Anda di halaman 1dari 6

Komitmen kembali berkontribusi ke indonesia

Saya atas nama Mustamin yang lahir dari salah satu desa yang jauh dari hingar
bingar keramaian ibu kota provinsi yaitu desa malleleng, kecamatan kajang, kabupaten
Bulukumba. Tepat pada tanggal 31 Desember 1997 terlahir kedunia dari fase waktu ke
waktu saya tak berani bermimpi namun memiliki cita-cita menjadi tenaga pendidik. Sejak
kecil saya sering mendengar orang – orang sekitar betapa pentingnya pendidikan. Sebagai
pengembala sapi yang hampir setiap hari lewat depan SD 192 Tanah Towa, melihat anak –
anak sebaya saya dengan asyik bermain di pekarangan sekolah terkadang muncul rasa iri.
Sebagai pemuda desa yang lahir dari rahim seorang petani yang tidak memiliki background
pendidikan dengan kehidupan yang serba pas-pasan sangat tidak mungkin bagi saya bisa
bersekolah apalagi untuk lanjut ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, namun karena
berkat bantuan biaya pemerintah yang mewajibkan berpendidikan selama 12 tahun yaitu
mulai dari SD sampai tamat SMA sehingga saya mampu meminimalisir ketidak mungkinan
tersebut berkat semangat dan cita – cita yang saya miliki.
Sadar akan pentingnya pendidikan mengubah pola pikir saya bahwa pendidikan
adalah salah satu cara memutus mata rantai kemiskinan. Sehingga pada tahun 2016 yang
kala itu saya baru menyelesaikan pendidikan di Madrasah Aliya Negeri 1 Tanete, saya
memutuskan untuk bekerja agar bisa lanjut kuliah dengan berbisnis perabotan rumah
tangga. Dari hasil bisnis tersebut saya bisa melanjutkan kuliah pada tahun 2017 disalah satu
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Wira Bhakti Makassar. Meskipun latar belakan
pendidikan kedua orang tua tidak ada namun karena semangat doa dan kerja keras untuk
menyekolahkan anaknya tidak pernah runtuh. Melalui dorongan dan motivasi tinggi dari
orang tua untuk terus belajar dan mengasah kemampuan dalam menyusun asa agar bisa
terus melanjutkan pendidikan dan selesai pada tahun 2021 dengan spesialisasi jurusan
manajemen pemasaran. Semasa kuliah saya berproses di organisasi internal dan eksternal
kampus. Di Internal kampus saya berkecimpung di himpunan mahasiswa jurusan
manajemen (HMJM) dan aktif dalam berbagai kegiatan didalamnya. Seperti mengadakan
seminar antar kampus, bakti sosial, latihan dasar kepemimpinan, dan sosialisasi kampus dari
sekolah – ke sekolah SMA sederajat. Selain itu saya juga aktif di organisasi eksternal yaitu
Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) dan organisasi daerah yang bernama Keluarga
Mahasiswa Butta Panrita Lopi (KMBPL). Dalam hal ini beberapa organisasi tersebut
mengasah kemampuan saya dalam kepemimpinan dan pengaktualisasian diri di masyarakat.
Kemudian Seiring berjalannya waktu tepatnya tahun 2020 saya diamanahkan oleh teman-
teman mengembang amanah sebagai ketua koordinator Kegiatan Kuliah Lapangan (KKLP) di
Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten Bulukumba yang berlangsung selama 2
bulan. Sebagai ketua tim yang memiliki tanggung jawab penuh akan anggota dan seluruh
komponen yang ada dengan mendedikasikan waktu, pikiran dan tenaga untuk memberi
kebermanfaatan kepada orang lain. Hal ini saya buktikan dengan ikut serta melakukan
penyuluhan, sosialisasi dari desa – kedesa dan musrembang. Berselang waktu yang berputar
demikian tak terasa di tahun 2021, saya berhasil menyelesaikan studi dengan judul skripsi
“pengaruh strategi pengelolaan dan strategi pemasaran industri lokal sarung hitam (leleng)
terhadap pendapatan masyarakat kajang kabupaten bulukumba” dengan nilai IPK 3,57.
Sembari menunggu untuk dapat melanjutkan studi ke jenjang magister (yang menjadi syarat
utama untuk menjadi dosen) saya menjalankan usaha ikan kering tanpa tulang dengan
inovasi baru yaitu ikan kering tanpa tulang dalam kemasan dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada. Semua yang saya lakukan itu tidak terlepas dari menjalankan Tri Dharma
perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian.
Ketertarikan saya pada dunia usaha didorong oleh rasa kepedulian terhadap pelaku
IKM yang masih kesusahan dalam mengembangkan dan memasarkan produknya khususnya
yang ada di daerah Bulukumba dan didukung dengan latar belakang pendidikan yang saya
miliki yaitu manajemen pemasaran. Salah satu cara mengimplementasikan teori yang saya
dapatkan tentunya dengan menjadi pelaku usaha sebagaimana yang telah saya lakukan
seperti bisnis perabotan rumah tangga, bisnis telur ayam ras hingga membuat produk ikan
kering dalam kemasan. Dari hal ini saya diperhadapkan pada realita dilapangan dalam
penerapan bidang keilmuan dengan berbagai karakter konsumen yang melatih kemampuan
saya dalam berkomunikasi, bernegosiasi dan pelayanan. Sebagaimana dalam ilmu
pemasaran bahwa konsumen adalah raja maka pelayanan menjadi yang utama agar
membuat konsumen tetap loyal. Ketiga usaha yang perna saya rintis itu memiliki metode
yang berbeda baik dari segi pemasaran pengelolaan dan tantangannya masing – masing,
membuat saya semakin termotivasi untuk terus belajar memahami akan kelebihan dan
kekurangan agar segera membenahi diri. Melalui pengalaman itu juga membuka cakrawala
berpikir saya untuk mengetahui masalah terbesar yang dialami para pelaku IKM di daerah,
kenapa produk IKM yang ada didaerah kabupaten bulukumba tidak memiliki daya saing
dengan daerah luar. Sementera pemerintah telah memberikan ruang dan men-support para
pelaku IKM hal ini terlihat jelas dalam program kerja pemerintah yang memfokuskan
pengembangan IKM.
Sebagaimana yang dalam undang – undang nomor 3 tahun 2014 tentang
perindustrian, memberikan landasan cukup kuat bagi terlaksananya pengambangan industri
secara nasional, khususnya industri kecil dan menengah (IKM). Pada pasal 72 – 26 dalam
undang – undang tersebut, mengamanatkan pada pemerintah untuk melakukan
pembangunan dan pemberdayaan IKM, guna mewujudkan IKM yang berdaya saing, Ini
ditujukan pada pemerintah baik pusat maupun daerah. Disisi lain, undang – undang ini juga
menyatakan agar pemerintah mendorong IKM mengambil peran dalam penguatan struktur
industri nasional, sekaligus upaya mengurangi tingkat kemiskinan melalui kesempatan
perluasan lapangan kerja, juga menghasilkan barang dan jasa industri yang berkualitas
ekspor. Sayangnya masih banyak pelaku IKM yang belum bisa mengembangkan usahanya,
itu terlihat dari beberapa IKM yang ada di beberapa daerah di indonesia salah satunya
daerah yang terletak di provinsi sulawesi selatan khususnya di Kabupaten Bulukumba.
daerah Bulukumba yang masih stagnan. Contohnya terdapat beberapa industri lokal yang
ada di Kabupaten Bulukumba yang terbentuk melalui IKM yaitu kerajinan tangan yang
ditenung oleh suku adat kajang dan beberapa industri lokal lainnya yakni Sarung Hitam
Kajang, Sarung Bantik Bira, Jagung Marning Khas Bulukumba, dan Kopi Kahayya yang sampai
saat ini hasil produksi para pelaku IKM masih memerlukan gebrakan yang mampu diketahui
banyak masyarakat lokal maupun interlokal, dan mampu berikan nilai ekonomis yang lebih
guna menunjang IKM industri di Kabupaten Bulukumba. Selain itu pengembangan IKM
hanya dilakukan dengan sendiri – sendiri tanpa ada campur tangan komponen lain dan juga
IKM kali terkendala dalam bahan baku. Pembeliaan bahan baku sering kali dibeli dalam parti
kecil “pembelian kilo perkilo atau lembar perlembar” sehingga pembeliaan bahan baku
menjadi lebih mahal. Hal ini mengakibatkan IKM belum mampu berkontribusi dalam
meningkatkan pendapatan daerah, agar dikenal didalam maupun diluar daerah. Dengan hal
ini maka perlu perhatian penuh dari pemerintah maupun masyarakat itu sendiri.
Berangkat dari permasalahan yang ada, adapun solusi yang harus dilakukan dalam
penanganan masalah yang dihadapi oleh para pelaku IKM yang terjadi didaerah Kabupaten
Bulukumba yaitu penguatan kapasitas serta pengadaan fasilitas. Penguatan kapasitas itu
meliputi peningkatan kemampuan seperti unit pelayanan teknis, tenaga penyuluh,
konsultan, kerjasama dengan lembaga pendidikan serta asosiasi industri dan profesi.
Pengelolaan IKM harus melibatkan campur tangan komponen yang lain. Seperti
pembentukan koperasi guna menyediakan bahan baku yang dibutuhkan dengan demikian
harga bahan baku menjadi lebih murah. Hal yang terpenting mempersiapkan sumber daya
manusia yang memiliki keterampilan yang bisa menghasilkan produk – produk berdaya
saing.
Sadar akan pentingnya ilmu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga
saya harus melanjutkan studi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
penelitian, maka perlu terus mendalami ilmu, teori serta praktek dalam kedisiplinan ilmu.
Sesuai dengan program studi saya sebelumnya yaitu manajemen pemasaran sekaligus
sebagai fokus studi di program magister yang akan saya jalani nantinya. Alasan terbesar
mendalami Ilmu Manajemen Pemasaran untuk melinearkan program studi saya sebagai
harapan dimasa yang akan datang mampu memberikan kontribusi terhadap negara. Hal ini
telah memotivasi saya sejak awal untuk melanjutkan studi saya pada Program Magister Ilmu
Manajemen di salah satu Universitas dalam negeri yaitu UGM dan UB. Selain daripada itu,
keputusan saya diperkuat untuk tetap memilih konsentrasi mata kuliah manajemen
pemasaran sebagai pedalaman ilmu perilaku konsumen, riset pemasaran dan global
marketing dengan mata kuliah pilihan yaitu Business Experience sebagai penunjang atas
pengalaman usaha yang perna saya jalani agar kemudian hari bisa diimplementasikan di
lingkungan masyarakat. Pendalaman program ini diharapkan mampu memberikan inovasi
baru dan bisa mengatasi permasalahan yang terjadi dimasyarakat khuhusnya pada pelaku
IKM.
Jika melihat dinamika yang dialami oleh pelaku IKM dan juga peranan IKM kedepan
dengan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai tujuan sesuai yang diharapkan oleh
pemerintah yang menjadi instrumen utama bagi pemulihan ekonomi Indonesia terutama
dalam memecahkan persoalan pengangguran. Saya melihat dari kelompok usaha ini
memiliki peluang dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan mengurangi
angka pengangguran. Semua itu akan terwujudkan dengan kemampuan SDM dalam
mengelolanya agar dapat menyongsong peluang – peluang yang ada seperti peningkatan
akses pasar, kewirausahaan, kelembagaan dan kemitraan usaha. Peluang yang terbuka ini
merupakan kesempatan baik untuk memperbaiki kualitas SDM sejak dini agar mampu
menyelesaikan masalah – masalah yang ada. Hal itu harus dimulai dari yang paling
sederhana yaitu dimulai pada diri sendiri maka salah satu cara dengan melanjutkan studi
magister sehingga dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Di Masa era digitalisasi ini dimana hampir segala aktivitas manusia digantikan oleh
teknologi sehingga perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan kedepannya
menuju indonesia emas 2045. Sebagai generasi muda yang bermimpi akan mendirikan
lembaga atau organisasi sebagai wadah untuk para pengusaha yang kesulitan dalam
pengelolaan industri atau mereka yang ingin menjalankan suatu usaha. Lembaga ini
nantinya akan melakukan kerja sama dengan dinas perdagangan dan perindustrian yang
terfokus pada pengedukasian pengelolaan industri sehingga nantinya masyarakat mampu
mengembangkan dan menciptakan produk – produk yang berdaya saing. Selain itu
keterlibatan mahasiswa juga sangat berperan penting dalam keberlangsungan lembaga ini
terkhususnya para mahasiswa daerah. Melalui lembaga ini saya akan mendedikasikan diri
sebagai konsultan pemasaran. Namun untuk mencapai itu semua saya harus mendalami
ilmu dan potensi yang saya miliki dengan cara melanjutkan pendidikan. Karena tantangan
terbesar negara saat ini adalah terkait ketenagakerjaan, tantangan tenaga kerja terampil,
dan tantangan perubahan iklim. Ketiga hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi saya
sebagai generasi muda untuk terus membenahi diri demi mewujudkan indonesia emas
2045.
Adapun cara yang akan saya tempuh dalam mewujudkannya yaitu menjadi tenaga
pendidik oleh karena itu saya harus terus belajar dengan giat dan bersungguh – sungguh
serta terus meraih pendidikan tinggi dengan melanjutkan pendidikan dan fokus pada
Jurusan Manajemen Pemasaran. Peran sebagai pendidik bersifat luas, bukan hanya dirana
formal dalam instansi pendidikan namun juga di tengah keluarga dan masyarakat. Hal ini
tersebut harus dilaksanakan secara kontinyu dan konsisten sebab, pendidikan adalah salah
satu asfek fundamental bagi majunya sebuah bangsa. Agar nantinya ilmu yang saya
dapatkan bisa bermanfaat dan tentunya mampu menjadi konseptor dalam menyelesaikan
masalah dalam kewirausahaan melalui lembaga yang akan saya rintis nantinya.
Komitmen untuk menjadi lebih baik agar bisa bermanfaat bagi orang lain terutama
untuk lingkungan sekitar merupakan suatu harapan terbesar saya. Meskipun keterbatasan
ekonomi namun dengan menempuh pendidikan melalui jalur LPDP saya yakin harapan itu
akan terwujud. Dengan komitmen yang kuat akan mendorong semangat dan motivasi diri
untuk terus melangkah menghadapi tantangan kedepannya agar menjadi manusia yang
bermanfaat. Karena sebaik – baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi sesamanya
( H.R. Bukhari).

Anda mungkin juga menyukai