Anda di halaman 1dari 21

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN RUMUSAN

MASALAH

A. Landasan Teori

1. Hakikat Pembelajaran Fisika

a. Pengertian Belajar

Hamalik (2004:28) yang menyatakan bahwa “Belajar merupakan

suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi

dengan lingkungan”. Belajar adalah proses interaksi dengan

lingkungan untuk mencari wawasan dan pengalaman sehingga

menghasilkan perubahan tingkah laku. Sedangkan menurut Slameto

(2003:2) mengatakan bahwa “Belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya

sendiri dalam interaksinya dengan lingkungannya”. Ciri-ciri

perubahan tingkah laku dalam pelajaran adalah perubahan secara

sadar, perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional,

perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, perubahan dalam

belajar bertujuan atau terarah, dan perubahan mencakup seluruh

aspek tingkah laku.


Belajar menurut Hakim ( dalam Faturrahman, 2007:6 ) adalah

”suatu proses perubahan didalam kepribadian manusia, kualitas dan

kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan,

sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan lain-lain

kemampuannya”. Beberapa hal harus dikembangkan segala aspek

potensi diri, maka itulah pentingnya dari belajar.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan

secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam

dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran

berdasarkan alat indera dan pengalamannya. Oleh sebab itu apabila

setelah belajar peserta didik tidak ada perubahan tingkah laku yang

positif dalam arti tidak memiliki kecakapan baru serta wawasan

pengetahuannya tidak bertambah maka dapat dikatakan bahwa

belajarnya belum sempurna.

b. Pengertian Pembelajaran

Menurut Fontana (dalam Suherman, 2003:7) “ pembelajaran

adalah upaya penataan lingkungan yang memberikan nuansa agar

program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal.” Peristiwa

belajar jika disertai dengan pembelajaran akan lebih terarah dan

sistematik daripada belajar yang hanya semata-mata dari pengalaman

dalam kehidupan sosial di masyarakat. Sugandi, (2004:28-30)

menyebutkan bahwa komponen-komponen pembelajaran ada enam,

yaitu tujuan, subyek belajar, materi pelajaran, strategi pembelajaran,


media pembelajaran, dan sarana penunjang. Selain berkaitan dengan

isi bahan yang dipelajari , tujuan pembelajaran juga menyangkut

perubahan prilaku akibat kegiatan belajar.

Sedangkan menurut Fadlillah (2014:175) dalam buku yang berjudul

Implementasi Kurikulum 2013 menyatakan bahwa “Pendekatan yang

digunakan dalam pembelajaran yang dilakukan melalui proses

ilmiah. Apa yang dipelajari dan diperoleh peserta didik dilakukan

dengan indera dan akal pikiran sendiri sehingga mereka mengalami

secara langsung dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran

dapat didefinisikan sebagai perbuatan guru dan siswa atas dasar

hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif

untuk mencapai tujuan tertentu. Hubungan timbal balik antara guru

dan siswa menjadi syarat utama berlangsungnya proses

pembelajaran.

c. Pengertian Fisika

Menurut Suparno (2007: 12) menyatakan bahwa “Fisika

merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),

yaitu suatu Ilmu yang mempelajari gejala, peristiwa atau fenomena

alam, serta mengungkap segala rahasia dan hukum semesta. Objek

Fisika meliputi mempelajari karakter, gejala dan peristiwa yang

terjadi atau terkandung dalam benda mati atau benda yang tidak

melakukan pengembangan diri.” Mata pelajaran Fisika penting

dipelajari karena Fisika sebagai wahana untuk menumbuhkan


kemampuan berfikir yang berguna untuk memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-hari dan membekali peserta didik

pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang

merupakan syarat untuk memasuki jenjang Pendidikan yang lebih

tinggi. Selain itu, Fisika adalah pengetahuan fisis, maka untuk

mempelajari Fisika diperlukan kontak langsung dengan hal yang

ingin diketahui, karena Fisika merupakan ilmu yang lebih banyak

memerlukan pemahaman dari pada hafalan.

d. Pengertian Pembelajaran Fisika

Pembelajaran fisika bertujuan untuk mengatasi konsep-konsep

fisika dan saling keterkaitannya, serta untuk memecahkan masalah-

masalah yang di hadapinya, sehingga pada setiap pokok bahasan

tujuan tersebut di jabarkan dengan pola: mampu melakukan

pengukuran, mampu melakukan percobaan dan bernalar melalui

diskusi untuk memahami konsep-konsep, hukum-hukum, serta

menerapkannya untuk memecahkan masalah-masalah yang

berkaitan. Menurut pengetahuan Suyono & Hariyanto (2012:9)

“Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,

meningkatkan keterampilan, memperbaiki prilaku, sikap dan

mengokohkan kepribadian”. Menurut pemahaman sains

konvensional, ketika proses memperoleh pengetahuan, kontak

manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman (experience).


“Pembelajaran fisika merupakan proses membangun pengetahuan

dalam mengkaji berbagai fenomena fisika yang terjadi di alam

semesta.”(https://www.kompasiana.com/nurarviyantohiman). Dalam

pembelajaran fisika yang terpenting adalah peserta didik yang aktif

belajar, sedangkan dari pihak guru diharapkan menguasai bahan

yang akan diajarkan, mengerti keadaan peserta didik sehingga dapat

mengajar sesuai dengan keadaan dan perkembangan peserta didik,

dan dapat menyusun bahan sehingga mudah ditangkap peserta didik.

Selain itu, pada pembelajaran Fisika, peserta didik tidak hanya

sekedar mendengar, mencatat dan mengingat dari materi pelajaran

yang disampaikan oleh guru, tetapi lebih ditekankan pada

kemampuan peserta didik untuk dapat memecahkan persoalan dan

bertindak (melakukan observasi, bereksperimen, mendiskusikan

suatu persoalan, memperhatikan demonstrasi, menjawab pertanyaan

dan menerapkan konsep-konsep dan hukum-hukum untuk

memecahkan persoalan) terhadap hal yang dipelajari tersebut,

kemudian mengkomunikasikan hasilnya.

2. Hakikat Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar

mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk

menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan kemampuan atau ketrampilan belajar sehingga dapat


mendorong terjadinya proses belajar. Media pembelajaran menurut

Sanaky (2011:14) merupakan “sarana pendidikan yang dapat

digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran”. Dalam

sebuah pendidikan tentu ada saran yang harus dipersiapkan agar

pendidikan berjalan lancar. Menurut Gagne dalam Arsyad  (2011:4)

“media pembelajaran adalah segala hal meliputi alat fisik yang

digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran.” Media

pembelajaran sebagai alat bantu mengajar guru (teatching aids)

dalam menyampaikan pesan sehingga merangsang siswa untuk

belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa  media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyampaikan pesan pengirim (guru) kepada

penerima pesan (siswa).

b. Manfaat dan Tujuan Media Pembelajaran

1. Manfaat

Menurut Kemp dan Dayton dalam Arsyad (2011:21)

a. Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku

b. Pembelajaran bisa lebih menarik

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif

d. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat

e. Kualitas hasil belajar dapat di tingkatkan

f. Pembelajaran dapat diberikan kapan dimana diinginkan atau

diperlukan
g. Sikap positif siswa terhadap apa yang di pelajari

h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.

Sedangkan menurut Arsyad (2011:25) 

a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan

informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan

proses dan hasil belajar

b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan

perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.

c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang,

dan waktu.

d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman

kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.

2. Tujuan

1. Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif

2. Mempermudah proses belajar-mengajar di kelas

3. Untuk memberikan motivasi belajar pada siswa

4. Meningkatkan efesiensi proses pembelajaran

5. Menciptakan situasi yang tidak akan mudah dilupakan oleh

siswa

6. Menjaga relevansi antara materi pembelajaran dengan tujuan

belajar
7. Menumbuhkan keterampilan dan sikap tertentu dalam bidang

teknologi

8. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda sehingga

merangsang minat siswa untuk belajar

9. Membantu konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran.

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Pada dasarnya media dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu

media audio, media visual dan media audio visual. Pengelompokkan

berbagai jenis media apabila dilihat dari segi perkembangan

teknologi oleh Seels dan Glasgow melalui Arsyad (2011:33) dibagi

dalam 2 kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan

media mutakhir.

1. Pilihan media tradisional

a. Visual diam yang diproyeksikan, meliputi: proyeksi

apaque (tak tembus pandang), proyeksi overhead, slides, dan

filmstrip.

b. Visual yang tak di proyeksikan, meliputi: gambar,

poster, foto, charts, grafik, diagram, pameran, papan info, dan

papan bulu.
c. Audio, meliputi: rekaman piringan, pita kaset, reel, dan

catridge.

d. Penyajian multimedia, meliputi: slide plus suara (tape)

dan multi image.

e. Visual dinamis yang diproyeksikan, meliputi: film,

televisi, dan video.

f. Cetak, meliputi: buku teks, modul, teks terpogram,

workbook, majalah ilmiah berkala, dan lembaran lepas (hand-

out).

g. Permainan, meliputi: teka-teki, simulasi, dan permainan

papan.

h. Realita, meliputi: model spacimen (contoh), dan

manipulative (peta, boneka, diorama).

2. Pilihan media teknologi mutakhir.

a. Media berbasis telekomunikasi, meliputi: telekonferen, kuliah

jarak jauh.

b. Media berbasis mikroprosesor, meliputi: computer-assisted

instruction, permainan koomputer, sistem tutor inteligen,

interaktif, hypermedia, compact (video) disk.


d. Hakikat E-Learning

a. Pengertian E-Learning

Himpunan masyarakat Amerika untuk kegiatan pelatian dan

pengembangan (The American for Training and Development),

dalam Rusman (2012: 291), mengemukakan definisi e-learning

tersebut menyatakan bahwa “e-learning merupakan proses dan

kegiatan penerapan dan pembelajaran berbasis web , computer, kelas

virtual dan kelas digital. Materi dalam pembelajaran tersebut dikirim

melalui internet”. E-learning ini merupakan media pembelajaran

yang berbasis internet, karena seiring mengikuti perkembangan

teknologi maka dalam hal pendidikan juga perlu seimbang serta

mengikuti teknologi. Munir (2009: 169), mengemukakan “e-

learning adalah pembelajaran yang mengggunakan bantuan

perangkat elektronik, khususnya perangkat computer”. E-Learning

lebih memfokuskan pada proses belajar, perangkat computer hanya

sebagai medianya . E-Learning Platform yang banyak digunakan

antara lain Edmodo, Schoology, Moodle, Quipper School, Dohkeos

dan dotLRN. “Dengan pemanfaatan e-learning diharapkan mampu

meningkatkan hasil belajar siswa baik berfungsi sebagai siplemen

(tambahan), komplemen (pelengkap), maupun substitusi (pengganti)

pembelajaran konvensional sesuai dengan pernyataan Siahaan

(dalam Darmawan, 2014:29)

E-Learning merupakan cara baru dalam proses belajar

mengajar dengan memanfaatkan teknologi informasi yaitu internet,


sehingga dalam proses belajar mengajar guru dapat menyampaikan

materi atau bahan ajar dengan menggunakan komputer melalui

jaringan internet . Pemanfaatan teknologi informasi berupa internet

atau jaringan computer lain sebagai media dalam proses belajar

mengajar.

.Ada 3 (tiga) hal penting sebagai persyaratan kegiatan belajar

elektronik (e-learning), yaitu:

a. kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan,

dalam hal ini dibatasi pada penggunaan internet.

b. tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan

oleh peserta belajar, misalnya External Harddisk, Flaskdisk, CD-

ROM, atau bahan cetak

c. tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu

peserta belajar apabila mengalami kesulitan.

Di samping ketiga persyaratan tersebut di atas masih dapat

ditambahkan persyaratan lainnya, seperti adanya:

a. lembaga yang menyelenggarakan dan mengelola kegiatan

e-learning.

b. sikap positif dari peserta didik dan tenaga kependidikan

terhadap teknologi komputer dan internet.

c. rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari dan

diketahui oleh setiap peserta belajar

d. sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar

peserta belajar.
e. mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga

penyelenggara.

b. Pemanfaatan E-Learning

E-learning dapat membawa suasana baru dalam ragam

pengembangan pembelajaran. Pemanfaatan e-learning dengan baik

dapat meningkatkan hasil pembelajaran dengan maksimal.

Beberapa manfaat dari e-learning diantaranya menurut

Rohmah (2016:1)

1. Dengan adanya e-learning maka dapat mempersingkat waktu

pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis

2. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan

bahan materi,

3. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat

mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang,

dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih

memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran

4. Dengan e-learning proses pengembangan pengetahuan tidak

hanya terjadidi dalam ruangan kelas saja, tetapi dengan bantuan

peralatan komputer danjaringan, para siswa dapat secara aktif

dilibatkan dalam proses belajar-mengajar.


Manfaat e-leraning bagi dunia pendidikan secara umum, yaitu:

1. Fleksibilitas tempat dan waktu, jika pembelajaran konvensional

di kelas mengharuskan siswa untuk hadir di kelas pada jam-jam

tertentu, maka elearning memberikan fleksibilitas dalam

memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran.

2. Independent learning, e-learning memberikan kesempatan bagi

pembelajaruntuk memegang kendali atas kesuksesan belajar

masing-masing, artinya pembelajar diberi kebebasan untuk

menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan

bagian mana dalam satu modul yang ingindipelajarinya terlebih

dulu. Jika ia mengalami kesulitan, ia bisa mengulang ulang lagi

sampai ia merasa mampu memahami. Pembelajar juga bias

menghubungi instruktur, narasumber melalui email atau ikut

dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu. Banyak orang yang

merasa cara belajar independen seperti ini lebih efektif daripada

cara belajar lainnya yang memaksakannya untuk belajar dengan

urutan yang telah ditetapkan

3. Biaya, banyak biaya yang bisa dihemat dari cara pembelajaran

dengan elearning. Secara finansial, biaya yang bisa dihemat,

antara lain biayatransportasi ke tempat belajar dan akomodasi

selama belajar, biayaa dministrasi pengelolaan, penyediaan

sarana dan fasilitas fisik untuk belajar

4. Fleksibilitas kecepatan pembelajaran, e-learning dapat

disesuaikan dengankecepatan belajar masingmasing siswa.


Apabila siswa belum mengerti dan memahami modul tertentu,

maka ia dapat mengulanginya lagi sampai ia paham.

5. Standarisasi pengajaran, pelajaran e-learning selalu memiliki

kualitas sama setiap kali diakses dan tidak tergantung suasana

hati pengajar.

6. Efektifitas pengajaran, penyampaian pelajaran e-learning dapat

berupasimulasi dan kasus-kasus, menggunakan bentuk

permainan dan menerapkan teknologi animasi canggih.

7. Kecepatan distribusi, e-learning dapat dengan cepat menjangkau

ke seluruh penjuru, tim desain hanya perlu mempersiapkan

bahan pelajaran secepatnya dan menginstal hasilnya di server

pusat e-learning.

8. Ketersediaan On-Demand, e-learning dapat diakses sewaktu-

waktu.

9. Otomatisasi proses administrasi,e-learning menggunakan suatu

Learning Management System(LMS) yang berfungsi sebagai

platform pelajaran-pelajaran e-learning. LMS berfungsi pula

menyimpan data-data pelajar,pelajaran, dan proses pembelajaran

yang berlangsung.

Dengan demikian penerapan e-learning di sekolah diharapkan dapat

memberikan manfaat antara lain :

1. Adanya peningkatan interaksi peserta didik dengan sesamanya

dan dengan guru.

2. Tersedianya sumbersumber pembelajaran yang tidak terbatas


3. E-learning yang dikembangkan secara benar akan efektif dalam

meningkatkan kualitas lulusan dan kualitas Sekolah

4. Terbentuknya komunitas pembelajar yang saling berinteraksi,

saling memberi dan menerima serta tidak terbatas dalam satu

lokasi

5. Meningkatkan kualitas guru karena dimungkinkan menggali

informasi secara lebih luas dan bahkan tidak terbatas.

3. Hakikat Edmodo

a. Pengertian Edmodo

Edmodo diciptakan menggunakan konsep social networking yang

mengacu pada jejaring sosial Facebook. merupakan social network

berbasis lingkungan sekolah Dikembangkan oleh

Nicolas Borg and Jeff O'Hara pada tahun 2008 , Edmodo ditujukan

untuk penggunaan bagi guru, siswa, dan orang tuapeserta didik.

Seperti halnya social network yang lain, Edmodo dapat diakses

secara free di situs www.Edmodo.com.

Edmodo adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk

pembelajaran jarak jauh, dengan memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi saat ini. Pada program ini, prinsipnya adalah

seorang guru membuat kelas (grup) di mana nanti siswanya dapat

mendaftarkan diri sebagai peserta dalam kelas tersebut. Sehingga

guru dan peserta didik dapat berinteraksi dan melakukan proses

belajar mengajar melalui media ini. Tentu untuk dapat masuk ke

program Edmodo ini, masing-masing guru maupun peserta didik


harus membuat akun, dan syarat untuk membuat akun adalah

memiliki e-mail.

Edmodo adalah platform microblogging pribadi yang

dikembangkan untuk guru dan siswa, dengan mengutamakan privasi

siswa. guru dan siswa dapat berbagi catatan, tautan, dan dokumen.

guru juga memiliki kemampuan untuk mengirimkan peringatan,

acara, dan tugas untuk peserta didik dan dapat memutuskan untuk

mengirimkan sesuatu dalam kerangka waktu yang dapat dilihat

publik. “Edmodo adalah jejaring sosial pribadi bagi guru dan peserta

didik dengan platform soaial yang aman. Dengan model kicauan

seperti situs jejaring sosial pada umumnya , Edmodo dapat

menjadikan jaringan khusus bagi guru dan siswa untuk berbagi ide,

berkas, peristiwa, dan tugas”. (Shelly, 2001:6)

Sedangkan menurut Basori (2013: 1) menjelaskan “Edmodo

merupakan aplikasi yang menarik bagi guru dan peserta didik

dengan elemen sosial yang menyerupai Facebook, tapi

sesungguhnya ada nilai lebih besar dalam aplikasi edukasi berbasis

jejaring sosial ini”. Edmodo adalah platform media sosial yang

sering digambarkan sebagai Facebook untuk sekolah dan dapat

berfungsi lebih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan. Edmodo

sangat komprehensif sebagai sebuah course management system

seperti layaknya moodle. Dalam mendukung proses pembelajaran,

edmodo dilengkapi dengan beberapa aktivitas pembelajaran, seperti


quiz, assignment dan poll. Sedangkan untuk resources (bahan ajar),

edmodo mendukung bahan ajar berupa file dan link (URL/Embed

media).

Berikut fitur-fitur yang terdapat pada edmodo :

1. Polling,merupakan salah satu fitur yang hanya dapat di gunakan

oleh guru. Fitur ini biasanya di gunakan oleh guru untuk

mengetahui tanggapan siswa mengenai hal tertentu.

2. Gradebook , Fitur ini mirip seperti catatan nilaipeserta didik.

Dengan fitur ini, guru dapat memberi nilai kepada peserta didik

secara manual maupun otomatis. Fitur ini juga memungkinkan

seorang guru untuk memanajemen penilaian hasil belajar dari

seluruh siswa. Penilaian tersebut juga dapat diexport menjadi

file .csv. Pada fitur Gradebook, guru memegang akses penuh

pada fitur ini sedangkan siswa hanya dapat melihat rekapan nilai

dalam bentuk grafik dan penilaian langsung.

3. Quiz , fitur ini hanya dapat dibuat oleh guru, sedangkan peserta

didik tidak mempunyai akses untuk membuat quiz. Mereka hanya

bisa mengerjakan soal quiz yang diberikan oleh guru. Quiz

digunakan oleh guru untuk memberikan evaluasi online kepada

peserta didik berupa pilihan ganda, isian singkat maupun soal

uraian.
4. File and links, Fitur ini berfungsi untuk mengirimkan note dengan

lampiran file dan link. Biasanya file tersebut berekstensi .doc,

.ppt, .xls, .pdf dan lain-lain.

5. Library, dengan fitur ini, guru dapat mengunggah bahan ajar

seperti materi, presentasi, gambar, video, sumber referensi, dan

lain-lain. Fitur ini juga berfungsi sebagai wadah untuk

menampung berbagai file dan link yang dimiliki oleh guru

maupun peserta didik.

6. Assignment, fitur ini digunakan oleh guru untuk memberikan

tugas kepada peserta didik secara online. Kelebihan dari fitur ini

yaitu dilengkapi dengan waktu deadline, fitur attach file yang

memungkinkan siswa untuk mengirimkan tugas secara langsung

kepada guru dalam bentuk file document (pdf, doc, xls, ppt), dan

juga tombol “Turn in” pada kiriman assignment yang berfungsi

menandai bahwa siswa telah menyelesaikan tugas mereka.

7. Award Badge, Untuk memberikan suatu penghargaan kepada

peserta didik atau grup, biasanya guru menggunakan fitur award

badges ini

8. Parent Code, dengan fitur ini, orang tua peserta didik dapat

memantau aktifitas belajar yang dilakukan anak-anak mereka.

Dilihat dari manfaat dan juga fitur-fiturnya, edmodo merupakan

pilihan yang sangat tepat untuk digunakan sebagai media

pembelajaran online.
Selain itu, Edmodo juga mempermudah kegiatan balajar mengajar

antara guru dan peserta didik. Sebagai media kolaborasi, edmodo

membagi group/kelas/komunitas pembelajaran dengan

menggunakan kode tertentu, dimana setiap user bisa bergabung

dengan menggunakan kode akses tersebut. Edmodo juga memberi

hak akses orang tua dan siswa atas sebuah kelas/course. Hal ini

memberi kesempatan kepada orang tua untuk memantau

perkembangan anaknya pada group/course tertentu.

B. Kerangka Berpikir

E-Learning merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar

dengan memanfaatkan teknologi informasi yaitu internet, sehingga

dalam proses belajar mengajar guru dapat menyampaikan materi

atau bahan ajar dengan menggunakan komputer melalui jaringan

internet. Dengan pemanfaatan e-learning diharapkan mampu

meningkatkan hasil belajar peserta didik baik berfungsi sebagai

siplemen (tambahan), komplemen (pelengkap), maupun substitusi

(pengganti) pembelajaran konvensional.

Edmodo adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk

pembelajaran jarak jauh, dengan memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi saat ini. Pada program ini, prinsipnya adalah

seorang guru membuat kelas (grup) di mana nanti peserta didiknya

dapat mendaftarkan diri sebagai peserta dalam kelas tersebut.


Sehingga guru dan peserta didik dapat berinteraksi dan melakukan

proses belajar mengajar melalui media ini. Tentu untuk dapat masuk

ke program Edmodo ini, masing-masing guru maupun peserta didik

harus membuat akun, dan syarat untuk membuat akun adalah

memiliki e-mail.

Dalam pembelajaran fisika yang terpenting adalah peserta didik

yang aktif belajar, sedangkan dari pihak guru diharapkan menguasai

bahan yang akan diajarkan, mengerti keadaan peserta didik sehingga

dapat mengajar sesuai dengan keadaan dan perkembangan peserta

didik, dan dapat menyusun bahan sehingga mudah ditangkap peserta

didik. Selain itu, pada pembelajaran Fisika peserta didik tidak hanya

sekedar mendengar, mencatat dan mengingat dari materi pelajaran

yang disampaikan oleh guru, tetapi lebih ditekankan pada

kemampuan peserta didik untuk dapat memecahkan persoalan,

menjawab pertanyaan dan menerapkan konsep-konsep dan hukum-

hukum fisika dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui strategi yang tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran

fisika di sekolah. Selanjutnya dengan melihat kelemahan dan

kelebihan yang ada, maka diharapkan hasil pembelajaran fisika

dengan media Edmodo akan lebih tinggi dibandingkan dengan

pembelajaran fisika secara konvensional.

C. Rumusan Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah

diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis pada penelitian

ini sebagai berikut: “Media e-learning dengan Edmodo efektif

digunakan sebagai media pembelajaran fisika.”

Anda mungkin juga menyukai