Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STANDAR SARANA PRASARANA

Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS)


Mata Kuliah : Kepemimpinan Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Dr. Abdul Haris, M.Pd

Oleh
AMIR DIKI FAUZI RAHMAN

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM TASIKMALAYA
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
Jl. Noenoeng Tisnasaputra No.16 Tasikmalaya
Tlp. (0265) 331501-332595
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat, karunia, dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun sebagai bagian dari tugas akademik
yang diberikan oleh Bapak Dr. Abdul Haris, M.Pd dalam mata kuliah
Kepemimpinan Pendidikan Islam.
Makalah ini membahas tentang ayat-ayat yang berhubungan dengan tujuan
pendidikan. Melalui makalah ini, kami bertujuan untuk memberikan pemahaman
yang lebih mendalam tentang ayat-ayat yang berhubungan dengan tujuan
pendidikan.
Makalah yang kami buat ini tidaklah sempurna, namun besar harapan kami
agar makalah ini bisa menjadi referensi dalam pembelajaran. Oleh karenanya,
kami mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun untuk
tulisan yang lebih baik lagi kedepannya.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen dan pihak-
pihak terkait yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan inspirasi selama
proses penyusunan makalah ini.

Hormat Kami,

(Penyusun)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 3
C. Tujuan..........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Implementasi kebijakan standar sarana dan prasarana pendidikan di
Indonesia.............................................................................................................4
B. Faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan standar sarana
dan prasarana pendidikan....................................................................................5
C. Upaya untuk meningkatkan implementasi kebijakan standar sarana dan
prasarana pendidikan..........................................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut sekolah dapat
beradaptasi dengan perubahan. Kegiatan pendidikan sekolah dipengaruhi oleh
salah satu aspek yaitu sarana dan prasarana yang harus terus dibina dan
dikembangkan. Lembaga pendidikan dan infrastruktur dalam proses pembelajaran
merupakan salah satu faktor penting. Sarana dan prasarana pendidikan ini sebagai
input pendidikan yang memegang peranan penting dalam proses pembelajaran.
Menurut Permendiknas No. 24 Tahun 2007, prasarana merupakan fasilitas dasar
untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah.1 Fasilitas dasar tersebut terdiri atas
ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang pimpinan, ruang guru,
tempat beribadah, ruang UKS, jamban (toilet), gudang, ruang sirkulasi, tempat
bermain/berolahraga.2
Kegiatan belajar akan berjalan dalam proses yang terarah dan mencapai
tujuannya yaitu memberikan layanan secara professional berkaitan dengan sarana
dan prasarana pendidikan agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara
efektif dan efisien. Jika dalam proses belajar mengajar itu tersedia berbagai
fasilitas yang diperlukan guru, sarana pendidikan akan memperkuat proses belajar
siswa dalam memperjelas informasi dan konsep yang dipelajarinya.
Dalam UU Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) No. 20 Tahun 2003, pada
Bab VII Pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa: (1) Setiap satuan pendidikan
wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan

1
Liza Murniviyanti, Zulela MS, and Edwita Edwita, ‘Implementasi Kebijakan Standar Sarana Dan
Prasarana Di Sekolah Dasar’, Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia,
Daerah, Dan Asing, 4.2 (2021), 317–29 <https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v4i2.1400>.
2
Murniviyanti, MS, and Edwita.

1
berkelanjutan. (2) Sarana dan prasarana pendidikan juga menjadi salah satu
tolok ukur dari mutu sekolah.3
Pendidikan merupakan cara untuk meningkatkan taraf hidup dengan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai modal bagi kesejahteraan
masyarakat dalam suatu bangsa. Di dunia sekarang ini, perubahan atau inovasi
baru di bidang pendidikan sangat diperlukan agar pendidikan tidak tertinggal
dalam keterpurukan dan tenggelam dalam waktu. Dalam sistem pendidikan
terdapat beberapa komponen yang sangat penting yaitu entry, process, exit, dan
auto.
Kinerja lembaga pendidikan dalam menghasilkan suatu hal yang berkualitas
tidak lepas dari peran guru dalam menjalankan amanahnya dengan baik, serta
semua aspek yang terkait dengan lembaga pendidikan. Peningkatan kualitas
tenaga pengajar harus selalu ditingkatkan dalam menghadapi tantangan yang
semakin meningkat di era globalisasi ini.
Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia
dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam
menentukan kemajuan suatu bangsa dan menjadi salah satu pendukung
pembangunan bangsa dan negara. Salah satu bagian dari proses pendidikan adalah
adanya sistem sekolah di Indonesia, sekolah sebagai lembaga pendidikan berperan
penting mewujudkan tujuan pendidikan dalam mengembangkan seoptimal
mungkin potensi yang dimiliki oleh setiap siswa.
Sarana atau prasarana yang memadai meningkatkan motivasi siswa untuk
belajar dan menerima pembelajaran. Kurangnya fasilitas belajar yang lengkap
menjadi faktor yang menciptakan hambatan dalam belajar. Sukses di sekolah
merupakan kebanggaan tersendiri bagi peserta didik, baik bagi orang yang
dicintainya maupun bagi dirinya sendiri, namun masih banyak motivasi belajar
yang bahkan tidak nyambung dengan jiwa peserta didik. Kurangnya kesadaran
akan peran pendidikan di kalangan peserta didik ini merupakan ancaman bagi
generasi penerus bangsa. Secara tidak langsung, fasilitas belajar sangat
3
Presiden Republik Indonesia, ‘Undang Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional’, Sistem Pendidikan Nasional, 1, 2015, 1–27.
berpengaruh terhadap berhasil tidaknya proses pembelajaran: fasilitas yang tidak
memadai membuat siswa sulit untuk memulai belajar. Di sisi lain, fasilitas dan
standar pendidikan yang memadai akan mendorong motivasi belajar siswa. Jika
motivasi belajar peserta didik sudah terlihat, maka keberhasilan belajar tidak
diragukan lagi. Peserta didik yang berhasil akan memiliki keberhasilan belajar
yang sangat memuaskan.
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah dalam makalah ini antara lain :
1. Bagaimanakah implementasi kebijakan standar sarana dan prasarana
pendidikan di Indonesia?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan standar
sarana dan prasarana pendidikan?
3. Bagaimanakah upaya untuk meningkatkan implementasi kebijakan standar
sarana dan prasarana pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui implementasi kebijakan standar sarana dan prasarana pendidikan
di Indonesia
2. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan
standar sarana dan prasarana pendidikan
3. Menganalisis upaya untuk meningkatkan implementasi kebijakan standar
sarana dan prasarana Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Implementasi kebijakan standar sarana dan prasarana pendidikan di


Indonesia

Implementasi kebijakan standar sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia


secara umum sudah berjalan dengan baik, namun masih terdapat beberapa kendala
yang perlu diperbaiki. Secara umum, implementasi kebijakan tersebut telah
mencakup semua jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini
(PAUD), pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi.
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan dan kebijakan untuk
mendukung implementasi tersebut, seperti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 25 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti).
Pemerintah juga telah memberikan berbagai bantuan kepada sekolah untuk
memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan, seperti bantuan dana BOS
(Bantuan Operasional Sekolah), bantuan PIP (Program Indonesia Pintar), dan
bantuan lainnya. Selain itu, pemerintah juga telah mendorong peran serta
masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, seperti melalui
program CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan swasta.
Berdasarkan hasil evaluasi, implementasi kebijakan standar sarana dan
prasarana pendidikan di Indonesia sudah menunjukkan hasil yang positif. Hal ini
terlihat dari peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, baik dari
segi kuantitas maupun kualitas.

4
5

Namun, masih terdapat beberapa kendala yang perlu diperbaiki dalam


implementasi kebijakan tersebut, seperti:
1. Masih terdapat sekolah yang belum memenuhi standar sarana dan prasarana
pendidikan, terutama di daerah terpencil dan tertinggal.
2. Belum adanya sistem monitoring dan evaluasi yang efektif untuk
memastikan bahwa sarana dan prasarana pendidikan yang ada benar-benar
dimanfaatkan secara optimal.
3. Belum adanya koordinasi yang baik antara pemerintah, sekolah, dan
masyarakat dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan.
Untuk mengatasi kendala tersebut, perlu dilakukan beberapa upaya, seperti:
1. Pemerintah perlu meningkatkan anggaran untuk pembangunan sarana dan
prasarana pendidikan di daerah terpencil dan tertinggal.
2. Pemerintah perlu mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi yang
efektif untuk memastikan bahwa sarana dan prasarana pendidikan yang ada
benar-benar dimanfaatkan secara optimal.
3. Pemerintah, sekolah, dan masyarakat perlu bersinergi dalam pengelolaan
sarana dan prasarana pendidikan.
4. Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan implementasi kebijakan standar
sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia dapat berjalan lebih baik dan
dapat memberikan dampak yang positif terhadap kualitas pendidikan di
Indonesia.
B. Faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan standar
sarana dan prasarana pendidikan
Adapun Faktor pendukung implementasi kebijakan standar sarana dan
prasarana pendidikan karena adanya Kebijakan pemerintah yang jelas dan terarah.
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan dan kebijakan untuk
mendukung implementasi kebijakan tersebut, seperti Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 25 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan

5
6

Prasarana untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti). Peraturan-peraturan tersebut telah
memberikan arah yang jelas dan terarah bagi implementasi kebijakan standar
sarana dan prasarana pendidikan.
Adanya dukungan anggaran yang memadai. Pemerintah telah memberikan
berbagai bantuan kepada sekolah untuk memenuhi standar sarana dan prasarana
pendidikan, seperti bantuan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), bantuan
PIP (Program Indonesia Pintar), dan bantuan lainnya. Bantuan-bantuan tersebut
telah memberikan dukungan anggaran yang memadai bagi implementasi
kebijakan tersebut.
Peran serta masyarakat yang aktif. Pemerintah telah mendorong peran serta
masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, seperti melalui
program CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan swasta. Peran
serta masyarakat telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi implementasi
kebijakan tersebut.
Untuk Faktor penghambat implementasi kebijakan standar sarana dan
prasarana Pendidikan dengan Keadaan geografis. Indonesia merupakan negara
kepulauan dengan kondisi geografis yang beragam, sehingga pembangunan sarana
dan prasarana pendidikan di daerah terpencil dan tertinggal menjadi tantangan
tersendiri. Kondisi geografis yang sulit dan beragam dapat menghambat
implementasi kebijakan tersebut.
Ketersediaan anggaran. Anggaran yang tersedia untuk pembangunan sarana
dan prasarana pendidikan masih belum mencukupi, terutama untuk daerah
terpencil dan tertinggal. Keterbatasan anggaran dapat menghambat implementasi
kebijakan tersebut.
Kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia yang
mengelola sarana dan prasarana pendidikan masih perlu ditingkatkan. Kualitas
sumber daya manusia yang rendah dapat menghambat implementasi kebijakan
tersebut.
Kurangnya koordinasi. Kurangnya koordinasi antara pemerintah, sekolah, dan
masyarakat dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dapat

6
7

menghambat implementasi kebijakan tersebut. Koordinasi yang baik antar


stakeholder dapat meningkatkan efektivitas implementasi kebijakan tersebut.
Adapun Upaya Untuk mengatasi faktor penghambat tersebut, perlu dilakukan
beberapa upaya, seperti:
1. Pemerintah perlu meningkatkan anggaran untuk pembangunan sarana dan
prasarana pendidikan di daerah terpencil dan tertinggal. Peningkatan
anggaran dapat membantu mengatasi keterbatasan anggaran yang menjadi
faktor penghambat implementasi kebijakan tersebut.
2. Pemerintah perlu mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi yang
efektif untuk memastikan bahwa sarana dan prasarana pendidikan yang ada
benar-benar dimanfaatkan secara optimal. Sistem monitoring dan evaluasi
yang efektif dapat membantu mengatasi permasalahan kualitas sumber daya
manusia dan kurangnya koordinasi.
3. Pemerintah, sekolah, dan masyarakat perlu bersinergi dalam pengelolaan
sarana dan prasarana pendidikan. Sinergi antar stakeholder dapat
meningkatkan efektivitas implementasi kebijakan tersebut.
4. Penyelesaian faktor penghambat tersebut akan meningkatkan efektivitas
implementasi kebijakan standar sarana dan prasarana pendidikan. Dengan
efektivitas implementasi kebijakan tersebut, diharapkan dapat memberikan
dampak yang positif terhadap kualitas pendidikan di Indonesia.
C. Upaya untuk meningkatkan implementasi kebijakan standar sarana dan
prasarana pendidikan
Kebijakan standar sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu
kebijakan yang penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Kebijakan
ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang
memadai dan memenuhi standar nasional pendidikan.
Implementasi kebijakan standar sarana dan prasarana pendidikan dapat
ditingkatkan melalui berbagai upaya, antara lain:
1. Peningkatan pemahaman dan komitmen dari berbagai pihak.
Peningkatan pemahaman dan komitmen dari berbagai pihak, termasuk
pemerintah, kepala sekolah, guru, dan masyarakat, merupakan hal yang
penting untuk memastikan bahwa kebijakan ini dapat dilaksanakan dengan

7
8

baik. Pemerintah perlu melakukan sosialisasi dan diseminasi kebijakan secara


luas kepada berbagai pihak. Kepala sekolah perlu memberikan pemahaman
kepada guru dan staf sekolah tentang pentingnya sarana dan prasarana
pendidikan. Guru dan staf sekolah perlu memiliki komitmen untuk menjaga
dan memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan secara optimal.
Masyarakat juga perlu berperan aktif dalam mendukung ketersediaan sarana
dan prasarana pendidikan.
2. Peningkatan ketersediaan anggaran
Pemerintah perlu meningkatkan anggaran pendidikan untuk mendukung
penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Anggaran
pendidikan yang memadai akan memungkinkan pemerintah untuk memenuhi
kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan di seluruh satuan pendidikan.
Peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sarana dan prasarana
Pendidikan Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan perlu dilakukan
secara efisien dan efektif untuk memastikan bahwa sarana dan prasarana
pendidikan dapat dimanfaatkan secara optimal. Pemerintah perlu menyusun
regulasi dan standar pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang jelas.
Kepala sekolah perlu melakukan perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, dan
pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan secara efisien dan efektif.
3. Peningkatan peran serta masyarakat
Masyarakat dapat berperan serta dalam penyediaan sarana dan prasarana
pendidikan melalui berbagai cara, Membangun atau merenovasi sarana dan
prasarana Pendidikan Mendonasikan sarana dan prasarana Pendidikan
Menjadi relawan untuk membantu pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan
Berikut adalah beberapa contoh upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah
untuk meningkatkan implementasi kebijakan standar sarana dan prasarana
pendidikan:
1. Pemerintah dapat menyusun regulasi yang lebih jelas dan tegas tentang
standar sarana dan prasarana pendidikan. Regulasi ini perlu mencakup jenis,
jumlah, dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan yang harus dipenuhi
oleh setiap satuan pendidikan.

8
9

2. Pemerintah dapat memberikan bantuan keuangan kepada satuan pendidikan


yang membutuhkan sarana dan prasarana pendidikan. Bantuan keuangan ini
dapat diberikan dalam bentuk hibah, subsidi, atau pinjaman lunak.
3. Pemerintah dapat memberikan pelatihan kepada kepala sekolah dan guru
tentang pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan. Pelatihan ini bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kepala sekolah dan guru
dalam mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efisien dan efektif.
Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan implementasi kebijakan standar
sarana dan prasarana pendidikan dapat ditingkatkan sehingga dapat mendukung
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Permendiknas No. 24 Tahun 2007, prasarana merupakan fasilitas
dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah.4 Fasilitas dasar tersebut terdiri
atas ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang pimpinan, ruang
guru, tempat beribadah, ruang UKS, jamban (toilet), gudang, ruang sirkulasi,
tempat bermain/berolahraga.Kebijakan standar sarana dan prasarana pendidikan
merupakan salah satu kebijakan yang penting dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan. Kebijakan ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai dan memenuhi standar nasional pendidikan.
Implementasi kebijakan standar sarana dan prasarana pendidikan dapat
ditingkatkan melalui berbagai upaya, antara lain:
1. Peningkatan pemahaman dan komitmen dari berbagai pihak.
2. Peningkatan ketersediaan anggaran.
3. Peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sarana dan prasarana
Pendidikan
4. Peningkatan peran serta masyarakat.

4
Murniviyanti, MS, and Edwita.

10
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia, Presiden Republik, ‘Undang Undang Republik Indonesia Nomor 2


Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional’, Sistem Pendidikan
Nasional, 1, 2015, 1–27
Murniviyanti, Liza, Zulela MS, and Edwita Edwita, ‘Implementasi Kebijakan
Standar Sarana Dan Prasarana Di Sekolah Dasar’, Silampari Bisa: Jurnal
Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, Dan Asing, 4.2 (2021),
317–29 <https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v4i2.1400>
Indonesia, Presiden Republik, ‘Undang Undang Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional’, Sistem Pendidikan
Nasional, 1, 2015, 1–27
Murniviyanti, Liza, Zulela MS, and Edwita Edwita, ‘Implementasi Kebijakan
Standar Sarana Dan Prasarana Di Sekolah Dasar’, Silampari Bisa: Jurnal
Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, Dan Asing, 4.2 (2021),
317–29 <https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v4i2.1400>

Anda mungkin juga menyukai