Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diera globalisasi ini telah membuka kesadaran masyarakat tentang


perkembangan dunia pendidikan. Dengan adanya hal tersebut munculah sejumlah
harapan dan kecemasan dalam kemajuan pendidikan. Namun hal tersebut dapat
diatasi dengan mengupayakan perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan yang
secara kontinu dilakukan.
Beragam program inovatif ikut serta memeriahkan reformasi pendidikan.
Reformasi pendidikan adalah restrukturisasi pendidikan yakni memperbaiki
hubungan sekolah dengan lingkungannya dan dengan pemerintah, pola
pengembangan perencanaan serta pola pengembangan menejerialnya,
pemberdayaan guru dan restrukturisasi model-model pembelajarannya.
Pembangunan pendidikan merupakan bagian internal dalam pembangunan
nasional. Karena pada dasarnya proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari
proses pembangunan nasional itu sendiri. Pembangunan nasional yang dilakukan
diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia agar
berkualitas. Pembangunan dibidang pendidikan merupakan salah satu upaya yang
harus dilakukan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia. Untuk itu
pemerintah menyelenggarakan pendidikan formal yang akan mengantarkan
generasi anak bangsa untuk mampu menghadapi kompetisi secara global yang
tentunya harus di dukung oleh semua pihak baik pemerintah, lembaga sekolah dan
masyarakat.
Didalam proses pendidikan tentunya suatu lembaga sekolah melakukan
rancangan-rancangan baik sistem maupun tatanan dalam suatu lembaga. Proses
pendidikan akan berhasil dipengaruhi oleh guru, murid, dan lembaga terkait. Guru
di tuntut untuk lebih profesional dalam tugas-tugasnya yang antara lain harus bias
membuat perangkat pembelajaran dan mampu mengembangkannya sekaligus
mampu menerapkannya.
Keberhasilan seorang guru dalam pembelajaran sangatlah diharapkan,
untuk memenuhi tujuan tersebut diperlukan suatu persiapan yang matang.
Suparno (2001) mengemukakan sebelum guru mengajar (tahap persiapan) seorang
guru diharapkan mempersiapkan bahan yang mau diajarkan, mempersiapkan alat-
alat peraga/parktikum yang akan digunakan, mempersiapkan pertanyaan dan
arahan untuk memancing siswa aktif belajar, mempelajari keadaan siswa,
mengerti kelemahan dan kelebihan siswa, serta mempelajari pengetahuan awal
siswa, kesemuanya ini akan terurai pelaksanaannya di dalam perangkat
pembelajaran. Oleh karena itu perangkat pembelajaran sangatlah penting dalam
proses belajar mengajar salah satunya pada mata pelajaran matematika. Hal ini lah
yang mendasari penulis untuk menganalisis perangkat pembelajaran Dalam
makalah ini akan membahas mengenai pengembangan perencanaan pembelajaran,
yang mencakup pengembangan perangkat pembelajaran yang termaktub dalam
proses menerjemahkan kurikulum yang berlaku menjadi program-program
pembelajaran yakni program menyusun alokasi waktu, prota, promes, silabus, dan
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah yang


akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Apa pengertian dari perangkat pembelajaran ?


2. Bagaimana pentingnya perangkat pembelajaran bagi guru
C. Tujuan
Dari permasalahan diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam
makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari perangkat pembelajaran.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis perangkat pembelajaran
3. Untuk mengetahui pentingnya perangkat pembelajaran bagi guru
D. Manfaat
Adapun manfaat yang ingin didapatkan dari makalah ini adalah :
1. Agar mengetahui pengertian dari perangkat pembelajaran.
2. Agar mengetahui jenis-jenis perangkat pembelajaran
3. Agar mengetahui pentingnya perangkat pembelajaran bagi guru
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perangkat Pembelajaran


Perangkat pembelajaran sendiri yaitu sebuah media yang digunakan
sebagai pedoman atau petunjuk pada sebuah proses pembelajaran. Perangkat
pembelajaran sendiri memiliki tujuan untuk memenuhi suatu keberhasilan guru
dalam pembelajaran. Perangkat adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan
pedoman yang akan digunakan dalam proses pencapaian kegiatan yang
diinginkan. Dan pembelajaran adalah proses kerjasama antara Guru dan Siswa
dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang
bersumber dari dalam diri sisiwa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan
dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri
siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk
mencapai tujuan belajar tententu. (Sanjaya, 2010:26).
Perangkat pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk
melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan
kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi pegangan bagi guru
dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium atau di luar kelas.
Dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah disebutkan bahwa penyusunan perangkat pembelajaran
merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran
dirancang dalam bentuk silabus dan RPP yang mengacu pada standar isi. Selain
itu, dalam perencanaan pembelajaran juga dilakukan penyiapan media dan sumber
belajar, perangkat penilaian, dan skenario pembelajaran.
Suhadi, (2007:24) mengemukakan bahwa “Perangkat pembelajaran adalah
sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran.” Dari uraian tersebut dapatlah dikemukakan bahwa
perangkat pembelajaran adalah sekumpulan media atau sarana yang digunakan
oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas, serangkaian perangkat
pembelajaran yang harus dipersiapkan seorang guru dalam menghadapi
pembelajaran di kelas, berikut dalam tulisan ini kami membatasi perangkat
pembelajaran hanya pada: (a) Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku
siswa (BS), Buku Pegangan Guru (BPG), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dan Tes
Hasil Belajar.
Jadi perangkat pembelajaran adalah serangkaian media atau sarana yang
digunakan dan dipersiapkan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran di
kelas. Sedangkan Pengembangan perangkat pembelajaran adalah serangkaian
proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu perangkat
pembelajaran berdasarkan teori pengembangan yang telah ada.

B. Jenis-Jenis Perangkat Pembelajaran


1. Jenis-Jenis Perangkat Pembelajaran
Adapun perangkat pembelajaran yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata
pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber atau bahan atau alat belajar. Silabus
merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi
pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. (Khaeruddin dkk, 2007).
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-
komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.
Silabus juga dapat diartikan sebagai rancangan pembelajaran yang berisi rencana
bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil
dari seleksi, pengelompokkan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum, yang
dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat.
Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan
kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan
kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian yang ingin
dicapai dan dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
 Pada umumnya silabus paling sedikit harus mencakup unsur-unsur yaitu :
1. Tujuan mata pelajaran yang akan diajarkan
2. Sasaran-sasaran mata pelajaran
3. Keterampilan yang diperlukan agar dapat menguasai mata pelajaran
tersebut dengan baik
4. Urutan topik-topik yang diajarkan
5. Aktifitas dan sumber-sumber belajar pendukung keberhasilan pengajaran
6. Berbagai teknik evaluasi yang digunakan. (Majid dkk, 2005:39)

 Langkah-langkah pengembangan perangkat kurikulum dalam bentuk


silabus adalah sebagai berikut :
1. Penentuan format dan sistematika Silabus
2. Penentuan kemasan silabus
3. Penentuan kemampuan dasar
4. Penentuan materi pembelajaran dan uraianya
5. Penentuan pengalaman belajar siswa
6. Penentuan alokasi waktu
7. Penentuan sumber acuan
8. Pengembangan satuan pelajaran (SP). (Susilo, 2008:138)

 Dalam kaitannya dalam pembuatan silabus, ada beberapa prinsip yang


mendasari pengembangan silabus, yaitu antara lain:
1. Ilmiah artinya Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan
dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara
keilmuan.
2. Relevan artinya Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan
penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional dan spiritual peserta didik.
3. Sistematis artinya Komponen- komponen silabus saling berhubungan
secara fungsional dalam mencapai kompetensi
4. Konsisten artinya Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar dan sistem penilaian.
5. Memadai artinya Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
6. Aktual dan konstektual artinya Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar dan sistem penilaian memperhatikan
perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata,
dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel artinya Kesuluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi
di madrasah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh artinya Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah
kompotensi (Kognitif, Afektif dan Psikomotor). (Khaeruddin dkk,
2007:127)
 Komponen-komponen silabus yaitu :
1. Standar Kompetensi (SK).
Merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa dalam suatu
mata pelajaran. Penempatan SK pada silabus di maksudkan untuk
memandu guru dalam menjabarkan kompetensi dasar menjadi pengalaman
belajar sehingga rangkaian pembelajaran tidak menyimpang dari koridor
kemampuan siswa yang ingin dicapai.
2. Kompetensi Dasar (KD).
Merupakan kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang harus
dimiliki oleh lulusan yang harus dapat di tampilkan atau dilakukan oleh
siswa. Penempatan KD dalam silabus sangat penting, karena untuk
meningkatkan para guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang
harus di capai. Dalam KD juga dimuat hasil belajar, yaitu : pernyataan
unjuk kerja yang di harapkan setelah peserta didik mengalami
pembelajaran dalam kompetensi pembelajaran tertentu.
3. Indikator.
Merupakan karakteristik, ciri-ciri, tanda-tanda, perbuatan atau respon yang
harus dapat dilakukan atau ditampilkan siswa, untuk menunjukan bahwa
siswa itu telah memiliki kompetensi dasar tertentu. Indikator juga
meripakan KD yang lebih spesifik, apabila serangkaian indikator dalam
suatu KD sudah dapat di capai siswa, berarti target KD tersebut sedah
terpenuhi.
4. Materi Pokok.
Adalah bagian dari struktur keilmuan suatu bahan kajian yang dapat
berupa pengertian konseptual, gugus isi atau kontek, proses, bidang ajar
dan ketrampilan.
5. Pengalaman Belajar.
Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilaukan oleh peserta didik secara
berurutan untuk mencapai KD.
6. Alokasi Waktu.
Untuk merencanakan pembelajaran, lamanya waktu yang diperlukan untuk
menguasai KD yang ingin di capai perlu ditentukan alokasi waktunya.
Penentuan alokasi waktu tergantung jumlah minggu efektif dengan
mempertimbangkan jumlah, keluasan dan kedalaman KD serta tingkat
kepentingan dengan keadaan dan kebutuhan setempat.
7. Sumber / Bahan / Alat.
Sumber belejar yang strategis bagi guru adalah buku, brosur, majalah,
surat kabar, poster, lembar informasi lepas, naskah brosur, peta, foto dan
lingkungan sekitar. Bahan yang dimaksud adalah bahan- bahan yang di
perlukan dalam praktikum atau proses pembelajaran lainnya, yang harus
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Alat Bantu belajar
memudahkan terjadinya proses pembelajaran
8. Penilaian.
Merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakikan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian dapat berbentuk
tertulis, produk, unjuk kerja, proyek dan porto folio.
9. Skenario pembelajaran.
Merupakan rencana dalam bentuk langkah-langkah yang akan di lakukan
oleh guru dan siswa selama kegiatan berlangsung. Scenario pembelajaran
mengacu kepada pendekatan pembelajaran yang direncanakan dalam
kegiatan pembelajaran. Skenario pembelajaran yang dibuat meliputi
langkah-langkah pembelajaran di dalam kelas ketika proses belajar
mengajar berlangsung, tetapi harus dilakukan setelah proses pembelajaran
berlangsung khususnya siswa.
10. Analisis hasil belajar dan program tindak lanjut
Merupakan kegiatan membangdingkan hasil belajar siswa dengan standar
ketuntasan belajar minimum (SKBM) yang telah di tetepkan. (Sunaryo
dkk)
b. Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu
tahun ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi dan kompetensi dasar)
yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh
kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa.

Program tahunan adalah Rancangan kegiatan belajar mengajar


secara garis besar yang dibuat dalam jangka waktu satu tahun dengan
memperhatikan analisis kurikulum beserta perhitungan pekan efektif.

Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk


setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan
sebagai pedoman bagi pengembangan program-program selanjutnya, seperti
program semester, program mingguan, dan program harian atau program
pembelajaran setiap pokok bahasan.

Program tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar


kompetensi dan kompetensi dasar untuk tiap semester dan tiap kelas selama satu
tahun pelajaran. Program tahunan selanjutnya dijabarkan secara rinci pada
program semester. Program tahunan dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru
sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan
program-program berikutnya.

 Cara-cara membuat Program Tahunan


1. Mengidentifikasi jumlah kompetensi dasar dan indikator dalam satu
tahun.
2. Mengidentifikasi keluasan dan kedalaman kompetensi dasar
3. Melakukan pemetaan kompetensi dasar untuk tiap semester
4. Menentukan alokasi waktu untuk masing-masing kompetensi dengan
memperhatikan pekan efektif
Dalam program tahunan inilah disusun program perencanaan penetapan
alokasi waktu untuk setiap kompetensi dasar yang harus dicapai. Penyusunan
program tahunan pada dasarnya adalah menetapkan jumlah waktu yang tersedia
untuk setiap kompetensi dasar. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan
untuk mengembangkan program tahunan adalah:

1. Lihat berapa jam alokasi waktu setiap mata pelajaran dalam seminggu
dalam struktur kurikulum seperti yang telah ditetapkan pemerintah.
2. Analisis berapa minggu efektif dalam setiap semester, seperti yang telah
kita tetapkan dalam gambaran alokasi efektif. Melalui analisis tersebut kita
dapat menentukan berapa minggu waktu yang tersedia untuk pelaksanaan
proses pembelajaran,
3. Penentuan alokasi waktu didasarkan kepada jumlah jam pelajaran sesuai
dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus
dikuasai oleh siswa. (Sanjaya, 2010:52)
c. Program Semester

Rencana program semester merupakan penjabaran dari program tahunan.


Program tahunan disusun untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk
mencapai kompetensi dasar, sedangkan program semester diarahkan untuk
menjawab minggu keberapa atau kapan pembelajaran untuk mencapai kompetensi
dasar itu dilakukan. (Sanjaya, 2010:53)

Program semester adalah rancangan kegiatan belajar mengajar secara garis


besar yang dibuat dalam jangka waktu satu semester dengan memperhatikan
program tahunan dan alokasi waktu tiap minggu . Program semester merupakan
penjabaran dari program tahunan. Isi dari program semester adalah tentang bulan,
pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan
keterangan-keterangan.

 Cara-cara membuat Program Semester


1. Mengidentifikasi jumlah kompetensi dasar dan indikator dalam satu
tahun.
2. Mengidentifikasi keluasan dan kedalaman kompetensi dasar dan
indikator
3. Melakukan pemetaan kompetensi dasar untuk tiap semester
4. Menentukan alokasi waktu untuk masing-masing kompetensi dengan
memperhatikan pekan efektif
 Cara mengembangkan progam semester yaitu :
1. Tentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
Dalam hal ini guru tidak perlu merumuskan SK dan KD, sebab semuanya
sudah ditentukan dalam Standar Isi yakni pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang sudah kita kenal, kecuali kalau kita memang
diharuskan merumuskan SK dan KD, misalnya dalam merumuskan
kurikulum muatan lokal.
2. Lihat program tahunan yang telah kita susun untuk menentukan alokasi
waktu atau jumlah jam pelajaran setiap SK dan KD itu.
3. Tentukan pada bulan dan minggu keberapa proses pembelajaran KD itu
akan dilaksanakan

d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran


mata pelajaran per unit yang akan ditetapkan guru dalam pembelajaran di kelas.
RPP pada hakekatnya merupakan perencanaan untuk memperkirakan atau
memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Dengan
demikian, RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. RPP perlu dikembangkan untuk
menkoordinasikan komponen pembelajaran, yakni: kompetensi dasar, materi
standar, indikator hasil belajar, dan penilaian.

Kompetensi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik, materi


standar berfungsi memberi makna terhadap kompetensi dasar, indikator hasil
belajar berfungsi menunjukan keberhasilan pembentukan kompetensi peserta
didik, sedangkan penilaian berfungsi mengukur pembentukan kompetensi dan
menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila kompetensi standar belum
terbentuk atau belum tercapai. (Khaeruddin dkk, 2007:145)

1. Komponen-komponen RPP

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-


komponen yang satu sama lain saling berkaitan, dengan demikian maka
merencanakan pelaksanaaan pembelajaran adalah merencanakan setiap komponen
yang saling berkaitan.

Adapun komponen RPP adalah sebagai berikut:

1. Kolom Identitas Mata Pelajaran


2. Standar Kompetensi
3. Kompetensi Dasar
4. Indikator Pencapaian Kompetensi
5. Tujuan Pembelajaran
6. Materi Ajar (Materi Pokok)
7. Materi/Kompetensi Prasyarat
8. Alokasi Waktu
9. Metode Pembelajaran
10. Kegiatan Pembelajaran
11. Penilaian
12. Sumber Belajar. (Supinah, 2008:26)

Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Bab IV


Pasal 20 yang menyatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya
beberapa hal, diantaranya:

1. Tujuan pembelajaran
Dalam Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Tujuan pembelajaran
dirumuskan dalam bentuk kompetensi yang harus dicapai atau dikuasai
oleh siswa. Melalui rumusan tujuan, guru dapat memproyeksikan apa yang
harus dicapai oleh siswa setelah berakhir suatu proses pembelajaran.
2. Materi/isi
Materi/isi pelajaran yang berkenaan dengan bahan pelajaran yang harus
dikuasai siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi pelajaran harus
digali dari berbagai sumber belajar sesuai dengan kompetensi yang harus
dicapai.
3. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi adalah rancangan serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan
tertentu, sedangkan metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan strategi. Dengan demikian strategi dan metode itu
tidak bisa dipisahkan. Strategi dan metode pembelajaran harus dirancang
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
4. Media dan Sumber Belajar
Media dalam proses pembelajaran dapat diartikan sebagai alat bantu untuk
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan sumber
belajar adalah segala sesuatu yang mengandung pesan yang harus
dipelajari sesuai dengan materi pelajaran.
5. Evaluasi
Evaluasi dalam KTSP diarahkan bukan hanya sekedar untuk mengukur
keberhasilan setiap siswa dalm pencapaian hasil belajar, tetapi juga untuk
mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan
setiap siswa. Oleh sebab itu, dalam perencanaan pelaksanaan
pembelajaran setiap guru tidak hanya menetnukan tes sebagai alat evaluasi
akan tetapi juga menggunakan nontes dalam bentuk tugas, wawancara, dan
lain sebagainya.

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-


komponen yang satu sama lain saling berkaitan, dengan demikian maka
merencanakan pelaksanaaan pembelajaran adalah merencanakan setiap komponen
yang saling berkaitan.

C. Pentingnya Perangkat Pembelajaran Bagi Guru di SMPN 9 Kendari

Berikut ini akan dijelaskan pentingnya perangkat pembelajaran yang perlu


dipersiapkan oleh seorang guru, antara lain :

1. Perangkat pembelajaran sebagai panduan

Perangkat pembelajaran adalah sebagai panduan atau pemberi arah bagi


seorang guru. Hal tersebut penting karena proses pembelajaran adalah sesuatu
yang sistematis dan terpola. Masih banyak guru yang hilang arah atau bingung
ditengah-tengah proses pembelajaran hanya karena tidak memiliki perangkat
pembelajaran. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran memberi panduan apa
yang harus dilakukan seorang guru di dalam kelas. Selain itu, perangkat
pembelajaran memberi panduan dalam mengembangkan teknik mengajar dan
memberi panduan untuk merancang perangkat yang lebih baik.
2. Perangkat pembelajaran sebagai tolak ukur

Seorang guru yang profesional tentu mengevaluasi setiap hasil


mengajarnya. Begitu pula dengan perangkat pembelajaran. Guru dapat
mengevaluasi diri nya sendiri sejauh mana perangkat pembelajaran yang telah
dirancang teraplikasi di dalam kelas. Evaluasi tersebut penting untuk terus
meningkatkan profesionalime seorang guru. Kegiatan evaluasi bisa dimulai
dengan membandingkan dari berbagai aktivitas di kelas, strategi, metode atau
bahkan langkah pembelajaran dengan data yang ada di perangkat pembelajaran.

3. Perangkat pembelajaran sebagai peningkatan profesionalisme

Profesionalisme seorang guru dapat ditingkatkan dengan perangkat


pembelajaran. Dengan kata lain, bahwa perangkat pembelajaran tidak hanya
sebagai kelengkapan administrasi. tetapi juga sebagai media peningkatan
profesionalisme. Seorang guru harus menggunakan dan mengembangkan
perangkat pembelajarannya semaksimal mungkin. Memperbaiki segala yang
terkait dengan proses pembelajaran lewat perangkatnya. Jika tidak demikian,
maka kemampuan sang guru tidak akan berkembang bahkan mungkin menurun.

4. Mempermudah

Perangkat pembelajaran mempermudah seorang guru dalam membantu


proses fasilitasi pembelajaran. Dengan perangkat pembelajaran, seorang guru
mudah menyampaikan materi hanya dengan melihat perangkatnya tanpa harus
banyak berpikir dan mengingat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai
berikut :
1. Perangkat pembelajaran adalah serangkaian media atau sarana yang
digunakan dan dipersiapkan oleh guru dan siswa dalam proses
pembelajaran di kelas. Sedangkan Pengembangan perangkat
pembelajaran adalah serangkaian proses atau kegiatan yang dilakukan
untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran berdasarkan teori
pengembangan yang telah ada
2. Seorang guru harus mempersiapkan perangkat pembelajaran yang baik
sebelum melakukan proses pembelajaran di sekolah agar proses belajar
mengajar terlaksana dengan baik sebagai mana mestinya.
3. Perangkat pembelajaran sangat penting bagi seorang guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran di sekolah diantaranya adalah
Perangkat pembelajaran sebagai panduan, Perangkat pembelajaran
sebagai tolak ukur, Perangkat pembelajaran sebagai peningkatan
profesionalisme, dan Perangkat pembelajaran mempermudah seorang
guru dalam membantu proses fasilitasi pembelajaran.
B. Saran
Dalam makalah yang kami buat apabila nantinya terdapat
kesalahan mungkin karena kekeliruan dan keteledoran kami dalam
membuatnya, kami selaku pemakalah memohon maaf yang sebesar-
besarnya. Karena, kami bukanlah makhluk yang sempurna dan yang
sempurna hanya Allah Swt. maka dari itu kami menghimbau kepada
teman-teman mahasiswa/(i) untuk turut berpartisipasi dalam memberikan
keritik, saran, dan masukan yang membangun buat kami kedepannya
nanti, semoga makalah yang kami buat bisa memberikan manfaat buat kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA

Suparno,P. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Kanisus:Yogyakarta.


Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana,
2010.
Suhadi, 2007. Model Pembelajaran inovatif Berorientasi Konstrutivistik.
Surabaya: Prestasi Pustaka
Khaeruddin, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jogjakarta:
Nuansa Aksara,
Cet II, 2007.
Majid, Abdul, dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT
Remaja
Rosdakarya, 2005.
Susilo, Muhammad Joko, KTSP, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Sunaryo, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: LAPIS. Tht
Supinah, Penyusunan Silabus dan RPP Matematika SD dalam rangka
Pengembangan KTSP,
Yogyakarta:Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan
Tenaga
Kependidikan Matematika, 2008.

Anda mungkin juga menyukai