Latar Belakang
Setiap hari kita tidak mampu menghitung berapa jumlah kelahiran bayi yang ada di dunia ini.
Seiring dengan waktu dan perkembangannya bayi-bayi tersebut tumbuh dan menjadi generasi
penerus bagi generasi sesuadahnya. Tentunya mereka pasti dan harus menempuh pendidikan
agar mereka bisa menjadi manusia yang berkwalitas dan bermanfaat bagi masyarakat, agama
bangsa dan negaranya.
Sekolah menjadi hal penting dalam proses mencapai generasi yang berkwalitas dan bermanfaat,
ini membutuhkan usaha dan kerja keras dari semua pihak terutama pemerintah yang
menyediakan sekolah bagi generasi untuk menenpuh pendidikan. Usaha untuk membangun
sekolah yang baik bagi masyarakt harus menitikberatkan pada ketersediaan sarana dan prasarana
agar kegiatan belajar dan mengajar dapat berjalan sesuai yang diharapkan serta hasil yang
maksimal dapat diraih.
Standarisasi sekolah bukanlah slogan biasa atau hanya pada tahapan administrasi, melainkan
bagaima sekolah bisa menjalankan kegiatan belajar yang baik bagi siswa. Idealnya sekolah harus
mampu menyediakan sarana yang lengkap demi lancarnya proses belajar dan mengajar agar
siswa dengan mudah dapat menyerap semua mata pelajaran yang diajarkan.
Contohnya Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri I Donggo dimana saya sekolah sekarang.
Laboratorium computer, Bahasa, dan sarana olah raga tidak ada sama sekali.
BAB II
PEMBAHASAN
Sekolah merupakan lembaga sosial yang keberadaannya merupakan bagian dari sistem
sosial bangsa yang bertujuan untuk mencetak manusia susila yang cakap, demokratis,
bertanggung jawab, beriman, bertaqwa, sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, berkepribadian yang mantap dan mandiri. Agar tujuan tersebut dapat tercapai
maka dibutuhkan kurikulum yang kuat, baik secara infrastruktur maupun suprastruktur.
Kurikulum ini nantinya yang akan digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan seluruh
kegiatan pembelajaran, khususnya interaksi antar pendidik dengan peserta didik dalam kegiatan
belajar mengajar. Guru sebagai pendidik dituntut untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran
yang menarik dan bermakna sehingga prestasi yang dicapai dapat sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.
Setiap mata pelajaran memiliki karakter yang berbeda dengan pelajaran lainnya. Dengan
demikian, masing-masing mata pelajaran juga memerlukan sarana pembelajaran yang berbeda
pula. Dalam menyelenggarakan pembelajaran guru pastinya memerlukan sarana yang dapat
mendukung kinerjanya sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan menarik. Dengan
dukungan sarana pembelajaran yang memadai, guru tidak hanya menyampaikan materi secara
lisan, tetapi juga dengan tulis dan peragaan sesuai dengan sarana prasarana yang telah disiapkan
guru.
Guru membutuhkan sarana pembelajaran dalam menunjang kegiatan pembelajaran.
Selain kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, dukungan dari sarana
pembelajaran sangat penting dalam membantu guru. Semakin lengkap dan memadai sarana
pembelajaran yang dimiliki sebuah sekolah akan memudahkan guru dalam melaksanakan
tugasnya sebagai tenaga pendidikan. Begitu pula dengan suasana selama kegiatan pembelajaran.
Sarana pembelajaran harus dikembangkan agar dapat menunjang proses belajar mengajar. Yamin
menyebutkan beberapa hal yang perlu dikembangkan dalam menunjang proses belajar mengajar:
1) perpustakaan, 2) sarana penunjang kegiatan kurikulum, dan 3) prasarana dan sarana kegiatan
ekstrakurikuler dan mulok.
Mengingat pentingnya sarana prasarana dalam kegiatan pembelajaran, maka peserta
didik, guru dan sekolah akan terkait secara langsung. Peserta didik akan lebih terbantu dengan
dukungan sarana prasarana pembelajaran. Tidak semua peserta didik mempunyai tingkat
kecerdasan yang bagus sehingga penggunaan sarana prasarana pembelajaran akan membantu
peserta didik, khususnya yang memiliki kelemahan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Bagi guru akan terbantu dengan dukungan fasilitas sarana prasarana. Kegiatan pembelajaran juga
akan lebih variatif, menarik dan bermakna. Sedangkan sekolah berkewajiban sebagai pihak yang
paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh kegiatan yang diselenggarakan. Selain
menyediakan, sekolah juga menjaga dan memelihara sarana prasarana yang telah dimiliki.
C. Prestasi belajar
Menurut Drs. H. Abu Ahmadi menjelaskan Pengertian Prestasi Belajar sebagai berikut:
Secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu kebutuhan, maka ada kecenderungan
besar untuk mengulanginya. Sumber penguat belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan,
penghargaan) dan dapat secara ekstrinsik (kegairahan untuk menyelidiki, mengartikan situasi).
Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar ialah hasil usaha
bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai.
Sedangkan prestasi belajar hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan
dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang, prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai
raport atau test nilai sumatif.
A. Kesimpulan
Pengaruh Fasilitas Belajar di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar ialah Setiap satuan
pendidikan formal maupun non formal meyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan secara fisik, kecerdasan
intelektual sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
Pengadaan fasilitas belajar sangat penting bagi siswa dan kurikulum. jadi fasilitas belajar di
sekolah sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Apabila fasilitas belajar di sekolah tidak
memadai dan kuantitas pemanfaatan fasilitas minim, maka tidak mungkin akan dicapai prestasi
belajar siswa yang diharapkan.
B. Saran
Pemeliharaan fasilitas belajar di sekolah merupakan tanggung jawab semua pihak yang
bersangkutan. Hal ini bertujuan agar fasilitas belajar dapat dimanfaatkan sesuai fungsinya dan
dapat bertahan dengan jangka waktu yang lama.