PROBLEMATIKA DALAM MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Lina Pusvisasari, S.Sy., M.H.

nengLinaPusvisasari@gmail.com

Asiva Zahra

Asivazahra0113@gmail.com

Nunik Octavia Nurqolby

nuniknurqolby@gmail.com
1. PENGERTIAN

Administrasi sarana dan prasarana dapat dapat dilakukan untuk mendukung proses
pembelajaran dalam pendidikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan
memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang tersedia untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efisien dan efektif. Definisi yang diperluas dari istilah “sarana dan
prasarana dalam pendidikan” diberikan di bawah ini:
Menurut Dr. Sondang Siagian, administrasi dapat didefinisikan sebagai keseluruhan
kerja tim dua orang yang disarankan pada identitas ras tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya.
Menurut Geroge Terry, mendefinisikan administrasi sebagai perencanaan,
pengarahan, dan pengaturan pekerja kantor serta penggerakan orang-orang yang
melaksanakannya untuk mencapai tujuan.
Maka untuk pengertian dapat di simpulkan administrasi dalam sarana dan prasarana
yaitu kegiatan untuk mengatur segala sesuatu yang secara langsung maupun tidak
langsung membantu tercapainya tujuan organisasi, kegiatan perkantoran dan
administrasi pada umumnya dianggap sebagai bagian dari pengelolaan sarana dan
prasarana(1).
Dalam adminiistrasi sarana prasarana ini terdapat proses pengelolaan meliputi
beberapa tahapan, yaitu(2):
1) Perencanaan pengadaan barang
2) Inventaris
3) Penyaliran
4) Pemanfaatan dan pemeliharaan
5) Penghapusan
Pada tahap proses perencanaan pengadaan barang, dilakukan identifikasi untuk
menentukan kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses
pembelajaran. Selanjutnya, dilakukannya pengadaan barang yang meliputi proses
pembelian, pengiriman, dan penerimaan barang. Pada saat kepada tahap inventaris
dilakukan untuk membagikan barang-barang tersebut ke setiap ruangan atau tempat
yang membutuhkan. Tahap pemanfaatan dan pemeliharaan dilakukan untuk
memastikan barang-barang tersebut digunakan dengan baik dan benar serta dirawat
dengan baik. Untuk yang terakhir, yaitu tahap penghapusan dimana hal ini dilakukan
untuk menghapus barang-barang yang sudah tidak terpakai atau rusak(3)

Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan meliputi pengelolaan, pemeliharaan, dan

pengembangan sarana yang digunakan dalam proses pendidikan. Ini meliputi gedung
sekolah, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, lapangan olahraga, peralata, serta
infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang mendukung pembelajaran.
Ruang lingkup administrasi sarana dan prasarana pendidikan meliputi beberapa
kegiatan, seperti:
a. Berencana membeli barang
 Merupakan proses perencanaan usaha untuk membeli, menyewakan,
meminjam, menukar, mendaur ulang, memperbaiki, memulihkan, mendistribusikan
atau menyediakan peralatan serta perlengkapan sesuai kebutuhan. (4)
b. Prakualifikasi terkait
c. Proses pemilihan mitra yang akan bertanggung jawab atas pembelian barang dan jasa.
(6)
d. Pembelian
Proses pembelian barang yang sesuai dengan kebutuhan guna untuk
memenuhi sejumlah persyaratan, sehingga barang yang di beli dapat
digunakan secara ekonomis dan efektif serta memberikan kontribusi terhadap
terwujudnya tujuan pendidikan sekkolah. (4)
e. Pemeliharaan sarana dan prasarana
Suatu pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan agar tetap dalam keadaan
stabil dan dapat dimanfaatkan secara optimal.(1,3)
f. Penggunaan sarana dan prasarana
Proses pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan yang optimal guna
mendukung kegiatan pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. (1,5)
g. Penggantian sarana dan prasarana
Proses pemindahan dan penggantian sarana dan prasarana pendidikan yang
sudah tidak sesuai peruntukkannya.

Dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan terdapat beberapa objek yang
menjadi focus perhatian seperti gedung, ruang kelas, meja dan kursi, perlengkapan
pembelajaran multimedia, pekarangan, taman dan bangunan umum anggota. (3,5)
citation

ada beberapa masalah umum dalam pengelolaan infrastruktur dan fasilitas

pendidikan :
a) Kurangnya sumber daya yang tepat
Beberapa masalah yang biasa terjadi adalah kurangnya sumber daya, baik manusia
maupun keuangan. (1,4) Hal ini dapat menyebabkan sarana dan prasarana yang tidak
memadai, dan akan menjadi dampak buruk pada kualitas pendidikan.(3)
b) Dana terbatas
Keterbatasan dan juga dapat menjadi tantangan besar dalam pengelolaan lembaga dan
ifrastruktur pendidikan(1). Sekolah mungkin tidak memiliki dana yang cukup untuk
memeliraha dan meningkatkan fasilitas, yang dapat menyebabkan penurunan kualitas
pendidikan(4)
c) Fasilitas yang buruk
Kebanyakan problematika, sekolah mungkin tidak memiliki sarana dan prasarana
yang cukup untuk mendukung proses belajar mengajar yang efektif(3). Termasuk
ruang kelas yang tidak memadai, teknologi yang ketinggalan zaman atau fasilitas
sanitasi yang tidak memadai(1).
d) Lokasi yang geografis
 Mengelola infrastruktur dan fasilitas sekolah di daerah terpencil dapat menimbulkan
kesulitan yang signifikan(3). Sekolah tersebut mungkin berjuang untuk merekrut dan
mempertahankan instruktur berbakat dan mungkin hanya memiliki akses terbatas ke
sumber daya (4).

Sekolah dan lembaga pendidikan dapat mengambil sejumlah tindakan untuk

mengatasi masalah ini. Terdiri dari:
 Perencanaan yang efektif diperlukan untuk mengelola sarana dan prasarana
pendidikan(1). Membuat strategi menyeluruh untuk pembelian, pemeliharaan, dan
penggantian sarana dan prasarana adalah bagian dari ini.
 Pengelolaan sumber daya yang efektif, sekolah dapat meningkatkan cara mereka
mengelola uang dan sumber daya manusia(1). Ini mungkin memerlukan pembuatan
manajemen keuangan dan prosedur pengaggaran yang efisien.
 Kolaborasi, bekerja sama untuk mengelola gedung dan infrastruktur pendidikan dapat
membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi sekolah, pemerintah, dan pemangku
kepentingan lainnya(3). Ini mungkin memerlukan pertukaran alat, pengetahuan, dan
praktik terbaik.
 Inovasi, sekolah juga dapat menyeldiki pendekatan mutakhir untuk masalah yang
terkait dengan pengelolaan infrastruktur dan fasilitas pendidikan(6). Ini dapat
melibatkan pembuatan model baru tentang bagaimana pendidikan disampaikan atau
memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan akses ke pendidikan.

Citations

Menurut pembukaan UUD 1945, Indonesia memiliki tujuan pendidikan yaitu

mencerdaskan penduduk. Kualitas sumber daya manusia akan meningkat dengan
pendidikan yang berkualitas. Sumber daya manusia yang mumpuni ini akan
memungkinkan kita untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Ada beberapa masalah yang mempengaruhi dunia pendidikan di Indonesia antara lain
sebagai berikut :
1. Sedikitnya guru yang mempunyai keterampilan, salah satu masalah
pendidikan di Indonesia adalah kurangnya guru yang berkualitas(1). Hal ini
dapat berdampak pada seberapa baik siswa didik.
2. Kurangnya sarana dan prasarana, banyak sekolah di Indonesia, terutama di
pedesaan, pinggiran kota, dan lokasi terpencil, masih kekurangan sarana dan
prasarana yang layak(1). Hal ini dapat berdampak pada seberapa baik siswa
didik.
3. Kelangkaan bahan pembelajara di Indonesia, pendidikan dirundung oleh
kelangkaan sumber belajar(1). Hal ini dapat berdampak pada seberapa baik
siswa didik.
4. Kurangnya dana pendidikan, salah satu masalah pendidikan di Indonesia
adalah kurangnya dana pendidikan.
5. Rendahnya kualitas tenaga pengajar, masalah lain dalam pendidikan Indonesia
adalah rendahnya kualitas pengajar(2). Hal ini dapat berdampak pada seberapa
baik siswa didik.
6. Kurangnya fasilitas yang memadai, merupakan salah satu masalah dalam
system pendidikan di Indonesia adalah tidak adanya fasilitas yang
memadai(2). Hal ini dapat berdampak pada seberapa baik siswa didik.
7. Kesengajaan pendidikan di Indonesia, ada kesulitan dengan pendidikan(2).
Pendidikan yang diterima anak-anak dapat dipengaruhi seberapa baik siswa
didik.
8. Masalah relevansi dan kualitas, pendidikan di Indonesia juga dirundung
masalah relevansi dan kualita(5,6). Hal ini dapat berdampak pada seberapa
baik siswa didik.
9. Implementasi e-learning, implementasi e-learning menjadi perhatian dunia
pendidikan Indonesia.