Anda di halaman 1dari 6

A.

Latar Belakang

Setiap hari kita tidak mampu menghitung berapa jumlah kelahiran bayi yang ada di dunia ini.
Seiring dengan waktu dan perkembangannya bayi-bayi tersebut tumbuh dan menjadi generasi
penerus bagi generasi sesuadahnya. Tentunya mereka pasti dan harus menempuh pendidikan
agar mereka bisa menjadi manusia yang berkwalitas dan bermanfaat bagi masyarakat, agama
bangsa dan negaranya.

Sekolah menjadi hal penting dalam proses mencapai generasi yang berkwalitas dan bermanfaat,
ini membutuhkan usaha dan kerja keras dari semua pihak terutama pemerintah yang
menyediakan sekolah bagi generasi untuk menenpuh pendidikan. Usaha untuk membangun
sekolah yang baik bagi masyarakt harus menitikberatkan pada ketersediaan sarana dan prasarana
agar kegiatan belajar dan mengajar dapat berjalan sesuai yang diharapkan serta hasil yang
maksimal dapat diraih.

Standarisasi sekolah bukanlah slogan biasa atau hanya pada tahapan administrasi, melainkan
bagaima sekolah bisa menjalankan kegiatan belajar yang baik bagi siswa. Idealnya sekolah harus
mampu menyediakan sarana yang lengkap demi lancarnya proses belajar dan mengajar agar
siswa dengan mudah dapat menyerap semua mata pelajaran yang diajarkan.

Misalnya, ketersediaan laboratorium bahasa, laboratorium computer, laboratorium biologi dan


Sarana olah raga. Kesemuanya itu adalah hal yang sangat penting untuk menunjang pencapaian
prestasi belajar. Dan hal ini masih jauh dalam benak kami yang hidup dan bersekolah di
kabupaten bima. Dari 54 sekolah SMA negeri dan swasta yang ada dikabupaten Bima hampir
90% belum memiliki sarana yang lengkap seperti itu.

Contohnya Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri I Donggo dimana saya sekolah sekarang.
Laboratorium computer, Bahasa, dan sarana olah raga tidak ada sama sekali.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian fasilitas pendidikan


Fasilitas adalah prasarana atau wahana untuk melakukan atau mempermudah sesuatu,
fasilitas bisa pula di anggap sebagai suatu Mauling(2006:76). Fasilitas biasanya di hubungkan
dalam pemenuhan suatu prasarana umum yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi
tertentu .
Wahyuningrum (2004: 4), menyatakan bahwa fasilitas adalah ‘‘segala sesuatu yang dapat
memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha’’.
Fasilitas pendidikan artinya segala sesuatu (alat dan barang) yang memfasilitasi (memberikan
kemudahan) dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan. “ Sarana pendidikan sebagai segala
macam alat yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan”.
“ Prasarana pendidikan adalah segala macam alat yang tidak secara langsung digunakan dalam
proses pendidikan.
Jadi, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan siswa untuk
memudahkan menyerap materi pelajaran.
Jika dilihat dari sudut murid, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan
murid untuk memudahkan mempelajari mata pelajaran. prasarana pendidikan adalah segala
macam peralatan, kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru (dan murid) untuk
memudahkan penyelenggaraan pendidikan.
Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada fungsi masing-
masing, yaitu:
“Sarana pendidikan untuk “memudahkan mempelajari materi pelajaran,
” Prasarana pendidikan untuk “memudahkan penyelenggaraan pendidikan.
” Dalam makna inilah sebutan “digunakan langsung” dan “digunakan tidak langsung” dalam
proses pendidikan seperti telah disinggung di muka dimaksudkan. Jelasnya, disebut “langsung”
itu terkait dengan penyampaian materi (mengajarkan materi pelajaran), atau mempelajari
pelajaran. Papan tulis,
misalnya, digunakan langsung ketika guru mengajar (di papan tulis itu guru menuliskan
pelajaran). Meja murid tentu tidak digunakan murid untuk menulis pelajaran, melainkan untuk
“alas” murid menuliskan pelajaran (yang dituliskan di buku tulis; buku tulis itulah yang
digunakan langsung).
B. Pentingnya Sarana dan Prasarana dalam Proses Pembelajaran

Sekolah merupakan lembaga sosial yang keberadaannya merupakan bagian dari sistem
sosial bangsa yang bertujuan untuk mencetak manusia susila yang cakap, demokratis,
bertanggung jawab, beriman, bertaqwa, sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, berkepribadian yang mantap dan mandiri. Agar tujuan tersebut dapat tercapai
maka dibutuhkan kurikulum yang kuat, baik secara infrastruktur maupun suprastruktur.
Kurikulum ini nantinya yang akan digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan seluruh
kegiatan pembelajaran, khususnya interaksi antar pendidik dengan peserta didik dalam kegiatan
belajar mengajar. Guru sebagai pendidik dituntut untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran
yang menarik dan bermakna sehingga prestasi yang dicapai dapat sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.
Setiap mata pelajaran memiliki karakter yang berbeda dengan pelajaran lainnya. Dengan
demikian, masing-masing mata pelajaran juga memerlukan sarana pembelajaran yang berbeda
pula. Dalam menyelenggarakan pembelajaran guru pastinya memerlukan sarana yang dapat
mendukung kinerjanya sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan menarik. Dengan
dukungan sarana pembelajaran yang memadai, guru tidak hanya menyampaikan materi secara
lisan, tetapi juga dengan tulis dan peragaan sesuai dengan sarana prasarana yang telah disiapkan
guru.
Guru membutuhkan sarana pembelajaran dalam menunjang kegiatan pembelajaran.
Selain kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, dukungan dari sarana
pembelajaran sangat penting dalam membantu guru. Semakin lengkap dan memadai sarana
pembelajaran yang dimiliki sebuah sekolah akan memudahkan guru dalam melaksanakan
tugasnya sebagai tenaga pendidikan. Begitu pula dengan suasana selama kegiatan pembelajaran.
Sarana pembelajaran harus dikembangkan agar dapat menunjang proses belajar mengajar. Yamin
menyebutkan beberapa hal yang perlu dikembangkan dalam menunjang proses belajar mengajar:
1) perpustakaan, 2) sarana penunjang kegiatan kurikulum, dan 3) prasarana dan sarana kegiatan
ekstrakurikuler dan mulok.
Mengingat pentingnya sarana prasarana dalam kegiatan pembelajaran, maka peserta
didik, guru dan sekolah akan terkait secara langsung. Peserta didik akan lebih terbantu dengan
dukungan sarana prasarana pembelajaran. Tidak semua peserta didik mempunyai tingkat
kecerdasan yang bagus sehingga penggunaan sarana prasarana pembelajaran akan membantu
peserta didik, khususnya yang memiliki kelemahan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Bagi guru akan terbantu dengan dukungan fasilitas sarana prasarana. Kegiatan pembelajaran juga
akan lebih variatif, menarik dan bermakna. Sedangkan sekolah berkewajiban sebagai pihak yang
paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh kegiatan yang diselenggarakan. Selain
menyediakan, sekolah juga menjaga dan memelihara sarana prasarana yang telah dimiliki.
C. Prestasi belajar
Menurut Drs. H. Abu Ahmadi menjelaskan Pengertian Prestasi Belajar sebagai berikut:
Secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu kebutuhan, maka ada kecenderungan
besar untuk mengulanginya. Sumber penguat belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan,
penghargaan) dan dapat secara ekstrinsik (kegairahan untuk menyelidiki, mengartikan situasi).
Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar ialah hasil usaha
bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai.
Sedangkan prestasi belajar hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan
dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang, prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai
raport atau test nilai sumatif.

D. Pengaruh Fasilitas Belajar di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar


Dalam UU SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 Bab III Pasal 45 tentang sarana dan
prasarana pendidikan, dinyatakan bahwa :
1) Setiap satuan pendidikan formal maupun non formal meyediakan sarana dan prasarana yang
memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan secara fisik,
kecerdasan intelektual sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
2) ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua satuan
pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Dari kedua ayat diatas dimaksudkan agar tiap-tiap sekolah menyediakan sarana dan
prasarana pembelajaran yang memadai semua keperluan pendidikan agar siswa dapat
memanfaatkannya sebagai penunjang belajar siswa.
Tulus (2003:81-83) mengungkapkan bahwa sarana belajar biasanya menjadi penunjang prestasi
belajar, namun demikian bila kelengkapan fasilitas belajar sebagai sarana penunjang belajar di
sekolah memadai, sebaliknya dapat menjadi faktor penghambat apabila kelengkapan fasilitas
belajar di sekolah kurang memadai.
Sekolah hendaknya meyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan siswa agar dapat menumbuhkan, mengembangkan dirinya sesuai dengan bakat
dan kemampuan sebagai manusia seutuhnya. Dengan adanya fasilitas belajar yang lengkap, akan
menumbuhkan rasa bangga dan rasa memiliki. Pemeliharaan fasilitas belajar di sekolah
merupakan tanggung jawab semua pihak yang bersangkutan. Hal ini bertujuan agar fasilitas
belajar dapat dimanfaatkan sesuai fungsinya dan dapat bertahan dengan jangka waktu yang
lama. Pengadaan fasilitas belajar sangat penting bagi siswa dan kurikulum pada saat itu.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar di sekolah sangat
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Apabila fasilitas belajar di sekolah tidak memadai dan
kuantitas pemanfaatan fasilitas minim, maka tidak mungkin akan dicapai prestasi belajar siswa
yang diharapkan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengaruh Fasilitas Belajar di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar ialah Setiap satuan
pendidikan formal maupun non formal meyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan secara fisik, kecerdasan
intelektual sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
Pengadaan fasilitas belajar sangat penting bagi siswa dan kurikulum. jadi fasilitas belajar di
sekolah sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Apabila fasilitas belajar di sekolah tidak
memadai dan kuantitas pemanfaatan fasilitas minim, maka tidak mungkin akan dicapai prestasi
belajar siswa yang diharapkan.

B. Saran
Pemeliharaan fasilitas belajar di sekolah merupakan tanggung jawab semua pihak yang
bersangkutan. Hal ini bertujuan agar fasilitas belajar dapat dimanfaatkan sesuai fungsinya dan
dapat bertahan dengan jangka waktu yang lama.

Anda mungkin juga menyukai