PEMBELAJARAN
Disusun Oleh:
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT dengan limpahan rahmat dan
hidayah Nya. Kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan semaksimal
mungkin. Sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada nabi besar
Muhammad SAW. Makalah ini memuat materi tentang “Konsep Umum
Desain dan Perencanaan Pembelajaran”, walaupun makalah ini kurang
sempurna dan memerlukan perbaikan tetapi juga memiliki detail yang cukup
jelas bagi pembaca .
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Perencanaan dan Desain Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI). Dan kami juga berharap makalah ini bermanfaat bagi kami,
teman-teman dan juga para pembaca untuk menambah wawasan dan
pengetahuan. Dalam pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu saya ucapkan terimakasih kepada Bapak
Sofiyulloh, M.Pd selaku dosen pengampu. Tidak ada manusia yang terluput
dari kesalahan, oleh karena itu kami berharap pemberian maaf sebesar-
besarnya atas kekurangan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Saran dan kritik sangat kami harapkan agar kami dapat memperbaiki
makalah-makalah selanjutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
PENDAHULUAN.................................................................................................
A. Latar belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................
C. Tujuan Masalah..............................................................................................
D. Pengertian,......................................................................................................
E. I4
F. Kesimpulan.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
ii
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan berperan penting dalam membentuk manusia dan
mempersiapkan mereka menghadapi tantangan era globalisasi. Dalam
dinamika pendidikan modern, perencanaan dan desain pembelajaran telah
menjadi elemen kunci dalam menciptakan pengalaman belajar yang
bermakna dan efektif bagi siswa. Pendidikan bukan lagi sekedar transfer
ilmu pengetahuan dari guru ke siswa, melainkan pengembangan
keterampilan, pemahaman konsep dan motivasi belajar. Dalam hal ini
perencanaan dan desain pembelajaran memegang peranan penting dalam
merancang pengalaman belajar yang mempertimbangkan kebutuhan,
minat, dan gaya belajar siswa. Konsep dasar perencanaan kurikulum,
seperti menetapkan tujuan yang terukur, menggunakan metode pengajaran
yang berbeda dan membedakan pembelajaran, menjadi dasar bagi guru
untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif.
Selain itu, perkembangan teknologi membawa dimensi baru dalam
perencanaan pembelajaran dan memungkinkan integrasi sumber daya
digital dan platform pembelajaran online untuk memperkaya pengalaman
belajar siswa. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memiliki
pemahaman mendalam terhadap konsep-konsep kunci tersebut guna
menghadapi tantangan dan peluang untuk mendukung proses
pembelajaran inklusif yang mengarah pada hasil pembelajaran yang
optimal. Oleh karena itu, artikel ini mengeksplorasi konsep-konsep
tersebut secara lebih mendalam dan mengidentifikasi praktik terbaik
untuk merencanakan dan merancang pembelajaran.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah:
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah yang ingin dicapai yaitu:
1. Partisipasi Aktif
Memastikan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran baik melalui
diskusi, praktik, atau pengalaman langsung, yang meningkatkan
pemahaman dan retensi pengetahuan.
2. Relevansi
Penyajian materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, minat
dan konteks siswa untuk meningkatkan motivasi dan penerapan ilmu.
1
Sri Andayani, ‘Jurnal An-Nur: Kajian Pendidikan Dan Ilmu Keislaman Vol. 7, No. 1 Januari-Juni
2021’, Bermain Sebagai Sarana Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini, 7.1 (2021), 1–10.
4
4. Perbedaan
Menggunakan berbagai jenis strategi pembelajaran, sumber daya dan
aktivitas untuk mengakomodasi gaya belajar yang berbeda dan
memperkaya proses pembelajaran.
9. Keterlibatan Teknologi
Menggunakan teknologi pendidikan secara efektif untuk
meningkatkan aksesibilitas, interaktivitas, dan fleksibilitas dalam
pembelajaran.
1. Teori Behaviorisme
2
Brent L Iverson and Peter B Dervan, ‘No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健
康関連指標に関する共分散構造分析 Title’, 7823–30.
7
2. Teori Kognitivisme
Sebenarnya, istilah "kognitif" berasal dari bahasa latih Cogitare,
yang berarti "berfikir", dan juga berarti pengetahuan untuk
mengorganisasikan, memperoleh, dan menggunakan pengetahuan
8
3
Nurhadi, ‘Teori Kognitivisme Serta Aplikasinya Dalam Pembelajaran’, 2 (2020), 77–95.
4
M Miftah, ‘Abstrak: Mobile Learning Mempermudah Belajar Dan Interaksi Antara Peserta Didik
Dengan Materi Pelajaran. Penulis Artikel Ini Menawarkan Solusi Dengan Mengaplikasikan
Pondasi Teori Bidang Pendidikan Untuk Perancangan Materi’, Kwangsan: Jurnal Teknologi
Pendidikan, 2013, 46–56.
9
3. Teori Konstruktivisme
Konstruktivisme bersifat membangun. Konstruktivisme dalam
filsafat pendidikan, didefinisikan sebagai upaya untuk membangun
tata susunan hidup yang berbudaya di era modern. Berdasarkan
penjelasan di atas, konstruktivisme adalah teori tentang membangun
kemampuan dan pemahaman dalam proses pembelajaran. Sebab,
dengan sifat membangun, diharapkan siswa akan lebih aktif. Seperti
yang dinyatakan oleh Shymansky, konstuktivisme adalah jenis
aktivitas aktif di mana siswa mengembangkan pengetahuan mereka
sendiri, menemukan makna dari apa yang mereka pelajari, dan
menyelesaikan ide-ide baru menggunakan kerangka berpikir yang
sudah mereka miliki.5 Berdasarkan pendapatnya di atas, dapat
dipahami bahwa konsturktivisme adalah cara untuk mengaktifkan
siswa dengan memberikan mereka ruang yang seluas-luasnya untuk
memahami apa yang mereka pelajari dengan menerapkan konsep-
konsep.
Konstruktivis menekankan pada situasi belajar, yang
menganggap belajar sebagai kontekstual. Dalam desain media
pembelajaran, aktivitas belajar yang memungkinkan siswa
mengkontekstualisasi informasi harus dimasukkan. Jika informasi
harus diterapkan dalam berbagai konteks, pembelajar harus dapat
memahaminya dalam berbagai konteks. menggunakan informasi ini
secara luas. Belajar adalah transformasi dari pembelajaran
5
Suparlan Suparlan, ‘Teori Konstruktivisme Dalam Pembelajaran’, Islamika, 1.2 (2019), 79–88
<https://doi.org/10.36088/islamika.v1i2.208>.
10
4. Teori Humanistik
Dalam teori belajar humanistik, peran pendidik sebagai
fasilitator sangat ditekankan. Salah satu pendidik yang hebat adalah
yang dapat mengubah siswanya menjadi diri mereka sendiri. Salah
satu tujuan dari aliran humanistik adalah untuk meningkatkan
kapasitas dan pemahaman kita sendiri sehingga kita dapat
menangani tantangan yang ada di seluruh dunia. 6 Dalam proses
pembelajaran, guru memberikan bimbingan yang membebaskan
secara positif pada siswa. Untuk memastikan bahwa nilai atau
norma diterima secara universal, mereka menunjukkan perilaku
yang baik dan yang buruk. Pendekatan psikologi yang dikenal
sebagai teori humanistik menekankan potensi individu untuk
tumbuh dan berkembang secara positif.
6
Sri Yulia Sari, Aris Dwi Nugroho, and Meira Dwi Indah Purnama, ‘Implementasi Teori Belajar
Humanistik Dalam Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak’, Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1.1 (2022), 19–26
<https://doi.org/10.25134/prosidingsemnaspgsd.v1i1.7>.
11
2. Model kemp
Secara singkat, model ini mengatakan bahwa ada beberapa langkah
8
Iverson and Dervan.
13
3. Model Assure
Model ASSURE adalah contoh dari model Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) atau model berorientasi kelas. Sebagaimana
dinyatakan oleh Heinich et al. (2005), model ini terdiri dari enam
langkah operasi, yaitu: Analyze Learners (Menganalisis peserta
didik), States Objectives (Menyatakan tujuan), Select Methods
(Memilih metode), Media (Media), and Material (Materi). 9
4. Model Addie
Model Addie, yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda pada
tahun 1990-an, adalah model desain pembelajaran yang lebih
umum.ADIDE berfungsi sebagai pedoman untuk membangun
perangkat dan infrastruktur yang efektif, dinamis, dan mendukung
kinerja pelatihan itu sendiri. Model ini menggunakan lima tahap
pengembangan, yaitu:
a. Analisa (analisis)
b. Desain (desain/perancangan)
9
Rozi Iskandar and Farida F, ‘Implementasi Model ASSURE Untuk Mengembangkan Desain
Pembelajaran Di Sekolah Dasar’, Jurnal Basicedu, 4.4 (2020), 1052–65
<https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i4.468>.
14
c. Pengembangan (pengembangan)
d. Implementasi (implementasi/eksekusi)
e. Evaluasi (evaluasi/umpan balik).
I. Perencanaan Pembelajaran
1. Pengertian perencanaan pembelajaran
Kata "perencanaan pembelajaran" biasanya terdiri dari dua kata:
"perencanaan" dan "pembelajaran." Perencanaan didefinisikan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai proses, cara, perbuatan
merencanakan (merancangkan), sedangkan pembelajaran
didefinisikan sebagai proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau
makhluk hidup belajar (Ida rindaningsih 2019). Perencanaan
mencakup penentuan apa yang akan dilakukan, termasuk sumber
belajar, metode, media, dan evaluasi. 10
Selain itu, perencanaan juga dapat didefinisikan sebagai proses
penetapan dan pemanfaatan seluruh sumber daya untuk mendukung
berbagai kegiatan dan upaya yang dilakukan secara efisien dan efektif
untuk mencapai tujuan. Dengan mempertimbangkan berbagai
definisi, dapat dikatakan bahwa perencanaan pembelajaran adalah
proses menyusun kegiatan pembelajaran dengan melihat standar
kompetensi, tujuan pembelajaran, dan kemampuan peserta didik
untuk memilih metode, stategi, dan media yang tepat untuk proses
10
Rokhmawati, Diyah Mahmawati, and Kurnia Devi Yuswandari, ‘Perencanaan Pembelajaran
(Meningkatkan Mutu Pendidik)’, Joedu: Journal of Basic Education, 02.01 (2023), 1–16
<https://ejournal.stitmiftahulmidad.ac.id/index.php/joedu>.
15
pembelajaran.
e. Ketelitian
Dua prinsip utama yang perlu diperhatikan adalah bahwa
16
3. Manfaat Perencanaan
Perencanaan memiliki keuntungan bahwa ada berbagai pilihan
yang selalu tersedia untuk mencapai hasil yang optimal. Ketika kita
menyusun perencanaan, kita pasti akan memilih pilihan mana yang
terbaik agar proses pencapaian tujuan berjalan secara efektif. Oleh
karena itu, ada banyak keuntungan yang dapat kita petik dari
pembuatan perencanaan pembelajaran, di antaranya adalah:
a. Kita akan menghindari keberhasilan kebetulan melalui proses
perencanaan yang matang. Artinya, kita dapat memprediksi tingkat
keberhasilan hanya dengan perencanaan yang matang dan akurat.
b. Sebagai metode penyelesaian masalah. Seorang perencana yang
baik dapat mengetahui masalah apa yang akan dihadapi siswa saat
mempelajari materi pelajaran tertentu. Perencanaan yang tepat
akan membantu guru mengantisipasi berbagai masalah.
c. Menggunakan berbagai sumber belajar dengan benar. Seiring
dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, semakin banyak sumber belajar yang berisi berbagai
jenis informasi. Siswa mungkin menghadapi kesulitan dalam
memilih sumber belajar yang dianggap sesuai dengan tujuan
pembelajaran mereka.12
12
Sri Putrianingsih, Ali Muchasan, and M. Syarif, ‘Peran Perencanaan Pembelajaran Terhadap
Kualitas Pengajaran’, Inovatif, 7.1 (2021), 206–31.
18