Anda di halaman 1dari 26

MINI RISET

PENGELOLAAN PUSAT SUMBER BELAJAR (PSB) DALAM


MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Pengelolaan Pusat Sumber Belajar

Dosen pengampu:

Dr. Thamrin, M. Si

OLEH:

SARI MAULINA HARAHAP


8216122010

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Riset pada mata kuliah
Landasan Dan Kinerja Teknologi Pendidikan yang berjudul “PENGELOLAAN
PUSAT SUMBER BELAJAR (PSB) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR SISWA DI SEKOLAH”. Tidak lupa Saya mengucapkan terimakasih
terhadap pihak yang telah memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Dalam pembuatan Mini Riset ini, Penulis mengucapkan terimakasih


kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing Penulis. Tentunya Mini Riset
ini, masih jauh dari kesempurnaan, dengan demikian Penulis senantiasa
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga Mini Riset ini
bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 01 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang Mini Riset....................................................................1
B. Rumusan Masalah Mini Riset...............................................................2
C. Tujuan Mini Riset.................................................................................2
D. Manfaat Mini Riset...............................................................................3
BAB II KAJIAN TEORI................................................................................4
A. Pusat Sumber Belajar.........................................................................4
1. Pengertian Pusat Sumber Belajar....................................................4
2. Jenis-jenis Pusat Sumber Belajar....................................................5
3. Pertimbangan Perlunya Pusat Sumber Belajar...............................10
4. Fungsi Pusat Sumber Belajar..........................................................10
BAB III METODE PELAKSANAAN..........................................................12
A. Metode Penelitian.................................................................................12
B. Populasi dan Sampel.............................................................................12
C. Teknik Pengumpulan Data...................................................................12
BAB IV HASIL PEMBAHASAN..................................................................14
A. Hasil dan Pembahasan Mini Riset........................................................14
BAB V KESIMPULAN..................................................................................15
A. Kesimpulan...........................................................................................15
B. Saran.....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................17
PHOTOGRAPH.............................................................................................19

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan, dan pendidikan
merupakan elemen dari sebuah kemajuan bangsa. Semua rakyat berhak
mendapatkan pendidikan, baik pendidikan yang bersifat formal, informal maupun
non formal. Seperti yang dikatakan Abdul Kadir dalam bukunya yang berjudul
Dasar-dasar Pendidikan, yaitu “usaha sadar yang dilakukan masyarakat dan
pemerintah melalui kegiatan bimbingan,pengajaran dan atau latihan, yang
berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan
peserta didik (Kadir, 2014, h.60). Dalam hal ini masyarakat dan pemerintah
bersama-sama membangun pendidikan yang lebih baik untuk mempersiapkan
generasi penerus bangsa yang bisa dibanggakan.

Berbicara mengenai hal ini berarti perantara anak dalam meraih kesuksesan
yaitu salah satunya adalah sekolah yang paling berperan dalam proses
pembelajaran siswa, maka dibutuhkan sumber belajar dan pendidik yang
berkualitas. Sekolah perlu menyediakan sarana serta sumber belajar yang akan
memberikan dampak serta semangat siswa dalam meraih prestasi dan semangat
dalam belajar. Menurut Kenneth Silber dalam Wina Sanaya menyatakan bahwa:
“sumber belajar meliputi semua sumber yang berkenaan dengan data, manusia,
barang-barang yang memungkinkan dapat digunakan secara terpisah atau
kombinasi, yang oleh peserta didik biasanya digunakan secara optimal untuk
memberikan fasilitas dalam kegiatan belajar” (Warista, 2008). Untuk itu perlunya
pengelolaan sumber belajar yang menunjang keefektivitasan proses kegiatan
belajar mengajar. Sekolah harus memberikan fasilitas lebih dan strategi yang baik
untuk peningkatan prestasi siswa. Oleh karena itu, sekolah perlu menyediakan
fasilitas seperti, pengelolaan Pusat Sumber Belajar (PSB) sebagai unsur yang
amat penting dalam pemenuhan kegiatan belajar serta salah satu cara dalam
peningkatan prestasi belajar siswa.

1
2

Pusat Sumber Belajar (PSB) ini dapat membantu siswa mengatasi masalah
belajar serta memenuhi kebutuhan belajar mereka secara keseluruhan.
Sebagaimana dijelaskan dalam konsep PSB menurut Kementerian Pendidikan
Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, yaitu “merupakan wahana belajar
bagi pendidik maupun peserta didik, bahan ajar yang disediakan di pusat sumber
belajar sebagai sarana latihan untuk menguji kompetensi yang telah diperoleh
dalam pembelajaran oleh peserta didik” (Kementrian Pendidikan Nasional
Direktorat). Dengan demikian, pembentukan pusat sumber belajar berkaitan
dengan pelayanan sekolah dalam menyediakan sumber belajar dan membantu
siswa menggunakannya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar.

B. Rumusan Masalah Mini Riset

Yang menjadi rumusan masalah dalam Mini Riset ini adalah

1. Kurang optimalnya pengelolaaan pusat sumber belajar..


2. Belum maksimalnya upaya pengembangan sumber belajar di SMP
Negeri 42 Medan.
3. Kurang meningkatnya prestasi belajar siswa SMP Negeri 42 Medan.
C. Tujuan Mini Riset

Adapun Tujuan dari Mini Riset ini adalah

1. Menjelaskan proses pengelolaan pusat sumber belajar


2. Menjelaskan peningkatan prestasi belajar siswa di Sekolah SMP
Negeri 42 Medan
3

D. Manfaat Mini Riset

Adapun Manfaat dari Mini Riset ini adalah

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah untuk menjadi sekolah


yang berkualitas.
2. Sebagai masukan dan dorongan penyemangat bagi semua guru dan
siswa untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di dalam pusat sumber
belajar dengan efisien dan efektif.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pusat Sumber Belajar


1. Pengertian Pusat Sumber Belajar

Pusat Sumber Belajar (PSB), berdasarkan konsep yang di susun oleh


Kementerian Pendidikan Nasional, menerangkan bahwa Pusat Sumber Belajar
(PSB) merupakan sistem pengelolaan yang terorganisasi untuk menyusun,
mengembangkan, dan menyediakan sumber belajar dalam mendukung proses
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
sebagai media informasi dan komunikasi, wahana belajar, dan media unjuk
kinerja.
Definisi lain mengenai Pusat Sumber Belajar (PSB) yang dikemukakan
oleh para ahli adalah sebagai berikut :
a) Fred Persival dan H. Ellington, 1988 dalam Bambang Warsita (2008)
menyebutkan PSB merupakan bentuk bangunan mulai dari yang
sederhana sampai bangunan yang rumit dan lengkap, yang dirancang
dan diatur secara khusus dengan tujuan menyimpan, merawat,
mengembangkan, dan memanfaatkan koleksi sumber belajar dalam
berbagai bentuknya baik secara individual maupun kelompok.
b) Tucker dalam Mudhoffir (1992) mengatakan bahwa “Pusat sumber
belajar dengan istilah Media Center, dengan pegertian suatu
departemen yang memberikan fasilitas pendidikan, latihan, dan
pengenalan melalui produksi bahan media (seperti slide, transparansi
overhand, filmstrip, videotape, film 16 mm, dan lain-lain) dan
memberikan pelayanan penunjang (seperti sirkulasi peralatan
audiovisual, penyajian program-program video, pembuatan katalog,
dan pemanfaatan pelayanan sumber-sumber belajar pada
perpustakaan”.

4
5

c) Merill dan Drob dalam Mudhoffir (1992) mengemukakan definisi


bahwa Pusat Sumber Belajar ialah “an organized activity consisting of
a director, staff and equipment housed in one or more spesialized
facilities for production, procurement and presentation of intructional
materials and provision of developmental and planning services
related to the curiculum and teaching on a general university,
campus” . Dari pendapat ini dapat dipahami bahwa pusat sumber
belajar merupakan aktivitas terorganisir yang terdiri dari pimpinan,
staf dan peralatan yang ditempatkan dalam satu atau lebih fasilitas
khusus untuk memproduksi, menyediakan, dan menyajikan bahan ajar,
dan menyediakan jasa pengebangan dan perencanaan yang berkaitan
dengan kurikulum dan pembelajaran di suatu tingkat satuan
pendidikan.
d) Association Educational Communication and Technology (AECT),
yang menyatakan bahwa sumber belajar adalah semua sumber baik
berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa
dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga
mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Berdasarkan definisi pusat sumber belajar yang dikemukakan beberapa
sumber dan para ahli dapat disimpulkan bahwa pusat sumber berlajar adalah
sebuah bangunan yang dirancang di mana di dalamnya terdapat sumber-
sumber belajar yang dikelola, di susun, dan dikembangkan untuk ketercapaian
pembelajaran yang efektif. Terlebih untuk guru sendiri sewaktu-waktu
mereka membutukan media atau sumber belajar yang dapat memenuhi dan
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran guru tidak perlu kesulitan
untuk mendapatkannya. Selain itu PSB sendiri tidak hanya sebagai tempat
sumber belajar melainkan bisa sebagai tempat peserta didik untuk
mengembangkan diri
2. Jenis-jenis Pusat Sumber Belajar
Pusat Sumber Belajar terdapat beberapa jenis. Menurut Kusumah (2008),
secara garis besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu:
6

1. Pusat Sumber Belajar yang dirancang (learning resources center by


design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau
dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk
memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
2. Pusat Sumber Belajar yang dimanfaatkan (learning resources center
by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk
keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan,
diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Menurut Zaitun Y.A.Kherid (dalam Anonim, 2014) dalam modulnya yang
berjudul “Sumber Belajar dari Berbagai Macam Sumber” menyebutkan bahwa
terdapat berbagai macam pusat sumber belajar yang dapat dimanfaatkan,
antara lain sebagai berikut:
1. Perpustakaan
Selama ini, perpustakaan di sekolah hanya sebagai pelengkap.Padahal,
keberadaannya sangat penting sebagai salah satu sumber
belajar.Perpustakaan dapat digunakan sebagai sarana peningkatan
wawasan dan pengetahuan, mening-katkan minat dan kebiasaan membaca
siswa, sarana pencarian pengetahuan/infor-masi dan perpustakaan pun
dapat digunakan sebagai tempat diskusi, ajang bertukar pikiran antar
kelompok belajar. Oleh karena itu sebuah perpustakaan harus memenuhi
persyaratan minimal yang meliputi, pertama, perpustakaan dikelola secara
baik. Kedua,  tersedianya literatur (sumber bacaan) baik berupa buku
pelajaran, berbagai bacaan, majalah, kamus ensiklopedi, dan sebagainya.
Ketiga, memiliki ruang atau tempat yang memadai dan nyaman
sehingga  siswa betah berlama-lama di perpustakaan. Keempat,
kemudahan siswa untuk memanfaatkan segala fasilitas yang ada di
perpustakaan untuk menunjang proses pembelajaran. Perpustakaan
Nasional RI sebagai PSB terbesar dan tertinggi di Indonesia menyediakan
berbagai macam koleksi, di antaranya ada buku, monograf, kartografis,
majalah, karya seni, audiovisual, dan multimedia.
2. Media Belajar/Alat Peraga
7

Media belajar yang dimaksud adalah berbagai alat, bahan yang bisa
digunakan untuk membantu dalam penyampaian materi pembelajaran.
Media tersebut baik dibuat sendiri maupun karya orang lain. Berbagai
media yang ada perlu digunakan secara optimal dan tentu saja harus
dipelihara dan dijaga kelayakannya. Media yang telah rusak segera
diperbaiki bahkan diganti. Media yang belum ada dan sekiranya berguna
perlu dipikirkan untuk dimiliki, dengan cara membeli atau mengajukan
bantuan. Media yang perlu dipertimbangkan untuk dimiliki terutama
media elektronik (produk teknologi komunikasi). Biasanya dengan
menggunakan media seperti ini pembelajaran akan lebih hidup dan siswa
pun lebih antusias mengikutinya. Berbagai media seperti slide film,
proyektor, VCD dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai sumber belajar.
Portal Rumah Belajar Kemdikbud sebagai PSB virtual menyediakan
berbagai macam fitur yang dapat mendukung pembelajaran daring, seperti
kelas maya, sumber belajar, laboratorium maya, dan bank soal.
3. Majalah Dinding
Sumber belajar ini layak dipertimbangkan terutama bagi pembelajaran
Bahasa Indonesia/Inggris. Mading dapat menjadi sarana penyebar
informasi atau pengetahuan dari hasil karya siswa baik berupa karangan,
puisi, cerpen dan lain-lain. Di samping itu mading bisa menjadi motivasi
bagi siswa untuk senang membaca, terdorong berkarya sekaligus bisa
saling belajar atau menilai antar karya satu dengan yang lainnya. Dalam
pengelolaannya perlu bimbingan dan pembinaan dari guru terutama guru
bahasa, sedangkan dalam pelaksanaannya bisa dibentuk sebuah pengurus
mading di tiap kelas atau tingkat sekolah.Mereka bertanggung jawab untuk
mengelola mading secara baik dan berkesinambungan.
8

4. Sumber lainnya
Di samping memanfaatkan sumber belajar yang ada, guru dituntut
untuk mencari dan merencanakan sumber belajar lainnya baik hasil
rancangan sendiri ataupun sumber yang sudah tergelar di sekeliling
sekolah dan masyarakat. Sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dan
berada di masyarakat misalnya:
a) Mengunjungi museum sesuai dengan materi (museum uang,
museum sejarah atau museum hewan).
b) Study tour mengunjungi gedung geologi, lembaga pemasyarakatan
atau lembaga pemerintahan.
c) Mengunjungi tempat ibadah, pasar, mal (tempat belanja).
d) Mendatangkan tokoh untuk diskusi (polisi dan dokter membahas
narkoba, anggota DPR membahas pemerintahan daerah dan lain-
lain).
e) Berbagai alternatif sumber belajar lain yang tentunya masih
banyak.
f) Keberadaan guru dalam perencanaan dan pengorganisasian
pembelajaran menjadi cukup penting dan akan menentukan
terhadap  kualitas pembelajaran, artinya sejauh mana kemauan dan
usaha guru yang bersangkutan.
Menurut Vernon S. Gerlach & Donald (dalam Hidayatullah, tanpa tahun)
menegaskan pada awalnya terdapat jenis sumber belajar yaitu manusia,
bahan, lingkungan, alat dan perlengkapan, serta aktivitas.
a. Manusia
Manusia dapat dijadikan sebagai sumber belajar, peranannya sebagai
sumber belajar dapat dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama
adalah manusia atau orang yang sudah dipersiapkan khusus sebagai
sumber belajar melalui pendidikan yang khusus pula, seperti guru,
konselor, administrator pendidikan, tutor dan sebagainya. Kelompok
9

Kedua yaitu manusia atau orang yang tidak dipersiapkan secara khusus
untuk  menjadi seorang nara sumber akan tetapi memiliki  keahlian yang
mempunyai kaitan erat dengan program pembelajaran yang akan
disampaikan, misalnya dokter, penyuluh kesehatan, petani, polisi dan
sebagainya.
b. Bahan
Bahan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang membawa pesan/
informasi untuk pembelajaran. Baik pesan itu dikemas dalam bentuk  buku
paket, video, film, bola dunia, grafik, CD interaktif dan sebagainya.
Kelompok ini biasanya disebut dengan media pembelajaran. Demikian
halnya dengan bahan ini, bahwa dalam penggunaannya untuk suatu proses
pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu bahan yang
didesain khusus untuk pembelajaran, dan ada juga bahan/media yang
dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan materi pembelajaran yang
relevan.
c. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang mampu
memberikan pengkondisian belajar. Lingkungan ini juga di bagi dua
kelompok yaitu lingkungan yang didesain khusus untuk pembelajaran,
seperti laboratorium, kelas dan sejenisnya. Sedangkan  lingkungan yang
dimanfaatkan untuk mendukung keberhasilan penyampaian materi
pembelajaran, di antaranya lingkungan museum, kebun binatang dan
sejenisnya.
d. Alat dan perlengkapan
Sumber belajar dalam bentuk alat atau perlengkapan adalah alat dan
perlengkapan yang dimanfaatkan untuk produksi atau menampilkan
sumber-sumber belajar lainnya. Seperti TV  untuk membuat program
belajar jarak jauh, komputer untuk membuat pembelajaran berbasis
komputer, tape recorder untuk membuat program pembelajaran audio
dalam pelajaran bahasa Inggris, terutama untuk  menyampaikan informasi
pembelajaran mengenai listening (mendengarkan),  dan sejenisnya.
10

e. Aktivitas
Biasanya aktivitas yang dapat diajdikan sumber belajar adalah aktivitas
yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, di mana didalamnya
terdapat perpaduan antara teknik penyajian dengan sumber belajar lainnya
yang memudahkan siswa belajar.  Seperti aktivitas dalam bentuk diskusi,
mengamati, belajar tutorial, dan sejenisnya.
3. Pertimbangan Perlunya Pusat Sumber Belajar
Perlu adanya pertimbangan untuk pengadaan Pusat Sumber Belajar (PSB).
Berikut ini alasan Pusat sumber belajar dibutuhkan atas pertimbangan:
1) Pendekatan dan metode belajar dan membelajarkan tidak dapat
didukung dan dilayani lagi oleh perpustakaan tradisional dengan baik.
2) Buku dan bahan cetak lainnya bukan lagi sebagai sumber belajar
utama tetapi terdapat aneka sumber belajar lainnya.
3) Perkembangan teori belajar mandiri, memperhatikan perbedaan
karakter siswa, berpusat pada siswa dan guru lebih berfungsi sebagai
perancang serta pemimpin pembelajaran dan tutor.
4) Pusat sumber belajar akan mengoordinasikan semua sumber belajar,
teknologi informasi dan komunikasi yang ada di sekolah untuk
keperluan belajar dan membelajarkan sehingga menjadi lebih efektif
dan efisien.
Dapat disimpulkan adanya pertimbangan sekolah untuk mendirikan pusat
sumber belajar dikarenakan peran perpustakaan yang kurang efektif bagi
pencapaian kurikulum dan peran kemandirian siswa yang mulai dituntut
karena perkembangan pun yang sudah semakin maju.
4. Fungsi Pusat Sumber Belajar
Menurut Mudhoffir (1992), Pusat Sumber Belajar dapat dirumuskan dalam
lima fungsi, antara lain fungsi pengembangan system instruksional, fungsi
informasi, fungsi pelayanan media, fungsi produksi, dan fungsi administratif,
dengan uraian fungsi sebagai berikut :
a) Fungsi Pengembangan Sistem Instruksional. Fungsi ini mendorong
jurusan atau departemen dan staf tenagapengajar secara individual di
11

dalam membuat rancagan (desain) dan pemilihan options (pilihan)


untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar dan
mengajar.
b) Fungsi Informasi. Dalam kehidupan sehari-hari orang sering
memerlukan informasi, baik bentuk keperluan pribadi, maupun untuk
keperluan usahanya. Ada beberapa macam sumber informasi, seperti
pusat computer (Puskom), bahan bacaan, radio, televisi, perorangan,
lembaga, dan sebagainya.
c) Fungsi Pelayanan Media. Fungsi ini berhubungan dengan pembuatan
rencana program media dan pelayanan pendukung yang dibutuhkan
oleh staf pengajar dan pelajar.
d) Fungsi Produksi. Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi
atau bahan intruksional yang tidak dapat diperoleh melalui sumber
komersial.
e) Fungsi Administratif. Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara
bagaimana tujuan dan prioritas program dapat tercapai. Fungsi ini
berhubungan dengan semua segi program yang dilaksanakan dan akan
melibatkan staf dalam pemakaian dengan cara-cara sesuai.
Dapat disimpulkan bahwa fungsi di atas akan selalu dijumpai dalam pusat
sumber belajar. Pusat sumber belajar memang di desain untuk dapat
memenuhi proses pembelajaran dan tingkat motivasi belajar individu bagi
siswa. Dalam mengoptimalkan keberfungsian pusat sumber belajar
diperlukan kolaborasi dan kerjasama personel. Fungsi-fungsi di atas sekaligus
menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk
kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa. Jika guru
sebagai seorang pendidik menginginkan tercapainya hasil belajar yang
optimal, maka harus mampu mengoptimalkan fungsi sumber belajar yang
ada.
12
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Metode Penelitian
Mini riset ini menggunakan metode kualitatif, dengan menjelaskan atau
mendeskripsikan tentang pengelolaan pusat sumber belajar dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa. Pendekatan kualitatif ini diharapkan dapat menjelaskan dan
menganalisis data secara menyeluruh dan utuh mengenai pengelolaan pusat
sumber belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di Sekolah SMP Negeri
42 Medan.

B. Populasi dan Sampel

Sampel dari Mini riset ini adalah siswa-siswa SMP Negeri 42 Medan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan alat-alat ukur yang diperlukan untuk


melaksanakan suatu penelitian. Dalamn penelitian ini menggunakan metode
kualitatif, maka penelitian ini menggunakan 2 teknik utama pengumpulan data,
yaitu:

a) Wawancara

Wawancara ini ditujukan kepada semua subjek penelitian yaitu Kepala


Sekolah SMP Negeri 42 Medan, guru, dan siswa. Wawancara ini dilakukan
melalui percakapan secara langsung dengan semua subjek penelitian

Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menggali data tentang strategi,
pendekatan, metode bagaimana pengelolaan pusat sumber belajar dalam
meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah SMP Negeri 42 Medan.

b) Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan


pengelolaan PSB dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di Sekolah SMP

13
14

Negeri 42 Medan. Dokumentasi dilakukan dengan cara mencari data dengan


menghimpun dan meganalisis dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
masalah penelitian. Metode dokumentasi ini digunakan sebagai pendukung
dari data dan informasi yag diperoleh dari wawancara. Dokumentasi tersebut
seperti, profil sekolah, gambaran sekolah, dokumen, nilai Ijazah, nilai US
(Ujian Sekolah), profil PSB, data pengunjung PSB dan lain sebagainya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan Mini Riset


Berdasarkan hasil dan pembahasan Mini Riset yang dilakukan di SMP Negeri
42 Medan, dapat dikemukakan beberapa temuan hasil penelitian lapangan terkait
pengelolaan PSB dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di Sekolah di SMP
Negeri 42 Medan, yaitu sebagai berikut:

1) PSB memiliki 4 prinsip pengelolaan yang dilaksanakan dalam upaya


pencapaian tujuan PSB yaitu mengembangkan pendidikan Indonesia.
Dalam penerapan prinsip pengelolaan PSB sudah berjalan cukup baik,
yaitu dalam memberikan pelayanan untuk pengembangan Pendidikan
Indonesia.
2) PSB memiliki dampak yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa
terungkap mereka merasa terbantu. Bagi guru mereka memiliki
kemudahan dalam mengembangkan dan memproduksi media
pembelajaran. Bagi siswa mereka memiliki wadah untuk mengembangkan
pengetahuan dan minat mereka dengan adanya program-program yang
ditawarkan PSB.

15
16
BAB V
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengelolaan Pusat
Sumber Belajar (PSB) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di Sekolah SMP
Negeri 42 Medan, dapat di simpulkan bahwa Pusat sumber belajar adalah
lembaga/portal/platform dimana terdapat suatu kegiatan yang terorganisir yang
memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan, pengenalan melalui berbagai media,
serta pemberian layanan penunjang pembelajaran, dengan maksud dan tujuan
yaitu mengembangkan dan memanfaatkan berbagai sumber belajar untuk
keperluan belajar mandiri atau kelompok agar menghasilkan pembelajaran yang
efektif, efisien, dan menyenangkan sehingga tujuan dari belajar tersebut dapat
tercapai. Pusat sumber belajar memiliki lima fungsi utama yaitu fungsi
pengembangan sistem instruksional, fungsi pelayanan media, fungsi produksi,
fungsi administrasi,  dan fungsi pelatihan.
Tujuan umum PSB adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses
pembelajaran melalui pengembangan sistem instruksional. Pusat sumber belajar
memiliki beragam manfaat bagi dunia pendidikan dalam kehadirannya sebagai
penyedia media dan sumber belajar maupun pusat pelatihan dan pembelajaran.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan adanya kegiatan
pemasyarakatan PSB yang tidak hanya menjaring masyarakat dunia Pendidikan.
Berdasarkan konsep Pendidikan sepanjang hayat, bahwa manusia tidak akan
berhenti belajar selama masa hidupnya, sehingga PSB juga harus dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat dari segala kalangan.

17
18

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran,


sebagai berikut:

1) Untuk Pengurus Pusat Sumber Belajar


a) Pengurus PSB perlu meningkatkan kegiatan sosialisasi langsung maupun
tidak langsung (berbentuk cetak dan media massa) kepada warga sekolah
terkait dengan program kegiatan baik internal maupun eksternal.
b) Pengurus PSB perlu meningkatkan kerjasama program kegiatan dengan
Kepala Sekolah SMP Negeri 42 Medan yang berkaitan dengan siswa SMP
Negeri 42 Medan.
c) Pengurus PSB perlu melakukan kegiatan evaluasi program terutama yang
berhubungan dengan peningkatan literasi warga sekolah guna
mewujudkan visi dan misi sekolah yaitu mewujudkan insan yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, berkarakter,
kompetitif serta terwujudnya sekolah yang sehat dan berwawasan
lingkungan
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,


2014), h. 60

Agustina, E. P., Salsabila, A., & Rachma, S. A. 2018. Pentingnya Pusat Sumber
Belajar (PSB) di Lembaga Pendidikan Formal, (Online), diakses melalui
(https://www.researchgate.net/publication/350891860_PENTINGNYA_
PUSAT_SUMBER_BELAJAR_PSB_DI_LEMBAGA_PENDIDIKAN_
FORMAL_UAS), 30 November 2022

Bafadal, Ibrahim. 2009. Perpustakaan Sekolah, (Online),


(https://www.ainamulyana.info/2012/10/perpustakaan-sekolah.html,
diakses 29 November 2022).

Hidayah, Nurul. 2013. Sumber Belajar. (Online),


(http://nurul-pai.blogspot.com/2013/01/sumber-belajar.html), diakses
tanggal 29 November 2022

Hidayatullah. Tanpa tahun. Sumber Belajar, Media, dan Alat Peraga. (Online),


(https://sites.google.com/site/tirtayasa/sumber-belajar-media-dan-alat-
peraga), diakses tanggal 29 November 2022

Imran, Syaiful. 2014. Kriteria Pemilihan Sumber Belajar yang Berkualitas.


(Online),
(https://ilmu-pendidikan.net/pembelajaran/sumber-belajar/kriteria-
pemilihan-sumber-belajar-berkualitas), diakses tanggal 29 November
2022

Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan


Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas,
Konsep Pusat Sumber Belajar SMA, (Jakarta: 2010), h 5

19
20

Kusumah, Wijaya. 2008. Belajar, Pembelajaran dan Sumber Belajar. (Online).


(https://wijayalabs.wordpress.com/2008/09/19/belajar-pembelajaran-dan-
sumber-belajar-2/), diakses tanggal 29 November 2022

Manurung, P. (2018). Pusat Sumber Belajar. Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan Dan


Konseling, 8(3), 108–117. https://doi.org/10.24114/sejpgsd.v8i3.11608

Mudhoffir. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya, 1992

Sulistyowati. 2012. Pengembangan Pusat Sumber Belajar dalam Upaya


Meningkatan Mutu Pendidikan. STATEMENT, 2(2), 99-110. Diakses
melalui(https://jurnal.pmpp.or.id/index.php/statement/article/download/
25/25/48), tanggal 30 November 2022

Warsita , Bambang. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta:


PT Rineka Cipta, 2008.
21

PHOTOGRAPH DURING RESEARCH


22

Anda mungkin juga menyukai