Anda di halaman 1dari 7

PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA DI SMA NEGERI 2 BUKIK

BARISAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Febriyana Media Sukma

Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Padang

E-mail: febriyanamediasukma0@gmail.com

Abstract

Management of facilities and infrastructure is a very important activity at school,


because its very existence supports the success of the learning process at school. In this
article discusses the processes that can be carried out in the administration of facilities and
infrastructure, namely: (1) planning, (2) procurement, (3) inventory, (4) maintenance, and
(5) removal. In the management of the school must be responsible for facilities and
infrastructure, especially the school principal who directly handles the facilities and
infrastructure. With the facilities and infrastructure at school students can learn well with
maximum results and as efficiently as possible. With the management of facilities and
infrastructure the school principal can plan and list any suggestions and infrastructure that
must be provided and used in schools. If all the processing steps are going w ell, it will have
a positive impact on students in the learning process, and if the processing steps are not
going well, it will have an impact on students in the teaching and learning process.

Keywords: Pengolahan Sarana dan Prasarana

A. Latar Belakang Masalah komponen-komponen sekolah salah


Pendidikan sangat berperan penting satunya sarana dan prasarana sekolah.
dalam pembangunan suatu negara.
Sarana dan prasarana yang
Majunya suatu Negara dapat dilihat dari
berkualitas akan mendorong elemen
kualitas pendidikan di suatu negara.
sekolah untuk bekerja lebih baik.
Sekolah yang dapat dikatakan bermutu dan
Pengelolaan sarana dan prasarana
maju apabila menghasilkan lulusan yang
pendidikan pada dasarnya adalah salah
berkualitas. Untuk dapat menghasilkan
satu bidang pengelolaan sekolah dan
lulusan yang berkualitas, maka harus di
sekaligus menjadi tugas pokok kepala
lakukan suatu pengelolaan pada sumua
sekolah. Menurut Harun (2009:85)
“pengelolaan sarana dan prasarana
merupakan semua proses yang terdiri dari dan semua guru wajib malaporkan segala
perencanaan, pengadaan, inventarisasi, kerusakan sebelum sarana dan prasarana
pemeliharaan dan penghapusan sarana dan lebih rusak lagi.
prasarana pendidikan yang digunakan
Kepala sekolah yang professional
untuk terlaksananya proses belajar
dalam mengambil kebijakan seharusnya
mengajar agar tujuan pendidikan dapat
mampu meningkatkan berbagai elemen
dicapai secara efektif dan efisien”.
yang dapat membangun kinerja, data dan
Sarana pendidikan merupakan mutu dari tenaga pendidik dan
semua perangkat peralatan, bahan dan kependidikan.
perabot yang secara langsung digunakan
Tujuan dari penulisan artikel ini
dalam proses pembelajaran. Misalnya
adalah untuk mengetahui pengelolaan
kursi, meja, spidol, papan tulis, dan
sarana dan prasarana di SMA N 2 Bukik
berbagai sarana lainnya.
Barisan dan mengetahui proses
Prasarana pendidikan merupakan administrasi sarana dan prasarana yaitu, 1)
semua perangkat kelengkapan yang secara peren canaan, 2) pengadaan, 3)
tidak langsung menunjang pelaksanaan inventarisasi, 4) pemeliharaan dan 5)
proses pembelajaran. Misalnya pagar penghapusan sarana dan prasarana di SMA
sekolah, ruang perpustakaan, ruang kelas, N 2 Bukik Barisan.
ruang guru, laboratorium, dan berbagai
prasarana lainnya.
B. Permasalahan
Setiap sekolah mempunyai standar
sarana dan prasarana tersendiri dan Sarana dan prasarana kondisinya

ditetapkan sesuai dengan golongan sekolah tidak akan tetap, apalagi kalau sarana dan

itu sendiri. Tolak ukur dari mutu sekolah prasarana tersebut sudah dipakai dan

dilihat dari kualitas sarana dan banyak yang menggunakannya. Di

prasarananya. Tetapi pada kenyataannya berbagai daerah di Indonesia banyak

masih banyak ditemukan sarana dan sarana dan prasarana yang memprihatinkan

prasaranan yang tidak dikelola dengan terutama di daerah-daerah terpelosok.

baik. Sarana dan prasarana dapat bertahan Sarana dan prasaran atau fasilitas di

lama, dapat membantu proses sekolah-sekolah yang jauh dari kata layak

pembelajaran. Sehingga kebersihan setiap pakai, banyak sekarang di sekolah-sekolah

komponen dapat dipelihara dengan baik yang kita jumpai, misalnya: kelas bocor,
kursi rusak, WC yang rusak atau
kebersihannya tidak terjaga, kurangnya dikeluarkan untuk hal yang demikian tidak
tenaga pengajar yang professional, media cukup sedikit biaya.
dalam pembelajaran masih minim.
Kebersihan WC dan kebersihan
Seperti di sekolah SMA N 2 Bukik lingkunan lainnya dapat dilakukan dengan
Barisan, masalah yang dapat lihat disana cara gotongroyong bersama warga
yaitu: Pertama pemeliharaan WC, air sekolah, ini dapat diterapkan misal satu
disana lancar dan bersih namun kebersihan kali dalam sebulan atau kesepakan
dari WC, hal ini terjadi karena kurangnya bersama, yang nantinya dapat disetujui
kebersihan, kepedulian dari pihak yang oleh kepala sekolah. Dimana di SMA N 2
menggunakan prasarana tersebut. Tapi Bukik Barisan sudah ada pembersih
biasanya tidak hanya WC, tetapi di sekolah dan gotong royong sesama warga
lingkungan misalnya di taman sekolah masih minim dilakukan. Bentuk
pemeliharaannya juga tidak bagus, masih bantuan yang dapat di berikan oleh orang
ada sampah yang berserakan. Kedua tua siswa disini yaitu pihak sekolah
minimnya media pembelajaran, misalnya menerima donasi sejumlah uang yang
infocus dimana infocus selalu kurang diberikan oleh orang tua siswa. Dan donasi
setiap melakukan proses pembelajaran. dari orang tua siswa juga tidak di tentukan
Setiap kelas tidak menyediakan infocus, atau seikhlasnya. Dengan adanya donasi
sehingga tujuan dari pembelajaran tidak dari orang tua siswa, guru atau pihak
tercapai secara efektif dan efisien. sekolah dapat memperbaiki segala sarana
dan prasarana yang rusak tersebut. Hal ini
Menurut Harun (2009) penjagaan
mungkin sudah dilakukan oleh sekolah
sarana dan prasarana dari kerusakan
SMA N 2 Bukik Barisan namun belum
bertujuan agar brang tersebut kondisinya
optimal pelaksanaannya.
baik dan siap dipakai saat dibutuhkan.

Yang menyebabkan sarana dan


prasarana yang rusak ini karena C. Kajian Teoritis dan Pembahasan
pengelolaan sarana dan prasarana masih
Bagian ini adalah bagian inti dari
belum optimal. Hal ini di karenakan
pembuatan artikel, karena bagian ini
kurangnya perhatian pemerintah terhadap
memuat segala hal bahan kajian dan
hal yang demikian, sehingga kurangnya
pembahasan teori yang akan diteliti.
biaya atau dana dalam pemenuhan sarana
dan prasarana. Karena biaya yang harus 1. Perencanaan adalah proses
menyusun serangkaian keputusan dan
menetapkan kebutuhan secara sistematis terkendali dengan baik dan potensi siswa
dan rasional terkait sarana dan prasarana yang bagus. Dalam melakukan pengadaan
yang di butuhkan saat proses belajar sarana dan prasarana yang harus di
mengajar. perhatikan komponen sekolah harus
dilibatkan dalam memilih sarana dan
Perencanaan dapat dilakukan untuk
prasaran yang harus di sediakan (Priansa
mengetahui apa saja sarana maupun
2013:227). Pengadaan saran dan prasarana
prasana yang dibutuhkan di sekolah
yang tepat dapat membantu guru dan
tersebut. Untuk melakukan perencanan
komponen sekolah untuk melakukan
yang matang dapat meminimalisir
kegiatan pembelajaran di sekolah.
terjadinya kesalahan dan meningkatkan
pengadaan sarana dan prasarana yang Menurut barnawi dan Arifin
efektif dan efisien. (2012:224) dalam pengadaan ada teknik
yang dilakukan dengan cara metode yang
Menurut Tia Ayu Ningrum, dkk (2019)
sedang di kembangkan disekolah-sekolah.
dalam pengelolaan saran dan prasarana
yang merupakan suatu aset organisasi 3. Inventarisasi sarana dan prasarana
dapat menunjang berhasilnya proses
Menurut Banawi dan Arifin
pembelajaran di sekolah.
(2012:69) Inventarisasi kegiatan pengelola
Penentuan sarana pendidikan sarana dan prasarana pendidikan sebagai
sekolah juga harus mempertimbangkan, berikut: (a) semua barang inventaris di
siapa-siapa saja yang memfasilitasi atau semua “buku induk barang inventaris” dan
yang membiayai pengadaan sarana “buku golongan barang inventaris” di
tersebut. catat, (b) semua barang non inventaris
dalam “buku catatan barang non
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana
inventaris” dicatat, (c) memberi kode pada
Pengadaan sarana dan prasarana barang yang diinventariskan.
merupakan menyediakan semua sarana dan
Menurut Darmawan (2014) dalam
prasarana yang digunakan dalam rangka
melakukan inventarisasi dilakukan dengan
pencapaian tujuan pendidikan (Fuad,
cara mencatat jumlah alat yang dimiliki
2016:21).
oleh pemerintah, dan kalau bisa dibuat
Menurut Bawono (2015) untuk laporan agar pengawasan lebih mudah.
pengadaan barang yang baik dapat
Inventarisasi sarana dan prasarana
dilakukan dengan kondisi sekolah yang
adalah pencatatan terhadap semua barang
yang ada di sekolah. Inventarisasi sarana Pemeliharan dilakukan oleh guru
dan prasarana menyatakan bahwa: (a) dengan siswa dengan cara menjaga
inventarisasi sarana dan prasarana kebersihan sarpras dan ditempatkan di
dilakukan dengan adanya petugas sendiri tempat yang sudah tersedia. Jika ada
yang ditunjuk oleh kepala sekolah, (b) sarana dan prasarana yang rusak, guru
dalam inventarisasi sarana dan prasarana dapat melaporkan kepada kepala sekolah
tatacara inventarisasi adalah mencatat sehingga ditindak lanjuti dengan laporan
barang masuk, memberi kode, dan tertulis. Perbaikan sarana dan prasana yang
memasukkan ke dalam buku inventaris dan rusak dapat dilakukan oleh orang yang
buku non inventaris. ditunjuk oleh kepala sekolah dengan
menggunakan biaya yang telah disediakan
Inventarisasi saran dan prasarana
untuk pemeliharaan oleh bendahara setelah
dapat dilakukan dengan cara mencatat,
persetujuan kepala sekolah.
pemberian kode, dan menyusun laporan
secara terperinci terhadap semua sarana Menurut Surya (2012) tujuan
dan prasarana yang ada di sekolah. pemeliharaan: (1) Mengoptimalkan usia
pakai peralatan, (2) Menjamin kesiapan
Tujuan inventarisasi sarana dan
operasional peralatan untuk mendukung
prasarana yaitu: (1) Menciptakan peraturan
kelancaran kegiatan sehingga diperoleh
administrasi terhadap barang milik Negara
hasil yang baik, (3) Menjamin tersedianya
yang dimiliki sekolah, (2) Memudahkan
peralatan dengan cara pengecekkan secara
dalam mengendalikan dan mengawasi
rutin dan teratur, (4) Menjamin
setiap barang, dan (3) Menunjang proses
keselamatan warga sekolah dalam
pembelajaran.
menggunakan alat tersebut.
4. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
5. Penghapusan Sarana dan Prasarana
Menurut Surya (2012)
Menurut Miftahur Rahma dan
pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah
Hade Afriansyah (2019) penghapusan
merupakan suatu kegiatan yang bertujuan
sarana dan prasarana merupakan suatu
untuk mengatur semua sarana dan
barang yang tidak bisa selamanya untuk
prasarana agar sarana dan prasaran dapat
dipakai karena sarana dan prasarana
digunakan secara bermanfaat dan dapat
tersebut disediakan oleh pemerintah dan
dipergunakan dengan baik dalam mencapai
tidak bisa bertahan lama.
tujuan pendidikan.
Penghapusan sarana dan prasarana proses pembelajaran yang lacar, maka
akan dibebaskan dari biaya ketika sarana sarana dan prasarana yang ada harus
dan prasarana tersebut tidak digunakan lengkap. Yang menjadi titik tolak mutu
lagi. sekolah adalah sarana dan prasarana dan
diperlukan peningkatan dari hal tersebut.
Dalam penghapusan sarana dan
Dalam sarana dan prasarana menggunakan
prasarana berfungsi untuk mengurangi
berbagai proses administrasi sarana dan
biaya pemerintah yang digunakan untuk
prasarana, beberapa proses yang di
memelihara barang yang sudah tidak baik
lakukan adalah perencanaan, pengadaan,
lagi untuk digunakan dalam proses
inventarisasi, pemeliharaan dan
pembelajaran, dan dapat mengurangi tugas
penghapusan.
inventaris,
Saran
Dalam penghapusan sarana dan
prasarana dapat memenuhi syarat sebagai Upaya dalam meningkatkan pengelolaan
berikut: (a) barang tersebut benar-benar sarana dan prasarana di SMA N 2 Bukik
tidak bisa digunakan lagi, (b) barang Barisan harus ditingkatkan lagi, agar
tersebut sudah kadarluarsa atau tidak tercapainya proses pembelajaran yang
digunakan lagi pada saat sekarang, (c) lebih efektif dan efisien. Dimana dalam
rusak karena bencana alam atau ketidak pemeliharaan sarana dan prasarana dapat
sengajaan, (d) hilang karena di ambil di jaga atau dipelihara dengan baik, dan
orang. pihak sekolah lebih menanamkan sikap
kepedulian, kebersihan, dan tata tertib
Menurut Gunawan (2011)
sekolah lebih ditingkatkan lagi.
penghapusan sarana dan prasarana dapat
dilakukan dengan cara memusnahkan
sarana dan prasarana tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Agus Maryanto & Hade Afriansyah. 2019.


D. Kesimpulan dan Saran “Administrasi Peserta Didik”. Jurnal. Vol.
1, No,2, diakses 4 Desember 2019.
Kesimpulan
Barnawi dan Arifin M. 2012. Manajemen
Jadi sarana dan prasarana sangat
Sarana dan Prasarana Sekolah.
lah penting jika tidak ada sarana dan
Yogyakarta: Ar-Ruzmedia.
prasarana maka proses pendidikan tidak
berjalan dengan kondusif. Untuk mencapai
Bawono , Suharjo. 2015. “Pengembangan Manajemen Aset. Jurnal Halaqah. Vol, 1,
Sarana dan Prasarana di SMP Negeri 1 No.4, diakses 4 Desember 2019.
Cawas Klaten”. Jurnal Nasional
Manajemen Pendidikan. Vol. 6, No. 2,
diakses 4 Desember 2019.

Darmawan, Bowang.2014. “Manajemen


Saran dan Prasarana Dalam Meningkatkan
Kualitas Pendidikan”. Jurnal
Pelopor Pendidikan. Vol. 6, No. 2, diakses
4 Desember 2019.

Dharma, Surya. 2012. Manajemen Kinerja


Filsafah Teori dan Penerapannya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Donni, Juni Priansa dan Garnida, Agus.


2013. Manajemen Perkantoran Efektif,
Efisien, dan Profesional. Bandung:
Alfabeta.

Gunawan, Ary H. 2011. Administrasi


Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro.
Jakarta: Rineka Cipta.

Harun, Cut Zahri. 2009. Manajemen


Sumber Daya Pendidikan. Yogyakarta:
Pena Persada Desktop Publisher.

Matin & Fuad, Nurhattati. 2016.


Manajemen Sarana dan Prasaran
Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Tia Ayu Ningrum, dkk. 2019.


Pemnberdayaan Aset Sekolah dan Instansi
Pemerintah Melalui Workshop Sistem

Anda mungkin juga menyukai