Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS JEMBER KODE DOKUMEN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
LEMBAR KERJA MAHASISWA 1
Nama MK/Kode MK/SKS : Perkembangan Peserta Didik/ KPU1302/2
Dosen Pengampu Mata kuliah : Prof. Dr. Suratno, M. Si /Kamalia Fikri, S. Pd., M.Pd
Pokok Bahasan : Review Materi Perkembangan Peserta Didik
Metode Pembelajaran : tanya jawab, diskusi
Su
b-
CP
M
K
1
IDENTITAS MAHASISWA
Na 1. Kurnian Maulama/230210103036/B
ma 2. Vierry Kurnja Budiananta/2302101090/B
/ 3. GalihAzzaAlugara/230210103104/B
NI
M/
Ke
las
Pe 5
rte
mu
an
Ke
Ha Selasa/26 Maret 2024
ri/
Ta
ng
gal

TUGAS
Kasus 1: Bahaya Stunting terhadap Kemampuan Kognitif Anak di Kupang - Institut Teknologi Bandung
(itb.ac.id)
Kasus 2: Siswa Belum Bisa Calistung: Dilematis Guru dan Sekolah (kompas.com)

Pertanyaan:
1. Bagaimana pentingnya memantau dan merefleksikan perkembangan peserta didik terhadap tugas-
tugas pembelajaran dalam proses pembelajaran yang efektif?
2. Sebutkan tiga strategi yang dapat digunakan oleh pendidik untuk mendukung perkembangan peserta
didik yang mengalami stunting dalam mengejar ketertinggalan akademis mereka!
3. Bagaimana pendidik dapat mengidentifikasi potensi dan kekuatan peserta didik yang mengalami
stunting untuk memperkuat motivasi mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran?
4. Bagaimana pendidik dapat menyesuaikan tugas-tugas pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan
individual siswa yang belum bisa calistung agar mereka dapat berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran?
5. Jelaskan bagaimana memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif dapat membantu siswa
yang belum bisa calistung dalam memperbaiki keterampilan bahasa mereka!

JAWABAN:
1. Memantau dan merefleksikan perkembangan peserta didik terhadap tugas-tugas pembelajaran
sangat penting dalam proses pembelajaran yang efektif karena mengidentifikasi Kebutuhan
Individu, menyesuaikan Pengajaran dan mendorong keterlibatan siswa Dengan demikian,
memantau dan merefleksikan perkembangan peserta didik terhadap tugas-tugas pembelajaran
tidak hanya membantu guru mengajar secara lebih efektif, tetapi juga meningkatkan
pembelajaran dan pencapaian akademis siswa
2. Tiga strategi yang dapat digunakan oleh pendidik untuk mendukung perkembangan peserta
didik yang mengalami stunting dalam mengejar ketertinggalan akademis mereka adalah
Diferensiasi Pengajaran: Pendekatan ini melibatkan penyesuaian metode pengajaran dan materi
pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan individual setiap siswa. Intervensi awal : Pendidik
dapat bekerja sama dengan tim kesehatan sekolah untuk memantau pertumbuhan dan
perkembangan anak secara teratur, serta memberikan intervensi yang sesuai sejak dini, seperti
program stimulasi perkembangan anak dan bantuan tambahan dalam pembelajaran. Kolaborasi
orangtua dan komunitas Pendidik dapat memberikan informasi dan saran kepada orang tua
tentang cara mendukung perkembangan anak di rumah, serta mengorganisir kegiatan dan
program kolaboratif dengan komunitas untuk meningkatkan akses siswa terhadap sumber daya
pendidikan dan kesehatan.
3. Amati kemampuan peserta didik dalam berbagai aktivitas, baik akademik maupun non-
akademik, untuk menemukan potensi meraka.Berkomunikasi secara terbuka dengan
peserta didik untuk memahami hal yang mereka sukai,. Gunakan berbagai metode
evaluasi, seperti tes, proyek, dan penugasan, untuk menilai kemampuan peserta didik
dalam konteks pembelajaran.Pengakuan: Berikan penghargaan dan pujian secara
teratur kepada peserta didik untuk prestasi dan kemajuan mereka, bahkan dalam hal-hal
kecil sekalipun.
4. Pendidik dapat menyesuaikan tugas-tugas pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan
individual siswa yang belum bisa calistung dengan beberapa cara:

Menyediakan Tugas yang Diferensiasi: Memberikan variasi dalam tingkat kesulitan


tugas, mulai dari tugas yang lebih mudah hingga lebih menantang, sehingga setiap
siswa dapat berpartisipasi sesuai dengan kemampuannya. Ini memungkinkan siswa
yang belum bisa calistung untuk tetap terlibat dalam pembelajaran tanpa merasa terlalu
tertekan.
5. Berikan contoh konkret atau model tentang bagaimana menggunakan bahasa dengan
benar. Misalnya, jika siswa membuat kesalahan dalam tata bahasa, berikan contoh
kalimat yang benar. Berikan umpan balik yang menyoroti hal-hal yang sudah berhasil
mereka lakukan, serta berikan saran konstruktif tentang cara meningkatkan
keterampilan bahasa mereka. Beri mereka kesempatan untuk mencoba lagi dengan
memberikan dukungan dan dorongan. Berikan ruang bagi kesalahan sebagai bagian
dari proses belajar.

Anda mungkin juga menyukai