JUDUL ARTIKEL
Disusun oleh:
20604224054
PGSD Penjas C
2020
Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan
Desy Anggraeni Susilowati
Universitas Negeri Yogyakarta
desyanggraeni.2020@student.uny.ac.id
Abstrak
Pentingnya sarana dan prasarana untuk menunjang proses pendidikan dalam belajar
mengajar dapat diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan Nasional “Setiap satuan pendidikan formal dan non formal
menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi yang memenuhi keperluan
pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan
intelektual, sosial, emosional, dan kewajiban peserta didik”. Penyelenggaraan dalam
sarana dan prasarana pendidikan perlu ditingkatkan kualitasnya sesuai dengan tuntutan
zaman, orang yang terlibat baik itu pemerintah, kepala sekolah, guru, dan staf lainnya
yang berkaitan. Pengelolaan sarana dan prasarana sangat penting didalam lembaga
pendidikan karena dengan adanya hal tersebut lembaga pendidikan agar tertangani dan
jelas kegunaannya. Kegunaan dari sarana dan prasarana dalam pendidikan berperan
penting dalam proses belajar mengajar agar memudahkan pemahaman peserta didik
tentang materi yang disampaikan dalam program kegiatan belajar mengajar. Dengan
adanya sarana dan prasarana yang baik kegiatan belajar mengajar akan menjadi lebih
menyenangkan dan berkualitas. Peningkatan mutu dalam proses belajar mengajar dapat
tercapai apabila dalam proses belajar mengajar itu sendiri berjalan dengan efektif dan
bermakna untuk mencapai kemampuan dalam pengetahuannya serta sikap dan
keterampilan yang di harapkannya. Pada dasarnya guru merupakan inti dari proses belajar
mengajar secara keseluruhan karena guru berperan penting untuk menentukan
keberhasilannya dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu, guru
dituntut untuk meningkatkan potensinya dalam menciptakan lingkungan belajar yang
efektif sehingga hasil kegiatan belajar mengajar pada siswa berada ditingkat yang optimal.
Keberhasilan program pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar dapat dipengaruhi
oleh banyak faktor, salah satu diantaranya yaitu terdapat sarana dan prasarana yang
memadai dan pemanfaatan serta pengelolaan yang optimal. Fasilitas dalam lembaga
pendidikan merupakan salah satu faktor yang akan menentukan keberhasilan disetiap
kegiatan dalam belajar mengajar. Masyarakat biasanya akan menilai sekolah dari sarana
dan prasarana yang dimiliki sekolah tersebut. Jika sebuah sekolah memiliki sarana dan
prasarana yang memadai maka guru dapat melakukan proses pembelajaran yang
opyimal. Oleh karena itu, administrasi sarana dan prasarana sekolah harus mampu
memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan peserta didiknya untuk
menjadi yang lebih baik lagi. Salah satu fungsi administarsi sarana dan prasarana
pendidikan yaitu memberi dan melengkapi fasilitas yang dibutuhkan dalam proses
kegiatan belajar mengajar. Adapun tujuannya yaitu mewujudkan situasi atau kondisi yang
baik dalam lingkungan sekolah yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan
kemampuannya semaksimal mungkin serta menyediakan fasilitas atau parabot belajar
untuk mendukung siswa dalam proses belajar sesuai dengan lingkingan sosial, emosional,
dan intelektual dalam proses pembelajaran. Mengembangkan sarana dan prasarana
dalam sekolah termasuk membantu siswa dalam pendidikan karaternya. Menurut Ahmad
dkk (2017) pembelajaran karakter yaitu perilaku atau kebiasaan sehari-hari yang
dipraktikan oleh semua masyarakat yang ada disekolah maupun diliuar sekolah. Karena
itu, siswa menjadi paham tentang mana yang baik dan yang salah, mampu menilai yang
baik dan yang buruk, dan berperilaku yang baik dan sopan kepada orang lain. Biasanya
sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai cenderung memiliki
kualitas pendidikan yang baik.
Pembahasan
Sarana merupakan fasilitas yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran, baik yang
bergerak maupun yang tidak bergerak untun mencapai tujuan pembelajaran yang lancar,
teratur, efektif dan juga efisien. Sedangkan prasarana yaitu salah satu fasilitas yang secara
tidak langsung membantu jalannya proses pembelajaran, seperti: kantin, perpustakaan,
halaman, taman sekolah dan sebagainya. Jadi jika disatukan sarana dan prasarana
merupakan salah satu bagian yang berperan penting dalam keberhasilan dan kelancaran
suatu proses dalam lingkup pendidikan. Sarana dan prasarana dalam sekolah harus
terpenuhi agar memberikan kemudahan dalam menjalankan suatu kegiatan. Manajemen
sarana dan prasarana ialah suatu proses dalam perencanaan, pengadaan,
pendayagunaan, dan pengawasan agar tujuan dari pelaksanaan belajar mengajar dalam
pendidikan disekolah dapat terlaksana dengan efektif dan juga efisien. Saran pendidikan
dapat dilihat dari tiga faktor, yaitu: habis tidaknya dipakai, bergerak atau tidak pada saat
digunakan, dan ditinjau dari terkaitnya dengan proses belajar mengajar. Adapun
prasarana pendidikan yang dapat dilihat dari 2 faktor, yaitu:
Dalam setiap mata pelajaran memerlukan sarana dan prasarana yang berbeda. Karena
itu, guru memerlukan sarana yang dapat mendukung kinerjanya agar kegiatan belajar
mengajarnya dapat berlangsung dengan baik dan menarik. Dengan adanya sarana yang
memadai, guru dapat menyampaikan pembelajaran baik secara lisan maupun dengan
peragaan sesuai dengan sarana dan prasarana yang sudah disiapkan. Tidak semua peserta
didik memeiliki kecerdasan yang tinggi sehingga pengunaan sarana dan prasarana dalam
proses pembelajaran sangat membangu untuk peserta didik, khususnya peserta didik
yang memiliki kelemahan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Bagi guru dengan
tersedianya fasilitas yang memadai akan memudahkan pembelajaran yang lebih variatif,
menarik dan menjadi lebih bermakna. Dalam pemeliharaan sarana dan prasarana
menurut Ibrahim Bafadal (2008: 49) ada beberapa macam, yaitu:
1. Dapat ditinjau dari sifat pemeliharaan
a. Pemeliharaan yang bersifat pengecekan
b. Pemeliharaan yang bersifat pencegahan
c. Peemeliharaan yang bersifat perbaikan ringan
d. Pemeliharan yang bersifat perbaikan berat.
2. Dapat ditinjau dari waktu perbaikannya
a. Dalam pemeliharan sehari-hari
b. Dalam pemeliharaan berkala
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penghapusan sarana
pendidikan, yaitu:
1. Syarat dalam penghapusan sarana dan prasarana pendidikan yaitu apabila barang:
a. Dalam keadaan rusak parah sehingga tidak dapat digunakan lagi.
b. Tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
c. Penggunaannya sudah tidak sesuai dengan apa yang dipakai saat ini.
d. Mengalami penurunan diluar kekuasaan yang bertanggung jawab dalam
mengurus barang.
e. Biaya pemeliharaan tidak sepadan dengan kegunaannya.
f. Dicuri
g. Rusak atau terbakar atau musnah akibat bencana alam.
2. Tahap atau langkah dalam penghapusan sarana dan prasarana pendidikan, yaitu
diantaranya:
a. Kepala sekola harus memisahkan barang yang akan dihapus dan diletakan
ditempat yang aman namun masih didalam lokasi sekolah.
b. Mencatat atau mendata barang yang akan dihapus dengan cara mencatat jenis,
jumlah dan tahun pembuatan barang tersebut.
c. Kepala sekolah membentuk panitia penghapusan lalu mengajukan usualan
dengan melampiri barang yang rusak atau barang yang akan dihapus ke kantor
dinas pendidikan kota atau kabupaten.
d. Setelah surat izin penghapusan barang dari kantor dinas terbit, sebaiknya panitia
dengan segera bertugas untuk memeriksa kembali barang yang sudah tidak layak
pakai, biasanya dilakukan dengan cara membuat berita acara pemeriksaan.
e. Panitia mengusulkan barang yang sudah terdapat dalam berita acara
pemeriksaan, biasanya perlu ada pengantar dari kepala sekolah kemudian usulan
tersebut ditindaklanjuti ke kantor pusat.
f. Jika surat penghapusan dari kantor pusat sudah datang, langsung segera
melakukan penghapusan barang-barng tersebut.
Dengan adanya sarana dan prasarana yang sudah siap pakai semua warga yang ada
disekolah dengan lancar dapat menjalankan kegiatan dan tugasnya masing-masing.
Dalam rangka ini, semua perlengkapan disekolah bukan hanya ditata dan dipakai saja
tetapi juga harus dirawat sebaik-baiknya. Dengan dirawatnya sarana dan prasarana
disekolah semua akan teratur pengunaannya dan enak dipandang dengan begitu sarana
dan prasarana yang ada tidak cepat rusak. Berdasarkan fakta menunjukan bahwa:
Dengan adanya penggunaan dan pemeliharaan dalam fasilitas sarana dan prasarana yang
telah dibuat biasanya didistribusikan kepada setiap kelas, perpustakaan dan laboratorium
serta tata usaha. Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelola
sarana dan prasarana dilembaga pendidikan, yaitu”
Kurniawati, P. I., & Sayuti, S. A. (2013). Manajemen Sarana dan Prasarana di SMK N 1
Kasihan Bantul. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 1(1), 98-108.
Novita, M. (2017). Sarana dan prasarana yang baik menjadi bagian ujung tombak
keberhasilan lembaga pendidikan islam. Nur El-Islam, 4(2), 97-129.
Saefullah, M. U., Haedari, A., & Qolbi, L. (2019). Model Manajemen Sarana dan
Prasarana dalam Pelayanan Pendidikan. Eduprof, 1(2), 319703.
Sairi, A., & Safrizal, M. (2018). Pengaruh Mutu Layanan Sarana dan Prasarana
Terhadap Kepuasan Siswa. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi
Pendidikan), 3(1), 20-27.
Yuliana, Y., & Afriyansyah, H. (2019). Administrasi Sarana dan Prasarana. Jurnal
Administrasi Sarana Dan Prasarana, 1(4).