Anda di halaman 1dari 7

KURANGNYA SARANA DAN PRASARANA

BELAJAR DI SEKOLAH

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui kurangnya pemanfaatan dan
pengelolaan sarana dan prasarana di sekolah. Sarana dan prasana di sekolah diperolah dari
anggaranpemerintah untuk setiap sekolah dan juga dari sumbangan, hadia, maupun pembelian
secara mandirioleh sekolah tersebut. Penggunaan sarana dan prasarana sangat penting untuk
belajar mengajar dan untuk meningkatkan kualitas belajar baik untuk siswa maupun guru.
keberlangsungan prosesSarana dan prasarana sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam belajar.
Ini menunjukkan bahwa peranan sarana dan prasarana sangat penting dalam menunjang kualitas
belajar siswa. Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang amat penting di sekolah,
karena keberadaannya akan sangat mendukung terhadap suksesnya proses pembelajaran di sekolah.
Dalam mengelola sarana dan prasarana di sekolah dibutuhkan suatu proses sebagaimana terdapat
dalam manajemen yang ada pada umumnya, yaitu mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, pemeliharaan dan pengawasan. Apa yang dibutuhkan oleh sekolah perlu direncanakan
dengan cermat berkaitan dengan sarana dan prasarana yang mendukung semua proses pembelajaran.

A. Latar Belakang
Menurut Mulyasa (2003: 49), sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang
secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar,
seperti gedung, ruangan kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Dengan demikian
sarana pendidikan akan berperan baik ketika penggunaan sarana tersebut dilakukan oleh tenaga
pendidik yang bersangkutan secara optimal. Barnawi (2012: 47-48), berpendapat bahwa prasarana
pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang
pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Oleh karena itu sarana dan prasarana pendidikan adalah
satu kesatuan pendukung terlaksanakannya proses belajar dan mengajar dengan baik dan optimal.
Guru membutuhkan sarana pembelajaran dalam menunjang kegiatan pembelajaran. Selain
kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, dukungan dari sarana
pembelajaran sangat penting dalam membantu guru. Semakin lengkap dan memadai sarana
pembelajaran yang dimiliki sebuah sekolah akan memudahkan guru dalam melaksanakan tugasnya
sebagai tenaga pendidikan. Begitu pula dengan suasana selama kegiatan pembelajaran. Sarana
pembelajaran harus dikembangkan agar dapat menunjang proses belajar mengajar. Yamin
menyebutkan beberapa hal yang perlu dikembangkan dalam menunjang proses belajar mengajar: 1)
perpustakaan, 2) sarana penunjang kegiatan kurikulum, dan 3) prasarana dan sarana kegiatan
ekstrakurikuler dan mulok.
Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung yang sangat penting dalam dunia
pendidikan selain tenaga pendidik. Pendidikan tidak akan pernah bisa berjalan dengan baik
tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana tidak akan dapat
terpenuhi tanpa adanya manajemen yang dijalankan dalam lembaga pendidikan yang terkait
dan dengan adanya manajemen sarana dan prasarana pendidikan akan berdaya untuk proses
pembelajaran.

B. Permasalahan
Pendidikan di indonesia itu sangat minim sekali terutama dalam sarana dan prasarana ,
seperti hal nya sarana prasarana pendidikan di sekolah rusak di berbagai di indonesia dan
banyak memprihatinkan terutama di daerah terpencil . Dalam hal ini fasilitas kegiatan belajar
mengajar itu sungguh jauh dari tidak layaknya pembelajaran.seperti halnya fasilitas yang tidak
memadai yaitu gedung kelas bocor,bangku sekolah rusak maupun tidak mencukupi.
Ketika sarana dan prasarana sekolah tidak memadai maka akan berakibat dalam
masalah minimnya pendidikan, di sebabkan karena keterbatasan fasilitas sekolah dan
pembelajaran yang tidak memadai. dalam memanajemen srana dan prasarana pendidikan
terdapat kekurangan dalam memanajemen yaitu kurangnya sarana prsarana yang dibutuhkan
peserta didik dalam proses belajar dan pembelajaran.
Realitanya di daerah terpencil tidak memadai mengenai sarana prasarana pedidikan,
termasuk SDM nya sendiri sehingga memicu perkembangan pendidikan,dalam hal ini banyak
permasalahan timbul mengenai kurangnya sarana dan prasaran seperti halnya fasilitas yang
minim yaitu dalam permasalahan utama di setiap pendidikan sekolah di indonesia,terutama di
daerah terpencil yang jauh dari perkotaan.dalam hal ini akan menimbulkan kurangnya
kesenjangan mutu pendidikan tersebut.Setiap pendidikan itu wajib memiliki sarana seperti
perabot,peralatan pendidikan,media pendidikan,buku dan sumber belajar tersebut agar dapat
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan teroktimal.apabila kelengkapan fasilitas di
atas memadai dan di kelola dengan baik baik maka sarana dan prasarana berjalan dengan
optimal sebaik mungkin.

C. Kajian Teoritis dan Pembahasan


Kajian Teoritis
1. Sarana dan Prasarana
Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan peningkatan mutu
pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi manusia yang bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cerdas, produktif, dan berdaya saing tinggi
dalam pergaulan nasional maupun internasional. Untuk menjamin tercapainya tujuan
pendidikan tersebut, Pemerintah telah mengamanatkan penyusunan delapan standar nasional
pendidikan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar nasional pendidikan adalah kriteria
minimum tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pelaksanaan pembelajaran dalam pendidikan nasional berpusat pada peserta didik
agar dapat:
1. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. belajar untuk memahami dan menghayati,
3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
4. belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan
5. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Untuk menjamin terwujudnya hal tersebut diperlukan adanya sarana dan prasarana
yang memadai. Sarana dan prasarana yang memadai harus memenuhi ketentuan yang
ditetapkan dalam standar sarana dan prasarana. Standar sarana dan prasarana ini untuk
lingkup pendidikan formal, jenis pendidikan umum, jenjang pendidikan dasar dan menengah
yaitu: SD, SMP, dan SMA sarana dan prasarana ini mencakup:
1. kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta
perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah,
2. kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan instalasi
daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting dan
utama dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah, untuk itu perlu dilakukan
peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya, agar tujuan yang diharapkan dapat
tercapai. Sebagaimana ditetapkan dalam UU sisdiknas No 20/2003 Bab XII pasal 45 ayat 1
dijelaskan bahwa : “Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan
prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta
didik”. Pasal ini menekankan pentingnya sarana dan prasarana dalam satuan pendidikan,
sebab tanpa didukung adanya sarana dan prasarana yang relevan, maka pendidikan tidak akan
berjalan secara efektif.

2. Komponen Sarana dan Prasarana Pendidikan


a. . Lahan
Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus disertai dengan tanda bukti
kepemilikan yang sah dan lengkap (sertifikat), adapun jenis lahan tersebut harus memenuhi
beberapa kriteria antara lain :
a. Lahan terbangun adalah lahan yang diatasnya berisi bangunan.
b. Lahan terbuka adalah lahan yang belum ada bangunan diatasnya.
c. Lahan kegiatan praktek adalah lahan yang di gunakan untuk pelaksanaan kegiatan
praktek.
d. Lahan pengembangan adalah lahan yang di butuhkan untuk pengembangan bangunan dan
kegiatan praktek.
Lokasi sekolah harus berada di wilayah pemukiman yang sesuai dengan cakupan wilayah
sehingga mudah di jangkau dan aman dari gangguan bencana alam dan lingkungan yang
kurang baik.

b. . Ruang Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di


kelompokkan dalam : a. Ruang pendidikan
Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar teori
dan praktek antara lain : ruang perpustakaaan, ruang laboratorium, ruang kesenian, ruang
olah raga, dan ruang keterampilan.
b. Ruang administrasi
Ruang administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor. Ruang
administrasi terdiri dari : ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, dan gudang. c.
Ruang penunjang
Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses kegiatan
belajar mengajar antara lain : ruang ibadah, ruang serbaguna, ruang koperasi sekolah,
ruang UKS, ruang OSIS, ruang WC / kamar mandi, dan ruang BP.

c. Perabot
Secara umum perabot sekolah mendukung 3 fungsi yaitu : fungsi pendidikan,
fungsi administrasi, dan fungsi penunjang. Jenis perabot sekolah di kelompokkan
menjadi 3 macam :
a. Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel yang di gunakan untuk proses kegiatan
belajar mengajar.
b. Perabot administrasi adalah perabot yang di gunakan untuk mendukung kegiatan kantor.
c. Perabot penunjang perabot yang di gunakan atau di butuhkan dalam ruang penunjang.
Seperti perabot perpustakaan, perabot UKS, perabot OSIS.

d. Alat Dan Media Pendidikan


Setiap mata pelajaran sekurang – kurangnya memiliki satu jenis alat peraga praktek yang
sesuai dengan keperluan pendidikan dan pembelajaran, sehingga dengan demikian proses
pembelajaran tersebut akan berjalan dengan optimal.

e. Buku Atau Bahan Ajar


Bahan ajar adalah sekumpulan bahan pelajaran yang di gunakan dalam kegiatan proses
belajar mengajar.

3. Pentingnya Sarana dan Prasarana di Sekolah


Sekolah merupakan lembaga sosial yang keberadaannya merupakan bagian dari
sistem sosial bangsa yang bertujuan untuk mencetak manusia susila yang cakap,
demokratis, bertanggung jawab, beriman, bertaqwa, sehat jasmani dan rohani, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, berkepribadian yang mantap dan mandiri. Agar tujuan
tersebut dapat tercapai maka dibutuhkan kurikulum yang kuat, baik secara infrastruktur
maupun suprastruktur. Kurikulum ini nantinya yang akan digunakan sebagai pedoman
dalam melaksanakan seluruh kegiatan pembelajaran, khususnya interaksi antar pendidik
dengan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Guru sebagai pendidik dituntut
untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran yang menarik dan bermakna sehingga
prestasi yang dicapai dapat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Setiap mata pelajaran memiliki karakter yang berbeda dengan pelajaran lainnya.
Dengan demikian, masing-masing mata pelajaran juga memerlukan sarana pembelajaran
yang berbeda pula. Dalam menyelenggarakan pembelajaran guru pastinya memerlukan
sarana yang dapat mendukung kinerjanya sehingga pembelajaran dapat berlangsung
dengan menarik. Dengan dukungan sarana pembelajaran yang memadai, guru tidak
hanya menyampaikan materi secara lisan, tetapi juga dengan tulis dan peragaan sesuai
dengan sarana prasarana yang telah disiapkan guru.
Guru membutuhkan sarana pembelajaran dalam menunjang kegiatan
pembelajaran. Selain kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran,
dukungan dari sarana pembelajaran sangat penting dalam membantu guru. Semakin
lengkap dan memadai sarana pembelajaran yang dimiliki sebuah sekolah akan
memudahkan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidikan. Begitu pula
dengan suasana selama kegiatan pembelajaran. Sarana pembelajaran harus
dikembangkan agar dapat menunjang proses belajar mengajar. Yamin menyebutkan
beberapa hal yang perlu dikembangkan dalam menunjang proses belajar mengajar: 1)
perpustakaan, 2) sarana penunjang kegiatan kurikulum, dan 3) prasarana dan sarana
kegiatan ekstrakurikuler dan mulok.
Mengingat pentingnya sarana prasarana dalam kegiatan pembelajaran, maka
peserta didik, guru dan sekolah akan terkait secara langsung. Peserta didik akan lebih
terbantu dengan dukungan sarana prasarana pembelajaran. Tidak semua peserta didik
mempunyai tingkat kecerdasan yang bagus sehingga penggunaan sarana prasarana
pembelajaran akan membantu peserta didik, khususnya yang memiliki kelemahan dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Bagi guru akan terbantu dengan dukungan fasilitas
sarana prasarana. Kegiatan pembelajaran juga akan lebih variatif, menarik dan bermakna.
Sedangkan sekolah berkewajiban sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap
pengelolaan seluruh kegiatan yang diselenggarakan. Selain menyediakan, sekolah juga
menjaga dan memelihara sarana prasarana yang telah dimiliki.Sarana Prasarana yang
Perlu dalam Administrasi Pendidikan
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur
dan berkelanjutan.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain,
tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Pembahasan
Kurangnya sarana dan prasarana di setiap sekolah menjadi masalah yang sangat
penting. Kurangnya sarana dan prasarana ini membuat pembelajaran di sekolah berjalan
kurang optimal dan tidak mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk itu perlu adanya
tindak lanjut dari pemerintah, sekolah, lembaga pendidikan, maupun orangtua peserta
didik. Menurut saya kondisi pendidikan di Indonesia saat ini memang masih belum
merata, terutama pada daerah-daerah seperti desa yang terpencil, terpelosok maupun
daerah yang identik dengan perekonomian yang rendah. Mayoritas penduduk yang
tinggal di daerah ini mempunyai pola pikir yang masih minim mengenai pendidikan,
transportasi, komunikasi, dll. Sehingga bagi penduduk yang tinggal di daerah ini merasa
bahwasannya pendidikan merupakan suatu hal yang mewah, karena pendidikan identik
dengan mahalnya biaya yang dikeluarkan. Selain itu, minimnya sarana dan prasarana
juga menjadi salah satu faktor tidak meratanya pendidikan di daerah. Hal ini bisa terjadi
karena kemiskinan menjadi salah satu penyebab tidak meratanya pendidikan di Indonesia
dan faktor deskriminasi yang mempengaruhi ketidakmerataan pendidikan.
- Upaya yang pemerintah
Menurut saya pemerintah harus meningkatkan anggaran dana pendidikan dan juga
bisa menanggung biaya pendidikan bagi warga yang kurang mampu, baik untuk
sekolah negeri maupun swasta. Pemerintah harus memperhatikan sarana dan
prasarana yang ada di daerah masing-masing apakah ada kekurangan atau kerusakan.
Pemerintah juga harus memperluas dan memeratakan kesempatan untuk
mendapatkan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, adapun strategi yang dapat
dilakukan, yaitu pemantapan prioritas pendidikan dasar sembilan tahun, pemberian
beasiswa dengan sasaran yang strategis, pemberian insentif kepada guru yang
bertugas di wilayah terpencil, pemantapan sistem pendidikan terpadu untuk anak
yang memiliki kelainan, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam
menunjang pendidikan yang berkualitas.
- Upaya Sekolah dan Orangtua
Upaya yang bisa dilakukan yaitu seperti sekolah pandai-pandai mengolah dana dan
juga harus meminta dana kepada pemerintah sesuai dengan keadaan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan di sekolah tersebut. Jika ada kekurangan, guru juga
meningkatkan kreativitasnya untuk mengajar dengan alat seadanya. Untuk orangtua
mungkin bisa memberikan sumbangan-sumbangan yang dapat membantu proses
belajar mengajar di sekolah dengan membayar spp dan komite dengan tepat waktu.
- Upaya lembaga pendidikan
Menurut saya lembaga pendidikan disetiap daerah harus mendata sekolah-sekolah
yang ada disektitar untuk mengetahui sarana dan prasarana yang kurang dan perlu
ditambah atau diperbaiki lagi.
Kondisi nyata saat ini, pada umumnya pemerintah hanya mengoptimalkan
pendidikan yang ada di kota dan mengabaikan pendidikan yang berada di daerah
terpencil. Sehingga di daerah terpencil menimbulkan masalah kurangnya sarana dan
prasarana dalam hal pendidikan, contohnya tenaga pengajar yang menumpuk di
daerah perkotaan sedangkan di daerah terpencil minim akan tenaga pengajar.
Upayaupaya tersebut jika dilakukan dengan baik dan sesegera mungkin pasti
pemerataan sarana dan prasarana di sekolah akan terpenuh.

D. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
Kurangnya sarana dan prasrana di sekolah menyebabkan terhalangnya keberlangsungan
proses pembelajaran di sekolah. Untuk itu perlu upaya-upaya yang diberikan untuk
memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana di sekolah. Upaya tersebut bisa dilakukan oleh
pemerintah, sekolah, lembaga-lembaga pendidikan maupun dari orangtua peserta didik.

Saran
Menurut saya solusi yang dapat dilakukan dalam waktu dekat ini adalah pemerintah bisa
meningkatkan dana untuk pendidikan dan juga membantu warga yang kurang mampu dengan
memberikan beasiswa.
Daftar Pustaka
Arifin, M. & Barnawi. 2012. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Jogjakarta.
Ar-Ruzz.

Soetjipto. 2004. Profesi Keguruan. Rineka Cipta. Jakarta.

Dr. Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, PT Gunung Agung, Jakarta 1983

Depdiknas. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional

Andi Tenri Ampa. 2013. The Implementation of Multimedia Learning Materials in Teaching
English Speaking Skills. International Journal of English Language Education, Vol. 1
http://scdc.binus.ac.id/himpgsd/2017/03/saranadanprasaranapendidikan/

https://www.kompasiana.com/shoviahafsah/5859df592123bd4617cfd065/kurangnya-
sarana-dan-prasarana-problematika-dalam-pendidikan

https://hudhanewblog.blogspot.com/2015/02/contoh-makalah-tentang-sarana-
prasarana.html http://www.rijal09.com/2016/03/sarana-dan-prasarana-

pendidikan.htm

http://imaaulia.blogs.uny.ac.id/2017/10/10/penyebab-dan-solusi-permasalahan-
kurangnya-pemerataan-pendidikan-di-indonesia/

http://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/alhikmah/article/view/2797/pdf

Anda mungkin juga menyukai