Oleh
Kelompok 4
2024
i
KATA PENGANTAR
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
menulis dalam menyusun makalah ini. Tak ada gading yang tak retak, penulis
menanti kritik dan saran nya demi perbaikan makalah ini kearah yang lebih baik,
dan memberikan manfaat kepada pembaca nantinya. Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih.
Takalar ,2024
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................. i
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................
A. KESIMPULAN .............................................................................................
B.SARAN…………………………………………………………………….......
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak yang
signifikan terhadap proses belajar. Di dalam proses belajar itu sendiri membutuhkan
sarana untuk ketercapaian kualitas pembelajaran. Berbagai sarana tersebut didefinisikan
sebagai sumber belajar. Sumber belajar sangat erat kaitannya dengan media
pembelajaran. Sumber belajar yang tak terbatas hanya lewat guru dan buku, akan tetapi
beragam wujud bisa berupa tempat, teks, benda, dan makhluk hidup yang
dimanifestasikan secara interaksi langsung maupun tak langung lewat audio, visual dan
audiovisual. Sumber belajar sebagai komponen penting dalam aktivitas pembelajaran
disajikan melalui efektivitas media pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
1.Degeng dalam Andi Prastowo sebagai semua sumber yang mungkin dapat
digunakan oleh peserta didik supaya terjadi perilaku belajar (Prastowo, 2015)
2. Sumber belajar pada hakikatnya adalah segala sesuatu baik benda, data, fakta,
ide, orang, dan lain sebagainya yang bisa menimbulkan proses belajar.
Contohnya buku paket, modul, LKS (lembar kerja siswa), realia, model, market,
bank, museum, kebun binatang, dan pasar (Prastowo, 2015).
3.Sumber belajar adalah suatu sistem yang terdiri atas sekumpulan bahan atau
situasi yang dikumpulkan secara sengaja dan dibuat agar memungkinkan peserta
didik belajar secara individual (Syukur N.C, 2008).
4.Sumber belajar adalah segala jenis media, benda, data, fakta, ide, orang, dan
lain- lain yang dapat mempermudah terjadinya proses belajar bagi peserta didik
(Yusuf, 2010).
2
perpustakaan, laboratorium, rumah, studio, ruang rapat, museum, taman, dan
sebagainya. Sedangkan lingkungan non fisik, seperti tatanan ruang belajar,
sistem ventilasi, tingkat kegaduhan lingkungan belajar, cuaca dan sebagainya
(AECT, 1994).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat dipahami bahwa
sumber belajar merupakan berbagai atau semua sumber baik yang berupa data,
orang, metode, media, tempat berlangsungnya pembelajaran, yang digunakan
oleh peserta didik dalam belajar (baik secara terpisah maupun secara
terkombinasi).
3
B. Peranan Sumber Belajar
Menurut Rohani (2010: 73) sumber belajar mempunyai peran yang sangat
erat dengan pembelajaran yang dilakukan, adapun peranan tersebut dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut:
a)Front line teaching method, dalam pendekatan ini guru berperan menunjukkan
sumber belajar yang perlu dipelajari.
4
a) Buzz sessions (diskusi singkat).
5
5) Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: a) mengurangi kesenjangan
antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya
kongkrit, b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6
E. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara atau proses yang digunakan oleh guru
atau fasilitator untuk membimbing peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Metode pembelajaran berbeda dengan strategi pembelajaran, yang
merupakan rencana atau pendekatan umum yang diambil oleh guru untuk
mengelola proses pembelajaran.
Menurut para ahli, ada berbagai jenis metode pembelajaran yang dapat
digunakan oleh guru, tergantung pada tujuan, materi, situasi, dan karakteristik
peserta didik.
Ingat ketika kita bermain peran ketika masih kecil? Metode ini dapat diadopsi
dalam pembelajaran PKN. Peserta didik dapat memainkan peran sebagai tokoh
penting dalam sejarah atau pejabat pemerintah. Mereka dapat mengenakan kostum
sesuai karakter yang diperankan, berinteraksi dengan teman sekelas, dan
memecahkan masalah sebagaimana yang dilakukan tokoh tersebut. Dengan
metode ini, peserta didik tidak hanya mendapatkan pemahaman yang lebih dalam
tentang sejarah dan tugas-tugas pemerintahan, tetapi juga mengasah kemampuan
komunikasi dan kreativitas mereka.
7
kelompok. Kelompok tersebut mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas,
sehingga membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka. Selain itu, dengan
mendiskusikan isu-isu aktual, peserta didik juga akan semakin memahami peran
mereka sebagai warga negara aktif yang peduli terhadap perkembangan bangsa.
3. Metode Simulasi
Metode pembelajaran satu ini pasti akan membuat PKN lebih menarik! Dalam
simulasi, peserta didik berperan sebagai anggota parlemen, wartawan, atau bahkan
presiden. Mereka mempelajari prosedur legislasi, melaporkan berita politik, atau
memimpin negara dengan peraturan yang telah ditentukan. Dengan cara ini,
peserta didik tidak hanya akan memahami mekanisme dan dinamika politik secara
lebih mendalam, tetapi juga dapat mengembangkan kemampuan negosiasi,
kepemimpinan, dan keterampilan administrasi.
Zaman sekarang ini, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari
kehidupan kita. Oleh karena itu, dalam pembelajaran PKN, penggunaan media
dan teknologi interaktif dapat menjadi metode yang menarik. Peserta didik dapat
membuat video, presentasi, atau blog tentang isu-isu sosial yang mereka minati.
Dengan metode ini, peserta didik diarahkan untuk menjadi produsen informasi
yang terampil dan tanggap terhadap perkembangan teknologi.
8
Dengan metode pembelajaran PKN yang menyenangkan dan bermakna ini,
harapannya peserta didik tidak lagi merasa bosan dan tidak tertarik dengan mata
pelajaran ini. Mereka akan semakin memahami betapa pentingnya peran mereka
sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab, aktif, dan peduli terhadap
kemajuan bangsa. Mari kita adopsi metode pembelajaran yang inovatif untuk
menciptakan generasi yang lebih cerdas dan sadar akan tanggung jawabnya
sebagai warga negara.
1. Diskusi Kelompok
Pada metode ini, siswa dibagi ke dalam kelompok kecil untuk berdiskusi tentang
topik-topik yang berkaitan dengan PKN. Diskusi ini dapat dikoordinasikan oleh
guru atau siswa yang ditunjuk sebagai pemimpin kelompok.
2. Simulasi
Dalam metode simulasi, siswa berperan sebagai pemeran atau peserta dalam
situasi atau peran tertentu. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa memahami
dan mengaplikasikan konsep-konsep PKN dalam kehidupan sehari-hari.
9
H .Tips dalam Menggunakan Metode Pembelajaran dalam PKN
Pastikan metode yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Misalnya, jika tujuannya adalah mengembangkan keterampilan berpikir
kritis, maka metode diskusi kelompok dapat digunakan.
Pastikan memanfaatkan beragam sumber belajar seperti buku teks, artikel, video,
atau gambar untuk mendukung metode pembelajaran yang dipilih. Hal ini dapat
membantu siswa memahami konsep-konsep PKN secara lebih nyata dan konkret.
10
Metode pembelajaran dalam PKN juga memiliki beberapa kekurangan, di
antaranya:
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Sumber belajar merupakan berbagai atau semua sumber baik yang berupa
data, orang, metode, media, tempat berlangsungnya pembelajaran, yang
digunakan oleh peserta didik dalam belajar (baik secara terpisah maupun
secara terkombinasi). Sumber belajar berperan dalam pembelajaran
individual, klasikal, dan kelompok.. Fungsi sumber belajar antara lain:
Meningkatkan produktivitas pembelajaran, memberikan kemungkinan
pembelajaran yang sifatnya lebih individual, memberikan dasar yang
lebih ilmiah terhadap pembelajaran, lebih memantapkan pembelajaran,
memungkinkan belajar secara seketika, dan memungkinkan penyajian
pembelajaran yang lebih luas. Tujuan sumber belajar adalah untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan proses belajar mengajar
melalui pengembangan sistem instruksional.
2. Metode pembelajaran dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) adalah
pendekatan yang digunakan oleh para guru dalam proses mengajar dan
pembelajaran mata pelajaran PKN. Metode ini bertujuan untuk
mengembangkan pemahaman siswa tentang nilai-nilai kewarganegaraan,
hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta pentingnya partisipasi
aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
B. SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
AECT. (1994). Definisi Teknologi Pendidikan Satuan Tugas Definisi Teknologi AECT
Cahyadi, Ani. (2019). Pengembangan Media dan Sumber Belajar: Teori dan Prosedur.
Miarso, Yusuf Hadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Publishing.
Terpadu: Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI (1st ed.). Jakarta: Prenadamedia
Group.
13