Anda di halaman 1dari 6

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

ANAK

Irfatul Ulum
TK AA 16 Tominuku Wolwal
E-mail: irfha.ulum@yahoo.co.id)

Abstrak
Berawal dari adanya masalah keterbatasan media dan sumber belajar anak, guru
memanfaatkan berbagai bahan yang ada di lingkungan sekitar sebagai media dan sumber
untuk keberlangsungan kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan dalam upaya pemanfaatan lingkungan sebagai media dan sumber belajar dilakukan
dengan melibatkan para guru, siswa dan orangtua dengan ikut serta dalam pembuatan media
serta melibatkan siswa untuk terus aktif dalam pelaksanaan KBM.
Akibat dari proses KBM dengan memanfaatkan lingkungan adalah masalah keterbatasan
media dan sumber belajar dapat teratasi serta anak dapat berperan aktif dalam terlaksananya
kegiatan belajar mengajar.

Kata Kunci: manfaat lingkungan, sumber belajar anak

Abstract
Due to the problem in lacking of media and students learning sources, teachers made
use of various objects in the surroundings as the media and sources for the sake of teaching
learning activity.
The activity of utilizing environments as learning media and sources involved the
teachers, students, and parents to take part in the media making process. Students were also
involved to keep being active in the teaching-learning process (KBM).
With the utilization of environment in teaching-learning process (KBM), the problem
of lacking media and learning source was solved and students were actively taking part in the
teaching-learning process (KBM).

Keywords: environment benefit, students learning source

PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini bertujuan


Anak usia dini merupakan usia emas untuk mengembangkan seluruh potensi
(the golden age) yang sangat potensial anak (the whole child) agar kelak dapat
untuk melatih dan mengembangkan berfungsi sebagai manusia yang utuh
berbagai potensi multi kecerdasan yang sesuai falsafah suatu bangsa (Slamet
dimiliki anak (Harun Rasyid, 2009:64). Suyanto, 2005:5). Pengembangan potensi
Menurut NAEYC (National Assosiation pada anak dapat dilakukan melalui
Education for Young Children) anak usia pemberian stimulus yang tepat. Pemberian
dini adalah sekelompok individu yang stimulus bagi anak usia dini berbeda
berada pada rentang usia antara 0-8 tahun, dengan pemberian bagi orang dewasa. Hal
pada usia tersebut manusia sedang berada tersebut dikarenakan anak usia dini bukan
dalam proses pertumbuhan dan merupakan bentuk mini dari orang dewasa,
perkembangan (Sofia Hartati, 2005:7). anak usia dini memiliki karakteristik yang
berbeda dengan orang dewasa. Anak usia

518
dini sangat aktif, dinamis, antusias, dan Menurut Muhammad Efendi (2013)
hampir selalu ingin tahu terhadap apa yang lingkungan adalah sesuatu gejala alam
dilihat dan didengarnya (Sofia Hartati, yang ada disekitar kita, dimana terdapat
2005:8). interaksi antara faktor biotik (hidup) dan
Potensi anak usia dini yang perlu faktor abiotik (tak hidup) dimana
dikembangkan mencakup seluruh aspek lingkungan menyediakan rangsangan
kemampuan dasar, yakni aspek fisik (stimulus) terhadap individu dan
motorik, kognitif, sosio-emosianal, bahasa, sebaliknya individu memberikan respons
seni serta nilai agama dan moral. Berbagai terhadap lingkungan.
upaya perlu dilakukan untuk Sujana (Sri Winarni, 2012),
mengembangkan aspek-aspek menuliskan bahwa pengertian sumber
perkembangan anak tersebut. Termasuk belajar bisa diartikan secara sempit dan
penyediaan media dan sumber belajar yang secara luas, penegrtian secara sempit
menunjang pengembangan berbagai aspek diarahkan pada bahan-bahan cetak
perkembangan anak. sedangkan secara luas tidak lain adalah
Berdasarkan kisah yang dialami di daya yang bisa dimanfaatkan guna
TK Artha Asih 16 Tominuku Wolwal yang kepentingan proses belajar mengajar, baik
merupakan TK swasta yang ada di secara langsung maupun tidak langsung.
Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Menurut Sri Winarni (2012)
Alor, guru menemukan berbagai hambatan lingkungan yang ada di sekitar anak-anak
terkait masalah kurangnya sumber dan merupakan salah satu sumber belajar yang
media pembelajaran. Meskipun TK Artha dapat dioptimalkan untuk pencapaian
Asih 16 Tominuku Wolwal terletak tidak proses hasil pendidikan yang berkualitas.
jauh dengan kota, masih cukup banyak Jumlah sumber belajar yang tersedia di
keterbatasan dalam menunjang lingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun
keberlangsungan KBM yang terdapat di pada umumnya tidak dirancang secara
TK ini. Dana dari pemerintah serta sengaja untuk kepentingan pendidikan.
yayasan yang sudah lama tidak turun, serta
tidak dipungut biaya bagi para peserta Jenis lingkungan sebagai sumber
didik membatasi guru untuk menyediakan pembelajaran
berbagai keperluan yang menunjang KBM. Semua lingkungan yang ada
Bahan yang menunjang proses disekitar kita bisa digunakan sebagai
kegiatan belajar mengajar di kelas yang media pembelajaran (Muhammad
harusnya lengkap, banyak yang tidak Efendi,2013). Dari semua lingkungan yang
terpenuhi. Pembuatan alat peraga yang dapat digunakan dalam proses pendidikan
menunjang pembelajaran juga sulit dan pengajaran secara umum dapat
dilakukan karena terbatasnya sumber dikategorikan menjadi tiga macam
bahan yang tersedia. Bahkan kertas untuk lingkungan belajar yakni lingkungan
membuat LKA bagi anak juga sangat sosial, lingkungan alam dan lingkungan
terbatas. buatan.
Guru dituntut agar lebih kreatif a. Lingkungan Sosial
dalam menyiapkan media dan sumber Lingkungan sosial sebagai sumber
belajar yang diperlukan oleh anak. Adanya belajar berkenaan dengan interaksi
inovasi dengan menggunakan berbagai manusia dengan kehidupan bermasyarakat,
bahan yang ada di alam sekitar sangat seperti organisasi sosial, adat dan
diperlukan untuk menunjang kebiasaan, mata pencaharian, kebudayaan,
keberlangsungan kegiatan belajar pendidikan, kependudukan, struktur
mengajar. pemerintahan, agama dan sistem nilai.
Pengertian Lingkungan Lingkungan sosial tepat digunakan untuk

519
mempelajari ilmu-ilmu sosial dan dirancang secara sengaja untuk
kemanusiaan. kepentingan pendidikan. Sumber
b. Lingkungan Alam belajar lingkungan ini akan semakin
Lingkungan alam atau lingkungan memperkaya wawasan dan
fisik adalah segala sesuatu yang sifatnya pengetahuan anak karena mereka
alamiah, seperti sumber daya alam (air, belajar tidak terbatas oleh empat
hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh- dinding kelas. Selain itu kebenarannya
tumbuhan dan hewan (flora dan fauna), lebih akurat, sebab anak dapat
sungai, iklim, suhu, dan sebagainya. mengalami secara langsung dan dapat
Lingkungan alam sifatnya relatif mengoptimalkan potensi panca
menetap, oleh karena itu jenis inderanya untuk berkomunikasi
lingkungan ini akan lebih mudah
dengan lingkungan tersebut.
dikenal dan dipelajari oleh anak. Sesuai
Kegiatan belajar
dengan kemampuannya, anak dapat
dimungkinkan akan lebih menarik
mengamati perubahan-perubahan yang
bagi anak sebab lingkungan
terjadi dan dialami dalam kehidupan
menyediakan sumber belajar yang
sehari-hari, termasuk juga proses
sangat beragam dan banyak pilihan.
terjadinya.
Kegemaran belajar sejak usia dini
Dengan mempelajari lingkungan
merupakan modal dasar yang sangat
alam ini diharapkan anak akan lebih
diperlukan dalam rangka penyiapan
memahami gejala-gejala alam yang
masyarakat belajar (learning
terjadi dalam kehidupannya sehari-hari,
societes) dan sumber daya manusia
lebih dari itu diharapkan juga dapat
di masa mendatang.
menumbuhkan kesadaran sejak awal
b. Pemanfaatan lingkungan
untuk mencintai alam, dan mungkin
juga anak bisa turut berpartisipasi untuk menumbuhkan aktivitas belajar anak
menjaga dan memelihara lingkungan (learning activities) yang lebih
alam. meningkat.
c. Lingkungan Buatan Penggunaan cara atau metode
Lingkungan buatan adalah yang bervariasi merupakan tuntutan
lingkungan yang sengaja diciptakan atau dan kebutuhan yang harus dipenuhi
dibangun manusia untuk tujuan-tujuan dalam pendidikan untuk anak usia
tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan dini. Begitu banyaknya nilai dan
manusia. Lingkungan buatan antara lain manfaat yang dapat diraih dari
adalah irigasi atau pengairan, bendungan, lingkungan sebagai sumber belajar
pertamanan, kebun binatang, perkebunan, dalam pendidikan anak usia dini
penghijauan, dan pembangkit tenaga bahkan hampir semua tema kegiatan
listrik. dapat dipelajari dari lingkungan.
Namun demikian diperlukan adanya
Nilai-Nilai Lingkungan sebagai Sumber kreativitas dan jiwa inovatif dari para
Belajar guru untuk dapat memanfaatkan
Lingkungan yang ada di sekitar lingkungan sebagai sumber belajar.
anak merupakan salah satu sumber belajar Lingkungan merupakan
yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian sumber belajar yang kaya dan
proses dan hasil pendidikan yang menarik untuk anak-anak.
Lingkungan mana pun bisa menjadi
berkualitas bagi anak usia dini.
tempat yang menyenangkan bagi
a. Lingkungan menyediakan berbagai
anak-anak.
hal yang dapat dipelajari anak. Jumlah Jika pada saat belajar di kelas
sumber belajar yang tersedia di anak diperkenalkan oleh guru
lingkungan ini tidaklah terbatas, mengenai binatang, dengan
sekalipun pada umumnya tidak memanfaatkan lingkungan anak

520
akan dapat memperoleh Karena keterbatasan bahan
pengalaman yang lebih banyak lagi. mengajar yang ada, seusai sekolah
Dalam pemanfaatan lingkungan seringkali guru mencari biji-bijian,
tersebut guru dapat membawa kerang serta benda-benda lain yang
kegiatan-kegiatan yang biasanya dapat digunakan untuk menunjang
dilakukan di dalam ruangan kelas ke keberlangsungan kegiatan belajar
alam terbuka dalam hal ini mengajar. Terkadang guru juga
lingkungan. Namun jika guru meminta anak-anak untuk membawa
menceritakan kisah tersebut di
bahan-bahan yang ada di sekitar
dalam ruangan kelas, nuansa yang
rumah mereka yang dapat digunakan
terjadi di dalam kelas tidak akan
sealamiah seperti halnya jika guru untuk kegiatan pembelajaran keesokan
mengajak anak untuk harinya. Pernah suatu ketika, guru
memanfaatkan lingkungan. juga meminta kepada orangtua anak
Memanfaatkan lingkungan untuk ikut serta dalam menyediakan
sekitar dengan membawa anak-anak media belajar bagi anak. Guru
untuk mengamati lingkungan akan meminta para orangtua untuk
menambah keseimbangan dalam membuat balok-balok dari potongan
kegiatan belajar. Artinya belajr tidak kayu, selain itu guru juga meminta
hanya terjadi di ruangan kelas kepada orangtua untuk membuat
namun juga di luar ruangan kelas potongan bambu yang dapat
dalam hal ini lingkungan sebagai digunakan oleh anak untuk belajar
sumber belajar yang sangat membilang.
berpengaruh terhadap
perkembangan fisik, keterampilan
sosial, dan budaya, perkembangan
emosional serta intelektual.

IMPLEMENTASI
Pada persoalan tersebut,
inovasi menggunakan berbagai media
dan sumberyang ada di lingkungan
sekitar sangat diperlukan. Inovasi
penting dilakukan untuk menunjang
Gambar 1
keberlangsungan kegiatan belajar Anak sedang membuat miniatur
mengajar. Guru dituntut agar lebih bawah laut dari balok
kreatif dalam menyiapkan sumber
belajar yang diperlukan oleh anak
dengan memanfaatkan berbagai bahan
yang ada di lingkungan.
Menurut Sri Winarni (2012)
lingkungan yang ada di sekitar anak-
anak merupakan salah satu sumber
belajar yang dapat dioptimalkan untuk
pencapaian proses hasil pendidikan
yang berkualitas. Jumlah sumber Gambar 2.
belajar yang tersedia di lingkungan ini Anak membuat bentuk ikan di dalam aquarium dari biji
tidaklah terbatas, sekalipun pada asam
umumnya tidak dirancang secara
sengaja untuk kepentingan Pada saat kegiatan pembelajaran
pendidikan. berlangsung dengan tema binatang, guru
meminta anak untuk membawa biji-biji

521
asam untuk digunakan anak membuat
ikan-ikan di dalam aquarium yang
bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan motorik halus anak. Aquarim
yang dibuat oleh anakpun menggunakan
balok yang telah dibuat oleh orangtua
anak. Lalu usai mengasah motorik halus,
anak diminta untuk mengumpulkan biji-
biji tersebut dan membilang berapa jumlah
biji yang telah digunakan. Kegiatan
tersebut bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan kognitif anak. Kegiatan yang
Gambar 4
menyenangkan meski di dalamnya
Pembelajaran di Pantai
bertujuan untuk mengembangkan berbagai
aspek perkembangan anak.
Alam sekitar sangat berperan
untuk berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar bagi anak-anak. Bermain-
main di lapangan milik SD seringkali
dilaksanakan, disana anak akan
bermain lempar tangkap bola, menaiki
bebatuan, permainan sunda manda,
serta bermain lompat tali dengan
menggunakan serat-serat pohon. Guru
juga pernah mengajak anak-anak
untuk berjalan-jalan di pasar yang ada
di Desa Wolwal yang hanya ada satu
Gambar 3 kali dalam seminggu.
Memanfaatkan tanaman sebagai sumber
belajar
Suatu ketika, guru juga
mengajak anak-anak untuk
Pada saat KBM dengan tema melaksanakan KBM di pantai karena
tanaman, guru menggunakan sumber lingkungan tempat tinggal dan sekolah
belajar yang ada di lingkungan anak adalah pesisir. Disana anak tidak
sekolah. Berbagai jenis daun-daunan hanya belajar mengenal lingkungan
serta bunga digunakan oleh guru sekitarnya, namun anak-anak juga
untuk mengajarkan anak membilang bersuka ria dengan bermain-main di
dan mengenal warna. Kegiatan laut. Tidak ada kecemasan dalam diri
membilang dilakukan dengan para guru karena anak sudah begitu
menghitung daun yang ada di ranting akrab dengan lingkungan pantai.
yang telah diambil, serta kegiatan Belajar menanam pohon
mengenal warna dilakukan dengan jagung dan tanaman hias juga
membedakan warna daun serta bunga- dilakukan di halaman sekolah. Tidak
bunga yang ada di sekitar anak. hanya itu, anak juga diajak untuk
merawat tanaman dengan menyiram
dan ikut serta membersihkan rumput
di halaman sekolah. Hal tersebut
dilakukan oleh anak-anak dengan
antusias yang cukup besar.

I. KESIMPULAN

522
Berdasarkan pengalaman yang Muhammad Efendi (2013). Lingkungan
telah dialami di TK Artha Asih 16 Sebagai Media Pembelajaran. Di
Tominuku Wolwal, guru menemukan unduh di
berbagai hambatan terkait masalah http://efendi08.blogspot.co.id/2013/0
kurangnya sumber dan media 3/lingkungan-sebagai-media-
pembelajaran. Hal tersebut pembelajaran.html pada tanggal 21
dilatarbelakangi karena dana dari Maret 2016.
pemerintah serta yayasan yang sudah lama
tidak turun, serta tidak dipungut biaya bagi Pristiadi Utomo (2011). Pemanfaatan
para peserta didik membatasi guru untuk Lingkungan sebagai Sumber Belajar
menyediakan berbagai keperluan yang Anak Usia Dini. Di unduh di
menunjang KBM. https://ilmuwanmuda.wordpress.com
Oleh karena itu, adanya inovasi /pemanfaatan-lingkungan-sebagai-
dengan menggunakan berbagai bahan yang sumber-belajar-untuk-anak-usia-
ada di lingkungan sekitar sangat dini/pada tanggal 21 Maret 2016.
diperlukan untuk menunjang
keberlangsungan kegiatan belajar Slamet Suyanto. (2005). Konsep Dasar
mengajar. Guru dituntut agar lebih kreatif Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
dalam menyiapkan media dan sumber Depdiknas.
belajar yang diperlukan oleh anak yang
bersumber dari lingkungan sekitar. Sofia Hartati. (2005). Perkembangan
Lingkungan yang ada di sekitar anak-anak Belajar Pada Anak Usia Dini.
merupakan salah satu sumber belajar yang Jakarta: Depdiknas.
dapat dioptimalkan untuk pencapaian
proses hasil pendidikan yang berkualitas. Sri Winarni. (2012). Lingkungan sebagai
Penggunaan bahan dan media yang Sumber Belajar. Di unduh di
bersumber dari lingkungan sekitar anak http://diarywiens.blogspot.co.id/201
seperti biji-bijian, kerang, daun-daun 2/09/lingkungan-sebagai-sumber-
kering, potongan-potongan kayu dilakukan belajar_11.html pada tanggal 21
oleh guru sebagai upaya untuk menunjang Maret 2016.
KBM. Selain itu guru juga melaksanakan
kegiatan di luar kelas seperti lapangan,
kebun, pasar dan laut.
Hidup dalam keterbatasan, bersatu
dengan alam tak pernah menjadi menjadi
penghalang untuk kebahagiaan. Justru
keterbatasan melahirkan semangat untuk
membentuk pribadi menjadi lebih kreatif
dan aktif serta menumbuhkan sifat cinta
lingkungan dengan memanfaatkan
berbagai media dan sumber belajar yang
ada di lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Harun Rasyid, dkk. (2009). Asesmen


Perkembangan Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Multi Pressindo.

523

Anda mungkin juga menyukai