Disusun Oleh :
Jainah Febi Wahyuni
Nim. 801230007
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan makalah Pengembangan Sumber Belajar Pendidikan Agama Isam dengan
judul “Komponen Dan Kriteria Pemilihan Sumber Belajar”. Sholawat dan salam
selalu tercurahkan dan dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
serta keluarga, sahabat dan pengikutnya.
Pemakalah menyadari tanpa bantuan dari semua pihak, penulisan makalah ini
mungkin tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu, pemakalah mengucapkan terima
kasih kepada :
Penulis
DAFTAR ISI
“Komponen Dan Kriteria Pemilihan Sumber Belajar”
A. Pendahuluan
Belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri
peserta didik sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya. Peserta didik seharusnya
tidak hanya belajar dari guru atau pendidik saja, tetapi dapat pula belajar dengan berbagai
sumber belajar yang tersedia di lingkungannya. Oleh karena itu sumber belajar adalah suatu
sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan
dibuat agar memungkinkan peserta didik belajar secara individual.1
Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses penyampaian materi dari
guru kepada siswa agar siswa mampu memahami materi pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang sudah ditentukan. Guru wajib memberi materi yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai, jika guru memberikan materi yang salah atau tidak sesuai
maka berakibat tujuan pembelajaran tidak tercapai. Jika sudah demikian maka pembelajaran
yang dilakukan terancam gagal yang berimbas pada kualitas pendidikan yang buruk.
Sumber belajar sebagai salah satu komponen dalam system dan desain instruksional
memegang peranan penting terhadap keberhasilan pembelajaran yang dilakukan di sekolah.
Pentingnya keberadaan sumber belajar tidak terlepas dari beberapa pendekatan pembelajaran
modern yang beroreintasi kepada pemusatan pembelajaran pada siswa (student centred).
Orientasi pembelajaran modern ini ikut mempengaruhi keharusan ketersediaan sumber-
sumber belajar yang mendukung siswa dalam belajar. Baik belajar secara individual. Klasikal
maupun kelompok.
Membahas tentang sumber belajar, tidak dapat dipisahkan dari pemahaman terhadap
pengertian konsep belajar. Pengertian belajar menurut Sjahminan Zaini adalah melatih,
menggunakan, memfungsikan serta mengoptimalkan fungsi macam-macam alat (indera luar
dan dalam) yang telah dianugerahkan oleh Allah secara integral dalam berbagai aspek
kehidupan sebagai manifestasi dari rasa syukur kepada-Nya2. Firman Allah Q.S An-Nahl: 78
1
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Amplikasinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008, hal,
208-209
2
yahminan Zaini, Prinsip-Prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 1986, hal. 9
Artinya:“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur.”
Fleksibelitas dalam mengakses sumber-sumber belajar akan mendorong peningkatan
kemampuan siswa dalam memahami isi pembelajaran. Dengan ketersediaan sumber belajar,
maka para peserta didik mempunyai banyak alternative dalam mencari sumber belajar yang
mereka dibutuhkan baik yang ada di kelas, sekolah ataupun di lingkungan mereka. Akan
tetapi, jika pemenuhan kebutuhan akan sumber belajar tidak tercapai maka akan terjadi
ketimpangan dan ketidakseimbangan dalam proses pembelajaran khususnya dalam
memanfaatkan sumber belajar.
Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam era global ini, pemanfaatkan sumber belajar tidak
hanya berfokus pada guru. Sebenarnya banyak hal yang bisa dijadikan sebagai sumber
belajar. Namun karena pengelolaan dan penyediaan sumber belajar yang tidak tepat membuat
sumber-sumber yang sebenarya tersedia melimpah itu tidak termanfaatkan. Banyak guru
yang kurang memahami secara menyeluruh dan komprehensif tentang sumber belajar,
peranan sumber belajar, perkembangan sumber belajar, dan cara-cara mengopimalkan
sumber belajar.
Belajar hakekatnya adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada
diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat diindikasikan dalam bebagai
bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan,
keterampilan dan kemampuan serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu
belajar.3
B. Pembahasan
4
Muslimin Ibrahim, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Surabaya:Unesa University Press, 2010, hal, 97
5
Daryanto, Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif, Jakarta: AV Publisher, 2009, hal, 81
Pada ayat ini Allah SWT. menegaskan lagi kekuasaan-Nya terhadap semua makhluk,
yaitu semua yang di langit, semua yang di bumi, matahari, bulan, bintang-bintang, gunung-
gunung, tumbuh-tumbuhan dan semua binatang melata tunduk dan mengikuti aturan-aturan
dan ketentuan-ketentuan-Nya. Semua hidup, berkembang dan mati tunduk kepada hukum-
hukum dan ketentuan-ketentuan Allah, mustahil sesuatu makhluk tidak tunduk kepada hukum
dan ketentuan itu.
Allah SWT menciptakan jagat raya ini dan mengaturnya dengan hukum dan
ketentuannya. Seperti adanya garis edar pada tiap-tiap planet yang ada di ruang angkasa.
Tiap-tiap planet wajib mengikuti garis edar yang telah ditentukan itu. Jika ia keluar dari garis
edarnya itu maka ia akan berbenturan dengan planet-plant yang lain. Demikian pula tumbuh-
tumbuhan, binatang-binatang tumbuh manjadi besar dan berkembang mengikuti ketentuan-
ketentuan Allah SWT.
Hubungan Ayat ini dengan pendidikan adalah, bahwa Allah menciptakan alam
semesta beserta isi nya adalah sebagai sumber belajar bagi seluruh umat manusia. misalnya
dilangit, dengan adanya bintang dan bulan serta matahari kita dapat mengetahui siang dan
malam, dapat meneliti apa saja yang ada dilangit . dan merupakan ilmu pengetahuan. Dengan
ringkas bahwa alam semesta beserta isinya merupakan sumber belajar bagi manusia.
Selain dari para ahli dan ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan sumber belajar adalah
sebuah filosofis/pepatah yakni “alam takambang jadi guru” berasal dari Minangkabau. Kalau
dijadikan bahasa Indonesia, kira-kira menjadi “alam terkembang dijadikan tempat belajar”.
Pepatah ini sangat dipahami oleh setiap orang. Secara turun-temurun pepatah ini
diajarkan, baik secara lisan maupun melalui berbagai karya tulis, termasuk di dalamnya karya
sastra. Pepatah ini bermakna ‘agar kita belajar pada alam dan berbagai fenomenanya yang
senantiasa mengabarkan sebuah kearifan’. Sejatinya pepatah atau unkapan filosofi ini
mengandung makna, pertama menunjukan sikap seseorang terhadap tanggung jawab yang
seharusnya ia dilaksanakan dalam rangka pengembangan diri. Kedua ungkapan ini bermakna
menunjukan kepada kita apa sesungguhnya sumber dari pengetahuan dan keterampilan. Alam
Takambang yakni menujukan sumber belajar yang sesungguhnya, yakni sumber belajar yang
sungguh-sunguh dapat memenuhi “kebutuhan semua” yang sifatnya selalu ada sepanjang
zaman
2. Komponen-Komponen Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan elemen penting dalam pembelajaran. Guru harus mampu
memilih dan menentukan sumber belajar yang mudah diakses, didapatkan dan digunakan
oleh siswa serta sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Relevan dengan materi ini yang
cukup penting dimana sumber belajar harus mengandung materi yang diajarkan secara
lengkap dan menyeluruh.
Sumber belajar tidak selalu harus berbentuk cetakan, buku merupakan sumber belajar
berbentuk cetak yang cukup mudah didapat dan dapat menyajikan dan menguraikan materi
dengan sederhana dan mudah dimengerti. Namun tidak selalu buku menjadi efektif sebagai
sumber belajar terutama untuk materi yang memerlukan contoh maupun praktik nyata. Dalam
situasi tersebut tentunya lingkungan maupun model dan alat peraga sangat diperlukan sebagai
sumber belajar.
Pada sumber belajar yang digunakan ataupun yang akan dipilih terdapat komponen-
komponen utama yang penting untuk mendukung bagaimana sumber belajar yang digunakan
mampu diterapkan dengan baik dan sesuai dengan pembelajaran. Nana Sudjana menguraikan
bahwa beberapa komponen penting yang terdapat dalam sumber belajar. 6
a. Tujuan, Misi, dan Fungsi
Setiap sumber belajar memiliki tujuan dan misi hingga fungsi mengapa sumber belajar
tersebut digunakan dan diterapkan dalam pembelajaran. Sumber belajar itu sendiri juga
memiliki tujuan lain selain mendukung pencapaian sumber belajar, misalnya saja museum
yang digunakan untuk sumber belajar, tentunya tersebut tujuan museum bukan hanya untuk
sumber belajar, namun juga untuk menyimpan benda peninggalan sejarah dan tujuan-tujuan
lainnya.
b. Keadaan Fisik
Sumber belajar tidak selalu berbentuk buku atau bentuk cetakan lain, narasumber atau
bangunan misalnya, juga dapat digunakan sebagai sumber belajar dengan bentuk atau
keadaan fisik yang berbeda.
Peralatan fisik yang berupa gedung, perpustakaan, alat-alat yang dugunakan tatkala
belajar di kelas, amat erat hubungannya dengan mutu sekolah, apalagi bila alat-alat peraga,
alat bantu seperti dalam pengajaran fisika, biologi, anatomi atau geografi. Banyak sekali
konsep pengetahuan yang harus dipelajari murid yang amat sulit, bahkan tidak mungkin
dipahami tanpa bantu alat pengajaran. Bagaimana anda membayangkan pengajaran anatomi
manusia tanpa bantuan alat berupa tiruan tubuh manusia? Pengajaran tentang haji dapat
dilakukan efektif dan efesien dengan bantuan rekaman video.7
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Qaaf ayat 6-8:
6
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2007, hal, 82
7
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, hal, 90-91
Artinya: (6) Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka,
bagaimana kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai
retak-retak sedikitpun ? (7) Dan kami hamparkan bumi itu dan kami letakkan
padanya gunung-gunung yang kokoh dan kami tumbuhkan padanya segala macam
tanaman yang indah dipandang mata, (8) Untuk menjadi pelajaran dan peringatan
bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah).
c. Pesan dan Makna yang Terkandung
Setiap sumber belajar juga memiliki pesan dan maksud masing-masing. Pesan dan
makna hingga tersebut tidak selalu terurai secara ekslisit atau gamblang, terkadang
diperlukan analisis baik oleh pengajar maupun peserta didik untuk memahami apa pesan dan
makna dari sumber belajar yang digunakan. Pesan dan makna yang terkandung juga bukan
selalu tentang materi dan aspek kognitif, namun juga bisa mengandung pesan moral dan
sosial dan hal-hal lain.
Pesan termasuk komponen dalam sumber belajar, sebab sumber belajar harus mampu
membawa pesan yang dapat dimanfaatkan (dipelajari) oleh pemakai (penerima pesan, peserta
didik) sehingga mereka memperhatikan dan menangkap isi pesan itu secara efektif dan
efisien serta terserap secara maksimal. Pesan sebagai salah satu komponen yang penting
Pesan yang berperan sebagai sumber belajar mengandung 3 (tiga) pengertian, yaitu:
1) Tanda (kata-kata, gambar) termasuk pemilihan dan urutannya yang menjadi tanggung
jawab perancang, diharapkan bermakna bagi suatu sasaran.
2) Pembawa tanda (macam, gaya, tata letak, pencetakan) yang menjadi tanggung jawab
penerbit atau prosedur.
3) Informasi atau arti yang diterima, yang menjadi tanggung jawab sasaran (audience).
Pesan, sebagai salah satu komponen yang penting dalam sumber belajar, untuk itu
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Kelengkapan isi pesan, kejelasan serta kemutakhiran isi pesan.
2) Kemudahan penangkapan pesan sesuai dengan kondisi situasi tepat serta kemampuan dan
kebutuhan penerima pesan.
3) Isi pesan cukup sederhana, jelas, lengkap dan mudah ditangkap.
d. Tingkat Kesulitan atau Kompleksitas Pemakaian
Sumber belajar juga memiliki cara penggunaan dan tingkat kesulitan pemakaian yang
berbeda-beda. Buku dan sumber cetak mungkin menjadi sumber paling mudah digunakan
karena materi pembelajaran sudah terurai dengan jelas, namun sumber belajar lain mungkin
lebih sulit dalam menggunakan dan bahkan memerlukan bantuan media atau sumber belajar
lain untuk menggunakan. Komponen sumbur belajar ini terkait juga dengan kemudahan
dalam mencari dan mendapatkan sumber belajar yang digunakan tersebut.
Komponen-komponen utama yang penting dalam sumber belajar tersebut sangat perlu
mendapat perhatian serius dari guru atau pengajar selaku penentu sumber belajar utama
dalam pembelajaran. Mengetahui bagaimana komponen-komponen sumber belajar menyusun
sumber belajar juga bermanfaat untuk pemilihan sumber belajar serta durasi pemakaian
sumber belajar.
Ahmad Rohani mengklasifiksikan komponen-komponen sumber belajar sebagai
berikut:
a.Tujuan dan fungsi sumber belajar
Sumber belajar yang dirancang mempunyai tujuan-tujuan tertentu baik implisit maupun
eksplisit. Karena itu, tujuan dan fungsi sumber belajar juga dipengaruhi oleh setiap jenis
variasi sumber belajar yang digunakan.
b. Bentuk dan keadaan fisik sumber belajar
Wujud sumber belajar secara fisik satu sama lainnya berbedA-beda. misalnya, pusat
perbelanjaan berdeda dengan kantor bank sekalipun keduanya sama-sama memberikan
informasi mengenai perdagangan. Jadi, keadaan fisik sumber belajar itu merupakan
komponen penting. Pemanfaatannya hendaknya dengan memperhitungkan segi waktu,
pembiayaan dan sebagainya.
c. Pesan
Pesan termasuk komponen dalam belajar, sebab sumber belajar harus mampu membawa
pesan yang dapat dimanfaatkan oleh pemakai sehingga mereka memperlihatkan dan
menangkap isi pesan itu secara efektif dan efisien serta terserap secara maksmal. 8
3. Pemilihan Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar hendaknya tidak sembarangan. Dalam pemilihan sumber
belajar akan lebih baik jika guru menggunakan kriteria tertentu untuk memilih sumber belajar
yang akan dipakai. Ini dimaksudkan agar sumber belajar yang dipilih tepat dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran serta efisien jika diterapkan dalam pembelajaran. Andi Prastowo
menerangkan bahwa kriteria untuk menyeleksi sumber belajar yang berkualitas dapat dibagi
menjadi dua yaitu kriteria secara umum dan kriteria secara khusus. 9
a. Kriteria Umum
8
Ahmad Rohani, Media Intruksional Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 1997, hal, 105-107
9
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press, 2012, hal, 61
Kriteria umum dalam pemilihan sumber belajar yang berkualitas ini meliputi:
1. Ekonomis, yang berarti bahwa sumber belajar tidak harus mahal. Sumber belajar perlu
disesuaikan dengan alokasi dana dan kebutuhan sumber belajar yang akan digunakan.
Seperti layaknya prinsip ekonomi, perlu diusahakan agar mampu mendapatkan
sumber belajar berkualitas yang sesuai kebutuhan dengan alokasi dana yang
seminimal mungkin.
2. Praktis dan sederhana, sumber belajar harus mudah digunakan dan tidak
membingungkan. Tidak memerlukan lagi tambahan pelayanan atau alat lain yang sulit
diadakan.
3. Mudah diperoleh, bahwa sumber belajar mudah dicari dan didapatkan. Jika perlu
dapat memanfaatkan lingkungan sekitar yang tersedia sehingga peserta didik juga
dapat dengan mudah memanfaatkan
4. Fleksibel atau kompatible, sumber belajar tidak harus mengikat pada satu tujuan atau
materi pembelajaran tertentu. Akan lebih baik jika dapat dimanfaatkan untuk berbagai
tujuan pembelajaran bahkan juga keperluan yang lain.
5. Relevan dengan tujuan pengajaran dan komponen-komponen pembelajaran
lainnya
6. Dapat membantu efisien dan kemudahan pencapaian tujuan pembelajaran.
7. Memiliki nilai positif bagi proses/aktivitas pembelajaran khususnya peserta
didik
8. Sesuai dengan interaksi dan strategi pembelajaran yang telah dirancang/ sedang
dilaksanakan.
b. Kriteria Khusus
Kriteria khusus yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sumber belajar yang
berkualitas adalah sebagai berikut:
C. Penutup
Sumber belajar merupakan elemen penting dalam pembelajaran. Guru harus mampu
memilih dan menentukan sumber belajar yang mudah diakses, didapatkan dan digunakan
oleh siswa serta sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Relevan dengan materi ini yang
10
Ahmad Rohani, Pengolahan Pengajaran Sebuah Pengantar Menuju Guru Profesional. Jakarta: Rineka Cipta,
2010, hal. 166-167
11
Ibid, Ahmad Rohani, hal. 190-191
12
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2003, hal. 84-86
13
Akhmad Sudrajat, Sumber Belajar untuk Mengefektifkan Pembelajaran Siswa. Semarang: UNNES, 2008, hal,
27
cukup penting dimana sumber belajar harus mengandung materi yang diajarkan secara
lengkap dan menyeluruh. Sumber belajar merupakan komponen sistem pembelajaran yang
merupakan sumber-sumber belajar yang dirancang terlebih dahulu dalam proses desain atau
pemilihan dan pemanfaatan, dan dikombinasikan menjadi sistem pembelajaran yang lengkap
untuk mewujudkan terlaksananya proses belajar yang bertujuan dan terkontrol.
Sebagai seorang pendidik kita juga perlu mencermati apa saja kriteria yang harus kita
tetapkan sebelum menentukan sumber belajar yang akan kita gunakan dalam proses belajar
mengajar kita. Adapun kriteria memilih sumber belajar menurut beberapa sumber yaitu
ekonomis, praktis, fleksibel, relevan, efektif dan efisien, bersifat positif dan didukung oleh
tenaga pendidik yang benar-benar menguasai, dimana kesemuanya itu termasuk kriteria
umum dalam memilih sumber belajar.
Selain kriteria umum diatas untuk memilih sumber belajar kita juga perlu
memperhatikan kriteria berdasarkan tujuan yaitu, Sumber belajar guna memotivasi, Sumber
belajar untuk tujuan pengajaran, Sumber belajar untuk penelitian, Sumber belajar untuk
presentas dan Sumber belajar untuk memecahkan masalah.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011
Akhmad Sudrajat, Sumber Belajar untuk Mengefektifkan Pembelajaran Siswa.
Semarang:UNNES, 2008
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press, 2012
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
Jakarta: Rajawali, 1986
Ahmad Rohani, Media Intruksional Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 1997
Ahmad Rohani, Pengolahan Pengajaran Sebuah Pengantar Menuju Guru Professional,
Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Amplikasinya, Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2008
Daryanto, Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif, Jakarta: AV Publisher, 2009
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail, 2008
Muslimin Ibrahim, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Surabaya: Unesa University
Press, 2010
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2007
Syahminan Zaini, Prinsip-Prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia,
1986
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan
Kontekstual, Jakarta: Kencana, 2014
Pedagogik
Media
Bagaimana cara seorang guru yang menjadikan guru tsb sebagai sumber belajar