Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER


BELAJAR
Disusun Guna Memenuhi Tugas Perkuliahan MK Micro Teaching

Prodi : Bahasa Indonesia

Dosen Ibu isah susilawati M.Pd.

Disusun Oleh:Kelompok 3

Nurhayati

Khoiru rizal

Rohenah

FKIP (FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN)

UNIVERSITAS MAT’HLAUL ANWAR

BANTEN
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT, atas rahmat, taufik, serta
hidayahnya kepada kita sehingga dapat terselesaikan makalah ini. Sholawat serta salam tidak
lupa kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW sehingga penyusunan makalah yang
berjudul “Pengembangan Sistem Pengelolaan Pusat Sumber Belajar” dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Kiranya dalam penulisan ini, kami menghadapi cukup banyak
rintangan dan selesainya makalah ini tak lepas dari banyuan berbagai pihak, untuk itu kami
ucapkan terimakasih. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan sarat yang membangun guna mendapatkan
makalah yang lebih baik lagi. Semoga bermanfaat bagi kita semua Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan, latihan, pembelajaran, tekhnologi, pendidikan, istilah-istilah tersebut
masing-masing memiliki pengertiannya sendiri-sendiri, berbeda tetapi tetap berhubungan
erat. Pendidikan lebih menitik beratkan pada pembentukan dan pengembangan kepribadian,
jadi mengandung pengertian yang lebih luas sedangkan latihan (training) lebih menekankan
pada pembentukan keterampilan (skill) pendidikan dilaksanakan dalam lingkungan sekolah,
sedangkan penggunaan latihan umumnya dilaksanakan dalam lingkungan industri. Kedua
istilah itu jelas berbeda, namun demukian pendidikan kepribadian saja tentu kurang lengkap.
Para siswa perlu juga memiliki keterampilan tekhnologi pendidikan terdiri dari dua istilah
yang mengandung pengertian tersendiri tekhnologi adalah aplikasi kreatif daripada ilmu
pengetahuan (science) untuk maksud-maksud industri atau sesuatu yang praktis. Ilmu
pengetahuan (science) adalah suatu body of know ledge yang telah diuji, yang dapat
diekspresikan dalam bentuk perangkat prinsip-prinsip umum. Tekhnologi pendidikan telah di
gunakan dan banyak konteks. Konsep tekhnologi dapat dipandang sebagai proses atau
sebagai produk. Konsep dalam artian proses memandang tekhnologi sebagai suatu yang
diperbuat, yakni sesuatu yang diperbuat oleh manusia dengan menggunakan apa-apa yang
mereka ketahui dan mereka mengerjakannya, secara kreatif, sedangkan tekhnologi sebagai
product adalah sesuatu yang ada, yang dapat dilihat, diraba dan diukur dalam artian ini kita
mengenal tekhnologi tinggi, tekhnologi menengah dan tekhnologi rendah. Teknologi sebagai
produk juga harus didesain secara tepat agar tekhnologi itu mampu bekerja sebagaimana
mestinya jangan sampai sesuatu product tekhnologi justru menimbulkan masalah baru dan
bukan menyelesaikan masalah yang ada, misalnya merusak sistem nilai masyarakat atau
menimbulkan determinasi, jadi sebenarnya setiap tekhnologi perlu ditilik, baik dari segi
proses (penggunaannya) maupun segi produk, sehingga sumber informasi dalam sistemnya
bisa baik dan berguna dalam belajar. Berdasarkan latar belakang tersebut, kami menyusun
makalah yang berjudul “Pengembangan Dan Sistem Pengelolaan Atau Tata Kelola Pusat
Sumber Belajar”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
antara lain adalah :
1. Apa pengertian dan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi usaha yang ditujukan
sebagai sumber belajar?
2. Apa pengertian pusat sumber belajar?
3. Apa tujuan umum dan tujuan khusus dari pengembangan pusat sumber belajar?
4. Apa saja fungsi pusat sumber belajar?
5. Bagaimana langkah-langkah pengembangan pengembangan pusat sumber belajar?
6. Siapa saja sasaran dalam pengembangan pusat sumber belajar?
C. TUJUAN
Tujuan dari pembahasan dalam makalah ini antara lain agar kita dapat :
1. Mengetahui pengertian dan faktor yang dapat mempengaruhi usaha yang ditujukan sebagai
sumber belajar
2. Mengetahui pengertian pusat sumber belajar
3. Mengetahui tujuan umum dan tujuan khusus dari pengembangan pusat sumber belajar
4. Mengetahui fungsi pusat sumber belajar.
5. Mengetahui langkah-langkah pengembangan pusat sumber belajar
6. Mengetahui sasaran dalam pengembangan pusat sumber belajar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sumber Belajar
Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang
untuk belajar dan manampilkan kompetensinya. Sumber belajar meliputi, pesan, orang,
bahan, alat, teknik, dan latar (AECT 1994), Menurut Dirjen Dikti (1983: 12), sumber belajar
adalah segala sesuatu dan dengan mana seseorang mempelajari sesuatu. Degeng (1990: 83)
menyebutkan sumber belajar mencakup semua sumber yang mungkin dapat dipergunakan
oleh si pembelajar agar terjadi prilaku belajar. Dalam proses belajar komponen sumber
belajar itu mungkin dimanfaatkan secara tunggal atau secara kombinasi, baik sumber belajar
yang direncanakan maupun sumber belajar yang dimanfaatkan. Sumber belajar yang
beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik, baik yang didesain maupun non desain
belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian besar guru kecenderungan
dalam pembelajaran memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama.
Ungkapan ini diperkuat oleh Parcepal dan Ellington (1984), bahwa dari sekian banyaknya
sumber belajar hanya buku teks yang banyak dimanfaatkan. Hal senada juga diperkuat oleh
suatu hasil penelitian mengenai kebutuhan informasi, yang menyatakan bahwa banyak
sumber belajar diperpustakaan yang belum dikenal dan belum diketahui penggunaannya.
Keadaan ini diperparah pemanfaatan buku sebagai sumber belajar juga masih bergantung
pada kehadiran guru, kalau guru tidak hadir maka sumber belajar lain termasuk bukupun
tidak dapat dimanfaatkan oleh peserta didik. Oleh karena itu kehadiran guru secara fisik
mutlak diperlukan, disisi lain sebenarnya banyak sumber belajar disekitar kehidupan peserta
didik yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran. Dalam kaitan dengan pemanfaatan alam
sekitar dalam pembelajaran Science, Richarson dalam Suthardi, (1981:147) mengemukakan,
“Science necessarily begins in the environment in which we live. Consequently the students
study of science should have this orientation”. Dari alam sekitar peserta didik dapat
dibimbing untuk mempelajari berbagai macam masalah kehidupan. Akan tetapi pemanfaatan
alam sekitar sebagai sumber belajar sangat tergantung pada guru.
Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi usaha pemanfaatan alam sekitar sebagai sumber
belajar yaitu
(a) kemauan guru
(b) kemampuan guru untuk dapat melihat alam sekitar yang dapat digunakan untuk
pembelajaran
(c) kemampuan guru untuk dapat menggunakan sumber alam sekitar dalam pembelajaran.
Dalam pemanfaatan sumber belajar, guru mempunyai tanggung jawab membantu peserta
didik belajar agar belajar lebih mudah, lebih lancar, lebih terarah. Oleh sebab itu guru
dituntut untuk memiliki kemampuan khusus yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber
belajar. Menurut Ditjend. Dikti (1983: 38-39), guru harus mampu:
(a) Menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.
(b) Mengenalkan dan menyajikan sumber belajar.
(c) Menerangkan peranan berbagai sumber belajar dalam pembelajaran.
(d) Menyusun tugas-tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah laku.
(e) Mencari sendiri bahan dari berbagai sumber.
(f) Memilih bahan sesuai dengan prinsip dan teori belajar.
(g) Menilai keefektifan penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari bahan
pembelajarannya.
(h) Merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar secara efektif. Di samping
kemampuan di atas, guru perlu
(1) mengetahui proses komunikasi dalam proses belajar, yang bahannya diperoleh dari teori
komunikasi dan psikologi pendidikan,
(2) mengetahui sifat masing-masing sumber belajar, baik secara fisik maupun sifat-sifat yang
ditimbulkan oleh faktor lain yang mempengaruhi sumber belajar tersebut,
(3) memperolehnya, yaitu tahu benar dimana lokasi suatu sumber dan bagaimana cara
memberikan pelayanannya. Kemampuan tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran
bahwa guru perlu menyadari pentingnya kemampuan- kemampuan khusus yang
dikembangkan bila menginginkan proses belajar mencapai sasaran yang optimal.
B. Pusat Sumber Belajar
Menurut Sukorini (Warsito,2008:215) Pusat sumber belajar merupakan tempat di
mana berbagai jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk
membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran. Merril dan
Drob berpendapat bahwa Pusat sumber belajar merupakan suatu aktivitas yang terorganisasi
yang berhubungan dengan kurikulum dan pembelajaran pada suatu satuan pendidikan
(Warsito, 2008:215). Dengan demikian, Pusat sumber belajar merupakan sarana untuk
mengelola dan mengembangkan sumber belajar. Pusat sumber belajar sering disebut juga
sebagai media center, yang diartikan sebagai lembaga yang memberikan fasilitas pendidikan,
pelatihan, dan pengenalan berbagai media pembelajaran. Pusat sumber belajar dirancang
untuk memberikan kemudahan kepada peserta didik baik secara individu maupun kelompok
atau guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Dengan demikian, kebutuhan
akan sumber belajar dalam proses pembelajaran bisa terpenuhi dengan adanya pusat sumber
belajar. Pembentukan Pusat sumber belajar juga didasari oleh pentingnya sebuah lingkungan
dalam mendukung proses belajar siswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu faktor
pendukung siswa dalam belajar adalah kondisi lingkungan yang nyaman. Dengan adanya
Pusat sumber belajar, siswa bisa diorientasikan untuk melakukan proses belajar di tempat
tersebut. Dengan demikian, pusat sumber belajar yang sudah disetting sedemikian rupa agar
memberikan kenyamanan pada penggunanya, dapat membantu siswa dalam proses belajar.
Pengembangan sistem pembelajaran menuntut peningkatan efektifitas kegiatan belajar
mengajar dengan memberikan penekanan pada aktivitas siswa dimana kegiatan belajar di
kelas dan pusat sumber belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terpadu. Ada
beberapa contoh yang merupakan pusat sumber belajar, diantaranya yaitu perpustakaan,
laboratorium, taman belajar dan yang lainnya.
C. Tujuan PSB
Pengembangan sistem pembelajaran adalah suatu proses yang sistematis dan terus
menerus, yang akan membantu pengajaran dalam mengembangkan pengalaman- pengalaman
belajar yang memungkinkan partisipasi aktif siswa di dalam proses belajar-mengajar. Di
sinilah letak hubungan yang penting antara pusat sumber belajar dengan pengembangan
sistem pembejaran. Segala sumber dan bahan serta personil yang ada di dalam pusat sumber
belajar dimaksudkan untuk membantu efektifitas dan efisiensi interaksi siswa dan pengajar
dalam proses pembelajaran. Secara umum, tujuan dari Pusat sumber belajar adalah untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan proses belajar mengajar melalui
pengembangan sistem pembelajaran. Hal ini dilaksanakan dengan menyediakan berbagai
macam pilihan untuk menunjang kegiatan kelas tradisional dan untuk mendorong
penggunaan cara-cara yang baru (non-tradisional), yang paling sesuai untuk mencapai tujuan
program akademis dan kewajiban-kewajiban institusional yang direncanakan lainnya. Selain
itu, secara khusus pusat sumber belajar bertujuan untuk:
a. menyediakan berbagai macam pilihan komunikasi untuk menunjang kegiatan kelas
tradisional.
b. Mendorong penggunaan cara-cara belajar baru yang paling cocok untuk mencapai tujuan
program akademis dan kewajiban institusional lainnya.
c. Memberikan pelayanan dalam perencanaan, produksi, operasional, dan tindak lanjut untuk
pengembangan sistem pembelajaran yang ada.
d. Melaksanakan latihan untuk para tenaga pengajar mengenai pengembangan sistem
pembelajaran dan integrasi teknologi dalam proses pembelajaran.
e. Memajukan usaha penelitian yang perlu tentang penggunaan media pendidikan.
f. Menyebarkan informasi yang akan membantu memajukan penggunaan berbagai macam
sumber belajar dengan lebih efektif dan efesien
g. Menyediakan pelayanan produksi bahan ajar.
h. Memberikan konsultasi untuk modifikasi dan desai fasilitas sumber belajar.
i. Membantu mengembangkan standar penggunaan sumber-sumber belajar.
j. Menyediakan pelayanan pemeliharaan atas berbagai macam peralatan.
k. Membantu dalam pemilihan dan pengadaan bahan-bahan media dan peralatannya.
l. Menyediakan pelayanan evaluasi untuk membantu menentukan efektifitas berbagai cara
pengajaran. Dari uraian tujuan khusus di atas, jelaslah bahwa pusat sumber belajar
mempunyai peranan yang cukup menentukan di dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi
proses pembelajaran. Dengan demikian dari awal hendaklah selalu kita sadari bahwa pusat
sumber belajar bukan semata-mata suatu tempat ataupun gudang penyimpanan berbagai
macam peralatan dan bahan pengajaran.
D. Fungsi PSB
Berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus tersebut, PSB memiliki fungsi sebagai
berikut:
1.Fungsi pengembangan sistem instruksional ialah fungsi yang bertujuan untuk menolong
jurusan atau departemen dan staf tenaga pengajar secara individual di dalam membuat
rancangan (desain) dan pemilihan options (pilihan) untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi proses belajar dan mengajar, yang meliputi:
a) Perencanaan kurikulum,
b) Klasifikasi pilihan program pembelajaran,
c) Seleksi peralatan dan bahan
d) Perkiraan biaya,
e) Pelatihan bagi tenaga pengajar tentang pengembangan sistem instruksional,
f) Pendanaan program,
g) Unsur evaluasi dan h) Dan program.
2. Fungsi pelayanan media ialah fungsi yang berhubungan dengan pembuatan rencana
program media dan pelayanan pendukung yang dibutuhkan oleh staf pengajar dan pelajar,
yang meliputi :
a) Penggunaan media untuk kelompok besar.
b) Penggnaan media untuk kelompok kecil.
c) Program belajar sendiri (individual).
d) Pelayanan perpustakaan media/bahan pengajaran.
e) Pelayanan pemeliharaan dan penyampaian.
f) Pelayanan pembelian bahan-bahan dan peralatan.
3. Fungsi produksi ialah Fungsi yang berhubungan dengan penyediaan materi dan bahan
pelajaran yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial, yang meliputi :
a) Penyiapan karya seni asli untuk tujuan pembelajaran.
b) Produksi transparansi untuk OHP.
c) Produksi fotografi (slide, bahan/cetak, dan lain-lain) untuk presentasi.
d) Pelayanan produksi fotografi.
e) Memprogram, mengedit, dan memproduksi rekaman pita suara.
f) Memprogram, memelihara, dan mengembangkan system radio dan televisi.
4. Fungsi administratif ialah fungsi yang berhubungan dengan cara-cara bagaimana tujuan
dan prioritas program dapat tercapai. Fungsi ini berhubungan dengan semua segi program
yang dilaksanakan dan akan melibatkan semua staf dan pemakai dengan cara-cara yang
sesuai. Hal ini meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut :
a) Pembinaan personalia untuk media.
b) Pengembangan koleksi media untuk program pembelajaran.
c) Pengembangan spesifikasi pendidikan untuk fasilitas baru.
d) Jumlah siswa yang harus dibantu.
e) Jumlah pengajar yang harus dibantu.
f) Penyediaan pelayanan untuk pemeliharaan bahan, peralatan, dan fasilitas.
5. Fungsi pelatihan ialah fungsi yang berhubungan dengan upaya untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia (SDM) baik untuk pengelola PSB maupun masyarakat
pengguna.
E. Langkah-Langkah Pengembangan PSB
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Melakukan analisi kebutuhan dan studi kelayakan PSB di satuan pendidikan. Kegiatan
analisis kebutuhan ini merupakan suatu kegiatan ilmiah yang melibatkan berbagai teknik
pengumpulan data dari berbagai sumber informasi untuk mengetahui kesenjangan (gap)
antara keadaan yang seharusnya terjadi dengan keadaan yang senyatanya terjadi (realita).
Langkah-langkah dalam kegiatan analisis kebutuhan meliputi tiga tahap sbb:
a) Perancangan: meliputi penentu focus analis kebutuhan, penentu teknik pengumpulan data,
dan pengembangan instrument.
b) Pelaksanaan, yaitu melakukan pengumpulan data sesuai dengan teknik pengumpulan data
dan instrument ysng telah di tentukan dslsm perancangan dan menganalisisnya.
c) Pelaporan, yaitu melporkan hasil analisis kebutuhan tersebut, isi dari laporan tersebut
adalah sumber-sumber belajar yang di perlukan untuk kegiatan pembelajaran. Strategi
pengumpulan data dalam analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara dan
metode. Beberapa strategi yang dapat di lakukan antara lain adalah curah pendapat (brain
stroming), wawancara, observasi, kuesioner, panel ahli (expert judgment), seminar,
lokakarya, diskusi kelompok dll. Strategi yang paling dominan dilakukan dalam analisis
kebutuhan adalah curah pendapat (brainstorming).
2. Mengembangkan sarana fisik PSB berdasarkan fungsi-fungsi yang akan di kembangkan
Perlunya perawatan terhadap sarana dan prasarana yang telah dibuat sebagai penunjang PSB.
Bilamana sarana dan prasarana tidak dirawat maka akan menjadi tidak fungsional lagi. Oleh
karena itu ada baiknya dalam pengembangan PSB perlu di perhatikan hal-hal berikut:
a) Mengembangkan sarana dan fasilitas PSB yang berorientasi pada lima fungsi yang ada di
PSB.
b) Mengembangkan dan sarana PSB tidak semata-mata berorientasi pada pencapaian tujuan ,
tetapi juga untuk pencapaian benefit.
c) Mengembangkan sarana dan fasilitas PSB yang berorientasi pada pemanfaatan teknologi
informasi (menggunakan system jaringan yang terintregrasi dengan perpustakaan secara
nasional). Khususnya dalam pengadaan software pembelajaran atau sumber-sumber belajar
ini sebagian harus dilaksanakan oleh masing-masing PSB. Oleh karena itu, masing-masing
PSB sebaiknya sudah di perlengkapi dengan berbagai macam peralatan produksi
3. Mengembangkan program-program PSB yang berorientasi pada pencapaian tujuan, sosial
dan benefit. Pengembangan sumber belajar merupakan salah satu fungsi yang penting dalam
setiapPSB, baik meliputi media dan bahan belajar yang berupa cetak maupun noncetak.
Pengembangan bahan media dan bahan belajar ini dapat dilakukan dengan cara:
a) Membuat atumenulis sendiri, ini merupakan pengembangan media dan bahan belajar yang
paling ideal.
b) Memodifikasi atau kompilasi yaitu menggunakan media dan bahan belajar yang telah ada
di pasaran, tetapai di adakan perbahan atau penambahan sesuai dengan kebutuhan
pembelajran
c) Mengadaptasi yaitu menggunakan sebagian atau secara utuh dengan melengkapi panduan
belajar dalam menggunakan media dan bahan belajar yang telah ada dipasaran.
d) Pengembangan sumber belajar khususnya media dan bahan belajaruntuk PSB ini dapat
menggunakan langkah-langkah instruksional. Pengembangan media dan bahan belajar dapat
di kelompokkan kedalam tiga tahap besar yaitu:
1. Tahap perancangan Tahap awal dalam proses pengembangan media dan bahan belajar
adalah perancangan. Tahap perancangan ini dikelompokkan kedalam tiga sub tahapan:
Analisis kebutahan Analisis kebutuhan adalah suatu kegiatan ilmiah yag melibatakan
berbagai teknik pengumpulan data dari berbagai sumber informasi unttuk mengetahui
kesenjangan (gap) anatara keadaan yang harus nya terjadi dengan kenyataan yang terjadi.
Penyusunan Garis Besar Isi Media (GBIM) dan jabaran materi (JM) GBIM merupakan acuan
utama dalam tahapan pengembangan media dan bahan belajar.
2. Tahap Produksi Tahap produksi di kelompokkan ke dalam tiga sub tahapan yaitu:
1) Persiapan.
2) Pelaksanaan.
3) Penyelesaian.
3. Tahap Evaluasi Pada tahap evaluasi berfungsi untuk penjaminan mutu produk atau media
dengan cara melakukan evaluasi formatif dan merevisi ulang bila ada sesuatu yang kurang
sesuai.
Kegiatan- kegiatan yang dilakuakn untuk mengendalikan mutu program media dan bahan
belajar meliputi :
1) Evaluasi Pramaster Dalam evaluasi ini terdapat 3 pelaku evaluator yaitu;
a. Evaluasi dari ahli. b. Evaluasi orang per orang. c. Evaluasi kelompok kecil.
2) Uji Coba Lapangan Langkah-langkah yang dilakukan dalm uji lapangan yaitu: a. Peserta
didik di minta untuk menjawab pretes untuk mengukur efektifitas pelajaran yang nantinya
akan di bandingkan dengan hasil post-test dan analisis dengan uji test. b. Program media dan
bahan belajar di uji cobakan dalam situasi yang senyatanya dimana program tersebut nanti
akan di gunakan. c. Evaluator mengobservasi perilaku sekelompok peserta didik dan atau
guru(tutor) tersebut ketika menggunakan program media dan bahan belajar dan mencatat
kesulitan-kesulitan/ kendala yang di hadapinya. d. Setslah selesai,peserta didik segera di
berikan post test untuk mengukur efektifitas pembelajaran yang dibandingkan dengan hasil
pre-test. e. Selanjutnya dilakukan wawancara. f. Peserta didik/tutor diminta untuk mengisi
kuisioner yang telah di siapkan sebelumnya.
3) Pengunaan Dan Pemanfatan Media Dan Sumber Belajar Dalam tahap ini akan
menggunakan model pembelajaran yang sesuai untuk merancang prosedur media
pembelajaran.
4) Mengimplementasikan Psb Sebagai Sitem Penunjang Dalam Pencapaian Tujuan/
kompetensi dan peningkatan kualitas pembelajaran. Pengembangan PSB disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan masingmasing.
5) Mengelola PSB sebagai sitem penunjang dalam pencapaian tujuan/kompetensi
pembelajaran dan peningkatan kualiatas pembelajaran. Pentingna seorang provesionalis
dalam mengelola PSB agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
F. Sasaran PSB
Sasaran dalam PSB yaitu:
1. Siswa, Mahasiswa, dan warga belajar;
2. Guru, instruktur, widyaiswara, pamong belajar;
3. Karyawan; dan
4. Masyarakat Umum.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang
untuk belajar dan manampilkan kompetensinya. Sumber belajar yang beraneka ragam
disekitar kehidupan peserta didik, baik yang didesain maupun non desain belum
dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian besar guru kecenderungan dalam
pembelajaran memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama. Pusat sumber
belajar merupakan sarana untuk mengelola dan mengembangkan sumber belajar. Pusat
sumber belajar sering disebut juga sebagai media center, yang diartikan sebagai lembaga
yang memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan, dan pengenalan berbagai media
pembelajaran.
Pusat sumber belajar dirancang untuk memberikan kemudahan kepada peserta didik
baik secara individu maupun kelompok atau guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang
tersedia. Tujuan dari pengembangan adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
kegiatan proses belajar mengajar melalui pengembangan sistem pembelajaran.
Fungsi PSB diantaranya adalah
1) Fungsi pengembangan sistem instruksional, 2) Fungsi pelayanan media, 3) Fungsi
produksi, 4) fungsi Administratif dan, 5) fungsi pelatihan Langkah-langkah pengembangan
PSB diantaranya adalah : 1) Melakukan analisi kebutuhan dan studi kelayakan PSB di satuan
pendidikan. 2) Mengembangkan sarana fisik PSB berdasarkan fungsi-fungsi yang akan di
kembangkan. 3) Mengembangkan program-program PSB yang berorientasi pada pencapaian
tujuan,social dan benefit. Sasaran PSB diantaranya adalah Peserta didik, Pengajar, Karyawan,
dan Msyarakat Umum.
B. Saran
Sebagai Teknolog Pendidikan ada baiknya kita mengetahui dan dapat mengimplementasikan
bagaimana prosedur pengembangan PSB sebagai upaya peningkatan sumber belajar yang
efektif dan efisien. Hal ini untuk meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 1997. Media pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


Asnafiyah. 2005. Pusat Sumber Belajar dan Peranannya bagi Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan. Di unduh melalui http://digilib.uin-suka.ac.id/ pada 14 Oktober pkl.
08.55 WIB Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1983.
Teknologi Instruksional. Jakarta: Ditjen Dikti.
Warsito, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta:
Rineka Cipta. Nasution. 2012. Teknologi Pendidkan. Jakarta: Bumi Aksara.
Rusmanto. 2013. Pusat Sumber Belajar. Melalui https://ojonx.wordpress.com diakses pada 14
Oktober pkl. 09.03 WIB Mamad. 2016.
Pengertian Fungsi dan Tujuan Pusat Sumber Belajar.
http://www.bookletku.com/2016/01/pengertian-fungsi-dan-tujuan-pusat.html diakses
pada 14 Oktober pkl. 09.40 WIB
Suthardhi. 1981. Pemanfaatan Alam sebagai Sumber Belajar Anak: Analisis Pendidikan.
Jakarta: DEPDIKBUD.
Miarso, Yusufhadi. 2011. Menyemai Benih Tekonologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group

Anda mungkin juga menyukai