1
PENDAHULUAN
Sarana dan prasarana yang memadai di sekolah merupakan faktor penting dalam
mendukung proses pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Situasi sarana dan prasarana di
sekolah menengah pertama (SMP) di Indonesia dapat bervariasi, tergantung pada kondisi dan
fasilitas yang tersedia di masing-masing sekolah. Pada materi ini, kita akan melihat gambaran
umum tentang situasi sarana dan prasarana di SMP di Indonesia, termasuk tantangan yang
dihadapi dan upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya.
1. Ruang Kelas: Ruang kelas merupakan fasilitas utama di setiap SMP. Namun, beberapa
sekolah masih menghadapi masalah kekurangan ruang kelas, sehingga menyebabkan
kepadatan siswa dan kurangnya ruang untuk kegiatan pembelajaran yang interaktif.
4. Sarana Olahraga: Sarana olahraga seperti lapangan, aula, atau ruang gymnasium penting
untuk mendukung kegiatan fisik dan olahraga di sekolah. Namun, tidak semua SMP
memiliki sarana olahraga yang memadai, baik dalam hal ukuran, fasilitas, atau kondisi
yang layak.
5. Teknologi dan Internet: Akses ke teknologi dan internet menjadi semakin penting dalam
pembelajaran di era digital. Namun, masih ada SMP yang memiliki keterbatasan dalam
hal akses internet yang stabil dan perangkat teknologi yang memadai.
2
Selain itu keterbatasan anggaran menjadi salah satu tantangan utama adalah keterbatasan
anggaran untuk memperbaiki dan memperluas sarana dan prasarana di SMP. Anggaran
pendidikan yang terbatas membuat sekolah sulit untuk mengalokasikan dana yang cukup untuk
perbaikan infrastruktur. Beberapa daerah, terutama di pedesaan atau daerah terpencil, mungkin
menghadapi tantangan dalam membangun dan memperbaiki sarana dan prasarana di SMP karena
keterbatasan infrastruktur dan aksesibilitas.
Upaya untuk Memperbaiki Situasi Sarana dan Prasarana di SMP dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu:
4. Pemanfaatan Teknologi
3
5. Perencanaan dan Pengelolaan yang Baik
Penting bagi pihak sekolah untuk memiliki perencanaan yang matang dan
pengelolaan yang efektif dalam mempertahankan dan memelihara sarana dan prasarana. Ini
melibatkan pemantauan kondisi fasilitas secara berkala, perbaikan yang tepat waktu, serta
pengaturan prioritas penggunaan anggaran.
METODELOGI PENELITIAN
Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar, salah satunya faktor
eksternal yaitu sarana dan prasarana. Disadari atau tidak, sarana dan prasarana tersebut
merupakan faktor penting yang tidak bisa dibiarkan begitu saja karena sarana dan prasarana
dapat mendorong keinginan siswa untuk belajar lebih baik dan lebih menyenangkan serta sarana
prasarana juga dapat membuat untuk siswa lebih mudah memahami pelajaran. Sarana pendidikan
yaitu buku, komputer, meja, kursi, dan alat tulis, sedangkan yang termasuk prasarana pendidikan
yaitu ruang kelas, ruang komputer, laboratorium, perpustakaan, dan lapangan yang dapat
memotivasi siswa untuk belajar. Sarana dan prasarana sangat efektif untuk pembelajaran dan
prestasi akademik siswa maka dari itu kondisi lingkungan sekolah termasuk sarana dan prasarana
pembelajaran yang ada harus dipergunakan dan dikelola dengan sebaik-baiknya sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa saat berada di sekolah, tetapi dalam hal ini sayangnya
sarana dan prasarana belum merata di seluruh Indonesia masih banyak terdapat lembaga
pendidikan yang memiliki sarana dan prasarana yang tidak memadai untuk proses belajar
mengajar.
4
Salah satu lembaga pendidikan yang terlihat jelas ketimpangannya adalah sekolah,
sekolah yang berada di perkotaan dan pedesaan terlihat berbeda dari segi sarana dan
prasarananya salah satu faktor yang mempengaruhi sarana dan prasarana pendidikan yang
kurang merata di sekolah adalah kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah terkadang proses pengawasan dan pengontrolan pendidikan yang dilakukan oleh
pemerintah pusat tidak menjangkau daerah-daerah pedalaman atau terpencil. Sarana dan
prasarana sekolah yang kurang memadai tentunya memberikan pengaruh bagi tenaga pendidik
dan peserta didik dalam proses belajar proses belajar akan terganggu dan terhambat apabila
lingkungan belajar tidak mendukung, contohnya dalam mencari sumber belajar buku bukan lagi
menjadi sumber utama karena saat ini semua hal sudah mengarah ke internet atau serba digital
apabila sekolah tidak menyediakan perangkat elektronik seperti komputer, laptop, atau
smartphone proses belajar akan kurang efisien proses belajar yang terhambat akan menyebabkan
kualitas belajar di sekolah tidak optimal sarana dan prasarana menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi kualitas belajar di sekolah, sekolah dalam rangka mewujudkan kualitas belajar
yang baik harus memperhatikan sarana dan prasarana yang ada dengan adanya sarana dan
prasarana yang memadai guru sebagai tenaga pendidik akan menyampaikan materi pembelajaran
dengan lancar, tanpa gangguan, dan mudah dipahami oleh siswa, lain halnya dengan sekolah
yang memiliki sarana dan prasarana kurang memadai contohnya atap ruang kelas yang bocor
ketika hujan akan mengganggu proses pembelajaran waktu yang seharusnya mereka gunakan
untuk belajar justru digunakan untuk membersihkan ruang kelas yang tergenang air hujan.
Dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana yang kurang memadai menyebabkan
kualitas belajar menjadi buruk untuk mengatasi kualitas belajar yang buruk seharusnya sekolah
lebih memperhatikan terkait sarana dan prasarana kualitas belajar yang baik tidak akan tercapai
apabila sekolah hanya menekankan pada metode belajar yang digunakan secara tepat, hal itu
akan percuma apabila ketika proses belajar mengajar tidak didukung oleh sarana dan prasarana
yang memadai seperti buku, komputer, dan ruang kelas sarana dan prasarana juga dapat
mempengaruhi kondisi perasaan peserta didik dalam belajar apabila kondisi perasaan peserta
didik tidak senang dan kurang nyaman dengan lingkungan belajarnya maka peserta didik akan
sulit memahami materi yang disampaikan guru, sedangkan jika kondisi perasaan peserta didik
senang dan nyaman maka peserta didik akan lebih mudah memahami materi pembelajaran.
5
UPAYA PEMBENAHAN SARANA DAN PRASARANA
Dengan adanya pengelolaan sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat
menciptakan sekolah yang bersih, rapi, indah, sehingga menciptakan kondisi yang
menyenangkan baik bagi guru maupun untuk berada di dalam lingkungan sekolah. Tujuan dari
pembenahan sarana dan prasarana sekolah ini adalah untuk memberikan layanan secara
profesional berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan agar proses pembelajaran bisa
berlangsung efektif dan efisien.
Sarana dan Prasarana pendidikan, khususnya lahan, bangunan dan perlengkapan sekolah
seyogyanya menggambarkan program pendidikan atau kurikulum sekolah itu. Karena bangunan
dan perlengkapan sekolah tersebut diadakan dengan berlandaskan pada kurikulum atau program
pendidikan yang berlaku, sehingga dengan adanya kesesuaian itu memungkinkan fasilitas yang
ada benar-benar menunjang jalannya proses pendidikan.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam pembenahan sarana dan prasarana di
sekolah yaitu :
1. Perencanaan
6
akan merupakan pemborosan. Prinsip prinsip umum dalam perencanaan seperti
komprehensif, obyektif, fleksibel dan interdisiplin perlu diperhatikan.
3. Evaluasi
Menurut Lestari Ika, mengatakan pengevaluasian sarana dan prasarana adalah suatu
proses mengumpulkan dan menyajikan informasi untuk pertimbangan dalam pengambilan
keputusan terhadap sarana dan prasarana yang digunakan. Selanjutnya ditambahkan
7
pengevaluasian yang dilakukan setiap satu bulan sekali, pengevaluasian tersebut dilakukan
pada saat rapat koordinasi rutin. Untuk pengevaluasian sarana dan prasarana yang ada di
kelas dilakukan setiap hari, karena sarana dan prasarana yang ada di kelas selalu dipakai dan
harus ada pengecekan setelah memakai, hal tersebut dilaporkan pada saat rapat koordinasi
setiap bulan. Wali kelas juga ikut serta berperan dalam pengevaluasian sarana dan prasarana
yaitu dengan cara ikut melakukan pengecekan di kelas dan lingkungan sekitar sekolah yang
selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh kepala sekolah.
KESIMPULAN
Sarana dan prasarana pendidikan di jenjang sekolah menengah pertama (SMP) sangat penting
diperhatikan untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar pada peserta didik dalam
menumbuhkembangkan keterampilan,pengetahuan yang didapat sehingga peserta didik
memperoleh bekal untuk di masa depan kelak
8
DAFTAR PUSTAKA
The Impact of Physical Facilities on Students' Level of Motivation and Academic Performance
in Senior Secondary Schools in South West Nigeria. Journal of Education and Practice,
7 (4), hlm. 38-42. Arsyad. (2009).
Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Ayeni, Adeolu Joshua dan Modupe A. Adelabu.
(2012).
Improving Learning Infrastructure and Environment For Sustainable Quality Assurance Practice
in Secondary Schools in Ondo State, South-West, Nigeria. International Journal of
Research Studies in Education, 1 (1), hlm. 62-68.
Dickinson, A. and B. Balleine. (2002). The Role of Learning in the Operation of Motivational
Systems. Stevens Handbook, pp. 497-534.
Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Lestari, Ika. 2015. Manajemen Sarana dan Prasarana di Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal
Manajemen Pendidikan, 24 (5) : 376-382.
9
Yunus Kenoret Benu, Mintje Ratoe Oedjoe, Basri K. 2019. Optimalisasi Pemanfaatan Sarana
dan Prasarana dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Yayasan Pendidikan Gloria
Flombamora. Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran, 3 (2) : 107.
Rika, Megasari. 2014. Peningkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMPN 5 Bukittinggi. Jurnal Administrasi
Pendidikan, 2 (1) : 643-646.
10