Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini era globalisasi menuntut kesiapan yang lebih matang dalam
segala hal. Bidang pendidikan merupakan salah satu andalan untuk
mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi
tantangan zaman. Persiapan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan
dilakukan sejak dari masa pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.
Untuk memenuhi harapan di bidang pendidikan, peran sarana
pendidikan sangat penting, yaitu untuk memperlancar pelaksanaan proses
belajar mengajar. Di satu sisi harapan yang dibebankan pada dunia pendidikan
sangat banyak, tetapi di sisi lain dunia pendidikan mempunyai banyak masalah
yang menghambat dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh sekolah adalah masalah sarana
pendidikan.
Masalah-masalah sarana pendidikan yang dihadapi sekolah antara lain
sarana penunjang pendidikan belum sepenuhnya berada dalam kondisi yang
memadai. Hal ini dapat dilihat misalnya sarana belajar yang rusak atau bahkan
mungkin belum tersedia. Kondisi yang demikian, selain akan berpengaruh pada
ketidaklayakan, ketidaknyamanan pada proses belajar mengajar, juga akan
berdampak pada keengganan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke
sekolah-sekolah tersebut.Agar sarana pendidikan dapat difungsikan dengan
baik, maka diperlukan manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Dengan
adanya manajemen sarana dan prasarana pendidikan, maka sekolah akan
mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara lebih terkonsep dan
terarah.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambar sekolah yang belum di inovasi?
2. Bagaimana gambar sekolah yang sudah di inovasi?
3. Bagaimana dampak negatif yang belum di inovasi?
4. Bagaimana gambar positif yang sudah di inovasi?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui gambar sekolah yang belum di inovasi
2. Mengetahui gambar sekolah yang sudah di inovasi
3. Mengetahui dampak negatif yang belum di inovasi
4. Mengetahui gambar positif yang sudah di inovasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gambar Sekolah Yang Belum Direnovasi

B. Gambar Sekolah Yang Sudah Direnovasi

3
C. Dampak Positif yang sudah direnovasi
Sarana sangat diperlukan dalam pembelajaran, misalnya meja, kursi,
ruang kelas, papan tulis, dan lain sebagainya. Bayangkan saja apabila tidak
terdapat alat alat tersebut dikelas bagaimana proses pembelajaran akan berjalan
dengan kondusif, efektif dan effisien. Ada tidaknya sarana dalam menunjang
pembelajaran sangat berpengaruh pada hasil akhir dari proses pembelajran
yang telah dilakuakan.
Prasarana pembelajaran sama pentingnya dengan sarana pembelajaran
walaupun tidak mempengaruhi secara langsung dalam proses nya , misal
lingkungan sekolah yang tenang dan lingkungan sekolah yang bising pastinya
akan berbeda kualitas siswa yang dihasilkan. Dimana siswa dari sekolah yang
memiliki lingkungan belajar yang tenang dan kondusif akan lebih mudah
menerima dan memahami materi yang diberikan oleh guru sedangkan siswa
yang belajar disekolah yang lingkungannya berisik dan tidak kondusif pastinya
akan lebih sulit berkonstrasi dan perhatiannya mudah terahlihkan pada hal –
hal sekitar yang terkait pada pembelajaran.

D. Dampak Negatif yang belum direnovasi


Dampak yang Timbul Dari Permasalahan Sarana dan Prasarana Sekolah
menggabarkan permasalahan sarana dan prasarana di sekolah.Dengan
keterbatasan sarana dan prasarana tersebut dapat dikatakan bahwa lembaga
pendidikan kurang memfasilitasi bakat dan minat siswa dalam
mengembangkan diri.
Akibat tidak tersedianya fasilitas tersebut para pelajar mengalokasikan
kelebihan tersebut untuk hal-hal yang negatif, misalnya:
1. Minimnya sarana ini menyebabkan generasi muda hanya belajar secara
teoretis tanpa wujud yang praksis sehingga pelajar hanya belajar dalam
angan-angan yang keluar dari realitas yang sesungguhnya. Ironisnya
pemerintah kurang mendukung bahkan cenderung membiarkan
tercukupinya fasilitas pendidikan.

4
2. Kerusakan sekolah, laboratorium, dan ketiadaan fasilitas penunjang
pendidikan lainnya menyebabkan gagalnya sosialisasi pendidikan berbasis
teknologi ini.
Kerusakan sekolah merupakan masalah klasik yang cenderung dibiarkan
berlarut-larut dan celakanya lagi hal ini hanya sekedar menjadi permainan
politik disaat pemilu saja. b. Kenakalan Remaja dan Perilaku yang
Menyimpang Secara psikologis pelajar adalah masa transisi dari remaja
menuju kedewasaan dimana didalamnya terjadi gejolak-gejolak batin dan
luapan ekspresi kretivitas yang sagat tinggi. Jika lupan-luapan dan pencarian
jati diri ini tidak terpenuhi maka mereka akan cenderung mengekspresikanya
dalam bentuk kekecewaan-kekecawaan dalam bentuk negatif.

E. Solusi dari perbaikan sekolah agar menjadi lebih baik


Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan dalam memperbaiki sarana
dan prasarana pendidikan ini antara lain:
1. Terorganisirnya koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah
daerah, bahkan hingga daerah terpencil sekalipun sehingga tidak
terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah.
2. Dengan adanya koordinasi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
maka selanjutnya kita dapat meningkatkan Sarana dan Prasarana
Pendidikan. Adapun sarana dan prasarana pendidikan yang digunakan
dalam rangka meningkatkan output pendidikan tentunya kita harus
menaikan cost (harga), menaikkan harga disini maksudnya adalah
meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pendidikan. Adapun sarana
tersebut meliputi sarana fisik dan non fisik.
3. Adanya manajemen sarana dan prasarana. Manajemen yang dimaksud
meliputi:
a. Perencanaan. Perencanaan saran dan prasarana dapat diartikan sebagai
keseluruhan proses perkiraan secara matang rancangan pembelian,
pengadaan, rehabilitasi, distribusi sewa atau pembuatan peralatan dan
perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan.diperhatikan dalam

5
perencanaan fasilitas sekolah, antara lain: Fasilitas yang ada disekolah
harus disesuaikan dengan kebutuhan anak yang beraneka ragam sifat
dan kebutuhannya, baik secara individual maupun kelompok. Serta
fasilitas yang ada harus disesuaikan dengan kurikulum/program
pendidikan yang akan dilaksanakan sekolah.Ada dua hal terpenting
yang perlu
b. Pengadaan. Pengadaan adalah segala kegiatan untuk menyediakan
semua keperluan barang bagi keperluan pelaksanaan tugas untuk
mencapai tujuan pendidikan. Dalam pengadaan barang sebenarnya
tidak terlepas dari perencanaan pengadaan yang telah dibuat
sebelumnya baik mengenai jumlah maupun jenisnya.
c. Inventarisasi. Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan
penyelenggaraan, pengaturan, dan pencatatan barang-barang, menyusun
daftar barang yang menjadi milik sekolah yang bersangkutan ke dalam
suatu daftar inventaris barang secara teratur dan menurut ketentuan
yang berlaku.
d. Penyimpanan. Penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan adalah
kegiatan menyimpan suatu barang baik berupa perabot, alat tulis kantor,
surat-surat maupun barang elektronik dalam keadaan baru ataupun
sudah rusak yang dapat dilakukan oleh seorang beberapa orang yang
ditunjuk atau ditugaskan pada lembaga pendidikan. Aspek yang perlu
diperhatikan dalam penyimpanan adalah aspek fisik dan aspek
administratif.
e. Penataan. Penataan sarana dan prasarana pendidikan dapat dibagi
menjadi:
1) Penataan barang bergerak
Yang dimaksud dengan barang bergerak adalah barang yang dapat
dipindahkan dari penempatan sebelumnya, misalnya kursi, meja,
dan lain-lain.
2) Penataan barang tidak bergerak

6
Barang tidak bergerak adalah barang yang tidak dapat dipindahkan,
seperti tanah, gedung, halaman, lapangan, dan lain-lain. Dalam hal
ini sebelum dibangun, terlebih dahulu dilakukan perencanaan yang
matang agar tidak terjadi perbaikan yang menimbulkan
pemborosan.
f. Penataan barang habis pakai
Barang habis pakai adalah barang yang tidak tahan lama, cepat
susut, dan habis setelah digunakan atau dipakai, contoh kertas, karbon,
kapur, spidol, dan lain-lain.
g. Penataan barang barang tidak habis pakai
Yaitu dengan cara mengatur barang yang ada dengan memberikan
nomor dan kode pada barang tersebut sesuai dengan sandi yang
berlaku. Hal ini dilakukan agar petugas dan pemakai lebih mudah
memakai dan mengawasi pemakaiannya.
4. Penggunaan. pengaturan bagi penggunaan sarana dan prasarana tersebut
yaitu dengan cara:
a. Alat pelajaran diangkut ke kelas yang membutuhkan dan saat
dikembalikan jumlah harus sama.
b. Alat pelajaran disimpan di suatu tempat, bila siswa ingin menggunakan,
siswa mengajak guru yang mengajar untuk membawa barang tersebut

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam usaha pemerataan pendidikan, diperlukan pengawasan yang serius
oleh pemerintah. Pengawasan tidak hanya dalam bidang anggaran pendidikan,
tetapi juga dalam bidang, sarana dan prasarana pendidikan.Sarana dan
prasarana pendidikan sangatlah bermanfaat dan berperan penting untuk
menunjang kelancaran proses pendidikan karena meskipun KBM (kegiatan
Belajar Mengajar) sudah baik, namun tidak didukung dengan alat-alat atau
sarana prasarana pendidikan maka hasil yang dicapai tidak akan sesempurna
yang diharapkan.

B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan baik dalam
penjelasanmaupun dalam penulisan kami mohon maaf . kami mengharap kritik
dan saranyang membangun agar dapat menjadi sumber rujukan sehingga
menjadika apa yang kami buat ini lebih baik di masa mendatang. Semoga
makalah ini dapatbermanfaat bagi kita semua. Amiin..

8
9

Anda mungkin juga menyukai