Seminar Proposal
NISA MULIA
NIM : 202501007
Peneliti
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar
dan proses pembelajaran sedemikian rupa sehingga peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk mencapai kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilan yang
diperlukannya bagi dirinya. , untuk masyarakat. , bangsa dan negara. Negara (UU Nomor 20
Tahun 2003). Prihatin (2008:3) berpendapat bahwa hakikat pendidikan universal adalah
menghadirkan kecerdasan, moralitas, dan nilai-nilai spiritual kepada peserta didik dalam
kaitannya dengan perkembangan mental dan fisik. Pendidikan merupakan suatu proses
berkesinambungan yang melibatkan beberapa faktor antara lain tujuan pendidikan, guru,
siswa, materi pembelajaran dan lingkungan (Kompri, 2015:87). Kelima faktor tersebut
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus bekerja secara teratur,
saling melengkapi dan berkesinambungan, serta berperan menentukan keberhasilan
pembelajaran.
Pendidikan agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana untuk mempersiapkan
peserta didik mengenal, memahami, menghayati dan mengimani, menjadi manusia yang
bertaqwa dan berakhlak mulia, dimulai dengan mengamalkan ajaran agama Islam dari
sumber utamanya yaitu kitab suci Al. -Quran dan Hadits (Hidayatullah, 2008:12).
Minat belajar mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil belajar, karena jika
materi pembelajaran tidak sesuai dengan minatnya maka siswa tidak akan belajar dengan baik
karena tidak menarik baginya. Siswa malas belajar dan tidak mendapatkan kepuasan dari
kelas. Materi pembelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar. Menurut Djamarah, pelatihan yang paling efektif untuk
membangkitkan minat belajar siswa adalah dengan memanfaatkan minat siswa yang sudah
ada dan mengembangkan minat baru pada siswa. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan
informasi kepada siswa tentang hubungan antar materi pembelajaran (Saiful Bahri Djamarah,
2002: 158).
Minat belajar siswa hendaknya selalu dijaga agar tumbuh dalam diri siswa. Namun
seiring dengan kemajuan. Teknologi yang semakin pesat dapat berdampak negatif terhadap
minat belajar siswa. Banyak faktor yang dapat menurunkan minat belajar siswa, seperti
berbagai hiburan, permainan, dan acara televisi yang dapat mengalihkan perhatian siswa dari
buku pelajaran. Selain belajar, banyak terdapat tempat hiburan seperti pusat perbelanjaan,
karaoke, tempat hiburan dan taman bermain. Oleh karena itu, guru dan orang tua harus
membatasi dan memantau secara ketat waktu bermain siswa agar siswa dapat belajar secara
maksimal. Apabila siswa mempunyai minat belajar, maka ia memperoleh pengetahuan dan
pemahaman serta hasil akademik yang baik. Dalam pembelajaran hendaknya guru
memperhatikan kondisi siswa, karena mengamati kondisi siswa sangatlah penting. Prasyarat
yang sangat penting bagi siswa adalah seberapa dekat mereka berhubungan dengan mata
pelajaran. Siswa yang terlibat lebih perhatian dan tertarik pada mata pelajaran yang mereka
pelajari. Minat berkaitan dengan motivasi, karena minat merupakan faktor yang
menimbulkan minat atau pertimbangan selektif dalam diri seseorang, yang menentukan
pilihan suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan dan menyenangkan dalam jangka
panjang. Lama kelamaan memberikan kepuasan. Oleh karena itu, dorongan, perhatian dan
kegembiraan dalam beraktivitas berhubungan dengan faktor-faktor yang membangkitkan
minat. Jika pemicu minatnya rendah maka dapat menyebabkan seseorang kehilangan minat.
Minat yang rendah dapat melelahkan aktivitas. Apabila hal ini terjadi dengan minat belajar
maka akan berdampak pada kemampuan belajar seseorang. Dalam hal ini minat belajar siswa
sangat mempengaruhi hasil belajar siswa (Aprijal et al. 2020:77).
Aprijal, dkk. 2020. Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa
di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Sungai Salak Kecamatan Tempuling, J. Mitra
PGMI Vol. 6 No. 1,hal 77.
Permasalahan yang sering muncul dalam proses belajar mengajar adalah bagaimana
menyajikan materi kepada siswa dengan baik agar dapat mencapai hasil yang efektif dan
efisien. Selain itu permasalahan lain yang sering dicermati adalah guru agama tidak
memperhatikan perbedaan penggunaan metode pengajaran dan upaya peningkatan mutu
pengajaran dengan baik. Oleh karena itu diperlukan metode dan media yang berbeda, seperti
simulasi atau demonstrasi dan penggunaan alat peraga atau lingkungan belajar. Dengan
bantuan media pembelajaran diharapkan siswa dapat memahami apa yang telah
dipelajarinya.Penggunaan media pembelajaran sangat membantu siswa dalam proses belajar
mengajar. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa media pengajaran merupakan salah satu
komponen pendidikan yang dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.
“Karena pada dasarnya pemilihan media dan metode pembelajaran yang tepat sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa.” Salah satu alat pembelajaran yang dapat dijadikan
alternatif alat pembelajaran adalah kartu flip. Paper board terdiri dari media pembelajaran
yang disulap menjadi model paper board yang menarik berupa kalender meja dengan
menggabungkan konsep gambar. Paper board ini berupa lembaran-lembaran kertas yang
dilipat menjadi satu sehingga memudahkan untuk membuka halaman berikutnya. Menurut
Subana dan Sunarti (Asharissa, 2020: 4), media flipchart terdiri dari lembaran-lembaran
kertas yang memuat inti pesan yang bagian atasnya dipelintir agar mudah dibalik. Media
gambar ini mempunyai 4 bagian yaitu sampul, identitas media, petunjuk penggunaan media
dan 5 set gambar. Setiap halaman hanya memiliki satu rangkaian gambar yang
menggambarkan peristiwa tersebut. Setiap rangkaian gambar memiliki ide untuk membantu
siswa mulai belajar. Flip board mampu bersaing dengan teknologi modern. Flip board dapat
didesain dengan menggunakan aplikasi salah satunya Photoshop dan Power Point.
Hasil observasi di MTS Alfalah dapat diketahui bahwa permasalahan dalam proses
pemebelajaran adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada siswa secara baik sehingga
diperoleh hasil yang efektif dan efisien terutama pada mata pelajaran Fiqih masih terdapat
guru yang belum memberikan perhatian terhadap variasi penggunaan metode mengajar dan
upaya peningkatan mutu pengajaran secara baik menggunakan model dan media pembelaaran
yang inovatif dan kreatif pendidik hanya menggunakan LKS, dan buku paket.
Oleh karena itu, setiap guru seharusnya dapat lebih memaksimalkan Metode
pembelajarannya, agar siswa dapat lebih termotivasi lagi dalam proses Pembelajaran yang
dilakukan. Pemaksimalan metode ajar tersebut salah satunya dapat dengan mengembangkan
media pembelajaran. Pada umumnya pengajar dikelas hanya memakai bahan ajar yang
monoton dan bahan ajar yang praktis yang siap pakai saja tanpa perlu berususah payah untuk
membuatnya seperti halnya sekolah tersebut yang tidak menggunakan media pembelajaran
tambahan selain buku paket LKS dan carta, pendidik hanya menggunakan metode ceramah
dalam pembelajaran, dan setelah guru menyampaikan materi, siswa diberikan tugas untuk
mengisis LKS (Lembar Kerja Ssiwa). Dan terkdang guru melakukan kegiatan diskusi secara
berkelompok, namun kegiatan tersebut cenderung monoton dan hanya sebuah sesi tanya
jawab tanpa memperluas pengetahuan siswa. Prosesnya pembelajaran tersebut tidak dipadu
padankan dengan metode pembelajaran lainnya, dari metode pembelajaran yang diberikan.
Sehingga akhirnya peserta didik merasa bosan ketika mengikuti proses pembelajaran di kelas,
karena metode pembelajaran ceramah tersebut selalu saja dilakukan berualng-ulang kali tanpa
adanya sselingan.
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khsusunya materi Lezatnya Makananku
Halal dan Thayib yang peneliti pilih dibutuhkan sebuah media pembelajaran yang memang
mampu dan memudahkan siswa saat mempelajarinya yaitu dengan media flip chart. Flip
chart adalah sebuah media yang berbentuk papan yang dapat dibalik bagannya. Dimana
dengan bagan tersebut menyediakan berbagai informasi-informasi yang ditulis dalam
lembaran-lembaran kemudian dipadukan menjadi satu. Pada setiap bagan Flip chart tersebut
akan terdapat gambar-gambar yang akan menarik perhatia siswa, sehingga siswa akan lebih
termotivasi dalam proses pembelajarannya (Desi Eka Pratiwi, 2013:3)
Desi Eka Pratiwi, “Penerapan Media papan balik ( flipchart) pada pembelajaran
Tematik untuk meningkatkan hasil belajar siswa sekolah daasar, JPGSD, Volume 03
Nomor 02. 2013, jurnal, 3.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil materi Lezatnya Makananku Halal dan
Thayib. Hal ini dikarenakan untuk mempermudah untuk mengetahui mana makanan yang
lezat dan layak di makan serta halal dan Thayib. Berdasarakan hal tersebut penulis mencoba
untuk melakukan pengembangan media pembelajaran yang memudahkan peserta didik untuk
mengingat materi yang telah diajarkannya terutama pada materi Lezatnya Makananku Halal
dan Thayib tanpa harus lagi bosan dengan proses pembelajaran yang monoton seperti
ceramah oleh guru yang mengajarkannnya. Sehingga perlu adanya pengembangan media
pembelajaran dalam bentuk papan balik flipchart dengan tujuan untuk memperbaiki kulitas
pembelajaran dalam memahami materi Lezatnya Makananku Halal dan Thayib dengan judul
“PENGEMBANGAN MEDIA FLIP CHART UNTUK MENINGKATKAN MINAT
BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN FIQIH TEMA LEZATNYA MAKANANKU,
HALAL, DAN THAYIB KELAS VIII MTS ALFALAH BANGILAN TAHUN
PELAJARAN 2023/2024 ”
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengembangan media pembelajaran Flip chart pada mata pelajaran Fiqih
materi Lezatnya, Makananku Halal dan Thayib kelas VIII di MTS Alfalah Bangilan?
2. Bagaimana tingkat validitas dan ketertarikan media pembelajaran Flip chart pada
mata pelajaran Fiqih materi Lezatnya, Makananku Halal dan Thayib kelas VIII di
MTS Alfalah Bangilan?
3. Bagaimana Evektivitas penggunaan media pembelajaran Flip chart pada mata
pelajaran Fiqih materi Lezatnya, Makananku Halal dan Thayib kelas VIII di MTS
Alfalah Bangilan?
memberikan kemenarikan dalam belajar siswa juga untuk guru yang memberikan
variasi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.agar pembelajaran tidak
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan saja.
Produk media flip chart ditampilkan dalam bentuk seperti kalender duduk
yang penggunaan kertas informasinya dapat dibalik jika sudah melewati sama seperti
slide show pada power point namun ini manual. Setiap halaman membentuk materi-
materi shalat jama dan qashar. Dalam media flip chart ini memiliki gambar-gambar
yang menarik dengan banyak warna. Teks dalam media flip chart ini menggunakan
berbagai macam font. Sedangkan materi shalat jama' dan qashar bersumber pada biku-
buku teks wajib dan buku-buku panduan shalat.
Media flip chart ini merupakan sebuah media yang mempunyai manfaat sebagai
tambahan informasi dan sebagai tambahan pilihan media pembelajaran. Cara
penggunanya mudah dengan cara membaca mataeri yakni kertas informasi materinya
dapat dibalik jika sudah melewati sama seperti slide show pada power point namun
ini manual.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
Sebagai bahan acuan dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik, dan
sebagai bahan evaluasi dalam memperbaiki proses pembelajaran khususnya dalam
meningkatkan minat belajar siswa pada mata Lezatnya Makananku halal dan Thayib
serta dapat memberikan kontribusi sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Bagi Guru
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam memilih media pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan, sebagai bahan evaluasi bagi guru dalam meningkatkan
minat belajar anak, dan meningkatkan proesionalisme guru dalam mengajar.
3. Bagi peneliti
Hasil penelitian dan pengembangan ini dapat menambah wawasan dan pengalaman
secara langung terhadap media pembelajaran yang dikembangkan.
4. Bagi pengguna
Minat Belajar Siswa: Menurut Makmun Khairan (2013:142), “minat belajar adalah
partisipasi siswa secara penuh dan penuh perhatian dalam segala
aktivitas mental untuk memperoleh pengetahuan dan memperoleh
pemahaman tentang ilmu pengetahuan yang diperlukan di sekolah.”
Minat belajar adalah perasaan bahwa anda menyukai atau tertarik pada
suatu hal dan melakukan kegiatan belajar tanpa ada yang menyuruh
anda mempelajarinya. Minat belajar juga merupakan faktor yang
membimbing siswa dalam belajar berdasarkan minat atau kenikmatan
keinginan belajar. Minat setiap siswa dalam menerima materi yang
diberikan guru berbeda-beda, dan setiap siswa juga mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda. Kurangnya minat belajar, aktivitas
dan komunikasi siswa tidak maksimal, sehingga hasil belajar siswa
buruk.
Ega Tria Karisma,dkk, 2023.Analisis Minat Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kelas
IV SDN leper 01 Jurnal Prasasti limu. Volume 2 Nomor 3 hal 121-
122
Fikih : Fiqih diartikan sebagai pemahaman manusia terhadap amalan ibadah berdasarkan
syariat sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Fiqh
menjadi landasan syariat melalui penafsiran Al-Qur’an dan Sunnah
oleh para ulama dan dilaksanakan melalui fatwana para ulama.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengembangan
1. Pengertian pengembangan
Pengembangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah cara,
proses dan perbuatan mengembangkan. 10 Pengembangan secara umum merupakan
usaha untuk meningkatkan kemampuan konseptual, teoritis dan moral secara
bertahap melalui pendidikan dan pelatihan. Richey mendefinisikan bahwa
pengembangan adalah proses menjabarkan spesifikasi rancangan menjadi bentuk
fisik atau nyata. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18. Tahun
2002, Pengembangan merupakan kegiatan ilmu. Pengetahuan dan teknologi yang
memanfaatkan kaidah dan teori ilmiah, untuk meningkatkan fungsionalitas, manfaat
dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan
teknologi baru.
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan(Azhar Arsyad, 2013:3).
Fungsi media dalam proses belajar mengajar merupakan bagian yang sangat
menentukan efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Wina
Sanjaya telah mengidentifikasi beberapa jenis fungsi media pembelajaran, yaitu: 1)
Fungsi komunikasi Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan
komunikasi dalam mengirim dan menerima pesan. 2) Fungsi motivasi Dengan
bantuan lingkungan belajar diharapkan motivasi belajar siswa akan meningkat.
Media pembelajaran memudahkan siswa dalam mempelajari mata pelajaran,
sehingga meningkatkan semangat siswa dalam belajar. 3) fungsi bermakna.
Pembelajaran melalui penggunaan media tidak hanya sekedar menambah
pengetahuan saja, namun juga dapat meningkatkan kemampuan analitis, kreatif,
keterampilan dan sikap siswa. 4) Fungsi meratakan Setiap peserta diharapkan
memahami lingkungan pembelajaran yang digunakan. Siswa memperoleh
pemahaman yang sama terhadap pesan yang disampaikan. 5) Fungsi individualitas
Media pembelajaran membantu siswa dengan minat dan gaya belajarnya masing-
masing 6) fungsi bermakna. Pembelajaran melalui penggunaan media tidak hanya
sekedar menambah pengetahuan saja, namun juga dapat meningkatkan kemampuan
analitis, kreatif, keterampilan dan sikap siswa.
c. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur gambar yang
bisa dilihat.
Sesuai dengan pendapat Nana Sudana dan Ahmad Rivai, Flipchart termasuk
dalam media visual dan media yang tidak diproyeksikan, karena media Flipchart ini
hanya bisa dilihat oleh indra pengelihatan dan penggunaannya tidak memerlukan
proyektor.
Di antara media yang dapat untuk meningkatkan hasil belajar adalah media
Flip chart, Media Flip Chart adalah merupakan salah satu media cetakan yang sangat
sederhana dan cukup efektif. Sederhana dilihat dari proses pembuatannya dan
penggunaannya yang relative mudah, dengan pemanfaatan bahan kertas yang mudah
dijumpai disekitar kita. Karna flipchart dapat dijadikan sebagai media pesan
pembelajaran yang secara terencana ataupun secara langsung disajikan pada flip chart.
Adapun bahan-bahan yang diperlukan Untuk Membuat flip chart adalah:
a. Kertas yang cukup lebar untuk menulis dan menggambarkan pokok- pokok
masalah yang dibicarakan.
c. Alat tulis seperti pensil, tinta, cat air, dan spidol. Alat intinya selain
digunakan untuk menulis, juga untuk menimbulkan daya tarik.
Flipchart ini berisi mengenai lembaran kosong yang siap diisi dengan materi
materi-materi pembelajaran dan berisi mengenai pesan- pesan pembelajaran yang
berisi teks cerita, gambar, latihan-latihan soal dan lain-lain. Flipchart ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan menggunakan Flipchart sebagai media
pembelajaran menurut Susilana, yakni sebagai berikut (Teni Nurrita, 2018:171):
e. Mudah dibawa.
Karakteristik media flip chart itu sendiri menurut Susilana yaitu lembaran-
lembaran kertas menyerupai album atau kalender yang berukuran 50x75 cm, atau
ukuran yang lebih kecil 21x28 cm sebagai flipbook yang disusun dalam urutan yang
diikat pada bagian atasnya. Flipchart dapat digunakan sebagai media penyampaian
pesan pembelajaran. Dalam penggunaannya dapat dibalik jika pesan dalam lembaran
depan sudah ditampilkan dan diganti dengan lembaran berikutnya yang sudah
disediakan
3.1 Minat Belajar siswa
1. Minat belajar
Menurut Wina Wijaya (2001: 123) minat belajar adalah kecenderungan dan perhatian
dalam belajar. Dalam pengertian lain minat belajar adalah kecenderungan perhatian dan
kesenangan dalam beraktivitas, yang meliputi jiwa dan raga untuk menuju
perkembangan manusia seutuhnya, yang menyangkut cipta, rasa, karsa, kognitif, afektif
dan psikomotor lahir batin. Menurut Makmun Khairani (2013:142) bahwa“Minat
belajar adalah keterlibatan sepenuhnya Seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran
secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman
tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya di sekolah”. Dapat disimpulkan bahwa
minat belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri dalam beberapa
gejala,seperti: gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan
tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan
pengalaman. Dengan kata lain, minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan
seseorang (siswa) terhadap aktivitas belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan,
partisipasi, dan keaktifan. Dalam belajar serta menyadari pentingnya kegiatan. Itu.
Selanjutnya terjadi perubahan dalam diri siswa yang berbentuk keterampilan, sikap,
kebiasaan, pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman belajar. Minat siswa untuk belajar
mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan belajar, karena minat siswa
merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan siswa, bila bahan. Pelajaran
yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan.
Sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya.
Karwati dan Priansa (2015:149) mengatakan minat belajar yaitu keinginan dan kemauan
yang diikuti dengan keaktifan dan perhatian pada aktivitas yang disengaja sehingga
mendatangkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku berupa pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Minat belajar sebagai rasa suka dan terikat pada suatu kegiatan, di mana
melakukannya tidak disuruh.
Karwati, Euis dan Donni Juni Priansa. 2015. Manajemen Kelas Classroom
Management Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif. Menyenangkan. Dan
Berprestasi, Bandung: Alfabeta.
Dari pendapat Karwati dan Priansa, Slameto, dan Susanto, peneliti menyimpulkan minat
belajar merupakan perasaan suka pada kegiatan yang diikuti perhatian dan
keaktifan,sehingga mendatangkan rasa senang pada perubahan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, yang dilakukan tanpa ada yang menyuruh.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana.
1) Pembelajaran Fiqih
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan fiqih berasal dari bahasa Arab yaitu
Faqiha-Yafqahu-Fiqhan yang bermakna mengerti atau memahami. Oleh karna itu
fiqih merupakan ilmu atau pengetahuan yang mempelajari tentang hukum- hukum
Islam yang sesuai dengan syariat dan bersifat amaliah yang diperoleh dari dalil-dalil
yang terperinci yang terdapat dalam Al-Qur’an, As-sunnah serta Ijma’ dan
mencangkup objek pembahasan tertentu.
Moh. Suardi,2018. Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Budi Utama),hal 7.
Ilmu fiqih merupakan suaru bidang keilmuan dalam syari’ah Islam secara khusus
membahas tentang hukum atau aturan dalam aspek kehidupan manusia, baik individu,
dan bermasayarak. Definisi fiqih secara istilah adalah perkembangannya mengikuti
zaman sehingga kita tidak bias menemukan definisi yang tunggal, pada masa itu para
ahli menjelaskan pengertiannya sendiri. Abu Hanifah menyampaikan fiqih merupakan
pengetahuan manusia tentang hak dan kewajibannya (Hadi, 2019). Dengan
demikian,fiqih bisa meliputi aspek kehidupan manusia dalam berislam, serta masuk
pada aqidah, syari’ah, ibadah, dan akhlak.
Hadi, E. N. S. (2019). Meningkatakan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Fiqih Materi Ibadah Haji Menggunakan Sxientific Approach Melalui Metode
Demonstrasi Di Kelas X IPS. Khazanah: Jurnal Edukasi, 1(2), 112-127.
2) Ilmu fiqih
Ilmu fiqih adalah salah satu ilmu keislaman yang hingga kini cukup berkembang,
hal ini terbukti dengan kekayaan warisan khazanah klasik yang dimilikinya
hingga maraknya berbagai kegiatan atau forum kajian ilmu fiqih seperti bahts al-
masâil fiqhiyah yang dilakukan lembaga dan ormas-ormas Islam maupun
lembaga-lembaga pendidikan Islam seperti pesantren. Namun yang tampaknya
perlu mendapat perhatian khusus adalah munculnya kesan kuat dalam masyarakat,
bahwa Islam yang mereka pahami adalah fiqih itu sendiri, karena ia menyajikan
aturan dan rambu-rambu hukum yang jelas sehingga dapat mereka jadikan
pegangan. Ini mengindikasikan kedudukan fiqih sebagai sebuah ilmu sering
belum dapat dimaknai secara proporsional, sehingga cenderung tidak dibedakan
mana ajaran dasar Islam yang bersifat absolut, dan mana ajaran fiqih yang bisa
berkembang dan mengalami perubahan sesuai dengan dinamika sosial.
Arif Shaifudin,2019.FIQIH DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU: Hakikat dan Objek Ilmu
Fiqih, Al-Manhaj: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial Islam Vol. : 1 (2).hal 198
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di MTs Darussalam Rembang, yang letaknya berada di kec.
Sale Kab. Rembang. Penelitian dilakukan di kelas VIII. Peneliti memilih penelitian di
MTs Darussalam Rembang, karena di MTs ini belum ada media ludo pada mata pelajaran
akidah-akhlak, yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa. Dalam lokasi
penelitian juga belum adanya media ludo, dimana media ini diharapkan mampu membuat
siswa lebih aktif ketika pembelajaran berlangsung. Waktu pelaksanaan penelitian
disesuaikan dengan jam pelajaran akidah-akhlak.
Penelitian ini dilakukan di MTs Alfalah Bangilan, yang letaknya berada di kec.
Bangilan, Kab. Tuban. Penelitian dilakukan di kelas VIII. Peneliti memilih penelitian di
MTs Alfalah Bangilan, karena di MTs ini belum ada media Flip Chart pada mata pelajaran
Fiqih, yang bertujuan untuk meningkatkan Minat Belajar siswa. Dalam lokasi penelitian
juga belum adanya media Flip Chart, dimana media ini diharapkan mampu membuat siswa
lebih Minat Belajar ketika pembelajaran berlangsung. Waktu pelaksanaan penelitian
disesuaikan dengan jam pelajaran Fiqih.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and
Development (R&D). penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D),
merupakan metode penelitian yang menghasilkan produk-produk baru atau mengembangkan
produk yang sudah ada, serta menguji validitas dan keefektifan suatu
produk(Hanafi,2017:130).
3.5 Prosedur Pengembangan
Berikut prosedur penelitian dan pengembangan media display yang dijalankan dengan
serangkaian pekerjaan yang memiliki tujuan untuk menyelesaikan suatu produk.
1. Potensi dan mmasala
Pada tahap ini yang sudah dilakuan peneliti menentukan potensi dan masalah terkait
dengan minta Belajar siswa, yang akan dilakukan pada kelas Vlll MTs Alfalah
Bangilan. Maka diperelukan observasi dan wawancara supaya mengatahui tingkat
Minta Belajar siswa sajauh mana. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati
samua yang terjadi dalam kelas maupun di luar kalas, kagitan yang diamati seperti
pengembangan kondisi ruangan kelas, media yang digunakan peserta didik dalam
proses pembelajaran. Kegiatan wawancara ini dapat dilakukan untuk mengetahui
kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh peserta didik dan guru adanya kekurangan
dengan matari, media yang kurang dikembangan, kurangnya inovatof dalam
pengambangan pembelajaran atau konsep yang hanya monoton pada buku guru dan
buku siswa, dengan penelitian ini akan dikembangkan media yang tepat untuk
peserda didik.
2. Pengumpulan data
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara faktual maka selanjutnya perlu
dikumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan
produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Tahap
pengumpulan data ini bertujuan untuk merancang suatu produk media flip chart yang
dapat digunakan dalam proses pembelajara. Tahap pengumpulan data ini yaitu
observasi dan wawancara guru kelas dan melihat Minta belajar siswa peserta didik
kelas Vlll MTs Alfalah Bangilan. Setelah mengumpulkan data berbagai informasi,
langkah berikutnya adalah mengembangkan produk media flip chart menjadi sebuah
solusi untuk mengatasi permasalahan.
3.Desain produk
Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan
sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Desain produk pada tahap ini
bertujuan untuk menghasilkan produk baru yang dikembangkan lengkap dengan
spesifikasinya. Desain produk dalam tahap penelitian ini meliputi penilaian media yang
tepat dan disesuai dengan materi pelajaran yang akan diteliti.
4.Validasi desain.
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk
sudah layak digunakan atau tidak. Validasi desain dilakukan oleh beberapa pakar atau
ahli dan praktisi yang sudah. Berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang
tersebut. Setiap pakar diminta menilai desain terebut, sehingga selanjutnya dapat
diketahui kelemahan dan kekuatannya.
5. Hasil kegiatan dari penilaian ahli dapat diketahui kelebihan dan kelemahan
desain produk tersebut, selanjutnya dianalisis dan disimpulkan untuk digunakan
oleh penulis untuk merevisi produk multimedia pembelajaran yang sesuai dengan
apa yang disarankan dengan para ahli, sehingga menghasilkan produk
multimedia pembelajaran interaktif yang benar-benar layak.
Produk media flip chart yang sudah layak kemudian digunakan untuk uji coba. Dalam uji
coba peneliti meminta masukan dan pendapat dari peserta didik dalam rangka
menyempurnakan produk media flip chart. Pelaksanaan dalam uji coba terbatas pada
kelas Vlll yang berjumlah.......orang yang mewakili peserta didik berkemampuan tinggi.
berkemampuan sedang, dan berkemampuan rendah. Hasil revisi produk yang sudah
dilakukan dalam uji coba terbatas kemudian diujicobakan pemakaiannya di lapangan
untuk melihat efektifitas produk yang dibuat.
Slamento, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
him. 180.
Saiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 158.
Aprijal, dkk. 2020. Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa di Madrasah
Ibtidaiyah Darussalam Sungai Salak Kecamatan Tempuling, J. Mitra PGMI Vol. 6 No.
1,hal 77.
Ashari, Titania. 2020. “Pengembangan Media Flipchart Berbasis Gambar Sebagai Alternatif
Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi”, BAPALA.Vol. 7 (3): hal. 1-6.
Cecep Kustandi, Media pembelajaran, cet. Ke-2, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 19.
Delifati Ziliwu,2019. Pengembangan Biologi Dengan Metode Flip chart, Jurnal Warta Edisi :
59,hal 4.
Desi Eka Pratiwi, “Penerapan Media papan balik ( flipchart) pada pembelajaran Tematik
untuk meningkatkan hasil belajar siswa sekolah daasar, JPGSD, Volume 03 Nomor 02.
2013, jurnal, 3.
Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riyana, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan
Komunikasi, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013), h. 169.
Arief Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2012), h. 7.
Ani Daniyati, dkk, 2023.Konsep Dasar Media Pembelajaran, Journal of Student Research
(JSR) Vol.(01), No.(01).
Andi Kristanto, S.Pd., M.Pd, 2016, Media Pembeajaran, Bintang Sutabaya Anggota IKAPI
daerah Jawa Timur , hal 10-12
Karwati, Euis dan Donni Juni Priansa. 2015. Manajemen Kelas Classroom Management Guru
Profesional yang Inspiratif, Kreatif. Menyenangkan. Dan Berprestasi, Bandung:
Alfabeta.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.
Ega Tria Karisma,dkk,2023. Analisis Minat Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kelas IV SDN
Jleper 01, Jurnal Prasasti Ilmu, Volume 2 Nomor 3 Hlm. 121-126
Hadi, E. N. S. (2019). Meningkatakan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih
Materi Ibadah Haji Menggunakan Sxientific Approach Melalui Metode Demonstrasi Di
Kelas X IPS. Khazanah: Jurnal Edukasi, 1(2), 112-127.