id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian teori
a. Pengertian Pembelajaran
Winataputra, dkk., (2008: 1.18) menyatakan bahwa pembelajaran
adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis, memfasilitas, dan
meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik.
Sedangkan menurut Herlina, (2013: 8) pembelajaran adalah suatu proses
interaksi antara pendidik dan peserta didik sebagai usaha perubahan ke arah
yang lebih baik.
Menurut Pribadi (2009: 10) pembelajaran adalah proses yang
sengaja dirancang untuk menciptakan terjadinya aktivitas belajar dalam diri
individu. Sedangkan pembelajaran menurut Suprihatiningrum (2013: 75-
76) adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan
yang disusun secara terencana untuk memudahkan siswa untuk belajar.
Pembelajaran merupakan proses kehidupan di sekolah sehingga antara guru
yang mengajar dan anak didik yang belajar dituntut profit tertentu.
a set of events
embedded in purposeful activities that facilitate learning
aktivitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan
terjadinya proses belajar (Pribadi, 2009 : 9).
Menurut Khorida dan Fadlillah (2013: 85) pembelajaran adalah
upaya logis yang didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan belajar anak.
Sedangkan pembelajaran menurut Sutikno (2013: 31-32). adalah segala
upaya yang dilakukan oleh guru (pendidik) agar terjadi proses belajar pada
diri siswa.
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Ciri-ciri Pembelajaran
Adapun ciri-ciri pembelajaran menurut Sutikno (2013: 34) adalah
sebagai berikut:
1) Memiliki tujuan
2) Terdapat mekanisme, langkah-langkah, metode dan teknik yang
direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
3) Fokus materi jelas, terarah dan terencana dengan baik
4) Adanya aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya
kegiatan pembelajaran
5) Tindakan guru yang cermat dan tepat
6) Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan siswa dalam proporsi
masing-masing
7) Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran
8) Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri
pembelajaran adalah memiliki tujuan, terdapat mekanisme, langkah-
langkah, metode dan teknik yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, fokus materi jelas, terarah dan terencana dengan baik,
adanya aktivitas siswa, tindakan guru yang cermat dan tepat, terdapat pola
aturan yang diamati guru dan siswa, adanya limit waktu, dan evaluasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
c. Komponen-komponen Pembelajaran
Ada beberapa komponen pembelajaran menurut Sutikno (2013: 34-
38) sebagai berikut:
1) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada umumnya adalah kemampuan-
kemampuan yang diharapkan dimiliki siswasetelah memperoleh
pengalaman belajar. Dengan kata lain tujuan pembelajaran merupakan
suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan pembelajaran.
2) Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan medium untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang dipelajari oleh siswa.
3) Kegiatan pembelajaran
Di dalam kegiatan pembelajaran, guru dan siswa terlibat dalam
sebuah interaksi dengan materi pembelajaran sebagai mediumnya.
Dalam interaksi ini siswalah yang lebih aktif bukan guru. Keaktifan
siswa mencakup kegiatan fisik, mental, individu, dan kelompok, serta
interaksi dikatakan maksimal apabila terjadi antara guru dengan semua
siswa, antara siswa dengan guru, antara siswa dengan siswa, siswa
dengan materi pembelajaran dan media pembelajaran, bahkan siswa
dengan dirinya sendiri, tetapi tetap dalam kerangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan bersama.
4) Metode
Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan pembelajaran,
metode diperlukan oleh guru dengan penggunaan yang bervariasi sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
5) Media
Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
6) Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
sebagai tempat dimana materi pelajaran terdapat.
7) Evaluasi
Evaluasi merupakan aspek yang penting, yang berguna untuk
mengukur dan menilai seberapa jauh tujuan pembelajaran telah tercapai
atau mengetahui kemajuan belajar siswa, dan bagaimana tingkat
keberhasilan sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
komponen-komponen pembelajaran sebagai berikut adanya tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, metode,
media, sumber belajar, dan evaluasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
e. Pengertian Perkembangan
Desmita (2008: 4) menyatakan bahwa perkembangan adalah
perubahan yang tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin
membesar, melainkan didalamnya juga terkandung serangkaian perubahan
yang berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi
jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan
melalui pertumbuhan, pematangan, dan belajar.
Kurniasi (2009: 13) menyatakan bahwa perkembangan adalah
perubahan mental yang berlangsung secara bertahap dan dalam waktu
tertentu, dari kemampuan yang sederhana menjadi kemampuan yang lebih
sulit, misalnya kecerdasan, sikap, tingkah laku, dan sebagainya.
Menurut Susanto (2011: 21) perkembangan (development),
merupakan proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju yang
bersifat psikis. Sedangkan menurut Syah (2010: 40) perkembangan
(development) adalah proses atau tahapan pertumbuhan kearah yang lebih
maju.
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
perkembangan adalah perubahan yang terjadi secara terus-menerus yang
terjadi pada setiap individu untuk menuju ketahap yang lebih baik, baik dari
fungsi jasmaniah dan rohaniah khususnya pada perkembangan anak usia
dini.
Mengutip tulisan Jamaris bahwa perkembangan anak usia dini
adalah suatu proses yang bersifat kumulatif, artinya perkembangan dahulu
akan menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya (Sujiono, 2009: 54).
Kehadiran seorang anak bagi hidup manusia adalah sebagai
anugerah. Anak bukan orang dewasa dalam ukuran kecil, anak harus
diperlakukan sesuai dengan tahap perkembangannya. Mencermati
perkembangan anak dan perlunya pembelajaran pada anak usia dini, secara
singkat dapat dikatakan bahwa materi maupun metodologi pendidikan yang
dipakai dalam rangka pendidikan anak usia dini (PAUD) harus benar-benar
memperhatikan tingkat perkembangan anak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
Tahap kedua, semphonic writing, pada tahap ini anak anak mulai
memahami huruf, bunyi dengan konsonan dalam posisinya sebuah kata.
Pada tahap ini belum diakui sebagai komunikasi yang sesungguhnya.
Tahap ketiga, phonic writing, pada tahap ini anak mulai mengeja
bunyi kata menurut struktur kata. Tahap keempat, yaitu periode transisi di
mana anak mulai mengakui aturan-aturan bagi standar ejaan. Setelah itu
anak mulai mendemonstrasikan pengetahuannya tentang ketatabahasaan dan
standar ejaan.
Tahap keempat, trantitional writing, tahap ini merupakan tahapan
transisi di mana anak mulai mengikuti aturan-aturan untuk standar ejaan.
Setelah itu anak mulai mendemonstrasikan pengetahuannya tantang
ketatabahasaan dan standar ejaan.
Tahap perkembangan menulis pada anak menurut Depdiknas
(2007: 6-10) sebagai berikut:
1) Tahap Mencoret atau Membuat Goresan (Scrible stage)
Pada tahap ini, anak mulai membuat tanda-tanda dengan
menggunakan alat tulisnya. Orang tua dan guru pada tahap
mencoret seharusnya menyediakan jenis-jenis bahan untuk menulis
seperti pensil, spidol, kertas, dan krayon.
2) Tahap pengulangan secara linear (linear repetitive stage)
Pada tahap ini, anak menelusuri bentuk tulisan yang
mendatar (horizontal) atau garis tegak lurus. Dalam tahap ini, anak
berpikir bahwa suatu kata merujuk pada sesuatu yang besar
mempunyai tali yang panjang dari pada kata yang merujuk pada
sesuatu hal yang kecil.
3) Tahap menulis secara Random/acak (Random letter stage)
Pada tahap ini, anak belajar tentang berbagai bentuk yang
dapat diterima sebagai suatu tulisan dan menggunakan itu semua
agar dapat mengulang berbagai kata atau kalimat. Anak sudah
dapat mengubah tulisan menjadi kata yang mengandung pesan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
b. Pengertian Keterampilan
Masitoh, dkk., (2005: 270) menyatakan bahwa keterampilan adalah
gerakan yang memerlukan koordinasi dan control gerak yang cukup
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
c. Pengertian Menulis
Susanto (2011: 94) mengatakan bahwa menulis merupakan salah
satu kemampuan yang harus dikembangkan dalam perkembangan bahasa
anak, karena kehidupan manusia selain dapat berkomunikasi lisan, ada juga
yang komunikasi tulis.
Menurut Gerde, Bingham dan Wasik (2012 : 1) mendefinisikan
Writing is the activity of expressing ideas, opinions and
. Pernyataan di atas dapat diartikan bahwa menulis adalah
suatu aktivitas yang dijadikan untuk mengekspresikan ide-ide, pendapat
dan pandangan yang dicetak dalam suatu tulisan.
Kusumaningsih, dkk. (2013: 67) menyatakan bahwa menulis atau
mengarang merupakan sebuah metode terbaik untuk mengembangkan
kemampuan di dalam menggunakan bahasa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
21
22
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
2. Karakteristik permainan:
a) Kebebasan
b) Keterbatasan, permainan cenderung menetap pada batas
khusus pada ruang dan waktu
c) Hasil, menang dan kalah
d) Investasi, tingkat emosi dan investasi ego
e) Perubahan dan strategi
Berdasarkan karakteristik barmain (play) dan permainan (games) di
atas, maka kegiatan bermain kartu huruf dalam mengingkatkan pengenalan
keterampilan menulis kata pada penelitian ini termasuk dalam karakteristik
play, karena dalam kegiatan bermain kartu huruf ini bebas, dan juga
kegiatan ini tidak menentukan hasil akhir, tetapi masih mengikuti peraturan
yang telah disepakati bersama.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
dilakukan sebanyak dua siklus diperoleh hasil yaitu: dari jumlah 34 orang
anak mencapai peningkatan rata-rata pada siklus I dan siklus II 75%
peningkatan. Dapat disimpulkan bahwa media kartu huruf dapat
meningkatkan kemampuan membaca lancar pada Siswa Kelas sekolah
Dasar ( SD ) Negeri Pojoksari Ambarawa Semarang Tahun Pembelajaran
2009/2010.
Rohman (2013). Peningkatan Keterampilan Membaca Dan
ebelum
dilaksanakan tindakan (prasiklus), hanya 4 peserta didik yang mendapat
nilai keterampilan membaca aksara Jawa di atas KKM atau hanya 17,4%.
Sedangkan 19 lainnya atau 82,3 % peserta didik mendapat nilai di bawah
KKM. Setelah dilakukan tindakan peserta didik yang mencapai nilai KKM
dalam keterampilan menulis aksara Jawa adalah 20 peserta didik atau 87 %,
dan yang belum mencapai KKM adalah sebanyak 3 peserta didik atau 13 %.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
C. Kerangka Berpikir
Pada kondisi awal, dalam pembelajaran di kelas anak-anak masih
mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelaaran konvisional.
Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan bagi
anak salah satunya yaitu metode bermain pada anak dan juga belum
menggunakan media pembelajran. Anak mengikuti instruksi atau perintah
dari guru saja. Anak cenderung menulis apa yang ditulis oleh guru dipapan
tulis. Misalnya, guru mendekti kata dan menulis kata dipapan tulis lalu
anak menyalin atau menulis apa yang dikata oleh guru tanpa dibantu dengan
media. Hal tersebut akan mengakibatkan keterampilan menulis anak masih
rendah belum berkembang secara optimal sesuai yang diharapkan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan
pengenalan keterampilan menulis pada anak usia dini (AUD), dengan
bermain kartu huruf. Dengan bermain kartu ini guru dapat menyampaikan
isi pembelajaran tidak dengan verbalisme (kata-kata) saja, tetapi dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
bermain kartu huruf yang konkret atau nyata. Dengan bermain kartu huruf
ini akan memudahkan anak dalam memahami proses pembelajaran yang
disampaikan oleh guru terutama dalam pengenalan keterampilan menulis
kata. Sehingga dengan bermain kartu huruf ini dapat meningkatkan
pengenalan keterampilan menulis kata pada anak sesuai yang diharapkan
dan anak akan merasa senang dengan kegiatan bermain yang telah
dilakukan bersama dan anak lebih termotivasi untuk mengikuti proses
pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas maka kerangka berpikir dalam
penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat
dirumuska
meningkatkan pengenalan keterampilan menulis pada anak kelompok B2
commit to user