DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
AGUSTUS 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan makalah mata kuliah Ilmu
Pendidikan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Aman
Simaremare MS., MPSi. selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan. Pada makalah
ini, penulis akan membahas mengenai Hakikat Pendidikan serta kasus dan bagaimana cara
mengatasinya. Untuk materi lebih lengkapnya, telah penulis jelaskan di bab pembahasan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan dalam laporan ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik, sanggahan dan saran yang membangun yang
nantinya dapat dijadikan sebagai rujukan dalam pembuatan laporan kedepannya sehingga
tidak ditemukan lagi kesalahan yang sama. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga
dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 8
B. Saran ....................................................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hubungan antarpribadi pendidik dan peseda didik.
Dalam pergaulan terjadi kontak atau komunikasi antara masing-masing pr!badi.
Hubungan ini jika meningkat ke taraf hubungan pendidikan, maka akan terjadi suatu
pertautan makna antara pendidik dan peserta didik.
Pendidikan tidak hanya berkaitan dengan masa lalu dan masa kini, tetapi lebih
penting lagi pendidikan bersangkutan dengan kehidupan manusia masa mendatang.
Dengan demikian, pendidikan dilaksanakan sekarang, dengan modal pengalaman
masa lalu, untuk diarahkan pada masa yang akan datang. Untuk itulah kita dalam
pendidikan harus memusatkan per- hatian kepada masalah yang akan datang.
Arah perkembangan peserta didik di masa depan sangat bergantung kepada
dua hal pokok, yaitu pertama: anggapan atau asumsi dasar tentang hakikat dan tujuan
hidup manusia, potensi dan sHat bawaannya, dan kedua, anggapan tentang besar
kecilnya pengaruh Iingkungan terhadap perkembangan manusia itu yang dapat dan
harus diuji secara empirik.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini, yaitu:
1. Apa yang di maksud hakikat pendidikan?
2. Apa yang di maksud dengan ilmu pendidikan?
3. Apa saja tujuan dari pendidikan?
4. Apa saja fungsi pendidikan?
5. Apa yang dimaksud pendidikan sebagai sistem pendidikan?
6. Contoh kasus yang terjadi di dalam pendidikan?
7. Bagaimana solusi untuk menyelesaikan kasus?
C. Tujuan Penulisan
Adapun beberapa tujuan penulisan dalam makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui pengertian dari Hakikat Pendidikan
2. Mengetahui pengertian dari Ilmu Pendidikan
3. Mengetahui tujuan dari pendidikan
1
4. Mengetahui fungsi pendidikan
5. Mengetahui pengertian dari pendidikan sebagai sistem pendidikan
6. Mengetahaui contoh kasus yang terjadi didalam pendidikan
7. Mencari tahu solusi bagaimana cara menyelesaikan kasus
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan
kecerdasan pikiran. Sedangkan arti dari Pendidikan adalah Proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, dan perbuatan mendidik. Para
ahli juga memberikan beragam pendapat mengenai pengertian ilmu pendidikan.
Berikut beberapa pandangan sejumlah ahli tentang pengertian ilmu pendidikan.
a. Carter V. Good (1985: 36): Ilmu pendidikan adalah suatu bangunan pengetahuan
sistematis yang mencakup aspek-aspek kuantitatif dan objektif dari proses belajar,
dan juga menggunakan instrument secara seksama dalam mengajukan hipotesis-
hipotesis pendidikan untuk diuji berdasarkan pengalaman yang sering kali dalam
bentuk eksperimen.
b. Driyarkara (1980: 66-67): Ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah, yakni
pemikiran yang bersifat kritis, memiliki metode, dan tersusun secara sistematis
tentang pendidikan.
c. Imam Barnadib (187:7): Ilmu pendidikan adalah ilmu yang membicarakan
masalh- masalah umum pendidikan secara menyeluruh dan abstrak. Pendidikan
memiliki corak teoritis dan praktis. Bercorak teoritis artinya normatif atau
menunjukkan standar nilai tertentu. Sedangkan bercorak praktis maksudnya
bagaimana pendidikan harus dilaksanakan.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa ilmu pendidikan adalah suatu
kumpulan pengetahuan atau konsep yang tersusun secara sistematis dan mempunyai
metode-metode tertentu yang bersifat ilmiah yang menyelidiki, merenungkan tentang
gejala-gejala perbuatan mendidik atau suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang
dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya dalam
rangka mempersiapkan dirinya untuk kehidupan yang bermakna.
Sedangkan ilmu pendidikan secara alternatif adalah sistem pendidikan yang
tidak selalu identik dengan sekolah atau jalur pendidikan di luar pendidikan formal
yang dapat dilaksanakan secara struktur dan berjenjang. Pendidikan secara alternatif
berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan serta penguasaan
pengetahuan dan ketrampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian
fungsional.
C. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan di Indonesia tertulis pada Undang-Undang Republik
4
Indonesia (UURI) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta
peraturan-peraturan pemerintah yang bertalian dengan pendidikan. Dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 26 ayat 1 disebutkan pendidikan bertujuan untuk
meletakkan dasar: Kecerdasan; Pengetahuan; Kepribadian; Akhlak mulia;
Keterampilan untuk hidup mandiri; Megikuti pendidikan lebih lanjut
Secara umum tujuan pendidikan di Indonesai sudah mencakup ranah
perkembangan manusia, yaitu: Afeksi, Kognisi, Psikomotor. Disamping itu peserta
didik tidak dipaksakan untuk mengikuti pendidikan tertentu, melainkan diberi
kebebasan untuk memilih sendiri sesuai dengan bakat dan kemampuannya masing-
masing. Hal ini dapat ditangkap dari kalimat yang berbunyi untuk dapat
berkembangnya potensi peserta didik.
D. Fungsi Pendidikan
Fungsi dan tujuan pendidikan di Indonesia diatur dalam UU -No. UU memuat
segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan nasional di Indonesia,
meliputi pengertian pendidikan, fungsi, tujuan pendidikan, jenis pendidikan, jenjang
pendidikan, standar pendidikan, peningkatan dsb. Dengan demikian, arah
pembentukan di Indonesia ditentukan.
Fungsi pendidikan adalah untuk menghilangkan segala sumber, orang yang
menderita kebodohan, untuk ditinggalkan dan fungsi pendidikan. Indonesia
menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari fungsi yang diurakan tersebut menunjukan
bahwa pendidikan nasional Indonesi lebih mengedepankan akan pembangunan sikap,
karakater, dan transpormasi nilai-nilai filosopis negara Indonesia. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan rasa nasionalisme serta mampu bersaing di kancah internasional.
5
tingkat pemerintah pusat, provinsi, kota/kabupaten serta penyelenggara pendidikan di
sekolah yang merupakan penjabaran tujuan nasional. Pendidikan merupakan usaha
untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unsur pokok yaitu unsur masukan,
unsur proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha. Hubungan ketiga unsur dapat
dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut: Masukan usaha pendidikan ialah peserta
didik dengan berbagai ciri yang ada pada peserta didik (bakat, minat, kondisi fisik dan
sebagainya), proses dan hasil. Dalam proses pendidikan terkait beberapa hal:
Pendidik, kurikulum, metode dan lain-lainnya. Sedangkan hasil berupa pengetahuan,
sikap, keterampilan dan hasil berupa lulusan.
6
kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan
peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan
pendidikan.
Kedua, solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang
berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan
masalah kualitas guru dan prestasi siswa. Maka, solusi untuk masalah-masalah teknis
dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem
pendidikan. Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia
yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini
bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional.
Sarana prasarana adalah hal yang sangat penting dalam menunjang
kelancaran proses belajar mengajar. Kaitannya dengan pendidikan, sarana prasarana
sangat dibutuhkan oleh guru maupun peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
Penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting
karena dengan adanya penyediaan dan pengelolaan sarana prasarana yang ada di
sekolah akan terpelihara dan jelas kegunaannya. Dalam hal penyediaan dan
pengelolaan, pihak sekolah haruslah bertanggungjawab terhadap sarana prasarana
terutama kepala sekolah yang langsung menangani hal tersebut. Pihak sekolah selain
kepala sekolah pun juga harus memelihara dan memperhatikan sarana prasarana yang
sudah ada. Maka dengan penyediaan sarana prasarana yang memadai, peserta didik
bisa belajar dengan maksimal dan efisien.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hakikat pendidikan merupakan tinjauan yang menyeluruh dari segi kehidupan
manusia yang menampakkan konsep-konsep pendidikan. Karena itu pembahasan
hakikat pendidikan meliputi pengertian-pengertian: pendidikan dan ilmu pendidikan;
pendidikan dan sekolah; dan pendidikan sebagai aktifitas sepanjang hayat.
Komponen-komponen pendidikan yang meliputi: tujuan pendidikan, pendidik, peserta
didik, kurikulum dan metode pembelajaran dan lain-lain. Hakikat pendidikan
berbicara tentang proses pendidikan yang tidak pernah terpisah dari kehidupan
manusia.
Pendidikan adalah khas milik dan alat manusia. Pendidikan sendiri digunakan
sebagai alat untuk bertahan hidup dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitarnya. Pendidikan juga merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya.
B. Saran
Meningkatnya kualitas sekolah tidak akan tercapai apabila tidak didukung
dengan sarana yang memadai. Oleh karena itu, kepala sekolah harus memiliki strategi
untuk meningkatkan kualitas sekolah, yaitu salah satunya melalui pemenuhan ruang
kelas yang memadai guna berlangsungnya proses belajar mengajar yang maksimal.
Kepemimpinan kepala sekolah sangat penting untuk efektivitas dan kinerja sekolah di
semua tingkatan, oleh karena itu kepala sekolah harus memiliki dan mengembangkan
strategi yang dapat memotivasi untuk perubahan kebijakan yang tepat,
8
DAFTAR PUSTAKA
Sujana, I. Wayan Cong. (2019): "Fungsi dan tujuan pendidikan Indonesia." Adi Widya:
Jurnal Pendidikan Dasar. 4.1: 29-39.