Anda di halaman 1dari 4

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan permasalahan, tujuan, hasil penelitian, dan


pembahasan yang telah dideskripsikan pada BAB sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa secara umum sudah baik. Adapun kesimpulan secara khusus dibahas
sebagai berikut:

1. Dari segi perencanaan pengelolaan lingkungan belajar di TK Negeri


Pembina Citarip sudah cukup baik. Hal ini terlihat pada ruangan belajar
yang digunakan oleh anak-anak setiap hari didesain dengan berbeda.
Mereka melakukannya agar anak-anak merasa nyaman berada di sekolah.
Selain itu penerapan tiga model pembelajaran oleh kepala sekolah pada
tahun ajaran saat ini merupakan salah satu hal yang terbaru untuk dilakukan
oleh sekolah Taman Kanak-kanak. Mereka melaksanakan lingkungan
belajar ini dengan tujuan agar anak-anak tidak mudah bosan dengan
lingkungan belajar yang itu-itu saja. Kekurangan dan kelebihan yang
dimiliki oleh setiap model pembelajaran saling ditutupi dengan model
pembelajaran lainnya sehingga tercipta lingkungan belajar yang sesuai
dengan yang diharapkan.
2. Pelaksanaan pengelolaan lingkungan belajar di TK Negeri Pembina Citarip
termasuk pada kriteria baik. Hal tersebut terlihat pada saat pengamatan
melalui observasi, guru dapat mengelola lingkungan belajar anak baik pada
lingkungan belajar indoor maupun pada lingkungan belajar outdoor.
Penggunaan sarana, prasana, dan sumber belajar yang digunakan pada saat
pelaksanaan kegiatan pembelajaran sudah bervariasi. Mereka
menggunakannya sesuai dengan kebutuhan dan tema pembelajaran yang
digunakan.

Dian Lestari, 2014


Best practices pengelolaan lingkungan belajar di taman kanak-kanak Negeri Pembina
Citarip kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
91

Ruang belajar anak dan berbagai sumber belajar yang digunakan oleh anak-
anak dirawat dengan baik. Guru memiliki peran utama dalam perawatan
lingkungan belajar anak, namun guru juga mengajak serta anak-anak untuk
bertanggung jawab untuk merawat keseluruhan barang-barang yang ada di
ruangan kelas, khususnya yang telah digunakan untuk disimpan kembali
pada tempatnya.
Kepala sekolah, guru, dan staff tata usaha menjalankan tugas mereka sesuai
dengan tugasnya masing-masing dalam mengelola lingkungan belajar.
Kepala sekolah berperan penting dalam mengambil keputusan dari segala
keputusan berkaitan dengan pengelolaan lingkungan belajar. Guru berperan
sebagai pelaksana pengelola lingkungan belajar sehari-hari, dan staff tata
usaha berperan dalam pengadministrasian pengelolaan lingkungan belajar.
Mereka bekerja sama demi terciptanya lingkungan belajar yang aman,
nyaman, menyenangkan di TK Negeri Pembina Citarip.
3. Evaluasi pengelolaan lingkungan belajar di TK Negeri Pembina Citarip
termasuk pada kriteria baik. Kepala sekolah dan guru melaksanakan
kegiatan evaluasi melalui beberapa tahap, yaitu evaluasi harian, mingguan,
bulanan, semesteran, dan tahunan. Pada evaluasi harian dan mingguan guru
dilakukan dengan pencatatan pada buku evaluasi, evaluasi bulanan
dilakukan pada rapat rutin yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru, dan
staff tata usaha, evaluasi semesteran biasanya dilakukan pada pergantian
semester, dan evaluasi tahunan dilakukan pada saat awal tahun ajaran baru
dimulai. Kegiatan evaluasi yang dilakukan tersebut bertujuan untuk melihat
sejauh mana pengelolaan lingkungan belajar yang sudah dilakukan baik oleh
guru maupun kepala sekolah dan staff tata usaha, untuk melihat
ketercapaian dari perencanaan pengelolaan lingkungan belajar, dan mencari
solusi menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
4. Pengelolaan lingkungan belajar di TK Negeri Pembina Citarip tidak
selamanya berjalan dengan mulus, terdapat kendala yang dihadapi oleh

Dian Lestari, 2014


Best practices pengelolaan lingkungan belajar di taman kanak-kanak Negeri Pembina
Citarip kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
92

kepala sekolah, guru, dan staff tata usaha. Kendala yang dihadapi dapat
terjadi pada proses perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi pengelolaan
lingkungan belajar. Namun dari segala kendala yang mereka hadapi mereka
bekerja sama dalam mengatasi permasalahan tersebut. Mereka bekerja sama
demi menciptakan lingkungan belajar yang menarik bagi anak-anak.

B. Rekomendasi

Mengacu pada hasil penelitian mengenai best practice pengelolaan


lingkungan belajar, peneliti akan mengungkapkan beberapa rekomendasi yang
diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pihak-pikah yang terkait. Adapun
rekomendasi tersebut antara lain ditunjukan kepada:

1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah diharapkan dapat membantu para guru dalam mengatasi
permasalahan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pengelolaan lingkungan belajar. Selain itu kepala sekolah juga diharapkan
lebih matang lagi dalam mempersiapkan model pembelajaran yang akan
digunakan, khususnya kemampuan guru sebagai pelaksana dari model
pembelajaran tersebut, dan Kepala sekolah diharapkan memberikan
pelatihan kepada para guru untuk menambah wawasan mengenai
pengelolaan lingkungan belajar yang baik.

2. Guru

Guru diharapkan lebih matang lagi dalam mempersiapkan kegiatan


pembelajaran agar pada saat pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik
sesuai yang diharapkan, guru diharapkan dapat meningkatkan
kemampuannya pada proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pengelolaan lingkungan belajar lebih baik lagi, terutama dalam mendesain
lingkungan belajar dan penggunaan sarana dan prasarana yang akan
digunakan anak-anak agar anak-anak lebih menarik lagi dalam mengikuti
Dian Lestari, 2014
Best practices pengelolaan lingkungan belajar di taman kanak-kanak Negeri Pembina
Citarip kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
93

pembelajaran di sekolah, dan guru dapat mengikuti kegiatan pelatihan


mengenai pengelolaan lingkungan belajar.

3. Peneliti berikutnya

Penelitian ini masih dalam ruang lingkup yang terbatas, sehingga masih
banyak aspek lain yang belum terungkap. Beberapa rekomendasi yang dapat
dilakukan untuk peneliti selanjutnya antara lain menambah variasi teknik
pengumpulan data seperti teknik studi dokumentasi, menambah jumlah
subjek penelitian dalam hal ini tidak fokus pada beberapa guru saja.
Penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan mengadakan penelitian
lebih lanjut tentang pengelolaan lingkungan belajar di Taman Kanak-kanak
sehingga dapat memberikan sumbangan ilmu terhadap pelaksanaan
pengelolaan lingkungan belajar. Peneliti berharap penelitian ini dapat
dikembangkan lebih lanjut, sehingga memberikan sumbangan ilmu bagi
mahasiswa, praktisi, maupun guru Taman Kanak-kanak.

Dian Lestari, 2014


Best practices pengelolaan lingkungan belajar di taman kanak-kanak Negeri Pembina
Citarip kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai