Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR

Dianjukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Media Dan Sumber
Belajar IPA
Dosen Pengampu :
1. Dr. Lukman Nulhakim, M. Pd
2. Dr. Aditya Rakhmawan, M. Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 3

1. Dini Mashfufah (2281180007)


2. Indriyani Cahyuningsih (2281180010)
3. Safnah Devi (2281180012)
4. Shafira Putri Andini (2281180028)
5. Rahida Aprilianti Azzahra (2281180017)
6. Michelline Unique Shavira (2281180031)

JURUSAN PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
JANUARI 2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT kami panjatkan atas
segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya. Dan terimakasih pada Bapak Dr. Lukman
Nulhakim, M. Pd dan Bapak Dr. Aditya Rakhmawan, M. Pd Selaku dosen pengampu mata
kuliah Pengembangan Media Dan Sumber Belajar IPA. Penulisan makalah Pengembangan
Media Dan Sumber Belajar IPA dengan judul “Perkembangan dan Pengembangan
Sumber Belajar” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, walaupun dalam
proses selanjutnya masih ada kekurangan – kekurangan yang harus diperbaiki.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah yang kami rancang tidaklah sempurna
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya kami sebagai penulis makalah ini memohon
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak agar kekurangan yang ada dalam
makalah ini dapat diperbaiki dan disempurnakan.

Semoga makalah yang telah kami selesaikan dapat bermanfaat bagi pembaca dan
kalangan umum, dan Allah SWT selalu menunjukkan kepada kami yang benar dan yang
salah sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.

Serang, Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Perumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan ...........................................................................................................1
BAB II ISI..................................................................................................................3
A. Pengertian Sumber Belajar.............................................................................3
B. Jenis-Jenis Sumber Belajar............................................................................3
C. Faktor Yang Mempengaruhi Sumber Belajar................................................5
D. Manfaat Dari Sumber Belajar........................................................................5
E. Ciri-Ciri Sumber Belajar................................................................................6
F. Perkembangan Sumber Belajar......................................................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan belajar, sering dikaitkan dengan kegiatan mengajar. Begitu erat
kaitannya itu, sehingga keduanya sulit dipisahkan. Dalam percakapan sehari-
hari. Sebenarnya hakekat guru mengajar adalah usaha untuk membuat siswa
belajar. Dengan kata lain, balajar merupakan upaya menciptakan kondisi agar
terjadi kegiatan beajar. Sedangkan istilah pembelajaran lebih menggambarkan
usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak
akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya.
Seperti kita ketahui bersama, bahwa dalam proses pembelajaran terdapat
banyak sumber dan daya yang dapat dimanfaatkan dan dikelola baik dengan
sengaja disediakan maupun yang telah ada disekililing kita. Dengan kata lain
semua pihak yang terllibat dalam pembelajaran memerlukan sumber, daya atau
potensi yang dapat menunjang pembelajaran.
Sehubung dengan hal diatas, maka dibuatnya makalah ini untuk
mengetahui bagaimana cara agar sumber belajar dapat ditempatkan sesuai
dengan kebutuhan siswa agar dapat meningkatkan mutu pembelajaran menjadi
lebih efisien dan efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sumber belajar?
2. Apa saja jenis-jenis sumber belajar?
3. Apa faktor yang mempengaruhi sumber belajar?
4. Apa manfaat dari sumber belajar?
5. Apa ciri-ciri sumber belajar?
6. Bagaimana perkembangan sumber belajar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sumber belajar
2. Untuk mengetahui jenis-jenis sumber belajar
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi sumber belajar
4. Untuk mengetahui manfaat dari sumber belajar
5. Untuk mengetahui ciri-ciri sumber belajar

1
6. Untuk menjelaskan bagaimana perkembangan sumber belajar

2
BAB II

ISI

A. Pengertian Sumber Belajar


Sumber belajar adalah sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan
sengaja atau dibuat agar memungkinkan siswa belajar sendiri dan secara
individual (Percival & Ellington, 1988). Semua sumber yang dapat digunakan
oleh pelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan untuk
memberikan fasilitas belajar (AECT, 1986). Dari pengertian tersebut, maka
maksud dari sumber belajar meliputi segala sesuatu yang digunakan untuk
memfasilitasi belajar. Sumber belajar tersebut meliputi pesan, manusia, atau
bahan, peralatan, teknik, dan lingkungan yang dipergunakan secara sendiri-sendiri
maupun dikombinasikan untuk memfasilitasi terjadinya tindak belajar (AECT,
1997). Selanjutnya, menurut AECT sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu sebagai berikut :
a.       Sumber belajar yang direncanakan (by design): semua sumber belajar
yang secara khusus telah dikembangkan sebagai “komponen” sistem
instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat
formal.
b.      Sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization): sumber-sumber yang
tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat
ditemukan, diaplikasikan dan digunakan untuk keperluan belajar.

B. Jenis-Jenis Sumber Belajar


Zainuddin, dkk (1985), menjelaskan mengenai jenis-jenis sumber belajar
sebagai berikut :
a. Manusia (narasumber), salah satu sumber belajar adalah orang atau
masyarakat yang direncanakan dalam kegiatan belajar mengajar seperti
guru, konseler, administrator pendidikan, tutor, dan sebagainya. Untuk
kepentingan pelajaran IPA guru bisa mengundang orang-orang yang
memiliki keahlian tersebut ke sekolah atau mengajak siswa mengunjungi
tempat kerja orang-orang tersebut ke sekolah atau mendapatkan penjelasan

3
langsung dari mereka. Misalnya, pada saat membahas tentang organ tubuh
manusia guru bisa mengundang dokter atau tenaga medis.
b. Bahan pengajaran, biasanya bahan ini berisi pesan. Bahan yang
direncanakan sebagai sumber belajar dinamakan media pengajaran yang
meliputi bahan cetak, film strip, slide, dan sebagainya yang biasanya
kombinasi dari semua sumber yang ada. Film adalah bentuk rekaman
gambar-gambar yang bergerak yang disertai dengan suara manusia atau
suara lainnya yang releven dengan gambar yang disajikan terkait dengan
topic pembelajaran IPA tertentu.
c. Situasi belajar (lingkungan), yang dimaksud dengan situasi belajar
(lingkungan) ialah tempat dan lingkungan belajar. Situasi dan lingkungan
yang terutama sebagai sumber belajar adalah gedung sekolah,
perpustakaan, laboratorium, kebun sekolah dan sebagainya. Misalnya,
pembelajaran IPA dapat dilakukan diluar kelas (out door education)
dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Hal ini
dapat dilakukan dengan menanami kebun sekolah jika ada, dan jika
sekolah tidak mempunyai kebun dapat dibuat dengan penanaman
bertingkat (vertikultur). Dengan adanya kebun sekolah, siswa mampu
mengaplikasikan segala materi pelajaran bersama alat peraga langsung
yang berasal dari alam sebagai media pembelajaran.
d. Alat dan perlengakapan belajar, dapat diartikan sebagai alat dan
perlengkapan untuk produksi, pameran, peragaan, simulasi, dan
sebagainya. Misalnya, sumber belajar yang digunakan dalam pelajaran
IPA adalah patung torso.
e. Aktivitas (teknik), diartikan sebagai sumber belajar yang selaras dengan
sumber belajar lainnya. Aktifitas yang direncanakan sebagai sumber
belajar lebih banyak merupakan teknik khusus yang memberikan fasilitas
belajar. Misalnya, teknik tanya jawab menggunakan sejumlah pertanyaan
yang harus di jawab oleh para siswa.
f. Pesan adalah ajaran atau informasi yang diteruskan oleh komponen lain
dalam bentuk ide, fakta, arti, politik, ekonomi, IPA atau ilmu fisika,
kesehatan, keterampilan, dan lain-lain.

4
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sumber Belajar
Penggunaan sumber belajar dan alat-alat pelajaran tertentu untuk membantu
kegiatan belajar seharusnya disesuaikan dengan isi bahan pelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai. Di samping kesesuaian tersebut, faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut (Zainuddin dkk, 1985) :
a) Waktu yang tersedia dan diperlukan untuk belajar menggunakan sumber
belajar dan alat-alat tersebut. Jika penggunaannya memerlukan waktu yang
tidak sesuai dengan waktu yang tersedia dapat menggunakan keberhasilan
belajar. Oleh karena itu, perlu dipilih sumber belajar dan alat yang dapat
membangun kegiatan belajar, tetapi waktu yang diperlukan untuk
menggunakannya sesuai dengan waktu yang tersedia.
b) Kecakapan guru maupun siswa menggunakan sumber dan alat. Setiap
bentuk sumber dan alat menuntut kecakapan dan bermanfaat untuk
membantu kegiatan belajar, bila yang menggunakannya mempunyai
kecakapan atau kemampuan.
c) Dana yang tersedia untuk pengadaan sumber dan alat pelajaran yang
diperlukan. Pada umumnya masalah dana memberi pengaruh pengadaan
sumber bahan dan alat-alat pelajaran yang diperlukan. Kreativitas guru
sering dapat mengatasi masalah pengadaan sumber dan alat, meskipun
pengadaan itu bersifat sederhana.
D. Manfaat Sumber Belajar dalam Belajar
Manfaat sumber belajar adalah untuk memfasilitasi kegiatan belajar agar
menjadi lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, secara rinci manfaat dari
sumber belajar itu adalah sebagai berikut (Zainuddin dkk, 1985) :
a. Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung,
misalnya pergi berdarmawisata ke pabrik-pabrik, ke pelabuhan, dan lain-
lain.
b. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau
dilihat secara langsung, misalnya model, denah, foto, film, dan lain-lain.

5
c. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sains yang ada di dalam
kelas, misalnya buku teks, foto film, nara sumber, dan lain-lain.
d. Dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru, misalnya buku teks,
buku bacaan, majalah, dan lain-lain.
e. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan baik makro maupun
dalam lingkup mikro, misalnya penggunaan modul untuk Universitas
Terbuka dan belajar jarak jauh (makro), simulasi, pengaturan lingkungan
yang menarik, penggunaan OHP, dan film (mikro).
f. Dapat memberikan motivasi positif, lebih-lebih bila diatur dan dirancang
secara tepat.
g. Dapat merangsang untuk berpikir lebih kritis, merangsang untuk bersikap
lebih positif dan merangsang untuk berkembang lebih jauh, misalnya
dengan membaca buku teks, buku bacaan, melihat film, dan lain sebaginya
yang dapat merangsang pemakai untuk berpikir, menganalisa, dan
berkembang lebih lanjut.
E. Ciri-Ciri Sumber Belajar
Untuk memperoleh manfaat yang lebih maksimal, maka kita harus mengetahui
ciri-ciri dari sumber belajar tersebut. Adapaun ciri-ciri dari sumber belajar adalah
sebagai berikut (Zainuddin dkk, 1985) :
1. Mempunyai daya atau kekuatan yang dapat memberikan sesuatu yang kita
perlukan dalam proses pengajaran. Jadi walaupun ada sesuatu daya, tetapi
tidak memberikan sesuatu yang kita inginkan, sesuai dengan tujuan
pengajaran, maka sesuatu daya tersebut tidak dapat disebut sumber belajar.
Misalnya, ada seorang ahli dalam bidang elektronika, maka ahli dalam
bidang kesehatan tersebut bukan sumber belajar, karena dia tidak dapat
memberi daya yang kita perlukan.
2. Sumber belajar dapat merubah tingkah laku yang lebih sempurna sesuai
dengan tujuan. Apabila dengan sumber belajar membuat seseorang berbuat
negatif, maka sumber belajar tersebut tidak dapat disebut sebagai sumber
belajar.
3. Sumber belajar dapat dipergunakan secara sendiri-sendiri (terpisah), tetapi
juga dapat dipergunakan secara kombinasi (gabungan).

6
4. Sumber belajar dibedakan menjadi dua, yaitu sumber belajar yang
dirancang (by designed), dan sumber belajar yang tinggal pakai (by
utilization). Sumber belajar yang dirancang adalah adalah sesuatu yang
memang dari semula dirancang untuk keperluan belajar, sedangkan
sumber belajar yang tinggal pakai adalah sesuatu yang mulanya tidak
dimaksudkan untuk kepentingan belajar, tetapi kemudian dimanfaatkan
untuk kepentingan belajar. Ciri utama sumber belajar yang tinggal pakai
adalah tidak terorganisir dalam bentuk isi yang sistematis, tidak memiliki
tujuan pembelajaran yang eksplisit, hanya dipergunakan tujuan tertentu
dan bersifat insidental, dan dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan
pembelajaran yang releven dengan sumber belajar tersebut.
Selain memiliki ciri-ciri seperti di atas, terdapat empat faktor yang
berpengaruh terhadap sumber belajar: faktor perkembangan teknolgi, faktor
nilai budaya setempat, faktor ekonomi, dan faktor pemakai. Dengan demikian,
hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memilih sumber belajar adalah seperti
berikut (Zainuddin dkk, 1985) :
1) Tujuan yang ingin dicapai
Masing-masing sumber belajar memiliki kelebihan dan
kekurangan. Karenanya, terdapat sejumlah tujuan yang ingin dicapai,
dengan menggunakan sumber belajar. Apakah sumber belajar
dipergunakan untuk menimbulkan motivasi, untuk keperluan pengajaran,
untuk keperluan penelitian, atau memecahkan masalah?
2) Ekonomis
Ekonomis apabila dapat digunakan oleh banyak orang, dalam
kurun waktu yang relatif lama, serta pesan yang terkandung lebih dapat
dipertanggungjawabkan kadar ilmiahnya, seperti penayangan program
kuliah jarak jauh melalui sumber belajat TV, dengan menampilkan
seorang pakar yang representatif.
3) Praktis dan sederhana
Sumber belajar yang praktis dan sederhana, yang tidak
memerlukan peralatan dan perawatan khusus tidak sulit dicari, tidak
mahal harganya, dan tidak memerlukan tenaga terampil yang khusus,

7
adalah sumber belajar yang harus mendapatkan prioritas utama dan
pertama.
4) Mudah didapat
Sumber belajar yang tidak baik adalah yang ada di sekitar kita
dan mudah didapat. Kita tidak perlu membeli produk luar negeri atau
memproduksi sendiri. Bila di sekitar kita atelah tersedia dan tinggal
menggunakan, maka hal yang penting adalah sesuaikan sumber belajar
tersebut dengan tujuan yang ingin dicapai.
5) Fleksibel atau luwes
Sumber belajar yang baik harus dapat dimanfaatkan dalam
berbagai kondisi dan situasi. Semakin fleksibel, maka akan semakin
mendapat prioritas untuk dipilih.
F. Perkembangan Sumber Belajar

a.      Sumber Belajar Praguru


Pada zaman praguru, sumber belajar utamanya adalah orang dalam lingkungan
keluarga atau kelompok karena sumber belajar lainnya dianggap belum ada atau
masih sangat langka (Sadiman, 1989: 143). Bentuk benda yang digunakan sebagai
sumber belajar antara lain adalah : batu-batu, debu, daun-daunan, kulit pohon, kulit
binatang dan kulit karang. Isi pesan itu sendiri ada yang disajikan dengan isyarat
verbal dan ada yang menggunakan tulisan. Perbedaan ini terletak pada tingkat
kemajuan peradaban masing-masing suku bangsa itu sendiri. Sumber belajar
jumlahnya langka, sedangkan pencari pengetahuan jumlahnya lebih banyak, maka
pengetahuan diperoleh dengan coba-coba sendiri. Oleh sebab itu kondisi
pendidikan masih sederhana dan berada di bawah kontrol keluarga dan anggota
masyarakat, pendidikan masih tertutup, rumusan tujuan pembelajaran tidak
dirumuskan dalam kurikulum. Sehingga tidak ada keteraturan isi pembelajaran.
b.      Lahirnya Guru sebagai Sumber Belajar Utama
Pendidikan pada zaman praguru tahap demi tahap berubah. Akibat perubahan itu
terjadi pula perubahan pada sistem pendidikan dan pada kondisi sumber belajar
komponen lainnya dari sistem tersebut. Dengan demikian terjadi perubahan pada
cara pengelolaan, isi ajaran, peranan orang, teknik yang digunakan, desain
pemilihan bahan, namun demikian sumber belajar masih sangat terbatas, sehingga

8
kedudukan orang merupakan belajar utama. Proses belajar tidak lagi ditangani oleh
anggota keluarga, tetapi sudah diserahkan kepada orang tertentu. Orang yang
menangani secara khusus tentang pendidikan disebut Guru dibantu dengan sumber
belajar penunjang yang berbentuk masih sederhana dan jumlahnya terbatas sekali.
Oleh sebab itu kelancaran Proses Instruksional dan Kualitas pendidikan sangat
bergantung pada kualitas guru.
c.       Sumber Belajar Dalam Bentuk Cetak
Adanya perkembangan industri yang cepat, pada akhirnya dapat diproduksi
peralatan dan bahan yang jumlahnya besar. Dengan diketemukannya alat cetak,
maka lahirlah sumber belajar baru yang berbentuk cetak lainnya yang belum pernah
ada sebelumnya. Konsekuensi diketemukannya sumber belajar tersebut adalah
terjadinya perubahan tugas dan peranan guru dalam pembelajaran. Semula guru
merupakan sumber belajar utama yang mempunyai tugas sangat berat, dengan
lahirnya sumber belajar cetak maka tugas guru menjadi ringan. Contoh sumber
belajar cetak adalah: buku, komik, majalah, koran, panplet. Dengan lahirnya
sumber belajar cetak ini, maka isi pembelajaran dapat diperbanyak dengan cepat
dan disebarkan ke berbagai pihak dengan mudah, sehingga merupakan kejutan baru
dalam sistem instruksional pada saat itu.
d.      Sumber Belajar yang Berasal dari Teknologi Komunikasi
Dengan diketemukannya berbagai alat dan bahan (hardware dan software) pada
abad 17, efeknya sangat besar terhadap sistem pendidikan secara keseluruhan.
Setelah timbul istilah teknologi dalam pendidikan yang pada akhir perang dunia
kedua mulai berubah menjadi ilmu baru yang disebut teknologi pendidikan dan
teknologi instruksional. Pengertian teknologi dalam pendidikan populer dengan
istilah audio visual, yakni pemanfaatan bahan-bahan audio visual dan berbentuk
kombinasi lainnya dalam sistem pendidikan.
Pada akhir perang dunia kedua mulai timbul suatu kecendrungan baru dalam
bidang audiovisual kearah dua kerangka konseptual baru yang paralel, yaitu teori
komunikasi dan konsep sistem (AECT, 1977). Karena pengaruh-pengaruh ilmu
sosial seperti: psikologi, sosiologi, komunikasi, teori belajar, maka cara mendesain
sumber belajar lebih terarah, lebih spesipik dan disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik. Sumber belajar seperti ini lebih populer dengan istilah media

9
instruksional. Misalnya: program televisi pendidikan, program radio pendidikan,
film pendidikan, slide pendidikan, komputer pendidikan dan lain-lain. Keempat
perkembangan sejarah sumber belajar ini oleh Eric Ashby dalam Sadiman (1989),
disebut sebagai empat perkembangan keajaiban yang terjadi dalam dunia
pendidikan sehingga dianggap sebagai revolusi pendidikan.
e.       Sumber Belajar yang Didesain dan Dimanfaatkan.
Sumber belajar yang didesain untuk keperluan belajar telah banyak dikenal
orang. Namun demikan tidak semua sumber yang didesain untuk keperluan
pendidikan. AECT dalam Miarso (1986: 88) disebutkan bahwa ada kesangsian
apakah fasilitas yang ada dalam masyarakat, misalnya museum semuanya itu
didesain khusus terutama untuk pembelajaran peserta didik sekolah dalam bidang
yang sesuai dengan kurikulum. Kenyataan bahwa sumber-sumber ini dimanfaatkan
untuk membantu belajar manusia, membuat semuanya itu menjadi sumber belajar.
Kelompok yang kedua, sumber yang dimanfaatkan, sama pentingnya dengan
sumber belajar yang didesain. Beberapa sumber dapat dimanfaatkan untuk
memberikan fasilitas belajar karena memang sumber itu khusus didesain untuk
keperluan belajar. Inilah yang disebut bahan atau sumber instruksional. Sumber
yang lain, ada sebagian dari kenyataan yang dapat dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari, namun dapat ditemukan, diaplikasikan, dan digunakan untuk keperluan
belajar. Inilah yang disebut sebagai: Sumber belajar dari dunia nyata. Jadi, sebagian
sumber menjadi sumber belajar karena didesain untuk itu, sedangkan yang lainnya
menjadi sumber belajar karena dimanfaatkan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sumber belajar adalah sumber belajar meliputi segala sesuatu yang
digunakan untuk memfasilitasi belajar. Sumber belajar meliputi pesan,
manusia, atau bahan, peralatan, teknik, dan lingkungan yang dipergunakan
secara sendiri-sendiri maupun dikombinasikan untuk memfasilitasi
terjadinya tindak belajar.
2. Jenis jenis sumber belajar meliputi manusia (narasumber), bahan pengajaran,
situasi belajar (lingkungan), alat dan perlengakapan belajar, aktivitas
(teknik), dan pesan
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi sumber belajar yaitu waktu yang tersedia
dan diperlukan, kecakapan guru maupun siswa menggunakan sumber dan
alat, dan dana yang tersedia
4. Manfaat sumber belajar dalam belajar yaitu dapat memberikan pengalaman
belajar yang lebih konkret, dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin
diadakan, dapat menambah dan memperluas cakrawala, dapat memberikan
informasi yang akurat, dapat membantu memecahkan masalah, dan dapat
memberikan motivasi positif
5. Ciri-ciri sumber belajar diantaranya yaitu mempunyai daya atau kekuatan,
sumber belajar dapat merubah tingkah laku, sumber belajar dapat
dipergunakan secara sendiri-sendiri, sumber belajar dibedakan menjadi dua ;
sumber belajar yang dirancang (by designed), dan sumber belajar yang
tinggal pakai (by utilization)
6. Perkembangan sumber belajar yaitu diantaranya sumber belajar praguru,
lahirnya guru sebagai sumber belajar utama, sumber belajar dalam bentuk
cetak, sumber belajar yang berasal dari teknologi komunikasi, dan sumber
belajar yang didesain dan dimanfaatkan.

B. Saran
Dalam proses belajar mengajar guru seharusnya memilih sumber belajar
yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi siswanya. Dan guru hendaknya

11
memanfaatkan kemajuan teknologi pembelajaran/teknologi pendidikan untuk
meningkatkan mutu hasil belajar dari siswanya.

12
DAFTAR PUSTAKA

AECT. 1977. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali.

AECT. 1986. Definisi Teknologi Pembelajaran. Jakarta : PAU-UT dan Rajawali Press.

AECT. 1997. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali.

Percival, Fred & Henry Ellington. 1988. Teknologi Pendidikan. Jakarta : Erlangga.

Sadiman, Arif Sukardi. 1989. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta:
Mediyatama Sarana Perkasa.

13

Anda mungkin juga menyukai