Qira‘at-
qira‘at tersebut diajarkan secara turun-temurun dari guru pertama, yakni Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam, sebagai penerima wahyu Al Qur’an yang diajarkan
langsung dari malaikat Jibril bagaimana cara membaca Al Qur’an. Setelah itu,
Rasulullah mengajarkan ke para sahabat dan terus menurun pada murid-muridnya
hingga pada penetapan para Imam Qira‘at.
Al Qurraa’ As Sab’ah (Tujuh Ahli Qira’at) yang terkenal, yang disebutkan
oleh Abu Bakr bin Mujahid rahimahullah, dan dikhususkan penyebutan dikarenakan
mereka –menurut Abu Bakr bin Mujahid- terkenal dengan ketelitian, amanah, dan
lamanya mereka dalam menggeluti ilmu Qira’at, dan kesepakatan pendapat para
Ulama untuk mengambil Qira’at dari mereka.
Imam Qira‘at yang berjumlah tujuh ditambah tiga imam Qira’at sebagai
pelengkap (yang menggenapkan) Qira’at sepuluh adalah sebagai berikut:
Kelima: ‘Ashim Al Kuufi
Dia adalah ‘Ashim bin Abi An Najuud, ada yang menamainya Ibnu Bahdalah,
Abu Bakr dan dia adalah salah seorang Tabi’in. Wafat di Kufah tahun 128 H.
Dua orang yang meriwayatkan Qira’at darinya adalah: Syu’bah dan Hafsh. Adapun
Syu’bah dia adalah Abu Bakr bin Syu’bah bin ‘Abbas bin Salim Al
Kuufiyrahimahullah, wafat di Kufah pada tahun 193 H.
Sedangkan Hafsh dia adalah Hafsh Sulaiman bin Al Mughirah Al Bazzaz Al
Kuufiyrahimahullah, diberi nama kunyah Abu ‘Amr, dan dia adalah orang yang
tsiqah (kredibel). Ibnu Ma’in rahimahullah berkata:”Dia lebih menguasai qira’at
dibandingkan dengan Abu Bakr”. Dia wafat tahun 180 H.
Keenam: Hamzah Al Kuufi
Dia adalah Hamzah bin Habib bin ‘Imarah az-Zayyat Al Faradhi at-Taimiy,
diberi nama kunyah Abu ‘Imarah. Dia wafat di Bahlawan pada masa kekhilafahan
Abu Ja’far Al Manshur tahun 156 H.
Dua orang yang meriwayatkan Qira’at darinya adalah: Khalaf dan Khalad.
Adapun Khalaf dia adalah Khalaf bin Hisyam Al Bazzaz rahimahullah, diberi nama
kunyah Abu Muhammad, wafat di Baghdad pada tahun 229 H.
Sedangkan Khallad dia adalah Khallad bin Khalid ash-Shairafi Al
Kuufi rahimahullah, diberi nama kunyah Abu ‘Isa, dan wafat di sana tahun 220 H.
Kesembilan: Ya’qub Al Bashriy
Dia adalah Abu Muhammad Ya’qub bin Ishaq bin Zaid Al Hadrami, wafat di
Bashrah pada tahun 205 H, dan ada yang mengatakan tahun 185.
Dua orang yang meriwayatkan Qira’at darinya adalah:Ruwais dan Rauh. Adapun
Ruwais dia adalah Abul ‘Abdillah Muhammad bin Al Mutawakkil Al Lu’lu Al
Bashri rahimahullah, dan Ruwais adalah julukannya. Dia wafat di Bashrah pada
tahun 238 H.
Sedangkan Rauh dia adalah Abul Hasan Rauh bin ‘Abdil Mu’min Al Bashri
An Nahwiy, wafat tahun 234 H atau 235 H.
Kesepuluh: Khalaf
Dia adalah Abu Muhammad Khalaf bin Hisyam bin Tsa’lab Al Bazzaar Al
Baghdadiy, wafat tahun 229 H, dan ada yang mengatakan bahwa tahun kematiannya
tidak diketahui.
Dua orang yang meriwayatkan Qira’at darinya adalah: Ishaq dan Idris.
Adapun Ishaq dia adalah Abu Ya’qub Ishaq bin Ibrahim bin’Utsman Al Warraq Al
Marwazi Al Baghdadiy, wafat pada tahun 286 H.
Sedangkan Idris dia adalah Abul Hasan Idris bin ‘Abdil Karim Al Baghdadi
Al Haddaad. Dia wafat pada hari ‘Idul Adha tahun 292 H.
Dan sebagian mereka (para Ulama) menambahkan empat Qira’at lagi di samping
kesepuluh Qira’at di atas, yaitu:
Pertama: Qira’at Al Hasan Al Bashriy, mantan budak kaum Anshar, salah
seorang Tabi’in senior yang terkenal dengan kezuhudannya. Dia wafat tahun
110 H.
Kedua: Qira’at Muhammad bin ‘Abdirrahman yang dikenal dengan nama
Ibnu Muhaishin wafat tahun 123 H. Dan dia adalah salah satu guru dari Abi
‘Amr.
Ketiga: Qira’at Yahya bin Al Mubarak Al Yazidi An Nahwiy, dari Baghdad,
dan ia mengambil (belajar Qira’at) dari Abi ‘Amr dan Hamzah. Ia adalah
salah satu guru dari Ad Duuri dan As Suusiy. Ia wafat tahun 202 H.
Keempat: Qira’at Abil Farj Muhammad bin Ahmad Asy Syanbuudzi wafat
tahun 388 H.