Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Media Pembelajaran PAI Masa Kini dan Simulasi Penggunaan


Media Pembelajaran
Dosen Pengampuh : Bapak Saffiudin

Di susun oleh:
Disya Asjaumi Sari (213106700033)
Linda Amanah (213106700024)
Nirmala (213106700016)
Vivin Meliza (213106700034)

Prodi Pendidikan Agama Islam


Fakultas Agama Islam
Universitas Ibnu Chaldun Jakarta
2023
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunianya kepada saya sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Maksud dan tujuan Dari penulisan makalah ini tidaklah lain untuk memenuhi tugas mata kuliah
Media pembelajaran Yang dibina oleh bapak Saffiudin.Pada kesempatan ini penulis juga ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak Saffiudin Selaku dosen yang mengajar mata
kuliah Media pembelajaran PAI serta semua pihak yang telah membantu menyelesaikan masalah
ini baik secara langsung maupun tidak langsung. penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna karena penulis masih dalam Tahap belajar Oleh karena itu, kritik dan saran
dari semua pihak Yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................
..........................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................…..
..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................
..........................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN ................................................
..........................................................................................2
A. Simulasi menggunakan media pembelajaran merdeka belajar PAI......................
2
B. Pengembangan media pembelajaran masa kini merdeka belajar PAI
..........................................................................................4
C. Klasifikasi jenis pengembangan media pembelajaran merdeka belajar PAI
..........................................................................................5
D. Membuat rancangan pengembangan media pembelajaran merdeka belajar PAI..
..........................................................................................
..........................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Metode pendidikan adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan dalam
kegiatan pendidikan. Armai Arief dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa;
metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan. 1 Metode menjadi acuan agar pencapaian tujuan dalam suatu
kegiatan pendidikan lebih sistematis dan terarah. Metode pendidikan termasuk ke dalam
komponen pendidikan. 2 Oleh sebab itu maka keberadaan metode dalam suatu pendidikan
merupakan hal yang amat penting karena dapat menunjang keberhasilan suatu pendidikan.
Berkaitan antara metode dengan pendidikan, Armai Arief mengatakan bahwa: Pendidikan
merupakan usaha membimbing dan membina serta bertanggung jawab untuk mengembangkan
intelektual pribadi anak didik ke arah kedewasaan dan dapat menetapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. 3 Berkaitan dengan dua hal tersebut untuk mewujudkan keberhasilan pendidikan
diperlukan metode yang paling tepat agar intelektual pribadi anak didik dapat dikembangkan ke
arah kedewasaan, oleh sebab itu penting untuk menentukan metode yang paling tepat guna
mewujudkan hasil pendidikan yang ingin dicapai. Berkaitan dengan hal tersebut, telah banyak
bahasan- bahasan mengenai macam-macam metode pendidikan yang dapat diterapkan dalam
kegiatan pendidikan sehari-hari, baik pendidikan dalam proses belajar mengajar maupun
pendidikan dalam kehidupan bermasyarakat. Telah banyak buku-buku pendidikan yang
menerangkan berbagai macam metode pendidikan yang dapat diterapkan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, pendidik dan faktor-faktor lainnya. Media pembelajaran merupakan hal
yang juga sangat penting dalam menopang tercapainya tujuan dari itu sendiri. Media
pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting
dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang mendapat
perhatian guru sebagai fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu tiap-tiap
pendidik perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Media
pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Gagne dan Briggs
mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, gambar,
televisi, komputer, dan lain-lain.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Simulasi Menggunakan Media Pembelajaran Merdeka Belajar PAI
Media pembelajaran Pendidikan Islam dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu media
bersifat benda dan media bersifat bukan benda. Media bersifat benda antara lain: media visual,
media audio, projected still media, dan projected motion media. Media bersifat bukan benda
berupa keteladanan, perintah/larangan, dan ganjaran/hukuman. Pada prinsipnya segala
penggunaan media pembelajaran memiliki kesamaan yaitu saling melengkapi. Beberapa prinsip
dalam media pembelajaran pendidikan Islam, ini hendaknya diperhatikan oleh guru pada waktu
ia menggunakan media pengajaran, sehingga materi yang bermuatan pendidikan Islam dapat
dipahami oleh siswa dengan baik. Pemilihan media dalam pendidikan Islam patut
dipertimbangkan dalam proses pembelajaran di antaranya yaitu adanya tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai, keefektifan media, kebutuhan peserta didik, ketersediaan, kualitas teknis, biaya,
fleksibilitas, dan kemampuan orang yang menggunakannya serta alokasi waktu yang tersedia dan
disesuaikan dengan materi pendidikan Islam. Semakin banyaknya media yang ada akan semakin
memudahkan para guru khususnya guru pendidikan Islam untuk mendesain atau merancang
media pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran. Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa
dalam kegiatan pembelajaran, pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
berdasarkan objektivitas, disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, sesuai dengan gaya
belajar siswa dan kemampuan pendidik, dan sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas, dan
waktu. Media sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, kehadiran media mempuanyai arti
yang cukup penting. Karena dalam kegitan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan
dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan
disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media berfungsi
untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan peserta
didik dalam aktifitas yang nyata sehingga dapat terjadi dan mudah dipahami. Materi harus
dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar
menyiapkan instruksi yang lebih efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus
dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
Sehingga media yang dapat digunakan dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti pada
kurikulum merdeka belajar agar lebih mudah bagi pendidik maupun peserta didik ialah media
audio, visual dan audiovisual. Media audio adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan
disampaikan dalam bentuk lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata- kata atau
bahasa lisan) maupun nonverbal. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media audio
merupakan salah satu bentuk perantara atau pengantar non cetak yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik dengan cara dimainkan atau
diperdengarkan secara langsung sehingga peserta didik mampu menguasai kompetensi tertentu
dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Contoh dalam penggunaan media audio dalam
pembelajaran yaitu pengajaran music literary (pembacaan sajak), pengajaran bahasa asing
dengan metode listening dengan tujuan dapat memusatkan perhatian peserta didik serta
mempertahankannya, dapat mengikuti pengarahan pendidik dengan baik, dapat menyediakan
alternative yang merangsang pembaca dan pendengar serta menyajikan pesan lisan yang lebih
dramatis dengan sedikit imajinasi sehingga dapat melatih daya analisis pada peserta didik. Media
visual yaitu media yang digunakan dengan memanfaatkan penglihatan tanpa diiringi dengan
unsur suara. Media pembelajaran visual digunakan dengan cara dilihat saja, tidak mengandung
unsur suara dalam penggunaannya. Media berbasis visual merupakan jenis media yang memiliki
unsur utama berupa bentuk nyata, tekstur, dan warna dalam penyajiannya. Penyajian media
visual yang menarik dapat mempermudah pemahaman siswa mengenai materi pembelajaran.
Media visual dapat ditunjukkan dalam dua bentuk yaitu media visual yang menampilkan gambar
diam seperti gambar, tulisan, lukisan, patung, slide, dan berbagai benda yang dibuat dengan cara
mencetak. Bentuk kedua yaitu menampilkan gambar atau simbol yang bergerak atau seperti alat
peraga tengkorak manusia, alat peraga arus listrik, dan lain sebagainya. Media pembelajaran
berbasis visual merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan dan
menyampaikan pesan melalui penglihatan sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif
yang dapat mendorong siswa agar dapat melakukan proses belajar secara efektif dan efisien.
Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa dengan menggunakan media visual dapat
memperkuat ingatan dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran karena media visual
menghubungkan materi pembelajaran dengan dunia nyata. Contoh penggunaan media visual
yaitu menyediakan modul atau buku-buku terkait pembelajaran yang menarik untuk peserta
didik. Kemendikbudristek harus berupaya untuk menghadirkan dan menyediakan buku-buku
yang lebih asik, tidak terlalu padat, dan lebih banyak ilustrasi menarik dengan tema yang lebih
menyentuh dan relevan sehingga mudah disampaikan oleh pendidik dan mudah dipahami oleh
peserta didik. Media pembelajaran audiovisual adalah jenis media yang selain mengandung
unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai
ukuran film, slide suara dan lain sebagainya. Media audiovisual merupakan media yang lengkap
dan mudah dipahami oleh peserta didik karena dalam penggunaan media tersebut peserta didik
bisa memperhatikan dan mendengarkan. Salah satu contoh media audiovisual yaitu video
pembelajaran. Video merupakan gambar bergerak yang disertai suara yang membentuk satu
kesatuan yang dirangkai menjadi sebuah alur, dengan pesan-pesan di dalamnya untuk
ketercapaian tujuan pembelajaran yang disimpan. Penggunaan media video yang dapat dilihat,
didengar, atau diraba dengan pancaindera penyampaian isi materi ajar dari sumber belajar ke
pembelajar lebih mudah. Contoh dalam pelaksanaannya salah satunya yakni dengan memberikan
pengajaran menggunakan media proyektor bertujuan untuk menampilkan video terkait tentang
pembelajaran serta diberikannya penjelasan mengenai video pembelajaran tersebut. Salah satu
contoh penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran yaitu pemutaran film kemerdekaan
pada saat pelajaran sejarah dengan tujuan peserta didik mampu memahami peristiwa sejarah
kemerdekaan dan mengetahui secara nyata pengorbanan para pahlawan. Hal tersebut dapat
mempermudah peserta didik dalam memahami pengajaran yang diperoleh dari pengajar. Dalam
penggunaan media pembelajaran yang maksimal, pendidik harus memiliki wawasan terkait
media yang dibutuhkan peserta didik dengan mengikuti pelatihan penggunaan media
pembelajaran. Dinas pendidikan juga seharusnya menyediakan fasilitas yang mendukung dalam
memajukan media pembelajaran, serta menyediakan fasilitas pelatihan bagi pendidik terkait
media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan perkembangan zaman. Pada era covid
beberapa tahun ini, pembelajaran wajib dilakukan secara online sehingga para pendidik dituntut
untuk bisa menggunakan media pembelajaran berupa media elektronik. Dimana para guru harus
bisa menggunakan teknologi seuai perkembangan zaman. Dengan adanya aturan tersebut banyak
kendala yang dirasakan para pendidik salah satunya yaitu kurangnya wawasan dan pengetahuan
guru terkait teknologi tersebut. Sehingga hal tersebut dapat diatasi dengan memberikan pelatihan
kepada para pendidik berupa pelatihan terkait media pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan saat ini. Pelatihan yang dapat diberikan kepada pendidik yaitu pelatihan computer,
ataupun media lainnya yang menunjang dalam proses mengajar. Pentingnya pelatihan media
pembelajaran pada saat ini yaitu untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran (learning loss)
yang berbeda-beda pada ketercapaian kompetensi peserta didik. Dengan memiliki kualitas yang
baik sebagai pendidik maka peserta didik pun dapat kooperatif dalam mengikuti pembelajaran
yang diberikan oleh pendidik meski dengan cara menyampaikan pembelajaran menggunakan
media apapun. Dukungan dari orang tua merupakan salah satu kunci keberhasilan penerapan
media pembelajaran. Dengan demikian, secara konkret orang tua bisa jadi teman dan
pendamping bagi anak. Memahami kompetensi yang perlu dicapai anak pada fasenya. Orang tua
dapat pula mempelajari media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran melalui
pendidik.

B. Pengembangan media pembelajaran masa kini merdeka belajar PAI


Pandemi Covid-19 berdampak besar pada berbagai sektor, salah satunya pendidikan. Dunia
pendidikan juga ikut merasakan dampaknya. Pendidik harus memastikan kegiatan belajar
mengajar tetap berjalan, meskipun peserta didik berada di rumah. Solusinya, pendidik dituntut
mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).
Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop dan
smartphone yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Pendidik dapat melakukan
pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp
(WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran.
Pengembangan media pembelajaran yang terjadi dengan sangat pesat dan cepat ini tidak terlepas
dari peluang dan tantangan yang dihadapi oleh pendidik maupun peserta didik, diantaranya
adalah tantangan bahwa belum seluruh wilayah di Indonesia saat ini memiliki akses internet
yang cukup dan memadai untuk memfasilitasi media yang digunakan oleh para pendidik saat ini,
ditambah lagi kurangnya pengetahuan dan kemampuan menggunakan smartphone dikalangan
para peserta didik dan para pendidik secara umum. Pembelajaran daring merupakan sebuah
inovasi pendidikan yang melibatkan unsur teknologi informasi dalam pembelajaran. Menurut
Mustofa bahwa pembelajaran daring merupakan sistem pendidikan jarak jauh dengan
sekumpulan metoda pengajaran dimana terdapat aktivitas pengajaran yang dilaksanakan secara
terpisah dari aktivitas belajar. Pembelajaran daring diselenggarakan melalui jejaring internet dan
web yang artinya bahwa penggunaan pembelajaran daring melibatkan unsur teknologi sebagai
sarana dan jaringan internet sebagai sistem. Pembelajaran daring memberikan manfaat dalam
membantu menyediakan akses belajar bagi semua orang, sehingga menghapus hambatan secara
fisik sebagai faktor untuk belajar dalam ruang lingkup kelas. Walaupun tidak bisa dipungkiri
bahwa tidak semua pembelajaran dapat dipindahkan ke dalam lingkungan pembelajaran secara
online atau pembelajaran daring. Pembelajaran daring bukan hal yang baru dikalangan
pembelajar seperti mahapeserta didik di perguruan tinggi dan para pelajar di kota-kota dengan
sekolah bertaraf internasional, bahkan hal tersebut dipandang sebagai sesuatu yang efektif.
Namun hal ini tidak sama dengan para pelajar di kalangan sekolah dasar, menengah dan sekolah
menengah atas yang berada di desa dan kampung-kampung yang jauh dari pusat kota,
pembelajaran secara daring merupakan hal yang baru bagi mereka, sehingga pembelajaran daring
menggunakan aplikasi seperti e-classroom, video conference, telepon atau live chat, zoom
maupun melalui whatsapp group yang seharusnya menjadikan pelajar memiliki keleluasaan
waktu belajar sehingga dapat belajar kapanpun dan dimanapun tidak dapat terlaksana secara
maksimal. Proses pembelajaran selama Covid-19 yang dilakukan secara daring memiliki peluang
dan tantangan nya sendiri, peluangnya adalah pembelajaran secara daring ini dapat menjadikan
para pendidik maupun peserta didik lebih “melek” teknologi, sedangkan tantangannya adalah
memperkenalkan dan mempraktekkan secara langsung berbagai macam metode pembelajaran
baru bagi pendidik dan peserta didik yang belum paham akan perkembangan teknologi seperti
smartphone dan aplikasi-aplikasi penunjang didalamnya.

C. Klasifikasi jenis pengembangan media pembelajaran merdeka belajar


PAI
Klasifikasi media pembelajaran menurut (Ramli, 2012)paling tidak ada lima macam, yaitu:
1. Media tanpa proyeksi dua dimensi (hanya punya ukuran panjang dan lebar), seperti: gambar,
bagan, grafik, poster, peta dasar dan sebagainya.
2. Media tanpa proyeksi tiga dimensi (punya ukuran panjang, lebar, dan tebal/ tinggi, seperti:
benda sebenarnya, model, boneka, dan sebagainya.
3. Media audio (media dengar), seperti: radio dan tape recorder.
4. Media dengan proyeksi (media yang diproyeksikan), seperti: film, slide, filmstrip, overhead
projektor, dan sebagainya.
5. Televisi (TV) dan Video Tape Recorder (VTR). TV adalah alat untuk melihat gambar dan
mendengarkan suara dari jarak yang jauh. VTR adalah alat untuk merekam, menyimpan dan
menampilkan kembali secara serempak suara dan gambar dari suatu objek.
Rudy Bretz memberikan perbandingan untuk dapat dilihat klasifikasi media pembelajaran, yang
membaginya menjadi 8 klasifikasi, yaitu: (1) media audio visual gerak, (2) media audio visual
diam, (3) media audio semi gerak, (4) media visual gerak, (5) media visual diam, (6) media semi
gerak, (7) media audio, dan media cetak. (Ramli, 2012) Terdapat beragam pembagian jenis
media pembelajaran yang dikemukakan para ahli, namun pada dasarnya pembagian jenis media
tersebut memiliki persamaan. Berikut beberapa macam dari media pembelajaran, yaitu: 1. Media
visual : yaitu media yang hanya bisa dilihat saja. Contohnya seperti sebuah gambar, poster
ataupun hal-hal lainnya yang hanya dapat dinikmati dengan pengilahatan yang tidak bergerak
dan tidak bersuara. (Mumtahanah, 2014) 2. Media Audio : yaitu media yang hanya bisa
digunakan dengan hanya lewat pendengaran saja, contohnya seperti voice note, radio, musik, dan
lain sebagainya. (Aryadillah & Fifit Fitriansyah, 2017) 3. Media audio visual : yaitu media yang
bisa digunakan melalui indra penglihatan dan pendengaran, contohnya seperti sebuah vidio, flm
pendek, slide show dan yang lain sebagainya. Media-media tersebut, dapat digunakan sebagai
alat pembantu dalam proses belajar mengajar di suatu kelas. Media-media tersebut dapat
membantu seorang pengajar dalam menyampaikan pembeklajaran dengan lebih menarik dan
efektif juga efisien.

D. Membuat rancangan pengembangan media pembelajaran merdeka


belajar PAI
Untuk membuat rancangan pengembangan media pembelajaran Merdeka Belajar Pendidikan
Agama Islam (PAI), pertimbangkan langkah-langkah berikut:

1. Identifikasi Tujuan Pembelajaran: Tentukan tujuan pembelajaran yang spesifik dan sesuai
dengan kurikulum PAI. Pertimbangkan kemampuan siswa yang ingin Anda tingkatkan
melalui media pembelajaran ini.
2. Kenali Peserta Didik: Pahami karakteristik siswa, tingkat pemahaman mereka terhadap
materi PAI, dan gaya belajar masing-masing.
3. Pilih Format Media Pembelajaran: Tentukan jenis media yang sesuai, seperti video
pembelajaran, modul interaktif, atau platform e-learning. Sesuaikan format dengan
kebutuhan dan preferensi siswa.
4. Desain Konten Pembelajaran: Rancang konten pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan
metode pengajaran PAI. Gunakan metode yang beragam, seperti cerita, pertanyaan reflektif,
atau simulasi.
5. Integrasi Teknologi: Manfaatkan teknologi yang relevan, seperti platform pembelajaran
daring atau aplikasi pembelajaran mobile, untuk meningkatkan interaktivitas.
6. Sesuaikan dengan Kurikulum: Pastikan konten media pembelajaran sejalan dengan
kurikulum PAI dan pedoman pembelajaran Merdeka Belajar.
7. Uji Coba dan Evaluasi: Lakukan uji coba media pembelajaran dengan sejumlah siswa untuk
mendapatkan umpan balik. Evaluasi efektivitasnya dan sesuaikan berdasarkan hasil evaluasi.
8. Pembimbingan dan Pendampingan: Sediakan panduan atau bimbingan bagi guru dan siswa
untuk memaksimalkan penggunaan media pembelajaran.
9. Kontinuitas Pengembangan: Rencanakan pembaruan dan pengembangan berkelanjutan
sesuai dengan perkembangan kurikulum dan kebutuhan pembelajaran.
10. Kolaborasi dengan Pihak Terkait: Terlibat dalam diskusi dan kolaborasi dengan sesama guru
PAI, ahli pendidikan, atau pihak terkait lainnya untuk memperkaya pengembangan media
pembelajaran.
Pastikan untuk melibatkan berbagai elemen desain instruksional, seperti pendekatan berbasis
masalah, konteks kehidupan nyata, dan responsif terhadap kebutuhan siswa.

Anda mungkin juga menyukai