Anda di halaman 1dari 11

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA PEMBELAJARAN

LAPORAN HASIL ANALISIS BUKU


“Learning Centers; Development and Operation”
Chapter 3

Dosen Pengampu:
Dra. Fetri Yenni J., M. Pd.

Disusun Oleh:
Nadya Faranda 18004028
Khoirun Nisa 18004078
Anidri Ainum 18004151
Jean Vicky Alora 18004181
Fadilla Mustika 18004165
Bella Ananda 18004115

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat- Nya sehingga Penelitian ini
bisa tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang sudah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik berupa
pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga laporan ini bisa menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembacanya. Bahkan tidak hanya itu, kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini si pembaca mempraktekkannya dalam kehidupan sehari- hari.

Kami sadar masih banyak kekurangan didalam penyusunan makalah ini, karena
keterbatasan pengetahuan serta pengalaman kami. Untuk itu kami begitu mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, April 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu tiap
orang untuk belajar dan manampilkan kompetensinya. Sumber belajar meliputi, pesan,
orang, bahan, alat, teknik, dan latar (AECT 1994), Menurut Dirjen Dikti (1983: 12),
sumber belajar adalah segala sesuatu dan bagaimana seseorang mempelajari sesuatu.
Degeng (1990: 83) menyebutkan sumber belajar mencakup semua sumber yang
mungkin dapat dipergunakan oleh pebelajar agar terjadi prilaku belajar. Dalam proses
belajar komponen sumber belajar dapat dimanfaatkan secara tunggal atau secara
kombinasi, baik sumber belajar yang direncanakan maupun sumber belajar yang
dimanfaatkan.
Secara konseptual pendekatan pembelajaran yang menekankan aktivitas kepada
peserta didik, merupakan upaya untuk meningkatkan terjadinya proses individualisasi
pembelajaran. Individualisasi pembelajaran inilah yang ditekankan oleh teori-teori
pembelajaran konstruktivistik. Peserta didik diharapkan mampu mengiternalisasi
pengretahuannya sendiri melalui pembentukan pengalaman nyata yang bersifat
kontekstual dari lingkungan.
PSB yang hadir dengan konsep idealnya, akan mampu memberikan pelatihan-
pelatihan tentang pengembangan system pembelajaran kepada para guru di sekolah
dan dosen di perguruan tinggi. PSB sebagai utamanya, akan berperan memberikan
bantuan terhadap pendidik dalam penyediaan bahan ajar dan sumber belajar yang
beragam sebagaimana keberagaman yang terjadi pada peserta didik di ruang kelas.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam laporan sebagai berikut;
1. Bagaimana kerangka model pusat sumber belajar?
2. Bagaimana kerangka model pusat sumber belajar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud kerangka model pusat sumber belajar?
3. Untuk mengetahui penerapan dari kerangka model pusat sumber belajar?
BAB II

IDENTITAS BUKU

Judul : Learning Centers; Development and Operation


Pengarang : Frances Bennie
Tahun Terbit : 1977
Penerbit : Educational Technology
ISBN : 0877780978, 9780877780977
Halaman : 346 halaman
Chapter : 3 – Conceptual Framework for the Model
BAB III
PEMBAHASAN
a. Ringkasan Conceptual Framework for the Model
Pusat pembelajaran memiliki tujuan untuk mengembangkan keterampilan dan
perilaku yang akan memungkinkan individu untuk memenuhi potensi kreatif dan
adaptifnya dan untuk bertahan hidup di dunia di mana perubahan begitu cepat
sehingga semua pengetahuan harus tentatif. Proses pendidikan dengan penekanannya
pada keterampilan yang relevan dengan kehidupan menyediakan dasar untuk
mencapai tujuan tersebut. Sejalan dengan itu, pusat pembelajaran berfokus pada
pengembangan (1) keterampilan instrumental membaca, menulis, berbicara,
mendengarkan, literasi visual, dan matematika; (2) berpikir produktif atau
keterampilan memecahkan masalah (keterampilan berpikir analitik); (3) keterampilan
interaktif sosial; (4) perilaku kreatif dan ekspresif; dan (5) proses diri, termasuk
pengembangan kesadaran diri, penerimaan diri, konsepsi diri, evaluasi diri, dan harga
diri. Pengembangan keterampilan inkuiri, keterampilan mencari informasi, dan
keterampilan penelitian juga merupakan tujuan dari pusat pembelajaran.
Teori piaget seperti yang tercermin melalui praktik pendidikan terbuka telah
memberikan dasar bagi pendekatan pembelajaran yang sangat mempengaruhi pusat-
pusat pembelajaran. Pengaruh ini telah memanifestasikan dirinya dalam desain fisik,
sumber pembelajaran, peralatan, dan praktik pusat pembelajaran. Melalui penggunaan
media non- cetak, pengalaman konkret dapat diberikan di mana mereka mungkin tidak
mungkin terjadi, dan ini dapat berfungsi sebagai rangsangan untuk perkembangan
bahasa dan proses kognitif ketika digunakan dalam situasi kelompok kecil atau
individu. Berfokus pada keterlibatan pelajar dalam keputusan yang mempengaruhi
pembelajarannya sendiri, pemilihan sendiri sumber daya untuk pembelajaran, aktivitas
mengarahkan diri sendiri, kecepatan belajar sendiri, dan penyediaan kesempatan
untuk berbagi dengan orang lain pembelajaran baru semuanya telah dilakukan. hasil
dari asumsi dasar tentang pembelajaran, yang mengkarakterisasi pendidikan terbuka,
yang telah dimasukkan ke dalam pusat- pusat pembelajaran.
Fase penting lainnya dari pusat pembelajaran adalah fokusnya pada keunikan
setiap pelajar dalam kaitannya dengan gaya, kecepatan, dan pola pembelajarannya,
serta perbedaan minat dan bakat. Untuk mengakomodasi perbedaan individu ini,
pusat pembelajaran menerapkan pendekatan proses untuk individualisasi instruksi
yang mencakup sistem untuk menilai, mendiagnosis, meresepkan, memantau,
mengevaluasi, dan menilai kembali kebutuhan dan prestasi siswa individu. Sistem
seperti itu menyiratkan kebutuhan akan pola kepegawaian yang berbeda dan
dukungan sistem seperti komputer, asisten guru, dan teknisi.
Singkatnya, pusat-pusat pembelajaran mewakili kecanggihan tingkat tinggi
dalam integrasi sumber daya manusia dan sumber daya situasional, melalui desain
sistem, untuk memungkinkan akomodasi kebutuhan individu siswa dalam kaitannya
dengan pengembangan keterampilan proses yang relevan dengan kehidupan.

b. Analisis Hasil Chapter


Tujuan utama PSB adalah untuk memfasilitasi pengembangan sistem
pembelajaran melalui suatu proses yang terus menerus dan sistematis, dalam rangka
membantu pendidik mengembangkan pengalaman- pengalaman belajar yang
memungkinkan siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Di sini terjadi
hubungan yang penting antara pusat sumber belajar dengan pengembangan sistem
pembejaran sekaligus juga hubungannya dengan efektivitas dan efisiensi
pembelajaran.
Berbagai sumber dan bahan ajar serta personil yang diorganisasikan di dalam
PSB dimaksudkan untuk membantu efektivitas dan efisiensi interaksi peserta didik dan
pendidik dalam proses pembelajaran. Latar belakang berdirinya PSB itu berawal dari
adanya kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dari peserta didik. Artinya pertimbangan
pengembangan PSB lebih kepada apresiasi terhadap pelayanan optimal bagi peserta
didik secara individual.
Pendekatan individual dipandang oleh banyak pendidik sebagai salah satu faktor
yang akan mendorong penyediaan lingkungan untuk merangsang eksplorasi,
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk pemilihan materi, serta
menawarkan bimbingan yang memungkinkan tumbuhnya minat individu itu sendiri
untuk belajar. PSB merupakan cara yang ekonomis dan efisien untuk memfasilitasi
individualisasi pembelajaran.
Individualisasi pembelajaran memberikan dampak positif terhadap
efektivitas dan efisiensi pembelajaran, karena mereka mampu menyesuaikan diri
dengan kondisi kejiwaan yang dialamainya saat proses pembelajaran berlangsung.
Namun untuk melaksanakan kegiatan yang bernuansa individualisasi pembelajaran
bukan perkara mudah. Mengingat pertimbangan untuk memutuskan untuk
mengitegrasikan warna individualisasi pembelajaran dalam setiap kegiatan
pembelajaran di kelas akan mengalami banyak hambatan. Bernuansa
individualisasi pembelajaran yang menjadikan seseorang mampu mandiri dalam hal
belajar.

c. Analisis Pengembangan PSB untuk mengakomodasi siswa belajar sesuai


dengan kebutuhanya.
Pusat sumber belajar merupakan sarana untuk mengelola dan mengembangkan
sumber belajar. Pusat sumber belajar sering disebut juga sebagai media center, yang
diartikan sebagai lembaga yang memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan, dan
pengenalan berbagai media pembelajaran. Pusat sumber belajar dirancang untuk
memberikan kemudahan kepada peserta didik baik secara individu maupun kelompok
atau guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang tersedia.
Jadi, Optimalisasi disini tidak hanya berupa hasil belajar namun ditinjau juga
dari proses interaksi siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang
siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang siswa untuk belajar
dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajarinya.
Model pengembangan struktur dan pengintegrasian perpustakaan ke dalam PSB
dengan penanggung jawab dan tugasnya dalam tiap bagian. Ada beberapa model atau
tipe PSB yang dapat dikembangkan di sekolah. Tipe PSB yang akan dikembangkan
di sekolah hendaklah disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pada masing-masing
sekolah.

d. Kerangka konseptual dalam sumber pembelajaran


Konsep pusat pembelajaran didasarkan pada pemahaman bahwa setiap anak
berbeda dan kebutuhan yang berbeda pula. Sunaryo (2004) mengatakan Setiap
individu adalah unik, artinya bahwa manusia yang satu berbeda dengan manusia yang
lain dan tidak ada manusia yang sama persis dimuka bumi ini walaupun dilahirkan
kembar. ini berarti bahwa setiap manusia memiliki perbedaan.
Pusat pembelajaran bertujuan memenuhi kebutuhan dari setiap individu yang
unik yang memiliki latar belakang social budaya dan adat istiadat yang berbeda.
Maka pusat pembelajaran berperan dalam mengembangkan keterampilan untuk
memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri sehingga dapat beradaptsi dalam
lingkungan social dan perkembangan zaman. Keterampilan yang harus dikembangkan
adalah (1) keterampilan instrumental membaca, menulis, berbicara,Pusat
Pembelajaran Pengembangan dan Operasi mendengarkan, dan matematika, (2)
keterampilan berpikir produktif atau pemecahan masalah (keterampilan berpikir
analitik); (3) perilaku kreatif dan ekspresif, dan (4) keterampilan interaktif social.
Tujuan pendidikan adalah menuju aktualisasi diri dari seorang manusia dewasa.
Abraham Maslow menggunakan istilah aktualisasi diri sebagai pencapaian tertinggi
seorang manusia. Aktualisasi diri adalah keinginan seseorang untuk menggunakan
semua kemampuan dirinya untuk untuk mencapai apapun yang mereka mau dan bisa
dilakukan. Tujuan sumber pembelajaran juga sejalan dengan tujuan pendidikan
dimana keduanya didasari konsep untuk mengembangkan keterampilan seorang
individu untuk beradaptasi dan dapat memenuhi kebutuhan dirinya sendiri.
Pendidikan dan pusat pembelajaran dalam pelaksanaannya dipengaruhi oleh gaya
belajar. Gaya belajar ini berfokus pada lingkungan yang dapat dimanipulasi. Demi
mewujudkan manusia dewasa yang dapat mengaktualisasi dirinya maka diperlukan
faktor yang dapat mendukung seorang individu dalam pembelajaran. Dikarenakan
setiap individu itu berbeda dan unik, maka respon mereka terhadap pembelajaran juga
bias sangat berbeda. disini gaya belajar memfokuskan pada pengondisian lingkungan
agar dapat memfasilitasi kegiatan belajar. Lingkungan yang dimaksud disini bukan
hanya lingkungan secara fisik namun juga lingkungan sosial, media pembelajaran,
materi pembelajaran, waktu, termasuk segala hal yang berpengaruh terhadap
pembelajaran itu sendiri
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Selain kriteria umum pemilihan sumber belajar di atas, perlu juga
memperhatikan kriteria tujuan, yaitu sumber belajar untuk motivasi, sumber
belajar untuk tujuan mengajar, sumber belajar untuk penelitian, dan sumber
belajar untuk demonstrasi. Pusat Sumber belajar dapat digunakan sendiri
(penggunaan individu), tetapi tidak dalam kombinasi (penggunaan gabungan).
Misalnya, sumber belajar materi dapat dikombinasikan dengan peralatan dan
strategi (metode). Sumber belajar modul dapat mandiri.
Singkatnya, pusat-pusat pembelajaran mewakili kecanggihan tingkat
tinggi dalam integrasi sumber daya manusia dan sumber daya situasional,
melalui desain sistem, untuk memungkinkan akomodasi kebutuhan individu
siswa dalam kaitannya dengan pengembangan keterampilan proses yang
relevan dengan kehidupan.
Daftar Pustaka
Bennie, F. (1977). Learning Centers; Development and Operation.
Educational Technology.
Darmansyah, D. (2013). Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. URL:
http://repository.unp.ac.id/id/eprint/22145
Godsey, E. A. (1992). Delphi Study of the Future Services of Learning
Centers in the United States (Doctoral dissertation, Oklahoma State
University).
Espinosa Fonseca, M. Y., Jimenez Tejos, L. A., & Tique Rangel, L. S.
(2015). Interests and preferences in students engagement through
learning centers (Doctoral dissertation, Corporación Universitaria
Minuto de Dios).
Ducote, R. (1970). The Learning Resources Center: Concepts and Designs.

Anda mungkin juga menyukai