Anda di halaman 1dari 10

UPAYA PEMELIHARAAN DENGAN MENILIK SITUASI

LINGKUNGAN DAN SARANA SERTA PRASARANA PADA


JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Daniel Stefanus1 Alfinda Adelia2 Yurista Bustomi 3
Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Email : nielstfns24@gmail.com alfindaadellia@gmail.com2 yrabst07@gmail.com3
ABSTRAK
Sarana dan prasarana yang memadai di sekolah merupakan faktor penting dalam mendukung
proses pembelajaran yang efektif dan berkualitas untuk memotivasi dan mendukung proses
kegiatan belajar mengajar peserta didik, contoh sarana dan prasarana yang harus ada di jenjang
SMP adalah ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, sarana olahraga, teknologi dan
internet/laptop/ruang komputer , tetapi dalam hal ini sayangnya sarana dan prasarana belum
merata di seluruh Indonesia masih banyak terdapat lembaga pendidikan yang memiliki sarana
dan prasarana yang tidak memadai untuk proses belajar mengajar, Sarana dan prasarana sekolah
yang kurang memadai tentunya memberikan pengaruh bagi tenaga pendidik dan peserta didik
dalam proses belajar proses belajar akan terganggu dan terhambat apabila lingkungan belajar
tidak mendukung upaya yang harus dilakukan untuk membenahi sarana dan prasarana di sekolah
yaitu dengan melakukan perencanaan pemerintah harus mempunyai rencana dalam membangun
sarana dan prasarana di sekolah dengan cara komprehensif, obyektif, fleksibel dan interdisiplin
untuk menghasilkan yang tepat digunakan pada peserta didik, melakukan evaluasi antara kepala
sekolah dan pemerintah bersama-sama melakukan evaluasi atas kegiatan yang sudah diterapkan
pada siswa tujuannya agar sarana dan prasarana di sekolah semakin baik untuk peserta didik
kata kunci :
ABSTRACT
Adequate facilities and infrastructure in schools are an important factor in supporting an
effective and quality learning process to motivate and support the process of teaching and
learning activities of students, examples of facilities and infrastructure that must exist at the
junior high school level are classrooms, laboratories, libraries, sports facilities, technology and
the internet/laptop/computer room, but in this case unfortunately the facilities and infrastructure
are not evenly distributed throughout Indonesia there are still many educational institutions that
have inadequate facilities and infrastructure for the teaching and learning process, inadequate
school facilities and infrastructure certainly have an impact for educators and students in the
learning process the learning process will be disrupted and hampered if the learning
environment does not support the efforts that must be made to improve facilities and
infrastructure in schools, namely by planning the government must have a plan in building
facilities and infrastructure in schools in a comprehensive manner, objective, flexible and
interdisciplinary to produce what is right for use by students, conducting evaluations between
school principals and the government jointly evaluating activities that have been implemented
for students so that the facilities and infrastructure in schools are getting better for students
Keywords :

1
PENDAHULUAN

Sarana dan prasarana yang memadai di sekolah merupakan faktor penting dalam
mendukung proses pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Situasi sarana dan prasarana di
sekolah menengah pertama (SMP) di Indonesia dapat bervariasi, tergantung pada kondisi dan
fasilitas yang tersedia di masing-masing sekolah. Pada materi ini, kita akan melihat gambaran
umum tentang situasi sarana dan prasarana di SMP di Indonesia, termasuk tantangan yang
dihadapi dan upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya.

Adapun gambaran Umum Situasi Sarana dan Prasarana di SMP di Indonesia

1. Ruang Kelas: Ruang kelas merupakan fasilitas utama di setiap SMP. Namun, beberapa
sekolah masih menghadapi masalah kekurangan ruang kelas, sehingga menyebabkan
kepadatan siswa dan kurangnya ruang untuk kegiatan pembelajaran yang interaktif.

2. Laboratorium: Laboratorium merupakan fasilitas penting untuk pembelajaran sains,


komputer, dan bahasa. Tidak semua SMP memiliki laboratorium yang memadai, baik
dari segi peralatan maupun ruangannya. Ini dapat membatasi kesempatan siswa untuk
melakukan eksperimen dan pengamatan langsung.

3. Perpustakaan: Perpustakaan yang lengkap dan nyaman sangat penting dalam


mengembangkan minat baca dan keterampilan literasi siswa. Namun, masih ada SMP
yang memiliki perpustakaan yang terbatas, baik dalam koleksi buku maupun fasilitas
penunjang lainnya.

4. Sarana Olahraga: Sarana olahraga seperti lapangan, aula, atau ruang gymnasium penting
untuk mendukung kegiatan fisik dan olahraga di sekolah. Namun, tidak semua SMP
memiliki sarana olahraga yang memadai, baik dalam hal ukuran, fasilitas, atau kondisi
yang layak.

5. Teknologi dan Internet: Akses ke teknologi dan internet menjadi semakin penting dalam
pembelajaran di era digital. Namun, masih ada SMP yang memiliki keterbatasan dalam
hal akses internet yang stabil dan perangkat teknologi yang memadai.

2
Selain itu keterbatasan anggaran menjadi salah satu tantangan utama adalah keterbatasan
anggaran untuk memperbaiki dan memperluas sarana dan prasarana di SMP. Anggaran
pendidikan yang terbatas membuat sekolah sulit untuk mengalokasikan dana yang cukup untuk
perbaikan infrastruktur. Beberapa daerah, terutama di pedesaan atau daerah terpencil, mungkin
menghadapi tantangan dalam membangun dan memperbaiki sarana dan prasarana di SMP karena
keterbatasan infrastruktur dan aksesibilitas.

Upaya untuk Memperbaiki Situasi Sarana dan Prasarana di SMP dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu:

1. Peningkatan Anggaran Pendidikan

Pemerintah perlu meningkatkan alokasi anggaran pendidikan guna memperbaiki dan


memperluas sarana dan prasarana di SMP. Ini melibatkan peningkatan dana untuk
membangun dan memperbaiki infrastruktur sekolah, serta memastikan pemeliharaan yang
teratur

2. Program Rehabilitasi dan Renovasi

Pemerintah dapat meluncurkan program untuk memperbaiki sarana dan prasarana di


SMA yang sudah ada. Hal ini meliputi perbaikan ruang kelas, laboratorium, perpustakaan,
sarana olahraga, serta peningkatan infrastruktur teknologi.

3. Kerjasama dengan Pihak Eksternal

Sekolah dapat menjalin kerjasama dengan pihak eksternal, seperti perusahaan,


yayasan, atau masyarakat setempat, untuk mendapatkan dukungan dalam memperbaiki
sarana dan prasarana. Ini dapat berupa donasi peralatan, sponsorisasi pembangunan, atau
partisipasi dalam program CSR.

4. Pemanfaatan Teknologi

Teknologi dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki situasi sarana dan prasarana di


SMA. Contohnya, penggunaan platform digital dalam pengelolaan perpustakaan,
pembelajaran online, atau penyediaan akses internet yang lebih luas di sekolah.

3
5. Perencanaan dan Pengelolaan yang Baik

Penting bagi pihak sekolah untuk memiliki perencanaan yang matang dan
pengelolaan yang efektif dalam mempertahankan dan memelihara sarana dan prasarana. Ini
melibatkan pemantauan kondisi fasilitas secara berkala, perbaikan yang tepat waktu, serta
pengaturan prioritas penggunaan anggaran.

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pengumpulan data


menggunakan kajian buku-buku, literatur-literatur di internet sebagai objeknya. Karena metode
penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi berupa catatan dan data detail deksriptif
yang terdapat didalam teks bacaan yang ada. Jenis pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan deskriptif dengan memaparkan gambaran dengan keterangan yang jelas, objektif,
sistematis, analitis, dan kritis mengenai (JUDUL). Fakta yang didapat berdasarkan feenomena-
fenomena yang terjadi disekitar masyarakat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar, salah satunya faktor
eksternal yaitu sarana dan prasarana. Disadari atau tidak, sarana dan prasarana tersebut
merupakan faktor penting yang tidak bisa dibiarkan begitu saja karena sarana dan prasarana
dapat mendorong keinginan siswa untuk belajar lebih baik dan lebih menyenangkan serta sarana
prasarana juga dapat membuat untuk siswa lebih mudah memahami pelajaran. Sarana pendidikan
yaitu buku, komputer, meja, kursi, dan alat tulis, sedangkan yang termasuk prasarana pendidikan
yaitu ruang kelas, ruang komputer, laboratorium, perpustakaan, dan lapangan yang dapat
memotivasi siswa untuk belajar. Sarana dan prasarana sangat efektif untuk pembelajaran dan
prestasi akademik siswa maka dari itu kondisi lingkungan sekolah termasuk sarana dan prasarana
pembelajaran yang ada harus dipergunakan dan dikelola dengan sebaik-baiknya sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa saat berada di sekolah, tetapi dalam hal ini sayangnya
sarana dan prasarana belum merata di seluruh Indonesia masih banyak terdapat lembaga
pendidikan yang memiliki sarana dan prasarana yang tidak memadai untuk proses belajar
mengajar.

4
Salah satu lembaga pendidikan yang terlihat jelas ketimpangannya adalah sekolah,
sekolah yang berada di perkotaan dan pedesaan terlihat berbeda dari segi sarana dan
prasarananya salah satu faktor yang mempengaruhi sarana dan prasarana pendidikan yang
kurang merata di sekolah adalah kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah terkadang proses pengawasan dan pengontrolan pendidikan yang dilakukan oleh
pemerintah pusat tidak menjangkau daerah-daerah pedalaman atau terpencil. Sarana dan
prasarana sekolah yang kurang memadai tentunya memberikan pengaruh bagi tenaga pendidik
dan peserta didik dalam proses belajar proses belajar akan terganggu dan terhambat apabila
lingkungan belajar tidak mendukung, contohnya dalam mencari sumber belajar buku bukan lagi
menjadi sumber utama karena saat ini semua hal sudah mengarah ke internet atau serba digital
apabila sekolah tidak menyediakan perangkat elektronik seperti komputer, laptop, atau
smartphone proses belajar akan kurang efisien proses belajar yang terhambat akan menyebabkan
kualitas belajar di sekolah tidak optimal sarana dan prasarana menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi kualitas belajar di sekolah, sekolah dalam rangka mewujudkan kualitas belajar
yang baik harus memperhatikan sarana dan prasarana yang ada dengan adanya sarana dan
prasarana yang memadai guru sebagai tenaga pendidik akan menyampaikan materi pembelajaran
dengan lancar, tanpa gangguan, dan mudah dipahami oleh siswa, lain halnya dengan sekolah
yang memiliki sarana dan prasarana kurang memadai contohnya atap ruang kelas yang bocor
ketika hujan akan mengganggu proses pembelajaran waktu yang seharusnya mereka gunakan
untuk belajar justru digunakan untuk membersihkan ruang kelas yang tergenang air hujan.

Dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana yang kurang memadai menyebabkan
kualitas belajar menjadi buruk untuk mengatasi kualitas belajar yang buruk seharusnya sekolah
lebih memperhatikan terkait sarana dan prasarana kualitas belajar yang baik tidak akan tercapai
apabila sekolah hanya menekankan pada metode belajar yang digunakan secara tepat, hal itu
akan percuma apabila ketika proses belajar mengajar tidak didukung oleh sarana dan prasarana
yang memadai seperti buku, komputer, dan ruang kelas sarana dan prasarana juga dapat
mempengaruhi kondisi perasaan peserta didik dalam belajar apabila kondisi perasaan peserta
didik tidak senang dan kurang nyaman dengan lingkungan belajarnya maka peserta didik akan
sulit memahami materi yang disampaikan guru, sedangkan jika kondisi perasaan peserta didik
senang dan nyaman maka peserta didik akan lebih mudah memahami materi pembelajaran.

5
UPAYA PEMBENAHAN SARANA DAN PRASARANA

Dengan adanya pengelolaan sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat
menciptakan sekolah yang bersih, rapi, indah, sehingga menciptakan kondisi yang
menyenangkan baik bagi guru maupun untuk berada di dalam lingkungan sekolah. Tujuan dari
pembenahan sarana dan prasarana sekolah ini adalah untuk memberikan layanan secara
profesional berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan agar proses pembelajaran bisa
berlangsung efektif dan efisien.

Sarana dan Prasarana pendidikan, khususnya lahan, bangunan dan perlengkapan sekolah
seyogyanya menggambarkan program pendidikan atau kurikulum sekolah itu. Karena bangunan
dan perlengkapan sekolah tersebut diadakan dengan berlandaskan pada kurikulum atau program
pendidikan yang berlaku, sehingga dengan adanya kesesuaian itu memungkinkan fasilitas yang
ada benar-benar menunjang jalannya proses pendidikan.

Pembenahan sarana dan prasarana pendidikan adalah proses penyelenggaraan terhadap


pembaharuan dalam sarana dan prasarana pendidikan serta memperbaiki sarana-sarana
pendidikan yang ada di lembaga-lembaga pendidikan untuk mendukung kualitas pembelajaran.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam pembenahan sarana dan prasarana di
sekolah yaitu :

1. Perencanaan

Dimulai dari perencanaan yang dimana perencanaan sarana dan prasarana


pendididkan merupakan pekerjaan yang komplek, karena harus terintegrasi dengan rencana
pembangunan baik nasional, regional maupun lokal, perencanaan ini merupakan sistem
perencanaan terpadu dengan perencanaan pembangunan tersebut. perencanaan kebutuhan
sarana dan prasarana pendidikan tergantung pada jenis program pendidikan dan tujuan yang
ditetapkan. Program pendidikan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan tenaga kerja
akan berbeda dengan program pendidikan yang berorientasi pada pemerataan kesempatan
belajar, dalam hal sarana dan prasarananya, karena itu dalam perencanaan kebutuhan tersebut
tersebut perlu dikaji sistem internal pendidikan dan aspek eksternalnya seperti masalah
demographi, ekonomi kebijakan-kebijakan yang ada. Kegagalan dalam tahap perencanaan ini

6
akan merupakan pemborosan. Prinsip prinsip umum dalam perencanaan seperti
komprehensif, obyektif, fleksibel dan interdisiplin perlu diperhatikan.

2. Penggunaan dan Pemeliharaan

Penggunaan atau pemakaian sarana dan prasarana pendidikan disekolah merupakan


tanggungjawab kepala sekolah pada setiap jenjang pendidikan. Untuk kelancaran kegiatan
tersebut, bagi kepala sekolah yang mempunyai wakil bidang sarana dan prasarana atau
petugas yang berhubungan dengan penanganan sarana dan prasarana sekolah diberi tanggung
jawab untuk mengawasi dan memelihara penggunaan sarana dan prasarana agar sesuai
prosinya dan agar tidak adanya kerusakan. Sarana dan prasarana merupakan penunjang untuk
keaktifan proses belajar mengajar. Barang-barang tersebut kondisinya tidak akan tetap, tetapi
lama kelamaan akan mengarah pada kerusakan, kehancuran bahkan kepunahan. Namun agar
sarana dan prasarana tersebut tidak cepat rusak atau hancur diperlukan usaha pemeliharaan
yang baik dari pihak pemakainya. Pemeliharaan atau maintenanace merupakan suatu
kegiatan yang kontinu untuk mengusahakan agar sarana dan prasarana pendidikan yang ada
tetap dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.

3. Evaluasi

Kegiatan evaluasi sarana prasarana dilakukan untuk mengetahui kondisi sarana


prasarana serta tingkat ketersediaan dan pemanfaatan sarana prasarana di sekolah. Evaluasi
sarana prasarana ddapat dilakukan di penghujung tahun ajaran yang dimana kegiatannya
berupa rapat umum dan melibatkan selurun anggota sekolah. Proses evaluasi dapat
disampaikan secara garis besar, dalam bentuk laporan kegiatan pembelajaran selama satu
tahun ajaran dan biasanya hanya menyampaikan dengan singkat. Evaluasi yang dilakukan
sebaiknya dilakukan pertahap seperti pertiga bulan sekali dan di akhir tahun ajaran sehingga
ada hal-hal yang berkaitan dengan masalah sarana prasarana, atau kondisi sarana prasarana
dapat ditangani secara langsung tanpa menunggu waktu lama dan fungsi kontrol akan lebih
baik.

Menurut Lestari Ika, mengatakan pengevaluasian sarana dan prasarana adalah suatu
proses mengumpulkan dan menyajikan informasi untuk pertimbangan dalam pengambilan
keputusan terhadap sarana dan prasarana yang digunakan. Selanjutnya ditambahkan

7
pengevaluasian yang dilakukan setiap satu bulan sekali, pengevaluasian tersebut dilakukan
pada saat rapat koordinasi rutin. Untuk pengevaluasian sarana dan prasarana yang ada di
kelas dilakukan setiap hari, karena sarana dan prasarana yang ada di kelas selalu dipakai dan
harus ada pengecekan setelah memakai, hal tersebut dilaporkan pada saat rapat koordinasi
setiap bulan. Wali kelas juga ikut serta berperan dalam pengevaluasian sarana dan prasarana
yaitu dengan cara ikut melakukan pengecekan di kelas dan lingkungan sekitar sekolah yang
selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh kepala sekolah.

KESIMPULAN

Sarana dan prasarana pendidikan di jenjang sekolah menengah pertama (SMP) sangat penting
diperhatikan untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar pada peserta didik dalam
menumbuhkembangkan keterampilan,pengetahuan yang didapat sehingga peserta didik
memperoleh bekal untuk di masa depan kelak

8
DAFTAR PUSTAKA

Sari, N. D. (2021). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.

Megasari, R. (2020). Peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan untuk


meningkatan kualitas pembelajaran di SMPN 5 Bukittinggi. Jurnal Bahana Manajemen
Pendidikan, 2(1), 636-648.

Akhihiero, Ejiro T. ( ). Effect of Inadequate Infrastructural Facilities on Academic Performance


of Students of Oredo Local Government Area of Edo State, hlm. 1-6.

Akomolafe, Comfort Olufunke dan Veronica Olubunmi Adesua. (2016).

The Impact of Physical Facilities on Students' Level of Motivation and Academic Performance
in Senior Secondary Schools in South West Nigeria. Journal of Education and Practice,
7 (4), hlm. 38-42. Arsyad. (2009).

Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Aunurrahman. (2010).

Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Ayeni, Adeolu Joshua dan Modupe A. Adelabu.
(2012).

Improving Learning Infrastructure and Environment For Sustainable Quality Assurance Practice
in Secondary Schools in Ondo State, South-West, Nigeria. International Journal of
Research Studies in Education, 1 (1), hlm. 62-68.

Dickinson, A. and B. Balleine. (2002). The Role of Learning in the Operation of Motivational
Systems. Stevens Handbook, pp. 497-534.

Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta.

Lestari, Ika. 2015. Manajemen Sarana dan Prasarana di Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal
Manajemen Pendidikan, 24 (5) : 376-382.

9
Yunus Kenoret Benu, Mintje Ratoe Oedjoe, Basri K. 2019. Optimalisasi Pemanfaatan Sarana
dan Prasarana dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Yayasan Pendidikan Gloria
Flombamora. Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran, 3 (2) : 107.

Rika, Megasari. 2014. Peningkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMPN 5 Bukittinggi. Jurnal Administrasi
Pendidikan, 2 (1) : 643-646.

10

Anda mungkin juga menyukai