Anda di halaman 1dari 11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pemanfaatan Lingkungan

Pemanfaatan lingkungan sekitar merupakan bagian dari upaya untuk

mempermudah proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan terciptanya lingkungan disekitar yang dapat dimanfaatkan sebagai

sumber belajar diharapkan mampu mewujudkan kemudahan siswa untuk

mempelajari materi tertentu. Guru seharusnya mampu memberikan

kemudahan belajar salah satunya dengan memanfaatkan lingkungan sebaik

mungkin untuk menyampaikan materi pembelajaran, mencipta dan

mengkoordinasikan lingkungan untuk pembelajaran terutama di dalam kelas

dan strategi pembelajaran yang memungkinan siswa belajar (Mulyasa, 2006:

210). Lingkungan belajar yang mendukung seharusnya menjadi perhatian

khusus. Berbagai jenis lingkungan yang dapat digunakan sebagai sumber

belajar lingkungan asli, lingkungan buatan, dan lingkungan sosial. Menurut

Basuki (dalam Rasdawati et all, 2013:4) lingkungan yang dapat dijadikan

sebagai sumber belajar yakni lingkungan social dan lingkungan fisik.

Tujuan dari pemanfaatan lingkungan memberikan kemudahan terhadap

siswa untuk mempelajari ilmu tertentu secara langsung. Selain itu dari segi

praktis, siswa diberikan proses pembelajaran secara langsung. Dalam

pemanfaatan lingkungan inilah siswa mendapatkan stimulus pembelajaran

8
9

yang lebih dekat dengan kehidupannya. Manfaat lingkungan sebagai sumber

belajar menurut Moha (2015) diantaranya 1) Mengatasi kebosanan dalam

belajar, 2) Memberikan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa, 3)

Siswa dapat belajar mandiri, 4) Kesempatan untuk menerapkan teori, 5)

Memperluas cara berfikir siswa, 6) Meningkatkan prestasi belajar .

Dari uraian pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam

pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar menjadi alternative sumber

belajar yang efektif. Lingkungan terutama dapat mempengaruhi siswa belajar

secara langsung dan memberikan stimulus belajar yang kompleks bagi siswa.

Maka dari itu penulis menggunakan teori ini untuk acuan hasil analisis

pemanfaataan lingkungan sekitar bersumber dari skripsi terdahulu yang

ditulis oleh Okke Junindra Safutra dengan judul “Pemanfaatan Lingkungan

Sebagai Sumber Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas IV Sekolah Dasar”

2. Sumber Belajar

Bambang Warsita menyatakan bahwa sumber belajar merupakan suatu

sistem tang yang terdiri dari beberapa bahan atau situasi yang sengaja

diciptakan dan dibuat agar peserta didik belajar secara individual. Efektiftas

pembelajaran juga dilihat dari berbagai sumber belajar yang digunakan untuk

menunjang keberhasilan suatu pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran.

Syukur NC (2005) mengungkapkan bahwa sumber belajar ialah seluruh hal

yang dapat dipergunakan serta dapat mensupport proses pmbelajaran dengan

lebih efektif dan efisien serta dapat mempermudah siswa mencapai target

pengajaran atau belajar, tersedia langsung atau tidak langsung baik konkret
10

atau abstrak. Oleh karena itu, sumber belajar juga dikatakan sebagai bagian

integral dari proses pembelajaran. Guru memiliki peranan yang sangat

penting dalam memanfaatkan berbagai lingkungan sekolah sebagai sumber

belajar.

Penggunaan sumber belajar dimaksudkan untuk membantu kegiatan

belajar dalam mencapai pembelajaran yang efektif dan efisien. Hal ini

diharapkan menciptakan pembelajaran yang berdampak positif bagi siswa

untuk mempelajari materi tertentu termasuk pada pembelajaran tematik.

Keberhasilan suatu pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran tidak

terlepas dari pemilihan sumber belajar yang tepat. Dari berbagai sumber

belajar yang ada, Apriliani (2019:1) mengungkapkan bahwa lingkungan

merupakan sumber belajar yang sangat berpengaruh dalam proses

pembelajaran yang sedang berlangsung. Lingkungan merupakan bagian dari

manusia khususnya bagi peserta didik untuk hidup dan berinteraksi dalam

kehidupan sehari-hari. Menurut AECT (Association of Education

Communication Technology) (dalam akhmad rohani dan abu ahmadi,

1995:155) bahwa dalam klasifikasinya, sumber belajar diklasifikasikan

sebagai berikut:

1. Pesan, yaitu sebuah informasi yang dilanjutkan oleh sebuah komponen lain

yang berbentuk gagasan, fakta arti dan data

2. Orang, manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji

pesan
11

3. Bahan, yaitu sebuah perangkat lunak yang berisi pesan yang disajikan melalui

alat atau perangkat keras yang digunakan oleh dirinya

4. Alat, suatu perangkat yang dapat dipergunakan dalam menyampaikan pesan

yang tersimpan

5. Teknik, acuan yang telah dipersiapkan dalam penggunaan bahan, peralatan ,

orang untuk menyampaikan pesan.

6. Lingkungan yaitu situasi ataupun kondisi sekitar dimana pesan dapat

disampaikan baik berupa fisik ataupun non-fisik.

Dari berbagai definisi dalam uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa

sumber belajar merupakan bagian penting dalam terselenggaranya suatu

pembelajaran. Guru harus mampu memanfaatkan lingkungan sekitar untuk

menunjang pembelajar berjalan seefektif mungkin. Dengan demikian

pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar secara optimal dapat

dilakukan dengan integrasi antara materi pembelajaran dengan fenomena

lingkungan yang terjadi.

Maka dari itu penulis menggunakan teori ini untuk acuan hasil analisis

pemanfaataan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar bersumber dari skripsi

terdahulu yang ditulis oleh Tri Agustina dengan judul “Pemanfaatan

Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Tematik

Siswa Kelas IV SD Negeri Grogol Bantul”


12

3. Pembelajaran Tematik

Menurut Poerwadarminta pembelajaran tematik adalah pembelajaran

terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran

sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

Pembelajaran ialah suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan

karakter setiap siswa sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang

berlangsung di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Proses tersebut memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi mereka menjadi

kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, keterampilan,

dan pengetahuan yang diperlukan untuk hidup dan untuk bermasyarakat,

berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia.

Karakteristik Pembelajaran Tematik sebagai berikut : 1) pembelajaran

yang berpusat pada siswa (student centered), 2) selalu memberikan pengalaman

langsung, 3) pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, 4) menyajikan konsep

dari berbagai mata pelajaran, 5) sifatnya lebih fleksibel, 6) menggunakan

prinsip dan konsep belajar sambil bermain serta menyenangkan.

Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan berbasis

proses keilmuan (saintifik). Saintifik merupakan pembelajaran dengan proses

sikap yang didasari oleh cara berfikir yang mengikuti metode ilmiah dalam

menghadapi suatu persoalan atau fenomena. Saintifik identik dengan sifat jujur,

kritis, amanah karena sebelum menyampaikan sebuah informasi, peserta didik

yang mengikuti pembelajaran melakukan beberapa proses untuk pembuktian


13

bahwa semua informasi yang disampaikan benar-benar valid sehingga dapat

dipertanggungjawabkan, bebas dari prasangka, manipulasi, dan menjiplak.

Langkah diatas diawali dengan mencermati melalui pengamatan

(mengamati) agar mendapatkan data awal yang diperlukan, lalu menimbulkan

pertanyaan (menanya) sebagai dasar untuk melengkapi data yang dibutuhkan

(mendorong rasa penasaran sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu yang lebih

tinggi), mengeksplorasi dalam rangka menjawab beberapa pertanyaan sehingga

diperoleh data yang lebih lengkap dan valid, melakukan analisis melalui proses

asosiasi dengan mengaitkan antara satu fakta dengan fakta lain, antara fakta

dengan konsep atau teori, lalu ditarik sebuah kesimpulan. Setelah yakin

terhadap semua kesimpulan, selanjutnya informasi itu dikomunikasikan dengan

berbagai media penyampaian.

Maka dari itu penulis menggunakan teori ini untuk acuan hasil analisis

pemanfaataan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar bersumber dari skripsi

terdahulu yang ditulis oleh Tri Agustina dengan judul “Pemanfaatan

Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Tematik

Siswa Kelas IV SD Negeri Grogol Bantul”

4. Hasil Belajar

(Rusman:2012) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kumpulan

berbagai pengalaman yang diperoleh peserta didik dalam lingkup atau ranah

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar memiliki peranan yang sangat

penting dalam proses pembelajaran, yaitu proses penilaian terhadap hasil

belajar. Proses penilaian terhadap hasil belajar bisa memberi sebuah informasi
14

kepada guru tentang perkembangan peserta didik dalam mencapai tujuan

belajar siswa melalui kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran

dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Menurut (Suparman:2014) penilaian hasil belajar memiliki tujuan untuk

mengukur kompetensi dan kemampuan siswa dalam lingkaran taksonomi

kognitif yang biasa disebut dengan tes yang berbentuk tulisan, misalnya ujian

akhir semester atau ujian lisan yang harus dijawab siswa dengan lisan pula.

Menurut Purwanto (dalam Sukmadinata dalam Sukriswati,2016) hasil

belajar ialah tercapainya tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses

belajar mengajar, hasil belajar juga dapat diartikan sebagai perubahan yang

diakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah laku yang berbeda.

Menurut Sukmadinata (dalam Sukriswati,2016) menyatakan bahwa hasil

belajar merupakan hasil yang nyata dari kecakapan-kecakapan potensi atau

kapasitas yang dimiliki siswa. Menurut Nana Sudjana (dalam Sukriswati,2016)

hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki setelah ia

menempuh pengalaman belajarnya (proses belajar mengajar).

Benyamin S.Bloom dan kawan-kawan juga melakukan pengembangan

terhadap ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yaitu sebagai berikut :

1. Ranah Kognitif

Ranah kognitif dapat dibagi menjadi enam kelompok yang terdiri dari

hirarkis yaitu di mulai dari kemampuan yang paling rendah (lower order

thinking) sampai dengan kemampuan berpikir tingkat tingkat tinggi (higher

order thinking), yaitu pengetahuan (knowledge), pemahaman


15

(comprehension), penerapan (application) ketiganya termasuk lower order

thinking, dan analisis (analysis), sintesis aau menciptakan (synthesis) dan

evaluasi (evaluation) termasuk dalam higher order thinking.

2. Ranah Afektif

Rincian pengembangan ranah afektif oleh David R. Krathwohl, Bloom

dan Masia adalah sebagai berikut: menerima (receiving), merespon

(responding), menilai (valuing), mengorganisasikan (organization) dan

internalisasi atau menentukan ciri-ciri nilai (internalise or charactherise

values).

3. Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik yang lebih diterima umum adalah yang

dikembangkan oleh R.H Dave yaitu sebagai berikut: peniruan (imitation),

manipulasi, ketepatan, penekanan, dan naturalisasi.

Dari beberapa pernyataan dan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar adalah suatu perubahan berupa kecakapan fisik, mental,

intelektual yang terlihat dengan suatu proses dari kegiatan belajar mengajar

baik di jenjang pendidikan formal seperti sekolah dan di jenjang pendidikan

non formal seperti dilingkup keluarga dan masyarakat yang akan digunakan

dalam kegiatan sehari-hari baik didalam sekolah maupun bermasyarakat.

Maka dari itu penulis menggunakan teori ini untuk acuan hasil analisis

pemanfaataan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar bersumber dari

skripsi terdahulu yang ditulis oleh Dini Haryati dengan judul “Efektivitas
16

Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Terhadap Hasil

Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV SD INPRES BTN IKIP I Makassar”

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian yang relevan terhadap penelitian yang diajukan.

Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dapat dijadikan sebagai acuan dan

rujukan dasar teori dan pendukung dari masalah yang diteliti dalam penelitian ini

dengan harapan untuk memperkuat teori penelitian.


17

Penelitian relevan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

No Nama Judul Persamaan Perbedaan Hasil


1 Okke Pemanfaatan 1. Membahas 1. SDN Pembelajaran
Junindra Lingkungan pemanfaatan Ambarukmo, berjalan
Safutra Sebagai Sumber lingkungan Sleman, sebagaimana
Belajar Mata 2. Sumber belajar Yogyakarta mestinya sesuai
Pelajaran IPA 3. Kelas IV 2. Membahas dengan
Kelas IV kendala yang rancangan
Sekolah Dasar di hadapi pembelajaran
beserta
upaya yang
dilakukan
3. Mata
Pelajaran

2 Tri Pemanfaatan 1. Membahas 1. SD Negeri Meningkatkan


Agustina Lingkungan pemanfaatan Grogol motivasi dan
Sekitar Sebagai lingkungan. Bantul hasil belajar baik
Sumber Belajar 2. Sumber belajar 2. Membahas dilihat dari aspek
Dalam 3. Pembelajaran motivasi sikap (spiritual
Pembelajaran Tematik belajar dan sosial),
Tematik Siswa 4. Kelas IV pengetahuan dan
Kelas IV SD keterampilan,
Negeri Grogol serta mampu
Bantul mengembangkan
sikap dan
karakter siswa
dan mampu
menambah
wawasan dan
pengalaman
belajar yang
konkrit atau
nyata bagi siswa.
3. Dini Efektivitas 1. Membahas 1. Kelas IV SD Hasil belajar IPA
Haryati Pemanfaatan pemanfaatan INPRES peserta didik
Lingkungan lingkungan. BTN IKIP 1 kelas IV A SD
Sekolah Sebagai 2. Sumber Belajar Makassar INPRES BTN
Sumber Belajar IPA 2. Membahas IKIP 1 Makassar
Terhadap Hasil 3. Kelas IV kendala sesudah
Belajar IPA yang mememanfaatkan
Peserta Didik dihadapi lingkungan
kelas IV SD beserta sekolah sebagai
INPRES BTN upaya yang sumber belajar
IKIP I Makassar dilakukan tergolong sangat
tinggi

Tabel 2. 1 Kajian Penelitian Relevan


18

C. Kerangka Pikir

Fenomena yang ada


Dimasa pandemi covid19 sekarang memang Fakta di Lapangan
banyak hal berbeda yang terjadi dalam Dalam pembelajaran daring ini memang banyak
kehidupan ini. Salah satu perubahan tersebut anak yang menyepelekan. Mereka banyak yang
terjadi didunia pendidikan dimana kegiatan menganggap belajar online ini sebagai kegiatan
pembelajaran harus dilakukan secara daring mengisis waktu saat liburan. Ditambah lagi
atau online. Sayangnya dalam pembelajaran dengan kondisi dimana banyak guru yang
secara online ini ditemui banyak kendala atau banyak memberikan tugas, menjadikan anak
masalah. Salah satu masalahnya yaitu semakin kurang serius dalam belajar.
keseriusan anak dalam belajar.

Hal yang menarik


Lingkungan yang ada disekitar peserta didik merupakan salah satu sumber belajar yang dapat di
optimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas bagi anak

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa di kelas IV SDN Punten 01 Kota Batu dengan menggunakan
pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Data di peroleh melalui instrument penelitian
pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi

Hasil
Pemanfaatan lingkungan menumbuhkan aktivitas belajar anak yang lebih meningkat. Penggunaan
lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar yang lebih bermakna sebab anak dihadapkan
dengan keadaan situasi yang sebenernya. Penggunaan lingkungan dapat menarik bagi anak karena
lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan.

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir

Anda mungkin juga menyukai