Anda di halaman 1dari 60

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


Paradigma baru dalam dunia pendidikan menuntut dilaksanakannya pembelajaran aktif-kreatif-produktif dengan pengembangan sepenuhnya oleh guru pada masing-masing instansi pendidikan. Peran guru pada kegiatan pembelajaran lebih ditekankan sebagai fasilitator, sehingga guru dituntut

untuk mampu menyusun strategi dan model pembelajaran yang memberi kesempatan besar bagi siswa untuk mandiri. Pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM menggambarkan bahwa pembelajaran dewasa ini berorientasi pada kompetensi siswa (student centered) sehingga pilar pendidikan seperti learning to know, learning to do, learning to live together, learning to be dan learning to life skill berinteraksi secra korelasional terhadap keragaman kompetensi siswa. Berbagai tipe gaya belajar siswa dapat terakomodir dan memberikan variasi pembelajaran. Pembelajaran kontekstual, inkuiri ilmiah, konstruktivisme dan sains teknologi masyarakat menjadi kesatuan pembelajaran yang efektif yang patut untuk dikembangkan. Kondisi pembelajaran yang dijumpai pada kelas XIIA SMA 2 Sungai Tarab selama ini telah mulai mengembangkan multimetoda dan pendekatan. Namun penerapan pendekatan, metode, dan teknik yang dipakai

berkemungkinan belum sesuai dengan indicator pencapaian pembelajaran,

sehingga pembelajaran masih belum seperti yang diharapkan. Siswa masih melakukan penguasaan informasi dengan cara menghafal tanpa proses menemukan sendiri apa yang dipelajari. Pembelajaran yang membuat siswa terperangkap dalam proses penghafalan informasi dan fakta yang sangat memberatkan. Optimalisasi penggunaan belahan otak kanan dan otak kiri tidak seimbang sehingga sehingga efektifitas pembelajaran masih jauh dari yang diharapkan. Hasil tes pada Kompetensi Dasar sebelumnya diperoleh nilai rata-rata siswa 61,35 dengan ketuntasan 60%. Hal ini menunjukkan kemampuan pemahaman konsep siswa masih rendah dan perlu ditingkatkan. Pembelajaran dewasa ini seharusnya adalah pembelajaran yang

mampu menciptakan iklim/ suasana yang kondusif dan efektif. Pada intinya, pembelajaran biologi merupakan pembahasan yang dapat melibatkan siswa secara langsung untuk dapat menggali informasi dan seperangkat fakta-fakta hasil penemuan sendiri. Dengan didukung oleh pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang tepat, efektifitas pembelajaran biologi ditingkatkan. Salah satu model pembelajaran yang memungkinkan proses

pembelajaran bermakna dan menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mengalaminya sendiri adalah dengan pembelajaran kontekstual. Belajar tidak hanya merupakan kegiatan mengkonsumsi berbagai macam ilmu melainkan juga mengetahui dan mencari sendiri jawaban. Terutama pada Kompetensi Dasar Sistem Gerak yang sarat dengan objek-objek yang dapat dilihat, disentuh atau bahkan disimulasikan, sehingga pembelajaran akan terasa lebih bermakna.

Dalam upaya mempermudah pemahaman konsep dilakukan penerapan teknik hands-on, minds-on, dan sosials-on pada pembelajaran kontekstual, karena penulis mengaggap bahwa pemahan konsep masih belum dapat berlangsung secara optimal jika dilakukan secara partial hanya dengan salah satu teknik saja, seperti pada penelitian yang pernah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Upaya mempermudah pemahaman konsep akan lebih

komprehensif jika didapatkan dengan mengerjakan secara langsung, menyusun pengetahuan yang didapat dalam kerangka berfikir, dipertajam dengan pengujian jawaban pertanyaan, sambil berinteraksi dengan siswa lainnya.. Dari uraian diatas, penggunaan teknik hands-on, minds-on, dan sosials-on pada pembelajaran kontekstual diperkirakan dapat meningkatkan eketifitas pembelajaran. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang Penerapan Teknik Hands-On, Minds-On, Dan Sosials-On Pada Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Sistem Gerak

B. Ruang Lingkup Dan Rumusan Masalah


1. Ruang Lingkup Penelitian ini menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual, khususnya pendekatan inkuiri dan pendekatan berbasis masalah. Penelitian dilakukan pada Kompetensi Dasar Sistem Gerak. Guru mengkondisikan situasi terbaik untuk belajar dengan melibatkan siswa secara langsung dan

keterlibatan sebanyak mungkin indra serta kesempatan untuk melihat, menyentuh, melakukan eksperimen dan interaksi dengan siswa atau guru untuk membantu mempermudah pemahaman konsep. 2. Rumusan Masalah Rumusan Masalah dari penelitian ini adalah Apakah dengan Penerapan Teknik Hands-on, Minds-on, dan Sosials-on pada Pembelajaran Kontekstual dapat Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran pada Sistem Gerak?

C. Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk: a. Meningkatkan penguasaan konsep siswa pada Kompetensi Dasar Sistem Gerak b. Menciptakan suasana belajar yang aktif dan kreatif dan menyenangkan c. Mengembangkan interaksi sosial siswa pendapat. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Siswa: 1). Mendorong motivasi pembelajaran. 2). Meningkatkan interaksi siswa dalam belajar. 3). Mempermudah penyerapan ilmu pengetahuan. siswa untuk terlibat secara utuh dalam dan saling menghargai

4). Meningkatkan kreatifitas dan minat sains siswa dalam biologi b. Bagi Guru: 1). Mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam pembelajaran dengan memanfaatkan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang efektif dan varaiatif. 2). Mengadakan perbaikan dalam rangka peningkatan mutu pembelajran 3). Meningkatkan kemampuan paedagogik, sosial, dan profesional.

D. Defenisi Istilah
1. Teknik hands-on, minds-on, dan sosials-on merupakan teknik yang memberikan ruang, peluang dan dorongan bagi siswa untuk terlibat secara langsung mendapatkan serangkaian informasi sendiri dengan bekerja/ menyentuh objek, berfikir membangun/ menyusun konsep dan

berkerjasama serta berinteraksi

secara formal dan sistematik untuk

mengembangakan kerangka informasi yang bermakna. 2. Pembelajaran kontekstual adalah suatu pendekatan yang membantu siswa membangun gagasan dan pemahamannya sendiri dengan memberikan kesempatan untuk mengalami sendiri pencapaian tujuan pembelajaran. 3. Efektifitas pembelajaran merupakan ukuran suatu sistem penilaian terhadap pencapaian pembelajaran siswa dari proses dan hasil belajar.

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kajian Teori


Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Depdiknas, 2003). Efektifitas pembelajaran dicapai jika terdapat kesesuaian antara proses yang dilakukan dalam pencapaian pengetahuan dan hasil pembelajaran. Pembelajaran efektif dilakukan adalah dengan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Pembelajaran aktif membentuk suasana siswa terlibat aktif bertanya dan mengemukakan gagasan. Peran aktif siswa sangat penting dalam membentuk kreatifitas. Siswa yang kreatif akan mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang mampu membuat siswa memusatkan pengrhatiannya secara penuh dengan curah perhatian yang tinggi. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah pembelajaran berlangsung. Jika pembelajaran aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tak ubahnya seperti permainan biasa (Luzyawati, 2008). Pepatah Yunani kuno mengatakan katakan sesuatu kepada saya dan saya akan lupa, perlihatkan sesuatu kepada saya dan saya akan

ingat, libatkan saya dan saya akan mengerti (Sampurno, 2008). Refleksi dari hal diatas dalam pembelajaran di dalam kelas adalah semakin banyak siswa dilibatkan dalam aktifitas belajar, maka akan lebih cepat mereka memudahkan siswa mengerti subjek pelajaran yang

disampaikan. Sudah saatnya siswa diarahkan dalam pembelajaran yang mampu untuk mengakomodir penelusuran informasi yang ingin diketahui dari berbagai sumber belajar. Suasana kelas diwarnai dengan diskusi sebagai cara untuk mancari kebenaran. Pembelajaran diawali dengan pendekatan konstruktivisme yang berawal dari apa yang siswa ketahui dan berakhir dengan apa yang telah diperoleh. Pembelajaran konstekstual adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk membantu siswa melihat makna dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, yaitu konteks pribadi, sosial dan budaya. Kontekstual learning beranggapan bahwa siswa dalam belajar akan

lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah, artinya belajar akan lebih bermakna jika anak bekerja dan mengalami sendiri hal-hal yang dipelajarinya, bukan sekedar mengetahuinya (Kunandar, 2007, hal.271). Fokus pembelajaran kontekstual adalah menempatkan siswa di dalam konteks bermakna yang menghubungkan pengetahuan awal dengan materi yang sedang dipelajari. Berkaitan dengan itu pendekatan

kontekstual menekankan pada belajar berbasis masalah, inkuiri, tugas, kontruktivisme, refleksi, pemodelan, dan penilaian autentik. Berkaitan dengan faktor kebutuhan individu siswa, untuk menerapkan pembelajaran kontekstual, menurut Kunandar (2007, hal. 281) perlu diperhatikan prinsip pembelajaran: a. merencanakan pembelajran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental siswa. b. membentuk kelompok belajara yang saling tergantung. c. menyediakan lingkungan yang mendorong pembelajaran mandiri. d. mempertimbangkan keragaman siswa e. memperhatikan multiintelegensia. Dalam pandangan kontekstual learning, pembelajaran sains di kelas harus berwujud proses inquiri, sebuah proses yang ditempuh para ilmuwan dan terdiri atas unsur-unsur siklus mengamati, mengajukan pertanyaan, penjelasan, hipotesis, eksperimen, analisis data,

menyimpulkan, dan menarik teori. Proses inkuiri selama pengajaran dan pembelajaran berdampak konstruktif yang memberi banyak peluang untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran (Holil, 2008). Melalui teknik hands-on, minds-on, dan sosials-on, siswa memiliki ruang, peluang, dan dorongan untuk bekerja dalam cara formal dan sistematik dalam membangun body of informasi yang bermakna. Selama pembelajran guru mengajukan pertanyaan yang bersifat open-ended untuk mendorong siswa mengajukan peranyaan mereka sendiri dengan peluang untuk menemukan jawaban. Guru belajar untuk mengekang diri agar tidak terlalu banyak memberikan petunjuk, pertanyaan, dan

jawaban karena akan merebut kesempatan siswa untuk belajar. Pembelajran kontekstual memungkinkan guru mamapu mengenal siswa, apa yang diketahui siswa, dan bagaimana pikiran siswa, sehingga guru dapat menjadi fasilitator yang efektif berkat adanya pemahaman guru mengenai siswa mereka. B. Kerangka Konseptual Penelitian ini diawali dari permasalahan siswa yang masih terperangkap dalam proses penghafalan informasi dan fakta yang sangat memberatkan. Siswa tidak banyak terlibat dari segi aktifitas fisik, mental dan sosial. Pembelajaran yang baik mendorong siswa untuk aktif, kreatif dengan curah perhatian tinggi dapat dilakukan dengan pendekatan kontekstual melalui teknik hands on, mind,s on, dan sosial,s on. Pada penelitian Ramelan (2007) pembelajaran yang dialogis, bermakna, dan menyenangkan melalui teknik aktivasi hands-on mathematics dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Maka apabila teknik hands on, mins on, dan sosials on dilakukan secara optimal dalam pembelajaran akan mampu meningkatkan pemahaman siswa akan konsep, prinsip, atau fakta dan materi Sistem Gerak.

10

Untuk lebih jelasnya kerangka konseptual dapat dilihat dari gambar berikut:
SISWA: Sulit menghafal informasi Aktifitas fisik, social rendah

Pendekatan Kontekstual

GURU: Pendekatan, metoda kurang menarik

Teknik hands on, mind,s on dan social,s on

Proses pencapaian informasi secara aktif, pemahaman konsep mudah

Efektifitas Pembelajaran Meningkat

11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian


Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dimana peneliti terlibat langsung dalam kegiatan penelitian. Penelitian bertujuan untuk mencari penyelesaian masalah secara sistematis..

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI-IA pada Tahun Pelajaran 2008/ 2009 yang berjumlah 15 orang terdiri atas 9 perempuan dan 6 lakilaki. Penelitian bertempat di SMA Negeri 2 Sungai Tarab yang berlokasi di Nagari Pasie Laweh Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar.

C. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian terdiri atas tiga siklus dengan mengikuti model Mac Isaac (Yasin. 2005, hal.110). Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Setiap siklus yang diadakan terdiri atas dua pertemuan. Terdapat enam pertemuan selama tindakan. Setiap pertemuan terdiri atas waktu 2x 45 menit..

12

Langkah-langkah Penelitian: a. Siklus I 1). Perencanaan. a). Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan b). Mengembangkan skenario pembelajaran c). Menyusun Lembar Kerja d). Menyiapkan sumber belajar/ bahan ajar e). Menyiapkan media pembelajaran. f). Mengembangkan format evaluasi. g). Mengembangkan format lembar observasi, kuesioner, dan jurnal 2). Tindakan Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario yang direncanakan dengan penggunaan penggabungan karakter hands-on, minds-on dan sosials-on pada pembelajaran kontekstual untuk memfasilitasi proses belajar siswa yang lebih baik dengan diharapkan efektifitas pembelajaran yang lebih baik. Tahapan dalam pembelajaran antara lain: a). Pendahuluan. i. Informasi Indikator Pembelajaran yang akan dicapai ii. Appersepsi iii. Motivasi. iv. Pembagian kelompok

13

b). Kegiatan Inti i. Siswa diberikan tugas/ masalah secara berkelompok ii. Siswa melakukan aktifitas dalam kelompok untuk

memvisualisasikan konsep sistem kerangka dengan objek disekitar/ model/ anggota tubuh. ii. Siswa melatih pengenalan objek yang sesuai dengan konsep Sistem gerak dalam kelompoknya. iii. Siswa mengidentifikasi bagian model rangka sebagai bagian sistem gerak dan menyiapkan resume hasil diskusi kelompok iv. Presentasi kelompok terpilih secara acak dengan simulasi pada bahasan kelompoknya. c). Penutup i. Siswa membuat kesimpulan hasil diskusi dengan dibimbing oleh guru. ii. Melakukan refleksi hasil diskusi/ evaluasi/ eksperimen. 3). Observasi Observasi dilakukan untuk proses pengumpulan data dengan mengisi instrumen penelitian yang telah disiapkan. Dengan bantuan kolaborator, data di analisis untuk memutuskan penyelesaian masalah yang diberikan telah berhasil atau belum berhasil. 4). Refleksi Melakukan refleksi tindakan untuk mengetahui keberhasilan

tindakan. Jika berhasil akan diberikan pembuktian, dan jika belum

14

berhasil guru melanjutkan dan berusaha memberikan tambahan tindakan untuk meningkatkan aktifitas siswa. Diputuskan apakah akan diteruskan pada siklus selanjutnya atau tidak. Hasil evaluasi pembelajaran akan didiskusikan dan diadakan perbaikan tindakan. b. Siklus II 1). Perencanaan Revisi tindakan pada siklus I Identifikasi masalah dan alternatif pemecahan masalah. Pengembangan program tindakan II 2). Tindakan Pelaksanaan program tindakan II 3). Observasi Pengumpulan data tindakan II 4). Refleksi Evaluasi tindakan II. b. Siklus III 1). Perencanaan Revisi tindakan pada siklus II 2). Tindakan Pelaksanaan program tindakan III 3). Observasi Pengumpulan data tindakan III

15

4). Refleksi Evaluasi tindakan III.

D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah Lembar Observasi (Observation sheet) dengan metoda pengamatan terstruktur. Penilaian respon siswa yang menunjukkan indikasi efektifitas pembelajaran diberikan pada siswa dalam bentuk kuesioner. Untuk mendapatkan persentase ketuntasan belajar, pada akhir setiap siklus diadakan test tertulis.

E. Teknik Pengumpulan Data


Pada pengamatan, kolaborator melakukan checklist, tally, dan mengisi lembar observasi untuk mengetahui situasi kelas, kehadiran, minat, perkembangan kemajuan aktifitas siswa dalam mengikuti PBM. Pada akhir siklus diadakan test.

D. Teknik Analisis Data


Teknik analisa data dilakukan dengan teknik kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dirata-ratakan dan dibandingkan. Untuk pengolahan disajikan dalam bentuk tabel / diagram garis dan diberikan ulasan..

16

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA A. Hasil


Hasil penemuan penelitian disajikan pada setiap siklus. Penelitian ini terdiri atas tiga siklus dan masing-masing siklus terdiri atas empat kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada setiap minggu terdapat dua pertemuan Pada akhir setiap siklus siswa diberi angket untuk menilai ketertarikan, pemahaman, keterlibatan fisik dan interaksi sosial siswa. Selain itu diadakan tes hasil belajar untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. 1. Siklus I. Pada siklus ini, indikator pembelajaran adalah mengidentifikasi jumlah, bentuk tulang, dan macam-macam sendi. Kegiatan

pembelajaran dimulai dengan menyebutkan indikator yang akan dipelajari pada pertemuan dan dilanjutkan dengan appersepsi dan motivasi. Guru mulai memancing aktifitas siswa duntuk menjawab pertanyaan dengan memberikan beberapa pertanyaan terbuka, beberapa siswa ada menunjukan respon menjawab, namun sebagian lagi masih diam. Pada awal pembelajaran, siswa dibagi untuk bekerja secara berpasangan Siswa diberikan pertanyaan/ masalah yang akan dicarikan pemecahannya. Siswa menyiapkan literatur, dan mencobakan/

mensimulasikan atau menyamakan dengan objek yang dapat dilihat,

17

diamati, atau disentuh. Setiap objek yang disentuh disebutkan dan diadakan uji penguasaan konsep dengan pasangannya. Setelah itu dilakukan pengisian Lembar Kerja, dan mempersiapkan simulasi untuk ditampilkan di depan kelas. Pada waktu pembelajaraan berlangsung, guru mendorong siswa dalam kelompok belajarnya menyentuh objek yang dipelajari, baik bagian tubuh masing-masing maupun model kerangka manusia sambil menyebutkan nama bagian-bagiannya. Siswa yang masih tetap diam diminta untuk memegang dan menyebutkan objek yang diamatinya. Pengamatan aktifitas berikutnya dilihat pada simulasi dan demonstrasi oleh masing-masing pasangan. Pada pertemuan berikutnya dalam siklus I, guru melakukan hal yang serupa untuk indikator pencapaian berikutnya. Hasil pengamatan kolaborator selama pembelajaran pada siklus ini menunjukkan sebagian besar siswa terlihat antusias untuk menunjuk dan menyebutkan objek jenis tulang atau mensimulasikan pergerakan sendi tubuh, namun siswa pada pasangan yang berbeda jenis kelamin ada yang tampak malu-malu untuk melakukan peragaan yang dinginkan. Pada pasangan siswa yang memiliki latar belakang kemampuan akademik yang hampir sama, sering terjadi kesalahan dalam menyebutkan lokasi atau nama tulang atau sendi yang kurang mampu untuk dibetulkan oleh pasangannya. Sementara jumlah siswa dengan kemampuan akademik yang baik tidak mencukupi untuk terdistribusi secara merata.

18

Peran guru untuk memfasilitasi dan pembelajaran dinilai berhasil. Namun terjadi kesulitan pada proses evaluasi kemampuan siswa dalam pasangannya. Tidak semua pasangan dapat dinilai keberhasilan pengamatan dan identifikasinya. Proses mencata materi pelajaran justru menjadi terabaikan dan penyimpulan hasil observasi masih didominasi guru. Hasil kuesioner yang dikumpulkan setelah akhir pembelajaran menunjukkan bahwa 87% siswa senang dengan pembelajaran yang dilakukan, 73 siswa menyatakan pembelajaran yang dilakukan dapat meningkatkan keterlibatan fisik dan interaksi siswa, dan terdapat 60% siswa yang merasa pembelajaran yang dilakukan dapat mempermudah penyerapan materi pelajaran. Berdasarkan refleksi terhadap kegiatan siklus I, maka dibuat rancangan tindakan untuk siklus II, yaitu: 1. Memberikan tugas/ pertanyaan kepada siswa lebih awal untuk menghindari pemakaian waktu untuk membaca materi pelajaran pada pembelajran berlangsung. 2. Merancang objek simulasi yang akan digunakan dalam

pembelajaran, sehingga memudahkan pemahaman materi pelajaran. 3. Membagi kelompok siswa menjadi berangotakan 5 orang dengan pertimbangan terdapat distribusi yang lebih merata dari segi kemampuan akademis, jenis kelamin, maupun latar belakang sosial.

19

2. Siklus II Pada siklus II, indikator pembelajaran adalah mengenal karakteristik otot, membedakan macam-macam otot, dan menjelaskan gerak sinergis dan antagonis otot. Kegiatan pembelajaran dimulai

dengan menyebutkan indikator yang akan dipelajari pada pertemuan dan dilanjutkan dengan appersepsi dan motivasi. Guru mulai memancing aktifitas siswa duntuk menjawab pertanyaan dengan memberikan beberapa pertanyaan terbuka, terdapat peningkatan jumlah siswa yang mampu untuk merespon pertanyaan. Pada awal pembelajaran, siswa dibagi untuk bekerja secara berkelompok denagn jumlah anggota sebanyak lima orang. Siswa menjawab masalah/ pertanyaan denagn melakukan eksperimen

pengamatan otot polos, lurik, dan jantung untuk menemukan perbedaannya. Pada indikator mekanisme gerak otot diberikan pertanyaan lain yang akan dicarikan pemecahannya. Siswa dan mencobakan/ mensimulasikan atau dan menyamakan dengan objek yang dapat dilihat atau diamati.Seorang anggota kelompok mensimulaiskan jenis gerakan, sedangkan anggota kelompok lainnya menjawab macam gerakan yang dilakukan temannya. Setelah itu dilakukan pengisian Lembar Kerja berdasarkan hasil eksperimen, dan mempersiapkan simulasi untuk ditampilkan di depan kelas. Pada waktu pembelajaran berlangsung suasana kelas terlihat hangat dan menyenangkan, anggota kelompok berpacu untuk lebih

20

dahulu menebak jenis gerakan yang akan dilakukan temannya. Siswa yang masih tetap diam dirangasang untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa kemudian mempersiapkan diri untuk tampil dalam diskusi kelas. Hasil pengamatan menunjukkan terdapat peningkatan aktifitas siswa selama siklus II. Untuk kelancaran diskusi guru juga membantu membetulkan konsep yang masih salah karena kesalahan penafsiran gambar pada literatur. Hasil angket pada siklus II menunjukkan siswa yang senang dengan pembelajaran yang dilakukan sebanyak 93%, siswa yang menilai keterlibatan fisik, mental, dan sosial dengan pembelajaran yang dilakukan meningkat, menjadi 93%, namun masih ada 27% siswa yang merasakan pembelajaran yang dilakukan belum membantu

mempermudah penguasaan konsep. Berdasarkan hasil diatas, maka dilakukan rancangan tindakan untuk Siklus III sebagai berikut: 1. Siswa membaca materi pelajaran dan langkah-langkah tahapan percobaan lebih awal. 2. Siswa menyiapkan alat/ bahan percobaan lebih awal dan alat peragaan bila diperlukan. 3. Masing-masing kelompok menyajikan hasil percobaan dan simulasi alat yang dibuat, sehingga siswa mendapatkan kesempatan memperhatikan tiga kali hasil penyajian kelompok.

21

3. Siklus III. Pada siklus III materi yang dipelajari adalah mekanisme gerak serabut otot, gangguan dan aplikasi teknologi yang berhubungan denagn sistem gerak. Sebelum pembelajaran, siswa telah diberi tugas untuk mempelajari materi dan permasalahan yang akan dibahas. Siswa telah diberi rujukan buku yang diperlukan dalam pemecahan masalah dan dicari solusinya secara bersama-sama. Hasil analisa masalah

didiskusikan dan dikomunikasikan. Jika terdapat produk/ karya yang dipakai untuk lebih menjelaskan konsep juga turut dihadirkan saat penyampaian hasil. Setiap kelompok tampil ke depan sehingga kemampuan masing-masing kelompok dapat dibandingkan dan siswa juga mendapatkan penguatan dari pengulangan penerimaaan informasi kelompok. Pada waktu kegiatan siswa tampak senang mengikuti pelajaran karena merasa tertantang untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Semangat untuk berkompetisi dengan kelompok lai juga terlihat, sehingga di dalam kelompok, anggota kelompok saling bekerja sama untuk saling memberikan informasi. Aktifitas siswa terlihat meningkat. Hasil pengisian kuesioner pada siklus II menunjukkan bahwa 93% siswa merasa senang dengan pembelajaran yang dilakukan, seluruhnya menyatakan bahwa pembelajaran melibatkan aktifitas fisik, mental, dan sosial siswa, dan 87% menyatakan bahwa pembelajaran yang diikuti lebih

22

dapat mempermudah penyerapan ilmu pengetahuan. Jadi masih terdapat 13% siswa yang memilki kesulitan dengan dalam memahami materi.

B. Analisis Data
Pada setiap akhir siklus diberikan tes kemampuan siswa secara individual. Berikut ini data nilai hasil postes siklus I, II, dan III:
100 80 60 40 20 0 Siklus Siklus Siklus I II III tes ketuntasan

Dari grafik hasil nilai test siswa pada setiap siklus dapat terlihat kenaikan rata-rata nilai tes dan ketuntasan belajar siswa. Kenaikan setiap siklus adalah: 1. Rata-rata nilai posttest siklus II naik sebesar 24,21% dibanding nilai ratarata Siklus I. 2. Rata-rata nilai posttes siklus III naik sebesar 3,96% dibanding siklus II. Berdasarkan hasil observasi, kuesioner, dan tes tertulis yang dilakukan pada ketiga siklus selama enam kali pertemuan dapat diketahui keterlibatan siswa secara fisik, mental dan sosial dalam perolehan informasi baru yang diharapkan mengalami peningkatan. Guru juga ikut memberikan dorongan untuk mengakibatkan siswa terlibat secara aktif dalam mencari pemecahan permasalahan yang diberikan. Situasi pembelajaran yang ditemukan hangat

23

karena siswa tidak lagi dijejali dengan serangkaian fakta, melainkan mendapatkan sendiri melalui pencarian fakta, diskusi pemecahan masalah dengan melibatkan objek yang dapat diamati dan disentuh serta dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuia dengan pendapat Kunandar (2007, hal.271) yang menyatakan bahwa siswa dalam belajar akan lebih baik jika mereka bekerja dan mengalami sendiri hal-hal yang dipelajarinya dan dihubungkan dengan kehidupannya sehari-hari. Dari hasil observasi tindakan selama siklus berlangsung terlihat proses pencapaian informasi siswa dalam pembelajaran meningkat, dan jika dinadingkan dengan hasil tes yang diperoleh juga meningkat. Dapat dikatakan pembelajaran yang dilaksanakan memiliki korelasi positif dengan hasil yang diharapkan, sehingga disimpulkan penerapan teknik hands on, minds on, dan sosia,s on pada pembelajaran kontekstual telah meningkatkan efektiftitas pembelajaran pada Sistem Gerak.

24

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN


Kesimpulan yang didapatkan pada penelitian ini adalah: 1. Penerapan teknik hands on, minds on, dan sosial,s on pada pembelajaran kontekstual telah menciptakan suasana belajar yang aktif dan kreatif dan menyenangkan 2. Penerapan teknik hands on, minds on, dan sosial,s on pada pembelajaran kontekstual telah meningkatkan penguasaan konsep siswa pada Kompetensi Dasar Sistem Gerak. 3. Penerapan teknik hands on, minds on, dan sosial,s on pada pembelajaran kontekstual telah meningkatkan efektiftitas pembelajaran pada Sistem Gerak.

B. SARAN
1. Teknik hands on, minds on, dan sosial,s on dalam penelitian ini dapat dipakai sebagai alternatif teknik pembelajaran biologi. 2. Teknik hands on, minds on, dan sosial,s on dilakukan untuk objek biologi makro, dan dihadirkan untuk mempermudah pemahaman konsep

25

KEPUSTAKAAN
. ------- . 2002. Konsep revitalisasi MGMP dalam Konsteks Scholl Reform dengan Pendekatan MPMBS. Jakarta; Dirjen PMPTK. -------. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Holil, Anwar. 2008. Permudah Pemahaman Konsep Pembelajaran dengan Inkuiri. http://anwarholil.blogspot.com/2008/04 Kunandar. 2007. Guru Profesional. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Setifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Luziawati, Lesy. 2008. Metode Pembelajaran Paling Anyar. http://www.self.edu Ramelan, Rahmat Setia Budi 2007. Penerapan Pembelajaran Yang Dialogis, Bermakna dan Menyenangkan Melalui Teknik Dan Taktik Aktivasi Hand,s On Mathematics untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dalam Kreatifitas Guru dalam Pembelajaran. Jakarta: Dirjen PMPTK. Sampurno, Agus. 2008. Perbedaan Kelas Tradisional dengan Kelas yang Mulai Menggunakan Metode Inquiri. http://gurukreatif.wordpress.com/2008/01/09. Yasin, Anas. 2005. Peningkatan Motivasi Belajar, Berfikir Kritis, dan Intensitas Kerja Mahasiswa melalui Computer Mediated Communication (CMC) dan Pengajaran Suplemental (PS). Padang: UNP. .

26

LAMPIRAN 1:

PRE TEST
Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Pertemuan Indikator Hari/ Tanggal : Biologi

: 3.5. Sistem Eksresi :1 : Menjelaskan struktur, fungsi, dan proses alat eksresi : Kamis/ 6 Maret 2008

NAMA :. Kelas : XI-IA

A. Soal Pilihan Ganda Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Sistem eksresi berfungsi untuk a. melancarkan aliran darah b. merangsang pengeluaran hormon c. menetralkan asam laktat di dalam otot d. membuang sampah hasil metabolisme e. merombak zat yang ada untuk membentuk zat yang diperlukan 2. Salah satu peristiwa eksresi adalah dengan pengeluaran a. feses d. keringat b. air mata e. HCl pada lambung c. air liur 3. Bahan yang disaring oleh ginjal adalah a. air d. cairan limfa b. darah e. cairan lipid c. urine 4. Organ berikut menyusun sistem eksresi manusia, kecuali a. anus d. kuit b. hati e. paru-paru c. ginjal 5. Bentuk senyawa kimia sebagai hasil buangan hati adalah, kecuali a. lemak d. globin b. globulin e. biliverdin c. bilirubin

27

B. Soal Uraian Pendek Jawablah pertanyaan berikut dngan singkat dan tepat! 1. Sebutkanlah 4 alat eksresi manusia! 2. Apakah senyawa buangan yang dihasilkan oleh a. kulit b. ginjal c. paru-paru PEDOMAN PENSKORAN: A. Soal Pilihan Ganda. Skor 1. Total skor Pilihan Ganda: 5 x 1 = 5 B. Soal Uraian Pendek: No. 1 skor 2 No. 2 skor 3 Total Skor = 10 Nilai = skor yang didapat x 100. 10

LAMPIRAN 2:

LANGKAH-LANGKAH RPP
Pertemuan 1 A. PRA PBM (10) a. Cek Kebersihan Kelas b. Cek Kerapian c. Absensi. d. Pre Test B. PBM (80) No

Kegiatan

Wak tu 10

1.

Pendahuluan. a. Siswa menyimak penjelasan guru tentang Indikator yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran tentang mengidentifikasi struktur dan fungsi alat-alat eksresi pada manusia. b.Siswa diberikan pertanyaan yang menarik perhatian untuk memotivasi, memberi acuan, dan menghubungkan dengan materi yang telah dipelajari. 1.Guru menunjukkan torso ginjal. Apakah nama organ yang kalian lihat ini? 2.Apa fungsi objek yang ada di gambar ini? Senyawa buangan apakah yang dihasilkannnya? c. Siswa menyimak penjelasan atau klarifikasi guru tentang jawabanjawaban yang diberikan siswa. Pada pertemuan kali ini kita akan membahas bersama tentang strutur dan fungsi alat eksresi pada manusia. d. Siswa dibagi menjadi empat kelompok dengan anggota 4-5 orang. e. Siswa menerima Lembar Kerja yang dibagikan guru ( LK

28

2.

3.

terlampir). Kegiatan. a.Siswa menerima informasi dari guru tentang konsep perbedaan proses defekasi, ekrsesi, dan sekresi. b. Siswa dibagikan tugas secara berkelompok untuk membahas tentang struktur, dan fungsi alat eksresi. c. Siswa dibagikan model biologi/ torso yang sesuai dengan tugas kelompoknya. d. Siswa menggali informasi melalui study literature dan interaksi social dengan anggota kelompok tentang struktur dan fungsi pada alat eksresi. Siswa mencari organ yang merupakan alat eksresi atau mencari nama bagian-bagian dari alat ekresi. e. Siswa mengisi Lembar Kerja. f. Siswa mempresentasikan/ melaporkan hasil pembahasan dalam kelompok dalam diskusi kelas dengan mendemonstrasikan model biologi/ torso tentang alat eksresi manusia. g. Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan dengan menyanggah, menguatkan, atau memberikan pertanyaan berdasarkan hal-hal yang telah dipelajari yang mungkin berbeda dari penyajian kelompok. h. Siswa yang melakukan aktifitas belajar yang baik diberikan reward. i. Siswa mendengarkan klarifikasi jawaban dari guru. Penutup. a. Guru menuntun siswa untuk membuat kesimpulan dari struktur dan fungsi alat eksresi b. Tugas rumah tentang soal-soal Uji Kompetensi Pertemuan 1

60

10

Pertemuan 2 A. PRA PBM (10) a. Cek Kebersihan Kelas b. Cek Kerapian c. Absensi. B. PBM (80) No

Kegiatan

Wak tu

1.

Pendahuluan. a. Siswa menyimak penjelasan guru tentang Indikator yang akan 10 dicapai melalui kegiatan pembelajaran tentang proses eksresi

manusia
b. Siswa diberikan pertanyaan yang menarik perhatian untuk memotivasi, memberi acuan, dan menghubungkan dengan materi yang telah dipelajari. 1.Guru menunjukkan torso paru-paru.Masih ingatkah kalian senyawa buangan apa yang dihasilkan dari organ ini? 2.Dimanakah sebenarnya senyawa buangan tersebut diproduksi tubuh? c. Siswa menyimak penjelasan atau klarifikasi guru tentang jawabanjawaban yang diberikan siswa. Pada pertemuan kali

29

2.

3.

ini kita akan membahas bersama tentang proses eksresi d. Siswa dibagi menjadi empat kelompok dengan anggota 4-5 orang. e. Siswa menerima Lembar Kerja yang dibagikan guru (LK terlampir). Kegiatan. a.Siswa menerima informasi dari guru tentang organ-organ yang terlibat dalam alat eksresi. b. Siswa dibagikan tugas secara berkelompok untuk membahas tentang pross yang terjadi pada alat eksresi. c. Siswa dibagikan model biologi/ torso yang sesuai dengan tugas kelompoknya. d. Siswa menggali informasi melalui study literature dan interaksi social dengan anggota kelompok tentang struktur dan fungsi pada alat eksresi. Siswa mencari organ yang merupakan alat eksresi atau mencari nama bagian-bagian dari alat ekresi. e. Siswa mengisi Lembar Kerja. f. Siswa yang melakukan aktifitas belajar yang baik diberikan reward Siswa mendengarkan klarifikasi jawaban dari guru. g. Guru menuntun siswa untuk membuat kesimpulan dari struktur dan fungsi alat eksresi Penutup. Siswa diberikan tugas rumah untuk mempersiapkan presentasi kelompok sesuai dengan tugas yang dibuat.

65

Pertemuan 3 A. PRA PBM (10) a. Cek Kebersihan Kelas d. Cek Kerapian e. Absensi. B. PBM (80) No

Kegiatan

Wak tu

1.

Pendahuluan. a. Siswa menyimak penjelasan guru tentang Indikator yang akan 5 dicapai melalui kegiatan pembelajaran tentang proses eksresi

manusia
c. Siswa diberikan pertanyaan yang menarik perhatian untuk memotivasi, memberi acuan, dan menghubungkan dengan materi yang telah dipelajari. 1.Guru menunjukkan torso ginjal.Masih ingatkah kalian senyawa buangan apa yang dihasilkan dari organ ini? 2.Mengapa warna urine yang dihasilkan terkadang berwarna kekuningan? c. Siswa menyimak penjelasan atau klarifikasi guru tentang jawabanjawaban yang diberikan siswa. Pada pertemuan kali ini kita akan mempresentasikan tentang proses pada alat

eksresi
2. d. Siswa dibagi menjadi empat kelompok dengan anggota 4-5 orang. Kegiatan.

30

3.

a.Siswa bekerja secara berkelompok mempersiapkan presentasi 60 tentang proses pada paru-paru, hati, kulit dan ginjal. Khusus pada ginjal dilengkapi dengan struktur nefron. Siswa mempersiapkan model biologi/ torso yang digunakan untuk demonstrasi. b.Siswa melakukan presentasi dengan difasilitasi Guru. c.Siswa dari kelompok lain memberikan tanggapan dengan menyanggah, menguatkan, atau memberikan pertanyaan berdasarkan hal-hal yang telah dipelajari yang mungkin berbeda dan menambahkan proses pada alat eksresi manusia. d.Guru mengulas kembali & menekankan tetang materi pokok tentang eksresi. e. Siswa yang melakukan aktifitas belajar yang baik diberikan reward f. Guru menuntun siswa untuk membuat kesimpulan umum hasil diskusi Penutup. a. Tes Formatif (Test Siklus I) 15

Pertemuan 4 A. PRA PBM (10) a. Cek Kebersihan Kelas b. Cek Kerapian c. Absensi. B. PBM (80) No

Kegiatan

Wak tu 10

1.

2.

Pendahuluan. a.Siswa menyimak penjelasan guru tentang Indikator yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran tentang proses pada alat eksresi (urutan saluran urinaria, factor-faktor yang mempengaruhi produksi urine) dan pengujian urine sederhana. b.Siswa diberikan pertanyaan yang menarik perhatian untuk memotivasi, memberi acuan, dan menghubungkan dengan materi yang telah dipelajari. 1. Setelah diproduksi urine pada ginjal, dimanakah tempat penyimpanan urine sementara? 2. Mengapa jika cuaca dingin, kita sering merasa ingin buang air kecil? 3. Mengapa dari pengujian urine dapat diketahui seseorang menderita penyakit diabetes atau tidak? c.Siswa menyimak penjelasan atau klarifikasi guru tentang jawabanjawaban yang diberikan siswa. d.Siswa dibagi menjadi empat kelompok (setiap kelompok berisi empat-lima orang) e.Siswa menerima Lembar Kerja yang dibagikan guru (LK terlampir). Kegiatan. a. Siswa melakukan studi literature dalam kelompok untuk mengurutkan jalannya urine dari ginjal hingga dikeluarkan tubuh

65

31

serta factor-faktor yang mempengaruhi produksi urine. b. Siswa merakit bahan-bahan yang telah disediakan untuk model alat tentang system urinaria dan memberikan nama/ bagianbagiannya. c. Siswa dan guru bekerja bersama-sama mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukanuntuk kerja praktek tentang pengujian urine sederhana (tabung reaksi, pipet tetes, beaker glass, pembakar spiritus, plat tetes, penjepit tabung reaksi, kertas pH universal/ lakmus merah/ biru, reagen Fehling A dan Fehling B, biuret, rak tabung reaksi). d. Siswa bekerja berkelompok melakukan pengujian urine tentang kandungan glukosa, protein dan pH urine. e. Siswa mengisi Lembar Kerja.

f. Siswa melakukan presentasi hasil pembahasan kelompok dan uji urine dengan difasilitasi guru. Salah satu kelompok terpilih secara acak diminta untuk melaporkan hasil pembahasan dan pengamatan kelompoknya. g. Siswa dari kelompok lain menanggapi dan menambahkan h. Siswa yang melakukan aktifitas belajar yang baik diberikan
reward

i. Siswa mendengarkan ulasan guru dan menekankan tentang


3. materi pokok mengenai kandungan urine normal. Penutup. Siswa diberikan tugas rumah untuk membaca tentang perbandingan system ekresi manusia dengan hewan Siswa mengerjakan tugas rumah Uji Kompetensi Pertemuan 4. 5

Pertemuan 5 A. PRA PBM (10) a. Cek Kebersihan Kelas d. Cek Kerapian e. Absensi. B. PBM (80) No

Kegiatan

Wak tu

1.

Pendahuluan. a. Siswa menyimak penjelasan guru tentang Indikator yang 10 akan dicapai tentang perbandingan alat eksresi manusia dengan hewan b. Siswa diberikan pertanyaan yang menarik perhatian untuk memotivasi, memberi acuan, dan menghubungkan dengan materi yang telah dipelajari. 1.Guru menunjukkan torso ginjal. Apakah semua organisme memiliki organ ini sebagai alat eksresinya? 2.Bagaimana denga hewan yang masih memiliki system yang sederhana? Apa yang menjadi alat eksresinya?? c. Siswa menyimak penjelasan atau klarifikasi guru tentang jawaban yang diberikan siswa. Pada pertemuan kali ini kita

32

akan membahas bersama tentang perbandingan alat eksresi manusia dengan hewan d. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan anggota 4-5 orang.

e.Siswa menerima Lembar Kerja (LK terlampir).


2. Kegiatan. a.Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang berbagai alat 60 eksresi pada hewan. b. Siswa melakukan studi literature secara berkelompok membahas tentang perbandingan alat eksresi manusia dengan hewan. c. Siswa merakit alat eksresi pada hewan dan memberikan label/ bagian-bagiannya. d.Siswa mempresentasikan hasil pembahasan kelompoknya dengan difasilitasi guru. Siswa menggunakan model yang dirakit untuk menjelaskan. e. Siswa dari kelompok lain menanggapi dan menambahkan. f.. Siswa yang melakukan aktifitas belajar yang baik diberikan reward g. Siswa mendengar ulasan guru dan menekankan tentang materi pokok tentang eksresi Penutup. Siswa dituntun guru untuk membuat kesimpulan umum hasil pembelajaran. 10

3.

Pertemuan 6 A. PRA PBM (10) a. Cek Kebersihan Kelas f. Cek Kerapian g. Absensi. B. PBM (8) No

Kegiatan

Wak tu 10

1.

Pendahuluan. a. Siswa menyimak penjelasan guru tentang Indikator yang akan dicapai tentang kelainan/ gangguan/ penyakit yang terjadi pada system eksresi dan aplikasi teknologinya. b. Siswa diberikan pertanyaan yang menarik perhatian untuk memotivasi, memberi acuan, dan menghubungkan dengan materi yang telah dipelajari. 1.Apakah kalian pernah mendengar tentang gagal ginjal? Apa yang dimaksud dengan gagal ginjal? 2.Bagaimana upaya penanganan terhadapa penderita gagal ginjal? c. Siswa menyimak penjelasan atau klarifikasi guru tentang jawaban yang diberikan siswa. Pada pertemuan kali ini kita akan membahas bersama tentang kelainan/ gangguan/ penyakit yang terjadi pada sistem eksresi dan aplikasi teknologinya d. Siswa dibagi menjadi empat kelompok dengan anggota 4-5 orang.

e.Siswa menerima Lembar Kerja yang dibagikan guru (LK terlampir).

33

2.

3.

Kegiatan. a.Siswa menerima penyajian dari guru tentang berbagai macam gangguan/ kelainan/ penyakit yang terjadi pada system eksresi. b. Siswa melakukan studi literatur secara berkelompok tentang kelainan yang terjadi pada sistem eksresi dan aplikasi teknologi yang berkenaan dengan sistem eksresi. Siswa yang mampu akan membantu teman lainyya. c. Merakit model system transplantsi ginjal dan mempersiapkan model-model sebelumnya untuk persiapan presentasi. d. Siswa mempresentasikan hasil pembahasan ndiskusikan tentang mekanisme kerja haemodialisis dan transplantasi ginjal. e.Siswa melakukan presentasi dengan difasilitasi Guru. f. Siswa kelompok lain menanggapi dan menambahkan. g. Siswa yang melakukan aktifitas belajar yang baik diberikan reward h. Guru mengulas kembali dan memberikan materi tentang antibodi monoklonal yang digunakan untuk antisipasi penolakan terhadap cangkok jaringan atau organ baru i. Guru menuntun siswa untuk membuat kesimpulan. Penutup. a. Tes Formatif (Uji Siklus II)

60

15

LAMPIRAN 3:

LEMBAR KERJA Lembar Kerja 1


Indikator Pencapaian Tujuan Bentuk Kegiatan Alat/Bahan/Sumber : Mengidentifikasi struktur dan fungsi alat eksresi. : Siswa mampu mengidentifikasi struktur dan fungsi alat eksresi. : Teori : Buku Biologi II P&K, ESIS XI, Biologi Sains XI, Yudhistira XI, Grafindo XI, Torso manusia, Torso Kulit, Ginjal, Bahan Ajar/ Modul XI.

Kegiatan Pembelajaran: 1. Perhatikanlah model jadi (model pabrifikasi: torso manusia, ginjal, kulit, dan paru-paru) yang ada didepanmu, sesuai dengan topik yang ditentukan pada kelompokmu. 2. Lakukan studi literature dengan menggunakan berbagai buku sumber yang dimiliki tentang letak, struktur dan fungsi alat eksresi. 3. Cocokkan nama-nama bagian dan beri label dari alat eksresi yang dimiliki serta jelaskan tentang fungsi alat tersebut. Gambar model dan nama/ bagian-bagiannya:

34

4. Isilah identifikasi letak, fungsi dan senyawa akhir yang dihasilkan alat eksresi manusia. No Alat Letak Fungsi Senyawa Akhir 1 Pulmo 2 3 4 Hepar Kulit Ginjal sambil

5. Presentasikan/ tampilkan hasil diskusi kelompok mendemonstrasikan model eksresi pada manusia.

Soal-Soal Latihan: 1. Jelaskanlah senyawa akhir yang dikeluarkan oleh: a. paru-paru c. kulit b. hati d. ginjal 2. Pada saat seleksi penerimaan tenaga kerja sering dilakukan tes kesehatan untuk mengetahui seseorang menggunkan narkoba/tidak. Mengapa sering digunakan urin sebagai sampel untuk mendeteksi narkoba? 3. Apakah nama senyawa buangan/ zat sisa manusia yang mengandung senyawa nitrogen?

35

Lembar Kerja 2
Indikator Pencapaian Tujuan Bentuk Kegiatan Alat/Bahan/Sumber : Menjelaskan proses pada alat eksresi. : Siswa memahami proses pada alat eksresi. : Teori : Buku Biologi II P&K, ESIS XI, Biologi Sains XI, Yudhistira XI, Grafindo XI, Torso manusia, Torso Kulit, Ginjal, Bahan Ajar/ Modul XI.

Kegiatan Pembelajaran: 1. Perhatikan model jadi (model pabrifikasi) berupa paru-paru, hati, model tentang struktur aliran O2 dan CO2, serta pembentukan bilirubin pada hati. 2. Lakukanlah studi literature dengan menggunakan berbagai buku sumber yang dimiliki tentang proses yang terjadi pada alat-alat eksresi. 3. Cocokkanlah nama-nama bagian dari alat ekresi yang dimiliki dan menjelaskan tentang fungsi alat tersebut. 4. Isilah identifikasi proses yang terjadi pada sistem eksresi. No Alat Proses 1 Paru1.CO2 dan H2O hasil aktifitas sel/ jaringan masuk Paru ke.................................. 2.Sel darah merah dalam vena menangkap CO2 dalam bentuk ................... 3. Darah juga membawa CO2 dalam bentuk ......... 3.H2CO3 akan terurai menjadi Iondan H4.Ion H-diikat Hb darah. 5.Ion HCO3-keluar dari sel darah menuju plasma darah. 2 Hati 1. 10 juta eritrosit tua dirombak pada sel di hati. 2.Hemoglobin dipecah menjadi hemin, Fe, globulin. a. Hemin dibawa ke.. b. Fe dibawa ke.. c. Globulin digunakan untuk... 5. Presentasikan/ tampilkan hasil diskusi kelompok sambil mendemonstrasikan model eksresi pada manusia.

Lembar Kerja 3
Indikator Pencapaian : Menjelaskan proses pada alat eksresi.

36

Tujuan Bentuk Kegiatan Alat/Bahan/Sumber

: Siswa memahami proses pada alat eksresi. : Teori : Buku Biologi II P&K, ESIS XI, Biologi Sains XI, Yudhistira XI, Grafindo XI, Torso manusia, Torso Kulit, Ginjal, Bahan Ajar/ Modul XI.

Kegiatan Pembelajaran: 1. Perhatikanlah model jadi (model pabrifikasi) berupa model kulit dan ginjal. 2. Lakukanlah studi literature dengan menggunakan berbagai buku sumber yang dimiliki tentang proses yang terjadi pada alat-alat eksresi. 3. Cocokkanlah nama-nama bagian dari alat ekresi yang dimiliki dan menjelaskan tentang fungsi alat tersebut.

Gambar penampang melintang kulit dan ginjal:

4. Isilah tabel identifikasi proses yang terjadi pada sistem eksresi. No Alat Proses 1. Kulit Kelenjar keringat terletak pada Kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah halus yang dinamakan.. Bentuk zat buangan yang terkandung oleh keringat: a.. b.. c.. 2. Ginjal Ginjal menyaring darah dan dihasilkan senyawa buangan yang menhasundung notrogen (urea) berupa urine. Proses yang terjadi di ginjal: a.Filtrasi, yaitu .... Hasil filtrasi terbentuk ................................... Kandungan: ................................................ b.Reabsorbsi..

37

Hasil filtrasi terbentuk ................................... Kandungan: ................................................ c.Augmentasi. Hasil filtrasi terbentuk ................................... Kandungan: ................................................ 5. Presentasikan/ tampilkan hasil diskusi kelompok mendemonstrasikan model eksresi pada manusia. sambil

Soal-Soal Latihan: A.Objektif 1. Dalam urin terkandung: a. urea, glukosa, air d. urea, garam, air b.urea, garam, alkohol e. urea, air, asam amino c. urea, garam, empedu. 2. Darah membawa urea untuk dikeluarkan tubuh melalui ginjal. Urea merupakan hasil perombakan: a. asam amino c. fosfolipid e. lemak b. glukosa d. vitamin 3. Sisa metabolisme yang dikeluarkan ginjal: a. CO2 d. keringat b.empedu e. feses c. urin 4. Ginjal tersusun dari jutaan unit struktural dan fugsional terkecil yang dinamakan: a. nefron c. badan malpigi e. gelung henlei b.glomerulus d.tubulus Untuk soal no. 5 sampai 7 perhatikan gambar berikut:

5. Penyaringan terjadi pada nomor: a. 1 b.2 c.3 d.4 6. Air di absorbsi pada: a. 1 b.2 c.3 d.4 7. Zat yang ada pada no 1 tapi tidak ada pada no 3: a. protein b. air c. glukosa d. mineral B.ESSAY:

e.5 e.5 e. vitamin.

38

1. Dimanakah kedudukan glomerulus pada ginjal? 2. Apakah kandungan: a. urine primer b. urine sekunder c. urine jadi

Lembar Kerja 4
Indikator Pencapaian Tujuan Bentuk Kegiatan Alat/Bahan/Sumber : Menjelaskan proses pada alat eksresi dan melakukan pengujian urine. : Siswa dapat melakukan pengujian urine sederhana. : Teori dan Praktek : Buku Biologi II P&K, ESIS XI, Biologi Sains XI, Yudhistira XI, Grafindo XI, Model Sistem Urinaria, Bahan Ajar/ Modul XI, tabung reaksi, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, indikator universal, fehling A/B, biuret, pembakar spiritus.

Kegiatan Pembelajaran: 1. Susunlah model yang ada didepanmu menjadi model sistem urinaria dan pasangkan label-label/ nama bagian alat eksresi tersebut. 2. Lakukanlah studi literature dengan menggunakan berbagai buku sumber yang dimiliki sambil tentang urutan jalannya urine dari pembentukan hingga dikeluarkan. 3. Urutan jalannya urine dari pembentukan hingga dikeluarkan: 1 . 2. 3. 3. .. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah urin: a. . b. . c. . 5. Praktek pengujian urine: a. Persiapkanlah alat-alat yang diperlukan untuk praktek pengujian urine. b. Lakukan pengujian kandungan urine untuk menguji kandungan glukosa, protein, dan pH. 1). Uji kandungan glukosa: - Ambil 1cc urine dan masukan ke dalam tabung reaksi. - Masukan 5 tetes fehling A dan fehling B, baker dengan pembakar spiritus. - Amati perubahan warna yang dihasilkan. Jika terdapat warna merah bata, berarti dalam urine percobaan terdapat glukosa.

39

2). Uji kandungan protein : - Ambil 1cc urine dan tempatkan pada plat tetes. - Masukan 5 tetes biuret, aduk. - Amati perubahan warna yang dihasilkan, Jika terdapat warna ungu, berarti dalam urine percobaan terdapat protein. 3). Uji pH urine: - Ambil 1cc urine dan tempatkan pada plat tetes. - celupkan kertas pH indikator pada urine. - Amati perubahan arna pada kertas, dan cocockkan dengan petunjuk pH. Dalam kandungan urine normal seseorang tidak ditemui protein dan glukosa. Uji Urine Warna Hasil Kesimpulan Pengujian Fehling A/B Biuret Kertas pH Soal-Soal Latihan: 1. Faktor-faktor apakah yang dapat mempengaruhi produksi urine? 2. Mengapa jumlah urine meningkat pada musim hujan? 3. Jika hasil pengujian urine temanmu menunjukan positif terhadap kandungan glukosa, kelainan apakah yang terjadi pada tubuhnya? Bagian nefron manakah yang terganggu? 4. Terkadang urea yang harus dibuang melalui urine dapat masuk kembali ke darah. Bagian ginjal manakah yang terganggu?

Lembar Kerja 5
Indikator Pencapaian Tujuan Bentuk Kegiatan Alat/Bahan/Sumber : Sistem eksresi pada hewan. : Siswa dapat menyebutkan alat eksresi pada hewan. : Teori. : Buku Biologi II P&K, ESIS XI, Biologi Sains XI, Yudhistira XI, Grafindo XI, Model alat eksresi hewan, Bahan Ajar/ Modul XI.

Kegiatan Pembelajaran: 1. Susunlah model yang ada didepanmu menjadi sebuah model alat eksresi hewan, dan pasangkan label-label/ nama bagian alat eksresi untuk menjadi model utuh. Gambar alat eksresi pada hewan:

40

2. Lakukanlah studi literature dengan menggunakan berbagai buku sumber yang tentang alat eksresi hewan. 3. Isi table identifikasi perbedaan sistem eksresi beberapa hewan: No Hewan Alat Eksresi Gambar Senyawa Buangan 1 Planaria

Cacing Tanah

Belalang

Burung

Ikan

4. Presentasikan/ menampilkan hasil diskusi kelompok mendemonstrasikan model eksresi pada hewan.

sambil

Lembar Kerja 6

41

Indikator Pencapaian Tujuan Bentuk Kegiatan Alat/Bahan/Sumber

Kegiatan Pembelajaran: 1. Susunlah model yang telah dipersiapkan guru dengan memasangkan label-label/ nama aplikasi alat eksresi untuk menjadi model utuh. 2. Lakukanlah studi literature dengan menggunakan berbagai buku sumber yang dimiliki tentang gangguan/ kelainan/ aplikasi teknologi yang berhubungan dengan alat eksresi. 3. Isilah table identifikasi kelainan/penyakit pda alat eksresi berikut: No Kelainan/ Penyakit Keterangan 1 Albuminaria 2 3 4 5 6 7 8 Diabetes Mellitus Diabetes Insipidus Nefritis Gagal Ginjal Batu Ginjal Cystisis Uremia

: Kelainan/ Penyakit dan aplikasi teknologi pada sistem eksresi. : Siswa dapat menyebutkan kelainan pada eksresi. : Teori : Buku Biologi II P&K, ESIS XI, Biologi Sains XI, Yudhistira XI, Grafindo XI, Torso Manusia, Ginjal, Kulit, Model Pengangkutan CO2, Nefron, pembentukan bilirubin, sistem urinaria, proses cangkok ginjal, Bahan Ajar/ Modul XI.

4. Presentasikan/ tampilkan hasil diskusi kelompok sambil mendemonstrasikan model eksresi pada manusia yang dihubungkan dengan gangguan/ kelainan/ aplikasi tekonologi tentang alat eksresi.

42

LAMPIRAN 4:

FOTO-FOTO MODEL SISTEM EKSRESI

43

LAMPIRAN 5: TEST 1

NAMA :. Kelas : XI-IA

Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Pertemuan Indikator Hari/ Tanggal

: Biologi : 3.5. Sistem Eksresi :3 : Menjelaskan struktur, fungsi, dan proses alat eksresi : Kamis/ 6 Maret 2008

A. Soal Pilihan Ganda Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat 1. Pemecahan eritrosit tua pada hati berlangsung di dalam sel a. trombosit d. leukosit b. histiosit e. makrofag c. fagosit 2. Senyawa buangan hasil pemecahan hemoglobin yang terkandung dalam eritrosit tua di sel hati yang akan dirubah menjadi zat warna bilirubin dan biliverdin adalah a. Fe b. Ca c. hemin d. globin e. urobilin 3. Dalam urine Dalam urine terkandung... a. urea, glukosa, air d. urea, garam, air b. urea, garam, empedu e. urea, air, asam amino c. urea, garam, empedu

44

4. Urutan yangenar tentang pembentukan urine pada ginjal adalah a. urea, glukosa, air d. urea, garam, air b. urea, garam, alcohol e. urea, garam, air c. urea, garam, empedu 5. Gambar sturktur nefron: Proses filtrasi dan reabsorbsi terjadi Pada bagian yang bernomor a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 2. Perhatikan gambar struktur kulit disamping: Kelenjar keringat ditunjukkan oleh bagian Yang bernomor a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 C. Soal Uraian Pendek Jawablah pertanyaan berikut dngan singkat dan tepat! 1. Jelaskan proses eksresi senyawa buangan zat CO2 dan H2O yang dikeluarkan melalui paru-paru! 2. Jelaskan fungsi kulit sehubungan dengan tfungsi penjaga stabilitas suhu. PEDOMAN PENSKORAN: D. Soal Pilihan Ganda. Skor 1. Total skor Pilihan Ganda: 6x 1 = 6 E. Soal Uraian Pendek: No. 1 skor 2 No. 2 skor 2 Total Skor = 10 Nilai = skor yang didapat x 100. 10

45

LAMPIRAN 6:

TEST 2
NAMA : Kelas : XI Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Pertemuan Indikator : Biologi : 3.5. Sistem Eksresi :6 : Menjelaskan struktur, fungsi dan proses alat eksresi : Menjelaskan pengujian urine : Menjelaskan gangguan/ kelainan pada sistem eksresi : Menjelaskan eksresi pada hewan : Sabtu/ 22 Maret 2008

Hari/ Tanggal

A. Soal Pilihan Ganda Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat: 1. Sistem eksresi berfungsi untuk a. melancarkan aliran darah b. merangsang pengeluaran hormone c. menetralkan asam laktat dalam otot d. membuang sampah hasil metabolisme tubuh e. merombak zat yang ada untuk membentuk zat yang diperlukan.

46

2. Organ berikut penyusun sitem eksresi manusia, kecuali a. hati d. Ginjal b. anus e. paru-paru c. kulit 3. Pemecahan eritrosit di hati berlangsung pada sel... a. fagosit d. Trombosit b. histiosit e. makrofag c. leukosit 4. Proses penyaringan urine berlangsung pada a. kapsula Bowmann d. tubulus kontortus proksimal b. gelung henlei e. tubulus kontortus distali c. tubulus kolektivus 5. Dalam urine terkandung... a. urea, glukosa, air b. urea, garam, empedu c. urea, garam, empedu d. urea, garam, air e. urea, air, asam amino

6. Proses reansorbsi berlangsung pada. a. glomerulus dan kapsula Bowmann b. kapsula Bowman dan tubulus kolektivus c. tubulus kolektivus dan gelung henlei d. tubulus kontortus proksimal an gelung henlei e. tubulus kontortus distal dan gelung henlei 7. Pada saat buang air kecil, terkadang kita menjumpai urine berwarna kekuningan. Hal tersebut karena a. bakteri penguning d. warna protein yang terkandung b. proses kebocoran ginjal e. warna glukosa yang terlarut c. warna cairan empedu 8. Gangguan pada ginjal, dimana masih dijumpainya glukosa pada urine dikenal dengan. a. albuminaria d. diabetes mellitus b. uremia e. diabetes insipidus c. nefritis 9. Alat eksresi yang dijumpai pada cacing tanah adalah... a. sel api d. nefron b. nefridia e. nefrostom c. tubulus malpigi

47

10. Jika pada hasil pengujian urine dengan menggunakan reagen Fehling Adan Fehling B, memberikan warna merah bata, dapat dipastikan pada urine orang tersebut mengandung... a. urea d. protein b. amonia e. glukosa c. asam lemak B. Soal Uraian: 1. Jelaskanlah fungsi kulit sebagai alat eksresi! 2. Jelaskanlah aplikasi teknologi transplantasi ginjal pada penderita gagal ginjal! PEDOMAN PENSKORAN: A. Soal Pilihan Ganda. Skor 1. Total skor Pilihan Ganda:105 x 1 = 10 B. Soal Uraian Pendek: No. 1 skor 2 No. 2 skor 3 Total Skor = 15 Nilai = skor yang didapat x 100. 15 LAMPIRAN 7

LEMBAR OBSERVASI
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan / penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada saling temas Kompetensi Dasar : 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur , fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekresi manusia dan hewan Pertemuan ke :1 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Indikator :1. Menjelaskan struktur, fungsi, dan proses alat ekresi. No 1. 2. 3. Pangamatan
Ya

Hasil
Tdk

KET

Siswa masuk tepat waktu (tidak terlambat) Siswa membawa buku sumber/ literatur yang relevan dengan konsep yang dipelajari Siswa menjawab pertanyaan guru dalam bentuk pertanyaan lengkap

48

4. 5.

6.

7. 8. 9. 10

Siswa menjawab pertanyaan guru dalam bentuk pertanyaan tidak lengkap Aktifitas dalam diskusi kelompok: - Siswa bertanya dalam kelompok - Siswa menyimak jawaban siswa lain - Siswa menyanggah jawaban siswa lain yang belum tepat - Siswa menyimak sanggahan siswa lain - Siswa melengkapi jawaban siswa lain yang belum lengkap - Siswa memperhatikan aktifitas PBM selama Pembelajaran dalam kelompok - Siswa menggunakan model sistem eksresi dalam diskusi kelompok - Siswa mengamati penggunaan model dalam diskusi kelas - Siswa mengisi Lembar Kerja (LK). Aktifitas dalam diskusi kelas: - Siswa bertanya dalam kelompok - Siswa menyimak jawaban siswa lain - Siswa menyanggah jawaban siswa lain yang belum tepat - Siswa menyimak sanggahan siswa lain - Siswa melengkapi jawaban siswa lain yang belum lengkap - Siswa memperhatikan aktifitas PBM selama Pembelajaran dalam kelompok - Siswa menggunakan model sistem eksresi untuk presentase saat diskusi kelas - Siswa mengamati penggunaan model saat presentasi oleh siswa Siswa memperhatikan klarifikasi jawaban dan uraian materi oleh guru Siswa mengamati penggunaan model sistem eksresi oleh guru Siswa mencatat resume pembelajaran Siswa izin/ keluar kelas

Pasie Laweh, 6 Maret 2008 Pengamat,

49

Rosmiati, S.P. NIP. 4100114585

LAMPIRAN 8

KUESIONER
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan / penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada saling temas Kompetensi Dasar : 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur , fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekresi manusia dan hewan Tandai dengan check list () pilihan yang paling tepat sesuai dengan kondisi yang terjadi bahwa dengan pengunaaan Model Sistem Eksresi dengan Pendekatan Kooperatif Learning:
No 1 2 3 4 5 Pernyataan Meningkatkan minat belajar Meningkatkan aktifitas belajar Mempermudah pemahaman Membuat situasi pembelajaran lebih baik Penggunaan dilanjutkan SS S TT TS STS

50

Pasie Laweh, 6 Maret 2008 Pengamat,

Rosmiati, S.P. NIP. 4100114585

LAMPIRAN 9

JURNAL/ CATATAN HARIAN


Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan / penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada saling temas Kompetensi Dasar : 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur , fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekresi manusia dan hewan CATATAN KHUSUS: .................................................................................................................................. .................................................................................................................................. .................................................................................................................................. ..................................................................................................................................

51

.................................................................................................................................. .................................................................................................................................. .................................................................................................................................. .................................................................................................................................. .................................................................................................................................. Pasie Laweh, 6 Maret 2008 Pengamat,

Rosmiati, S.P. NIP. 4100114585

LAMPIRAN 10

NILAI PORTOFOLIO (LEMBAR KERJA) SISWA XI-IA

52

Siswa dalam kelompok 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Rata-Rata Tuntas % Ketuntasan

1 50 60 80 80 65 75 70 80 80 55 90 70 60 70 70 80 67 13 73

2 80 60 80 80 40 70 70 80 80 70 60 90 70 50 70 75 80 70 14 74

Nilai Portofolio 3 4 80 80 60 80 90 80 90 80 80 70 60 60 90 90 90 90 90 90 80 80 60 80 80 80 70 80 65 80 60 60 75 80 60 70 75 80 80 90 73 88 14 17 74 89

5 90 80 80 80 65 60 90 90 90 90 75 80 80 80 60 90 70 80 90 79 17 89

6 100 85 100 100 80 60 90 100 90 90 85 100 100 100 80 90 80 80 100 95 18 94

LAMPIRAN 11

NILAI PRETEST, TEST SIKLUS I, DAN SIKLUS II

53

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Nama Siswa Adam Tyawarman Adil Amaral Aria Julianda Elfa Yanti Gitry Ardilla Leo Rinaldo Liga Oktafia Lusi Anggraini Melgita Fira Miftahul fajri Mutia Lailatul Faradilla Najmi Hayati Novia Citra Valinca Qoblus Syaimi Amas Putri Rahmat Kurniawan Siska Maya Sofa Wayan Romario de Parle Wita Wahyuni Yance Handayani Tertinggi Terendah Rata-Rata % Ketuntasan

Jenis Tes Pretest Tes Siklus I Tes Siklus II 90.00 80.00 100,00 60.00 50.00 55,00 75.00 80.00 83,33 70.00 70.00 100,00 60.00 90.00 85,00 65.00 60.00 76,67 70.00 100.00 81,67 70.00 60.00 78,33 60.00 90.00 80,00 50.00 50.00 70,00 70.00 70.00 83,33 90.00 90.00 100,00 60.00 90.00 81,67 60.00 60.00 76,67 65.00 70.00 63,33 65.00 70.00 76,67 75.00 80.00 78,33 75.00 70.00 78,33 70.00 80.00 83,33 90.00 100.00 55,00 50.00 50.00 100,00 65.00 73,42 80,60 68% 73% 89%

LAMPIRAN 12:

FOTO-FOTO AKTIFITAS BELAJAR PADA SIKLUS I

54

LAMPIRAN 13:

FOTO-FOTO AKTIFITAS BELAJAR PADA SIKLUS II

55

LAMPIRAN 14

JADUAL PENELITIAN

56

Penelitian dilakukan selama dua bulan dari bulan Pebruari hingga Maret 2008. Schedule:
Bulan Kegiatan I Persiapan, (8-29 Peb) Kegiatan Penelitian Siklus I Pertemuan I, 6 Maret Pertemuan 2, 8 Maret Pertemuan 3, 13 Maret Siklus II Pertemuan 4, 15 Maret Pertemuan 5, 17 Maret Pertemuan 6, 22 Maret Analisis Data/ Seminar Penulisan Laporan Akhir Pebruari II III IV I II Maret III IV

LAMPIRAN 15

RINCIAN BIAYA PENELITIAN

57

1. Pembuatan Proposal PTK 2. Pembuatan Instrumen a. Pembutaan dan Penggandaan Lembar Observasi b. Pembuatan Tes dan Penggandaan c. Pembuatan Model Biologi 3. Pengolahan Laporan Penelitian 4. Pembuatan Draft / Laporan dan Penggandaan 5. Dokumentasi Penelitian

Rp. 100.000

Rp.

50.000

Rp. 100.000 Rp. 250.000 Rp. 300.000 Rp. 150.000 Rp. 50.000

TOTAL BIAYA

Rp. 1.000.000

LAMPIRAN 16

PERSONALIA PENELITI

58

1. Ketua Peneliti: Nama NIP Golongan/Pangkat Mata Pelajaran : Desi Dahlan, S.Pd. : 132252171 : Penata/ III-C : Biologi

I.Anggota 1. Nama NIP Golongan/Pangkat Mata Pelajaran : Drs. Yulisman : 131860085 : Pembina/ IV-A : Biologi

2. Nama NIP Golongan/Pangkat Mata Pelajaran

: Rosmiati Z, S.P. : 410014585 : Penata Tk I/ III/b : Biologi

LAMPIRAN 17

DAFTAR RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENELITI UTAMA


I. Identitas

59

1. Nama 2. NIP 3. Pangkat/Gol. Ruang 4. Jenis Kelamin 5. Tempat/Tanggal Lahir 6. Status Perkawinan 7. Agama 8. Pekerjaan 9. Alamat Rumah 10. Alamat Kantor

: Desi Dahlan, S.Pd. : 132252171 : Penata/III-C : Wanita : Kayutanam/ 26 Agustus 1977 : Kawin : Islam : Guru Biologi SMA Negeri 2 Sungai Tarab : Jl. St. Alam Bagagarsyah No. 32 Pagaruyung Kabupaten Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar : Pasie Laweh Kec. S. Tarab Kab. T. Datar

II. Riwayat Pendidikan 1. SD No. 29 Padang tahun 1989 2. SMP Negeri 13 Padang tahun 1992 3. SMA Negeri 8 Padang tahun 1995 4. S1/A.IV Pendidikan Biologi FPMIPA UNP Padang tahun 1999. III. hasil Karya Bidang Pendidikan 1. Pengaruh Ekstrak Kulit Batang Pohon Kasai terhadap Viabilitas Spermatozoa dan Berat Testis Mencit (Mus musculus L. galus Swiss Webster) jantan 2. Modul Biologi Kelas XI SMA 3. Modul Biologi Kelas XII SMA 4. Lembar Kegiatan Siswa di Kelas dan laboratorium Kelas XI Semester 1. 5. Lembar Kegiatan Siswa di Kelas dan Laboratorium Kelas XI Semester 2 6. Lembar Kegiatan Siswa di Kelas dan Laboratorium Kelas XII Semester 1 7. Lembar Kegiatan Siswa di Kelas dan Laboratorium Kelas XII Semester 2 IV. Pengalaman Pekerjaan 1. Asisten Dosen Biologi Umum dan Sistematika Tumbuhan Tinggi pada Jurusan Biologi FMIPA UNP tahun 1999-2000. 2. Guru Biologi MTs Khaira Ummah Padang tahun 1999-2001 3. Guru Biologi SMA Negeri 2 Sungai Tarab 2000- sekarang 4. Guru Biologi dan Kimia MAN 2 Batusangkar tahun 2001-2004 5. Tentor Tidak Tetap Bimbingan Belajar PRIMAGAMA tahun 2002-2003

60

Anda mungkin juga menyukai