya manusia untuk menanggulangi masalah lingkungan yang disebabkan oleh
pencemaran lingkungan.
3. Manusia adalah komponen biotik yang memiliki pengaruh ekologi terkuat di
biosfer bumi. Oleh karenanya supaya tidak terjadi bencana alam diterapkan etika
lingkungan dalam mengelola sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan,
dimana manusia mempunyai tanggung jawab dan kewajiban melestarikan
keseimbangan lingkungan baik lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik

D. Latihan Soal
Petunjuk: Pilihlah salah satu pilihan jawaban yang benar!

1. Manusia adalah bagian dari lingkungan yang mempunyai kewajiban menjaga


kelestarian hidup dan lingkungannya. Tindakan bijaksana yang dilakukan manusia
adalah ....
A. memelihara dan mengelola lingkungan secara terencana dan terkendali
B. mengusahakan tercapainya keselarasan dan keseimbangan lingkungan
C. menjaga tidak terjadi peledakan penduduk
D. menjaga tanaman tetap berfotosintesis
E. menjaga interaksi antara tumbuhan dan hewan secara serasi

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 2


Modul Biologi

2. Tujuan pengelolaan lingkungan hidup terdapat pada pernyataan di bawah ini,


kecuali….
A. mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai
tujuan membangun manusia seutuhnya
B. mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup
C. pemanfaatan sumber daya sesuai dengan keinginan manusia
D. melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan
generasi sekarang dan mendatang
E. negara memiliki peranan penting agar kelestarian alam dapat terjaga

3. Bencana banjir yang melanda beberapa kota tidak hanya disebabkan oleh
tingginya curah hujan. Faktor kerusakan hutan di kawasan tangkapan air wilayah
hulu sungai diidentifikasi sebagai penyebab utama sering terjadinya banjir.
Dampaknya juga berupa pendangkalan sungai. Kerusakan hutan diebabkan oleh
beberapa kegiatan manusia, antara lain pembelakan liar dan penambangan liar.
Kerusakan hutan juga banyak terjadi akibat kebakaran hutan, alih fungsi hutan
menjadi kebun kelapa sawit, pertambangan batu baru, dan penambangan emas
liar.
Cara mengatasi permasalahan tersebut adalah....
A. Membangun tanggul-tanggul di sepanjang aliran sungai
B. Merevisi undang-undang tentang pencemaran
C. Melarang usaha penambangan atau eksploitasi sumber daya alam
D. Mengharuskan pabrik atau proyek melakukan analisa dampak lingkungan
E. Memperketat pendidikan terhadap masyarakat dengan sistem

4. Sampah organik di dalam sungai atau kolam menyebabkan kadar O 2 meningkat


sehingga mengganggu kehidupan organisme di perairan.
Usaha yang tepat adalah sampah organik itu sebaiknya ....
A. tetap ditimbun di tempat tertentu
B. dikeringkan lalu dibakar
C. dijadikan pupuk kompos
D. ditimbun tanah agar tidak berbau
E. dibakar, abunya untuk pupuk

5. Pengelolaan secara biologis merupakan cara paling efektif menanggulangi limah


dari bahan berbahaya dan beracun (limbah B3) karena….
A. membutuhkan waktu yang relatif singkat
B. biaya yang dibutuhkan relatif murah
C. tidak menimbulkan limbah baru bagi lingkungan
D. tidak membutuhkan teknologi yang rumit
E. meminimalisir dampak bagi lingkungan

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 2


Modul Biologi

E. Penilaian Diri
Untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari di kegiatan
belajar 2, jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada modul ini di
tabel berikut.

Tabel penilaian diri


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah kalian telah dapat menganalisis faktor-
faktor penyebab perubahan lingkungan?
2. Apakah kalian telah dapat mencari alternatif
pemecahan masalah lingkungan jika terjadi kasus
perubahan lingkungan?

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 2


Modul Biologi

EVALUASI
Petunjuk: Pilihlah salah pilihan jawaban yang benar!

1. Berikut ini merupakan beberapa perubahan lingkungan akibat perbuatan manusia


A. menurunnya hasil pertanian karena serbuan burung –burung
B. berkurangnya sumber protein dari daging burung
C. berkurangnya pupuk kandang dari daging burung
D. berkurangnya populasi ulat pemakan daun sehingga hasil pertanian meningkat
E. naiknya populasi ulat pemakan daun sehingga hasil pertanian turun

2. Dampak negatif pencemaran alam bila terjadi eutrofikasi adalah …


A. alga dan enceng gondok mati.
B. ikan dan hewan lain banyak terdapat di daerah tersebut.
C. bentos tidak hidup di daerah tersebut.
D. meningkatnya konsentrasi CO di air.
E. menurunnya konsentrasi CO di air.

3. Komponen industri di bawah ini yang dapat menyebabkan hujan asam adalah ....
A. produk akhir suatu industri
B. limbah buangan industri
C. pembakaran yang menghasilkan SO2
D. hasil industri kosmetik dalam bentuk gas
E. CFC (Chloro Fluoro Carbon)

4. Dalam ekosistem air, diketahui komponen-komponen penyusun mengandung DTT


sebagai berikut :
1. fitoplangton mengandung 0,04 ppm
2. burung pemakan ikan mengandung 6 ppm
3. air mengandung 0,00005 ppm
4. zooplangton mengandung 0,16 ppm
5. ikan mengandung 0,94 ppm
Hal ini dapat terjadi dikarenakan ....
A. air dapat menetralkan DTT
B. burung terkena DTT langsung
C. ikan berada di permukaan air saat penyemprotan
D. zooplangton jumlahnya lebih sedikit dibanding fitoplangton
E. DDT dapat terakumulasi dalam tubuh mahluk hidup

5. Meningkatmya populasi sejenis Insecta yang merusak tanaman pertanian perlu


dikendalikan secara serius. Cara pengendalian yang tidak menimbulkan dampak
negtif bagi lingkungan adalah ....
A. disemprot pestisida
B. radiasi dengan zat radioaktif
C. ditangkap beramai-ramai
D. Dilepas pejantan steril
E. dilepaskan katak hijau

6. Pencemaran sampah plastik dalam tanah selain mengurangi kemampuan daya


dukung tanah juga merupakan polutan yang tidak dapat diuraikan. Sebagai upaya
penamggulangannya dilakukan ....
A. penyuluhan pada masyarakat agar tidak menggunakan plastik.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 2


Modul Biologi

B. penelitian cara penguraian plastik dalam tanah.


C. penggantian bahan plastik.
D. penguraian produksi plastik
E. pendaur ulang limbah plastik

7. Penggunaan kendaraan bermotor dan alat-alat yang mengandung CFC dapat


mengakibatkan….
A. peningkatan polutan biologis yan mencemari udara
B. peningkatan kadar CO2 di atmosfir dan penipisan lapisan ozon
C. menurunnya kadar oksigen di atas permukan air laut
D. peningkatan kemampuan tumbuhan hijau dlam berfotosintesis
E. menurunnya kualitas udara bersih di hutan hujan tropis

8. Salah satu prinsip etika lingkungan adalah : "Memelihara sumber daya alam terbatas
untuk kepentingan manusia dan semua spesies lainnya". Tindakan kita dalam
menerapkan prinsip etika lingkungan tersebut adalah ....
A. pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal.
B. pemanfaatan sumber daya alam secara optimal.
C. eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan manusia.
D. eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan.
E. melindungi semua spesies untuk kepentingan manusia.

9. Salah satu pengaruh hutan terhadap lingkungan adalah sifatnya yang berhubungan
dengan iklim. Hal ini disebabkan karena hutan ....
A. memiliki keranekaragam tumbuhan
B. memiliki keanekaragaman satwa
C. menghasilkan uap air yang membentuk hujan
D. selalu terletak pada daerah pegunungan
E. mampu menyimpan air yang jatuh di tanah

10. Pengadaan pohon pelindung jalan di perkotaan dapat membantu menurunkan suhu
udara perkotaan. Kenyataan itu disebabkan ....
A. penaungan oleh daun pohon
B. produksi oksigen pada proses fotosintesis
C. dampak dari proses transpirasi tumbuhan
D. pemanfaatan karbondioksida pada proses fotosintesis
E. dampak dari penimpanan air tanah oleh akar tumbuha.

11. Para petani menggunakan pupuk dengan harapan tanaman menjadi subur. Namun
penggunaan pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan….
A. terbunuhnya musuh alami hama
B. penyerapan unsur hara menjadi cepat
C. meningkatnya produktivitas tanah
D. penimbunan bahan organik dalam tanah
E. tanaman menjadi kerdil dan daunnya mengering

12. Cara menanggulangi pencemaran air yang merupakan penerapan dari kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah….
A. membuang limbah sedikit demi sedikit
B. limbah dibuang ke tanah, bukan ke air
C. membatasi penguanaan zat kimia dalam industri
D. menutup industri yang menghasilkan bahan kimia tinggi
E. mengolah limbah sebelum dubuang ke lingkungan

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 2


Modul Biologi

13. Membuang sampah organik ke danau atau sungai akan berdampak buruk pada
kehidupan organisme air. Hal ini karena pembusukan sampah organik dapat
menyebabkan….
A. pH air akan meningkat
B. air kekurangan oksigen
C. populasi cacing parasite meningkat
D. tumbuhan air kekurangan unsur hara
E. kendungan logam beracun meningkat

14. Gambar pembagian zona di ekosistem laut.

Alasan yang tepat terkait peristiwa yang terjadi di zona limnetik jika ekosistem
tersebut tercemar oleh berbagai macam sampah plastiK?
A. Tumpukan berbagai sampah plastik terhempas ke pantai oleh gelombang laut
sehingga organisme di zona itu ikut terdampar ke pantai.
B. Tumpukan sampah plastik membelokkan gelombang laut menuju ke dasar
sehingga merusak susunan habitat di zona itu.
a. Tumpukan berbagai sampah plastik menghambat penetrasi sinar matahari dan
mengganggu proses fotosintesis produsen di zona itu.
b. Tumpukan sampah plastik yang menjadi partikel-partikel kecil menimbun di
dasar laut dan merusak habitat organisme di zona itu.
C. Tumpukan sampah plastik yang menjadi partikel-partikel kecil menghambat
proses penguaraian mikroorganisme di zona itu.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 2


Modul Biologi

DAFTAR PUSTAKA
Anshori, Moch & Djoko Martono, 2009, Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-
Madrasah Aliyah (MA). Jakarta : Pusat Perbukuan.

Endah S. dkk., 2013, Buku Guru Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013, Klaten,
Intan Pariwara.

Irnaningtyas, 2010,. Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI . Jakarta : Erlangga.


.
Priadi, Aris., 2009, Biology 1 For Senor High School Year X, Yudhistira.

Sri Pujiyanto,dkk., 2016, Buku siswa Menjelajah Dunia Biologi kelas X SMA/MA.
Penerbit Tiga Serangkai.

Yusa, Manickam B., 2013. Aktif dan Kreatif Belajar Biologi 1 Untuk Kelas X SMA/MA
Peminatan MIPA, Bandung: Grafindo Media Tama.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan 2


B. MEDIA PEMBELAJARAN
• Judul Materi : Perubahan dan Pelestarian Lingkungan Hidup

• Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat menciptakan solusi terhadap permasalahan


lingkungan yang ada di sekitarnya dengan melakukan proyek sederhana
sehingga pada akhir kegiatan pembelajaran dapat menyajikan suatu
karya untuk mengatasi permasalahan lingkungan.

• Media :
Link Quizizz: https://quizizz.com/admin/quiz/63b61f47980122001ec0cb45?
source=quiz_share Video Stimulus
- Video sampah masker menumpuk di Lautan: https://youtu.be/DzLPIrdfvik
- Video limbah plastik dapat membunuh Penyu laut: https://youtu.be/EAa tw8Q_U
- PPT: https://docs.google.com/presentation/d/1nApw3u1Jmp3qTZTJryy-
DvnkqAzwrlcfTjImC61APuk/edit?usp=sharing
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama Sekolah : SMA Kristen YSKI


Mata Pelajaran : Biologi
Fase/Kelas/ Semester : 10 / 2
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Materi : Perubahan dan Pelestarian
Lingkungan Hidup

a) Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan yang ada di
sekitarnya dengan melakukan proyek sederhana sehingga pada akhir kegiatan pembelajaran
dapat menyajikan suatu karya untuk mengatasi permasalahan lingkungan. Karya dapat
ditampilkan dalam bentuk poster, infografis, video dan lainnya.

Sumber Pembelajaran
Video Stimulus
- Video Sampah Masker Menumpuk di Lautan: https://youtu.be/DzLPIrdfvik
- Video limbah plastic dapat membunuh Penyu laut: https://youtu.be/EAa tw8Q_U

b) Alat dan Bahan


1. Kertas LKPD
2. Alat tulis
3. Laptop

c) Langkah Pembelajaran
1. Setelah menonton video, peserta didik dalam kelompok berdiskusi dan menuliskan 1
permasalahan lingkungan dan solusinya untuk mengatasi permasalahan lingkungan
tersebut pada tabel yang sudah disediakan (terlampir).
2. Guru menjelaskan tentang penugasan proyek pembuatan karya untuk mengatasi kerusakan
lingkungan. Karya dapat ditampilkan dalam bentuk poster, infografis, video dan lainnya.
3. Guru menjelaskan tentang kerangka proyek yang harus dibuat.
4. Guru memberikan tugas proyek berupa pembuatan pembuatan karya untuk mengatasi
permasalahan lingkungan yang bisa dilakukan oleh peserta didik sesuai hasil diskusi
dengan kelompok masing-masing.
5. Guru menjelaskan aturan tugas dan waktu pengumpulannya.
6. Guru mengecek kondisi tiap kelompok
7. Membuat catatan terhadap proyek yang ditampilkan
8. Memberi umpan balik pada tiap kelompok
9. Menilai penyajian tiap kelompok
10. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.
D. ASESMEN
1. INSTRUMEN DIAGNOSTIK
a) Asesmen Diagnosis Non Kognitif

Teknik pelaksanaan Tertulis atau Lisan

Tempat dan waktu pelaksanaan Di dalam kelas selama proses pembelajaran

Daftar pertanyaan 1. Apa yang kamu rasakan saat ini?


2. Apakah kalian senang belajar Biologi?
3. Apa harapan mu setelah mempelajari bab ini?
4. Pilih salah satu kegiatan yang paling sering kalian
lakukan pada saat kalian sedang menunggu dalam
antrian yang cukup lama, apakah membaca buku,
bermain medsos di Hp, mendengarkan musik atau
berjalan (kegiatan fisik lainnya)?

Rencana tindak lanjut 1. Memberi apresiasi bagi yang memiliki emosi positif.
2. Berdiskusi lebih lanjut bagi peserta didik yang
memiliki emosi negatif.
3. Berdiskusi dengan walikelas, BK dan orang tua jika
diperlukan.
4. Melanjukan asesmen diagnosis secara berkala di
setiap proses pembelajaran.
5. Membuat rencana pembelajaran yang sesuai dengan
karakter cara belajar siswa (audio, visual dan
kinestetik)

b) Asesmen Diagnosis Kognitif

Teknik pelaksanaan Tertulis

Tempat dan waktu pelaksanaan Di dalam kelas dan sebelum satu topik (Capaian
Pembelajaran) dibahas.

Topik yang perlu dikuasai 1. Ruang lingkup Biologi


peserta didik 2. Struktur organisasi kehidupan

Pengetahuan dan keterampilan 1. Mengerti urutan struktur organisasi kehidupan


dasar yang perlu dikuasai dari dimulai dari sel- jaringan – organ – sistem organ –
jenjang sebelumnya.
organisme – populasi – komunitas – ekosistem –
Bioma – Biosfer.
2. Keanekaragaman Hayati Makhluk Hidup

Daftar pertanyaan Pertanyaan materi dasar:


1. Sebut dan jelaskan urutan struktur organisasi
kehidupan?
2. Dapat menyebutkan ancaman kerusakan lingkungan
hidup!

Pertanyaan sesuai topik pembelajaran:


1. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati?
2. Apa yang dimaksud Klasifikasi makhluk hidup?
3. Apa manfaat kita mempelajari klasifikasi mahkluk
hidup?

Pertanyaan lanjutan setelah topik pembelajaran selesai:


1. Apa yang terjadi jika kita tidak bisa menjaga
keanekaragaman hayati?
2. Apa yang terjadi jika kita tidak belajar klasifikasi
makhluk hidup?

Rencana Tindak Lanjut 1. Melakukan penilaian terhadap jawaban siswa.


2. Siswa dikelompokkan ke dalam tiga kelompok (rata-
rata, di bawah rata-rata dan di atas rata-rata).
3. Siswa di bawah rata-rata diberikan pemahaman
mendasar oleh guru melalui apersepsi.
4. Siswa rata-rata dapat masuk ke materi langsung.
5. Siswa cerdas istimewa diberi pengayaan dengan soal
HOTS.
6. Melanjukan asesmen diagnosis secara berkala di
setiap proses pembelajaran.
2. INSTRUMEN
FORMATIF
EVALUASI
Petunjuk: Pilihlah salah pilihan jawaban yang benar!

1. Berikut ini merupakan beberapa perubahan lingkungan akibat perbuatan manusia


A. menurunnya hasil pertanian karena serbuan burung –burung
B. berkurangnya sumber protein dari daging burung
C. berkurangnya pupuk kandang dari daging burung
D. berkurangnya populasi ulat pemakan daun sehingga hasil pertanian meningkat
E. naiknya populasi ulat pemakan daun sehingga hasil pertanian turun

2. Dampak negatif pencemaran alam bila terjadi eutrofikasi adalah …


A. alga dan enceng gondok mati.
B. ikan dan hewan lain banyak terdapat di daerah tersebut.
C. bentos tidak hidup di daerah tersebut.
D. meningkatnya konsentrasi CO di air.
E. menurunnya konsentrasi CO di air.

3. Komponen industri di bawah ini yang dapat menyebabkan hujan asam adalah ....
A. produk akhir suatu industri
B. limbah buangan industri
C. pembakaran yang menghasilkan SO2
D. hasil industri kosmetik dalam bentuk gas
E. CFC (Chloro Fluoro Carbon)

4. Dalam ekosistem air, diketahui komponen-komponen penyusun mengandung DTT


sebagai berikut :
1. fitoplangton mengandung 0,04 ppm
2. burung pemakan ikan mengandung 6 ppm
3. air mengandung 0,00005 ppm
4. zooplangton mengandung 0,16 ppm
5. ikan mengandung 0,94 ppm
Hal ini dapat terjadi dikarenakan ....
A. air dapat menetralkan DTT
B. burung terkena DTT langsung
C. ikan berada di permukaan air saat penyemprotan
D. zooplangton jumlahnya lebih sedikit dibanding fitoplangton
E. DDT dapat terakumulasi dalam tubuh mahluk hidup

5. Meningkatmya populasi sejenis Insecta yang merusak tanaman pertanian perlu


dikendalikan secara serius. Cara pengendalian yang tidak menimbulkan dampak negtif
bagi lingkungan adalah ....
A. disemprot pestisida
B. radiasi dengan zat radioaktif
C. ditangkap beramai-ramai
D. Dilepas pejantan steril
E. dilepaskan katak hijau
6. Pencemaran sampah plastik dalam tanah selain mengurangi kemampuan daya dukung tanah
juga merupakan polutan yang tidak dapat diuraikan. Sebagai upaya penamggulangannya
dilakukan ....
A. penyuluhan pada masyarakat agar tidak menggunakan plastik.
B. penelitian cara penguraian plastik dalam tanah.
C. penggantian bahan plastik.
D. penguraian produksi plastik
E. pendaur ulang limbah plastik

7. Penggunaan kendaraan bermotor dan alat-alat yang mengandung CFC dapat


mengakibatkan….
A. peningkatan polutan biologis yan mencemari udara
B. peningkatan kadar CO2 di atmosfir dan penipisan lapisan ozon
C. menurunnya kadar oksigen di atas permukan air laut
D. peningkatan kemampuan tumbuhan hijau dlam berfotosintesis
E. menurunnya kualitas udara bersih di hutan hujan tropis

8. Salah satu prinsip etika lingkungan adalah : "Memelihara sumber daya alam terbatas untuk
kepentingan manusia dan semua spesies lainnya". Tindakan kita dalam menerapkan prinsip
etika lingkungan tersebut adalah ....
A. pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal.
B. pemanfaatan sumber daya alam secara optimal.
C. eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan manusia.
D. eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan.
E. melindungi semua spesies untuk kepentingan manusia.

9. Salah satu pengaruh hutan terhadap lingkungan adalah sifatnya yang berhubungan dengan
iklim. Hal ini disebabkan karena hutan ....
A. memiliki keranekaragam tumbuhan
B. memiliki keanekaragaman satwa
C. menghasilkan uap air yang membentuk hujan
D. selalu terletak pada daerah pegunungan
E. mampu menyimpan air yang jatuh di tanah

10. Pengadaan pohon pelindung jalan di perkotaan dapat membantu menurunkan suhu udara
perkotaan. Kenyataan itu disebabkan ....
A. penaungan oleh daun pohon
B. produksi oksigen pada proses fotosintesis
C. dampak dari proses transpirasi tumbuhan
D. pemanfaatan karbondioksida pada proses fotosintesis
E. dampak dari penimpanan air tanah oleh akar tumbuhan

11. Para petani menggunakan pupuk dengan harapan tanaman menjadi subur. Namun
penggunaan pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan….
A. terbunuhnya musuh alami hama
B. penyerapan unsur hara menjadi cepat
C. meningkatnya produktivitas tanah
D. penimbunan bahan organik dalam tanah
E. tanaman menjadi kerdil dan daunnya mengering
12. Cara menanggulangi pencemaran air yang merupakan penerapan dari kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah….
A. membuang limbah sedikit demi sedikit
B. limbah dibuang ke tanah, bukan ke air
C. membatasi penguanaan zat kimia dalam industri
D. menutup industri yang menghasilkan bahan kimia tinggi
E. mengolah limbah sebelum dubuang ke lingkungan

13. Membuang sampah organik ke danau atau sungai akan berdampak buruk pada kehidupan
organisme air. Hal ini karena pembusukan sampah organik dapat menyebabkan….
A. pH air akan meningkat
B. air kekurangan oksigen
C. populasi cacing parasite meningkat
D. tumbuhan air kekurangan unsur hara
E. kendungan logam beracun meningkat

14. Gambar pembagian zona di ekosistem laut.

Alasan yang tepat terkait peristiwa yang terjadi di zona limnetik jika ekosistem tersebut
tercemar oleh berbagai macam sampah plastiK?
A. Tumpukan berbagai sampah plastik terhempas ke pantai oleh gelombang laut sehingga
organisme di zona itu ikut terdampar ke pantai.
B. Tumpukan sampah plastik membelokkan gelombang laut menuju ke dasar sehingga
merusak susunan habitat di zona itu.
C. Tumpukan berbagai sampah plastik menghambat penetrasi sinar matahari dan
mengganggu proses fotosintesis produsen di zona itu.
D. Tumpukan sampah plastik yang menjadi partikel-partikel kecil menimbun di dasar laut
dan merusak habitat organisme di zona itu.
E. Tumpukan sampah plastik yang menjadi partikel-partikel kecil menghambat proses
penguaraian mikroorganisme di zona itu.
Kunci jawaban dan pedoman penilaian
Soal pilihan ganda:
Nomor soal Kunci jawaban Nomor soal Kunci jawaban
1. B 8. E
2. C 9. C
3. C 10. D
4. E 11. A
5. D 12. E
6. E 13. A
7 B 14. C
PENILAIAN KETERAMPILAN
Nama Sekolah : SMA Kristen YSKI
Mata Pelajaran : Biologi
Fase/Kelas / Semester : E/10/02
Materi Pokok : Perubahan dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Menyajikan Skor
NamaPeserta Mengamati
No data maksimal Skor Nilai
Didik 1 2 3 4 1 2 3 4
1 8
Rubrik Penilaian
Keterampilan Mengamati : menggunakan lebih dari satu macam indera dalam melakukan
pengamatan.
 Skala 1 = apabila tidak menggunakan indera dalam melakukan pengamatan
 Skala 2 = apabila hanya menggunakan satu macam indera dalam melakukan pengamatan
 Skala 3 = apabila menggunakan dua macam indera (penglihatan dan peraba ) dalam
melakukan pengamatan
 Skala 4 = apabila menggunakan lebih dari dua macam indera dalam pengamatan
Keterampilan Menyajikan data : mengelompokan objek pengamatan menjadi keanekargaman
gen,jenis dan ekosistem.
 Skala 1 = apabila data yang disajikan hanya 1 objek yang benar
 Skala 2 = apabila data yang disajikan hanya 2 objek yang benar
 Skala 3 = apabila data yang disajikan semua benar
 Skala 4 = apabila data yang disajikan semua benar dan penampilan kertas presentasi nya
bagus menarik.

Nilai = Jumlah skor/Skormaksimal x 100

AcuanPenilaian
80 – 90 : SangatTerampil
70 – 79 : Terampil
60 – 69 : Cukupterampil
< 60 : Kurangterampil
E. GLOSARIUM
Abiotik : Komponen ekosistem dari benda mati.
Biotik : Komponen ekosistem dari mahluk hidup.
Biodegradable : Bahan pencemar yang dapat terdegradasi atau teruraikan.
B3 : Limbah dari bahan berbahaya dan beracun, misalnya merkuri,
timbal.
CFC : Chloro Fluoro Carbon, atau sering disebut gas freon yang berasal
dari kebocoran mesin pendingin ruangan, kulkas, AC mobil.
Daya lenting : Kemampuan lingkungan untuk pulih kembali ke keadaanseimbang.
E-waste : Limbah dari peralatan listrik dan elektronik.
Daya dukung : Kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan.
DDT : Dikloro Difenil Trikloroetana, pestisida yang sering digunakan
oleh petani untuk memberantas hama tanaman.
Global warming : Pemanasan global akibat.
Insenerator : Tempat pembakaran akhir sampah dengan suhu yang sangattinggi
sehingga tidak membuang asap.
Konservasi : Usaha untuk melindungi, mengatur, dan memperbaharuisumber
daya alam.
Mikroorganisme : Mahluk hidup renik yang tidak dapat dilihat tanpa bantuan
mikroskop.
Pencemaran : Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Reuse : Pemanfaat kembali limbah.
Recycle : Mendaur ulang limbah.
Vulkanik : Aktifitas gunung berapi

F. DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Moch & Djoko Martono, 2009, Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-
Madrasah Aliyah (MA). Jakarta : Pusat Perbukuan.

Endah S. dkk., 2013, Buku Guru Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013, Klaten,
Intan Pariwara.

Irnaningtyas, 2010,. Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI . Jakarta : Erlangga.


.
Priadi, Aris., 2009, Biology 1 For Senor High School Year X, Yudhistira.

Sri Pujiyanto,dkk., 2016, Buku siswa Menjelajah Dunia Biologi kelas X SMA/MA. Penerbit
Tiga Serangkai.

Yusa, Manickam B., 2013. Aktif dan Kreatif Belajar Biologi 1 Untuk Kelas X SMA/MA
Peminatan MIPA, Bandung: Grafindo Media Tama.

Anda mungkin juga menyukai