WAWASAN PENDIDIKAN
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PADA SARANA DAN
PRASARANA
Dosen Pengampu: Dr. I Gusti Lanang Wiratma, M.Si
Oleh:
1. Ni Putu Ayu Indah Wulandari (2113031013)
2. Pronika Saragih (2113031004)
Puji Syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
anugrah-Nya proses pembuatan makalah yang berjudul Standar Pendidikan
Nasioanal Pada Sarana dan Prasarana dapat diselesaikan. Keberhasilan menyusun
makalah ini tentu dilandasi dengan komitmen yang kuat serta dapat motivasi dari
beberapa pihak yang meluangkan waktunya untuk keberhasilan pembuatan
makalah ini. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, saya mengucapkan tetima
kasih kepada Bapak Dr. I Gusti Lanang Wiratma, M.Si. selaku Dosen Pengampu
Mata Kuliah Wawasan Pendidikan yang telah memberi arahan dan motivasi.
Disadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan senang
hati, diterima saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga hasil dari makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat dalam
mengembangkan proses pembelajaran khususnya pada mata kuliah Wawasan
Pendidikan.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
1
penilaian.Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu penunjang proses
pembelajaran di sekolah, baik sekolah yang memiliki akreditasi A, B, maupun C.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah yang memberikan kewenangan penuh
kepada pihak sekolah atau perguruan tinggi selaku industri jasa untuk
menyelenggarakan layanan pendidikan secara transparan dan akuntabel. Oleh
karena itu, seluruh proses pengadaan serta mengoptimalkan penyediaan,
pendayagunaan, perawatan dan pengendalian sarana dan prasarana pendidikan
pada setiap jenis dan jenjang pendidikan, diperlukan penyesuaian manajemen
sarana dan prasarana.Proses Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) akan semakin sukses bila ditunjang dengan sarana dan
prasaranan sekolah yang memeadai dan lengkap, sehingga pemerintah punselalu
berupaya untuk terus-menerus melengkapi sarana dan prasarana sekolah bagi
seluruh jenjang tingkatan pendidikan, sehingga kekayaan fisisk negara yang berupa
sarana dan prasarana sekolah sangat besar. (Ary H. Gunawan, 1996:114).
Pada saat ini sangat marak terjadinya pandemi Covid-19 yang menjadi
masalah di seluruh dunia, termasuk dengan Indonesia. Melalui pandemi Covod-19,
banyak terjadi permasalahan disekitar kita, seperti ekonomi, pendidikan, maupun
sosial. Mengenai pendidikan, banyak siswa maupun mahasiswa untuk dirumahkan
dan belajar melalui media daring (online). Metode pembelajaran yang dilakukan
untuk komunikasi guru dengan para siswa juga beragam dan menggunakan
beberapa jenis media, seperti media room meeting, media sosial via chat, via google
classroom, dan berbagai jenis media sebagai penunjang untuk proses belajar
mengajar. Namun, hal ini juga menjadi daras ketika tergantikan dengan
pembelajaran daring maka, jaringan komunikasi antara guru dan peserta didik
adalah kesiapan pada sarana dan prasarana yang menunjang. Mengenai hal tersebut,
banyak guru, siswa, maupun orang tua yang mengelauh tentang pelajaran daring
tersebut, hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa masalah, salah satunya yaitu
keterbatasan jaringan internet, biaya kuota, dan teknologi untuk melaksanakan
proses pembelajaran. Hal ini sangat diperhatikan, terutama daerah sekolah pesisir,
yang dimana belum tersentuh dengan adanya teknologi dan jaringan internet yang
sulit. Tidak hanya metode pembelajaran saja, tetapi sarana dan prasarana dalam
protokol kesehatan juga harus disediakan untuk di lingkungan sekolah, seperti
masker, sabun cuci tangan, handsanitizer, cairan pembersih kuman (desinfektan),
2
thermogun, wastafel, dan alat kesehatan dan kebesihan lainnya untuk mencegah
terjadinya virus Covid-19.
Pengelolaan saran dan prasaran agar berfungsi dengan baik, maka
dibutuhkan pengelolaan yang konseptual dan terarah agar mampu mengelola
denganbaik. Jika pengeloaan sarana dan prasaran pendidikan tersebut terpelihara
dengan baik dan jelas kegunaannya, maka peserta didik dapat berjalan dengan
seefisien mungkin karena sarana dan prasarana meruapan aspek terpenting untuk
sekolah. Pada kondisi saat pandemi Covid-19 ini, maka pengeloaan saran dan
prasarana lebih ditekankan lagi terutama dalam lembaga pendidikan (sekolah)
sehingga kepala sekolah dapat membuat perencanaan sarana dan prasarana yang
harus digunakan untuk keperluan sekolah. Keterbatasan sarana dan prasarana di
dalam kondisi Pandemi Covid-19 ini dapat mempengaruhi hasil belajar peserta
didik, sehingga sangat penting untuik menghadirkan konsep kualitas yang secara
uttuh dalam pengelolaan pendidikan di tengah pandemi ini. Oleh karena itu, perlu
adanya kebijakan yang memastikan aksebiilitas dan konsep pendidikan termasuk
infrastruktur yang ideal agar kualitas pendidikan berproses menuju kemajuan
dengan baik dalam kondisi apapun.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses pengelolaan sarana dan prasarana di lembaga
pendidikan.
2. Untuk mengetahui tujuan pengelolaan saran dan prasarana
3
3. Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan
sarana dan prasarana pendidikan
4. Untuk mengetahui keperluan manajemen dalam sarana dan prasarana di
lembaga pendidikan
5. Untuk mengetahui sarana dan prasaran pendidikan yang harus diperhatikan
pada saat pandemi Covid-19.
1.4 Manfaat
1. Bagi penulis, sebagai sarana pengetahuan atau pemahaman mengenai
standar pendidikan nasional terutama pada sarana dan prasarana.
2. Bagi guru, sebagai penunjang untuk melengkapi atau pengembangan sarana
dan prasarana dalam lembaga sekolah.
3. Bagi pemerintah, sebagai pengembangan dalam inovasi pendidikan
terutama pada sarana dan prasarana agar pendidikan menjadi lebih maju dan
menghasilkan generasi muda yang unggul.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Proses Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Proses pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan pada lembaga pendidikan
pengelolaan sarana dan prasarana pendidikannya yaitu dimulai dari proses
perencanaan sarana dan prasarana pendidikan, penyimpanan, penyaluran,
pemeliharaan, dan rehabilitas. Berikut ini penjelasannya, yaitu:
1. Perncanaan Saranan dan Prasaranan Pendidikan
Dalam perencanaan sarana dan prasarana pendidikan,harus direncanakan
seperti adannya perencanaan pengadaan bangku atau meja belajar untuk
peserta didik, perencanaan membeli buku pelajaran yang baru, perencanaan
memperluas ruangan-ruangan yang terdapat di sekolah, dan perencanaan
membuat lapangan parkir untuk kendaran guru dan siswa. Oleh sebab itu,
sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan oleh siswa dan guru untuk
menunjang proses belajar dan mengajar menjadi lebih baik. Hal ini harus
direncanakan beberapa hari yang lalu dan disepakati oleh kepala sekolah,
wakil sarana dan prasarana, karyawan tata usaha, serta guru-guru yang
4
disampaikan dalam rapat bersama. Dalam lembaga pendidikan sekolah
masing-masing perencanaan dan analisis kebutuhan tersebut disiapkan oleh
bagian perncanaan sarana dan prasaranan dan disusun menjadi daftar usulan
yang kemudian dimasukkan ke dalam daftar ususlan kegiatan yang kemudian
dikirim ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
5
5. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
- Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidikan, ruang pendidik,
ruang tata usaha, ruangan perpustakaan, ruangan laboratorium, ruang bengkel
kerja, ruangan unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang
/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur
dan berkelanjutan.
6
- Standar keragaman jenis peralatan laboratorium ilmu pengetahuan alam (IPA),
laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan peralatan pembelajaran lain
pada satuan pendidikan dinyatakan dalam daftar yang berisi jenis minimal
peralatan yang harus tersedia.
- Standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan jenis buku di
perpustakaan satuan pendidikan.
- Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan buku teks pelajaran dinilai
oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
- Standar sumber belajar lainnya untuk setiap satuan pendidikan dinyatakan dalam
rasio jumlah sumber belajar terhadap peserta didik sesuai dengan jenis sumber
belajar dan karakteristik satuan pendidikan.
- Lahan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 42 ayat (2) untuk bangunan
satuan pendidikan, lahan praktek, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan
pertamanan untuk menjadikan satuan pendidikan suatu lingkungan yang secara
ekologis nyaman dan sehat.
- Standar lahan satuan pendidikan dinyatakan dalam rasio luas lahan per serta
didik.
7
- Standar letak lahan satuan pendidikan mempertimbangkan jarak tempuh
maksimal yang harus dilalui oleh peserta didik untuk menjangkau satuan
pendidikan tersebut.
Tujuan dari pengelolaan sarana dan prasarana sekolah ini adalh untuk
memberikan layan secara profesional yang berkaitan dengan sarana dan prasarana
pendidikan agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara efektif. Jadi, secara
umum tujuan dari sarana dan prasarana pendidikan adalh memberikan pelayanan
secara profesional dibidang sarana dan prasarana pendidikan dalm rangka
terselenggaranya proses pendidikan secara efektik dan efisien. Tujuan ini terdiri
dari sebagai berikut:
2.3 Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Sarana Dan Prasarana Pendidikan
8
prasarana pendidikan bergantung pada jenis program pendidikan dan tujuan
yang ditetapkan. Program pendidikan yang berorientasi pada pemenuhan
kebutuhan tenaga kerja akan berbeda dengan program pendidikan yang
berorientasi pada pemerataan kesempatan belajar, dalam hal sarana dan
prasarananya, karena itu dalam perencanaan kebutuhan tersebut tersebut perlu
dikaji sstem internal pendidikan dan aspek eksternalnya seperti masalah
demographi, ekonomi kebijakan-kebijakan yang ada.
9
1. Penyusunan jadwal harus dihindari benturan dengan kelompok lainnya
10
Inventarisasi adalah pernyataan dan penyusunan daftar barang milik
negara secara sistematis, tertib dan teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan
pedoman yang berlaku. Melalui inventarisasi perlengkapan pendidikan
diharapakan tercipta ketertiban, penghematan keuangan, mempermudah
pemeliharaan dan pengawasan sarana dan prasarana pendidikan tersebut.
4.Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini atau masa sekarang
atau sudah ketingggalan zaman.
11
pengawasan sarana dan prasarana yang digunakan agar tujuan pendidikan di
sekolah dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Kegiatan manjemen sarana dan
pasarana terdiri dari: 1) Perencanaan kebutuhan, 2) Pengadaan, 3) Pemanfaatan, 4)
Pemeliharaan, dan 5) Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan. (Rohiat,
2008: 26). Berdasarkan kegiatan manjemen diatas, dapat dijelaskan, yaitu sebagai
berikut:
1. Perencanaan kebutuhan
Perencanaan kebutuhan ini dilaksanakan melalui sebuah rapat bersama
pendidik dan tenaga kependidikan, untuk menampung usulan kebutuhan
sarana dan prasarana dengan tetap memperhatikan skala prioritas dan
anggaran sekolah yang tersedia. Dalam perencanaan sarana dan prasarana
pendidikan harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: (1)
Dalam perencanaan sarana dan prasarana, langkah awal yang harus
dilakukan adalah analisis kebutuhan sarana dan prasarana sekolah dalam
periode tertentu; (2) Analisis kebutuhan sarana dan prasarana diharapkan
dapat melibatkan pendidik dan tenaga kependidikan serta komite sekolah
agar sarana yang akan diadakan nantinya benar-benar sesuai dengan
kebutuhan sekolah; (3) Agar perencanaan sarana dan prasarana sekolah
benar-benar berkaitan erat dengan upaya peningkatan mutu pendidikan,
analisis kebutuhan sarana dikaji kembali oleh Tim Pengembang Sekolah
(TPS) atau Tim Peningkatan Mutu Sekolah (TPMPS); (4) Memperhatikan
skala prioritas dan ketersediaan anggaran sebelum dituangkan Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).
12
lembagalembaga sosial yang tidak mengikat, 4) Mengadakan perlengkapan
dengan menyewa atau meminjam ketempat lain, 5) mengadakan
perlengkapan dengan cara tukar menukar barang.
13
dan prasarana, terkhusus dengan wali kelas mereka bertanggungjawab
terhadap pemeliharaan sarana yang digunakan di kelas masing-masing.
2.5 Sarana Dan Prasarana Pendidikan Yang Harus Diperhatikan Pada Saat
Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 sangat marak sekali saat ini, banyak sekali lembaga
pendidikan seperti sekolah yang menelenggarkan proses belajar dan mengajar
secara online atau daring. Hal ini diterapkan jika sekolah berada di wilayah yang
zona merah. Untuk sekolah yang tidak berada di zona merah diperbolehkan untuk
melaksanakan Pembelajaran tatap Muka (PTM). Agar PTM ini dapat berjalan
maksimal beberapa sarana dan prasarana sekolah yang wajib dipenuhi oleh satuan
pendidikan.
Berdasarkan Kemenkes, ada enam poin yang harus dipenuhi oleh lembaga
pendidikan apabila ingin melaksanakan pembelajaran tatap muka, yaitu:
Sanitasi
Fasilitas kesehatan
Kesiapan menerapkan wajib masker
14
Thermo gun
Pemetaan satuan pendidikan untuk tmengetahui siapa yang mempunyai
komorbid.
Persetujuan komite sekolah dan orang tua wali
Selain itu, pihak sekolah maupun universitas juga harus menerapkan gerakan 5M
saat pandemi Covid-19, yang merupakan pelengkap dari aksi 3M, yaitu:
Memakai masker
Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
Menjaga jarak
Menjauhi kerumunan
Standar dan protokol kesehatan di sekolah dibagi menjadi dua zona, yaitu kelas dan
lingkungan sekolah secara umum, serta berlaku untuk semua pihak. Berikut ini
penjelasannya, yaitu:
1. Protokol di lingkungan sekolah
Kelas yang akan digunakan wajib disterilkan selama 15 menit untuk kegiatan
penyemprotan desinfektan oleh petugas kelas atau pihak yang ditunjuk sekolah
secara khusus. Sekolah juga wajib menerapkan aturan 18 siswa dalam satu
kelas atau sepertiga dari jumlah siswa. Selain itu, siswa dan guru dilarang
memakai sepatu di dalam kelas, serta wajib menggunakan masker.
Sarana dan prasarana sekolah selama pandemi Covid-19 yang harus diterapkan
agar menjalankan kegiatan belajar secara baik, sekolah harus menyediakan fasilitas
dengan standar sarana dan prasarana yang sesuai denga aturan protokol kesehatan
dari pemrintah, yaitu
15
1. Alat-alat kebersihan dan kesehatan
16
kesehatan untuk situasi darurat serta untuk kepentingan edukasi. Sekolah tidak
bisa menyerahkan penanganan kesehatan para siswa kepada guru atau staf
sekolah yang tidak memiliki pengalaman medis. Saat ini adalah kondisi di
mana semua tindakan harus dilakukan sesuai standar yang tepat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sarana dan prasarana merupakan sumber daya pendidikan yang sangat penting
untuk dikelola deng baik. Sarana dan prasarana pendidikan ini diatur dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yaitu “Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan
sarana dan prasarana yang memenuhi yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,
sosial, emosional, dan kewajiban peserta didik”. Sarana dan prasarana ini terdiri
dari: 1) perencanaan sarana dan prasarana pendidikan, 2) pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan, 3) penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan, 4)
penyaluran sarana dan prasarana pendidkan, 5) pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan, 6) rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan. Dalam sarana dan
prasarana pendidikan ini juga diperlukan seorang manjemen yang bertugas
mengatur serta menjaga sarana dan prasarana agar memberikan kontribusi secara
optimal pada jalannya proses belajar dan mengajar. Kemudian pada saat pandemi
Covid-19 seluruh siswa melakukan kegiatan belajar dan mengajar melalui daring
17
(online), namun pada saat melakukan pembelajaran secara tatap muka, hal yang
harus diperlukan yaitu masker, handsanitizer, washtaffel, termo gun, dan alat
protokol kesehatan lannya yang menunjang sarana dan prasarana sekolah pada saat
melaksanakan pelajaran tatap muka (PTM) agar menjadi berjalan lancar.
3.2 Saran
Penulis memberikan saran kepada pembaca agar bisa mengtahui lebih lanjut
mengenai Standar Nasional Pendidikan pada Saana dan Prasarana. Sebagai guru,
pihak sekolah, maupun pemerintah harus memperhatikan sarana dan prasarana
pendidikn secara baik agr mewujudkan sistem pembelajaran menjadi lebih
maksimal sehingga mewujudkan sebuah generasi penerus untuk bangsa dan negara.
Untuk makalah ini, jika merasa ada yang kurang seperti mengenai penjelasan
standar pendidikan nasional pada sarana dan prasarana, mohon dimaafkan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Musa, M. F. & Zarita, A., 2012. Higher education physical assets and facilities.
Journal of Procedia- Social and Behavioral Sciences, Volume 50, pp. 472-478.
Available at:
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042812031898?via%3Di
hub
Tanjung, F. Z., Annisa, M. & Ridwan, 2016. Analisis Sarana Dan Prasarana
Sekolah Dasar Berdasarkan Tingkat Akreditasi Di Kota Tarakan. Jurnal
Pendidikan Indonesia, 5(2), pp. 135-136.
Available at: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPI/article/view/8934/0