Pendahuluan
Belajar merupakan sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan guru
disertai dengan sumber belajar yang ada pada lingkungan belajar. Namun dalam
penggunaan tersebut, peserta didik harus diarahkan oleh guru. Media belajar
merupakan komponen penting berupa sarana atau fasilitas pendidikan agar proses
belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.
Berdasarkan pengamatan yang banyak ditemui, masih banyak guru yang hanya
monoton menggunakan ruang kelas sebagai sarana atau fasilitas utama kegiatan
pembelajaran. Padahal proses pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan di dalam
kelas, karena ada banyak hal yang tidak dapat dipelajari di dalam kelas meskipun
dijelaskan oleh guru dengan penjelasan yang rinci. Oleh karena itu, kita juga
memerlukan berbagai media untuk memberikan penjelasan atau pemahaman yang
lebih konkrit dan dekat dengan realita. Media pembelajaran yang dapat digunakan
yakni media lingkungan. Oleh karena itu, tujuan penulisan artikel ini yakni
memahami konsep dasar lingkungan sebagai media pembelajaran beserta prinsip
dan strategi dalam pengembangannya, dan mengetahui keuntungan dan kelemahan
penggunaan media lingkungan sebagai media pembelajaran.
1
Oos M. Anwas, “Lingkungan sebagai Media Pembelajaran dan Pengaruhnya terhadap
Kompetensi Penyuluh Pertanian”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17 No. 3, 2011, Hal.
284.
2
Zahara Djaafar, Pendidikan Nonformal dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
dalam Pembangunan (Padang: Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang), Hal. 62.
3
Irfatul ‘Ulum, “Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Anak”, Jurnal Pendidikan
Anak, Vol. 3 No. 2, 2014, Hal. 519.
4
Arif Sardiman, Media Pendidikan (Jakarta: Rajawali), Hal. 22-24.
5
Sardiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya
(Jakarta: Rajawali), Hal. 71-72.
Media pembelajaran lingkungan akan memperluas pengetahuan dan wawasan
siswa sebab tidak dihalangi oleh sebuah dinding kelas dengan tingkat keakuratan
lebih tinggi jika dibanding siswa hanya mempelajari dan membayangkannya di
dalam kelas. Siswa akan mendapatkan pengalaman secara langsung dan berusaha
mengoptimalkan penemuannya dengan kemampuan yang dimiliki untuk
berinteraksi dengan lingkungan tersebut. Kegiatan belajarpun menjadi sangat
bervariatif sehingga aktivitas belajar (learning activities) siswa meningkat yang
dapat menyiapkan masyarakat belajar (learning societes) berwawasan dari
lingkungan sebagai sumber daya manusia di masa depan tanpa berpacu
pembelajaran di sekolah. Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran
dapat berupa tindakan nyata untuk mengamati lingkungan atau hanya membawa
kegiatan pembelajaran di dalam kelas ke alam terbuka di lingkungan. 6
Lingkungan mengandung interaksi antara faktor biotik (hidup) dan abiotik
(mati) yang nantinya akan memberikan stimulus (rangsangan) terhadap individu
dan begitupula sebaliknya individu juga akan merespons lingkungan kembali.
Secara umum, lingkungan dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yakni
lingkungan sosial, lingkungan alam atau fisik, dan lingkungan buatan atau budaya.
1. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan interaksi
manusia didalam kehidupan masyarakat, meliputi adat atau kebiasaan,
kebudayaan, pendidikan, kependudukan, agama, organisasi sosial, struktur
pemerintahan, mata pencaharian, dan sistem nilai. Lingkungan sosial berpusat
pada ilmu-ilmu yang mempelajari tentang sosial dan kemanusiaan. Media
pembelajaran berbasis lingkungan sosial misalnya melakukan tawar-menawar
saat kegiatan jual beli.
2. Lingkungan alam atau fisik
Lingkungan alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang bersifat
alamiah, meliputi sumber daya alam, flora dan fauna, kenampakan alam, cuaca,
iklim, suhu dan lain sebagainya. Adanya alam yang sifatnya relatif menetap
6
Irfatul ‘Ulum, “Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Anak”, Jurnal Pendidikan
Anak, Vol. 3 No. 2, 2014, Hal. 520-521.
membuatnya mudah dikenal dan dipelajari oleh anak. Oleh karena itu dari
lingkungan alam diharapkan agar anak dapat mencintai alam dan
menumbuhkan kesadaran akan pentingnya alam dalam jiwa mereka. Media
pembelajaran berbasis lingkungan alam atau fisik misalnya mengenai
perubahan siang dan malam.
3. Lingkungan buatan atau budaya
Lingkungan buatan atau lingkungan budaya adalah lingkungan yang
dibentuk oleh manusia secara sengaja untuk keperluan dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, meliputi irigasi, bendungan, perkebunan, jalanan,
pembangkit listrik dan lain sebagainya. Media pembelajaran berbasis
lingkungan buatan atau budaya misalnya membangun museum sebagai sarana
untuk mengenal situs-situs budaya dan mengoleksi benda bersejarah. 7
Adapun contoh kegiatan di sekolah yang memanfaatkan lingkungan sebagai
media belajar, seperti budidaya tanaman, mengolah sampah yang terdapat di
sekolah menjadi pupuk kompos atau mendaur ulang menjadi sebuah kerajinan,
penyembelihan hewan kurban, ekstrakurikuler pramuka dan lain sebagainya. 8
Memanfaatkan lingkungan dengan melibatkan siswa kedalamnya akan
menimbulkan keseimbangan dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini lingkungan
sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, sosial emosional, kognitif,
agama dan moral siswa. Pada perkembangan fisik, siswa akan mempunyai
kesempatan menggerakkan tubuh secara alami sehingga mereka akan banyak
belajar bagaimana tubuhnya bekerja. Pada perkembangan sosial emosional, siswa
akan didorong untuk berinteraksi dengan teman sebaya atau orang dewasa di
sekitarnya sehingga siswa dapat belajar mengemukakan hasil penemuannya dan
terlatih untuk percaya diri. Pada perkembangan kognitif, siswa dapat menguatkan
konsep-konsep tertulis yang telah mereka dapatkan sebelumnya. Pada
7
Irfatul ‘Ulum, “Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Anak”, Jurnal Pendidikan
Anak, Vol. 3 No. 2, 2014, Hal. 519-520.
8
Afan Chrislando, “Pemanfaatan Lingkungan Sekitar sebagai Media Pembelajaran”, Jurnal
Pendidikan PEPATUDZU, Vol. 15 No. 1, 2019, Hal. 5.
perkembangan agama dan moral, siswa dapat membentuk karakter cinta lingkungan
dan belajar mensyukuri segala ciptaan Tuhan. 9
9
Andi Aslindah, “Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Anak di TK”, PENDAS
MAHAKAM: Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 3 No. 2, 2020, Hal. 8-9.
10
Juariah, “Pembelajaran Berbasis Lingkungan”, Jurnal Biologi, 2014, Hal. 85-86.
2. Langkah Pelaksanaan, berupa: (a) Mengamati hal yang menarik perhatian
siswa, (b) Memberikan pertanyaan terbuka, (c) Menggunakan kosakata
beragam untuk menjelaskan hal-hal baru, dan (d) Memicu siswa mengetahui
hal-hal baru.
3. Langkah Tindak Lanjut, berupa: (a) Memberikan pertanyaan secara bergilir,
(b) Memberi kesempatan siswa bercerita tentang hasil pengamatan dan
penemuannya di lingkungan objek belajar, dan (c) Memberikan tugas terkait
hasil pengamatan dan penemuannya di lingkungan objek belajar. 11
Andi Aslindah, “Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Anak di TK”, PENDAS
11
12
Dumyati Ibn Harun, “Lingkungan sebagai Media Pembelajaran Keuntungan dan
Kelemahan Lingkungan”, Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien,
http://communitypba12.blogspot.com/2012/04/lingkungan-sebagai-media-pembelajaran.html, pada
tanggal 23 April 2012.
13
Nila Dwi Susanti, “Memanfaatkan Lingkungan Sekitar sebagai Sumber Belajar dengan
Tema Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Sekolah Dasar”, Jurnal
Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. 1 No. 2, 2013, Hal. 2.
pembelajaran. Dengan terjadinya hal tersebut, guru harus pandai-pandai dalam
mengatur peserta didik agar tertib dan mengikuti pembelajaran di lingkungan
yang berlangsung. 14(Crismono, 2017)
5. Cuaca tidak dapat diprediksi, apalagi ketika terjadi pergantian musim yang
menyebabkan cuaca sewaktu-waktu berubah. Misal yang tadinya cuaca dalam
keadaan cerah, tiba-tiba turun hujan.
Penutup
Media pembelajaran lingkungan merupakan proses pemahaman siswa terhadap
segala hal disekitarnya sebagai bahan pengajaran baik sesudah maupun sebelum
mendapatkan materi dengan berbekal pengalaman dan penemuannya untuk
mendorong upaya terjadinya interaksi timbal balik antara siswa dengan lingkungan
atau masyarakat. Dalam mengembangkan sebuah media pembelajaran lingkungan,
diperlukan beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Agar penggunaan lingkungan
sebagai media pembelajaran dapat berhasil, perlu adanya strategi strategi tersebut
yakni perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
Kelemahan dari lingkungan sebagai media pembelajaran yakni kurangnya
persiapan serta lebih memakan banyak waktu dan cuaca yang tidak dapat
diprediksi. Namun, disamping kelemahan tersebut, terdapat kelebihan dari
lingkungan sebagai media pembelajaran, seperti menghemat biaya, bahan yang
dibutuhkan lebih menarik, kegiatan belajar menjadi menarik dan bermakna, serta
menjadi lebih aktif.
14
Prima Cristi Crismono, “Penggunaan Media Dan Sumber Belajar Dari Alam Sekitar Dalam
Pembelajaran Matematika”, Jurnal Gammath, Vol. 2 No. 2, 2017, Hal. 77.
References
Anwas, O. M. (2011). Lingkungan sebagai Media Pembelajaran dan Pengaruhnya
terhadap Kompetensi Penyuluh Pertanian. Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan, 17(3), 283–290.