Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Strategi pembelajaran sebagai bentuk penggunaan metode dan

Pemanfaatan sumber daya

Dosen pengampu : Drs. Ali NurdinSiregar, MA.

Oleh : Mhd Farhann Muda 2201040039


Akhir Junanda 2201040013
Pepriadi Hasibuan 2201040015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOM IFAKULTAS KEGURUAN


DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TAPANULI SELATAN PADANGSDIMPUAN T.A.
2023/2024
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan
hidayahnya, sehingga penulisan makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini hadir sebagai salah satu tugas mata kuliah strategi dan model
pembelajaran. Dalam makalah ini membahas pemanfaatan sumber belajar dalam
strategi pembelajaran, baik sumber belajar yang didesain maupun non desain,
jenisjenis sumber belajar, fungsi sumber belajar serta menyuguhkan beberapa
penelitian relevan yang kaitannya dengan pemanfaatan sumber belajar dalam
pemelajaran.
Ucapan terima kasih tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, terutama bapak Dr. Muh. Fakhrurrozi serta
rekanrekan mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Hamzanwadi atas ide dan
pikirannya dalam pengembangan materi makalah ini.
Makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran tetap
dibutuhkan guna perbaikan kedepan. Semoga makalah ini bermanfaat buat kita
semua dan menjadi salah satu rujukan referensi bagi dunia pendidikan Indonesia.

Pancor, Juni 2019

Penulis
i
Daftar Isi

Kata Pengantar .........................................................................................................i

Daftar Isi ...................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan ....................................................................................................1

Bab II Pembahasan .......................................................................................................


2

A. Sumber Belajar .................................................................................................


3 B. Strategi
Pembelajaran ....................................................................................... 6
C. Pemanfaatan Sumber Daya Belajar dalam Strategi
Pembelajaran ....................8
D. Pemanfaatan Sumber Dayabelajar yang didesain dalam Strategi Pembelajaran
........................................................................................................9
E. Pemanfaatan Sumber Daya Belajar Non Desain dalam Strategi
Pembelajaran ................................................................................................10

Bab III Kesimpulan ....................................................................................................


12

Saran......................................................................................................12
Daftar Pustaka ............................................................................................................13

ii
BAB I PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berimplikasi terhadap


eksistensi sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan. Kondisi ini yang menuntut
guru untuk selalu kreatif dan inovatif dalam pengelolaan pendidikan dan
pembelajaran. Salah satu bentuk upaya guru dalam menumbuhkan sikap aktif dalam
belajar pada diri siswa yaitu guru harus selalu kreatif dalam menciptakan berbagai
jenis strategi pembelajaran dan mampu memanfaatkan sumber belajar dengan baik.
Guru diharapkan dapat selalu mengatasi permasalahan yang dihadapi siswanya dalam
proses pembelajaran dengan menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan serta
membuat siswa lebih berminat dan termotivasi untuk belajar sehingga aktivitas siswa
dalam belajar meningkat.
Guru dalam proses pembelajaran juga harus bersifat sebagai fasilitator yang
dapat memberikan dukungan terhadap terciptanya proses pembelajaran kondusif, agar
siswa mampu belajar secara aktif menuju belajar yang mandiri, guru harus menguasi
pengelolaan kelas yang didalamnya termasuk strategi pembelajaran dan pemanfaatan
sumber belajar. Dengan kondisi yang kondusif, sangat memungkinkan terciptanya
pembelajaran yang ideal sehingga program pembelajaran yang telah dirancang dan
tersusun dapat tercapai dengan target yang telah ditetapkan.
Berbagai studi yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa keberadaan
sumber belajar di sekolah masih memprihatinkan baik dari segi kualitas, kuantitas,
dan pemanfaatannya. Pemahaman terhadap sumber belajar masih sempit, sumber
belajar
Dari berbagai permasalahan di atas, maka diperlukan adanya upaya untuk
mengatasinya. Pentingnya membuka wawasan semua pihak terutama kepala sekolah,
guru dan siswa tentang sumber belajar melalui berbagai program. Disamping itu perlu
adanya pedoman yang dijadikan tuntunan dalam membuat dan mengembangkan
sumber belajar, sehingga pemanfaatan sumber belajar dalam strategi pembelajaran
dapat secara optimal dilakukan.

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Sumber Belajar
1. Pengertian Sumber Belajar
Dageng (Supriadi, 2015: 129) mengatakan bahwa sumber belajar
adalah segala sesuatu yang berwujud benda dan orang yang dapat menunjang
belajar sehingga mencakup semua sumber yang mungkin dapat dimanfaatkan
oleh tenaga pengajar agar terjadi perilaku belajar.

Sumber belajar adalah semua sumber yang menunjang proses


pembelajaran baik berwujud orang, bahan, alat, teknik, dan latar, sehingga
dapat dimanfaatkan peserta didik sebagai sumber untuk kegiatan belajar dan
dapat meningkatkan kualitas belajarnya (Sastrianawati, 2018:24).
Prastowo (2018: 27) mengatakan bahwa sumber belajar adalah suatu
sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan
dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara
individual.
Sementara Sudono (2000: 7) mengatakan sumber belajar adalah bahan
termasuk juga alat untuk memberikan informasi maupun berbagai

keterampilan kepada murid maupun guru antara lain buku referensi, buku

cerita, gambar-gambar, narasumber benda, atau hasil-hasil budaya.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah


segala sesuatu berupa benda maupun orang y1ang terdiri dari sekumpulan
bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja sehingga dapat
dimanfaatkan oleh tenaga pengajar maupun peserta didik sebagai sumber
untuk kegiatan belajar dan meningkatkan kualitas belajarnya.

1
Supriadi. (2015). Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran. Lantanida

Journal, Vol. 3 , 127-139. Prastowo, A. (2018) .Sumber Belajar dan Pusat Sumber Belajar.
Depok: Prenadamedia. Sudono, A. (2000). Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: PT
Grasindo.

2
2

2. Klasifikasi Sumber Belajar


Seels dan Richey (Abdullah, 2012: 220) mengklasifikasikan sumber
belajar sebagai berikut: (1) pesan yang merupakan informasi yang
disampaikan oleh komponen yang lain, biasanya berupa ide, makna, dan
fakta. Berkaitan dengan konteks pembelajaran, pesan ini terkait dengan isi
bidang studi dan akan dikelola dan direkonstruksikan kembali oleh pebelajar.
(2) orang: orang tertentu yang terlibat dalam penyampaian pesan, (3) bahan
yang merupakan kelompok alat yang sering disebut dengan perangkat lunak.
Dalam hal ini bahan berfungsi menyimpan pesan sebelum disalurkan dengan
menggunakan alat yang telah dirancang. Bahan yaitu segala sesuatu yang
berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web, dan lain-lain yang dapat
digunakan untuk belajar; (4) alat, yang merupakan alat yang sering disebut
perangkat keras. Berkaitan dengan alat ini dipergunakan untuk mengeluarkan
pesan yang tersimpan dalam bahan. Alat juga merupakan benda-benda yang
berbentuk fisik yang sering disebut dengan perangkat keras, yang berfungsi
untuk menyajikan bahan pembelajaran. (5) teknik yang merupakan prosedur
baku atau pedoman langkahlangkah dalam penyampaian pesan. Dalam hal
ini dapat dengan kata lain, teknik adalah cara atau prosedur yang digunakan
orang dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran;
dan (6) latar merupakan lingkungan dimana pesan ditransimisikan.
Lingkungan adalah tempat dimana saja sesesorang dapat melakukan belajar
atau proses perubahan tingkah laku maka dikategorikan sebagai sumber

2
Abdullah, R. (2012). Pembelajaran Berbasis Pemanfaatan Sumber Belajar. Jurnal

Ilmiah DIDAKTIKA, vol. XII , 216-231.

3
belajar, misalnya, perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat
pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya.

Sastrianawati (2018: 25-28) mengklasifikasikan sumber belajar


berdasarkan jenisnya, berdasarkan asalnya, dan berdasarkan isinya.
. a.Berdasarkan jenisnya sumber belajar alami dan buatan
Sumber belajar berdasarkan jenisnya memandang3 bahwa
pengalaman yang diperoleh siswa dalam belajar terdapat unsur
kesengajaan dan ketidak sengajaan yang diperoleh manusia dalam
menjalani kehidupan.
Sumber belajar buatan merupakan segala sesuatu yang dibuat
untuk dapat diketahui dan digunakan oleh orang lain. Definisi sumber
belajar buatan cukup luas, termasuk jurnal atau karya tulis ilmiah yang
dibuat, dibaca, dan diimplementasikan dalam kehidupan serta orang
yang sengaja maupun tidak sengaja ditemui untuk mendapatkan
informasi atau pengalaman baru. Semua pengalaman belajar dikelas
dikatagorikan sebagai sumber belajar buatan karena dirancang khusus
oleh guru untuk siswa, dan sangat sedikit sekali pembelajaran di kelas
dirancang oleh siswa.

b. Berdasarkan asalnya: primer dan sekunder


Sumber belajar berdasarkan sumbernya dibagi menjadi primer
dan sekunder. Sumber belajar primer merupakan sumber belajar pertama
dan utama sekaligus menjadi pelaku munculnya ilmu pengetahuan baru.
Sumber belajar primer berupa orang yang memiliki informasi tentang
sebuah peristiwa atau kejadian dimana orang tersebut bertindak sebagai
pelaku. Contohnya sejarawan, ilmuan, dokter dan lain sebagainya.

3
Sastrianawati. (2018). Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: Deepublish.

4
Adapun sumber belajar sekunder merupakan sumber belajar yang hadir
setelah sumber belajar primer. Sumber belajar sekunder misalnya guru
yang memberikan materi pelajaran dengan mengimplementasikan model
tertentu dalam pembelajaran dan menjelaskan materi berdasarkan hasil
ringkasan atau pengetahuan yang diperoleh dari berbagai sumber.
Sumber belajar sekunder dalam kutipan dapat dikatakan dengan
mengutip dalam kutipan. Sumber belajar sekunder bisa berupa jurnal
diamana dalam jurnal

kemudian teradapat pendapat yang kemudian dikutip.

c. Berdasarkan isinya: pesan langsung dan pesan tersirat atau tidak langsung
Sumber belajar berdasarkan isinya dapat terbagai menjadi pesan
langsung dan pesan tersirat atau tidak langsung. Pesan langsung
merupakan inti, materi dan ilmu pengetahuan baru tentang informasi
atau kejadian yang langsung didapatkan oleh si pencari informasi, si
pembelajar atau orang tertentu yang mempelajari ilmu pengetahuan
baru. Sedangkan pesan tersirat atau tidak langsung merupakan
pengetahuan yang diperoleh dimana isi atau kandungan pesan,
informasi, ataupun ilmu pengetahuan baru diperoleh bukan dari sumber
utama atau primer. Pesasn tersirat dapat dikatakan pula informasi yang
diperoleh bukan dari orang pertama atau sumber utama tetapi dari orang
kedua dan seterusnya

3. Fungsi Sumber Belajar


Morrison dan Kemp (Supriadi, 2015: 130-131) menjelaskan fungsi
sumber belajar sebagai berikut: (1) meningkatkan produktivitas
pembelajaran, melalui: (a) mempercepat laju belajar dan membantu pengajar
untuk menggunakan waktu seara lebih baik, (b) mengurangi bahan
guru/dosen dalam

5
menyajikan informasi, seingga dapat lebih banyak membina dan
mengembangkan gairah belajar murid/mahasiswa; (2) memberikan kemungkinan
pembelajaran yang sifatnya lebih individual, melalui: (a) mengurangi kontrol
guru/dosen yang kaku dan tradisional, (b) memberikan kesempatan kepada
murid/mahasiswa untuk belajar sesuai dengan

kemampuannya; (3) memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap


pengajaran, melalui (a) perencanaan program pembelajaran yang lebih
sistematis, (b)
4
pengembangan bahan pembelajaran berbasis penelitian; (4) lebih
memantapkan pembelajaran, melalui: (a) peningkatan kemampuan manusia
dalam penggunaan berbagai media komunikasi, (b) penyajian data dan
informasi secara lebih konkrit; (5) memungkinkan belajar secara seketika,
5
melalui (a) mengurangi jurang pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal
dan abstrak dengan realitas yang sifatnya konkrit, (b) memberikan
pengetahuan yang bersifat langsung; dan (6) memungkinkan penyajian
pembelajaran yang lebih luas, terutama dengan adanya media massa.

B. Strategi Pembelajaran
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Suprihatiningrum (2013: 152) menyatakan bahwa strategi
pembelajaran merupakan pokok-pokok tindakan yang akan digunakan untuk
memilih metode pembelajaran, sehingga siswa berpartisipasi secara aktif
dalam pembelajaran.
Suyadi (2013: 13) mendefinisikan strategi pembelajaran sebagai
langkah-langkah yang ditempuh guru untuk memanfaatkan sumber belajar
yang ada, guna mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Sedangkan Khanifatul (2014: 15) mengatakan bahwa strategi pembelajaran
merupakan suatu rencana, cara pandang, dan pola pikir guru dalam

4
Suprihatiningrum, J. (2013). Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media .
5
Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

6
mengorganisasika isi pelajaran, penyampaian pelajaran, dan pengelolaan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dari berbagai definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi


pembelajaran adalah langkah-langkah yang akan ditempuh guru dalam
mengorganisasikan isi pelajaran, penyampaian pelajaran, dan pengelolaan
kegiatan belajar mengajar sehingga siswa berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran dan tercapainya tujuan pembelajaran.

2. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran


Kurniawan (Khanifatul, 2014: 19-21) mengklasifikasikan jenis-jenis
strategi pembelajaran sebagai berikut:

a. Strategi pembelajaran langsung (direct instruction)


Pembelajaran langsung merupakan bentuk dan pendekatan
pembelajaranyang berorientasi kepada guru (teacher centered
approach). Melalui strategi ini, guru menyampaikan materi
pembelajaran secara terstruktur. Fokus utama strategi ini adalah
kemampuan akademik di(academic achievement) siswa. Metode
pembelajaran dengan kuliah dan demonstrasi merupakan bentuk-bentuk
strategi pembelajaran langsung.

b. Strategi Pembelajaran (coopertive learning)


Cooperative learning adalah strategi pembelajaran yang
menekankan pada proses kerja sama dalam suatu kelompok untuk
mempelajarai suatu materi akademik yang spesifikasi sampai tuntas.
Melalui cooperative learning, siswa didorong untuk bekerja sama secara
maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya.

c. Strategi elaborasi
Strategi elaborasi merupakan strategi pembelajaran yang
menekankan proses penambahan rincian informasi sehingga informasi
baru akan lebih bermakna. Beberapa bentuk strategi elaborasi, antara
lain pembuatan catatan dan analogi. Pembuatan catatan adalah strategi

7
belajar yang menggabungkan antara informasi yang dipunya sebelumnya
dengan informasi baru yang didapat melalui proses mencatat. Sementara
analogi, merupakan cara belajar dengan pembandingan yang dibuat
untuk menunjukkan persamaan antara ciri pokok benda atau ide.
d. Strategi organisasi
Strategi organisasi merupakan strategi yang dapat membantu
siswa meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru dengan struktur
pengorganisasian baru. Strategi tersebut juga berperan sebagai
pengidentifikasian ide-ide atau fakta 6kunci dari sekumpulan informasi
yang lebih besar. Bentuk strategi organisasi adalah outlining, yaitu
membuat garis besar. Siswa belajar menghubungkan berbagai macam
topik atau ide dengan beberapa ide utama.

e. Strategi pembelajaran ekspositori


Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi
pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi secara
verbal dari seorang guru kepada siswa agar siswa dapat menguasai
materi pelajaran secara optimal. Kelebihan dari strategi ini adalah guru
bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, serta bisa
digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.

f. Strategi pembelajaran inkuiri


Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan. Dalam hal ini guru berperan sebagai
fasilitator dan membimbing siswa untuk belajar.

g. Strategi pembelajaran berbasis masalah


Strategi pembelajaran ini merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah
6
Khanifatul. (2014). Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

8
yang dihadapi secara ilmiah. Melalui strategi pembelajaran berbasis
masalah siswa aktif berpikir, berekomunikasi, mencari, dan mengolah
data serta akhirnya menyimpulkan.
C. Pemanfaatan Sumber Daya Belajar dalam Strategi Pembelajaran
Pada abad XXI ini, siswa dapat memiliki akses yang sangat luas dalam
pemanfaatan sumber belajar, dengan demikian pendidik/guru bukanlah
satusatunya sumber belajar. Paradigma baru yang berkembang adalah
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik atau lebih dikenal dengan istilah
student centered. Siswa diberikan peran sebagai subjek belajar. Dengan konsep
ini maka akan menuntut guru untuk menyiapkan sumber belajar dan strategi
pembelajaran yang relevan. Kesesuaian sumber belajar dan strategi pembelajaran
akan mempermudah jalan bagi guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
sudah diprogramkan.
Strategi pembelajaran yang harus diterapkan oleh tenaga pendidik adalah
strategi pembelajaran yang kondisional dan efektif. Salah satu contoh, jika guru
menggunakan metode ekspositori sebagai strategi dalam pembelajaran, maka
guru tentu akan memilih materi yang sifatnya bernuansa sejarah, bercerita atau
penjelasan teori-teori. Dalam konteks seperti itu diperlukan banyak sumber
belajar yang sifatnya berbentuk buku teks, dokumen-dokumen, atau
bacaanbacaan seperti koran, majalah, tabloid, dan lain-lain. Jadi strategi dan
sumber belajar itu harus kondisional sehingga relevansi antara strategi, sumber
belajar dalam pembelajaran

selaras.
Mclsaac dan Gunawardena (Abdullah, 2012:218) menjelaskan bahwa
sumber belajar yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pembelajaran sangat
beraneka ragam jenis dan bentuknya. Sumber belajar tersebut bukan hanya dalam
bentuk bahan cetakan seperti buku teks akan tetapi pelajar dapat memanfaatkan
sumber belajar yang lain seperti radio pendidikan, televisi, komputer, e-mail,

9
video interaktif, komunikasi satelit, dan teknologi komputer multimedia dalam
upaya meningkatkan interaksidan terjadinya umpan balik dengan peserta didik
Terkait dengan pemilihan sumber belajar Dick dan Carey (Abdullah,
2012:224) mengatakan bahwa kriteria pemilihan sumber belajar, yaitu: (1)
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, (2) Ketersediaan sumber setempat,
artinya bila sumber belajar yang bersangkutan tidak terdapat pada sumbersumber
yang ada maka sebaiknya dibeli atau dirancang atau dibuat sendiri, (3) Apakah
tersedia dana, tenaga, dan fasilitas yang cukup untuk mengadakan sumber belajar
tersebut, (4) Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan
sumber belajar yang bersangkutan untuk jangka waktu yang relatif lama, dan (5)
Efektifitas biaya dalam jangka waktu yang relatif lama.
Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan sumber belajar,
yakni: (1) Metode pembelajaran yang digunakan, (2) Tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai, (3) Karakteristik pebelajar, (4) Aspek kepraktisan dalam hal biaya
dan waktu, dan (5)Faktor terkait dalam penggunaannya.

D. Pemanfaatan Sumber Belajar Daya yang Didesain dalam Strategi


Pembelajaran
Sumber belajar yang direncanakan adalah sumber belajar yang memang
dengan sengaja direncanakan dan dipersiapkan untuk menunjang keberhasilan
dari suatu proses pembelajaran. Sumber belajar ini sudah tersedia di sekolah,
misalnya laboratorium dan perpustakaan (Adipurnomo, 2006: 7).
Julismin (2009: 79) menjelaskan sumber belajar yang dirancang (learning
resources by design) adalah sumber belajar yang dirancang dengan secara sengaja
dan sistematis untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Dari penjelasan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sumber
belajar yang didesain adalah sumber belajar yang memang sengaja dirancang dan
dipersiapkan dalam proses pembelajaran untuk menunjang tujuan pembelajaran.
Contohnya: bahan-bahan pelajaran, guru, transparansi, OHP, ceramah, ruang
kelas,

10
program audio, program slide suara, dan lain-lain.

E. Pemanfaatan Sumber Daya Belajar Non Desain dalam Strategi Pembelajaran


Adipurnomo (2006: 8) menjelaskan bahwa sumber belajar yang tidak direncanakan
adalah sumber belajar yanag pada dasarnya tidak direncanakan dalam kegiatan
pendidikan, namun karena keadaan dan kondisinya dimungkinkan d7apat
dimanfaatkan untuk kebutuhan pendidikan, maka keadaan atau situasi tersebut dapat
dijadikan sebagai sumber belajar.

Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization)


adalah sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan untuk
kegiatan 8pendidikan dan pembelajaran. Sumber belajar yang dimanfaatkan ini
awalnya tidak dirancang secara sengaja untuk keperluan (Julismin, 2009: 79)
Dari definisi di atas ditarik kesimpulan bahwa sumber belajar non desain
adalah sumber belajar yang yang tidak dirancang secara khusus tetapi sudah
tersedia dan tinggal dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran.

Adipurnomo (2006: 14) menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui


pendidik dalam merancang sumber belajar, antara lain:

1. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dijadikan pedoman dalam memilih


sumber belajar yang tepat;

2. Mengkaji isi materi pembelajaran. Hal ini perlu dilakukan sebagai dasar
pemilihan serta pemanfaaatan sumber belajar agar materi yang disajikan
dapat memperjelas dan memperkaya isi materi;

3. Tentukan objek yang harus dipelajari dan dikunjungi (bila sumber belajar
yang berkaitan dengan lingkungan) dalam menentukan objek kunjungan

7
Julismin. (2009). Alam, Sumber Belajar yang Tidak Pernah Habis. Jurnal Geografi ,

77-83. Adipurnomo, H. (2006). Media dan Sumber Belajar. Malang: Departemen Pendidikan
NasionalDirektorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kepandidikan.
8

11
hendaknya diperhatikan relevansi dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar, isi materi, kemudahan menjangkaunya, mudah tidaknya
perjalanan, lama waktu yang diperlukan , keamanan peserta didik.

4. Pengaturan waktu sesuai dengan luas materi pembelajaran yang akan


disampaikan

5. Menentukan kegiatan pembelajaran/pengalaman belajar. Misalnya pemilihan


strategi, metode pengajaran disesuaikan dengan sumber belajar,
mempersiapkan perizinan, penentuan kelompok, mengamati suatu proses,
mencatat apa yang terjadi, wawancara dengan nara sumber dan sebagainya.

6. Persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar, seperti tata tertib di
perjalanan dan ditempat tujuan, perlengkapan belajar yang harus dibawa.

BAB III KESIMPULAN

.
Sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dalam strategi pembelajaran dapat
berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan. melalui penggunaan dan
pemanfaatan sumber belajar yang beragam dapat mengoptimalkan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran. oleh karena itu, seorang guru dituntut untuk mengetahui
berbagai jenis sumber belajar sehingga dapat mendayagunakannya untuk kegiatan
belajar dan pengajaran. Berdasarkan dari berbagai hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa pemanfaatan sumber belajar secara optimal dalam berbagai strategi
pembelajaran dapat meningkatkan kualitas, efektivitas, dan hasil pembelajaran.

SARAN

12
untuk lebih mendalami materi dan memahami materi maka diharapkan untuk
terus menggali informasi melalui berbagai sumber tentang Strategi pembelajaran
sebagai bentuk penggunaan metode dan Pemanfaatan sumber daya.
Dalam penyusunan makalah masih terdapat hal-hal yang memerlukan pembenahan
untuk itu saran, dan kritikan sangat diharapkan sehingga dapat dijadikan perbaikan
dalam pembuatan makalah dengan mengambil materi yang tidak jauh berbeda dengan
apa yang telah disusun sebelumnya

Daftar Pustaka

Abdullah, R. (2012). Pembelajaran Berbasis Pemanfaatan Sumber Belajar. Jurnal

Ilmiah DIDAKTIKA, vol. XII , 216-231.


Adipurnomo, H. (2006). Media dan Sumber Belajar. Malang: Departemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kepandidikan.
Haryati, D. (2016). Efektifitas Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai sumber
belajar terhadap Hasil Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV SDN Inpres BTN
IKIP I Makasar. AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, Vol. 3 , 80-96.
Julismin. (2009). Alam, Sumber Belajar yang Tidak Pernah Habis. Jurnal Geografi ,

77-83.

Khanifatul. (2014). Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Sastrianawati. (2018). Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: Deepublish.

Supriadi. (2015). Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran.


Lantanida

Journal, Vol. 3 , 127-139.

13
Suprihatiningrum, J. (2013). Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media .
Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Prastowo, A. (2018).Sumber Belajar dan Pusat Sumber Belajar.
Depok: Prenadamedia.
Sudono, A. (2000). Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: PT Grasindo.

14

Anda mungkin juga menyukai