Anda di halaman 1dari 9

LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Nanda Hanii Aulia Arrafif (06020720040), Yuli Arifianti (06020720054),


Maadhin Fiyya Huk Muka (06030720058)
Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya
2021

Pendahuluan
Belajar merupakan sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan guru
disertai dengan sumber belajar yang ada pada lingkungan belajar. Namun dalam
penggunaan tersebut, peserta didik harus diarahkan oleh guru. Media belajar
merupakan komponen penting berupa sarana atau fasilitas pendidikan agar proses
belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.
Berdasarkan pengamatan yang banyak ditemui, masih banyak guru yang hanya
monoton menggunakan ruang kelas sebagai sarana atau fasilitas utama kegiatan
pembelajaran. Padahal proses pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan di dalam
kelas, karena ada banyak hal yang tidak dapat dipelajari di dalam kelas meskipun
dijelaskan oleh guru dengan penjelasan yang rinci. Oleh karena itu, kita juga
memerlukan berbagai media untuk memberikan penjelasan atau pemahaman yang
lebih konkrit dan dekat dengan realita. Media pembelajaran yang dapat digunakan
yakni media lingkungan. Oleh karena itu, tujuan penulisan artikel ini yakni
memahami konsep dasar lingkungan sebagai media pembelajaran beserta prinsip
dan strategi dalam pengembangannya, dan mengetahui keuntungan dan kelemahan
penggunaan media lingkungan sebagai media pembelajaran.

Konsep Dasar Lingkungan sebagai Media Pembelajaran


Media secara Bahasa merupakan bentuk dari kata jamak medium yang berarti
pengantar atau perantara. Sedangkan pembelajaran merupakan proses dari belajar
mengajar. Maka media pembelajaran didefinisikan sebagai berbagai kumpulan
komponen yang dapat merangsang minat belajar siswa di lingkungan sekitarnya.
Dalam pembelajaran, media digunakan untuk menunjang pemahaman peserta didik
agar dapat memperoleh capaian tujuan pembelajaran. 1
Lingkungan menurut Djafaar (2001) adalah segala sesuatu di luar individu
yang diperoleh melalui alat indera kemudian diterima oleh otak sebagai sumber
informasi. Lingkungan memiliki berbagai hal untuk dijadikan bahan pembelajaran
yang tersedia dalam jumlah tak terbatas, sekalipun dirancang secara sengaja
maupun tidak sengaja sebagai kebutuhan pendidikan. Hal ini ditentukan dari
sebagaimana lingkungan tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh yang
bersangkutan.2 Lingkungan juga dapat diartikan sebagai salah satu sumber belajar
yang dapat ditingkatkan kualitasnya agar dapat mencapai hasil dari proses
pembelajaran. 3
Media pembelajaran lingkungan menurut Sardiman (2011) adalah proses
pemahaman siswa terhadap segala hal disekitarnya sebagai bahan pengajaran baik
sesudah maupun sebelum mendapatkan materi dengan berbekal pengalaman dan
penemuannya untuk mendorong upaya terjadinya interaksi timbal balik antara
siswa dengan lingkungan atau masyarakat.4 Lingkungan diperkirakan akan mampu
meningkatkan kemampuan dan keefektifan belajar di sekolah. Pengalaman belajar
dapat diklasifikasikan dari tingkatan konkrit ke tingkatan abstrak yang disebut
dengan core of experience atau biasa dikenal kerucut pengalaman. Pengalaman
belajar konkrit diperoleh dari pengalaman langsung, sedangkan pengalaman belajar
abstrak diperoleh dari pesan verbal. Dalam artian pembelajaran dapat dikatakan
efektif bagi penyuluh apabila dapat ditemukan, dirasakan, dan dilakukan langsung
di lingkungan tempatnya belajar.5

1
Oos M. Anwas, “Lingkungan sebagai Media Pembelajaran dan Pengaruhnya terhadap
Kompetensi Penyuluh Pertanian”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17 No. 3, 2011, Hal.
284.
2
Zahara Djaafar, Pendidikan Nonformal dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
dalam Pembangunan (Padang: Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang), Hal. 62.
3
Irfatul ‘Ulum, “Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Anak”, Jurnal Pendidikan
Anak, Vol. 3 No. 2, 2014, Hal. 519.
4
Arif Sardiman, Media Pendidikan (Jakarta: Rajawali), Hal. 22-24.
5
Sardiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya
(Jakarta: Rajawali), Hal. 71-72.
Media pembelajaran lingkungan akan memperluas pengetahuan dan wawasan
siswa sebab tidak dihalangi oleh sebuah dinding kelas dengan tingkat keakuratan
lebih tinggi jika dibanding siswa hanya mempelajari dan membayangkannya di
dalam kelas. Siswa akan mendapatkan pengalaman secara langsung dan berusaha
mengoptimalkan penemuannya dengan kemampuan yang dimiliki untuk
berinteraksi dengan lingkungan tersebut. Kegiatan belajarpun menjadi sangat
bervariatif sehingga aktivitas belajar (learning activities) siswa meningkat yang
dapat menyiapkan masyarakat belajar (learning societes) berwawasan dari
lingkungan sebagai sumber daya manusia di masa depan tanpa berpacu
pembelajaran di sekolah. Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran
dapat berupa tindakan nyata untuk mengamati lingkungan atau hanya membawa
kegiatan pembelajaran di dalam kelas ke alam terbuka di lingkungan. 6
Lingkungan mengandung interaksi antara faktor biotik (hidup) dan abiotik
(mati) yang nantinya akan memberikan stimulus (rangsangan) terhadap individu
dan begitupula sebaliknya individu juga akan merespons lingkungan kembali.
Secara umum, lingkungan dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yakni
lingkungan sosial, lingkungan alam atau fisik, dan lingkungan buatan atau budaya.
1. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan interaksi
manusia didalam kehidupan masyarakat, meliputi adat atau kebiasaan,
kebudayaan, pendidikan, kependudukan, agama, organisasi sosial, struktur
pemerintahan, mata pencaharian, dan sistem nilai. Lingkungan sosial berpusat
pada ilmu-ilmu yang mempelajari tentang sosial dan kemanusiaan. Media
pembelajaran berbasis lingkungan sosial misalnya melakukan tawar-menawar
saat kegiatan jual beli.
2. Lingkungan alam atau fisik
Lingkungan alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang bersifat
alamiah, meliputi sumber daya alam, flora dan fauna, kenampakan alam, cuaca,
iklim, suhu dan lain sebagainya. Adanya alam yang sifatnya relatif menetap

6
Irfatul ‘Ulum, “Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Anak”, Jurnal Pendidikan
Anak, Vol. 3 No. 2, 2014, Hal. 520-521.
membuatnya mudah dikenal dan dipelajari oleh anak. Oleh karena itu dari
lingkungan alam diharapkan agar anak dapat mencintai alam dan
menumbuhkan kesadaran akan pentingnya alam dalam jiwa mereka. Media
pembelajaran berbasis lingkungan alam atau fisik misalnya mengenai
perubahan siang dan malam.
3. Lingkungan buatan atau budaya
Lingkungan buatan atau lingkungan budaya adalah lingkungan yang
dibentuk oleh manusia secara sengaja untuk keperluan dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, meliputi irigasi, bendungan, perkebunan, jalanan,
pembangkit listrik dan lain sebagainya. Media pembelajaran berbasis
lingkungan buatan atau budaya misalnya membangun museum sebagai sarana
untuk mengenal situs-situs budaya dan mengoleksi benda bersejarah. 7
Adapun contoh kegiatan di sekolah yang memanfaatkan lingkungan sebagai
media belajar, seperti budidaya tanaman, mengolah sampah yang terdapat di
sekolah menjadi pupuk kompos atau mendaur ulang menjadi sebuah kerajinan,
penyembelihan hewan kurban, ekstrakurikuler pramuka dan lain sebagainya. 8
Memanfaatkan lingkungan dengan melibatkan siswa kedalamnya akan
menimbulkan keseimbangan dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini lingkungan
sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, sosial emosional, kognitif,
agama dan moral siswa. Pada perkembangan fisik, siswa akan mempunyai
kesempatan menggerakkan tubuh secara alami sehingga mereka akan banyak
belajar bagaimana tubuhnya bekerja. Pada perkembangan sosial emosional, siswa
akan didorong untuk berinteraksi dengan teman sebaya atau orang dewasa di
sekitarnya sehingga siswa dapat belajar mengemukakan hasil penemuannya dan
terlatih untuk percaya diri. Pada perkembangan kognitif, siswa dapat menguatkan
konsep-konsep tertulis yang telah mereka dapatkan sebelumnya. Pada

7
Irfatul ‘Ulum, “Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Anak”, Jurnal Pendidikan
Anak, Vol. 3 No. 2, 2014, Hal. 519-520.
8
Afan Chrislando, “Pemanfaatan Lingkungan Sekitar sebagai Media Pembelajaran”, Jurnal
Pendidikan PEPATUDZU, Vol. 15 No. 1, 2019, Hal. 5.
perkembangan agama dan moral, siswa dapat membentuk karakter cinta lingkungan
dan belajar mensyukuri segala ciptaan Tuhan. 9

Prinsip-prinsip Pengembangan Lingkungan sebagai Media Pembelajaran


Dalam mengembangkan lingkungan sebagai salah satu media pembelajaran
maka terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut.
1. Media pembelajaran harus memiliki tujuan dan fungsi sesuai pembelajaran.
2. Media pembelajaran harus memberikan sebuah pemahaman tentang suatu
konsep tertentu.
3. Media pembelajaran harus sesuai dengan tingkat sasaran siswa.
4. Media pembelajaran dapat mendorong siswa untuk melakukan eksperimen dan
eksplorasi.
5. Media pembelajaran dapat diterapkan secara individu maupun kelompok.
6. Media pembelajaran mudah dipahami dan dilaksanakan oleh siswa.
7. Media pembelajaran menggunakan bahan-bahan yang sudah tersedia di alam
agar lebih murah.10

Strategi Pengembangan Lingkungan sebagai Media Pembelajaran


Sebelum melaksanakan proses pembelajaran dianjurkan untuk membuat
sebuah perencanaan agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan secara optimal.
Beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam memanfaatkan lingkungan
sebagai media pembelajaran, antara lain sebagai berikut.
1. Langkah Perencanaan, berupa: (a) Menentukan capaian belajar siswa, (b)
Menentukan objek lingkungan yang akan dipakai, (c) Membuat surat izin jika
diperlukan, seperti instansi-instansi formal (d) Menentukan waktu
pelaksanaan, (e) Menentukan cara belajar anak di lingkungan, seperti
mengamati, bertanya kemudian bercerita, dan (f) Menyiapkan hal-hal teknis
yang diperlukan, seperti kamera, P3K, dan lain sebagainya.

9
Andi Aslindah, “Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Anak di TK”, PENDAS
MAHAKAM: Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 3 No. 2, 2020, Hal. 8-9.
10
Juariah, “Pembelajaran Berbasis Lingkungan”, Jurnal Biologi, 2014, Hal. 85-86.
2. Langkah Pelaksanaan, berupa: (a) Mengamati hal yang menarik perhatian
siswa, (b) Memberikan pertanyaan terbuka, (c) Menggunakan kosakata
beragam untuk menjelaskan hal-hal baru, dan (d) Memicu siswa mengetahui
hal-hal baru.
3. Langkah Tindak Lanjut, berupa: (a) Memberikan pertanyaan secara bergilir,
(b) Memberi kesempatan siswa bercerita tentang hasil pengamatan dan
penemuannya di lingkungan objek belajar, dan (c) Memberikan tugas terkait
hasil pengamatan dan penemuannya di lingkungan objek belajar. 11

Keuntungan Penggunaan Media Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran


Lingkungan merupakan suatu sarana belajar yang sangat baik dan bermanfaat,
kita tidak perlu untuk susah-susah mengeluarkan cukup banyak biaya untuk
membeli bahan untuk penggunaannya. Kita bisa saja langsung mengajak anak-anak
untuk pergi melihat-lihat atau memperhatikan bagaimana dan seperti apa
lingkungan itu, dengan secara langsung.
Suatu strategi pembelajaran yang pada prosesnya memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber sarana belajar dan juga sumber belajar. Pembelajaran ini juga akan
dapat menghibur siswa agar tidak bosan atau jenuh, dengan adanya suasana baru
dan sumber belajar yang tidak hanya tertuju pada buku saja ini maka akan terwujud
adanya keseriusan dan juga minat berpartisipasi siswa. Dan juga dengan adanya
metode pembelajaran tersebut akan mengubah persepsi siswa bahwa belajar tidak
harus menonton, menegangkan dan membosankan. Tapi belajar adalah proses
mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman, sehingga dalam belajar dapat
dirasakan sebagai suatu kegiatan menyenangkan dan penuh ide-ide baru.
Adapun beberapa keuntungan penggunaan media lingkungan sebagai media
pembelajaran diantaranya yakni:
1. Menghemat biaya karena memanfaatkan benda-benda yang ada dilingkungan
2. Kegiatan belajar lebih menarik
3. Hakikat belajar akan lebih bermakna

Andi Aslindah, “Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Anak di TK”, PENDAS
11

MAHAKAM: Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 3 No. 2, 2020, Hal. 9-10.


4. Bahan-bahan yang dipelajari lebih kaya serta lebih faktualse
5. Kegiatan belajar akan lebih aktif. 12

Kelemahan Penggunaan Media Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran


Beberapa kelemahan serta kekurangan dari penggunaan media lingkungan
sebagai media pembelajaran:
1. Kurangnya persiapan kegiatan belajar yang menyebabkan saat peserta didik
berada di lingkungan luar dan tidak melakukan kegiatan belajar yang sesuai
dengan harapan, maka akan muncul kesan bermain-main. Hal tersebut dapat
diatasi dengan melakukan persiapan yang lebih matang sebelum kegiata
dilakukan.
2. Terkesan memakan waktu yang lama, penggunaan media lingkungan sebagai
media pembelajaran memiliki kesan dari guru dan peserta didik bahwa kegiatan
tersebut memerlukan waktu yang lama, sehingga akan menghabiskan proses
belajar mengajar di dalam kelas. Kesan tersebut salah, kita ambil salah satu
contoh dari materi dalam pelajaran IPA yakni mengenai tumbuhan, dengan
penggunaan media lingkungan akan mempermudah peserta didik untuk
mempelajari keadaan tanah, jenis-jenis tumbuhan, dan lain-lain dan bisa
dilakukan dalam waktu beberapa menit, selanjutnya bisa melakukan
pembelajaran kembali di dalam kelas.
3. Sempitnya pandangan guru mengenai kegiatan belajar hanya bisa dilakukan
didalam kelas. Mereka lupa bahwa peserta didik dapat melakukan kegiatan
belajar di luar jam kelas baik dilakukan secara individu ataupun kelompok, dan
mereka dapat mempelajari tentang keadaan lingkungan. 13 (Susanti, 2011)
4. Peserta didik cenderung melakukan aktifitas sendiri di luar aktivitas
pembelajaran yang telah ditentukan. Hal tersebut terjadi karena peserta didik
merasa lebih bersemangat, sehingga mereka bisa saja melakukan kegiatan diluar

12
Dumyati Ibn Harun, “Lingkungan sebagai Media Pembelajaran Keuntungan dan
Kelemahan Lingkungan”, Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien,
http://communitypba12.blogspot.com/2012/04/lingkungan-sebagai-media-pembelajaran.html, pada
tanggal 23 April 2012.
13
Nila Dwi Susanti, “Memanfaatkan Lingkungan Sekitar sebagai Sumber Belajar dengan
Tema Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Sekolah Dasar”, Jurnal
Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. 1 No. 2, 2013, Hal. 2.
pembelajaran. Dengan terjadinya hal tersebut, guru harus pandai-pandai dalam
mengatur peserta didik agar tertib dan mengikuti pembelajaran di lingkungan
yang berlangsung. 14(Crismono, 2017)
5. Cuaca tidak dapat diprediksi, apalagi ketika terjadi pergantian musim yang
menyebabkan cuaca sewaktu-waktu berubah. Misal yang tadinya cuaca dalam
keadaan cerah, tiba-tiba turun hujan.

Penutup
Media pembelajaran lingkungan merupakan proses pemahaman siswa terhadap
segala hal disekitarnya sebagai bahan pengajaran baik sesudah maupun sebelum
mendapatkan materi dengan berbekal pengalaman dan penemuannya untuk
mendorong upaya terjadinya interaksi timbal balik antara siswa dengan lingkungan
atau masyarakat. Dalam mengembangkan sebuah media pembelajaran lingkungan,
diperlukan beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Agar penggunaan lingkungan
sebagai media pembelajaran dapat berhasil, perlu adanya strategi strategi tersebut
yakni perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
Kelemahan dari lingkungan sebagai media pembelajaran yakni kurangnya
persiapan serta lebih memakan banyak waktu dan cuaca yang tidak dapat
diprediksi. Namun, disamping kelemahan tersebut, terdapat kelebihan dari
lingkungan sebagai media pembelajaran, seperti menghemat biaya, bahan yang
dibutuhkan lebih menarik, kegiatan belajar menjadi menarik dan bermakna, serta
menjadi lebih aktif.

14
Prima Cristi Crismono, “Penggunaan Media Dan Sumber Belajar Dari Alam Sekitar Dalam
Pembelajaran Matematika”, Jurnal Gammath, Vol. 2 No. 2, 2017, Hal. 77.
References
Anwas, O. M. (2011). Lingkungan sebagai Media Pembelajaran dan Pengaruhnya
terhadap Kompetensi Penyuluh Pertanian. Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan, 17(3), 283–290.

Aslindah, A. (2020). Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Anak di


TK. PENDAS MAHAKAM: Jurnal Pendidikan Dasar, 5(1), 6–11.
Chrislando, A. (2020). Pemanfaatan Lingkungan Sekitar sebagai Media
Pembelajaran. Jurnal Pendidikan PEPATUDZU, 15(1), 1–7.
Crismono, P. C. (2017). Penggunaan Media Dan Sumber Belajar Dari Alam Sekitar
Dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Gammath, 2(2), 72–77.
Djaafar, Z. (2001). Pendidikan Nonformal dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia Dalam Pembangunan. Padang: Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Padang.
Harun, D. I. (2012). Lingkungan sebagai Media Pembelajaran Keuntungan dan
Kelemahan Lingkungan. Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA).
http://communitypba12.blogspot.com/2012/04/lingkungan-sebagai-media-
pembelajaran.html.
Irfatul, ‘Ulum. (2014). Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Anak.
Jurnal Pendidikan Anak, 3(2), 518–523.
Juariah. (2014). Pembelajaran Berbasis Lingkungan. Jurnal Biologi, 83–88.
Sardiman, A. dkk. (1986). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatanya. Jakarta: Rajawali.
Sardiman, A. (2011). Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali.
Susanti, N. D. (2013). Memanfaatkan Lingkungan Sekitar sebagai Sumber Belajar
dengan Tema Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas
III Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 1(2).

Anda mungkin juga menyukai