Anda di halaman 1dari 21

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Teknologi Pembelajaran Anang Aman,S.Pd.I

PUSAT SUMBER BELAJAR

Disusun Oleh:
Ainah : 19.01.11.1429
Renita Amanda Putri : 19.01.11.1488

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL FALAH


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARBARU
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Dengan segala rahmat dan karunia Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini

yang berjudul “Pusat Sumber Belajar”. Makalah ini diperuntukkan untuk

memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Teknologi Pembelajaran dengan

dosen pengajarnya Anang Aman,S.Pd.I

Tentu dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.

Baik dalam segi bahasa, penyusunan kalimat maupun isi makalah ini. Oleh karena

itu, harapan kami semoga para pembaca memberikan kritik dan sarannya agar

kedepannya kami bisa memperbaikinya pada kesempatan yang lain.

Banjarbaru, 10 Desember 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

A. Pengertian Pusat Sumber Belajar (PSB)...................................................3

B. Perkembangan dan Pengembangan Pusat Sumber Belajar.......................5

1. Perkembangan Pusat Sumber Belajar....................................................5

2. Pengembangan Pusat Sumber Belajar...................................................9

C. Strategi Pengembangan PSB...................................................................11

1. Melakukan analisis kebutuhan dan studi kelayakan PSB di satuan


pendidikan......................................................................................................11

2. Mengembangkan sarana fisik PSB berdasarkan fungsi yang akan


dikembangkan................................................................................................12

3. Mengembangkan program-program PSB yang berorientasikan pada


tujuan, sosial, dan benefit...............................................................................12

D. Prosedur Pemanfaatan Pusat Sumber Belajar Dalam Mapel PAI...........13

BAB III..................................................................................................................16

PENUTUP..............................................................................................................16

A. Simpulan..................................................................................................16

ii
B. Saran........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada masa sekarang ini lebih populer dengan penerapan

teknologi pembelajaran atau pembelajaran yang dalam prosesnya memanfaatkan

perkembangan teknologi. Dalam konteks teknologi  pembelajaran, sumber belajar

merupakan komponen sistem pembelajaran yang merupakan sumber-sumber

belajar yang dirancang terlebih dahulu dalam desain atau pemilihan dan

pemanfaatan menjadi sistem pembelajaran yang lengkap.

Pentingnya sumber belajar dalam pembelajaran tidak bisa dipungkiri lagi.

Namun, sumber-sumber belajar pada umumnya belum dikelola dan dimanfaatkan

dengan baik. Padahal, berbagai sumber belajar tersebut hanya akan bermanfaat

apabila difungsikan secara maksimal dan dalam bentuk Pusat Sumber Belajar

(PSB).

Sumber belajar (resources) adalah satu set bahan atau situasi belajar yang

dengan sengaja diciptakan supaya siswa secara individual dapat belajar. Pusat

sumber belajar (PSB) adalah segala sesuatu yang berbentuk ruangan sampai

dengan sebuah bangunan bertingkat yang rumit yang diatur sedemikian rupa

untuk tujuan penyimpanan, perkembangan, dan pemanfaatan koleksi sumber

belajar, baik yang berbentuk bahan cetak maupun non cetak untuk dipergunakan

individu maupun kelompok.

1
2

Adapun perincian PSB akan dibahas dalam makalah, yaitu berkaitan

dengan pengertian, perkembangan dan pengembangan, prosedur pemanfaatan

PSB dalam Mapel PAI.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pusat Sumber Belajar?

2. Bagaimana Perkembangan  dan Pengembangan Pusat Sumber Belajar?

3. Bagaimana Strategi Pengembangan PSB?

4. Bagaimana Prosedur Pemanfaatan Pusat Sumber Belajar Dalam Mapel

PAI?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pusat Sumber Belajar (PSB)

Belajar adalah suatu proses yang kompleks dan terjadi pada semua orang

serta berlangsung seumur hidup. Konsep belajar adalah mengingat, belajar adalah

memahami, belajar adalah menerapkan (melakukan, keterampilan, praktik), dan

belajar adalah pengembangan diri. Pada hakikatnya, alam semesta ini merupakan

sumber belajar bagi manusia sepanjang masa. Dan Sesungguhnya sumber belajar

itu banyak jenisnya.

Hakikat dari PSB adalah terpusat kepada peserta didik, dalam rangka

mengembangkan kepribadiannya dan untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran

tertentu, misalnya interaksi belajar dalam kelompok kecil, belajar mandiri, belajar

bebas dan sebagainya1.

Pusat Sumber Belajar atau resources centre atau learning Resources

centre adalah segala sesuatu yang berbentuk sebuah ruangan sampai dengan suatu

bangunan yang rumit yang didesain secara teratur dan khusus dengan tujuan untuk

menyimpan, merawat, mengembangkan koleksi sumber belajar baik yang

berbentuk bahan cetak maupun bahan non cetak oleh pelajar baik secara

individual baik secara individual maupun dalam kelompok kecil, fakultas, sekolah

1
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya,(Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), 207-209

3
4

atau akademi. Pusat sumber belajar yang terkadang diberi nama lain seperti

laboratorium alat bantu belajar2.

PSB merupakan bentuk bangunan mulai dari yang sederhana sampai

bangunan rumit dan lengkap. PSB ini dirancang untuk memberikan kemudahan

kepada peserta didik baik secara individu maupun kelompok atau guru untuk

memanfaatkan sumber belajar yang tersedia sehingga proses belajar terjadi.

PSB disebut pula media center, artinya suatu departemen yang

memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan, dan pengenalan melalui produksi

bahan media seperti slide, transparasi OHP, filmstrip, video, film dan lain-lain.

Selain itu juga, pemberian layanan penunjang seperti sirkulasi peralatan

audiovisual, penyajian program-program video, pembuatan katalog, dan

pemanfaatan pelayanan sumber-sumber belajar pada perpustakaan.

Sedangkan menurut Irving R. Merrildan Harold A. Drop “PSB” adalah

dipandang sebagai suatu kegiatan yang terorganisasi yang terdiri dari direktur

PSB , staf, peralatan, dan bahan-bahan pembelajaran yang ditempatkan dalam

suatu lokasi yang mempunyai satu atau lebih fasilitas khusus untuk perencanaan,

pembuatan, penyajian, pengembangan dan pelayanan perencanaan yang

berhubungan dengan kurikulum dan pembelajaran pada suatu satuan pendidikan.

Dengan demikian PSB merupakan wahana yang memberikan fasilitas atau

kemudahan pada proses pembelajaran, dimana berbagai jenis sumber belajar

dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan

efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran.

2
Fred Percival dan Henry Ellington, Teknologi pendidikan, Penerjemah: Sudjarwo,
(Jakarta: Erlangga,1988), hlm. 126.
5

B. Perkembangan dan Pengembangan Pusat Sumber Belajar

1. Perkembangan Pusat Sumber Belajar

Pada saat belajar mengajar diatur dengan baik, maka kegiatan itu akan

efisien. Dalam mengajar guru dibantu pula dengan bermacam-macam sumber

belajar3.

Gerakan pertumbuhan PSB merupakan suatu kemajuan yang bersifat

gradual tetapi direncanakan, dari bentuknya yang pertama yaitu perpustakaan

yang memberikan penekanan yaitu berupa media cetak. Dalam melaksanakan

kegiatannya, perpustakaan mereaksi atas permintaan-permintaan dan memberikan

layanan kepada para konsumen yang bervariasi secara luas. Selanjutnya karena

adanya tuntutan semakin dibutuhkannya pelayanan dan kegiatan non tradisional

seperti pembelajaran modul, belajar sendiri dan bebas dengan demikian salah satu

alasan timbulnya PSB adalah adanya pengembangan sistem instruksional (suatu

proses yang sistematis dan terus menerus yang akan membantu peserta didik

mengembangkan pengalaman-pengalaman belajar yang efektif dan efisien).

Adapun tahapan perkembangan PSB sebagai berikut: Pertama,

pemanfaatan dan pengembangan sumber belajar tidak dikelola oleh lembaga

formal, tetapi hanya oleh perorang saja. Kedua, dimulai dengan istilah

perpustakaan yang mengoleksi sumber belajar yang berupa bahan cetak. Ketiga,

sesuai dengan perkembangan media audiovisual dalam bidang

pendidikan,timbullah audiovisual. Keempat, perpustakaan semacam ini

3
Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2010), h. 194.
6

kemudian dilengkapi dengan ruang belajar non tradisional sehingga timbullah

PSB yang terdiri dari perpustakaan, ruang belajar tradisional dan pelayanan

audiovisual. Kelima, pengembangan sistem pembelajaran4.

Pada pembahasan sebelumnya bahwa PSB dapat dikatakan pula seperti

perpustakaan dan juga laboratorium, dalam perkembangannya akan dibahas

sebagai berikut:

a. Perpustakaan

Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang merupakan integral dari

lembaga pendidikan yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang

diatur dan dikelola secara otomatis dengan cara tertentu untuk digunakan oleh

peserta didik dan pendidik sebagai sumber informasi dalam rangka menunjang

program belajar mengajar disekolah5.

Perpustakaan merupakan pusat sarana akademis. Perpustakaan

menyediakan bahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti buku, majalah,

peta, surat kabar, karya-karya tulis berupa  monograf yang belum diterbitkan dan

lain sebagainya. Oleh karena itu perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pelajar

mahasiswa dan masyarakat pada umumnya untuk memperoleh informasi dalam

berbagai bidang keilmuan baik untuk tujuan akademis maupun untuk rekreasi.

Bahan-bahan yang tersedia itu dapat dikelompokkan ke dalam jenis (1) referensi,

(2) reverse, (3) pinjaman6

4
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya,.... h. 212-213.
5
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h.
229.
6
Azhar Arsyad, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2003), h. 99.
7

Perpustakaan sebagai PSB memiliki peran sangat penting dalam proses

belajar mengajar. Salah satu fungsi perpustakaan ialah bertujuan untuk

memotivasi siswa supaya lebih giat membaca. Perpustakaan adalah suat unit kerja

yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan, memelihara koleksi bahan

perpustakaan yang dikelola dan diatur secara sistematis digunakan secara kontinu

oleh pemakainya sebagai sumber informasi.

Perkembangan perpustakaan saat ini menunjukkan bahwa perpustakaan

bukan hanya merupakan tempat untuk menyimpan atau mengoleksi buku sebagai

benda mati.

Buku memang dapat dikaitkan dengan bahan utama perpustakaan, namun

perpustakaan masa kini tidak sekedar pengelolaan buku saja, tapi masih pula

mengelola bahan pustaka selain buku, seperti video, mikrofilm, slide, kaset,

barang cetak lainnya dan audio visual.

Peranan perpustakaan selaku mata rantai kunci dalam proses belajar

mengajar menjadikan salah satu bagian amat penting dari sekolah. Perpustakaan

yang baik mampu menyediakan sumber-sumber belajar yang terpusat7.

b. Laboratorium

Laboratorium adalah suatu bentuk mengajar yang menghadapkan murid

dengan benda-benda dan peristiwa. Walaupun laboratorium dikaitkan dengan

pengajaran IPA, namun laboratorium dapat pula dikaitkan dengan yang lain,

laboratorium bahasa misalnya. Jika seorang guru membawa peserta didik

berkaryawisata maka lingkungan merupakan laboratorium geologi atau geografi

dan IPS. Laboratorium menggunakan benda dan peristiwa yang sebenarnya


7
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang: Walisongo Press, 2005), h. 101-102.
8

sebagai stimulus, dan bukan terutama komunikasi verbal. Setiap eksperimen

dalam laboratorium hendaknya mengandung sesuatu yang baru, sehingga

pekerjaan itu merangsang dan bukan hanya sekedar mengikuti prosedur8.

Adapun laboratorium di sekolah-sekolah biasanya terdapat yang

dinamakan laboratorium IPA dan bahasa. laboratorium IPA merupakan tempat

proses belajar mengajar melalui metode praktikum, yang dapat menghasilkan

pengalaman belajar. Laboratorium bahasa merupakan variasi mesin mengajar

yang juga menggunakan sejumlah alat audio visual lainnya misalnya tape

recorder, filmstrip, pelajaran berpogram dan lain sebagainya. Laboratorium yang

sederhana terdiri atas sejumlah “booth” atau “kotak” tempat anak belajar secara

individual

Sedangkan dalam pembelajaran PAI, laboratorium sebagai PSB dapat

bertujuan untuk  meningkatkan pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran

PAI khususnya. Menggunakan sejumlah alat audio visual lainnya misalnya tape

recorder, filmstrip, pelajaran berpogram yang sesuai dengan mata pelajaran PAI.

2. Pengembangan Pusat Sumber Belajar

a. Fungsi PSB

Pengembangan PSB merupakan bagian dari sistem penyelenggaraan

pendidikan pada setiap satuan pendidikan. Adapun indikator yang akan dijadikan

acuan dalam pengembangan PSB pada setiap satuan pendidikan adalah mengacu

pada lima fungsi yang terdapat dlamsuatu PSB. Dalam setiap fungsi PSB

8
Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar,.... hlm. 201.
9

memiliki subfungsi yang menggambarkan rentang tugas dan tanggung jawab yang

harus dilaksanakan yaitu:

1) Fungsi pengembangan sistem intruksional

Fungsi ini menolong dinas atau bagian dan staf tenaga pendidik secara

individual dalam membuat rancangan (design) dan pemilihan option (pilihan)

yang akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran.

2) Fungsi pelayanan media

Fungsi ini berhubungan dengan pelaksanaan memprogram media dan

pelayanan dukungan (supprot) yang dibutuhkan oleh staf pendidik dan peserta

didik.

3) Fungsi produksi

Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi atau bahan-bahan

intruksional yang tidak diperoleh melalui sumber-sumber yang diperdagangkan.

4) Fungsi administrasi

Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara atas mana tujuan dan prioritas

program dapat tercapai.

5) Fungsi pelatihan

Fungsi ini berhubungan dengan upaya meningkatkan kemampuan sumber

daya manusia (SDM) baik untuk pengelola PSB maupun masyarakat pengguna.

b. Langkah-langkah pengembangan PSB

Menurut Mayer pengembangan PSB berdasarkan pada empat hal, yaitu:


10

1) Berorientasi kepada peserta didik yang belajar atau berfungsi untuk

memberikan pelayanan kepada peserta didik.

2) Desentralisasi, berarti penempatan bahan-bahan  yang berbentuk media

perangkat lunak dan keras tersebut disebarkan dimana saja sepanjang

proses belajar dapat dilayani, seperti pusat-pusat belajar, di dalam kelas,

atau digunakan secara perorangan di rumah.

3) Bahan-bahan belajar diproduksi dan dipelihara secara lokal

4) Program media dikembangkan secara terintegrasi dalam proses

intruksional. Sedangkan prinsip pengembangannya, yaitu dapat mencapai

tujuan pembelajaran, sesuai dengan karakteristik peserta didik, dan

memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam belajar.

Pengembangan PSB yang efektif dan efisien diperlukan sebuah

perencanaan yang matang dan dukungan sumber daya yang memadai. Dalam

mendesain dan mengembangkan suatu PSB tentu diperlukan suatu proses yang

sistematis dan sistematis berdasarkan pada prinsip-prinsip desain sistem

intruksional  (instructional System Design atau ISD).

C. Strategi Pengembangan PSB

Strategi pengembangan PSB dilaksanakan secara bertahap, dengan

pentahapan sebagai berikut:


11

1. Melakukan analisis kebutuhan dan studi kelayakan PSB di satuan

pendidikan.

Pengembangan PSB diawali dengan kegiatan analisis kebutuhan. Kegiatan

analisis kebutuhan ini merupakan suat ilmiah yang melibatkan berbagai teknik

pengumpulan data dari berbagai sumber informasi untuk mengetahui kesenjangan

antara keadaan yang seharusnya terjadi dengan keadaan yang senyatanya terjadi

dengan keadaan yang senyatanya terjadi. Apabila kesenjangan tersebut dianggap

sangat potensial sebagai suaut masalah yang memerlukan pemecahan maka

dianggap sebagai suat kebutuhan. Maka kebutuhan pembelajaran adalah

kebutuhan yang memerlukan penyelesaian dengan menyediakan sumber-sumber

belajar yang memadai dan dikelola oleh suat lembaga yaitu PSB. Langkah-

langkah dalam kegiatan analisis kebutuhan meliputi 3 tahap:

1) Perencanaan, meliputi penentuan fokus analisis kebutuhan, penentuan

teknik pengumpulan data (wawancara, observasi, dokumentasi dan lain-

lain), dan pengembangan instrumen.

2) Pelaksanaan, yaitu melakukan pengumpulan data sesuai dengan teknik

pengumpulan data dan instrumen yang telah ditentukan dalam

perencanaan dan menganalisisnya.

3) Pelaporan, yaitu melaporkan hasil analisis kebutuhan tersebut. Isi dari

laporan tersebut adalah sumber-sumber belajar yang diperlukan untuk

kegiatan pembelajaran.
12

2. Mengembangkan sarana fisik PSB berdasarkan fungsi yang akan

dikembangkan.

Banyak PSB yang sudah berdiri lambat laun tetapi tidak terurus, karena

kurangnya perawatan. Khususnya software pembelajaran seperti media cetak,

media non cetak, media grafik. Dalam mengembangkan PSB perlu diperhatikan

beberapa hal di antaranya, mengembangkan sarana dan prasarana tidak semata-

mata berorientasikan pada tujuan tetapi juga untuk pencapaian benifit dan

berorientasikan pada pemanfaatan teknologi informasi.

3. Mengembangkan program-program PSB yang berorientasikan pada

tujuan, sosial, dan benefit.

Pengembangan sumber belajar merupakan salah satu fungsi yang penting

dalam setiap PSB, baik meliputi media dan bahan belajar yang berupa cetak

maupun non cetak. Pengembangan media dan bahan belajar ini dapat dilakukan

dengan cara: 1) Membuat atau menulis sendiri, ini merupakan pengembangan

media dan bahan belajar yang paling ideal; 2) memodifikasi atau kompilasi yaitu

menggunakan media dan bahan belajar yang telah ada di pasaran, tetapi diadakan

perubahan atau penambahan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran; 3)

mengadaptasi yaitu menggunakan sebagian atau secara umum dengan melengkapi

panduan belajar dalam menggunakan media dan bahan belajar yang telah ada di

pasaran.

Pengembangan sumber belajar khususnya media khususnya media dan

bahan belajar untuk PSB ini dapat menggunakan angka-angka pengembangan

instruksional. Reigeluth (1978) dalam Suparman  (2001:30) pengembangan


13

instruksional melalui tahap desain, produksi, dan validasi. Selain itu,

pengembangan intruksioanal dapat dilakukan melalui proses disain, produksi, dan

evaluasi formatif (Suparman, 2001: 33). Dengan demikian, produk yang

dihasilkan dan diharapkan akan terjamin kualitasnya dan dapat memenuhi

fungsinya untuk mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan9.

D. Prosedur Pemanfaatan Pusat Sumber Belajar Dalam Mapel PAI

Media pembelajaran merupakan salah satu unsur dari sumber belajar yang

dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Media

pembelajaran merupakan perpaduan antara bahan dan alat atau perpaduan

antara software dan hardware. Berbagai media pembelajaran ini telah dikelola

dan difungsikan secara maksimal dan terorganisasi dalam PSB. Oleh karena itu,

guru perlu memanfaatkan PSB untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, guru perlu

memanfaatkan PSB secara efektif dalam pengembangan instruksional, maka guru

perlu memiliki hal-hal berikut:

1. Menguasai dan memahami kompetensi dasar dan hubungannya dengan

kompetensi lain dengan baik.

2. Menyukai apa yang diajarkannya dan menyukai membelajarkan sebagai

suatu profesi.

3. Memahami peserta didik, pengalaman, kemampuan, dan prestasinya.

9
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya,.... hlm. 217-
225.
14

4. Menggunakan metode yang bervariasi dalam proses pembelajaran dan

membentuk kompetensi peserta didik.

5. Mengeliminasi bahan-bahan yang kurang penting dan kurang berarti

dalam kaitannya dengan pembentukan kompetensi.

6. Mengikuti perkembangan pengetahuan mutakhir.

7. Menyiapkan proses pembelajaran.

8. Mendorong peserta didik untuk memperoleh hasil yang lebih baik

9. Menghubungkan pengalaman yang lalu dengan kompetensi yang akan

dikembangkan

Peningkatan kualitas pembelajaran dimaksudkan agar tercapai keunggulan

dalam proses pembelajaran. Suatu pembelajaran yang unggul adalah pembelajaran

yang mengutamakan hasil dan memberi peluang yang tinggi bagi guru dan peserta

didik untuk aktif, inovatif, dan pemanfaatan sumber belajar yang banyak dan

bagus.

Akhirnya, media dan bahan belajar sebagai bagian dari sumber belajar,

media harus dipilih (diseleksi) dan dikembangkan secara maksimal untuk

membantu peserta didik mencapai tujuan belajarnya. Alangkah minimnya

pengalaman belajar peserta didik, bila mereka hanya memperoleh informasi dari

sumber belajar yang terbatas. Guru memang salah satu sumber belajar bagi

peserta didiknya, tetapi bukan satu-satunya. Masih banyak sumber belajar lain

yang dapat dimanfaatkan untuk membuat peserta didik belajar. Peran penting guru

adalah mengupayakan agar setiap peserta didik dapat berinteraksi dengan

sebanyak mungkin sumber belajar. Oleh karena itu, pemanfaatan berbagai sumber
15

belajar semaksimal dan sebervariasi mungkin (utilizing learning resorces)

merupakan  salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran10.

10
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya,..... hlm. 262-
263.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pusat Sumber Belajar (PSB) adalah segala sesuatu yang berbentuk sebuah

ruangan sampai dengan suatu bangunan yang rumit yang didesain secara teratur

dan khusus dengan tujuan untuk menyimpan, merawat, mengembangkan  koleksi

sumber belajar baik yang berbentuk bahan cetak maupun bahan non cetak oleh

pelajar baik secara individual baik secara individual maupun dalam kelompok

kecil, fakultas, sekolah atau akademi.

PSB dirancang untuk memberikan kemudahan kepada peserta didik atau

guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang tersedia sehingga proses belajar

terjadi. Suatu pembelajaran yang unggul adalah pembelajaran yang

mengutamakan hasil dan memberi peluang yang tinggi bagi guru dan peserta

didik untuk aktif, inovatif, dan pemanfaatan sumber belajar yang banyak dan

bagus.

Pada saat belajar mengajar diatur dengan baik, maka kegiatan itu akan

efisien. Begitu pula Pusat Sumber Belajar (PSB) mengalami perkembangan dan

pengembangan. Dan PSB dapat dikatakan pula seperti perpustakaan dan juga

laboratorium.

B. Saran
Demikian makalah mengenai Pusat Sumber Belajar (PSB) yang 

pemakalah susun, semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan. Apabila

terdapat ketidakjelasan dan kekurangan dalam makalah dapat dirujuk kembali

pada referensi yang telah terlampir.

16
DAFTAR PUSTAKA

Azhar Arsyad, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2003), H. 99.

Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya,(Jakarta:

Rineka Cipta, 2008), H. 207-209

Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang: Walisongo Press, 2005), H.

101-102.

Fred Percival dan Henry Ellington, Teknologi pendidikan, Penerjemah: Sudjarwo,

(Jakarta: Erlangga,1988), H. 126.

Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2010), H. 194.

Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009),

H. 229.

17

Anda mungkin juga menyukai