Anda di halaman 1dari 7

Media Pembelajaran Benda Asli dan Bukan Asli

Maratun Soleha1, Sindi Yorita2, Hardiani3, Nurhikma4

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sembilanbelas November Kolaka

Email: maratunsoleha021@gmail.com1, sindiyorita@gmail.com2 , hardianiklk@gmail.com3 ,


nurhikmahklk@gmail.com4

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penggunaan benda asli dalam media
pembelajaran berbasis lingkungan. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. metode kualitatif data yang dikumpulkan melalui
metode observasi. Sumber penelitiannya didapatkan dari mereview karya ilmiah yang diambil dari
google scholar. Data yang sudah dikumpulkan lalu diolah serta dianalisis secara deskriptif
kualitatif, dengan penyajian data secara rinci dan melakukan interpretasi teoritis, sehingga
diperoleh gambaran dari suatu penjelasan serta kesimpulan yang memadai. Media pembelajaran
Benda asli dan bukan asli disebutkan dalam konteks yang berbeda dalam sumber yang ditemukan.
Dengan menggunakan media benda asli akan memberikan rangsangan yang amat penting bagi
siswa untuk mempelajari berbagai hal terutama menyangkut pengembangan keterampilan tertentu.
Media pembelajaran berbasis lingkungan dapat dikategorikan menjadi tiga jenis lingkungan
belajar. Media pembelajaran berbasis lingkungan juga suatu stategi pembelajaran yang
memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. Belajar
yang bebasis lingkungan sekitar memberikan nilai lebih baik dari sipelajar itu sendiri maupun
lingkungan sekitar. Katakanlah belajar ilmu alam, maka lingkungan alam sekitar dapat menjadi
laboratorium.

Kata Kunci: Media Pembelajaran Benda Asli dan Bukan Asli

PENDAHULUAN
Dalam proses pembelajaran, peserta didik tidak hanya dinilai pada ranah kognitifnya saja,
melainkan juga memperhatikan aspek afektif dan psikomotoriknya. Kegiatan belajar mengajar
tidak lagi hanya berupa transfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik, melainkan peserta
didiklah yang aktif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar untuk mengkonstruksi
berbagai ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, seorang pendidik harus lebih kreatif dalam memilih
sumber belajar yang tepat, menarik dan menyenangkan. Media pembelajaran merupakan
komponen dari sumber belajar yang mengandung materi instruksional yang dapat membantu para
pendidik dalam mengajar serta mengurangi kebosanan. Media pembelajaran juga merupakan
sarana yang dapat dimanipulasi dan digunakan untuk mempengaruhi pikiran, perhatian dan sikap
peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga mempermudah pendidik dalam menyampaikan
materi.

Pemilihan media yang tepat sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik.
Media yang akan digunakan sebaiknya didesain lebih menarik dan memudahkan peserta didik
memahami materi secara runtut dan sistematis. Media mempunyai fungsi yang sangat besar dalam
kegiatan pembelajaran. antara lain media asli dan bukan asli. Media-media tersebut berfungsi
sebagai perantara penyampai atau menyebarkan ide, gagasan, ataupun pendapat dalam belajar
sehingga yang dikemukakan tersebut sampai pada penerima yang dituju. Dalam tulisan ini penulis
akan membahas tentang media pembelajaran berupa media asli dan bukan asli.

KAJIAN PUSTAKA
Media adalah semua bentuk perantara (perangkat) untuk menunjang tercapainya
kompetensi dasar yang dibelajarkan yang dapat memberikan rangsangan kepada alat indera,
dgunakan untuk menyebarkn ide atau informasi untuk disampaikan kepada penerima sehingga
pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima dengan jelas, mudah dimengerti dan konkret Media
sebagai alat bantu yang berguna dalam kegiatan belajar mengajar, yang dapat mewakili sesuatu
yang tidak dapat disampaikan oleh guru dalam menggunakan kata-kata atau kalimat. Pada intnya,
alat bantu atau media pendidikan meliputi segala sesuatu yang dapat membantu proses
penyampaian tujuan pendidikan. Media benda asli merupakan benda yang sebenarnya,
benda/media yang membantu pengalaman nyata peserta didik. Media benda asli memiliki fungsi
selain untuk memberi pengalaman nyata dalam kehidupan siswa juga berfungsi untuk menarik
minat belajar siswa.
METODE PENELITIAN (OPSIONAL)

Untuk keberhasilan dalam penelitian peneliti ini banyak mengambil teori-teori dari para
peneliti terdahulu dengan grand theorynya dari jurnal internasional dan jurnal nasional, serta
artikel. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan kualitatif dan deskriptif.
Proses pencarian data melalui media internet untuk memperoleh informasi berdasarkan referensi,
jurnal, maupun artikel. Sedangkan metode kualitatif data yang dikumpulkan melalui metode
observasi. Sumber penelitiannya didapatkan dari mereview karya ilmiah yang diambil dari google
scholar. Data yang sudah dikumpulkan lalu diolah serta dianalisis secara deskriptif kualitatif,
dengan penyajian data secara rinci dan melakukan interpretasi teoritis, sehingga diperoleh
gambaran dari suatu penjelasan serta kesimpulan yang memadai.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media pembelajaran benda aslli dan bukan
asli berbasis lingkungan secara signifikan meningkatkan pemahaman siswa tentang lingkungan
serta sikap dan perilaku positif terhadap lingkungan. Studi ini memberikan implikasi penting untuk
pengembangan media pembelajaran benda aslidan bukan asli berbasis lingkungan. Metode yang
digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan kualitatif dan deskriptif.

Pembahasan

1. Definisi Media Benda Asli dan Bukan Asli

Media benda asli adalah benda yang sebenarnya, benda media yang membantu pengalaman
nyata peserta didik. Media benda asli memiliki fungsi selain untuk memberi pengalaman nyata
dalam kehidupan siswa juga berfungsi untuk menarik minat belajar siswa. Adapun menurut
Ibrahim dan Nana Syahodih mengatakan bahwa “media benda asli termasuk media atau sumber
belajar yang secara spesifik dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk
mempermudah radar belajar yang formal dan direncanakan”. Sedangkan menurut Mulyani
Sumantri dan Johar Permana menyatakan “media benda asli merupakan benda yang sebenarnya
yang membantu pengalaman nyata peserta didik dan menarik minat dan semangat belajar sisiwa”.

Dengan menggunakan media benda asli akan memberikan rangsangan yang amat penting
bagi siswa untuk mempelajari berbagai hal terutama menyangkut pengembangan keterampilan
tertentu.

Media bukan asli adalah merupakan media yang dapat dikatakan gabungan dari berbagai
macam media yang polanya sejenis, namun dikelompokkan dalam satu kelompok besar secara
kolektiv dan seragam. Media ini menampilkan Objek Nyata yang ada di dalam lingkungan hidup
tetapi ditampilkan dalam bentuk mati/tak hidup. Dengan kata lain media ditampilkan kepada
peserta didik dalam bentuk keadaan seutuhnya namun dalam keadaan tak hidup, dan dibentuk
sesuai seperti sebenarnya.

2. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan

Media pembelajaran berbasis lingkungan adalah media pembelajaran yang menjadikan


lingkungan disekitar sebagai sumber belajar. Media pembelajaran berbasis lingkungan dapat
dikategorikan menjadi tiga jenis lingkungan belajar. Media pembelajaran berbasis lingkungan juga
suatu stategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber
belajar, dan sarana belajar. Belajar yang bebasis lingkungan sekitar memberikan nilai lebih baik
dari sipelajar itu sendiri maupun lingkungan sekitar. Katakanlah belajar ilmu alam, maka
lingkungan alam sekitar dapat menjadi laboratorium. Pembelajaran ini dapat di lakukan sembari
melakukan pemberdayaan (empowering) terhadap kehidupan alam dan ekosistem, sementara
sipembelajar dapat melakukan proses pembelajaran dengan lebih baik dan efisisen.

3. Contoh-Contoh Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan

a. Lingkungan sosial. Dengan adanya lingkungan sosial sebagai sumber belajar maka akan tercipta
interaksi antara siswa dengan kehidupan bermasyarakat. Adapun contoh dari lingkungan sosial
yaitu: adat dan kebiasaan, organisasi sosial, pendidikan, kebudayaan, struktur pemerintahan,
sistem nilai, kependudukan, mata pencaharian;
b. Lingkungan alam. Lingkungan ini berkaitan dengan segala sesuatu yang bersifat alamiah,
contohnya: flora dan fauna, cuaca, iklim, suhu udara, sumber daya alam, keadaan georafis dan
sebagainya.

c. Lingkungan buatan. Lingkungan buatan ini merupakan lingkungan yang segaja diciptakan atau
dibuat oleh manusia sehingga bermanfaat bagi kehidupan manusia contohnya seperti bendungan,
irigasi atau perairan, pertambangan, kebun binatang, penghijauan, pembangkit tenaga listik dan
lainya yang segaja dibuat oleh manusia. Lingkungan buatan juga dapat dikaitan dengan berbagai
bidang studi yang diajarkan di sekolah.

PENUTUP

Simpulan

Media sangat penting dalam dunia pendidikan sebagai bahan ajar yang efektif. Sebagai
media pembelajaran ada 2 jenis media yaitu media asli dan media bukan asli. Media itu sangat
berperan penting dalam dunia pendidikan walaupun mempunyai fungsi yang berbeda. Media
benda asli lebih menekankan rangsangan yang amat penting bagi siswa untuk mempelajari
berbagai hal terutama menyangkut pengembangan keterampilan tertentu. merangsang siswa untuk
memperoleh pengalaman yang sama dan dapat menarik minat siswa untuk belajar. Sehingga
dengan penggunaan media tersebut siswa menjadi lebih giat belajar dan mempunyai pengalaman
serta persepsi yang sama tentang suatu konsep yang dipelajari.

Media bukan asli lebih menekankan dalam pembelajaran sains sebagai alat bantu untuk
keterbatasan alat atau bahan yang tidak dapat ditemukan untuk diperlihatkan, atau mungkin untuk
persiapannya membutuhkan waktu yang lebih lama dan yang sifatnya Research, Discovery, dan
Exploration. Dimana dengan adanya media ini peserta didik mampu untuk melakukan penelitian
melalui suatu sample yang telah mati. Media pembelajaran berbasis lingkungan memiliki banyak
manfaat baik dari segi aktivitas belajar, motivasi belajar, pengenalan terhadap lingkungan dan
mengetahui kondisi sosial yang terdapat di lingkungan sekitar mereka.
Saran

Demikianlah dari journal media media pembelajaran benda asli dan bukan asli menyadari
jauh dari sempurna maka dari itu kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan
untuk perbaikan journal ini. Harapan penulis semoga journal ini dapat memberi pengarahan baru
dan bermanfaat bagi kita semua.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada pimpinan dosen pengampu mata kuliah
media pembelajaran PPKn yang telah memotivasi selama penyusunan artikel ini.

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.B.
Suryosubroto. 2002.

Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta,.Haidir & Salim. 2014. Strategi
Pembelajaran.

Medan:Perdana Mulya Sarana.Hamalik, Oemar. 1986. Media Pendidikan. Cet. V;


Bandung P.T. Alumni. Hamdani, 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Cv Pustaka
Setia.Harahap, Juliawati.

Analisis Faktor – Faktor Penyebab Kejenuhan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Ips
Kelas VIIID SMPN 7 Muaro Jambi. Jambi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Istiani,

Rina Munawar, dkk.2015. “Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar


Menggunakan Metode Post To Post Pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup” Jawa tengah: Unnes
Jurnal Biologi.

Jepri Nugrawiyati, Jepri. Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang:
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Ali Abdul Halim Mahmud, Fikih Responsibilitas dan tanggung Jawab Muslim, Jakarta,
Gema Insani Press, 2000, Hlm. 194-195.Aziz, A., & Saihu, S. (2019).
Interpretasi Humanistik Kebahasaan: Upaya Kontekstualisasi Kaidah Bahasa Arab.
Arabiyatuna: Jurnal Bahasa Arab, 3(2), 299-214Conyers & Hills, Creative Human Resource
Planning and Applications : A Strategic Approach. New York Prectice Hall, Inc, 1994.Dr. Manap
Somantri, M.Pd,

Perencanaan Pendidikan, (Bogor: IPB Press, 2014)Fattah Nanang dalam Endin Mujahidin
Dkk, Perencanaan Pendidikan, Bogor, Program Pasca Srajana UIKA Bogor, 2009, Hlm.

Anda mungkin juga menyukai