Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERKEMBANGAN SUMBER BELAJAR

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah: Pusat Sumber Belajar

Dosen Pengampu: Dr. Siti Maulidah, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 3

Dian Pramudita 2211101082


Muhammad Nur Hidayah 2211101034
Norma Wati 2211101135

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS

(UINSI) SAMARINDA

2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah
memberikan rahmat, nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pusat Sumber
Belajar dengan judul Perkembangan Sumber Belajar.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dr. Siti Maulidah, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Pusat Sumber Belajar yang senantiasa membimbing
dan memberikan beberapa ilmunya kepada kami serta terima kasih juga kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dengan selesainya tugas makalah ini, kami berharap dapat memberikan
pengetahuan tambahan tentang Perkembangan Sumber Belajar dimasa yang akan
datang, dan juga sebagai bahan referensi bagi mereka yang membutuhkan informasi
yang berkaitan tentang Pusat Sumber Belajar.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyelesaian makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran
serta masukan dan kritik yang bersifat membangun, dan kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.

Samarinda, 25 Februari 2024

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II .................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

A. Pengertian Sumber Belajar ........................................................................... 3

B. Konsep Pengembangan Sumber Belajar ...................................................... 4

C. Perkembangan Susmber Belajar .................................................................. 6

D. Perkembangan Pusat Sumber Belajar .......................................................... 8

BAB III ................................................................................................................. 11

PENUTUP ............................................................................................................ 11

A. Kesimpulan ................................................................................................ 11

B. Saran ........................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pusat Sumber Belajar (PSB) memiliki peran penting dalam menyediakan
berbagai pilihan sumber belajar, mendorong penggunaan cara belajar terbaru,
memberikan pelayanan dalam pengembangan sistem pembelajaran,
menyediakan program latihan untuk pendidik, memajukan penelitian tentang
media pembelajaran, dan memberikan pelayanan produksi bahan ajar serta
media pembelajaran. PSB juga berperan dalam memberikan konsultasi untuk
fasilitas sumber belajar, membantu mengembangkan standar penggunaan
sumber belajar, memberikan pelayanan pemeliharaan peralatan pembelajaran,
serta menyediakan pelayanan evaluasi untuk strategi pembelajaran.
Dalam perkembangannya, PSB telah mengalami evolusi dari fokus pada
bahan cetak menjadi bahan noncetak dan teknologi informasi baru seperti mesin
belajar, CD-ROM, video, kaset, film, slide, komputer, internet, microfiche, dan
lain-lain. Fungsi utama PSB adalah memberikan fasilitas atau kemudahan
belajar bagi siswa/mahasiswa. PSB juga menyediakan fasilitas penelitian,
evaluasi proses belajar, pengembangan instruksional, pelatihan media, produksi
media pembelajaran, demonstrasi, dan eksperimen pembelajaran.
Dari perkembangan sejarah sumber belajar hingga konsep pengembangan
sumber belajar yang melibatkan manusia, buku, media massa, dan lingkungan
sebagai sumber belajar penting dalam proses pendidikan. PSB hadir sebagai
lembaga yang mendukung proses pembelajaran dengan menyediakan berbagai
layanan dan fasilitas yang mendukung pengalaman belajar yang efektif dan
inovatif.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah:

1. Jelaskan Pengertian Sumber Belajar !


2. Jelaskan Bagaimana Konsep Pengembangan Sumber Belajar!
3. Jelaskan Bagaimana Perkembangan Susmber Belajar!

1
4. Jelaskan Bagaimana Perkembangan Pusat Sumber Belajar!

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisannya adalah:

1. Untuk Mengetahui dan memahami Pengertian Sumber Belajar.


2. Untuk Mengetahui dan memahami Konsep Pengembangan Sumber Belajar.
3. Untuk Mengetahui dan memahami Perkembangan Susmber Belajar.
4. Untuk Mengetahui dan memahami Perkembangan Pusat Sumber Belajar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Belajar


Sumber belajar (learning resources) merujuk pada segala sumber yang
dapat digunakan oleh peserta didik dalam proses belajar. Sumber belajar ini
dapat berupa data, orang, atau benda-benda tertentu. Tujuan dari penggunaan
sumber belajar adalah untuk memudahkan peserta didik dalam mencapai tujuan
belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar mencakup berbagai
hal yang dapat membantu individu dalam belajar dan menunjukkan
kemampuan atau kompetensinya. Sumber belajar ini meliputi pesan, orang,
bahan, alat, teknik, dan latar belakang.
Menurut Dirjen Dikti, sumber belajar adalah segala sesuatu yang
digunakan seseorang untuk mempelajari sesuatu. Selain itu juga menyebutkan
bahwa sumber belajar mencakup semua sumber yang dapat digunakan oleh
individu dalam proses belajar. Dalam proses belajar, sumber belajar ini dapat
digunakan secara tunggal atau dikombinasikan, baik itu sumber belajar yang
direncanakan maupun yang digunakan secara spontan.
Dalam memanfaatkan sumber belajar, guru memiliki tanggung jawab
untuk membantu peserta didik agar proses belajar menjadi lebih mudah, lancar,
dan terarah. Oleh karena itu, guru dituntut untuk memiliki kemampuan khusus
dalam memanfaatkan sumber belajar. Menurut Ditjend Dikti, guru harus
mampu: (a) menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran sehari-
hari, (b) memperkenalkan dan menyajikan sumber belajar kepada peserta didik,
(c) menjelaskan peran berbagai sumber belajar dalam pembelajaran, (d)
menyusun tugas-tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah laku,
(e) mencari sendiri bahan dari berbagai sumber, (f) memilih bahan sesuai
dengan prinsip dan teori belajar, (g) menilai efektivitas penggunaan sumber
belajar.1
Banyak orang yang telah memanfaatkan sumber belajar dalam proses

1
Singgah Prihadi, “MANAJEMEN SUMBER BELAJAR : Definisi Dan Keuntungannya,”
Spada UNS, 2020, 1–5, https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/332587/mod_resource/content/1/2-
Definisi Sumber Belajar.pdf.

3
pembelajaran. Namun, umumnya yang diketahui hanya perpustakaan dan buku
sebagai sumber belajar. Padahal, tidak disadari bahwa orang dan benda tertentu
juga termasuk sumber belajar.
Sumber belajar dapat berupa informasi yang disajikan dan disimpan
dalam berbagai bentuk media. Hal ini dapat membantu siswa dalam belajar
sesuai dengan kurikulum yang ada. Bentuk sumber belajar tidak terbatas, bisa
berupa cetakan, video, perangkat lunak, atau kombinasi dari berbagai format
yang dapat digunakan oleh siswa maupun guru.
Menurut Sadiman, sumber belajar dapat didefinisikan sebagai segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk belajar. Hal ini mencakup orang, benda,
pesan, bahan, teknik, dan latar belakang.2

B. Konsep Pengembangan Sumber Belajar


Pendidikan memiliki konsep yang sudah tertanam dalam Alquran.
Alquran telah memberikan perubahan yang signifikan dalam pengembangan
pendidikan. Surat Al-Alaq ayat 1-5 mengajarkan manusia untuk selalu
membaca dan memahami kondisi serta situasi kehidupan, termasuk dalam hal
pendidikan. Sayangnya, pendidikan di Indonesia masih dalam kondisi yang
memprihatinkan. Hal ini berbeda dengan Jepang yang telah berhasil
menciptakan berbagai inovasi elektronik seperti robot. Keberhasilan ini dapat
menjadi bukti kelulusan bagi para siswa, berbeda dengan Indonesia yang masih
mengandalkan nilai rapor.
Negara Indonesia sering kali mengalami perubahan dan mengubah pola
pendidikan, baik dalam hal kurikulum, materi pembelajaran, metode
pengajaran, maupun teknik penyampaian pembelajaran. Hal ini menyebabkan
implementasi pendidikan di Indonesia masih terasa monoton dan belum
mampu menciptakan sumber daya manusia yang diinginkan di era Abad 21.
Adapun konsep dalam pengembangan sumber belajar dapat dilihat
dalam bagian di bawah ini:
1. Manusia
Sumber belajar mencakup berbagai benda dan individu yang dapat

2
Liandiani, “Pengambangan Sumber Belajar,” Jurnal Sumsel Kemenag, 2004, 1–21.

4
mendukung proses belajar, termasuk guru dan siswa yang berinteraksi
dalam pembelajaran. Selain itu, orang-orang yang memiliki keahlian
khusus juga dapat dianggap sebagai sumber belajar, seperti guru, ahli
geologi, polisi, dan lainnya.
2. Buku
Buku merupakan berbagai jenis bahan bacaan yang dapat diakses
sendiri oleh siswa dapat dianggap sebagai sumber pembelajaran.
Contohnya adalah buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedia, fiksi,
dan sebagainya.
3. Media Massa
Media massa merupakan sarana atau alat yang digunakan dalam
proses komunikasi massa, yang bertujuan untuk menyampaikan pesan
kepada khalayak yang luas. Melalui media massa, informasi tentang
perubahan, proses pelaksanaan, dan hasil yang dicapai dapat disampaikan
kepada masyarakat. Media massa ini berperan sebagai alat komunikasi
yang digunakan untuk menyebarkan berita kepada masyarakat secara luas,
baik melalui radio, surat kabar, televisi, internet, maupun film.
4. Lingkungan
Lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam proses
pembelajaran siswa. Lingkungan tidak hanya memberikan bahan dan
kegiatan belajar yang beragam, tetapi juga memiliki nilai-nilai yang
berharga. Dalam proses pembelajaran, lingkungan dapat dimanfaatkan
sebagai sumber belajar yang terdiri dari lingkungan sosial dan lingkungan
fisik (alam).
Lingkungan sosial dapat digunakan untuk pembelajaran yang
berkaitan dengan aspek sosial dan kemanusiaan, sehingga siswa dapat
menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di sekolah dalam kehidupan
sehari-hari. Sementara itu, lingkungan fisik (alam) dapat memberikan
kontribusi dalam pembelajaran tentang gejala-gejala alam yang ada di
sekitar siswa, serta menumbuhkan rasa memiliki dan kesadaran untuk
menjaga dan melestarikan alam. Dengan memanfaatkan lingkungan secara
optimal, proses pembelajaran akan menjadi lebih bermakna. Terdapat dua

5
cara untuk memanfaatkan lingkungan, yaitu membawa siswa ke
lingkungan luar atau membawa lingkungan ke dalam kelas. Cara pertama
dapat dilakukan melalui kegiatan seperti survei, kunjungan, berkemah, dan
praktek lapangan. Sedangkan cara kedua dapat dilakukan dengan
mengundang narasumber untuk menyampaikan materi di dalam kelas.3

C. Perkembangan Susmber Belajar


1. Sumber belajar praguru
Pada masa prasejarah, sumber utama pembelajaran adalah orang-
orang di dalam lingkungan keluarga atau kelompok karena sumber
pembelajaran lain dianggap belum ada atau masih sangat langka. Berbagai
benda digunakan sebagai sumber pembelajaran, seperti batu-batu, debu,
daun-daunan, kulit pohon, kulit binatang, dan kulit karang. Pesan-pesan itu
sendiri ada yang disampaikan secara lisan dan ada yang dituliskan.
Perbedaan ini tergantung pada tingkat kemajuan peradaban masing-
masing suku bangsa. Sumber pembelajaran sangat langka, sedangkan
pencari pengetahuan lebih banyak, sehingga pengetahuan diperoleh melalui
percobaan sendiri. Oleh karena itu, kondisi pendidikan masih sederhana dan
berada di bawah kendali keluarga dan anggota masyarakat. Pendidikan
masih tertutup, dan tujuan pembelajaran tidak dirumuskan dalam
kurikulum. Akibatnya, tidak ada keteraturan dalam isi pembelajaran.
2. Lahirnya guru sebagai sumber belajar utama
Pendidikan pada era prasejarah mengalami perubahan secara
bertahap. Perubahan ini juga berdampak pada sistem pendidikan dan
kondisi sumber belajar serta komponen lain dari sistem tersebut. Sehingga,
terjadi perubahan dalam pengelolaan, isi kurikulum, peran individu, teknik
pengajaran, desain materi pembelajaran, namun sumber belajar masih
terbatas. Oleh karena itu, peran guru dalam proses pembelajaran menjadi
sangat penting.
Proses belajar tidak lagi dilakukan oleh keluarga, melainkan telah

3
Konsep Pengembangan and Sumber Belajar, “10234-Article Text-30848-1-10-20221214”
4 (2022): 11275–86.

6
diserahkan kepada individu tertentu yang disebut guru. Guru ini dibantu
oleh sumber belajar penunjang yang masih sederhana dan jumlahnya
terbatas. Karena itu, kelancaran proses instruksional dan kualitas
pendidikan sangat bergantung pada kualitas guru.
3. Sumber belajar dalam bentuk cetakan
Dalam perkembangan industri yang pesat, terjadi peningkatan
produksi peralatan dan bahan dalam jumlah yang besar. Dengan
ditemukannya alat cetak, muncul sumber belajar baru dalam bentuk cetak
yang sebelumnya belum pernah ada. Dampak dari penemuan sumber
belajar ini adalah perubahan dalam tugas dan peran guru dalam proses
pembelajaran. Awalnya, guru merupakan sumber belajar utama yang
memiliki tanggung jawab yang berat, namun dengan adanya sumber belajar
cetak, tugas guru menjadi lebih ringan. Contoh sumber belajar cetak
meliputi buku, komik, majalah, koran, dan pamflet. Dengan adanya sumber
belajar cetak ini, isi pembelajaran dapat dengan cepat diperbanyak dan
mudah disebarkan kepada berbagai pihak, sehingga menjadi inovasi baru
dalam sistem instruksional pada saat itu.4
4. Sumber belajar yang berasal dari teknologi komunikasi
Dengan kemunculan berbagai alat dan bahan (hardware dan
software) pada abad ke-17, dampaknya sangat signifikan terhadap sistem
pendidikan secara keseluruhan. Istilah teknologi dalam pendidikan mulai
muncul setelah Perang Dunia II dan berkembang menjadi ilmu baru yang
dikenal sebagai teknologi pendidikan dan teknologi instruksional. Konsep
teknologi dalam pendidikan sering dikaitkan dengan istilah audio visual,
yang mencakup penggunaan bahan-bahan audio visual dan kombinasi
lainnya dalam konteks pendidikan.
Pada periode pasca Perang Dunia II, terjadi perkembangan baru
dalam bidang audiovisual menuju dua kerangka konseptual baru yang
sejajar, yaitu teori komunikasi dan konsep sistem. Berkat pengaruh ilmu
sosial seperti psikologi, sosiologi, komunikasi, dan teori belajar, desain

4
v. M. buyanov, “Sumber Belajar Dan Manfaatnya Menurut Perspektif Al-Qur’an,”
Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 1967.

7
sumber belajar menjadi lebih terarah, spesifik, dan sesuai dengan
karakteristik peserta didik. Sumber belajar semacam ini lebih dikenal
dengan istilah media instruksional, seperti program televisi pendidikan,
program radio pendidikan, film pendidikan, slide pendidikan, komputer
pendidikan, dan sebagainya. Keempat perkembangan sejarah sumber
belajar ini, yang diidentifikasi oleh Eric Ashby dalam Sadiman (1989),
dianggap sebagai empat keajaiban yang membawa revolusi dalam dunia
pendidikan.5
5. Sumber belajar yang didesain dan dimanfaatkan
Banyak orang telah mengenal sumber belajar yang dirancang khusus
untuk keperluan belajar. Namun, tidak semua sumber tersebut dirancang
untuk keperluan pendidikan. Seperti yang dinyatakan oleh AECT, terdapat
keraguan apakah semua fasilitas yang ada dalam masyarakat, seperti
museum, dirancang khusus untuk pembelajaran. Faktanya, sumber-sumber
ini digunakan untuk membantu manusia dalam proses belajar, sehingga
semuanya menjadi sumber belajar. Kelompok kedua, yaitu sumber yang
dimanfaatkan, memiliki tingkat penting yang sama dengan sumber belajar
yang dirancang.6

D. Perkembangan Pusat Sumber Belajar


1. Pusat sumber belajar
Pusat Sumber Belajar merupakan lembaga yang didirikan di lingkungan
sekolah, perguruan tinggi, dan masyarakat untuk menyediakan fasilitas
pengembangan sistem pembelajaran, multimedia pembelajaran, serta
pelayanan sumber belajar melalui konsultasi, pelatihan, dan produksi.
Tujuan utamanya adalah memfasilitasi pengembangan sistem
pembelajaran secara terus menerus dan sistematis guna membantu pendidik
dalam mengembangkan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa
berpartisipasi aktif. PSB juga menyelenggarakan pelatihan, konsultasi, dan
produksi dalam pengembangan sistem pembelajaran, multimedia

5
AECT. 1977. Definisi Teknologi Pendidikan. (Diterjemahkan oleh PAU di Universitas
Terbuka). Penerbit Manajemen PT. Grafindo Persada. Jakarta.
6
M. buyanov, “Sumber Belajar Dan Manfaatnya Menurut Perspektif Al-Qur’an.”

8
pembelajaran, serta pelayanan kebutuhan sumber belajar untuk mendukung
proses pembelajaran secara aktif dan efektif. Metode yang digunakan adalah
menyediakan berbagai pilihan untuk mendukung kegiatan kelas tradisional
dan mendorong penggunaan metode non-tradisional sesuai dengan tujuan
program akademis dan kewajiban institusional lainnya.
PSB bertujuan untuk menyediakan berbagai pilihan sumber belajar,
mendorong penggunaan cara belajar terbaru, memberikan pelayanan dalam
pengembangan sistem pembelajaran, menyediakan program latihan untuk
pendidik, memajukan penelitian tentang media pembelajaran, menyebarkan
informasi untuk penggunaan sumber belajar yang lebih efektif, memberikan
pelayanan produksi bahan ajar, media pembelajaran, dan perangkat lainnya,
memberikan konsultasi untuk fasilitas sumber belajar, membantu
mengembangkan standar penggunaan sumber belajar, memberikan
pelayanan pemeliharaan peralatan pembelajaran, membantu dalam
pemilihan bahan media dan peralatan, serta menyediakan pelayanan
evaluasi untuk strategi pembelajaran.7
Tujuan utama PSB adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
mahasiswa dengan cara membantu para dosen dalam mengkaji dan
menerapkan hasil riset tentang pembelajaran. Hal ini bertujuan agar dosen
dapat memilih dan menerapkan metode mengajar serta media pembelajaran
terbaik yang efektif dalam kegiatan perkuliahan.
2. Fungsi Pusat Sumber Belajar
Fungsi utama Pusat Sumber Belajar (PSB) adalah memberikan fasilitas
atau kemudahan belajar bagi siswa/mahasiswa. Pada awal tahun 1960-an,
beberapa Universitas di Amerika Serikat mengubah nama perpustakaan
menjadi Pusat Sumber Belajar. PSB memberikan bantuan bagi siswa,
menyediakan sumber belajar bagi mahasiswa dan dosen, serta menyediakan
bahan-bahan untuk kurikulum dan pengalaman belajar mahasiswa. PSB
juga menyediakan fasilitas penelitian, evaluasi proses belajar,
pengembangan instruksional, pelatihan media, produksi media

7
Atika Nurul Aini et al., “Pusat Sumber Belajar Balai Multimedia Dan Balai Tekkomdik,”
JIRA: Jurnal Inovasi Dan Riset Akademik 2, no. 9 (2021): 1387–1401,
https://doi.org/10.47387/jira.v2i9.227.

9
pembelajaran, demonstrasi, dan eksperimen pembelajaran. Selain itu, PSB
memberikan konsultasi, pengembangan, produksi, dan penyebaran media
pembelajaran baru serta berperan sebagai pusat informasi dan peminjaman
peralatan media.
Pusat sumber belajar (PSB) mengubah cara organisasi informasi dan
pengelolaan perpustakaan dari fokus pada bahan cetak menjadi bahan
noncetak dan teknologi informasi baru seperti mesin belajar, CD-ROM,
video, kaset, film, slide, komputer, internet, microfiche, dan lain-lain.
Dengan adanya sumber belajar dan layanan baru, PSB dapat membantu para
pengajar dalam meninjau kembali metode pengajaran mereka dan
memberikan saran perbaikan. Pelayanan yang menonjol dari PSB adalah
penyediaan bahan belajar dan bahan audiovisual lengkap dengan
peralatannya untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Pengelolaan di PSB
menjadi lebih kompleks daripada pengelolaan perpustakaan. Diperlukan
personel dengan keahlian baru seperti desain instruksional, pengembangan
dan produksi paket instruksional, pemrograman dan pengoperasian
komputer, serta ahli pemelihara peralatan media.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi utama PSB adalah
fungsi pendidikan, yaitu memberikan fasilitas dan kemudahan belajar, serta
fungsi administrasi, desain, produksi, evaluasi, pendidikan/pelatihan,
pelayanan, penelitian, dan sebagainya.8

8
Kadek Suartama, S Pd, and M Pd, “Pengelolaan Pusat Sumber Belajar Buku Ajar,” 2013.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa PSB memiliki peran strategis
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran mahasiswa dengan menyediakan
berbagai sumber belajar dan layanan yang mendukung pengembangan sistem
pembelajaran secara terus menerus guna menciptakan lingkungan belajar yang
memungkinkan siswa berpartisipasi aktif dan efektif dalam proses pendidikan.

B. Saran
Berdasarkan materi diatas, berikut adalah 3 saran untuk meningkatkan
penggunaan Pusat Sumber Belajar (PSB) dalam proses pembelajaran:
1. Mendorong penggunaan sumber belajar yang lebih beragam: Selain buku,
guru dan siswa dapat memanfaatkan sumber belajar lain seperti media
massa, lingkungan, dan teknologi komunikasi. Dengan memanfaatkan
sumber belajar yang lebih beragam, proses pembelajaran dapat menjadi
lebih menarik dan efektif.
2. Menyediakan pelatihan dan konsultasi untuk penggunaan sumber belajar:
PSB dapat menyediakan pelatihan dan konsultasi untuk para pendidik dalam
memanfaatkan sumber belajar secara efektif. Pelatihan dan konsultasi ini
dapat membantu para pendidik dalam meninjau kembali metode pengajaran
mereka dan memberikan saran perbaikan.
3. Mengembangkan sumber belajar yang lebih inovatif: PSB dapat
mengembangkan sumber belajar yang lebih inovatif seperti media
pembelajaran interaktif, simulasi, dan game edukasi. Dengan
mengembangkan sumber belajar yang lebih inovatif, proses pembelajaran
dapat menjadi lebih menarik dan efektif, serta dapat meningkatkan minat
siswa dalam belajar.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aini, Atika Nurul, Dodi Kurniawan, Belina Wahyu Cahyani, Oriza Septentika
Andayani, and Naila Fauziatun Nikmah. “Pusat Sumber Belajar Balai
Multimedia Dan Balai Tekkomdik.” JIRA: Jurnal Inovasi Dan Riset Akademik
2, no. 9 (2021): 1387–1401. https://doi.org/10.47387/jira.v2i9.227.
AECT. 1977. Definisi Teknologi Pendidikan. (Diterjemahkan oleh PAU di
Universitas Terbuka). Penerbit Manajemen PT. Grafindo Persada. Jakarta.
Liandiani. “Pengambangan Sumber Belajar.” Jurnal Sumsel Kemenag, 2004, 1–21.
M. buyanov, v. “Sumber Belajar Dan Manfaatnya Menurut Perspektif Al-Qur’an.”
Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 1967.
Pengembangan, Konsep, and Sumber Belajar. “10234-Article Text-30848-1-10-
20221214” 4 (2022): 11275–86.
Prihadi, Singgah. “MANAJEMEN SUMBER BELAJAR : Definisi Dan
Keuntungannya.” Spada UNS, 2020, 1–5.
https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/332587/mod_resource/content/1/2-
Definisi Sumber Belajar.pdf.
Suartama, Kadek, S Pd, and M Pd. “Pengelolaan Pusat Sumber Belajar Buku Ajar,”
2013.

12

Anda mungkin juga menyukai