SKRIPSI
Oleh
Andini Cahyaningrum
NIM 1910221013
SKRIPSI
Oleh
Andini Cahyaningrum
NIM 1910221013
- Mario Teguh
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
HALAMAN LOGO..............................................................................................iii
HALAMAN MOTTO............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
ABSTRAK.....................................................................................................xiii
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...............................................................................................3
1.1Latar Belakang Penelitian.............................................................................3
1.2Masalah Penelitian........................................................................................8
1.3Tujuan Penelitian..........................................................................................9
1.4Definisi Operasional.....................................................................................9
1.5Manfaat Penelitian......................................................................................10
1.6 Ruang Lingkup Penelitian..........................................................................11
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Pengumpulan Data Ragam Bahasa.........................................................51
Tabel 3.2 Pengumpulan Data Pola Komunikasi.....................................................51
Tabel 4.1 Data Ragam Bahasa Beku (Frozen).......................................................55
Tabel 4.2 Data Ragam Bahasa Resmi (Formal).....................................................51
Tabel 4.3 Data Ragam Bahasa Santai (Santai).......................................................51
Tabel 4.4 Data Ragam Bahasa Akrab (Intim)........................................................51
Tabel 4.5 Data Pola Komunikasi Sebagai Aksi......................................................60
Tabel 4.6 Data Pola Komunikasi Sebagai Interaksi...............................................61
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini peneliti akan membahas tentang, (1) latar
belakang, (2) masalah penelitian, (3) tujuan penelitian, (4) definisi istilah, (5)
untuk membantu jiwa anak-anak didik baik lahir maupun batin, dari sifat
kodratinya menuju ke arah peradaban manusiawi dan lebih baik. Sebagai contoh
dapat dikemukakan anjuran atau arahan untuk anak duduk lebih baik, tidak
berteriak-teriak agar tidak mengganggu orang lain, bersih badan, rapi pakaian,
hormat pada orang yang lebih tua dan menyayangi yang muda, saling peduli dan
dengan itu, Dewantara (1967) pernah mengungkapkan beberapa hal yang harus
menginsyafi, dan melakukan). Hal tersebut serupa dengan ungkapan orang sunda
di Jawa Barat, bahwa pendidikan harus merujuk pada adanya keselarasan antara
yang berkelanjutan dan tak pernah berakhir (never ending proces), sehingga dapat
manusia masa depan, dan berakar pada nilai-nilai budaya bangsa serta Pancasila.
4
Pendidikan harus menumbuh kembangkan nilai-nilai filosofis dan budaya
bangsa secara utuh dan menyeluruh. Fungsi dan tujuan pendidikan di Indonesia
pada undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional fungsi
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
tanpa membekali anak didik sebuah kreativitas tersendiri untuk berkarya sesuai
dengan skill yang dimilikinya. Sama halnya dengan pendidikan yang diterima
oleh anak didik yang belum mengetahui apa-apa, maka kita akan sulit mengetahui
5
harapan masyarakat atas sekolah-sekolahnya. Dan ada konteks sejarah dalam hal
ini, harapan berubah atau berganti seiring perkembangan zaman serta situasi,
Haerullah (2021, hal. 191). Dalam dunia pendidikan dikenal adanya jalur
(keluarga). Ketiga jalur ini oleh Ki Hadjar Dewantara disebut dengan tri pusat
yang sangat penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, yang mana program
yang dicanangkan tidak terlepas dari pengembangan bakat dan minat setiap
individu. Di sini biasanya kreativitas anak didik dapat terlihat sekolah (schooling)
pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan dirinya adalah guru sebagai
tenaga pendidik harus bersinergi dengan siswa untuk meningkatkan minat siswa
kesadaran dan tinggi rendahnya minat siswa dalam proses pembelajaran. Minat
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam keberhasilan belajar
siswa, karena dapat menumbuhkan sikap yang positif terhadap apa yang dipelajari
6
sehingga dapat terjadi perubahan tingkah laku akibat pengalaman belajar yang
dialaminya.
Menurut Waddi Fatimah (2022, hal. 30) minat belajar adalah ketertarikan
perilaku pada diri siswa yang relatif tetap untuk lebih memperhatikan dan
mengingat secara terus menerus yang diikuti rasa senang untuk memperoleh suatu
positif yang kadang dapat terjadi pada siswa. Kondisi ini harus ditekan
kondisi yang nyaman, tenang dan menyenangkan dalam belajar. Agar siswa
dipahami siswa maka haruslah menciptakan metode terbaru yang mana tepat guna
merupakan salah satu cabang dari disiplin ilmu pendidikan yang berkembang
seiring dengan perkembangan teknologi, dikutp oleh Amin Akbar (2019, hal. 19).
7
Fun School merupakan strategi dalam mengajar yang suasana dalam
(Asmani, J.M. 2014). Konsep Fun School bukan menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan namun tak terkontrol. Namun Fun School mengarah pada
muncul minat dan motivasi yang tinggi dalam belajar. Selain itu dalam
semangat belajar siswa yang kurang. Dampaknya siswa dapat lebih paham dalam
sebelumnya terdapat penelitian yang mengkaji tentang Fun School, dan minat
dari jurnal penelitian dari Nur Nilam Sary P yang berjudul Implementasi Program
Fun Learning dengan Metode Gerakan Tiga Bahasa dalam Pembelajaran Al-
menyenangkan, yang mana bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab, dan
8
Berdasarkan perbedaan dari hasil penelitian yang dikemukakan di atas,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian kembali tentang fun learning
terhadap minat belajar pada siswa yang mana akan dikembangkan kembali dengan
menggunakan metode fun school sehingga judul penelitian yang digunakan yaitu
Penerapan Metode Fun School Terhadap Minat Belajar Pada Siswa Di Sdn
Sumbersari 03 Jember. Dalam hal ini perlu di ketahui bagaimana metode fun
school terhadap minat belajar pada siswa dan bagaimana pengaruhnya terhadap
pendidikan siswa, sehingga dapat diketahui bagaimana metode yang diminati oleh
penelitian, yaitu:
1. Apa hasil dari penerapan Fun School pada siswa di SDN Sumbersari 03
Jember ?
1. Mendeskripsikan hasil yang didapat dari penerapan Fun School pada siswa di
dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan beberapa istilah atau definisi
operasional yaitu:
9
1. Metode Fun School
2. Minat Belajar
Menurut bloom, minat adalah apa yang disebutnya sebagai subjectrelated affect,
3. Siswa
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini meliputi manfaat teoritis dan
praktis. Manfaat teoritis yaitu manfaat dalam bentuk teori yang diperoleh dari
penelitian ini, sedangkan manfaat praktis adalah manfaat yang diperoleh secara
praktik dari penelitian ini. Penjelasan mengenai manfaat teoritis dan praktis yaitu
sebagai berikut:
1) Manfaat teoritis
10
2) Manfaat praktis :
dengan pemilihan metode yang sesuai. Selain itu, keaktifan siswa dikelas
meningkat bukan hanya satu mata pelajaran tetapi juga dalam pelajaran
pada proses KBM. Guru dapat menciptakan suasana kelas menjadi lebih
nantinya.
akan digunakan dalam penelitian. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
11
2) Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas 6 SDN
Sumbersari 03 Jember.
3) Sumber data dalam penelitian ini adalah mata pelajaran bahasa Indonesia
12
BAB II
panduan dalam melakukan sebuah penelitian ini. Penelitian ini berisi tentang.
tujuan pembelajaran, (4) teknik praktik lapangan, (5) fun school, (6) hipotesis
2.1.1 Pendidikan
negara.
menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang
telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan,
kemanusiaan dari manusia. Setiap negara maju tidak akan pernah terlepas dengan
semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dapat memajukan dan
13
mengharumkan negaranya. Pendidikan dapat mengubah pandangan hidup, budaya
bagi seorang anak manusia untuk menemukan hal yang paling penting dalam
sistematis dengan standar dan ukuran evaluasi yang jelas dan tegas. Segala
satu kesatuan utuh yang tidak mungkin bersifat terpisah dan acak. Kurikulum
yang ada harus terhubung secara sistematis dengan metodologi pembelajaran yang
dua persoalan yaitu kurikulum dan metodologi pembelajaran. Dari segi material,
konsep kurikulum yang berkembang saat ini dirasa cukup untuk dijadikan standar
14
pembelajaran di sekolah. Hal ini tidak sama halnya dengan metode pembelajaran
bercerita, murid mendengar dan mencatat. Guru memberi dan murid menerima.
aspek penyesuaian. Artinya, metode yang digunakan untuk satu mata pelajaran
tertentu tidak serta merta memiliki metode pembelajaran yang sama dengan
metode pembelajaran bidang studi yang lain. Dengan kata lain, satu mata
praktik langsung. Teknik praktik lapangan ini berkembang demikian. Namun pada
Ilmu dan pengetahuan yang dihasilkan dapat bersifat permanen (bertahan dalam
15
(terapan), 3. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan bersifat objektif, 4.
praktik lapangan sendiri yaitu 1. Membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga lebih
banyak, baik bagi guru sebagai pendamping dan pembimbing belajar, maupun
bagi siswa sebagai subjek belajar, 2. Membutuhkan materi, alat, dan bahan ajar
yang bersifat konkret dan riil. Yang mana materi, alat, dan bahan ajar ini yang
kelompok ilmu sosial cenderung bersifat subjektif. Dengan kata lain, banyak
mengandung unsur perasaan, kepekaan hati, dan kontrol emosi secara individu
maupun kelompok. Yang mana akibatnya sistem pembelajaran semacam ini lebih
sulit dievaluasi.
Fun School
didik. Untuk itu, guru harus mengetahui hakikat belajar dan pembelajaran yang
untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang dapat
16
yang menarik dan menyenangkan, akan tercapai pembelajaran yang bermakna
Fun School yakni dua kata yang berbeda arti yang dipadukan. Fun berarti
metode yang menyenangkan, dapat menjadikan hangat suasana kelas dan efektif
tidak merasa terbebani atau terpaksa dalam belajar, siswa akan lebih aktif baik
sebelum atau sesudah pembelajaran, siswa akan lebih siap dalam menghadapi
materi karena siswa telah memiliki informasi materi yang akan dipelajari melalui
berbagai sumber di antarannya guru, orang tua, internet. Sedangkan fun school
juga memiliki kekurangan yaitu kemampuan guru dalam menerapkan fun school,
jika guru tidak memiliki kemampuan tersebut. Maka pembelajaran tidak akan
Sesuai dengan artinya metode fun school adalah metode yang dapat
sebagai upaya perubahan tingkah laku individu. Suasana yang dirasa hangat,
dalam fun school adalah apapun yang diajarkan oleh tenaga pendidikan mudah
diterima dengan senang hati oleh peserta didik dan ketika sesuatu pemahaman itu
mudah diterima maka seorang peserta didik akan mudah melakukan suatu
perubahan yang tujuannya untuk kemajuan. Hal ini juga dapat menambah daya
17
semangat dalam proses belajar siswa.
2.1 Hipotesis
penelitian ini adalah metode fun school bertujuan untuk meningkatkan minat
dengan menggunakan metode fun school terhadap minat belajar siswa kelas
dengan menggunakan metode fun school terhadap minat belajar siswa kelas
18
BAB III
METODE PENELITIAN
Berdasarkan tujuan tersebut, dalam bab ini diuraikan metode penelitian meliputi:
(1) jenis penelitian, (2) rancangan penelitian, (3) prosedur penelitian, (4) populasi
dan sampel, (5) lokasi dan waktu penelitian, (6) teknik pengumpulan data, (7)
sebagai berikut.
sebab-akibat dengan cara memanipulasikan satu atau beberapa variabel dalam sebuah
yang merupakan kelompok tanpa perlakuan/ manipulasi (Payadnya & Trisna, 2018).
perubahan suatu variabel tertentu terhadap variabel lainnya (Lusiana & Mahmudi,
2021).
mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan
19
implikasinya secara operasional sampai pada analisa akhir, data yang selanjutnya
test-Post Test Design. Desain ini digunakan karena penelitian ini hanya
Eksperimen Y1 X Y2
Keterangan :
yang sistematis, terorganisir dan terdapat sejumlah instruksi untuk berpikir positif, yaitu
berpikir yang bersumber dari hal-hal yang baik atau positif sehingga pelatihan berpikir
positif diharapkan dapat membantu seseorang agar memandang sesuatu hal atau
peristiwa secara lebih positif dan dapat menimbulkan rasa optimisme serta perasaan-
perasaan positif pada diri seseorang. Menurut Albrecht (1980) pelatihan berpikir positif
20
positif), self affirmation (afirmasi diri), non judgement talking (pernyataan yang tidak
menilai), dan reality adaption (penyesuaian terhadap kenyataan). Dalam eksperimen ini
pelatihan berpikir positif diberikan dalam tujuh sesi. Pemberian ketujuh sesi ini
diberikan dalam waktu dua hari. Teknik Analisis Data Penelitian ini menghasilkan jenis
data kuantitatif yang diperoleh dari skor skala kecemasan menghadapi skripsi pada saat
hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan dua teknik, yaitu Wilcoxon
Range Test dan Mann Witney U. Teknik analisis Wilcoxon Range Test digunakan untuk
menguji satu kelompok subjek yang sama. Dalam penelitian ini data yang diuji
menggunakan Wilcoxon Range Test adalah skor pra-tes kelompok eksperimen dengan
a) Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI B SDN
di Jl. Bengawan Solo No. 17, Sumbersari, Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember.
Sekolah ini dipilih berdasarkan segala pertimbangan dan juga kemudahan akses
dengan mengenal sedikit banyak kondisi sekolah sehingga hal ini memudahkan
terhadap sebuah subjek, maka dibutuhkan adanya suatu sampel yang bisa
21
3.5 Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Sumbersari 03, Jl. Bengawan Solo No.
17, Sumbersari, Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember. Dan waktu penelitian akan
a. Observasi
peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat
dalam kegiatan tersebut. Observasi ini digunakan untuk mengetahui kegiatan guru
Hasil nilai tes ini diperoleh dengan mengamati siswa selama pembelajaran dengan
hal. 142), tes kinerja disamakan dengan tes praktik, praktik melakukan suatu
aktivitas sebagai bukti capaian hasil belajar. Tes kinerja/perbuatan dilakukan untuk
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
22
sistematis. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
a. Lembar Observasi
observasi siswa digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data siswa akibat
Fun School. Kisi-kisi lembar observasi guru yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut.
b. Lembar Tes
Tes dalam penelitian ini dilaksanakan yaitu dengan tes kinerja/perbuatan. Tes
23
siswa, kepercayaan diri siswa, serta mengetahui sejauh mana pemahaman siswa
Teknik analisis data adalah proses sistematis untuk mencari dan menyusun
data yang didapat dari dokumentasi, wawancara, dan lain sebagainya ke dalam
suatu kategori. Analisis data perlu ditempuh tahapan- tahapan yang benar. Dalam
hal ini, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
guna memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga lebih mudah dimengerti
peneliti atau orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan,
Sukardi (2013, hal. 86). analisis deskripsi yang digunakan dalam penelitian ini
dan sampel yang ditarik dari populasinya. Pengujian yang digunakan adalah uji
24
1. Membuat nilai penolong untuk mencari nilai t
persamaan :
∑ᵅ
Md=
N
Di mana
∑ᵈ
Md= Mean dari perbedaan pre-test dengan post-test
N
Xd = d – Md
(∑ d )²
Σ 2d =Σ2−
N
ˣ ᵈ
5. Menghitung nilai db
db = N-1
6. Menghitung nilai t
Md
t=
∑X 2d
√
N (N −1)
25
Md = Mean dari perbedaan pre-test dengan post-test
26
DAFTAR RUJUKAN
Lolang, E. (2015). Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif. Jurnal Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Kristen Indonesia Toraja, 686.
Nur Nilam Sary P, H. R. (2023). Implementasi Program Fun Learning Dengan Metode
Gerakan Tiga Bahasa Dalam Pembelajaran Al-Quran Di Betong Junior Khalifah
School Thailand. Journal On Teacher Education, 505.
27
pendidikan di Indonesia. Jurnal Universitas PGRI Palembang , 19.
28