SKRIPSI
Oleh
Andini Cahyaningrum
NIM 1910221013
1
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI ii
BAB I Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang Penelitian 4
1.2 Masalah Penelitian 5
1.3 Tujuan Penelitian 6
1.4 Definisi Operasional 4
1.5 Manfaat Penelitian 5
1.3 Ruang Lingkup Penelitian 6
BAB II Kajian Pustaka dan Hipotesis 4
2.1 Kajian Pustaka 5
2.2 Hipotesis 6
BAB III Metode Penelitian 4
3.1 Jenis Penelitian 5
3.2 Rancangan Penelitian 6
3.3 Prosedur Penelitian 4
3.4 Populasi dan Sampel 5
3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 6
3.6 Teknik Pengumpulan Data 4
3.7 Instrumen Pengumpulan Data 5
3.8 Teknik Penganalisisan Data 6
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini peneliti akan membahas tentang, (1) latar
belakang, (2) masalah penelitian, (3) tujuan penelitian, (4) definisi istilah, (5)
lahir maupun batin, dari sifat kodratinya menuju ke arah peradaban manusiawi
dan lebih baik. Sebagai contoh dapat dikemukakan anjuran atau arahan untuk
anak duduk lebih baik, tidak berteriak-teriak agar tidak mengganggu orang lain,
bersih badan, rapi pakaian, hormat pada orang yang lebih tua dan menyayangi
yang muda, saling peduli dan lain sebagainya merupakan salah satu contoh proses
beberapa hal yang harus digunakan dalam pendidikan, yakni ngerti ngroso
ungkapan orang sunda di Jawa Barat, bahwa pendidikan harus merujuk pada
Pendidikan merupakan proses yang berkelanjutan dan tak pernah berakhir (never
yang pada perwujudan sosok manusia masa depan, dan berakar pada nilai-nilai
1
Pendidikan harus menumbuhkembangkan nilai-nilai filosofis dan budaya
bangsa secara utuh dan menyeluruh. Fungsi dan tujuan pendidikan di Indonesia
pada undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional fungsi
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
tanpa membekali anak didik sebuah kreativitas tersendiri untuk berkarya sesuai
dengan skill yang dimilikinya. Sama halnya dengan pendidikan yang diterima
oleh anak didik yang belum mengetahui apa-apa, maka kita akan sulit mengetahui
1
harapan masyarakat atas sekolah-sekolahnya. Dan ada konteks sejarah dalam hal
ini, harapan berubah atau berganti seiring perkembangan zaman serta situasi.
nonformal (masyarakat/ luar sekolah), dan informal (keluarga). Ketiga jalur ini
oleh Ki Hadjar Dewantara disebut dengan Tri pusat pendidikan, karena ketiganya
memberikan andil yang besar bagi proses pengembangan manusia untuk mencapai
yang sangat penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, yang mana program
yang dicanangkan tidak terlepas dari pengembangan bakat dan minat setiap
individu. Di sini biasanya kreativitas anak didik dapat terlihat sekolah (schooling)
secara universal.
pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan dirinya adalah guru sebagai
tenaga pendidik harus bersinergi dengan siswa untuk meningkatkan minat siswa
kesadaran dan tinggi rendahnya minat siswa dalam proses pembelajaran. Minat
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam keberhasilan belajar
siswa, karena dapat menumbuhkan sikap yang positif terhadap apa yang dipelajari
1
sehingga dapat terjadi perubahan tingkah laku akibat pengalaman belajar yang
dialaminya. (Waddi Fatimah, 2022, hal. 30) minat belajar adalah ketertarikan atau
pada diri siswa yang relatif tetap untuk lebih memperhatikan dan mengingat
secara terus menerus yang diikuti rasa senang untuk memperoleh suatu kepuasan
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Minat belajar merupakan sikap positif yang
kadang dapat terjadi pada siswa. Kondisi ini harus ditekan semaksimal mungkin,
artinya siswa harus diupayakan agar mengalami suatu kondisi yang nyaman,
tenang dan menyenangkan dalam belajar. Agar siswa memiliki minat yang besar
dalam melakukan kegiatan belajar mengajar (Waddi Fatimah, 2022, hal. 30)
dipahami siswa maka haruslah menciptakan metode terbaru yang mana tepat guna
merupakan salah satu cabang dari disiplin ilmu pendidikan yang berkembang
dalam kajian dan praktik pendidikan, sejak itulah disiplin ilmu teknologi
(Asmani, J.M. 2014). Konsep Fun School bukan menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan namun tak terkontrol. Namun Fun School mengarah pada
muncul minat dan motivasi yang tinggi dalam belajar. Selain itu dalam
semangat belajar siswa yang kurang. Dampaknya siswa dapat lebih paham dalam
penelitian, yaitu:
pembelajaran?
3. Apa hasil dari penerapan Fun School pada siswa di SDN Sumbersari 03
Jember ?
1
1.3 Tujuan Penelitian
3. Mendeskripsikan hasil yang didapat dari penerapan Fun School pada siswa
dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan beberapa istilah atau definisi
operasional yaitu:
2. Minat Belajar
Menurut bloom, minat adalah apa yang disebutnya sebagai subjectrelated affect,
.
3. Siswa
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini meliputi manfaat teoritis dan
praktis. Manfaat teoritis yaitu manfaat dalam bentuk teori yang diperoleh dari
penelitian ini, sedangkan manfaat praktis adalah manfaat yang diperoleh secara
praktik dari penelitian ini. Penjelasan mengenai manfaat teoritis dan praktis yaitu
sebagai berikut:
1) Manfaat teoritis
2) Manfaat praktis :
dikelas meningkat bukan hanya satu mata pelajaran tetapi juga dalam
1
c) Manfaat bagi peneliti dengan adanya sebuah penelitian, diharapkan
masyarakat nantinya.
akan digunakan dalam penelitian. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
2) Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas 6 SDN
Sumbersari 03 Jember.
3) Sumber data dalam penelitian ini adalah mata pelajaran bahasa Indonesia
BAB II
panduan dalam melakukan sebuah penelitian ini. Penelitian ini berisi tentang.
tujuan pembelajaran, (4) teknik praktik lapangan, (5) fun school, (6) hipotesis
2.1.1 Pendidikan
negara.
menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang
telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan,
kemanusiaan dari manusia. Setiap negara maju tidak akan pernah terlepas dengan
semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dapat memajukan dan
1
mengharumkan negaranya. Pendidikan dapat mengubah pandangan hidup, budaya
bagi seorang anak manusia untuk menemukan hal yang paling penting dalam
sistematis dengan standar dan ukuran evaluasi yang jelas dan tegas. Segala
kesatuan utuh yang tidak mungkin bersifat terpisah dan acak. Kurikulum yang ada
dua persoalan yaitu kurikulum dan metodologi pembelajaran. Dari segi material,
konsep kurikulum yang berkembang saat ini dirasa cukup untuk dijadikan standar
pembelajaran di sekolah. Hal ini tidak sama halnya dengan metode pembelajaran
bercerita, murid mendengar dan mencatat. Guru memberi dan murid menerima.
aspek penyesuaian. Artinya, metode yang digunakan untuk satu mata pelajaran
tertentu tidak serta merta memiliki metode pembelajaran yang sama dengan
metode pembelajaran bidang studi yang lain. Dengan kata lain, satu mata
praktik langsung. Teknik praktik lapangan ini berkembang demikian. Namun pada
Ilmu dan pengetahuan yang dihasilkan dapat bersifat permanen (bertahan dalam
1
(terapan). 3. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan bersifat objektif. 4.
praktik lapangan sendiri yaitu 1. Membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga lebih
banyak, baik bagi guru sebagai pendamping dan pembimbing belajar, maupun
bagi siswa sebagai subjek belajar. 2. Membutuhkan materi, alat, dan bahan ajar
yang bersifat konkret dan riil. Yang mana materi, alat, dan bahan ajar ini yang
kelompok ilmu sosial cenderung bersifat subjektif. Dengan kata lain, banyak
mengandung unsur perasaan, kepekaan hati, dan kontrol emosi secara individu
maupun kelompok. Yang mana akibatnya sistem pembelajaran semacam ini lebih
sulit dievaluasi.
didik. Untuk itu, guru harus mengetahui hakikat belajar dan pembelajaran yang
untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang dapat
Fun School yakni dua kata yang berbeda arti yang dipadukan. Fun berarti
dan menyenangkan membuat siswa tidak merasa terbebani atau terpaksa dalam
belajar, siswa akan lebih aktif baik sebelum atau sesudah pembelajaran, siswa
akan lebih siap dalam menghadapi materi karena siswa telah memiliki informasi
materi yang akan dipelajari melalui berbagai sumber di antarannya guru, orang
tua, internet. Sedangkan Fun School juga memiliki kekurangan yaitu kemampuan
guru dalam menerapkan Fun School, jika guru tidak memiliki kemampuan
Sesuai dengan artinya metode Fun School adalah metode yang dapat
sebagai upaya perubahan tingkah laku individu. Suasana yang dirasa hangat,
dalam “Fun Learning” adalah apapun yang diajarkan oleh tenaga pendidikan
mudah diterima dengan senang hati oleh peserta didik dan ketika sesuatu
pemahaman itu mudah diterima maka seorang peserta didik akan mudah
1
melakukan suatu perubahan yang tujuannya untuk kemajuan. Hal ini juga dapat
2.2 Hipotesis
penelitian ini adalah metode fun school bertujuan untuk meningkatkan minat
dengan menggunakan metode fun school terhadap minat belajar siswa kelas VI B
dengan menggunakan metode fun school terhadap minat belajar siswa kelas VI B
METODE PENELITIAN
penelitian meliputi: (1) jenis penelitian, (2) rancangan penelitian, (3) prosedur
penelitian, (4) populasi dan sampel, (5) lokasi dan waktu penelitian, (6) teknik
mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis
dan implikasinya secara operasional sampai pada analisa akhir, data yang
1
selanjutnya disimpulkan dan diberikan saran. Penelitian ini menggunakan
(prates)
Pre test-Post Test Design. Desain ini digunakan karena penelitian ini hanya
Eksperimen Y1 X Y2
Keterangan :
berpikir positif, yaitu berpikir yang bersumber dari hal-hal yang baik atau
seseorang agar memandang sesuatu hal atau peristiwa secara lebih positif dan
eksperimen ini pelatihan berpikir positif diberikan dalam tujuh sesi. Pemberian
ketujuh sesi ini diberikan dalam waktu dua hari. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menghasilkan jenis data kuantitatif yang diperoleh dari skor skala
kecemasan menghadapi skripsi pada saat pra-tes dan pasca-tes. Penelitian ini
penelitian ini menggunakan dua teknik, yaitu Wilcoxon Range Test dan Mann
Witney U. Teknik analisis Wilcoxon Range Test digunakan untuk menguji satu
kelompok subjek yang sama. Dalam penelitian ini data yang diuji
penelitian ini terletak di Jl. Bengawan Solo No. 17, Sumbersari, Kec.
melakukan penelitian.
1
tersebut, maka sampel dalam penelitian adalah siswa kelas VI B sebagai
kelas eksperimen.
Solo No. 17, Sumbersari, Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember. Dan waktu
2022/2023.
a. Observasi
peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut
Sumbersari 03 Jember.
Hasil nilai tes ini diperoleh dengan mengamati siswa selama pembelajaran
Nurgiyantoro (2012: 142), tes kinerja disamakan dengan tes praktik, praktik
a. Lembar Observasi
lainnya masih
1
mencatat penjelasan
mengobrol sambil
menunggu temannya
yang sedang
mengerjakan soal
mereka meminta
dijadikan tugas
rumah (pr)
mau mencoba
mengerjakannya
karena saat
pembelajaran
berlangsung banyak
memperhatikan dan
mengobrol dengan
temannya. Hanya
memperhatikan
penyampaian guru
diberikan dari
sekolah
1
5. Kuatnya Siswa Ada beberapa siswa
pembelajaran
b. Lembar Tes
Tes dalam penelitian ini dilaksanakan yaitu dengan tes kinerja/perbuatan. Tes
pembelajaran
b. Siswa memperhatikan
penjelasan yang
disampaikan
c. Siswa menyimak
proses pembelajaran
Mempelajari
bersama
tahapan yang benar. Dalam hal ini, teknik analisis data yang digunakan
adalah menggambarkan data yang ada guna memperoleh bentuk nyata dari
responden, sehingga lebih mudah dimengerti peneliti atau orang lain yang
berikut:
persamaan :
∑ᵅ
Md=
N
Di mana
1
∑ᵈ
Md= Mean dari perbedaan pre-test dengan post-test
N
Xd = d – Md
(∑ d )²
Σ 2d =Σ2−
N
ˣ ᵈ
5. Menghitung nilai db
db = N-1
6. Menghitung nilai t
Md
t=
∑X 2d
√
N (N −1)
DAFTAR RUJUKAN
Lolang, E. (2015). Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif. Jurnal Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia Toraja, 686.