Anda di halaman 1dari 20

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR

DALAM STRATEGI PEMBELAJARAN


(Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran)

Dosen Pembimbing : Dr. Harvius, S.Pd.MA

Kelompok 10 :
MARYULIANTI (2186208022)
RATNA MUSTIKA (2186208046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)-YDI
LUBUK SIKAPING-PASAMAN
1444 H/2022 M

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya, sehingga penulisan makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini hadir sebagai salah satu tugas mata kuliah strategi
pembelajaran. Dalam makalah ini membahas pemanfaatan sumber belajar dalam
strategi pembelajaran, baik sumber belajar yang didesain maupun non desain,
jenis-jenis sumber belajar, fungsi sumber belajar serta menyuguhkan beberapa
penelitian relevan yang kaitannya dengan pemanfaatan sumber belajar dalam
pemelajaran. Makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
tetap dibutuhkan guna perbaikan kedepan. Semoga makalah ini bermanfaat buat
kita semua dan menjadi salah satu rujukan referensi bagi dunia pendidikan
Indonesia.

Lubuk Sikaping, Oktober 2022

Pemakalah

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan...................................................................................................1
Bab II Pembahasan...................................................................................................3
A. Sumber Belajar.............................................................................................3
B. Strategi Pembelajaran...................................................................................7
C. Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Strategi Pembelajaran........................9
D. Pemanfaatan Sumber belajar yang didesain dalam Strategi Pembelajaran11
E. Pemanfaatan Sumber Belajar Non Desain dalam Strategi Pembelajaran...12
Bab III Penutup......................................................................................................16
Daftar Pustaka........................................................................................................17

2
BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berimplikasi terhadap


eksistensi sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan. Kondisi ini yang
menuntut guru untuk selalu kreatif dan inovatif dalam pengelolaan pendidikan dan
pembelajaran. Salah satu bentuk upaya guru dalam menumbuhkan sikap aktif
dalam belajar pada diri siswa yaitu guru harus selalu kreatif dalam menciptakan
berbagai jenis strategi pembelajaran dan mampu memanfaatkan sumber belajar
dengan baik. Guru diharapkan dapat selalu mengatasi permasalahan yang dihadapi
siswanya dalam proses pembelajaran dengan menciptakan kondisi belajar yang
menyenangkan serta membuat siswa lebih berminat dan termotivasi untuk belajar
sehingga aktivitas siswa dalam belajar meningkat.
Guru dalam proses pembelajaran juga harus bersifat sebagai fasilitator
yang dapat memberikan dukungan terhadap terciptanya proses pembelajaran
kondusif, agar siswa mampu belajar secara aktif menuju belajar yang mandiri,
guru harus menguasi pengelolaan kelas yang didalamnya termasuk strategi
pembelajaran dan pemanfaatan sumber belajar. Dengan kondisi yang kondusif,
sangat memungkinkan terciptanya pembelajaran yang ideal sehingga program
pembelajaran yang telah dirancang dan tersusun dapat tercapai dengan target yang
telah ditetapkan.
Sebagai wujud profesionalisme guru dalam merancang pembelajaran,
maka dibutuhkan pemahaman guru yang utuh tentang strategi pembelajaran dan
sumber belajar sehingga produk pembelajaran yang diciptakan memiliki kualitas
dan hasil yang relevan. Tujuan pemahaman tersebut untuk memudahkan guru
mewujudkan tujuan yang terprogram sesuai dengan realitas yang diharapkan.
Artinya, apa yang dirancang guru terjadi sesuai dengan apa yang diharapkan. Jadi
upaya guru mencapai tujuan pembelajaran sangat tergantung pada pemilihan dan
penggunaan strategi yang tepat dalam pembelajaran.
Satu hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus oleh lembaga
pendidikan dan guru adalah pengelolaan sumber daya pembelajaran berupa

3
sumber belajar yang ada serta pemanfaatannya pada kegiatan belajar siswa di
sekolah. Permasalahan ini menjadi penting karena pemanfaatan sumber belajar di
sekolah seharusnya dapat membelajarkan siswa secara optimal dengan sumber
belajar yang ada, baik sumber belajar yang rancang maupun sumber belajar yang
tinggal dimanfaatkan.
Berbagai studi yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa
keberadaan sumber belajar di sekolah masih memprihatinkan baik dari segi
kualitas, kuantitas, dan pemanfaatannya. Pemahaman terhadap sumber belajar
masih sempit, sumber belajar dipahami sebatas pada buku paket, guru, dan media
belajar. Sementara dalam kategori lingkungan, sumber belajar hanya sebatas pada
perpustakaan dan laboratorium, sementara lingkungan lain disekitar pembelajaran
belum begitu dimanfaatkan. Selain itu pemanfaan sumber belajar dalam
rancangan strategi pembelajaran oleh kepala sekolah, guru, dan siswa juga belum
dilakukan secara optimal sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Dari berbagai permasalahan di atas, maka diperlukan adanya upaya untuk
mengatasinya. Pentingnya membuka wawasan semua pihak terutama kepala
sekolah, guru dan siswa tentang sumber belajar melalui berbagai program.
Disamping itu perlu adanya pedoman yang dijadikan tuntunan dalam membuat
dan mengembangkan sumber belajar, sehingga pemanfaatan sumber belajar dalam
strategi pembelajaran dapat secara optimal dilakukan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sumber Belajar
1. Pengertian Sumber Belajar
Dageng mengatakan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu
yang berwujud benda dan orang yang dapat menunjang belajar sehingga
mencakup semua sumber yang mungkin dapat dimanfaatkan oleh tenaga
pengajar agar terjadi perilaku belajar.1
Sumber belajar adalah semua sumber yang menunjang proses
pembelajaran baik berwujud orang, bahan, alat, teknik, dan latar,
sehingga dapat dimanfaatkan peserta didik sebagai sumber untuk
kegiatan belajar dan dapat meningkatkan kualitas belajarnya.2
Prastowo mengatakan bahwa sumber belajar adalah suatu sistem
yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan
sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual.
Sementara Sudono mengatakan sumber belajar adalah bahan termasuk
juga alat untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan
kepada murid maupun guru antara lain buku referensi, buku cerita,
gambar-gambar, narasumber benda, atau hasil-hasil budaya.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sumber belajar
adalah segala sesuatu berupa benda maupun orang yang terdiri dari
sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja sehingga
dapat dimanfaatkan oleh tenaga pengajar maupun peserta didik sebagai
sumber untuk kegiatan belajar dan meningkatkan kualitas belajarnya.

1
Supriadi, Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran. Lantanida
Journal, Vol. 3 (Jakarta: PT Grasindo,2018) hal. 127-130
2?
Sastrianawati, Media dan Sumber Belajar. (Yogyakarta: Deepublish, 2018). hal.24

5
2. Klasifikasi Sumber Belajar
Seels dan Richey mengklasifikasikan sumber belajar sebagai
berikut:3
(1) Pesan yang merupakan informasi yang disampaikan oleh komponen
yang lain, biasanya berupa ide, makna, dan fakta. Berkaitan dengan
konteks pembelajaran, pesan ini terkait dengan isi bidang studi dan
akan dikelola dan direkonstruksikan kembali oleh pebelajar.
(2) Orang: orang tertentu yang terlibat dalam penyampaian pesan.
(3) Bahan yang merupakan kelompok alat yang sering disebut dengan
perangkat lunak. Dalam hal ini bahan berfungsi menyimpan pesan
sebelum disalurkan dengan menggunakan alat yang telah dirancang.
Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman
elektronik, web, dan lain-lain yang dapat digunakan untuk belajar.
(4) Alat, yang merupakan alat yang sering disebut perangkat keras.
Berkaitan dengan alat ini dipergunakan untuk mengeluarkan pesan
yang tersimpan dalam bahan. Alat juga merupakan benda-benda
yang berbentuk fisik yang sering disebut dengan perangkat keras,
yang berfungsi untuk menyajikan bahan pembelajaran. Sumber
belajar tersebut seperti: komputer, OHP, kamera, radio, televisi, film
bingkai, tape recorder, dan VCD/DVD.
(5) Teknik yang merupakan prosedur baku atau pedoman langkah-
langkah dalam penyampaian pesan. Dalam hal ini dapat dengan kata
lain, teknik adalah cara atau prosedur yang digunakan orang dalam
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
(6) Latar merupakan lingkungan dimana pesan ditransimisikan.
Lingkungan adalah tempat dimana saja sesesorang dapat melakukan
belajar atau proses perubahan tingkah laku maka dikategorikan
sebagai sumber belajar, misalnya, perpustakaan, pasar, museum,

3 ?
Abdullah, R. (Pembelajaran Berbasis Pemanfaatan Sumber Belajar. Jurnal Ilmiah
DIDAKTIKA, vol. XII) hal.220

6
sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan lain
sebagainya.
Sastrianawati mengklasifikasikan sumber belajar berdasarkan
jenisnya, berdasarkan asalnya, dan berdasarkan isinya.4
a. Berdasarkan jenisnya sumber belajar alami dan buatan
Sumber belajar berdasarkan jenisnya memandang bahwa
pengalaman yang diperoleh siswa dalam belajar terdapat unsur
kesengajaan dan ketidak sengajaan yang diperoleh manusia dalam
menjalani kehidupan. Contoh sumber belajar alami adalah
menyaksikan lingkungan sekitar dan memahami keteraturan alam,
bahwa segala yang ada di alam telah diciptakan secara teratur dan
keseimbangan. Sumber belajar ini terjadi dengan sendirinya.
Sedangkan sumber belajar buatan adalah pengalaman yang
didapatkan dengan melalui perencanaan untuk mendapatkan
informasi.
Sumber belajar buatan merupakan segala sesuatu yang dibuat
untuk dapat diketahui dan digunakan oleh orang lain. Definisi
sumber belajar buatan cukup luas, termasuk jurnal atau karya tulis
ilmiah yang dibuat, dibaca, dan diimplementasikan dalam kehidupan
serta orang yang sengaja maupun tidak sengaja ditemui untuk
mendapatkan informasi atau pengalaman baru. Semua pengalaman
belajar dikelas dikatagorikan sebagai sumber belajar buatan karena
dirancang khusus oleh guru untuk siswa, dan sangat sedikit sekali
pembelajaran di kelas dirancang oleh siswa.
b. Berdasarkan asalnya: primer dan sekunder
Sumber belajar berdasarkan sumbernya dibagi menjadi
primer dan sekunder. Sumber belajar primer merupakan sumber
belajar pertama dan utama sekaligus menjadi pelaku munculnya ilmu
pengetahuan baru. Sumber belajar primer berupa orang yang
memiliki informasi tentang sebuah peristiwa atau kejadian dimana

4 ?
Ibid, Hal 23-28

7
orang tersebut bertindak sebagai pelaku. Contohnya sejarawan,
ilmuan, dokter dan lain sebagainya. Adapun sumber belajar sekunder
merupakan sumber belajar yang hadir setelah sumber belajar primer.
Sumber belajar sekunder misalnya guru yang memberikan materi
pelajaran dengan mengimplementasikan model tertentu dalam
pembelajaran dan menjelaskan materi berdasarkan hasil ringkasan
atau pengetahuan yang diperoleh dari berbagai sumber. Sumber
belajar sekunder dalam kutipan dapat dikatakan dengan mengutip
dalam kutipan. Sumber belajar sekunder bisa berupa jurnal diamana
dalam jurnal kemudian teradapat pendapat yang kemudian dikutip.
c. Berdasarkan isinya: pesan langsung dan pesan tersirat atau tidak
langsung
Sumber belajar berdasarkan isinya dapat terbagai menjadi
pesan langsung dan pesan tersirat atau tidak langsung. Pesan
langsung merupakan inti, materi dan ilmu pengetahuan baru tentang
informasi atau kejadian yang langsung didapatkan oleh si pencari
informasi, si pembelajar atau orang tertentu yang mempelajari ilmu
pengetahuan baru. Sedangkan pesan tersirat atau tidak langsung
merupakan pengetahuan yang diperoleh dimana isi atau kandungan
pesan, informasi, ataupun ilmu pengetahuan baru diperoleh bukan
dari sumber utama atau primer. Pesasn tersirat dapat dikatakan pula
informasi yang diperoleh bukan dari orang pertama atau sumber
utama tetapi dari orang kedua dan seterusnya

3. Fungsi Sumber Belajar


Morrison dan Kemp menjelaskan fungsi sumber belajar sebagai
berikut: 5
(1) Meningkatkan produktivitas pembelajaran, melalui:
a.Mempercepat laju belajar dan membantu pengajar untuk
menggunakan waktu seara lebih baik,

5
Ibid, hal. 130-131

8
b.Mengurangi bahan guru/dosen dalam menyajikan informasi,
seingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah
belajar murid/mahasiswa;
(2) Memberikan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, melalui:
a. Mengurangi kontrol guru/dosen yang kaku dan tradisional,
b. Memberikan kesempatan kepada murid/mahasiswa untuk belajar
sesuai dengan kemampuannya;
(3) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran, melalui
a. perencanaan program pembelajaran yang lebih sistematis,
b. pengembangan bahan pembelajaran berbasis penelitian;
(4) Lebih memantapkan pembelajaran, melalui:
a. Peningkatan kemampuan manusia dalam penggunaan berbagai
media komunikasi,
b. Penyajian data dan informasi secara lebih konkrit;
(5) Memungkinkan belajar secara seketika, melalui
a. Mengurangi jurang pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal
dan abstrak dengan realitas yang sifatnya konkrit,
b. Memberikan pengetahuan yang bersifat langsung; dan
(6) Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, terutama
dengan adanya media massa.

B. Strategi Pembelajaran
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Suprihatiningrum menyatakan bahwa strategi pembelajaran
merupakan pokok-pokok tindakan yang akan digunakan untuk memilih
metode pembelajaran, sehingga siswa berpartisipasi secara aktif dalam
pembelajaran.6
Suyadi mendefinisikan strategi pembelajaran sebagai langkah-
langkah yang ditempuh guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang

6
Suprihatiningrum, J. Strategi Pembelajaran. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2013) hal.152

9
ada, guna mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
7
Sedangkan Khanifatul mengatakan bahwa strategi pembelajaran
merupakan suatu rencana, cara pandang, dan pola pikir guru dalam
mengorganisasika isi pelajaran, penyampaian pelajaran, dan pengelolaan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dari berbagai definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
strategi pembelajaran adalah langkah-langkah yang akan ditempuh guru
dalam mengorganisasikan isi pelajaran, penyampaian pelajaran, dan
pengelolaan kegiatan belajar mengajar sehingga siswa berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran dan tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran
Kurniawan mengklasifikasikan jenis-jenis strategi pembelajaran
sebagai berikut:8
a. Strategi pembelajaran langsung (direct instruction)
Pembelajaran langsung merupakan bentuk dan pendekatan
pembelajaranyang berorientasi kepada guru (teacher centered
approach). Melalui strategi ini, guru menyampaikan materi
pembelajaran secara terstruktur. Fokus utama strategi ini adalah
kemampuan akademik (academic achievement) siswa. Metode
pembelajaran dengan kuliah dan demonstrasi merupakan bentuk-
bentuk strategi pembelajaran langsung.
b. Strategi Pembelajaran (coopertive learning)
Cooperative learning adalah strategi pembelajaran yang
menekankan pada proses kerja sama dalam suatu kelompok untuk
mempelajarai suatu materi akademik yang spesifikasi sampai tuntas.
Melalui cooperative learning, siswa didorong untuk bekerja sama
secara maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya.
c. Strategi elaborasi

7
Suyadi. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2013) hal. 13
8
Khanifatul. Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2014) hal. 19-21

10
Strategi elaborasi merupakan strategi pembelajaran yang
menekankan proses penambahan rincian informasi sehingga
informasi baru akan lebih bermakna. Beberapa bentuk strategi
elaborasi, antara lain pembuatan catatan dan analogi. Pembuatan
catatan adalah strategi belajar yang menggabungkan antara informasi
yang dipunya sebelumnya dengan informasi baru yang didapat
melalui proses mencatat. Sementara analogi, merupakan cara belajar
dengan pembandingan yang dibuat untuk menunjukkan persamaan
antara ciri pokok benda atau ide.
d. Strategi organisasi
Strategi organisasi merupakan strategi yang dapat membantu
siswa meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru dengan
struktur pengorganisasian baru. Strategi tersebut juga berperan
sebagai pengidentifikasian ide-ide atau fakta kunci dari sekumpulan
informasi yang lebih besar. Bentuk strategi organisasi adalah
outlining, yaitu membuat garis besar. Siswa belajar menghubungkan
berbagai macam topik atau ide dengan beberapa ide utama.

e. Strategi pembelajaran ekspositori


Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi
pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi
secara verbal dari seorang guru kepada siswa agar siswa dapat
menguasai materi pelajaran secara optimal. Kelebihan dari strategi
ini adalah guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi
pembelajaran, serta bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran
kelas yang besar.

f. Strategi pembelajaran inkuiri


Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis

11
dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari
suatu masalah yang dipertanyakan. Dalam hal ini guru berperan
sebagai fasilitator dan membimbing siswa untuk belajar.
g. Strategi pembelajaran berbasis masalah
Strategi pembelajaran ini merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah
yang dihadapi secara ilmiah. Melalui strategi pembelajaran berbasis
masalah siswa aktif berpikir, berekomunikasi, mencari, dan
mengolah data serta akhirnya menyimpulkan.
C. Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Strategi Pembelajaran
Pada abad XXI ini, siswa dapat memiliki akses yang sangat luas
dalam pemanfaatan sumber belajar, dengan demikian pendidik/guru bukanlah
satu-satunya sumber belajar. Paradigma baru yang berkembang adalah
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik atau lebih dikenal dengan
istilah student centered. Siswa diberikan peran sebagai subjek belajar.
Dengan konsep ini maka akan menuntut guru untuk menyiapkan sumber
belajar dan strategi pembelajaran yang relevan. Kesesuaian sumber belajar
dan strategi pembelajaran akan mempermudah jalan bagi guru untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang sudah diprogramkan.
Strategi pembelajaran yang harus diterapkan oleh tenaga pendidik
adalah strategi pembelajaran yang kondisional dan efektif.  Salah satu contoh,
jika guru menggunakan metode ekspositori sebagai strategi dalam
pembelajaran, maka guru tentu akan memilih materi yang sifatnya bernuansa
sejarah, bercerita atau penjelasan teori-teori. Dalam konteks seperti itu
diperlukan banyak sumber belajar yang sifatnya berbentuk buku teks,
dokumen-dokumen, atau bacaan-bacaan seperti koran, majalah, tabloid, dan
lain-lain. Jadi strategi dan sumber belajar itu harus kondisional sehingga
relevansi antara strategi, sumber belajar dalam pembelajaran selaras.
Mclsaac dan Gunawardena (Abdullah, 2012:218) menjelaskan bahwa
sumber belajar yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pembelajaran
sangat beraneka ragam jenis dan bentuknya. Sumber belajar tersebut bukan

12
hanya dalam bentuk bahan cetakan seperti buku teks akan tetapi pelajar dapat
memanfaatkan sumber belajar yang lain seperti radio pendidikan, televisi,
komputer, e-mail, video interaktif, komunikasi satelit, dan teknologi
komputer multimedia dalam upaya meningkatkan interaksidan terjadinya
umpan balik dengan peserta didik
Variasi pemanfaatan sumber belajar yang disesuaikan dengan materi
pelajaran dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Peranan guru dalam
memilih sumber belajar sangat berpengaruh kepada proses pembelajaran baik
yang dilakukan didalam kelas (indoor) maupun di luar kelas (outdoor).
Sumber belajar yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran sudah
tercantum dalam perencanaan atau program pembelajaran. Artinya, guru
harus melakukan analisis kebutuhan sumber belajar berdasarkan tujuan,
materi dan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, guru harus memilki
pengetahuan dan kemampuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis sumber
belajar, memilih dan menentukan sumber belajar yang sesuai serta
menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran.9
Terkait dengan pemilihan sumber belajar Dick dan Carey mengatakan
bahwa kriteria pemilihan sumber belajar, yaitu:
(1) Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran,
(2) Ketersediaan sumber setempat, artinya bila sumber belajar yang
bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada maka
sebaiknya dibeli atau dirancang atau dibuat sendiri,
(3) Apakah tersedia dana, tenaga, dan fasilitas yang cukup untuk mengadakan
sumber belajar tersebut,
(4) Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan sumber
belajar yang bersangkutan untuk jangka waktu yang relatif lama,
(5) Efektifitas biaya dalam jangka waktu yang relatif lama.

9
Wibowo, E. P. (Kompetensi Guru dalam Pemanfaatan Sumber Belajar By Utilization di
SDN Caturtunggal 6. E-Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 5 , hal. 10-20)

13
Supriadi menjelaskan langkah-langkah pemilihan sumber belajar
dengan menentukan: 10
(1) Rumusan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan penggunaan
sumber belajar secara jelas,
(2) Isi pesan yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
(3) Pencarian bahan pembelajaran yang memuat isi pesan,
(4) Apakah perlu menggunakan sumber belajar orang seperti dosen,
pakar/ilmuan, tokoh masyarakat, tokoh agama, pustakawan, dan
sebagainya,
(6) Pilihan peralatan yang sesuai kebutuhan untuk mentransimisikan isi
pesan,
(7) Teknik penyajian pesan,
(8) Latar (setting) tempat berlangsungnya kegiatan penggunaan sumber
belajar,
(9) Penggunaan semua sumber belajar yang telah dipilih atau ditentukan
dengan efektif dan efisien,
(10) pelaksanaan penilaian terhadap sumber belajar.

Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan sumber


belajar, yakni:
(1) Metode pembelajaran yang digunakan,
(2) Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
(3) Karakteristik pebelajar,
(4) Aspek kepraktisan dalam hal biaya dan waktu, dan
(5) Faktor terkait dalam penggunaannya.

D. Pemanfaatan Sumber Belajar yang Didesain dalam Strategi


Pembelajaran

10
Ibid, hal. 134

14
Sumber belajar yang direncanakan adalah sumber belajar yang
memang dengan sengaja direncanakan dan dipersiapkan untuk menunjang
keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Sumber belajar ini sudah
tersedia di sekolah, misalnya laboratorium dan perpustakaan.11
Julismin menjelaskan sumber belajar yang dirancang (learning
resources by design) adalah sumber belajar yang dirancang dengan secara
sengaja dan sistematis untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Dari penjelasan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
sumber belajar yang didesain adalah sumber belajar yang memang sengaja
dirancang dan dipersiapkan dalam proses pembelajaran untuk menunjang
tujuan pembelajaran. Contohnya: bahan-bahan pelajaran, guru, transparansi,
OHP, ceramah, ruang kelas, program audio, program slide suara, dan lain-
lain.
E. Pemanfaatan Sumber Belajar Non Desain dalam Strategi Pembelajaran
Adipurnomo menjelaskan bahwa sumber belajar yang tidak
direncanakan adalah sumber belajar yanag pada dasarnya tidak direncanakan
dalam kegiatan pendidikan, namun karena keadaan dan kondisinya
dimungkinkan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pendidikan, maka
keadaan atau situasi tersebut dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization)
adalah sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan untuk
kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Sumber belajar yang dimanfaatkan ini
awalnya tidak dirancang secara sengaja untuk keperluan.12
Dari definisi di atas ditarik kesimpulan bahwa sumber belajar non
desain adalah sumber belajar yang yang tidak dirancang secara khusus tetapi
sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran.
Contohnya: cerita rakyat, narasumber, relief, generator, permainan, taman,

11
Adipurnomo, H. (2006). Media dan Sumber Belajar. Malang: Departemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kepandidikan.
12
Julismin. (2009). Alam, Sumber Belajar yang Tidak Pernah Habis. Jurnal Geografi ,
77-83.

15
kebun binatang, museum, film, sawah, surat kabar, siaran televisi, internet,
dan masih banyak lagi
Klasifikasi jenis-jenis sumber belajar dapat dijelaskan dalam matrik
sebagai berikut:

No Jenis Pengertian dirancang dimanfaatkan


1 Pesan Informasi yang harus Bahan Cerita rakyat,
(massage) disalurkan oleh oleh pelajaran dongeng,
komponen lain berbentuk nasehat
ide, fakta, pengertian, data
2 Manusia Orang yang menyimpan Guru, aktor, Nara sumber,
(peaple) informasi/ menyalurkan siswa, pemuka
informasi pembicara, masyarakat,
pemain pimpinan,
responden
3 Bahan Sesuatu yang disebut Transparansi, Relief candi,
(materials) media yang mengandung film, slide, arca, peralatan
pesan untuk disajikan tape, buku, teknik
dalam bentuk pemakaian gambar
alat
4 Peralatan Sesuatu yang disebut OHP, Generator,
(device) media yang menyalurkan projektor, mesin, alat-
pesan untuk disajikan slide, film, alat mobil
TV, kamera,
papan tulis
5 Teknik/ Prosedur yang disiapkan Ceramah, Permainan,
Metode dalam mempergunakan diskusi, sarasehan,
(technique) bahan pelajaran, peralatan, sosiodrama, percakapan
situasi, orang untuk simulasi,
menyampaikan pesan kuliah, belajar
mandiri
6 Lingkungan Situasi sekitar dimana Ruang kelas, Taman kebun,
/lattar pesan disalurkan/ studio, museum, toko
(setting) ditransimikan perpustakaan,
aula

Adipurnomo menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui pendidik dalam


merancang sumber belajar, antara lain:
1. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dijadikan pedoman dalam
memilih sumber belajar yang tepat;

16
2. Mengkaji isi materi pembelajaran. Hal ini perlu dilakukan sebagai dasar
pemilihan serta pemanfaaatan sumber belajar agar materi yang disajikan
dapat memperjelas dan memperkaya isi materi;
3. Tentukan objek yang harus dipelajari dan dikunjungi (bila sumber belajar
yang berkaitan dengan lingkungan) dalam menentukan objek kunjungan
hendaknya diperhatikan relevansi dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar, isi materi, kemudahan menjangkaunya, mudah
tidaknya perjalanan, lama waktu yang diperlukan , keamanan peserta
didik.
4. Pengaturan waktu sesuai dengan luas materi pembelajaran yang akan
disampaikan
5. Menentukan kegiatan pembelajaran/pengalaman belajar. Misalnya
pemilihan strategi, metode pengajaran disesuaikan dengan sumber
belajar, mempersiapkan perizinan, penentuan kelompok, mengamati
suatu proses, mencatat apa yang terjadi, wawancara dengan nara sumber
dan sebagainya.
6. Persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar, seperti tata
tertib di perjalanan dan ditempat tujuan, perlengkapan belajar yang harud
dibawa, menyusun pertanyaan yang akan diajukan, perlengkapan
kesehatan dan sebagainya.

17
BAB III
PENUTUP

Keberadaan sumber belajar di sekolah baik dari segi kuantitas, kualitas,


pemahaman, dan pemanfaatannya masih belum optimal. Sumber belajar masih
dipahami sebatas pada buku pelajaran, guru, perpustakaan, dan laboratorium.
Salah satu penentu kualitas pembelajaran adalah bagaimana pengembangan dan
pemanfaatan sumber belajar dalam strategi pembelajaran.
Sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dalam strategi pembelajaran
dapat berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan. melalui
penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar yang beragam dapat
mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. oleh karena itu, seorang
guru dituntut untuk mengetahui berbagai jenis sumber belajar sehingga dapat
mendayagunakannya untuk kegiatan belajar dan pengajaran.
Sumber belajar berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan
dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu sumber belajar yang direncanakan dan
sumber belajar yang tidak direncanakan atau dimanfaatkan. sumber belajar yang
direncanakan adalah sumber belajar yang memang sengaja dirancang untuk
mengoptimalkan kegiatan pembelajaran, sedangkan sumber belajar yang tidak
direnanakan atau dimanfaatkan adalah sumber belajar yang keberadaannya
tersedia di sekitar dan dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan dari berbagai hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemanfaatan sumber belajar secara optimal dalam berbagai strategi pembelajaran
dapat meningkatkan kualitas, efektivitas, dan hasil pembelajaran.

18
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, R. (2012). Pembelajaran Berbasis Pemanfaatan Sumber Belajar. Jurnal


Ilmiah DIDAKTIKA, vol. XII , 216-231.
Adipurnomo, H. (2006). Media dan Sumber Belajar. Malang: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kepandidikan.
Fitrah, M. (2015). Kemampuan Guru Matematika dalam Mengelola Kelas Melalui
Sumber Belajar untuk Meningkatkan Aktivias Siswa. Prosiding Seminar
Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2015 (pp. 883-890).
Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Haryati, D. (2016). Efektifitas Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai sumber
belajar terhadap Hasil Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV SDN Inpres
BTN IKIP I Makasar. AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, Vol.
3 , 80-96.
Julismin. (2009). Alam, Sumber Belajar yang Tidak Pernah Habis. Jurnal
Geografi , 77-83.
Khanifatul. (2014). Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Prastowo, A. (2017). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tematik Terpadu. Jakarta: Kencana.
Prastowo, A. (2018). Sumber Belajar dan Pusat Sumber Belajar. Depok:
Prenadamedia.
Sastrianawati. (2018). Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: Deepublish.
Sudono, A. (2000). Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: PT Grasindo.
Supriadi. (2015). Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran.
Lantanida Journal, Vol. 3 , 127-139.
Suprihatiningrum, J. (2013). Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media .
Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Wibowo, E. P. (2016). Kompetensi Guru dalam Pemanfaatan Sumber Belajar By
Utilization di SDN Caturtunggal 6. E-Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.
5 , 10-20.

19

Anda mungkin juga menyukai