Prestasi Siswa
Sumber: https://www.neraca.co.id
Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar
mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan.
Sarana dan prasarana diibaratkan sebagai motor penggerak yang dapat berjalan dengan kecepatan
sesuai dengan keinginan penggeraknya. Dalam suatu proses belajar mengajar, sarana dan prasarana
pendidikan merupakan salah satu penunjang suatu proses belajar mengajar. Seorang siswa dalam
melakukan aktivitas belajar memerlukan adanya dorongan tertentu agar kegiatan belajarnya dapat
menghasilkan prestasi belajar yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Menurut Prof. Dr. E. Mulyasa, M.Pd. “sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang
secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar
seperti gedung, ruangan kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pembelajaran”.
Sedangkan menurut Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd. “prasarana pendidikan adalah semua
perangkat perlengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan
di sekolah”.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menyangkut standar sarana dan prasarana
pendidikan secara nasional pada Bab VII Pasal 42 dengan tegas menyebutkan bahwa setiap satuan
pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,
buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Tak hanya itu, setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas,
ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat bekreasi, dan ruang/tempat lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Namun hingga kini sarana prasarana sekolah masih menjadi masalah utama pendidikan. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan fasilitas sekolah seperti bangunan sekolah yang rusak, media
pembelajaran yang kurang memadai, dan lain sebagainya.
Bangunan sekolah yang rusak dapat mempengaruhi kualitas pendidikan peserta didiknya karena
secara psikologis anak tidak nyaman belajar pada bangunan yang hampir roboh. Menurut data,
sedikitnya ada 173 ribu ruang sekolah yang tersebar di tanah air rusak dan mendesak untuk diperbaiki.
Keterbatasan fasilitas sekolah tidak hanya terjadi di daerah terpencil saja. Tetapi pada daerah yang
berdekatan dengan kota besar. Contohnya tidak adanya media yang digunakan dalam sarana
pembelajaran seperti LCD, laptop, DVD, dan lain sebagainya. Lebih-lebih pada daerah terpencil,
peserta didik tidak mampu membeli buku paket sebagai sumber dan acuan belajarnya. Apalagi media
teknologi yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran.
Padahal untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang maksimal, tentunya perlu
diperhatikan berbagai faktor yang membangkitkan para siswa untuk belajar dengan efektif. Hal
tersebut dapat ditingkatkan apabila ada sarana penunjang, yaitu faktor sarana dan prasarana
pendidikan dan dapat memanfaatkannya secara tepat dan seoptimal mungkin.
Dengan demikian, maka siswa akan memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar dengan sungguh-
sungguh sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien
serta dapat menghasilkan prestasi belajar yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Kendala lain yang dihadapi dalam perbaikan mutu pendidikan adalah anggaran pendidikan sebesar
20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) belum terfokus untuk memperbaiki
sarana dan prasarana pendidikan.
Wakil Rektor II Universitas Padjadjaran (Unpad) Bidang Perencanaan dan Keuangan, Rina
Indiastuti mengatakan anggaran pendidikan lebih banyak terserap untuk belanja pegawai
dibandingkan dengan belanja barang modal untuk alat-alat pendidikan.
Bagian 2
Pentingnya Sarana dan Prasarana di Sekolah
Sekolah merupakan lembaga sosial yang keberadaannya merupakan bagian dari sistem sosial
bangsa yang bertujuan untuk mencetak manusia susila yang cakap, demokratis, bertanggung jawab,
beriman, bertaqwa, sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, berkepribadian
yang mantap dan mandiri. Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka dibutuhkan kurikulum yang kuat,
baik secara infrastruktur maupun suprastruktur. Kurikulum ini nantinya yang akan digunakan sebagai
pedoman dalam melaksanakan seluruh kegiatan pembelajaran, khususnya interaksi antar pendidik
dengan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Guru sebagai pendidik dituntut untuk dapat
menyelenggarakan pembelajaran yang menarik dan bermakna sehingga prestasi yang dicapai dapat
sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Setiap mata pelajaran memiliki karakter yang berbeda dengan pelajaran lainnya. Dengan demikian,
masing-masing mata pelajaran juga memerlukan sarana pembelajaran yang berbeda pula. Dalam
menyelenggarakan pembelajaran guru pastinya memerlukan sarana yang dapat mendukung kinerjanya
sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan menarik. Dengan dukungan sarana pembelajaran
yang memadai, guru tidak hanya menyampaikan materi secara lisan, tetapi juga dengan tulis dan
peragaan sesuai dengan sarana prasarana yang telah disiapkan guru.
Guru membutuhkan sarana pembelajaran dalam menunjang kegiatan pembelajaran. Selain
kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, dukungan dari sarana
pembelajaran sangat penting dalam membantu guru. Semakin lengkap dan memadai sarana
pembelajaran yang dimiliki sebuah sekolah akan memudahkan guru dalam melaksanakan tugasnya
sebagai tenaga pendidikan. Begitu pula dengan suasana selama kegiatan pembelajaran. Sarana
pembelajaran harus dikembangkan agar dapat menunjang proses belajar mengajar. Yamin
menyebutkan beberapa hal yang perlu dikembangkan dalam menunjang proses belajar mengajar: 1)
perpustakaan, 2) sarana penunjang kegiatan kurikulum, dan 3) prasarana dan sarana kegiatan
ekstrakurikuler dan mulok.
Mengingat pentingnya sarana prasarana dalam kegiatan pembelajaran, maka peserta didik, guru dan
sekolah akan terkait secara langsung. Peserta didik akan lebih terbantu dengan dukungan sarana
prasarana pembelajaran. Tidak semua peserta didik mempunyai tingkat kecerdasan yang bagus
sehingga penggunaan sarana prasarana pembelajaran akan membantu peserta didik, khususnya yang
memiliki kelemahan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Bagi guru akan terbantu dengan
dukungan fasilitas sarana prasarana. Kegiatan pembelajaran juga akan lebih variatif, menarik dan
bermakna. Sedangkan sekolah berkewajiban sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap
pengelolaan seluruh kegiatan yang diselenggarakan. Selain menyediakan, sekolah juga menjaga dan
memelihara sarana prasarana yang telah dimiliki.Sarana Prasarana yang Perlu dalam Administrasi
Pendidikan
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang
pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
Media sosial dihadirkan untuk membuat komunikasi menjadi lebih mudah. Namun sayang,
pengaruh media sosial justru sebaliknya. Nyatanya, sekarang ini banyak ditemukan seseorang
Sumber 2
Bila mengingat beberapa dekade lalu, media sosial masih belum sepopuler sekarang
ini. Bahkan keberadaannya sama sekali tidak terpikirkan oleh masyarakat.
Kondisi berubah seiring perkembangan teknologi, yang menciptakan situs seperti
Friendster dan MySpace untuk masyarakat bisa saling bersosialisasi.
Enam+
02:46
VIDEO: Serangan Siber ke Belasan Bandara AS, Ulah Rusia?
Setelah itu ada banyak sekali media sosial yang bermunculan, sepertiFacebook.
Tentunya keberadaan media sosial ini memiliki pro dan kontra tersendiri karena fitur-
fiturnya yang lebih beragam.
Sebagai pelengkap gaya hidup modern, media sosial tentunya mengubah hidup
manusia dalam keseharian, dalam bentuk positif maupun negatif.
Melansir laman Business 2 Community, Kamis (31/3/2016) berikut adalah bagaimana
media sosial mengubah hidup manusia:
5 perubahan positif
1. Akses cepat informasi
Ingin tahu kabar dan permasalahan dari para selebriti ataupun adanya tentang konflik,
Anda hanya tinggal membuka internet dan mencarinya sendiri.
Media sosial juga membantu memperluas isi konten secara keseluruhan. Dengan
adanya tulisan pada blog, tulisan berisi tanggapan mengenai suatu pemberitaan, maka
cara pandang Anda akan semakin luas.
2. Koneksi lebih mudah
Sangat sulit untuk menghubungi seseorang saat alat komunikasi masih terbatas.
Namun setelah era digital muncul, Anda hanya perlu meninggalkan pesan di media
sosial saat seseorang tidak menjawab panggilan.
Selain itu, pada beberapa media sosial, Anda juga bisa mengetahui apakah seseorang
sedang online atau offline.
3. Terhubung secara global
Bila Anda ingat, menyuarakan opini akan sangat sulit karena satu-satunya pilihan
adalah dengan mengirimnya pada surat kabar, dan bersaing dengan ribuan orang yang
suaranya juga ingin dipublikasikan.
Dalam era media sosial, Anda bisa membagi apa saja yang diinginkan. Bila menarik,
tulisan Anda bahkan bisa tersebar ke belahan dunia lain.
by Taboola
Sponsored Links
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan
WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik
kata kunci yang diinginkan.
2 dari 3 halaman
Tanda tagar
4. Tanda tagar
Salah satu fitur media sosial dari Twitter yang akhirnya mewabah ke media sosial lain
adalah tanda tagar. Fitur ini menyaring segala sesuatu yang terkait dengan tren, acara,
atau topik tertentu. Tanda tagar memungkinkan percakapan yang lebih terfokus dan
menyingkirkan hal-hal lain yang tidak terkait.
Sekarang, tanda tagar menjadi fenomena tersendiri. Beberapa orang menggunakannya
hampir seperti kata kunci untuk media sosial, seperti instagram, agar fotonya bisa
masuk ke dalam kata kunci tertentu.
5. Memperluas jaringan bisnis
Sebuah perusahaan kecil dapat mencapai jangkauan global dalam beberapa hari
melalui media sosial. Entah itu melalui video yang menarik atau dengan berbagi
pendapat. Anda bisa berbagi konsep bisnis sehingga orang lebih tertarik mengenal
bisnis tersebut.
Lalu apa dampak negatifnya?
5 Perubahan Negatif
1. Selfie berlebihan
Enam+
03:04
VIDEO: Persaingan Semakin Memanas antara Produsen Jam Tangan Pintar
3 dari 3 halaman
Pengecut
3. Bikin jadi pengecut
Meski privasi semakin terganggu sejak ada internet, akan tetapi media ini juga
menjadi tempat bersembunyi orang-orang yang melakukan tindakan usil.
Meskipun kita mungkin memiliki bakat yang melekat pada suatu disiplin atau mata
pelajaran, keterampilan apa pun dapat ditingkatkan jika ada kemauan untuk belajar. Kita
hidup di dunia di mana masa depan tidak pasti, dan itu milik pencipta dan inovator. Dan
itulah mengapa penting untuk belajar dan belajar kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan
berfungsi sebagai landasan yang sangat baik untuk jenis ide kreatif dan inovatif yang kita
butuhkan untuk berhasil di abad ke-21.
Relevansi
Keuntungan mempelajari keterampilan kewirausahaan dibandingkan mata pelajaran yang
lebih tradisional adalah bahwa keterampilan tersebut tidak relevan secara unik dengan karier
sebagai wirausaha. Keterampilan yang dibutuhkan untuk memulai bisnis Anda sendiri
relevan di bidang apa pun dan juga merupakan atribut yang diinginkan untuk menjadi
karyawan. Faktanya, memiliki berbagai keterampilan yang relevan dengan bisnis yang
diperoleh melalui belajar kewirausahaan akan membuat Anda menjadi kandidat yang ideal di
sebagian besar bidang. Oleh karena itu, keterampilan yang diajarkan dalam kursus wirausaha
umumnya berlaku untuk semua bidang industri dan tidak mematikan kreativitas atau
menghalangi peluang untuk karier tertentu.
Berpikir kritis
Kemampuan berpikir kritis sangat penting untuk kesuksesan Anda di dunia bisnis.
Sayangnya, itu bukan sesuatu yang dipupuk di sekolah tradisional. Mengapa ini penting?
Perusahaan bukanlah sesuatu yang pasti akan berjalan mulus selamanya, terutama saat ini,
ketika pasar lebih tidak stabil dari sebelumnya.
Belum lagi persaingan yang ketat. Belajar kewirausahaan menghadapkan siswa pada
banyak kesempatan untuk belajar bagaimana berpikir kritis dan menganalisis potongan-