DISUSUN OLEH:
NAMA : Ismail Fauzan Nasution
NIM : 6221121010
Saya berterima kasih kepada Ibu Dosen Dr. RAHMA DEWI M.Pd sebagai pengampu
mata kuliah Pertumbuhan dan Perkembangan Belajar Gerak atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan Case method ini. Mudah-mudahan dengan telah selesainya Case method ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Dan mudah-mudahan menambah wawasan kita semua serta
bermanfaat untuk seterusnya. Terima kasih atas segala masukkan dan kritiknya.
Mahasiswa,
Halaman Judul..................................................................................................................1
Kata Pengantar…………………………………………………………………………..2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………3
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………………....4
A. Latar Belakang…………………………………………………………………..........4
B. Tujuan…………………………………………………………………………………4
C. Manfaat…………………………………………………………………....................4
D. Ruang Lingkup………………………………………………………………………5
BAB II. PELAKSANAAN..……………...…………………………………………….6
A. Identifikasi Masalah…………………………………………….………….......6
1. Studi kasus.......................................................................................................6
2. Analisis............................................................................................................6
3. Treatment.........................................................................................................8
4. Evaluasi/Follow up..........................................................................................8
B. Kendala, Hambatan dan Solusi..........................................................................8
BAB III. PENUTUP…………………………………………….....................................9
A. Kesimpulan………………………………………………………………….......10
B. Saran……….………………………………………………………………........10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....……..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan
jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani,
kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang
harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila.
Menurut Dini Rosdiani (2015:1) Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui
penyediaan pengalaman belajar kepada siswa berupa aktivitas jasmani, bermain, dan
berolahraga yang direncanakan secara sistematik guna merangsang pertumbuhan dan
perkembangan fisik, keterampilan motorik, keterampilan berfikir, emosional, sosial, dan
moral. Manusia dalam belajar pasti banyak melakukan kegiatan yang lebih dominan bergerak
sehingga pendidikan jasmani juga merupakan bagian dari proses belajar melalui gerak
(Mulyanto, 2014:34).
B. Tujuan
Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan merupakan mata pelajaran yang menjadikan
aktivitas jasmani sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Proses untuk
mencapai tujuan terrsebut diperlukan metode yang tepat, salah satunya case method (Metode
kasus) yang merupakan metode pembelajaran yang berbasis masalah, yang bertujuan agar
proses pembelajaran lebih kongkrit, dan dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam
berpikir kritis, kreatif, inovatif dan memecahkan masalah.
C. Manfaat
Adapun manfaat model kasus (case method) untuk memberikan gambaran bahwa model
pembelajaran ini merupakan salah satu penentu keberhasilan pembemlajaran. Case method
merupakan strategi yang dapat mengembangkan keterampilan pembelajaran. Disamping itu,
ini juga membangun suasana belajar yang demokratis antar anggota kelompok yang berperan
aktif dan bekerjasama dalam mempertahankan pendapat, dengan menghormati dan menghargai
pendapat orang lain menjadikan suasana belajar yang menyenangkan.
D. Ruang lingkup
PELAKSANAAN
A. Identifikasi Masalah
1. Studi kasus
Menurut Husdarta (2011, hal. 176) fungsi dan sarana prasarana sangat strategis dalam
pembelajaran. Dengan alat dan media yang tepat, proses pembelajaran akan berjalan dengan
baik dan partisipasi anak dalam proses belajar akan terwujud. Sarana prasarana pendidikan
jasmani berfungsi dan berperan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
mampu bersaing dan kerjasama di era globalisasi, meningkatkan keterampilan dan kualitas
fisik untuk mendukung aktivitas sehari-hari, dan untuk meningkatkan kemandirian dalam
mengikuti intrakurikuler maupun ekstrakurikuler dan belajar di rumah. Lebih lanjut menurut
Rink (1993) yang dikutip Husdarta (2011, hal. 177) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi proses belajar mengajar dalam pendidikan jasmani adalah (1) motivasi belajar
siswa, (2) kemampuan siswa, (3) kemampuan guru, dan (4) fasilitas pembelajaran. Dengan
demikian, keberadaan sarana prasarana dalam pendidikan jasmani tidak dapat dianggap remeh
dan harus mendapatkan perhatian khusus, karena sarana prasarana turut menentukan tercapai
tidaknya tujuan pendidikan jasmani itu sendiri.
Pada dasarnya pemerintah telah menentukan standar minimal dari sarana prasarana yang
harus dimiliki satuan pendidikan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pada pasal 25 dijelaskan tentang
standar sarana prasarana yang diwajibkan bagi setiap sekolah. Pada ayat 2 sarana prasarana
berupa tempat olahraga merupakan salah satu dari sekian banyak sarana prasarana yang
diwajibkan bagi setiap satuan Pendidikan. Pada dasarnya pemerintah telah menentukan standar
minimal dari sarana prasarana yang harus dimiliki satuan pendidikan yang diatur dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Pada pasal 25 dijelaskan tentang standar sarana prasarana yang diwajibkan bagi
setiap sekolah. Pada ayat 2 sarana prasarana berupa tempat olahraga merupakan salah satu dari
sekian banyak sarana prasarana yang diwajibkan bagi setiap satuan Pendidikan.
Berdasarkan data diatas sarana prasarana dalam pembelajaran pendidikan jasmani di SMP
Negeri 3 Binjai tidak memadai. Kondisi ini dapat membuat pembelajaran tidak akan efektif.
Lapangan olahraga/tempat bermain juga tidak memiliki fasilitas lengkap. Mereka terkadang
harus membawa siswa mereka ke stadion yang berjarak 600 meter dari sekolah. Hal ini
dikarenakan jumlah siswa yang masuk pada jam pembelajaran pendidikan jasmani yaitu 2
kelas. Sehingga membuat salah satu guru harus membawa muridnya ke stadion untuk
melakukan pembelajaran secara praktek.
3. Treatment
Oleh karena itu, pihak sekolah harus dapat memenuhi sarana prasrana pembelajaran
pendidikan jasmani. Dengan terpenuhinya sarana prasarana maka tujuan pembelajaran
pendidikan jasmani dapat tercapai. Serta membuat guru penjas dapat melakukan banyak
kegiatan mengajar dengan sarana prasarana yang lengkap.
Kebutuhan sarana prasarana sudah tercukupi, maka guru penjas harus dapat mengajar
dengan maksimal dan harus dapat mencapain tujuan pendidikan jasmani. Guru juga harus dapat
menggunakan semua sarana prasarana yang sudah disedikan agar siswa merasa tidak bosan
dengan pembelajaran yang sama secara terus menerus.
Alat dan media yang sesuai dengan kebutuhan karakteristik anak didik akan
mengembangkan potensi serta keterampilannya secara optimal. Untuk meningkatkan tingkat
Kesegaran Jasmani yang maksimal, tentunya diperhatikan berbagai faktor yang
membangkitkan para siswa untuk berlatih dengan efektif. Hal tersebut dapat ditingkatkan
apabila ada sarana yang penunjang, yaitu faktor sarana dan prasarana dan dapat memanfaatkan
dengan tepat dan seoptimal mungkin pasti akan memberikan dampak yang positif terhadap
hasil belajarnya (Miski, 2015). Walaupun masih ada beberapa kekurangan dalam pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, namun hal ini bukan
merupakan hambatan bagi sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan disekolahnya, sebab keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan yang mampu disediakan sekolah tersebut, justru menjadi
tantangan yang harus diatasi oleh pihak sekolah bersama-sama dengan guru pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan, guna mencari solusi terbaik.
Dalam pembelajaran Pendidikan jasmani dan kesehatan juga seorang guru harus
melakukan evaluasi dalam pembelajaran. Mathews (1978) menyatakan evaluasi mencakup
pengambilan keputusan, penaksiran, penilaian, dan implementasi terhadap proses pendidikan
secara keseluruhan. Dengan melakukan tes yang akan diumumkan diharapakan seorang siswa
dapat membangkitkan motivasi belajar untuk terus berprestasi. Dengan begini tujuan
pembelajaran pendidikan jasmani akan tercapai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran pendidikan jasmani sangat penting untuk kesehatan fisik siswa. Dengan
beraktivitas fisik siswa dapat menjaga kebugaran jasmaninya. Kelengkapan saran prasarana
juga memiliki peran penting dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Fasilitas olahraga yang
lengkap juga harus dapat dimanfaatkan dengan baik agar dapat memberikan dampak yang baik
bagi siswa. Strategi pembelajaran dan evaluasi harus dapat dipahami seorang guru serta
dilaksanakan agar dapat mengimplementasikan kegiatan pembelajaran yang efektif.
B. Saran
Dalam penulisan ini saya harap kita dapat mengerti tentang pentingnya fungsi sarana
prasarana dalam keberlangsungan pembelajaran pendidikan jasmani. Dengan tercukupinya
fasilitas olahraga, maka pembelajaran harus dapat memberikan dampak positif bagi siswa.
Meskipun fasilitas olahraga yang kurang lengkap seorang guru penjas juga harus mempelajari
strategi pembelajaran agar dapat menciptakan kondisi dan kegiatan belajar yang
memungkinkan siswa lancar belajar dan mencapai sasaran belajar atau agar proses belajar
mengajar pendidikan jasmani itu berhasil.
DAFTAR P USTAKA
Rahayu, E. T. 2013. Strategi pembelajaran pendidikan jasmani. Bandung: Alfabeta.
Majid, A. 2013. Strategi pembelajaran. Bandung: PT Remanja Rosdakarya.
Winarno, M.E.2014.Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan. Malang: Universitas Negeri Malang.
Budi,Rilastiyo.D.2021. “Model pembelajaran pendidikan jasmani”. Jurnal Olahraga, Vol
4 No. 1, Hal 1-20.
Widiastuti.2019. “Mengatasi Keterbatasan Sarana Prasarana Pada Pembelajaran Pendidikan
Jasmani (Overcoming Facilites Limitations Affecting Physical Education Learning
Activities)”. Jurnal Ilmiah, Vol 15 No. 1, Hal 140-155
Gani, Muhammad.2020. “Studi Tentang Kompetensi Pelatih dalam Meningkatakan Prestasi
Olahraga Siswa”. Indonesian Journal of education & Administration review, vol 4
No. 1, Hal 187-195.
Sudibyo, Afifah Nur. Reza Adhi Nugroho.2020. “Survei Sarana dan Prasarana
Pembelajaran Pendidikan Jasmani olahraga dan Kesehatan pada Sekolah
Menengah pertama di Kabupaten Pringsewu”. Journal of Physical Education, Vol
1 No. 1, Hal 18-34.
Saleh, M.Sahib. Syahru Ramdhani.2020. “Survei Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani
dan Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Kelas VIII SMP PGRI Barembang
Kabupaten Gowa”. Journal Coaching Education Sports, Vol 1 No. 1, Hal 51-64.