Dosen pengampu:
Dr. Thamrin, M. Si
OLEH:
Puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Riset pada mata kuliah
Landasan Dan Kinerja Teknologi Pendidikan yang berjudul “PENGELOLAAN
PUSAT SUMBER BELAJAR (PSB) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR SISWA DI SEKOLAH”. Tidak lupa Saya mengucapkan terimakasih
terhadap pihak yang telah memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang Mini Riset....................................................................1
B. Rumusan Masalah Mini Riset...............................................................2
C. Tujuan Mini Riset.................................................................................2
D. Manfaat Mini Riset...............................................................................3
BAB II KAJIAN TEORI................................................................................4
A. Pusat Sumber Belajar.........................................................................4
1. Pengertian Pusat Sumber Belajar....................................................4
2. Jenis-jenis Pusat Sumber Belajar....................................................5
3. Pertimbangan Perlunya Pusat Sumber Belajar...............................10
4. Fungsi Pusat Sumber Belajar..........................................................10
BAB III METODE PELAKSANAAN..........................................................12
A. Metode Penelitian.................................................................................12
B. Populasi dan Sampel.............................................................................12
C. Teknik Pengumpulan Data...................................................................12
BAB IV HASIL PEMBAHASAN..................................................................14
A. Hasil dan Pembahasan Mini Riset........................................................14
BAB V KESIMPULAN..................................................................................15
A. Kesimpulan...........................................................................................15
B. Saran.....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................17
PHOTOGRAPH.............................................................................................19
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan, dan pendidikan
merupakan elemen dari sebuah kemajuan bangsa. Semua rakyat berhak
mendapatkan pendidikan, baik pendidikan yang bersifat formal, informal maupun
non formal. Seperti yang dikatakan Abdul Kadir dalam bukunya yang berjudul
Dasar-dasar Pendidikan, yaitu “usaha sadar yang dilakukan masyarakat dan
pemerintah melalui kegiatan bimbingan,pengajaran dan atau latihan, yang
berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan
peserta didik (Kadir, 2014, h.60). Dalam hal ini masyarakat dan pemerintah
bersama-sama membangun pendidikan yang lebih baik untuk mempersiapkan
generasi penerus bangsa yang bisa dibanggakan.
Berbicara mengenai hal ini berarti perantara anak dalam meraih kesuksesan
yaitu salah satunya adalah sekolah yang paling berperan dalam proses
pembelajaran siswa, maka dibutuhkan sumber belajar dan pendidik yang
berkualitas. Sekolah perlu menyediakan sarana serta sumber belajar yang akan
memberikan dampak serta semangat siswa dalam meraih prestasi dan semangat
dalam belajar. Menurut Kenneth Silber dalam Wina Sanaya menyatakan bahwa:
“sumber belajar meliputi semua sumber yang berkenaan dengan data, manusia,
barang-barang yang memungkinkan dapat digunakan secara terpisah atau
kombinasi, yang oleh peserta didik biasanya digunakan secara optimal untuk
memberikan fasilitas dalam kegiatan belajar” (Warista, 2008). Untuk itu perlunya
pengelolaan sumber belajar yang menunjang keefektivitasan proses kegiatan
belajar mengajar. Sekolah harus memberikan fasilitas lebih dan strategi yang baik
untuk peningkatan prestasi siswa. Oleh karena itu, sekolah perlu menyediakan
fasilitas seperti, pengelolaan Pusat Sumber Belajar (PSB) sebagai unsur yang
amat penting dalam pemenuhan kegiatan belajar serta salah satu cara dalam
peningkatan prestasi belajar siswa.
1
2
Pusat Sumber Belajar (PSB) ini dapat membantu siswa mengatasi masalah
belajar serta memenuhi kebutuhan belajar mereka secara keseluruhan.
Sebagaimana dijelaskan dalam konsep PSB menurut Kementerian Pendidikan
Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, yaitu “merupakan wahana belajar
bagi pendidik maupun peserta didik, bahan ajar yang disediakan di pusat sumber
belajar sebagai sarana latihan untuk menguji kompetensi yang telah diperoleh
dalam pembelajaran oleh peserta didik” (Kementrian Pendidikan Nasional
Direktorat). Dengan demikian, pembentukan pusat sumber belajar berkaitan
dengan pelayanan sekolah dalam menyediakan sumber belajar dan membantu
siswa menggunakannya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar.
KAJIAN TEORI
4
5
Media belajar yang dimaksud adalah berbagai alat, bahan yang bisa
digunakan untuk membantu dalam penyampaian materi pembelajaran.
Media tersebut baik dibuat sendiri maupun karya orang lain. Berbagai
media yang ada perlu digunakan secara optimal dan tentu saja harus
dipelihara dan dijaga kelayakannya. Media yang telah rusak segera
diperbaiki bahkan diganti. Media yang belum ada dan sekiranya berguna
perlu dipikirkan untuk dimiliki, dengan cara membeli atau mengajukan
bantuan. Media yang perlu dipertimbangkan untuk dimiliki terutama
media elektronik (produk teknologi komunikasi). Biasanya dengan
menggunakan media seperti ini pembelajaran akan lebih hidup dan siswa
pun lebih antusias mengikutinya. Berbagai media seperti slide film,
proyektor, VCD dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai sumber belajar.
Portal Rumah Belajar Kemdikbud sebagai PSB virtual menyediakan
berbagai macam fitur yang dapat mendukung pembelajaran daring, seperti
kelas maya, sumber belajar, laboratorium maya, dan bank soal.
3. Majalah Dinding
Sumber belajar ini layak dipertimbangkan terutama bagi pembelajaran
Bahasa Indonesia/Inggris. Mading dapat menjadi sarana penyebar
informasi atau pengetahuan dari hasil karya siswa baik berupa karangan,
puisi, cerpen dan lain-lain. Di samping itu mading bisa menjadi motivasi
bagi siswa untuk senang membaca, terdorong berkarya sekaligus bisa
saling belajar atau menilai antar karya satu dengan yang lainnya. Dalam
pengelolaannya perlu bimbingan dan pembinaan dari guru terutama guru
bahasa, sedangkan dalam pelaksanaannya bisa dibentuk sebuah pengurus
mading di tiap kelas atau tingkat sekolah.Mereka bertanggung jawab untuk
mengelola mading secara baik dan berkesinambungan.
8
4. Sumber lainnya
Di samping memanfaatkan sumber belajar yang ada, guru dituntut
untuk mencari dan merencanakan sumber belajar lainnya baik hasil
rancangan sendiri ataupun sumber yang sudah tergelar di sekeliling
sekolah dan masyarakat. Sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dan
berada di masyarakat misalnya:
a) Mengunjungi museum sesuai dengan materi (museum uang,
museum sejarah atau museum hewan).
b) Study tour mengunjungi gedung geologi, lembaga pemasyarakatan
atau lembaga pemerintahan.
c) Mengunjungi tempat ibadah, pasar, mal (tempat belanja).
d) Mendatangkan tokoh untuk diskusi (polisi dan dokter membahas
narkoba, anggota DPR membahas pemerintahan daerah dan lain-
lain).
e) Berbagai alternatif sumber belajar lain yang tentunya masih
banyak.
f) Keberadaan guru dalam perencanaan dan pengorganisasian
pembelajaran menjadi cukup penting dan akan menentukan
terhadap kualitas pembelajaran, artinya sejauh mana kemauan dan
usaha guru yang bersangkutan.
Menurut Vernon S. Gerlach & Donald (dalam Hidayatullah, tanpa tahun)
menegaskan pada awalnya terdapat jenis sumber belajar yaitu manusia,
bahan, lingkungan, alat dan perlengkapan, serta aktivitas.
a. Manusia
Manusia dapat dijadikan sebagai sumber belajar, peranannya sebagai
sumber belajar dapat dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama
adalah manusia atau orang yang sudah dipersiapkan khusus sebagai
sumber belajar melalui pendidikan yang khusus pula, seperti guru,
konselor, administrator pendidikan, tutor dan sebagainya. Kelompok
9
Kedua yaitu manusia atau orang yang tidak dipersiapkan secara khusus
untuk menjadi seorang nara sumber akan tetapi memiliki keahlian yang
mempunyai kaitan erat dengan program pembelajaran yang akan
disampaikan, misalnya dokter, penyuluh kesehatan, petani, polisi dan
sebagainya.
b. Bahan
Bahan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang membawa pesan/
informasi untuk pembelajaran. Baik pesan itu dikemas dalam bentuk buku
paket, video, film, bola dunia, grafik, CD interaktif dan sebagainya.
Kelompok ini biasanya disebut dengan media pembelajaran. Demikian
halnya dengan bahan ini, bahwa dalam penggunaannya untuk suatu proses
pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu bahan yang
didesain khusus untuk pembelajaran, dan ada juga bahan/media yang
dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan materi pembelajaran yang
relevan.
c. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang mampu
memberikan pengkondisian belajar. Lingkungan ini juga di bagi dua
kelompok yaitu lingkungan yang didesain khusus untuk pembelajaran,
seperti laboratorium, kelas dan sejenisnya. Sedangkan lingkungan yang
dimanfaatkan untuk mendukung keberhasilan penyampaian materi
pembelajaran, di antaranya lingkungan museum, kebun binatang dan
sejenisnya.
d. Alat dan perlengkapan
Sumber belajar dalam bentuk alat atau perlengkapan adalah alat dan
perlengkapan yang dimanfaatkan untuk produksi atau menampilkan
sumber-sumber belajar lainnya. Seperti TV untuk membuat program
belajar jarak jauh, komputer untuk membuat pembelajaran berbasis
komputer, tape recorder untuk membuat program pembelajaran audio
dalam pelajaran bahasa Inggris, terutama untuk menyampaikan informasi
pembelajaran mengenai listening (mendengarkan), dan sejenisnya.
10
e. Aktivitas
Biasanya aktivitas yang dapat diajdikan sumber belajar adalah aktivitas
yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, di mana didalamnya
terdapat perpaduan antara teknik penyajian dengan sumber belajar lainnya
yang memudahkan siswa belajar. Seperti aktivitas dalam bentuk diskusi,
mengamati, belajar tutorial, dan sejenisnya.
3. Pertimbangan Perlunya Pusat Sumber Belajar
Perlu adanya pertimbangan untuk pengadaan Pusat Sumber Belajar (PSB).
Berikut ini alasan Pusat sumber belajar dibutuhkan atas pertimbangan:
1) Pendekatan dan metode belajar dan membelajarkan tidak dapat
didukung dan dilayani lagi oleh perpustakaan tradisional dengan baik.
2) Buku dan bahan cetak lainnya bukan lagi sebagai sumber belajar
utama tetapi terdapat aneka sumber belajar lainnya.
3) Perkembangan teori belajar mandiri, memperhatikan perbedaan
karakter siswa, berpusat pada siswa dan guru lebih berfungsi sebagai
perancang serta pemimpin pembelajaran dan tutor.
4) Pusat sumber belajar akan mengoordinasikan semua sumber belajar,
teknologi informasi dan komunikasi yang ada di sekolah untuk
keperluan belajar dan membelajarkan sehingga menjadi lebih efektif
dan efisien.
Dapat disimpulkan adanya pertimbangan sekolah untuk mendirikan pusat
sumber belajar dikarenakan peran perpustakaan yang kurang efektif bagi
pencapaian kurikulum dan peran kemandirian siswa yang mulai dituntut
karena perkembangan pun yang sudah semakin maju.
4. Fungsi Pusat Sumber Belajar
Menurut Mudhoffir (1992), Pusat Sumber Belajar dapat dirumuskan dalam
lima fungsi, antara lain fungsi pengembangan system instruksional, fungsi
informasi, fungsi pelayanan media, fungsi produksi, dan fungsi administratif,
dengan uraian fungsi sebagai berikut :
a) Fungsi Pengembangan Sistem Instruksional. Fungsi ini mendorong
jurusan atau departemen dan staf tenagapengajar secara individual di
11
A. Metode Penelitian
Mini riset ini menggunakan metode kualitatif, dengan menjelaskan atau
mendeskripsikan tentang pengelolaan pusat sumber belajar dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa. Pendekatan kualitatif ini diharapkan dapat menjelaskan dan
menganalisis data secara menyeluruh dan utuh mengenai pengelolaan pusat
sumber belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di Sekolah SMP Negeri
42 Medan.
Sampel dari Mini riset ini adalah siswa-siswa SMP Negeri 42 Medan.
a) Wawancara
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menggali data tentang strategi,
pendekatan, metode bagaimana pengelolaan pusat sumber belajar dalam
meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah SMP Negeri 42 Medan.
b) Dokumentasi
13
14
15
16
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengelolaan Pusat
Sumber Belajar (PSB) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di Sekolah SMP
Negeri 42 Medan, dapat di simpulkan bahwa Pusat sumber belajar adalah
lembaga/portal/platform dimana terdapat suatu kegiatan yang terorganisir yang
memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan, pengenalan melalui berbagai media,
serta pemberian layanan penunjang pembelajaran, dengan maksud dan tujuan
yaitu mengembangkan dan memanfaatkan berbagai sumber belajar untuk
keperluan belajar mandiri atau kelompok agar menghasilkan pembelajaran yang
efektif, efisien, dan menyenangkan sehingga tujuan dari belajar tersebut dapat
tercapai. Pusat sumber belajar memiliki lima fungsi utama yaitu fungsi
pengembangan sistem instruksional, fungsi pelayanan media, fungsi produksi,
fungsi administrasi, dan fungsi pelatihan.
Tujuan umum PSB adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses
pembelajaran melalui pengembangan sistem instruksional. Pusat sumber belajar
memiliki beragam manfaat bagi dunia pendidikan dalam kehadirannya sebagai
penyedia media dan sumber belajar maupun pusat pelatihan dan pembelajaran.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan adanya kegiatan
pemasyarakatan PSB yang tidak hanya menjaring masyarakat dunia Pendidikan.
Berdasarkan konsep Pendidikan sepanjang hayat, bahwa manusia tidak akan
berhenti belajar selama masa hidupnya, sehingga PSB juga harus dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat dari segala kalangan.
17
18
B. Saran
Agustina, E. P., Salsabila, A., & Rachma, S. A. 2018. Pentingnya Pusat Sumber
Belajar (PSB) di Lembaga Pendidikan Formal, (Online), diakses melalui
(https://www.researchgate.net/publication/350891860_PENTINGNYA_
PUSAT_SUMBER_BELAJAR_PSB_DI_LEMBAGA_PENDIDIKAN_
FORMAL_UAS), 30 November 2022
19
20