OLEH :
SHELLA SAFITRI, S.Pd.
KATA PENGANTAR………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………………………… 1
B. Tujuan Kegiatan ………………………………………………….. 2
C. Manfaat Kegiatan ………………………………………………… 2
BAB II KAJIAN TEORI ……………………………………………….… 3
A. Lingkungan Sekolah ……………………………………………. 3
B. Sumber Belajar …….…………………………………………. 4
BAB III HASIL …………………………………………………………... 6
A. Lingkungan Sekolah SDN 117 Pekanbaru ……………………. 6
B. Contoh Pelaksanaan Pembelajaran di Ekowisata Pulau Semut
sebagai Sumber Belajar …………………………………………… 7
C. Output Produk ……………………………………………......... 9
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan …………………………………………………........ 16
B. Saran …………………………………………………................ 16
DAFTAR RUJUKAN……………………………………………………….. 17
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 menyebutkan bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta
didik dan pendidik, dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.(Wina
Sanjaya, 2016) Upaya yang dilakukan pendidik untuk meningkatkan mutu
pendidik di sekolah yaitu dengan mengembangkan sumber belajar yang sesuai
dengan karakter peserta didik dan kebutuhan kegiatan pembelajaran. sumber
belajar merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang,
bahan, teknik dan lingkungan.(Yudha, Idris and Evanita, 2016) Pada proses belajar
mengajar, guru tidak lagi hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi siswa sendiri
yang harus membangun pengetahuannya. Pembelajaran yang menjadikan
lingkungan.
Sebagai objek belajar dapat memberikan pengalaman nyata dan langsung
kepada siswa. (Wibisono, 2018) Lingkungan berbasis alam dapat dimanfaatkan
sebagai sumber belajar. Peserta didik tidak perlu pergi jauh, mengeluarkan biaya
yang mahal, lingkungan yang berdekatan dengan sekolah dapat dioptimalkan
menjadi sumber belajar. Dengan menggunakan lingkungan alam sebagai sumber
belajar pendidik akan lebih mudah menjelaskan materi pembelajaran dengan
menggunakan segala sesuatu yang berada di alam, peserta didik akan lebih
memahami matari yang sedang dipelajari melalui pengamatan langsung di
lingkungan alam dengan menggunakan panca indera (Anindita and Sidabutar,
2020). Selain itu manfaat menggunakan lingkungan alam dalam pembelajaran
dapat mengembangkan potensi peserta didik dalam hal mengendalikan diri,
meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan kecerdasan, kreativitas,
mendukung perkembangan minat, bakat, kognitif, serta kehidupan sosialnya dalam
berinteraksi dengan teman-teman, pendidik, dan masyarakat sekitar. (Anjarwati,
2019) Menurut Sunu (2001:85) lingkungan belajar berbasis alam merupakan suatu
1
kesatuan ruang dengan keadaan, benda dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya yang memengaruhi keberlangsungan kehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan belajar berbasis alam dapat
dikatakan sebagai suatu faktor yang selalu berkaitan dengan makhluk hidup
disekitarnya. Lingkungan berbasis alam merupakan suatu wadah atau tempat bagi
segala jenis makhluk hidup dan yang mati yang berupa sumber daya manusia
maupun sumber daya alam, komponen-komponen yang terkait merupakan suatu
kesatuan, tidak dapat dipisahkan dan saling berhubungan satu sama lain. (St.
Syamsudduha and Rapi, 2012).
Adapun pemanfaatan lingkungan alam disekitar sebagai sumber belajar
untuk meningkatkan motivasi siswa dalam menerima pembelajaran, apabila siswa
dimotivasi dengan pengalaman yang bermakna dengan maksud tertentu, maka
siswa akan memiliki kesiapan yang baik dan prima belajar. (Aminah, 2021).
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan dibuatnya best practise ini adalah mendeskripsikan pengalaman
penulis dalam melaksanakan praktik pembelajaran yang menggunakan sumber
belajar berupa lingkungan alam di sekitar sekolah yaitu Ekowisata Pulau Semut.
C. Manfaat Kegiatan
Memberikan informasi kepada guru bahwa pemanfaatan lingkungan
sekolah dapat menambah motivasi siswa dalam belajar di sekolah dan sebagai
sarana sumber belajar yang dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung
kegiatan belajar siswa serta memberikan suasana belajar yang unik bagi siswa
sehingga dapat memperluas wawasan berfikir siswa dan dapat belajar secara
mandiri.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Lingkungan Sekolah
Lingkungan berasal dari kata lingkung yang berarti ”sekeliling, sekitar,
selingkung, seluruh suatu lingkaran, daerah dan sebagainya”. Lingkungan sekolah,
Menurut Imam Supardi menyatakan “lingkungan adalah jumlah semua benda
hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada didalam ruang yang kita tempati”.
Menurut pengertian lain “adalah mencakup segala material dan stimulus didalam
dan diluar individu baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosio
kultural”.
Menurut Syamsu Yusuf menyatakan sebagai berikut: Sekolah merupakan
lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program
bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu
mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral, spiritual,
intelektual, emosional, maupun sosial. Lingkungan sekolah adalah jumlah semua
benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam lembaga pendidikan
formal yang secara sistematis melaksanakan program pendidikan dan membantu
siswa mengembangkan potensinya.
Lingkungan sosio kultural atau lingkungan masyarakat sekitar sekolah yang
kedudukannya sangat penting sekali bagi dunia pendidikan atau sekolah, karena
satu sama lain saling berhubungan dan saling membutuhkan “secara umum
hubungan sekolah dan masyarakat memiliki tujuan yang hendak dicapai yakni
peningkatan mutu pendidikan, sehingga pada gilirannya masyarakat akan
merasakan dampak langsung dari kemajuan sekolah tersebut.6 Demikian pula
sebaliknya dari lingkungan yang kurang bagus, kurang mendukung akan
berakibat/berpengaruh buruk terhadap perkembangan siswa dan sekolah.
3
B. Sumber Belajar
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar,
baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta
didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
1. Kriteria memilih sumber belajar
Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai
berikut: (1) ekonomis: tidak harus terpatok pada harga yang mahal; (2) praktis:
tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka; (3) mudah: dekat
dan tersedia di sekitar lingkungan kita; (4) fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk
berbagai tujuan instruksional dan; (5) sesuai dengan tujuan: mendukung proses
dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat
belajar siswa.
2. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting
dan memiliki nilai-nilai yang sangat berharga dalam rangka proses
pembelajaran siswa. Lingkungan dapat memperkaya bahan dan kegiatan
belajar. Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar terdiri
dari : (1) lingkungan sosial dan (2) lingkungan fisik (alam). Lingkungan sosial
dapat digunakan untuk memperdalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan
sedangkan lingkungan alam dapat digunakan untuk mempelajari tentang
gejala-gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik akan cinta
alam dan partispasi dalam memlihara dan melestarikan alam.
Pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan cara melakukan
kegiatan dengan membawa peserta didik ke lingkungan, seperti survey,
karyawisata, berkemah, praktek lapangan dan sebagainya. Bahkan belakangan
ini berkembang kegiatan pembelajaran dengan apa yang disebut out-bond,
yang pada dasarnya merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan
alam terbuka. Di samping itu pemanfaatan lingkungan dapat dilakukan dengan
4
cara membawa lingkungan ke dalam kelas, seperti : menghadirkan nara
sumber untuk menyampaikan materi di dalam kelas. Agar penggunaan
lingkungan sebagai sumber belajar berjalan efektif, maka perlu dilakukan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjutnya.
5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Lingkungan Sekolah SDN 117 Pekanbaru
Lingkungan sekolah SDN 117 Pekanbaru memiliki sarana dan prasarana
yang cukup memadai, seperti tersedianya ruang pustaka yang kaya akan bacaan-
bacaan, pojok baca disetiap kelas yang sudah tertata, ruang kelas yang nyaman dan
luas, serta tumbuhantumbuhan yang asri didepan kelas yang membuat suasana
menjadi sejuk, serta adanya tong sampah yang tersedia dimana-mana yang
memudahkan siswa untuk membuang sampah. Selain itu SDN 117 Pekanbaru juga
dekat dengan Ekowsata Pulau Semut dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki jika
ingin melakukan pembelajaran dengan sumber belajar lingkungan alam. Pada
ekowisata Pulau Semut terdapat saung edukasi yang dapat digunakan sebagai
pondoh belajar yang terletak di tepi sungai Siak. Berikut analisis SWOT (Strength,
Weaknessess, Opportunitie, Threats) mengenai Lingkungan Sekolah SDN 117
Pekanbaru sebagai berikut:
1. Kekuatan (Strengths)
Sekolah Dasar Negeri 117 Pekanbaru mempunyai kekuatan diantaranya
Posisi dan letak sekolah yang strategis dekat dengan objek wisata Pulau Semut
yang dapat digunakan sebagai sumber belajar. Sekolah juga merupakan sekolah
adiwiyata/green school yang mendorong terciptanya pengetahuan serta
kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
2. Kelemahan (Weaknessess)
Adapun kelemahan SDN 117 Pekanbaru ini adalah kurangnya
pemanfaatan lingkungan sekitar yang dapat digunakan sebagai sumber belajar
pengembangan keterampilan melakukan pembelajaran dengan menggunakan
sumber belajar yang telah tersedia harus lebih ditingkatkan oleh guru.
3. Peluang (Opportunities)
Berdasarkan hasil analisa lingkungan sekolah terdapat beberapa potensi
pada SDN 117 Pekanbaru diantaranya yaitu adanya pembelajaran yang
6
berkaitan dengan alam yang membutuhkan sumber belajar konkrit agar siswa
merasakan pengalaman nya secara langsung. Selain itu juga antusiasnya peserta
didik untuk melakukan pembelajaran diluar sekolah karena kegiatan
pembelajaran diluar kelas sudah lama tidak dirasakan siswa ketika masa
pandemic covid 19. Selain itu juga adanya ekowisata alam yang dekat dengan
lingkungan sekolah sehingga dapat digunakan sebagai sumber belajar.
4. Sumber Ancaman (Threats)
Adapun ancaman yang dapat terjadi ketika melakukan pembelajaran
diluar kelas atau di lingkungan sekolah adalah siswa yang bebas bergerak yang
dikhawatirkan guru kesulitan dalam mengontrol siswa jika hanya seorang guru
saja, pembelajaran yang menggunakan sumber belajar di alam harus
berdampingan juga dengan guru lainnya untuk memudahkan mengontrol
kegiatan siswa.
7
Gambar (1) dan (2) Perjalanan menuju Pulau Semut
8
Pembelajaran di Saung Edukasi Pulau Semut
Setelah tiba di Pulau Semut peserta didik istirahat dan makan bersama
sebelum peserta didik melanjutkan belajar bersama di saung edukasi yang berada
tepat di samping sungai siak. Pembelajaran tampak mengasyikan karena siswa
dapat melihat langsung hal yang terjadi di sekitar mereka. Dan harapannya adalah
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
C. Output Produk
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
9
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Meringkas teks penjelasan 3.3.1 Menjelaskan isi teks penjelasakan
(eksplanasi) dari media cetak atau elektronik pada media cetak atau elektronik secara
lengkap
4.3 Menyajikan ringkasan teks penjelasan 4.3.1 Menyajikan ringkasan isi teks
(eksplanasi) dari media cetak atau elektronik penjelasakan pada media cetak atau
dengan menggunakan kosakata baku dan elektronik secara lengkap..
kalimat efektif secara lisan, tulis, dan visual
PPKn
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
1.2 Menghargai kewajiban, hak, dan
tanggug jawab sebagai warga masyarakat dan
umat beragama dalam kehidupan sehari-hari.
2.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab
dalam memenuhi kewajiban dan hak sebagai
warga masyarakat dalam kehidupan sehari-
hari.
3.2 Memahami hak, kewajiban dan 3.2.1 mengidentifikasi akibat-akibat yang
tanggung jawab sebagai warga dalam timbul karena tidak adanya penerapan
kehidupan sehari-hari. tanggung jawab di masyarakat secara tepat.
4.2 Menjelaskan hak, kewajiban, dan 4.2.1 Menjelaskan akibat-akibat yang
tanggung jawab sebagai warga masyarakat timbul karena tidak adanya penerapan
dalam kehidupan sehari-hari. tanggung jawab di masyarakat secara tepat.
IPS
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Menganalisis bentuk bentuk interaksi 3.2.1 membandingkan aktivitas
manusia dengan lingkungan dan pengaruhnya masyarakat di bebarapa wilayah dalam
terhadap pembangunan sosial, budaya, dan upaya pembangunan ekonomi, sosial dan
ekonomi masyarakat Indonesia. budaya Indonesia secara mandiri.
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang 4.2.1 Menyajikan hasil aktivitas
interaksi manusia dengan lingkungan dan masyarakat di bebarapa wilayah dalam
pengaruhnya terhadap pembangunan sosial, upaya pembangunan ekonomi, sosial dan
budaya, dan ekonomi masyarakat Indonesia. budaya Indonesia secara mandiri.
10
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. MATERI PEMBELAJARAN
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Model : Observasi Lingkungan
Metode : Observasi, diskusi, ceramah, dan tanya jawab
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan Guru mengajak semua siswa berdo'a menurut agama dan 15 Menit
keyekinan masing-masing
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru bertanya mengenai kesiapan belajar siswa serta
menyapa siswa
Guru memberi pertanyaan stimulus mengenai interaksi
manusia dan lingkungan, serta hak dan kewajiban sebagai
masyarakat di lingkungan.
11
Guru memberikan arahan kepada siswa dalam kegiatan
observasi lingkungan yang akan dilaksanakan di Ekowisata
Pulau Semut (disekitar sungai siak)
12
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan hasil belajar dan 15 Menit
observasi.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang
telah di ikuti.
Guru menyimpulkan pembelajaran
Guru mengajak semua siswa untuk berdo'a menurut agama
dan kepercayaan masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran
Seluruh siswa melakukan perjalanan pulang menuju
sekolah
Kriteria 4 3 2 1
Isi teks Teks Eksplanasi Teks Eksplanasi Teks Eksplanasi Teks Eksplanasi
eksplanasi sesuai dengan sesuai dengan Belum sesuai belum sesuai
interaksi manusia interaksi dengan interaksi dengan interaksi
dan lingkungan manusia dan manusia dan manusia dan
sekitar serta lingkungan lingkungan tetapi lingkungan
menggunakan sekitar tetapi menggunakan sekitar dan belum
bahasa yang baik belum bahasa yang baik menggunakan
dan benar (baku) menggunakan dan benar (baku) bahasa yang baik
bahasa yang dan benar (baku)
baik dan benar
(baku)
Penyajian Teks eksplanasi Teks eksplanasi Teks eksplanasi Teks eksplanasi
Teks yang disajikan disajikan kurang jelas
Eksplanas disajikan dengan dengan jelas dengan cukup dan sulit
i sangat jelas dan dan mudah jelas dan dipahami.
mudah dipahami. dipahami membutuhkan
namun bantuan guru.
siswa masih
membutuhkan
bantuan guru.
Membuat Siswa mampu Siswa mampu Siswa membuat Siswa membuat
13
kesimpula membuat membuat kesimpulan akan kesimpulan, tetapi
n kesimpulan akan kesimpulan hal yang mereka tidak sesuai
hal yang mereka akan hal yang amati akan tetapi dengan hasil
amati dengan tepat mereka amati masih ada beberapa pengamatan.
dan jelas. dengan cukup hal yang tidak
tepat dan jelas. sesuai dengan
pengamatannya.
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Murwanto, S. Pd. I
NIP. 1984022420090021003
14
15
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Lingkungan sekolah SDN 117 Pekanbaru sangat memadai untuk dijadikan
sumber belajar karena merupakan sekolah adiwiyata yang terdapat banyak
tumbuh-tumbuhan serta lokasi sekolah yang tidak jauh dari taman ekowisata Pulau
Semut sehingga guru dapat menggunakan lingkungan sekolah sebagai sumber
belajar hal ini agar siswa tidak hanya terpaku pada kelas saja. Dengan adanya
sumber belajar diluar kelas mampu memberikan pengalaman secara langsung bagi
peserta didik. Pembelajaran pun semakin mengasyikan dan tidak membosankan
bagi siswa
B. Saran
Dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi sebagai guru yang perlu
diperhatikan yaitu dalam mengumpulkan data dan informasi untuk pemetaan
dilakukan dengan akurat dan teliti, agar pemetaan yang diperoleh tepat dengan
solusi yang akan dilakukan pada proses pembelajaran. Serta guru perlu
meningkatkan kreatifitas dalam memilih variasi pembelajaran berdiferensiasi
yang akan dirancang.
16
Daftar Pustaka
17