Proposal
OLEH
NAMA
HABIBI
NIM 160192008
Proposal
OLEH
NAMA
NIM
ii
INSTITUTE PARAHIKMA INDONESIA
TARBIYAH AND TEACHING SCIENCE FACULTY
2022
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang masalah.................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian..................................................................6
D. Fokus Penelitian............................................................................................7
E. Kajian Pustaka...............................................................................................7
F. Komposisi Bab (outline)...............................................................................8
BAB II LANDASAN TEORETIS.........................................................................10
A. Landasan Teori............................................................................................10
1. Kurikulum Merdeka.................................................................................10
2. Transformasi Sekolah Melalui Program Sekolah Penggerak..................15
3. Ruang Lingkup Program Sekolah Penggerak.........................................17
4. Kecerdasan..............................................................................................19
5. Konsep Kreativitas..................................................................................27
B. Kerangka Pikir............................................................................................33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................35
A. Jenis Penelitian............................................................................................35
B. Pendekatan Penelitian.................................................................................35
C. Sumber Data................................................................................................36
D. Metode Pengumpulan Data.........................................................................36
E. Instrumen Penelitian...................................................................................37
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data........................................................39
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................41
vi
BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan seluruh kandungan
Dengan adanya Pendidikan maka pola pikir anak pun berkembang dengan baik
dan terarah. Sejak dulu sistem Pendidikan di Indonesia berjalan secara monoton
tanpa berani keluar dari zona aman. Ketakutan akan kritikan kebijakan, kegagalan
dalam kepemimpinan menjadi tolok ukur pengatur kebijakan untuk tetap berada di
tersebut familiar dengan sebutan MBKM atau singkatan dari Merdeka Belajar dan
Kampus Merdeka (M. & S. Yamin, 2020). Beberapa kebijakan yang disorot yakni
akan diselenggarakan oleh sekolah masing-masing karena sekolah lah yang yang
diperluasnya system zonasi (tidak termasuk daerah 3T, hingga administrasi para
Pembelajaran). Tak hanya itu saja. Siswa dan guru diperbolehkan melaksanakan
1
2
2013).
Gebrakan merdeka belajar ini menuai pro dan kontra, ada yang beranggapan
bahwa sistem ini merupakan kemunduran nilai Pendidikan yang mana biasanya
yang mencetak tenaga kerja bukan sebagai pembuat lapangan kerja. Menurut
pendapat lain, kebijakan ini dinilai bagus karena dapat merefresh ulang terhadap
kebijakan yang telah lama menggantung dalam dunia Pendidikan. Di era industri
4.0 saat ini, bukan hanya kecerdasan dalam dunia sains saja yang dapat unggul
didepan, namun kreativitas pun sangat menentukan kemana dan dimana individu
tersebut dapat diterima. Menurut Muhammad Yamin (2020) “Syarat maju dan
tertinggal jauh ke belakang”. Zaman sekarang jika ingin unggul bukanlah dengan
menemukan solusi baru, dan mencapai sebuah sintesis. Salah unsur dari
dalam kelas kini dapat beranjak ke luar kelas dengan waktu yang ditentukan,
dan kreativitas peserta didik melalui struktur kurikulum yang lebih fleksibel,
fokus pada materi yang esensial, memberikan keleluasan bagi guru menggunakan
berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik, serta
yang menyebabkan peserta didik stres dan kehilangan rasa percaya dirinya
pribadi manusia, yaitu: menjadikan manusia sejahtra dan bahagia dalam cita Islam
(Arifin, 2015). Dalam penerapannya, Islam tidak hanya mendidik dan mengajar
4
para pemeluknya hanya sampai pada tataran transfer ilmu semata, tapi Islam juga
ilmu, sehingga ilmu yang didapatkan tidak hanya berhenti dalam otak saja,
Oleh karena itu, pemahaman tentang materi, institusi, kultur dan sistem
Pada kesempatan kali ini mari kita telaah Q.S al-Alaq/96: 4-5:
menjelaskan dua cara yang ditempuh Allah swt. dalam mengajar manusia yaitu:
Pertama melalui pena (tulisan) yang harus dibaca oleh manusia dan yang kedua
melalui pengajaran secara langsung tanpa alat, cara yang kedua dikenal dengan
istilah ilmu Ladunniy. Pada awal surah ini, Allah telah memperkenalkan diri
terbatas sehingga dia kuasa dan berkenang untuk mengajar dengan atau tanpa
pena. Wahyu-wahyu Ilahi yang diterima oleh manusia-manusia yang agung yang
siap dan suci jiwanya adalah tingkat tertinggi dari bentuk pengajara-Nya
sebelumnya yaitu Yamin & Syahrir (2020) dengan hasil peneltiian dengan
era Revolusi Industri 4.0. Di era Revolusi Industri 4.0 kebutuhan utama yang
ingin dicapai dalam sistem pendidikan atau lebih khusus dalam metode
pembelajaran yaitu siswa atau peserta didik yaitu penguasaan terhadap literasi
baru.
bahkan membuat instrumen alat musik dari lingkungan sekitar. Kreasi siswa
kreativitas siswa yang jarang terlihat saat dalam proses belajar mengajar di kelas.
platform Merdeka Mengajar yang akan membantu guru dan kepala sekolah dalam
pelaksanaan pembelajaran.
B. Rumusan masalah
Barobbo Jeneponto?
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah pokok di atas, tujuan penelitian ini adalah:
Jeneponto.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan ilmiah
7
b. Kegunaan Praktis
D. Fokus Penelitian
sekolah, guru, orang tua dan murid itu melakukan kolaborasi belajar untuk
E. Kajian Pustaka
kecenderungan dalam pendidikan di era Revolusi Indusri 4.0, yaitu peserta didik
harus memiliki penguasaan literasi baru. Literasi baru tersebut adalah literasi data,
literasi teknologi dan literasi manusia. Jika peserta didik mampu menguasai ini,
8
maka akan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul dalam
didik, seperti kejujuran, religius, kerja keras/tekun, tanggung jawab, adil, disiplin,
toleran. Selain penguasaan literasi baru, pada guru perlu juga revitalisasi
kurikulum berbasis literasi dan penguatan peran guru yang memiliki kompetensi
Penelitian yang di lakukan oleh Adelia Miranti Sidiq dan Muqawin (2020)
untuk Meningkatkan Kreativitas. Hasil dari telaah penulis adalah uraian tentang
merdeka belajar di sekolah yang berkorelasi dengan pendidikan seni, dan upaya
seni dapat memberikan ruang bebas bagi pendidik dan siswa untuk lebih kreatif
dalam pembelajaran.
9
BAB I PENDAHULUAN
Data.
10
BAB II
LANDASAN TEORETIS
A. Landasan Teori
1. Kurikulum Merdeka
konstruktivistik yang berasal dari teori Piaget dan Vygotsky juga percaya
bahwa pembelajaran perlu melibatkan anak dalam interaksi aktif antara diri dan
Stimulasi tersebut dilakukan pada semua aspek perkembangan anak, baik dari
aspek moral dan agama, fisik motorik, emosi dan sosial, bahasa, dan kognitif
melalui kegiatan bermain. Peran guru dan orang tua pada stimulasi anak usia
dini selaras dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu guru dan orang tua
2021).
mengaitkan salah satu tema yakni profil pelajar pancasila. Sesuai dengan
peserta didik secara holistic baik dari aspek kompetensi kognitif (literasi dan
dari 5 (lima) intervensi yang saling berkaitan satu sama lain. Intervensi
mplementasi berlangsung.
yang intens (coaching) one to one dengan pelatih ahli yang telah disiapkan
nasional untuk perwakilan guru. Sementara guru lain dilatih sesuai dengan
materi pelatihan, waktu dan tempat pelatihan dengan keinginan peserta (in-
house training).
13
kokurikuler.
tersebut.
e. Digitalisasi sekolah
14
Ini juga bertujuan untuk memperkuat dan menjunjung nama baik sekolah
yang customized.
untuk meningkatkan kualitas belajar siswa yang terdiri dari 5 (lima) jenis
dengan jangka waktu 3 tahun ajaran. Secara umum, hasil dari Program
program dan anggaran yang berbasis pada refleksi diri, refleksi guru,
kondisi sekolah, tidak hanya sekolah unggulan saja, baik negeri dan
pemimpin di sekolah. Dengan begitu kepala sekolah ialah guru yang mampu
a. Input adalah segala hal yang harus tersedia karena dibutuhkan dalam
(Patilima, 2022).
sekolah dan guru dapat bertukar pengetahuan dan keahlian, serta mendorong
a. Pembelajaran
b. Manajemen sekolah
4. Kecerdasan
Kecerdasan berasal dari kata cerdas yang berarti pintar dan cerdik,
masalah yang dihadapi, dalam hal ini adalah masalah yang menuntut
satu sama lain (to organize, to relate, to bind together) (Wardiana, 2014).
bisa diamati tetapi menjadi hal yang paling sulit untuk didefinisikan. Hal ini
atau menciptakan sesuatu yang bernilai bagi budaya tertentu (Hari, 2015).
mengkritik diri sendiri atau melakukan auto kritik, artinya individu mampu
(Hanaf, 2015).
(Anam, 2015).
bervariasi, tidak hanya oleh masyarakat umum tetapi juga oleh anggota-
jernih.
1) Kesadaran diri
emosi diri ini terdapat tiga indikator yaitu: mengenal dan merasakan
2) Pengaturan diri
4) Empati
oleh orang lain, lebih peka terhadap kehendak orang lain, mampu
hubungan
5) Ketrampilan sosial
orang lain, mampu membaca situasi dan jaringan sosial secara cermat,
terdiri dari kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi diri, empati dan
ketrampilan sosial.
bertumpu pada bagian diri kita yang berhubungan dengan kearifan di luar
ego atau jiwa sadar. Dalam karya mereka Spiritual Intelligence Danah
Zohar dan Ian Marshal menjelaskan bahwa Spiritual Quotien (SQ) adalah
yang lebih luas, kecerdasan untuk menilai bahwa jalan hidup seseorang
spiritual (SQ) yang sudah bekerja secara efekftif atau SQ sudah bergerak
Kesadaran diri adalah mengetahui apa yang dirasakan pada suatu saat
sendiri. Selain itu kesadaran diri juga berarti menetapkan tolak ukur
yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat.
hikmah darinya.
Allah.
fundamental.
antara dirinya dengan Allah SWT dalam setiap kondisi yang kemudian
5. Konsep Kreativitas
a. Pengertian Kreativitas
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata
yang relatif berbeda dengan apa yang tealah ada. Kreativitas merupakan
bentuk baru dalam seni, atau, dalam permesinan, atau dalam pemecahan
b. Ciri-ciri Kreativitas
motivasi sikap dan kepribadian kreatif kreatif. Kedua ciri ini sama
tidak hanya perbuatan otak saja namun variabel emosi dan Kesehatan
31
karya kreatif. Menurut Sri Narwati (2011:11) ciri-ciri guru kreatif adalah:
2) Guru yang optimis Guru harus optimis bahwa setiap siswa memanag
memiliki potensi dan setiap anak adalah pribadi yang unik. Keyakinan
3) Guru yang respect Kita tidak bisa meminta siswa berlaku hormat,
5) Guru yang cekatan Anak-anak yang selalu aktif dan dinamis harus
diimbangi oleh guru yang aktif dan dinamis pula, sehingga bisa
muncul saling pemahaman yang kuat dan akan berdampak positif bagi
perubahan sikap siswa kearah yang lebih positif. Disiplin tidak harus
mereka.
berbeda dari orang lain tanpa dibatasi pada hakikatnya akan mampu
sosial emosinya.
sebagai berikut:
4P dalam
pengembangan
kreativitas
B. Kerangka Pikir
merdeka ini akan berdampak besar terhadap kemampuan menghafal dan perilaku
Kecerdasan dan
Penerapan Kurikulum
Kreativtas dalam
Merdeka
menghafal Al Quran
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
yakni penelitian yang memberikan gambaran tentang situasi dan kejadian faktual
ini menyajikan data deskriptif berupa data tertulis atau lisan dan informan dan
dan karakteristik subjek dan objek yang akan diteliti secara tepat, untuk
B. Pendekatan Penelitian
keistimewaan antara lain: sarana dalam menyajikan pandangan subjek yang akan
diteliti, menyajikan uraian yang menyeluruh dan mirip dengan apa yang dialami
yang turut berperan bagi pemaknaan atas fenomena dalam konteks yang diteliti
(Muhajir, 2016).
36
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri atas; sumber data primer dan
Data primer atau data utama dalam penelitian ini bersumber dari
hasil observasi terhadap berupa Tindakan atau kejadian dari situasi sosial
(aktor, aktivitas, dan tempat). Informan yang dipilih secara purposive, yaitu
keterangan, informasi, atau data yang telah diperoleh melalui informan. Data
antara lain: (a) profil Pesantern DDI Nurul Azis Barobbo Jeneponto; (b)
pembelajaran merdeka belajar; (d) laporan hasil produk peserta didik penilaian
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan sistematis yang berkenaan dengan perhatian
atau proses. Dalam menggunakan teknik observasi, cara yang paling efektif
37
instrument format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah
laku yang terjadi. Observasi bukanlah sekedar mencatat, tapi juga tetap
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai tehnik pengumpulan data untuk melakukan
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen, agenda dan
Pesantern DDI Nurul Azis Barobbo Jeneponto, struktur organisasi dan data
lainnya.
E. Instrumen Penelitian
1. Pedoman Observasi
38
observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah
proses.
pendidik, peserta didik, tujuan belajar, asas belajar,dan metode belajar, untuk
hafalan Al Quran.
2. Pedoman Wawancara
informasi penting tentang suatu objek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti
berdasarkan kriteria dari peneliti untuk memperoleh informasi dan data yang
3. Dokumentasi
Ulfatin, 2014 yang dikutip Thaha Al-Hamid, Budur Anufia bahwa dokumen
lain-lain. Juga pada buletin, majalah, surat kabar dan media-media yang telah
menggorbitkannya.
1. Mereduksi Data
hal-hal penting, mencari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
40
2. Penyajian Data
Penyajian data akan bisa dilakukan dalam bentuk uraian dengan teks naratif.
3. Verifikasi Data
Verifikasi data adalah upaya mendapatkan kepastian apakah data tersebut dapat
kepada keabsahan sumber data dan tinkat objektivitas serta keterkaitan antara
data dari sumber yang satu dengan sumber yang lainnya dan selanjutnya ditarik
satu kesimpulan.
41
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, A. G. (2015). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosional Dan
Spiritual ; Esq. Arga.
Alaika M. Bagus Kurnia PS, D. (2020). Menyorot Kebijakan Merdeka Belajar.
Pustaka Belajar.
Alfiani, M. Miftah, & Fauziyah, Y. (2020). Manajemen Kepemimpinan
Transformasional dalam Meningkatkan Kinerja Tenaga Pendidik dan
Kependidikan. Urnal Keislaman Dan Ilmu Pendidikan, 1(19).
Anam, H. (2015). Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual,
Kecerdasan Spiritual Dan Kecerdasan Sosial Terhadap Pemahaman. Jurnal
Sains Terapan), 2(1).
Arifin. (2015). Ilmu Pendidikan Islam. PT. Bumi Aksara.
Asteri, P. V. (2014). Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak Melalui
Pembelajaran Membaca Sastra. UB Press.
Daryanto. (2012). Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Apollo.
Erdogan, T., Akkaya, R., & Akkaya, S. C. (2015). The Effect of the Van Hiele
Model Based Instruction on the Creative Thinking Levels of 6th Grade
Primary School Students. Theory & Pratice.
Goleman, D. (2015). Emosional Intelegence : Mengapa Eq Lebih Penting Dari
Pada Iq. PT. Gramedia.
Hanaf, R. (2015). Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosional Dan Performa
Auditor. Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Hari, A. A. (2015). Psikologi Umum Dan Perkembangan. Mizan Publikasi.
Kemendikbud. (2013). Kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Moleong, L. J. (2015). Metode penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Muhajir, N. (2016). Metodelogi Penelitian kuantitatif Pendekatan Pasitivistik
Fenomenologik dan Realisme Metaphisik studi Teks dan Penelitian Agama.
Rake Suraju.
Muqawwim, A. M. sidiq dan. (2020). engembangan kreativitas Anak melalui
Konsep Merdeka Belajar di sanggar Anak Alam. Jurnal Program Studi
PGRA, 6(2).
Noor, M. F. (2020). Gebrakan Merdeka Belajar Mewujudkan Kreativitas Seni
Musik Siswa SMP di Banjarmasin. Seminar Nasional Seni Dan Desain
2020, 151–155.
https://proceedings.sendesunesa.net/pt/publications/333158/gebrakan-
merdeka-belajar-mewujudkan-kreativitas-seni-musik-siswa-smp-di-
banjarma
42