Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang diharapkan dapat

memberikan pengetahuan, kecakapan ketrampilan dan sikap-sikap dasar yang

diperlukan untuk pembentukan dan pengembangan pribadi yang utuh. Pelaksanaan

pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di

tengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi manusia yang cerdas,

produktif, dan berdaya saing tinggi dalam pergaulan lokal, nasional, maupun

internasional. Oleh karena itu, seluruh komponen pendidikan di sekolah harus

berusaha meningkatkan diri guna mendukung kemajuan pendidikan itu sendiri.

Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu wacana penting dalam

penyelenggaraan sistem pendidikan nasional, masih perlu banyak upaya-upaya dalam

meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia pada setiap jenjang dan satuan

pendidikan. Usaha untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan diawali dengan

peningkatan kualitas proses pembelajaran yang ada pada semua jenjang pendidikan,

karena proses pembelajaran ini merupakan kegiatan utama di suatu sekolah.

Rangkaian-rangkaian dari sub system atau unsur-unsur pendidikan yang saling

terkait dalam mewujudkan keberhasilannya dinamakan sebagai sistem pendidikan.

Yang meliputi tujuan, kurikulum, materi, metode, pendidik, peserta didik, sarana, alat,

pendekatan dan sebagainya. Keberadaan satu unsur membutuhkan keberadaan unsur

lain, tanpa keberadaan salah satu diantara unsur-unsur itu proses pendidikan menjadi

terhalang, sehingga mengalami kegagalan. Keberadaan sarana dan prasarana

pendidikan mutlak dibutuhkan dalam proses pendidikan, sehingga termasuk dalam

komponen-komponen yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan proses pendidikan.

1
Tanpa sarana dan prasarana pendidikan, proses pendidikan akan mengalami kesulitan

yang sangat serius. Hal ini adalah suatu kejadian yang harus dihindari oleh semua

pihak yang terlibat dalam pendidikan.

Menurut E. Mulyasa dalam (Darmawan, 2014) menyatakan bahwa sarana dan

prasarana sebagai salah satu komponen penunjang proses pembelajaran merupakan

alat yang sering digunakan guru untuk merealisasikan tujuan pembelajaran tersebut,

hal ini juga bukan saja memberi pengalaman konkret tapi juga membantu siswa dalam

mengintegrasikan pengalaman yang terdahulu. Sarana pendidikan adalah peralatan

dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses

pendidikan, khususnya proses pembelajaran, anatara lain gedung, ruang, meja, kursi

serta alat-alat dan media pengajaran. Sedangkan prasarana pendidikan adalah fasilitas

secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, antara

lain halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah. Karena sarana dan

prasarana pendidikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan pelaksanaan

proses pembelajaran, maka sarana dan prasarana yang sudah ada harus bisa

dioptimalkan penggunaanya.

Kemudian menyangkut hal manajemen sarana prasarana, tentu akan dipenuhi

beberapa langkah atau tahap sesuai dengan aspek-aspek yang menjadi pandangan

fungsi dalam manajemen. Fungsi dalam manajemen sarana dan prasarana ini dimulai

dari perencanaan mengenai apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan dengan

menganalisa dan mengkaji hal-hal yang penting yang dibutuhkan untuk suatu sekolah,

sampai dengan pengadaan sarana dan prasarana itu sendiri. Pengadaan sarana dan

prasarana pendidikan adalah serangkaian kegiatan menyediakan berbagai jenis sarana

dan prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan

pendidikan. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk kegiatan pengadaan sarana dan

2
prasarana pendidikan yaitu pembelian, produksi sendiri, penerimaan hibah,

penyewaan, peminjaman, pendaur ulangan, penukaran dan rekondisi/rehabilitasi.

Terdapat 5 (lima) jenis pengadaan sarana prasarana pendidikan yaitu tanah, bangunan,

perabotan, buku dan alat-alat.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dilaksanakan Magang Supervisi adalah untuk

membandingkan teori yang didapatkan mahasiswa di perkuliahan dengan kondisi

nyata di lapangan. Pada magang supervisi ini penulis berfokus tentang pengadaan

sarana dan prasarana ( media pembelajaran ) di SD Raden Fatah Surabaya.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dilaksanakan Magang Supervisi adalah untuk mendalami

praktek nyata di lapangan sehingga mahasiswa mendapatkan bekal pengalaman

disamping teori yang didapat di perkuliahan. Sedangkan tujuan diadakannya

pengadaan sarana prasarana pendidikan adalah membantu sekolah untuk

melengkapi peralatan sekolah, khususnya media pembelajaran untuk Bahasa

Inggris. Penulis mengambil pembahasan mengenai hal ini dikarenakan tertarik

untuk mendalami sarpras sekolah.

C. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Kegiatan Magang Supervisi ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan

kajian dalam untuk mendalami ilmu manajemen pendidikan di suatu lembaga

khususnya di bidang manajemen sarana dan prasarana sebagai salah satu substansi

dalam manajemen pendidikan sehingga menambah pengetahuan untuk

melengkapi teori-teori manajemen dengan praktik secara langsung di lapangan.

3
Selain itu, hasil dari kegiatan magang supervisi ini juga diharapkan dapat sebagai

bahan referensi untuk penulisan bahasan yang sejenis.

2. Manfaat Praktis

Hasil magang supervisi ini, selain memiliki manfaat teoritis juga terdapat

manfaat praktis yang diharapkan dapat bermanfaat untuk beberapa pihak

diantaranya:

a. Manfaat untuk lembaga tempat magang

Dengan adanya Magang Supervisi ini diharapkan dapat membantu

pihak lembaga dalam memaksimalkan proses belajar mengajar. Program yang

diajukan dalam melaksanakan magang ini adalah pengadaan sarana dan

prasarana sekolah khususnya pada bagian pembelajaran di kelas berupa media

pembelajaran Bahasa Inggris (flashcard) sebanyak 2 set, di mana manfaatnya

antara lain (1) membantu sekolah untuk melengkapi peralatan sekolah,

khususnya media pembelajaran, (2) mengurangi beban pengalokasian

anggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana. (3) mengoptimalkan proses

belajar mengajar.

b. Manfaat untuk mahasiswa

Dengan adanya magang supervisi ini, mahasiswa diharapkan dapat

memperoleh ilmu dari pengalaman lapangan tentang manajemen sarana dan

prasarana di SD Raden Fatah Surabaya khususnya dalam hal pengadaan sarana

dan prasarana sekolah.

c. Bagi perguran tinggi

1) Memperkenalkan mahasiswa dengan dunia pendidikan.

2) Mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing.

3) Membina hubungan baik dengan perusahaan atau instansi yang terlibat.

4
D. Bentuk Kegiatan dan Alur Kegiatan

1. Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam Magang Supervisi adalah

magang dimana mahasiswa mengalanisis sekolah berdasarkan IS yang dibawa dan

ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sekolah yaitu SD Raden Fatah Surabaya.

Bentuk kegiatan program magang penulis adalah melakukan pengadaan media

pembelajaran Bahasa Inggris (flashcard) untuk mengoptimalkan kegiatan belajar

mengajar.

2. Alur Kegiatan

Alur kegiatan yang telah dilaksanakan adalah dimulai dengan penyerahan

mahasiswa magang oleh DPL, diteruskan dengan melakukan kegiatan magang,

kemudian mengumpulkan data-data yang digunakan untuk membuat laporan, dan

mulai mengerjakan laporan magang hingga selesai.

Alur kegiatan program magang penulis dapat digambarkan melalui gambar

alur kegiatan di bawah ini:

Menganalisis kebutuhan sarana dan Mengajukan program pengadaan


prasarana sekolah sesuai dengan IS sarana dan prasarana kepada kepala
yang saya pegang SD Raden Fatah Surabaya

Mengimplementasikan penggunaan
media pembelajaran kepada siswa
dalam proses belajar mengajar di
dalam kelas

Gambar 1. Alur Kegiatan Program Magang

5
E. Objek/Sasaran

Objek / sasaran dalam laporan ini adalah:

1. Mahasiswa, untuk menambah pengetahuan tentang manajemen sarana dan

prasarana di SD Raden Fatah Surabaya.

2. Masyarakat umum, agar masyarakat tahu bagaimana alur dari manajemen sarana

dan prasarana yang ada di SD Raden Fatah Surabaya.

Objek/sasaran dari manajemen sarana dan prasarana ini adalah hasil analisis

sarana dan prasarana sesuai dengan IS sarana dan prasarana sekolah yang ada.

F. Bidang Garapan Yang Direncanakan

Bidang garapan yang direncanakan penulis adalah masuk ke dalam substansi

manajemen sarana dan prasarana. Bidang garapan yang dimaksud adalah pengadaan

sarana dan prasarana sekolah.

G. Jadwal Kegiatan

Pelaksanaan magang disesuaikan dengan jadwal kegiatan magang. Sebagian

besar dilakukan setiap hari senin dan rabu pukul 08.00 sampai 12.30 WIB, waktu

minimal 10 jam per minggu sesuai dengan ketentuan magang supervisi.

Anda mungkin juga menyukai