Nama Anggota : Nuraida, Marsela, Karenina merceau, Dwi nirwana dan Rts. Rista Maharani
Studi Kasus : Manajemen sarana dan prasarana yang buruk di SMA X telah mengakibatkan
berbagai masalah yang merugikan para siswa dan proses pembelajaran secara
keseluruhan. Ruang kelas yang tidak terawat dengan baik, kursi-kursi yang rusak,
dan fasilitas audiovisual yang tidak berfungsi dengan baik telah menciptakan
lingkungan yang tidak kondusif untuk belajar. Selain itu, fasilitas olahraga yang
kurang memadai dan lapangan yang tidak terawat membuat siswa sulit untuk
mengembangkan potensi dalam bidang olahraga dan kesehatan. Keterbatasan
laboratorium dan perpustakaan yang tidak memadai juga membatasi akses siswa
terhadap pengalaman praktis dan sumber belajar yang diperlukan. Semua masalah
ini secara langsung menghambat kualitas pendidikan dan perkembangan siswa di
SMA X, mengilhami perlunya perbaikan serius dalam manajemen sarana dan
prasarana sekolah tersebut.
Silakan di analisis
Sarana merupakan fasilitas pendukung di dalam sekolah yang dapat berpindah pindah sedang
prasarana merupakan fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah.
Sekolah X kurangnya dalam pemeliharaan dan pengelolaan fasilitas hal ini disebabkan karena
keadaan ruangan kelas yang buruk, kursi yang rusak, dan fasilitas audiovisual yang tidak
berfungsi sehingga sekolah tidak melakukan pemeliharaan dan pengelolaan fasilitas secara
maksimalm
Di sekolah X teknologi sudah digunakan dengan baik, tetapi kekurangannya adalah dalam
pemanfaatan teknologi dan pendidikan dalam kurangnya perencanaan fasilitas
Kurang nya prasarana yang tidak mencukupi dengan kapasitas siswa sehingga pembelajaran di
sekolah X mengalami keterhambatan dalam proses belajar mengajar
7. Keterlibatan Stakeholder
Petinggi sekolah (komite) kurangnya memberi anggaran dalam pemeliharaan dan pengelolaan
fasilitas. Kurang berkontribusi dalam pengelolaan fasilitas sekolah hal tersebut mengakibatkan
sarana dan prasarana yang telah di rencanakan tidak sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
sekolah.
Terkait keberlanjutan dan inovasi maka sekolah X memerlukan tambahan anggaran dalam
pemeliharaan dan pengelolaan fasilitas, kurangnya informasi dalam penggunaan fasilitas
mengakibatkan optimalisasi pemanfaatan fasilitas berkurang,jadi kedepannya diharapkan
stakeholder sekolah harus berkontribusi dalam pengoptimalan sarana dan prasarana sekolah.