Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pendidikan antara peserta didik dan pendidik membutuhkan sumber belajar untuk
menyampaikan materi yang telah di rencanakan.sumber belajar adalah segala sesuatu baik
berupa data,orang atau benda yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas bagi peserta
didik.penggunaan sumber belajar dalam proses pembelajaran sangatlah beragam,karena itu
dalam sumber belajar ini terdapat pusat sumber belajar

Dalam pelaksanaan pendidikan juga terdapat staf sekolah yang juga mempunyai peranan
penting dalam pelaksanaan pendidikan disekolah.Staf sekolah yang dimaksud disini adalah nama
lain daripada pelaksanaan di sekolah,atau bahasa mudahnya tata usaha sekolah.seiring
pelaksanaan otonomi daerah,kata staf diperoleh setelah para pegawai negeri sipil tenaga tata
usaha bernaung dibawah departemen pendidikan nasional secara kepegawaian dialihkan ke
pemerintah kabupaten\kota.yang termasuk kategori staf sekolah yaitu semua tenaga struktural
yaitu tenaga tata usaha dan tenaga teknis lainnya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pusat sumber belajar dan staf sekoah atau staf
perguruan tinggi berperan penting dalam proses pendidikan.oleh karena itu kami mengangkat
makalah dengan judul “Pusat Pembelajaran dan Staf Sekolah atau Staf Perguruan Tinggi”

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang di maksud dengan pusat sumber belajar?

2. Apa fungsi pusat sumber belajar?

3. Bagaimana langkah pengembangan sumber belajar?

4. Apa tujuan pengembangan sumber belajar?

1
5. Apa yang di maksud dengan staf sekolah?

6. Bagaimana pola penyususnan staf sekolah?

7. Apa saja bagian-bagian dari staf sekolah?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan sumber belajar

2. Untuk mengetahui fungsi pusat sumber belajar

3. Untuk mengetahui langkah pengembangan sumber belajar

4. Untuk mengetahui tujuan pengembangan sumber belajar

5. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan staf sekolah

6. Untuk mengetahui pola penyususnan staf sekolah

7. Untuk mengetahui bagian-bagian dari staf sekolah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PUSAT PEMBELAJARAN

1. Pengertian Pusat Sumber Belajar

Menurut asosiasi teknologi komunikasi pendidikan (AECT),sumber belajar adalah


meliputi semua sumber baik berupa data, orang atau benda yang dapat digunakan untuk memberi
fasilitas belajar bagi peserta didik.

Sedangkan pusat sumber belajar merupakan bentuk bangunan mulai dari yang sederhana
sampai yang rumit dan lengkap, yang dirancang dan diatur secara khusus dengan tujuan
menyimpan, merawat, mengembangkan, dan memenfaatkan koleksi sumber belajar dalam
berbagai bentuknya baik secara indibvidual maupun kelompok. PSB di pandang sebagai suatu
kegiatan yang terorganisasi, terdiri dari direktur PSB, staf, peralatan dan bahan-bahan
pembelajaran yang ditempatkan dalam suatu lokasi yang mempunyai fasilitas khusus untuk
perencanaan, pemmbuatan, penyajian, pengembangan dan pelayanan.Jadi, PSB merupakan
wahanayang memberikan fasilitas pada proses pembelajaran, di mana berbagai jenis sumber
belajar dikembangkan, di kelola dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan efektivitas
dan efisiensi kegiatan pembelajaran.

2. Fungsi Pusat Sumber Belajar

Fungsi sumber belajar dalam pembelajaran yang ada pada saat ini, antara lain :

1. Meningkatkanproduktivitaspembelajaran.

2. Memberikan kemungkinan pembelajran yang sifatnya lebih individual, sebab penggunaan


sumber belajar dalam pembeajaran dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang
sesuai dengan kemapuanya.

3
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah dalam pembelajran. Hal ini dapat dilakukan dengan
merancang pembelajran yang sistematis.

4. Memantapkanpembelajaran.

5. Penggunaan sumber belajar dalam pembelajaran dapat menembus batas geografis.

Sedangkan fungsi pusat sumber belajar itu sendiri antara lain sebagai berikut :

1. Fungsi pengembangan sistem intruksional

Fungsi ini menolong jursan atau deartemen dan staf tenaga pengajar secara individual
didalam membuat desain dan pemilihan pilihan untuk meningkatkan efektivitasdan efisiensi
proses pembelajaran.

2. Fungsi informasi

Ada beberapa sumbeer informasi yang dapat digolongkan menjadi usat sumber
belajarseperti pusat komuter, bahan bacaan, radio, televisi, erorangan, lembaga dan
sebagainya.

3. Fungsi pelayanan media

Fungsi ini berhubungan dengan pembuatan rencana program media dan pelayanan
pendukung yang dibutuhkan yang dibutuhkan oleh staf pengajar dan pelajar.

4. Fungsi produksi

Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi atau bahan intruksional yang tidak dapat
diperoleh melalui sumber komersial.

5. Fungsi administrasi

Fungsi ini berhubungan dengn cara-cara bagaimana tujuan dan prioritas program dapat
tercapai.

4
3. Pengembangan Pusat Sumber BelajarSebagai Sarana Peningkatan Pembelajaran

Menurut Briggs pengembangan pembelajaran itu harus memperhatikan pada prinsip


keselarasan antara lain :

(1) Tujuan yang akan dicapai,

(2) Strategi untuk mencapainya,

(3) Evaluasi keberhasilan.

Dalam mendasain dan mengembangkan suatu pusat sumber belajar, diperlukan suatu
proses yang sistematis dan sistemis .terdiridari empat tahapan pengembangan pusat sumber
belajar, yaitu :

1. Tahapan analisis kebutuhan

Tahap ini merupakan tahapan awal dalam proses pengembangan sumber belajar . Pada
tahap ini dilakukan analisis mengenai adanya perbedeaan antara keadaan yang diharapkan
dengan keadaan yang terjadi. Hasil dari analisis itu adalah gambaran nyata mengenai
pengelolaan dan pemberdayaan sumber – sumber belajar yang telah ada terhadap pencapaian
tujuan dan kompetensi pembelajaran.

2. Tahap pengembangan sarana kebutuhan

Selain pengembangan sarana, juga dilakukan pengembangan progam pusat sumber


belajar yang tentu saja berorientasi pada tujuan pusat sumber belajar. Dalam pengembangan
progam, dibutuhkan adanya SDM yang berkualitas dan profesional. Hal ini dimaksudkan agar
pengembangan progam bisa memenuhi kebutuhan yang diharapkan. Sebagai contoh
pengembangan progam adalah penambahan sumber belajar, berupa media dan bahan ajar yang
berbentuk cetak ataupun no cetak.

3. Tahap implementasi

5
Tahap implementasi pusat sumber belajar merupakan tahap aplikasi atau pendayagunaan
pusat sumber belajar. Dalam pelaksanaanya, pusat sumber belajar yang akan digunakan
hendaklah disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidik atau lembaga yang akan
mengembangkanya. Sebagai contoh, sebuah lembaga pendidikan yang memiliki tempat terbatas,
maka dapat mendirikan dan mengembangkan pusat sumber belajarsecara bertahap, sesuaio
dengan tempat yang tersedia. Untuk kemudian, setelah kemampuan lembaga tersebut bertambah,
maka pengembangan pusat sumber belajardapat terus diulakukan.

4. Tahap pengelolaan

Pengelolaan pusat sumber belajar adalah kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan,
pengembangan produksi, dan pemanfaatan sumber belajar serta upaya untuk terus dan
memperbaiki dan meningkatkan sarana dan progam – progamnya.

Dalam melakukan pengembangan pusat sumber belajar yang diharapkan bisa menjadi
sarana peningkatan pembelajaran seorang pendidik harus juga mampu memperhatikan 3 hal
sebagai berikut:

1. Mutu pendidikan

Sallis memandang mutu sebagai filosofis dan metodologis yang membantu institusi untuk
merencanakan perubahan dan mengatur agenda dalam menghadapi tekanan – tekanan eksternal
yang berlebihan. Sedang menurut Danimmutu mengandung makna derajat keunggulan suatu
kerja atau hasil produk.

2. Peningkatan mutu pendidikan

Mutu pendidikan dipengaruhi oleh kualitas proses pembelajaran yang disajikan oleh
pendidik dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukungnya.

3. Upaya Peningkatan Pusat Sumber Belajar sebagai sarana peningkatan pembelajaran Mutu
Pendidikan

6
Upaya untuk menghidupkan dan mengembangkan pusat sumber belajar sangat
dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Tidak hanya tugas pengurus / anggota dan institusi
terkait, melainkan kita semua karena intiya usaha bersama menjaga atau mengembangkan ilmu
pengetahuan, serta merevisi atau mengkaji ulang tujuan dari pusat sumber belajar, untuk
mengintensifisikan hasil akan adanya proses pendidikan.

4. Tujuan pengembangan pusat sumber belajar

1. Tujuan Umum

PSB bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan dan proses pembelajaran
melalui melalui pengembangan sistem intruksional.

2. Tujuan Khusus

Sedangkan tujuan dari adanya PSB antara lain sebagai berikut :

a. Menyediakan berbagai macam pilihn komunikasi untuk menyokong kelas


tradisional.

b. Mendorong penggunaan cara-cara belajar yang baru yang pling cocok untuk
mencapai tujuan akademis.

c. Memberikan pelayanan dan dalam perencanaan, produksi, operasional dan tindakan


lanjutan untuk pengembangan sistem intruksional.

d. Melakukan latihan keada tenaga pendidik mengenai pengembangan sistem


intruksional dan integrasi teknologi dalam proses pembelajaran.

e. Memajukan penelitian yang perlu tentang penggunaan media pendidikan.

f. Membantu mengembangkan standar pnggunaan sumber-sumber belajar.

g. Menyediakan pelayanan penilaian untuk membantu menentukan efektivitas


berbagai cara pembelajaran.

7
B. STAF SEKOLAH ATAU STAF PERGURUAN TINGGI

Banyak reformasi baru dan organisasi menuntut beberapa kompetensi guru serta
keterampilan dan praktik yang lebih baik di antara staf profesional. Akhirnya, masalah keuangan
telah dihadapi oleh semua lembaga pendidikan dewasa ini, baik pemerintah maupun swasta,
menyarankan cara-cara baru untuk tidak mengalokasikan sumber daya. Pembedaan staf
menandaskan bahwa kompensasi atas pelayanan tersebut hendaknya dikaitkan dengan tingkat
kesulitan tugas dan keahlian yang diperlukan untuk menghasilkan kinerja tersebut.

Staf sekolah yang dimaksud disini adalah nama lain daripada pelaksanaan di sekolah,atau
bahasa mudahnya tata usaha sekolah.seiring pelaksanaan otonomi daerah,kata staf diperoleh
setelah para pegawai negeri sipil tenaga tata usaha bernaung dibawah departemen pendidikan
nasional secara kepegawaian dialihkan ke pemerintah kabupaten\kota.yang termasuk kategori
staf sekolah yaitu semua tenaga struktural yaitu tenaga tata usaha dan tenaga teknis lainnya.

Pola penyusunan staf

Pola penyusunan staf model yang konsisten dengan konsep pusat pembelajaran
sebagaimana telah dikembangkan.Sebagian besar sekolah dan distrik sekolah mengembangkan
pusat pembelajaran akan bekerja dengan staf tetap dan dengan keterbatasan anggaran.
Disarankan bahwa gerakan ke arah pola staf yang ideal dilakukan secara bertahap. Dalam
sekolah-sekolah yang lebih kecil, seorang profesional bisa mengisi dua peran sekaligus. Di
institusi yang lebih besar, mungkin diperlukan beberapa spesialis yang ditunjuk untuk dibantu
dan didukung oleh asisten pribadi, lulusan perusahaan, dan paraprofesoma.

Ketika para profesional dilatih dan memperoleh keahlian untuk melaksanakan peran
khusus masing-masing, peran tersebut secara bertahap akan ditangani dengan lebih efisien.
Sebagai hasilnya, kebutuhan dapat timbul untuk perbedaan yang lebih besar atau untuk
konsolidasi tertentu menurut talenta dan keterampilan yang ditunjukkan. Keterbukaan dan
fleksibilitas akan memungkinkan perubahan dan modifikasi dalam peran staf. Ini akan
memudahkan pergerakan menuju pola penyusunan staf yang pada akhirnya akan memanfaatkan
bakat, kemampuan, dan keterampilan setiap anggota staf profesional, agar dapat lebih memenuhi
kebutuhan populasi murid sekolah.

8
Oleh karena itu, pola penyusunan staf hendaknya mencerminkan korespondensi yang
logis, konsisten, dan fungsional antara tugas proses (yaitu. , pemeriksaan, diagnosis, preksi,
interaksi, evaluasi, penilaian ulang/tinjauan lanjutan/daur ulang) dan peran guru besar.

Bagian-bagian staf dalam pusat pembelajaran yaitu:

a. Spesialis pembelajaran

Spesialis pembelajaran adalah seseorang yang berdaya pengamatan dengan keterampilan


berpikir organisasi dan analitis yang sangat maju. Ia bisa menganalisis dan menafsirkan perilaku.
Dalam situasi observasi atau wawancara, sang spesialis belajar tanggap terhadap gerakan halus,
ekspresi wajah, suara, bahasa verbal, dan bahasa tubuh.

Sebuah kemampuan untuk mengatur berbagai jenis data, mengatur pola dan konfigurasi
yang berbeda adalah penting belajar spesialis adalah orang yang fleksibel, terbuka untuk
masukan data baru dan siap untuk memodifikasi atau mengubah penilaian sebelumnya sebagai
informasi baru tentang siswa menjadi tersedia. Ini adalah orang yang berempati dengan
keinginan untuk menolong setiap orang untuk meningkatkan kesadaran diri dan mengembangkan
perilaku yang menggerakkan diri sendiri.

Target kinerja. Spesialis pembelajaran akan dapat melakukan yang berikut:

1. Kumpulkan dan inteprei data yang berhubungan dengan proyek pengembangan ai. D stvle
belajar dari siswa individu

2. Membuat judigments intuitif didasarkan pada data yang tersedia tentang kesiapan siswa
untuk tahap berikutnya pembelajaran yang mungkin hambatan terhadap belajar, dan jenis
manipulasi atau lingkungan belajar yang mungkin memfasilitasi belajar.

3. Adakan wawancara secara efektif dengan membina hubungan baik dengan siswa, orang tua,
atau guru; Menyampaikan tanda setuju secara positif melalui kata - kata, nada, sikap, dan sikap;
Mengumpulkan informasi penting melalui perubahan dan pengamatan lisan.

9
4. Mengelola dan menafsirkan berbagai alat penghitungan. Seperti tes, survei, teknik observasi
formal. Laporan anekdot, dan persediaan. Dan orang tua.

5. Gunakan teknik konseling dalam bekerja dengan siswa 6. Kenali baik alat musik dan teknik
untuk menilai status siswa sehubungan dengan proses kehidupan yang relevan dan keterampilan
instrumental.

b. Keterampilan proses informasi

spesialis ketrampilan proses informasi adalah individu yang sangat kreatif dengan
kesadaran dari jenis-jenis kegiatan dan pengalaman yang akan merangsang minat siswa dan
fasilitasdipelajari pada setiap tahap pengembangan.

spesialis ketrampilan proses informasi orang yang sistematis, dan inventif yang dengan
aktif mencari hubungan dan pola yang terlihat dalam bidang instrucional yang terpisah dan
mencari cara untuk membentuk eksperimen guna mencapai banyak tujuan. spesialis ketrampilan
proses informasi adalah seorang individu pragmatis namun imajinatif dengan minat yang
mendalam dan keterlibatan dalam semua aspek luas kurikulum dan pengajaran dan dalam
sekolah beragam cara untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Ia fleksibel, menyambut
perubahan dan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu, dan inovatif serta mau bereksperimen.

Tujuan kinerja. Spesialis Keterampilan Proses Informasi akan dapat melakukan hal-hal
berikut:

1. Menerjemahkan pernyataan diagnostik tentang seorang siswa ke dalam strategi pembelajaran


yang layak.

2. Merancang dan mengembangkan modul belajar-mengajar yang mengintegrasikan bidang


kurikulum dan keterampilan proses dan instrumental, memiliki basis pendidikan karir yang luas,
dan cukup fleksibel untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar.

3. Merancang dan mengembangkan sistem, konten, dan struktur untuk studi independen.

10
4. Rekomendasikan sumber daya pengajaran khusus, kegiatan, dan pengalaman untuk
memenuhi kebutuhan individu dan kelompok dalam mencapai tujuan pembelajaran tertentu atau
serangkaian tujuan pembelajaran.

5. Desain bahan-bahan media cetak dan non-cetak untuk memenuhi kebutuhan belajar-mengajar
yang spesifik.

c. Spesialis Komunikasi Instruksiona

Spesialis Komunikasi Instruksional Ini adalah orang yang terbuka, tidak fleksibel,
menerima yang benar-benar senang membantu siswa dan guru dalam memanfaatkan sepenuhnya
media cetak dan non-cetak untuk tujuan belajar-mengajar. Spesialis Komunikasi Instruksiona
adalah individu yang terorganisir dengan baik yang mengerti desain sistem dan bagaimana
mengimplementasikannya untuk mencapai operasi smoath dari Library-Media Center dan
wilayah satelitnya.

Spesialis Komunikasi Instruksional mendorong penyelidikan dan penemuan melalui


penggunaan media cetak dan non-cetak. Ini adalah individu dengan apresiasi dan cinta sastra
dan keinginan untuk berbagi dan merangsang perasaan yang sama pada anak-anak. Karena
Spesialis Komunikasi Instruksional bekerja begitu dekat dan langsung dengan profesional dan
anak-anak lain, keterampilan hubungan manusia yang baik sangat penting.

Tujuan kinerja. Spesialis Komunikasi Instruksional dapat melakukan hal-hal berikut:

1. Mengatur dan memelihara Perpustakaan-Media Center.

2. Latih dan awasi asisten guru dan / atau staf untuk melakukan tugas-tugas administrasi dan
untuk membantu siswa di Perpustakaan-Pusat Media.

3. Gunakan boneka, drama kreatif, bacaan dramatis, dan media non-cetak untuk mengentaskan
minat murid pada dan merespons literatur dan poerry.

11
4. Membimbing, membantu, dan membimbing siswa ketika mereka bekerja di perpustakaan-
Media Center menuju pengembangan dan penerapan penyelidikan, keterampilan berpikir analitik,
keterampilan interaktif sosial, dan keterampilan seni bahasa. lopisett

5. Memberikan instruksi dalam pencarian informasi, baik keterampilan cetak dan non-cetak, dan
penelitian dan penyelidikan.

d. Spesialis Informasi-Interaksi

Spesialis Informasi-Interaksi adalah individu yang sangat fleksibel, dan inovatif yang
peka dan tanggap terhadap kebutuhan, masalah, dan minat anak-anak dan remaja, dan
berkeinginan membantu mereka mengembangkan potensi bawaan mereka melalui berbagai
media di mana masing-masing profesional adalah spesialis. Jumlah Spesialis Informasi
Interaksi akan bervariasi sesuai dengan ukuran dan anggaran sekolah.Namun, setidaknya harus
ada lima spesialis seperti itu

Masing-masing dari lima memiliki kecakapan dalam yang berbeda dari bidang khusus
berikut:

1. Seni membaca dan bahasa.

2. Matematika.

3. Seni visual dan literasi visual.

4. Seni pertunjukan.

5. Sains dan penemuan.

Tujuan kinerja. Interaction-Information "Spesialis yang mampu melakukan hal berikut:

1. Melayani sebagai konsultan tentang teknik untuk mengintegrasikan bidang khusus mereka

dengan arcas kurikulum lainnya dan dengan keterampilan instrumental dan proses.

12
2. Bekerja dengan siswa menuju pengembangan proses dan instrumental keterampilan melalui

bidang spesialisasi masing-masing

3. Berperan sebagai konsultan dalam kurikulum dan modul konstruksi dan desain

4. Membina siswa dengan sikap positif terhadap diri mereka sendiri dan terhadap bidang
spesialisasi

5. Mengintegrasikan bidang khusus dengan tujuan pendidikan karier seperti yang dirancang

dalam modul pembelajaran-pembelajaran

e. Spesialis Evaluasi

Spesialis Evaluasi adalah individu yang terorganisir dengan baik dalam desain sistem dan
teknik penelitian dan memiliki kemampuan mengembangkan keterampilan berpikir analitik. Dia
mahir dalam berurusan dengan matematika dan analisis matematika dan dalam
merepresentasikan data statistik secara grafis. Spesialis ini memiliki kemampuan interpretif dan
terampil dalam mengukur beragam jenis data untuk analisis statistik.

Tujuan kinerja. Spesialis Evaluasi mampu melakukan hal-hal berikut:

1. Mengatur dan menerapkan program pengujian di seluruh sekolah,

2. Mengembangkan desain untuk evaluasi.

3. Melayani sebagai konsultan dan pakar evaluasi.

4. Tinjau penelitian pendidikan dan buat rekomendasi untuk inovasi dan perubahan.

5. Melakukan penelitian pendidikan di tempat dan membuat rekomendasi untuk memodifikasi,


mengubah, memperluas, atau menghentikan praktik setelah strategi belajar-mengajar.

13
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Sumber belajar adalah meliputi semua sumber baik berupa data, orang atau benda yang
dapat digunakan untuk memberi fasilitas belajar bagi peserta didik.

Staf sekolah yang dimaksud disini adalah nama lain daripada pelaksanaan di sekolah,atau
bahasa mudahnya tata usaha sekolah.seiring pelaksanaan otonomi daerah,kata staf diperoleh
setelah para pegawai negeri sipil tenaga tata usaha bernaung dibawah departemen pendidikan
nasional secara kepegawaian dialihkan ke pemerintah kabupaten\kota.yang termasuk kategori
staf sekolah yaitu semua tenaga struktural yaitu tenaga tata usaha dan tenaga teknis lainnya.

Bagian-bagian staf dalam pusat pembelajaran yaitu: Spesialis pembelajaran, Keterampilan


proses informasi,Spesialis Komunikasi Instruksional,Spesialis Informasi-Interaksi,Spesialis
Evaluasi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bennie,Frances.1997.Learning Center Developmen and Operations.New Jersey:Educational


technology.

http://santoson111.blogspot.com/2015/09/makalah-pengembangan-pusat-sumber.html?m=1

15

Anda mungkin juga menyukai