Anda di halaman 1dari 15

RANGKUMAN MATERI

Mata Kuliah : Pengelolaan Pusat Sumber Belajar dan Pelatihan

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sugiharto, M.Si.

Disusun Oleh :

TRI ANITA ROHANI NASUTION (8226121005)

Kelas : A

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas berkat Rahmat-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas ini, Tugas ini disusun sebagai salah satu bentuk tugas
UTS yang diberikan oleh Dosen Pengampu Prof. Dr. Sugiharto, M.Si mata kuliah Pengelolaan
Pusat Sumber Belajar dan Pelatihan.

Saya menyadari dalam penyusunan Tugas ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, Saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Tugas ini
sehingga dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat.

Medan, 08 Desember 2023

Tri Anita Rohani Nasution


1. MATERI KELOMPOK 1
- Definisi Belajar Dan Sumber Belajar Dan Kaitan Antara Belajar Dan Sumber
Belajar Dengan Teknologi Pendidikan Dan Teknologi Intruksional
a. Defenisi Belajar dan Sumber Belajar

Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, pemahaman, atau kebiasaan baru
melalui pengalaman, studi, atau instruksi. Ini adalah aktivitas yang melibatkan interaksi antara
individu dan informasi atau keterampilan yang ingin dikuasai. Belajar bisa terjadi dalam berbagai
konteks, termasuk di sekolah, di rumah, di tempat kerja, atau bahkan melalui pengalaman sehari-
hari.

Proses belajar dapat berlangsung secara formal, seperti dalam pendidikan di sekolah atau
universitas, atau informal, seperti belajar dari pengalaman sehari-hari tanpa instruksi formal.
Seseorang dapat belajar melalui pengamatan, percobaan, praktik, atau melalui interaksi sosial
dengan orang lain.

Belajar bersifat dinamis dan berkelanjutan sepanjang hidup, karena individu terus menghadapi
tantangan baru dan perubahan dalam lingkungan mereka. Selain itu, perkembangan teknologi dan
penemuan baru juga dapat memicu kebutuhan untuk terus belajar dan mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan baru.

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan proses belajar. Sehingga
informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan lebih mudah diperoleh. Pada dasarnya,
tiap sumber belajar memiliki kegunaannya masing-masing. Meski tak menutup kemungkinan,
ada pula yang memiliki fungsi sama. Manfaat sumber belajar bergantung pada kemauan dan
kemampuan guru juga peserta didik, dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan pesan yang
terkandung di dalamnya. Klasifikasi sumber belajar ada 6 yaitu message (pesan), setting
(lingkungan), material (bahan), device (alat), technique (teknik), dan people (orang).

b. Kaitan Antara Belajar Dan Sumber Belajar Dengan Teknologi Pendidikan Dan
Teknologi Intruksional

Belajar sangat terkait dengan sumber belajar apalagi dengan teknologi pembelajaran/Teknologi
pendidikan yang salah satu definisinya (AECT,1994) menyatakan bahwa Teknologi Instruksional
adalah teori dan praktek dalam mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, dan
menilai proses-proses maupun sumber-sumber belajar .Definisi ini menegaskan adanya lima
domain (kawasan) teknologi pembelajaran, yaitu kawasan desain, kawasan pengembangan,
kawasan pemanfaatan, kawasan pengelolaan, dan kawasan penilaian baik untuk proses maupun
sumber belajar.Teknologi pendidikan adalah satu bidang/disiplin dalam memfasilitasi belajar
manusia melalui identifikasi, pengembangan, pengeorgnasiasian dan pemanfaatan secara
sistematis seluruh sumber belajar dan melalui pengelolaan proses kesemuanya itu. Selanjutnya,
pola pemanfaatan sumber belajar yang dikembangkan pada tahap awal sekali adalah interaksi
langsung antara peserta didik dengan sumber belajar yang berupa guru atau seseorang yang
memang mempunyai pengetahuan lebih untuk disampaikan kepada peserta didik. Dalam hal ini,
guru merupakan satu-satunya sumber belajar bagi peserta didiknya.
2. MATERI KELOMPOK 2
- Perkembangan, Manfaat, Fungsi, Tugas, Dan Pelayanan Pusat Sumber Belajar
a. Perkembangan PSB

Adapun tahapan perkembangan PSB sebagai berikut:Pertama, pemanfaatan dan pengembangan


sumber belajar tidak dikelola oleh lembaga formal, tetapi hanya oleh perorang saja.Kedua, dimulai
dengan istilah perpustakaan yang mengoleksi sumber belajar yang berupa bahan cetak.Ketiga,
sesuai dengan perkembangan media audiovisual dalam bidang pendidikan, timbullah perpustakaan
yang dilengkapi dengan pelayanan audiovisual. Keempat, perpustakaan semacam ini kemudian
dilengkapi dengan ruang belajar non tradisional sehingga timbullah PSB yang terdiri dari
perpustakaan, ruang belajar tradisional dan pelayanan audiovisual. Kelima, pengembangan sistem
pembelajaran.

b. Manfaat PSB
1. Sumber belajar dapat memberikan pengalaman belajar yang konkrit dan langsung
2. Sumber belajar dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin dihadirkan, dikunjungi, atau
dilihat secara langsung dan nyata.
3. Dapat memberi informasi yang teliti dan jelas serta terbaru.
4. Dapat menambah dan memperluas cakrawala pesan pembelajaran.
5. Mambantu memecahkan masalah pembelajaran
6. Memberi motivasi yang positif
7. Merangsang berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.
c. Fungsi PSB
1. Fungsi pengembangan sistem intruksional
2. Fungsi pelayanan media Fungsi ini berhubungan dengan pelaksanaan memprogram media dan
pelayanan dukungan (supprot) yang dibutuhkan oleh staf pendidik dan peserta didik.
3. Fungsi produksi Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi atau bahan-bahan
intruksional yang tidak diperoleh melalui sumber-sumber yang diperdagangkan.
4. Fungsi administrasi Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara atas mana tujuan dan prioritas
program dapat tercapai.
5. Fungsi pelatihan Fungsi ini berhubungan dengan upaya meningkatkan kemampuan sumber
daya manusia (SDM) baik untuk pengelola PSB maupun masyarakat pengguna.
d. Tugas PSB

Pusat sumber belajar adalah tempat yang dirancang untuk memberikan akses dan sumber daya
yang beragam kepada para pembelajar. Tugas dari pusat sumber belajar dapat mencakup beberapa
hal berikut:

1. Menyediakan Bahan Belajar:


2. Mendukung Penelitian:
3. Memberikan Bimbingan:
4. Mengadakan Pelatihan:
5. Menciptakan Lingkungan Belajar:
6. Memfasilitasi Kolaborasi:
e. Pelayanan PSB
1. Peminjaman Bahan Belajar:
2. Referensi dan Bimbingan:
3. Akses ke Teknologi:
4. Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan:
5. Aktivitas Promosi dan Pameran:
6. Ruangan Kolaboratif:
7. Pendukung Pengajaran:
8. Pelayanan Khusus:
3. MATERI KELOMPOK 3
- Pola Pengelolaan Dan Organisasi Pusat Sumber Belajar
1. Pola Pengelolaan PSB

Pengelolaan sumber belajar dapat diartikan sebagai kegiatan mengelola, mengatur, memanajemen
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar menampilkan
kompetensinya. Pengelolaan ini tercermin dalam skema organisasi. Keberhasilan Pusat Sumber
Belajar (PSB) dalam menjalankan visi, misi, dan tujuannya sangat tergantung pada sumber daya
manusia (SDM) yang dimiliki. SDM akan menentukan kualitas pelayanan dan pengembangan
berbagai unit yang ada dalam sebuah PSB. Oleh karena pemilihan dan penetapan SDM baik tenaga
ahli, pengelola maupun pelaksana dilaksanakan secara professional. Dalam hal ini tentunya
pimpinan lembaga di mana PSB bernaung harus memiliki komitmen tinggi untuk mengembangkan
dan memilih SDM yang berkualitas. Pengelolaan PSB pada institusi pendidikan formal seperti
perguruan tinggi dan sekolah memiliki potensi yang besar dalam menciptakan pendidik, peserta
didik dan tenaga administrasi yang profesional. Peran para pemimpin lembaga pendidikan adalah
sentral dalam pengelolaan PSB. Tenaga pengelola PSB yakni ada Pimpinan PSB, Pimpinan unit
pengembang system pembelajaran, Pimpinan unit pengembang multimedia pembelajaran,
Pimpinan unit pelayanan sumber belajar, Tenaga ahli, Teknisi, Tenaga administrasi dan Tenaga
Bantu (Aide).
2. Organisasi PSB
Dilihat dari pengorganisasiannya, Pusat Sumber Belajar (PSB) dapat dibagi menjadi tiga golongan,
yakni sebagai berikut :
1. Pola Terpisah
Dalam pola terpisah ini, tiap bagian berdiri sendiri (otonom), dengan demikian tiap bagian bebas
mengurus bagiannya sendiri tanpa terikat oleh peraturan dari bagian yang lainnya.
2. Pola Terpusat
Pola terpusat merupakan kebalikan dari pola terpisah. Penggunaan bagian-bagian dapat dilakukan
secara optimal, karena letak yang saling berdekatan.
3. Pola Hybrid
Pola ini merupakan kombinasi dari pola terpisah dan pola terpusat. Karena kedua pola terdahulu
mengandung kelebihan dan kekurangan, maka pola hyibrid ini dapat diterapkan sebagai alternatif
lain. Dalam pola ini memberikan salah satu solusi untuk mengatasi berbagai kekurangan yang
dialami oleh kedua pola sebelumnya, yakni pada pola terpusat ditambah denga satelit. Satelit ini
merupakan pelayanan khusus untuk klien tertentu.
4. MATERI KELOMPOK 3
- Model-Model Sistem Intruksional
Ada beberapa model sistem instruksional yang telah dikembangkan untuk merancang dan
mengelola pembelajaran efektif. Berikut adalah beberapa model yang umum digunakan:
1. Model ADDIE:
- Analysis (Analisis): Menilai kebutuhan dan merumuskan tujuan pembelajaran.
- Design (Desain): Merancang materi pembelajaran dan menentukan metode pengajaran.
- Development (Pengembangan): Mengembangkan materi pembelajaran, termasuk bahan
pengajaran dan evaluasi.
- Implementation (Implementasi): Melaksanakan program pembelajaran.
- Evaluation (Evaluasi): Menilai efektivitas pembelajaran dan melakukan perbaikan jika
diperlukan.
2. Model Dick and Carey:
- Instructional Goals (Tujuan Instruksional): Menetapkan tujuan pembelajaran.
- Assessment of Learner Characteristics (Evaluasi Karakteristik Pembelajar): Menganalisis
karakteristik peserta didik.
- Performance Objectives (Tujuan Kinerja): Menetapkan tujuan pembelajaran yang terukur.
- Instructional Strategy (Strategi Instruksional): Mengembangkan strategi pengajaran.
- Instructional Materials (Materi Instruksional): Membuat materi pembelajaran.
- Formative Evaluation (Evaluasi Formatif): Melakukan evaluasi selama proses pembelajaran.
- Summative Evaluation (Evaluasi Sumatif): Melakukan evaluasi setelah pembelajaran
selesai.
3. Model Kemp's Instructional Design Model:
- Identify instructional problems (Identifikasi masalah instruksional): Mendefinisikan
masalah yang akan diselesaikan dengan desain instruksional.
- Conduct instructional analysis (Analisis instruksional): Menganalisis karakteristik peserta
didik dan kebutuhan pembelajaran.
- Select instructional media (Pemilihan media instruksional): Memilih media yang sesuai
untuk penyampaian instruksi.
- Utilize media and materials (Memanfaatkan media dan materi): Mengembangkan dan
menggunakan media dan materi instruksional.
- Design instructional strategy (Merancang strategi instruksional): Merencanakan dan
merancang strategi pengajaran.
- Develop and produce instructional materials (Mengembangkan dan memproduksi materi
instruksional): Membuat dan mengembangkan materi pembelajaran.
- Implement and evaluate the instruction (Melaksanakan dan mengevaluasi instruksi):
Menjalankan dan mengevaluasi pembelajaran.
4. MATERI KELOMPOK 5
- Media Pendidikan
Media pendidikan merupakan segala bentuk alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan
informasi, konsep, atau pengetahuan dengan tujuan mendukung proses pembelajaran. Media
pendidikan bertujuan untuk membuat pembelajaran lebih menarik, mempermudah pemahaman
konsep, dan meningkatkan retensi informasi. Media pendidikan dapat bersifat tradisional atau
modern, dan berbagai jenisnya dapat digunakan baik di dalam maupun di luar kelas. Definisi media
pendidikan melibatkan segala bentuk bantuan visual, audio, atau kombinasi keduanya yang
digunakan sebagai sarana dalam konteks pembelajaran. Media ini dapat mencakup buku teks,
materi cetak, proyektor, video, perangkat lunak pembelajaran, dan banyak lagi. Pemilihan media
pendidikan umumnya tergantung pada tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik, serta
lingkungan belajar.
Media pendidikan merujuk pada berbagai alat dan sarana yang digunakan untuk mendukung dan
memfasilitasi proses pembelajaran. Media ini dapat membantu menyampaikan informasi dengan
cara yang lebih menarik dan efektif. Berikut adalah beberapa jenis media pendidikan yang umum
digunakan:
1. Buku dan Materi Cetak:
- Buku teks, buku pelajaran, dan materi cetak lainnya.
- Jurnal, artikel, dan materi bacaan terkait.
2. Media Elektronik:
- Audio: Rekaman suara, podcast, dan lagu-lagu pendidikan.
- Visual: Presentasi slide, video pembelajaran, dan animasi.
- Kombinasi elemen-elemen audio, visual, teks, dan interaktif dalam satu presentasi.
3. Teknologi Digital:
- Aplikasi pembelajaran, simulasi, dan permainan edukatif.
- Perangkat lunak desain instruksional dan manajemen pembelajaran.
- Situs web pendidikan, kursus daring, dan platform pembelajaran daring.
- Sumber daya pembelajaran daring seperti video tutorial, e-book, dan platform kolaboratif.
4. Grafis dan Ilustrasi:
- Diagram, grafik, dan ilustrasi untuk membantu menjelaskan konsep atau proses.
- Peta konsep atau peta pikiran untuk visualisasi informasi.
5. Alat-Alat Presentasi:
- Proyektor, layar interaktif, dan perangkat presentasi untuk mendukung penyampaian materi.
- Papan tulis interaktif dan perangkat pena elektronik.
6. Media Sosial:
- Penggunaan platform media sosial untuk berbagi informasi, berdiskusi, dan berkolaborasi.
- Grup atau forum online untuk diskusi dan tukar pengalaman.
7. Alat Realitas Virtual (VR) dan Augmented Reality (AR):
- Penggunaan teknologi VR dan AR untuk menciptakan pengalaman pembelajaran interaktif.
- Simulasi 3D untuk memahamkan konsep-konsep tertentu.
8. Papan Visual dan Poster:
- Papan poster dengan ilustrasi, diagram, dan informasi kunci.
- Papan tulis atau papan visual di kelas untuk menampilkan informasi penting.
9. Perangkat Kreativitas:
- Perangkat seni dan kerajinan untuk mengembangkan keterampilan kreativitas siswa.
- Alat-alat desain grafis untuk proyek-proyek kreatif.
10. Sumber Daya Manusia:
- Guru, instruktur, dan pembimbing sebagai sumber daya pembelajaran yang utama.
5. MATERI KELOMPOK 6
- Memilih Dan Memanfaatkan Media Instruksional
Memilih media instruksional yang tepat dalam pembelajaran melibatkan pemahaman terhadap
tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik, dan konteks pembelajaran. Berikut adalah
beberapa langkah yang dapat membantu Anda memilih media instruksional yang sesuai:
1. Identifikasi Tujuan Pembelajaran
Langkah pertama adalah memahami tujuan pembelajaran. Apa yang ingin Anda capai dengan
menggunakan media instruksional? Tujuan-tujuan ini akan membantu Anda menentukan jenis
media yang paling sesuai untuk mencapainya.
2. Pahami Karakteristik Peserta Didik
Setiap kelompok peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda, termasuk usia, tingkat
pemahaman, preferensi belajar, dan tingkat keterampilan teknologi. Pertimbangkan
karakteristik peserta didik Anda saat memilih media instruksional.
3. Evaluasi Sumber Daya yang Tersedia
Pertimbangkan sumber daya yang tersedia di lingkungan pembelajaran Anda. Apakah Anda
memiliki akses ke teknologi seperti komputer, proyektor, atau papan tulis interaktif? Apakah
Anda memiliki anggaran untuk membeli perangkat lunak atau media tambahan? Sumber daya
yang tersedia akan memengaruhi pilihan media instruksional.
4. Pertimbangkan Konteks Pembelajaran
Faktor konteks seperti tempat pembelajaran, durasi waktu yang tersedia, dan jenis mata
pelajaran juga harus dipertimbangkan.
5. Konsultasi dengan Rekan Sejawat
Diskusikan pilihan media instruksional Anda dengan rekan sejawat atau instruktur lainnya.
Mereka mungkin memiliki pengalaman dan saran yang berguna untuk Anda.
6. Evaluasi Efektivitas Media Instruksional
Setelah memilih dan mengimplementasikan media instruksional, penting untuk terus
mengawasi dan mengevaluasi seberapa efektif media tersebut dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
7. Fleksibilitas
Terkadang, tidak ada satu jenis media yang sesuai dengan semua kebutuhan. Kombinasi
beberapa jenis media atau pendekatan yang berbeda dalam satu sesi pembelajaran dapat
menjadi solusi yang baik, terutama jika Anda memiliki kelompok peserta didik yang beragam.
Penggunaan media instruksional dalam pembelajaran harus mematuhi beberapa prinsip yang
mendasar untuk memastikan efektivitas dan efisiensi dalam penyampaian materi pelajaran.
Berikut adalah beberapa prinsip penting dalam penggunaan media instruksional:
1. Relevansi
Media instruksional harus relevan dengan tujuan pembelajaran dan konten pelajaran yang
sedang diajarkan. Pastikan bahwa media yang Anda pilih mendukung konsep dan kompetensi
yang ingin dicapai.
2. Keterlibatan
Media instruksional harus mampu memikat dan melibatkan siswa. Media yang menarik
perhatian dan membuat siswa tertarik akan meningkatkan motivasi dan retensi informasi.
3. Keberagaman
Berikan variasi dalam penggunaan media instruksional. Gunakan berbagai jenis media seperti
gambar, video, teks, dan interaktif untuk mendukung berbagai gaya belajar siswa.
4. Interaktif
Media instruksional yang interaktif memungkinkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran. Ini dapat meningkatkan pemahaman dan retensi informasi.
5. Adaptabilitas
Pertimbangkan tingkat keberagaman siswa. Media instruksional harus dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman siswa yang berbeda.
6. Kesesuaian Teknologi
Pastikan bahwa media yang Anda gunakan sesuai dengan tingkat teknologi yang tersedia di
lingkungan pembelajaran. Jangan memaksa teknologi yang tidak sesuai dengan sumber daya
yang ada.
7. Jelas dan Mudah Dimengerti
Media instruksional harus disusun dengan baik dan mudah dimengerti. Informasi harus
disajikan dengan cara yang jelas dan terstruktur.
8. Feedback dan Evaluasi
Media instruksional yang memberikan umpan balik kepada siswa dapat membantu mereka
memahami sejauh mana mereka telah mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kasus media
interaktif, umpan balik segera dapat membantu siswa memperbaiki pemahaman mereka.
9. Aksesibilitas
Pastikan bahwa media instruksional dapat diakses oleh semua siswa, termasuk mereka yang
memiliki kebutuhan khusus. Ini termasuk memastikan bahwa media dapat diakses oleh siswa
dengan disabilitas.
10. Konsistensi
Gunakan media instruksional dengan konsistensi dalam seluruh kurikulum atau pelajaran.
Konsistensi membantu siswa merasa lebih nyaman dan terstruktur dalam pembelajaran.
11. Kontrol Siswa
Memberikan siswa sebagian kontrol atas pengalaman pembelajaran mereka dapat
meningkatkan keterlibatan. Ini termasuk memberi mereka pilihan dan kebebasan untuk
menjelajahi materi dalam cara yang mereka anggap paling sesuai.
12. Evaluasi Terus-menerus
Terus-menerus evaluasi penggunaan media instruksional dan seberapa efektif media tersebut
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Lakukan perbaikan jika diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai