Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“Komponen Dan Kriteria Pemilihan Sumber Belajar”

Dosen Pengampu : Dr. Tuti Indriyani, M.Pd

Disusun Oleh :
Jainah Febi Wahyuni
Nim. 801230007

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan makalah Pengembangan Sumber Belajar Pendidikan Agama Isam dengan
judul “Komponen Dan Kriteria Pemilihan Sumber Belajar”. Sholawat dan salam
selalu tercurahkan dan dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
serta keluarga, sahabat dan pengikutnya.

Pemakalah menyadari tanpa bantuan dari semua pihak, penulisan makalah ini
mungkin tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu, pemakalah mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Sumber Belajar Pendidikan Agama


Isam yakni Ibu Dr. Tuti Indriyani, M.Pd.
2. Teman-teman semuanya yang telah memberikan motivasinya serta semua pihak
yang telah membantu terselesainya makalah ini.

Pemakalah menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam


penyusunan makalah ini, karena keterbatasan kemampuan yang pemakalah miliki.
Oleh karena itu, pemakalah mohon kritik dan sarannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semuanya.

Jambi, Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
“Komponen Dan Kriteria Pemilihan Sumber Belajar”
A. Pendahuluan
Belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri
peserta didik sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya. Peserta didik seharusnya
tidak hanya belajar dari guru atau pendidik saja, tetapi dapat pula belajar dengan berbagai
sumber belajar yang tersedia di lingkungannya. Oleh karena itu sumber belajar adalah suatu
sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan
dibuat agar memungkinkan peserta didik belajar secara individual.1
Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses penyampaian materi dari
guru kepada siswa agar siswa mampu memahami materi pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang sudah ditentukan. Guru wajib memberi materi yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai, jika guru memberikan materi yang salah atau tidak sesuai
maka berakibat tujuan pembelajaran tidak tercapai. Jika sudah demikian maka pembelajaran
yang dilakukan terancam gagal yang berimbas pada kualitas pendidikan yang buruk.
Sumber belajar sebagai salah satu komponen dalam system dan desain instruksional
memegang peranan penting terhadap keberhasilan pembelajaran yang dilakukan di sekolah.
Pentingnya keberadaan sumber belajar tidak terlepas dari beberapa pendekatan pembelajaran
modern yang beroreintasi kepada pemusatan pembelajaran pada siswa (student centred).
Orientasi pembelajaran modern ini ikut mempengaruhi keharusan ketersediaan sumber-
sumber belajar yang mendukung siswa dalam belajar. Baik belajar secara individual. Klasikal
maupun kelompok.
Membahas tentang sumber belajar, tidak dapat dipisahkan dari pemahaman terhadap
pengertian konsep belajar. Pengertian belajar menurut Sjahminan Zaini adalah melatih,
menggunakan, memfungsikan serta mengoptimalkan fungsi macam-macam alat (indera luar
dan dalam) yang telah dianugerahkan oleh Allah secara integral dalam berbagai aspek
kehidupan sebagai manifestasi dari rasa syukur kepada-Nya2. Firman Allah Q.S An-Nahl: 78

1
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Amplikasinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008, hal,
208-209
2
yahminan Zaini, Prinsip-Prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 1986, hal. 9
Artinya:“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur.”
Fleksibelitas dalam mengakses sumber-sumber belajar akan mendorong peningkatan
kemampuan siswa dalam memahami isi pembelajaran. Dengan ketersediaan sumber belajar,
maka para peserta didik mempunyai banyak alternative dalam mencari sumber belajar yang
mereka dibutuhkan baik yang ada di kelas, sekolah ataupun di lingkungan mereka. Akan
tetapi, jika pemenuhan kebutuhan akan sumber belajar tidak tercapai maka akan terjadi
ketimpangan dan ketidakseimbangan dalam proses pembelajaran khususnya dalam
memanfaatkan sumber belajar.
Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam era global ini, pemanfaatkan sumber belajar tidak
hanya berfokus pada guru. Sebenarnya banyak hal yang bisa dijadikan sebagai sumber
belajar. Namun karena pengelolaan dan penyediaan sumber belajar yang tidak tepat membuat
sumber-sumber yang sebenarya tersedia melimpah itu tidak termanfaatkan. Banyak guru
yang kurang memahami secara menyeluruh dan komprehensif tentang sumber belajar,
peranan sumber belajar, perkembangan sumber belajar, dan cara-cara mengopimalkan
sumber belajar.
Belajar hakekatnya adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada
diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat diindikasikan dalam bebagai
bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan,
keterampilan dan kemampuan serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu
belajar.3
B. Pembahasan

1. Defenisi Tentang Sumber Belajar


Secara etimologis, sumber belajar berasal dari dua kata yaitu sumber dan belajar.
Sumber berarti asal muasal, datangnya sesuatu atau suatu benda yang dapat dimanfaatkan.
Belajar berarti kegiatan yang dilakukan secara terencana dan terprogram dalam mencari suatu
informasi. Belajar adalah kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia,
dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalui
interaksi dengan lingkungannya untuk merubah perilakunya Secara sederehana, sumber
belajar berarti suatu benda yang mempunyai manfaat dalam kegiatan belajar atau berinteraksi
dengan lingkungannya.
3
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan Kontekstual, Jakarta:
Kencana, 2014, hal, 12
Menurut F. Persifal dan H. Elington pusat sumber belajar adalah tempat atau
bangunan yang dirancang secara khusus untuk tujuan menyimpan, merawat,
mengembangkan, dan memanfaatkan berbagai sumber belajar, baik untuk kebutuhan belajar
secara individual maupun kelompok
Menurut Muslimin Ibrahim sumber belajar adalah “segala sesuatu baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara
terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai
tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu”.4
Daryanto menjelaskan bahwa sumber belajar itu adalah berbagai atau semua sumber
baik berupa data, orang, dan wujud benda tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam
belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam
mencapai tujuan belajarnya.5
Edgar Dale seorang ahli pendidikan mengemukakan sumber belajar adalah segala
sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.
Pengertian lainnya tentang sumber belajar (learning resources) diberikan oleh Ahmad
Sudrajat yaitu semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat
digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi
sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai
kompetensi tertentu.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa sumber belajar merupakan suatu yang berupa
benda, orang, dan lingkungan dan alam sekitarnya yang dapat dimanfaatkan untuk
memfasilitasi seseorang dalam belajar sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai
tujuan yang diharapkan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Hajj ayat 18:
Artinya: Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di
langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang
yang melata dan sebagian besar daripada manusia? dan banyak di antara manusia
yang Telah ditetapkan azab atasnya. dan barangsiapa yang dihinakan Allah Maka
tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang dia
kehendaki. (Q.S. Al-Hajj, 22: 18)

4
Muslimin Ibrahim, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Surabaya:Unesa University Press, 2010, hal, 97
5
Daryanto, Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif, Jakarta: AV Publisher, 2009, hal, 81
Pada ayat ini Allah SWT. menegaskan lagi kekuasaan-Nya terhadap semua makhluk,
yaitu semua yang di langit, semua yang di bumi, matahari, bulan, bintang-bintang, gunung-
gunung, tumbuh-tumbuhan dan semua binatang melata tunduk dan mengikuti aturan-aturan
dan ketentuan-ketentuan-Nya. Semua hidup, berkembang dan mati tunduk kepada hukum-
hukum dan ketentuan-ketentuan Allah, mustahil sesuatu makhluk tidak tunduk kepada hukum
dan ketentuan itu.
Allah SWT menciptakan jagat raya ini dan mengaturnya dengan hukum dan
ketentuannya. Seperti adanya garis edar pada tiap-tiap planet yang ada di ruang angkasa.
Tiap-tiap planet wajib mengikuti garis edar yang telah ditentukan itu. Jika ia keluar dari garis
edarnya itu maka ia akan berbenturan dengan planet-plant yang lain. Demikian pula tumbuh-
tumbuhan, binatang-binatang tumbuh manjadi besar dan berkembang mengikuti ketentuan-
ketentuan Allah SWT.
Hubungan Ayat ini dengan pendidikan adalah, bahwa Allah menciptakan alam
semesta beserta isi nya adalah sebagai sumber belajar bagi seluruh umat manusia. misalnya
dilangit, dengan adanya bintang dan bulan serta matahari kita dapat mengetahui siang dan
malam, dapat meneliti apa saja yang ada dilangit . dan merupakan ilmu pengetahuan. Dengan
ringkas bahwa alam semesta beserta isinya merupakan sumber belajar bagi manusia.
Selain dari para ahli dan ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan sumber belajar adalah
sebuah filosofis/pepatah yakni “alam takambang jadi guru” berasal dari Minangkabau. Kalau
dijadikan bahasa Indonesia, kira-kira menjadi “alam terkembang dijadikan tempat belajar”.
Pepatah ini sangat dipahami oleh setiap orang. Secara turun-temurun pepatah ini
diajarkan, baik secara lisan maupun melalui berbagai karya tulis, termasuk di dalamnya karya
sastra. Pepatah ini bermakna ‘agar kita belajar pada alam dan berbagai fenomenanya yang
senantiasa mengabarkan sebuah kearifan’. Sejatinya pepatah atau unkapan filosofi ini
mengandung makna, pertama menunjukan sikap seseorang terhadap tanggung jawab yang
seharusnya ia dilaksanakan dalam rangka pengembangan diri. Kedua ungkapan ini bermakna
menunjukan kepada kita apa sesungguhnya sumber dari pengetahuan dan keterampilan. Alam
Takambang yakni menujukan sumber belajar yang sesungguhnya, yakni sumber belajar yang
sungguh-sunguh dapat memenuhi “kebutuhan semua” yang sifatnya selalu ada sepanjang
zaman
2. Komponen-Komponen Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan elemen penting dalam pembelajaran. Guru harus mampu
memilih dan menentukan sumber belajar yang mudah diakses, didapatkan dan digunakan
oleh siswa serta sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Relevan dengan materi ini yang
cukup penting dimana sumber belajar harus mengandung materi yang diajarkan secara
lengkap dan menyeluruh.
Sumber belajar tidak selalu harus berbentuk cetakan, buku merupakan sumber belajar
berbentuk cetak yang cukup mudah didapat dan dapat menyajikan dan menguraikan materi
dengan sederhana dan mudah dimengerti. Namun tidak selalu buku menjadi efektif sebagai
sumber belajar terutama untuk materi yang memerlukan contoh maupun praktik nyata. Dalam
situasi tersebut tentunya lingkungan maupun model dan alat peraga sangat diperlukan sebagai
sumber belajar.
Pada sumber belajar yang digunakan ataupun yang akan dipilih terdapat komponen-
komponen utama yang penting untuk mendukung bagaimana sumber belajar yang digunakan
mampu diterapkan dengan baik dan sesuai dengan pembelajaran. Nana Sudjana menguraikan
bahwa beberapa komponen penting yang terdapat dalam sumber belajar. 6
a. Tujuan, Misi, dan Fungsi
Setiap sumber belajar memiliki tujuan dan misi hingga fungsi mengapa sumber belajar
tersebut digunakan dan diterapkan dalam pembelajaran. Sumber belajar itu sendiri juga
memiliki tujuan lain selain mendukung pencapaian sumber belajar, misalnya saja museum
yang digunakan untuk sumber belajar, tentunya tersebut tujuan museum bukan hanya untuk
sumber belajar, namun juga untuk menyimpan benda peninggalan sejarah dan tujuan-tujuan
lainnya.
b. Keadaan Fisik
Sumber belajar tidak selalu berbentuk buku atau bentuk cetakan lain, narasumber atau
bangunan misalnya, juga dapat digunakan sebagai sumber belajar dengan bentuk atau
keadaan fisik yang berbeda.
Peralatan fisik yang berupa gedung, perpustakaan, alat-alat yang dugunakan tatkala
belajar di kelas, amat erat hubungannya dengan mutu sekolah, apalagi bila alat-alat peraga,
alat bantu seperti dalam pengajaran fisika, biologi, anatomi atau geografi. Banyak sekali
konsep pengetahuan yang harus dipelajari murid yang amat sulit, bahkan tidak mungkin
dipahami tanpa bantu alat pengajaran. Bagaimana anda membayangkan pengajaran anatomi
manusia tanpa bantuan alat berupa tiruan tubuh manusia? Pengajaran tentang haji dapat
dilakukan efektif dan efesien dengan bantuan rekaman video.7
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Qaaf ayat 6-8:

6
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2007, hal, 82
7
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, hal, 90-91
Artinya: (6) Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka,
bagaimana kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai
retak-retak sedikitpun ? (7) Dan kami hamparkan bumi itu dan kami letakkan
padanya gunung-gunung yang kokoh dan kami tumbuhkan padanya segala macam
tanaman yang indah dipandang mata, (8) Untuk menjadi pelajaran dan peringatan
bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah).
c. Pesan dan Makna yang Terkandung
Setiap sumber belajar juga memiliki pesan dan maksud masing-masing. Pesan dan
makna hingga tersebut tidak selalu terurai secara ekslisit atau gamblang, terkadang
diperlukan analisis baik oleh pengajar maupun peserta didik untuk memahami apa pesan dan
makna dari sumber belajar yang digunakan. Pesan dan makna yang terkandung juga bukan
selalu tentang materi dan aspek kognitif, namun juga bisa mengandung pesan moral dan
sosial dan hal-hal lain.
Pesan termasuk komponen dalam sumber belajar, sebab sumber belajar harus mampu
membawa pesan yang dapat dimanfaatkan (dipelajari) oleh pemakai (penerima pesan, peserta
didik) sehingga mereka memperhatikan dan menangkap isi pesan itu secara efektif dan
efisien serta terserap secara maksimal. Pesan sebagai salah satu komponen yang penting
Pesan yang berperan sebagai sumber belajar mengandung 3 (tiga) pengertian, yaitu:
1) Tanda (kata-kata, gambar) termasuk pemilihan dan urutannya yang menjadi tanggung
jawab perancang, diharapkan bermakna bagi suatu sasaran.
2) Pembawa tanda (macam, gaya, tata letak, pencetakan) yang menjadi tanggung jawab
penerbit atau prosedur.
3) Informasi atau arti yang diterima, yang menjadi tanggung jawab sasaran (audience).
Pesan, sebagai salah satu komponen yang penting dalam sumber belajar, untuk itu
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Kelengkapan isi pesan, kejelasan serta kemutakhiran isi pesan.
2) Kemudahan penangkapan pesan sesuai dengan kondisi situasi tepat serta kemampuan dan
kebutuhan penerima pesan.
3) Isi pesan cukup sederhana, jelas, lengkap dan mudah ditangkap.
d. Tingkat Kesulitan atau Kompleksitas Pemakaian
Sumber belajar juga memiliki cara penggunaan dan tingkat kesulitan pemakaian yang
berbeda-beda. Buku dan sumber cetak mungkin menjadi sumber paling mudah digunakan
karena materi pembelajaran sudah terurai dengan jelas, namun sumber belajar lain mungkin
lebih sulit dalam menggunakan dan bahkan memerlukan bantuan media atau sumber belajar
lain untuk menggunakan. Komponen sumbur belajar ini terkait juga dengan kemudahan
dalam mencari dan mendapatkan sumber belajar yang digunakan tersebut.
Komponen-komponen utama yang penting dalam sumber belajar tersebut sangat perlu
mendapat perhatian serius dari guru atau pengajar selaku penentu sumber belajar utama
dalam pembelajaran. Mengetahui bagaimana komponen-komponen sumber belajar menyusun
sumber belajar juga bermanfaat untuk pemilihan sumber belajar serta durasi pemakaian
sumber belajar.
Ahmad Rohani mengklasifiksikan komponen-komponen sumber belajar sebagai
berikut:
a.Tujuan dan fungsi sumber belajar
Sumber belajar yang dirancang mempunyai tujuan-tujuan tertentu baik implisit maupun
eksplisit. Karena itu, tujuan dan fungsi sumber belajar juga dipengaruhi oleh setiap jenis
variasi sumber belajar yang digunakan.
b. Bentuk dan keadaan fisik sumber belajar
Wujud sumber belajar secara fisik satu sama lainnya berbedA-beda. misalnya, pusat
perbelanjaan berdeda dengan kantor bank sekalipun keduanya sama-sama memberikan
informasi mengenai perdagangan. Jadi, keadaan fisik sumber belajar itu merupakan
komponen penting. Pemanfaatannya hendaknya dengan memperhitungkan segi waktu,
pembiayaan dan sebagainya.
c. Pesan
Pesan termasuk komponen dalam belajar, sebab sumber belajar harus mampu membawa
pesan yang dapat dimanfaatkan oleh pemakai sehingga mereka memperlihatkan dan
menangkap isi pesan itu secara efektif dan efisien serta terserap secara maksmal. 8
3. Pemilihan Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar hendaknya tidak sembarangan. Dalam pemilihan sumber
belajar akan lebih baik jika guru menggunakan kriteria tertentu untuk memilih sumber belajar
yang akan dipakai. Ini dimaksudkan agar sumber belajar yang dipilih tepat dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran serta efisien jika diterapkan dalam pembelajaran. Andi Prastowo
menerangkan bahwa kriteria untuk menyeleksi sumber belajar yang berkualitas dapat dibagi
menjadi dua yaitu kriteria secara umum dan kriteria secara khusus. 9
a. Kriteria Umum

8
Ahmad Rohani, Media Intruksional Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 1997, hal, 105-107
9
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press, 2012, hal, 61
Kriteria umum dalam pemilihan sumber belajar yang berkualitas ini meliputi:
1. Ekonomis, yang berarti bahwa sumber belajar tidak harus mahal. Sumber belajar perlu
disesuaikan dengan alokasi dana dan kebutuhan sumber belajar yang akan digunakan.
Seperti layaknya prinsip ekonomi, perlu diusahakan agar mampu mendapatkan
sumber belajar berkualitas yang sesuai kebutuhan dengan alokasi dana yang
seminimal mungkin.
2. Praktis dan sederhana, sumber belajar harus mudah digunakan dan tidak
membingungkan. Tidak memerlukan lagi tambahan pelayanan atau alat lain yang sulit
diadakan.
3. Mudah diperoleh, bahwa sumber belajar mudah dicari dan didapatkan. Jika perlu
dapat memanfaatkan lingkungan sekitar yang tersedia sehingga peserta didik juga
dapat dengan mudah memanfaatkan
4. Fleksibel atau kompatible, sumber belajar tidak harus mengikat pada satu tujuan atau
materi pembelajaran tertentu. Akan lebih baik jika dapat dimanfaatkan untuk berbagai
tujuan pembelajaran bahkan juga keperluan yang lain.
5. Relevan dengan tujuan pengajaran dan komponen-komponen pembelajaran
lainnya
6. Dapat membantu efisien dan kemudahan pencapaian tujuan pembelajaran.
7. Memiliki nilai positif bagi proses/aktivitas pembelajaran khususnya peserta
didik
8. Sesuai dengan interaksi dan strategi pembelajaran yang telah dirancang/ sedang
dilaksanakan.

b. Kriteria Khusus
Kriteria khusus yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sumber belajar yang
berkualitas adalah sebagai berikut:

1. Sumber belajar dapat memotivasi peserta didik dalam belajar


2. Sumber belajar untuk tujuan pengajaran. Maksudnya sumber belajar yang dipilih
sebaiknya mendukung kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan.
3. Sumber belajar untuk penelitian. Maksudnya sumber belajar yang dipilih hendaknya
dapat diobservasi, dianalisis, dicatat secara teliti, dan sebagainya.
4. Sumber belajar untuk memecahkan masalah. Maksudnya sumberbelajar yang dipilih
hendaknya dapat mengatasi problem belajar peserta didik yang dihadapi dalam
kegiatan belajar mengajar.
5. Sumber belajar untuk presentasi. Maksudnya sumber belajar yang dipilih hendaknya
bisa berfungsi sebagai alat, metode, atau strategi penyampaian pesan.

c. Kriteria Berdasarkan Tujuan


Beberapa kriteria memilih sumber belajar berdasarkan tujuan antara lain adalah:
1. Sumber belajar guna memotivasi. Untuk meningkatkan motivasi siswa, terutama yang
lebih rendah tingkatannya. Dengan memanfaatkan darmawisata, gambar-gambar yang
menarik, cerita yang baik dari guru akan dapat merangsang para siswa dalam
mempelajari suatu program pelajaran. Pemanfaatan tersebut bertujuan
membangkitkan minat terhadap suatu mata pelajaran, mendorong partisipasi,
merangsang pertanyaan-pertanyaan, memperjelas masalah dan sebagainya.
2. Sumber belajar untuk tujuan pengajaran. Yaitu untuk mendukung kegiatan belajar
mengajar. Kriteria ini paling umum dipakai oleh para guru dengan maksud untuk
memperluas bahan pengajaran, melengkapi berbagai kekurangan bahan, sebagai
kerangka mengajar secara sistematis.
3. Sumber belajar untuk penelitian. Merupakan bentuk yang dapat diobservasi,
dianalisis, dicatat secara teliti dan sebagainya. Jenis sumber belajar ini diperoleh
secara langsung dari masyarakat atau lingkungan. Sumber belajar yang dirancang
dapat membantunya melalui rekaman radio maupun video.
4. Sumber belajar untuk presentasi. Hampir sama dengan yang dipergunakan dalam
kegiatan instruksional. Di sini ditekankan sumber belajar sebagai alat, metode, atau
strategi penyampaian pesan. Fungsi sumber belajar ini bukan sebagai penyampai
pesan atau informasi ataupun data, melainkan sebagai strategi, teknik atau metode.
5. Sumber belajar untuk memecahkan masalah. Beberapa ciri yang perlu diperhatikan,
misalnya:
a) Sebelum mulai perlu diketahui: apakah masalah yang dihadapi sudah cukup jelas
sehingga bisa diperoleh sumber belajar yang tepat? Apakah sumber belajar bisa
disediakan? Di mana bisa diperolehnya?
b) Mempertimbangkan bukti-bukti: apakah sumber belajar masih aktual? Bagaimana
jenisnya? Adakah sumber lain yang dapat dipakai?
c) Membuat kesimpulan: benarkah kesimpulan yang diambil atas dasar sumber
belajar itu. 10
Dengan menerapkan kriteria tersebut maka pemilihan sumber belajar dapat dilakukan
lebih mudah karena sudah ada batasan kriteria dimana sumber belajar yang tidak masuk
dalam kriteria dapat langsung disisihkan. Sumber belajar yang terpilih juga menjadi tepat dan
efektif digunakan untuk pembelajaran.
Ahmad Rohani menjelaskan secara umum kriteria pemilihan sumber belajar ada dua,
yaitu keriteria umum dan kriteria berdasarkan tujuan yang hendak dicapai.
1. Kriteria Umum antara lain ialah ekonomis dalam pengertian murah, teknisi (tenaga),
praktis dan sederhana, fleksibel, releven dengan tujuan pengajaran, dapat membantu
efesien dan kemudahan pencapaian tujuan pengajaran, memliki nilai positif bagi
proses pengajaran khususnya bagi peserta didik, sesuai dengan interaksi dan strategi
pengajaran yang telah dirancang.11
2. Kriteria berdasarkan tujuan antara lain ialah sumber belajar dapat memberikan
motivasi pada siswa, sumber belajar untuk tujuan pembelajaran, sumber belajar untuk
penelitian, sumber belajar untuk memecahkan masalah sumber belajar untuk
presentasi.12
Sudrajat lebih lanjut mengemukakan lima kriteria dalam pemilihan sumber
belajar. Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut: (1)
ekonomis: tidak harus terpatok pada harga yang mahal; (2) praktis: tidak memerlukan
pengelolaan yang rumit, sulit dan langka; (3) mudah: dekat dan tersedia di sekitar lingkungan
kita; (4) fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional; (5) Sesuai dengan
tujuan, sumber belajar harus dapat mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat
membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.13

C. Penutup

Sumber belajar merupakan elemen penting dalam pembelajaran. Guru harus mampu
memilih dan menentukan sumber belajar yang mudah diakses, didapatkan dan digunakan
oleh siswa serta sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Relevan dengan materi ini yang

10
Ahmad Rohani, Pengolahan Pengajaran Sebuah Pengantar Menuju Guru Profesional. Jakarta: Rineka Cipta,
2010, hal. 166-167
11
Ibid, Ahmad Rohani, hal. 190-191
12
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2003, hal. 84-86
13
Akhmad Sudrajat, Sumber Belajar untuk Mengefektifkan Pembelajaran Siswa. Semarang: UNNES, 2008, hal,
27
cukup penting dimana sumber belajar harus mengandung materi yang diajarkan secara
lengkap dan menyeluruh. Sumber belajar merupakan komponen sistem pembelajaran yang
merupakan sumber-sumber belajar yang dirancang terlebih dahulu dalam proses desain atau
pemilihan dan pemanfaatan, dan dikombinasikan menjadi sistem pembelajaran yang lengkap
untuk mewujudkan terlaksananya proses belajar yang bertujuan dan terkontrol.
Sebagai seorang pendidik kita juga perlu mencermati apa saja kriteria yang harus kita
tetapkan sebelum menentukan sumber belajar yang akan kita gunakan dalam proses belajar
mengajar kita. Adapun kriteria memilih sumber belajar menurut beberapa sumber yaitu
ekonomis, praktis, fleksibel, relevan, efektif dan efisien, bersifat positif dan didukung oleh
tenaga pendidik yang benar-benar menguasai, dimana kesemuanya itu termasuk kriteria
umum dalam memilih sumber belajar.
Selain kriteria umum diatas untuk memilih sumber belajar kita juga perlu
memperhatikan kriteria berdasarkan tujuan yaitu, Sumber belajar guna memotivasi, Sumber
belajar untuk tujuan pengajaran, Sumber belajar untuk penelitian, Sumber belajar untuk
presentas dan Sumber belajar untuk memecahkan masalah.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011
Akhmad Sudrajat, Sumber Belajar untuk Mengefektifkan Pembelajaran Siswa.
Semarang:UNNES, 2008
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press, 2012
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
Jakarta: Rajawali, 1986
Ahmad Rohani, Media Intruksional Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 1997
Ahmad Rohani, Pengolahan Pengajaran Sebuah Pengantar Menuju Guru Professional,
Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Amplikasinya, Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2008
Daryanto, Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif, Jakarta: AV Publisher, 2009
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail, 2008
Muslimin Ibrahim, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Surabaya: Unesa University
Press, 2010
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2007
Syahminan Zaini, Prinsip-Prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia,
1986
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan
Kontekstual, Jakarta: Kencana, 2014

Seorang guru kita tahu ditunu 4 kompetensi

Pedagogik

Media

Bagaimana cara seorang guru yang menjadikan guru tsb sebagai sumber belajar

Anda mungkin juga menyukai