Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
LEMBAR KERJA MAHASISWA
Nama MK/Kode MK/SKS : Profesi Kependidikan
Dosen Pengampu Mata kuliah : Prof. Dr. Suratno, M.Si dan Dr. Bea Hana S. S.Pd, M.Pd,
MCE., CIQAR
Pokok Bahasan : Materi 7, Guru Profesional Sebagai Komunikator dan
Fasilitator
Metode Pembelajaran : tanya jawab, diskusi

Sub-CPMK 2

IDENTITAS MAHASISWA

Nama/NIM/Kelas Kurnia Maulana/230210103036/B


Vierry Kurnia Budiananta/230210103090/B
Galih Azza Alugara/230210103104/B

Pertemuan Ke 7

Hari/Tanggal Kamis, 18 April 2024

TUGAS
https://www.kilat.com/nasional/84410832923/akhirnya-polisi-tangani-perkara-guru-lakukan-
kekerasan-pada-siswi-di-sma-budi-mulia-saumlaki?page=3

1. Bagaimana dampak tindak kekerasan terhadap siswa dapat mempengaruhi lingkungan


belajar di sekolah?
2. Identifikasi strategi-strategi yang harus diambil oleh pihak sekolah untuk menanggulangi
tindak kekerasan tersebut!
3. Bagaimana cara seorang guru agar menjadi seorang pendidik yang professional dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia?
4. Bagaimana dampak jika seorang guru tidak dapat mencapai potensinya sebagai guru
professional yang berperan dalam bidang komunikator dan fasilitator?
5. Dalam konteks kasus ini, jelaskan peran guru sebagai komunikator dan fasiltator dalam
meningkatkan efektivitas pembelajaran di sekolah!
Jawab

1. Tindak kekerasan terhadap siswa dapat menciptakan lingkungan belajar yang tidak aman
dan tidak kondusif di sekolah. Hal ini dapat mengganggu fokus belajar siswa,
meningkatkan tingkat stres, dan menurunkan motivasi untuk hadir di sekolah. Selain itu,
kekerasan juga dapat menciptakan budaya ketakutan dan tidak percaya di antara siswa,
guru, dan staf sekolah, yang pada gilirannya dapat mengganggu proses pembelajaran dan
pertumbuhan pribadi siswa.
2. Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada staf sekolah, guru, dan siswa tentang
pentingnya menghormati satu sama lain, penyelesaian konflik tanpa kekerasan, serta
tanda-tanda dan dampak dari kekerasan.Menyediakan layanan konseling dan dukungan
emosional bagi korban kekerasan dan pelaku, serta menciptakan lingkungan yang
mendukung bagi mereka.
3. Untuk menjadi seorang pendidik profesional dan meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia, seorang guru dapat melakukan beberapa hal seperti terus mengembangkan
keterampilan dan pengetahuannya melalui pelatihan dan pengembangan diri,
menerapkan metode pengajaran yang inovatif dan berorientasi pada siswa, berkolaborasi
dengan rekan sejawat untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan, serta
berkomunikasi secara efektif dengan siswa, orang tua, dan pihak terkait lainnya. Selain
itu, mematuhi etika profesional dan terus meningkatkan komitmen terhadap profesi juga
penting.
4. Jika seorang guru tidak dapat mencapai potensinya sebagai seorang profesional yang
berperan sebagai komunikator dan fasilitator, dampaknya bisa beragam. Di antaranya
Penurunan Kualitas Pengajaran: Guru yang tidak efektif dalam berkomunikasi dan
memfasilitasi pembelajaran mungkin kesulitan menyampaikan materi secara efektif
kepada siswa, sehingga kualitas pengajaran menurun.Kurangnya Pemahaman Siswa:
Komunikasi yang tidak efektif atau kurangnya fasilitasi dapat menyebabkan siswa
kesulitan memahami materi yang diajarkan.
5. fasilitator sangat penting dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran di sekolah,
sebagai komunikator Menyampaikan Materi dengan Jelas. Guru harus mampu
menyampaikan materi pembelajaran dengan cara yang mudah dipahami oleh siswa,
menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka. Dan sebagai
fasilitator seorang guru harus bisa Mengatur Pembelajaran. Guru harus mampu
merencanakan dan mengatur pembelajaran yang efektif, termasuk memilih metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi dan kebutuhan siswa.Memfasilitasi Diskusi dan
Kolaborasi. Guru perlu mendorong diskusi dan kolaborasi antara siswa, memfasilitasi
pertukaran ide dan pemecahan masalah bersama.

Anda mungkin juga menyukai